Asuhan Keperawatan Dengan Ventilasi Mekanik

34
Asuhan Keperawatan Dengan Ventilasi Mekanik

description

asuhan keperawatan kritis, asuhan keperawatan klien dengan ventilasi mekanis (ventilator)

Transcript of Asuhan Keperawatan Dengan Ventilasi Mekanik

Asuhan Keperawatan Dengan Ventilasi Mekanik

Definisi:1.Ventilasi mekanik dengan alatnya yang disebut ventilator adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan. Ventilasi mekanik merupakan peralatan “wajib” pada unit perawatan intensif atau ICU. ( Corwin, Elizabeth J, 2001)2. Ventilasi mekanik adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatanadalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi ( Brunner dan Suddarth, 2002).

FISIOLOGI PERNAFASAN VENTILASI MEKANIK

Pada pernafasan spontan inspirasi terjadi karena diafragma dan otot intercostalis berkontrkasi, rongga dada mengembang dan terjadi tekanan negatif sehingga aliran udara masuk ke paru, sedangkan fase ekspirasi berjalan secara pasif.

Pada pernafasan dengan ventilasi mekanik, ventilator mengirimkan udara dengan memompakan ke paru pasien, sehingga tekanan selama inspirasi adalah positif dan menyebabkan tekanan intra thorakal meningkat. Pada akhir inspirasi tekanan dalam rongga thorax paling positif

Tujuan pemasangan ventilasi mekanik

1. Mengurangi kerja pernapasan

2. Meningkatkan tingkat kenyamanan pasien

3. Mengatasi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi

4. Menjamin hantaran O2 ke jaringan adekuat

Indikasi pemasangan Ventilasi Mekanik

Penyebab Gagal Nafas1.Penyebab sentrala.Trauma kepala : Contusio cerebri.b.Radang otak : Encepalitis.c.Gangguan vaskuler : Perdarahan otak, infark otak.d.Obat-obatan : Narkotika, Obat anestesi.2.Penyebab perifera.Kelainan Neuromuskuler:•Guillian Bare symdrom•Tetanus•Trauma servikal.•Obat pelemas otot.b.Kelainan jalan napas. Obstruksi jalan napas. Asma broncheal

Lanjutan…3.Kelainan di paru.•Edema paru, atlektasis, ARDS4.Kelainan tulang iga / thorak.•Fraktur costae, pneumothorak, haemathorak.5. Kelainan jantung.•Kegagalan jantung kiri.

Goal ventilasi mekanik

• Pada dasarnya: menjaga pasien tetap hidup dan terhindar dari komplikasi iatrogenik shg kejadian presipitasi dapat teratasi

Tobin MJ. Principles and Practice of Mechanical Ventilation. 2rd Ed. New York : McGraw-Hill Companies,Inc; 2006. p 148-51.

Kriteria Pemasangan VentilatorMenurut Pontopidan seseorang perlu mendapat bantuan ventilasi

mekanik (ventilator) bila :

Frekuensi napas lebih dari 35 kali per menit.

Hasil analisa gas darah dengan O2 masker PaO2 kurang dari 70

mmHg.

PaCO2 lebih dari 60 mmHg

AaDO2 dengan O2 100 % hasilnya lebih dari 350 mmHg.

Vital capasity kurang dari 15 ml / kg BB.

 

Klasifikasi Ventilasi Mekanik

Byrd RP. Mechanical ventilation [serial on Internet]. Medscape. [update 26 April 2012; cited 20 Januari 2013]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#showall.

Klasifikasi Ventilator berdasarkan Cara Kerja

Klasifikasi Ventilator berdasarkan mekanisme

Klasifikasi Ventilator berdasarkan mekanisme

Klasifikasi Ventilator berdasarkan mekanisme

Modus Operasional Ventilator Mekanik

Modus Operasional Ventilator Mekanik

Cara Mensetting VentilatorA. Frekuensi pernafasan permenit•Frekwensi napas adalah jumlah pernapasan yang dilakukan ventilator dalam satu menit. Setting normal pada pasien dewasa adalah 10-20 x/mnt. Parameter alarm RR diseting diatas dan dibawah nilai RR yang diset. Misalnya set RR sebesar 10x/menit, maka setingan alarm sebaliknya diatas 12x/menit dan dibawah 8x/menit. Sehingga cepat mendeteksi terjadinya hiperventilasi atau hipoventilasi.B. Tidal volume•Volume tidal merupakan jumlah gas yang dihantarkan oleh ventilator ke pasien setiap kali bernapas. Umumnya disetting antara 8 - 10 cc/kgBB, tergantung dari compliance, resistance, dan jenis kelainan paru. Pasien dengan paru normal mampu mentolerir volume tidal 10-15 cc/kgBB, sedangkan untuk pasien PPOK cukup dengan 5-8 cc/kgBB. Parameter alarm tidal volume diseting diatas dan dibawah nilai yang kita seting. Monitoring volume tidal sangat perlu jika pasien menggunakan time cycled.

C. Konsentrasi oksigen (FiO2)•FiO2 adalah jumlah kandungan oksigen dalam udara inspirasi yang diberikan oleh ventilator ke pasien. Konsentrasinya berkisar 21-100%. Settingan FiO2 pada awal pemasangan ventilator direkomendasikan sebesar 100%. Untuk memenuhi kebutuhan FiO2 yang sebenarnya, 15 menit pertama setelah pemasangan ventilator dilakukan pemeriksaan analisa gas darah. Berdasarkan pemeriksaan AGD tersebut maka dapat dilakukan penghitungan FiO2 yang tepat bagi pasien.D. Rasio inspirasi : ekspirasi•Rumus Rasio inspirasi : EkspirasiWaktu inspirasi + waktu istirahat Waktu ekspirasi•Keterangan :•1) Waktu inspirasi merupakan waktu yang diperlukan untuk memberikan volume tidal atau mempertahankan tekanan.•2) Waktu istirahat merupakan periode diantara waktu inspirasi dengan ekspirasi•3) Waktu ekspirasi merupakan waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan udara pernapasan•4) Rasio inspirasi : ekspirasi biasanya disetiing 1:2 yang merupakan nilai normal fisiologis inspirasi dan ekspirasi. Akan tetapi terkadang diperlukan fase inspirasi yang sama atau lebih lama dibandingkan ekspirasi untuk menaikan PaO2.

E. Limit pressure / inspiration pressurePressure limit berfungsi untuk mengatur jumlah tekanan dari ventilator volume cycled. Tekanan terlalu tinggi dapat menyebabkan barotrauma.F.Flow rate/peak flowFlow rate merupakan kecepatan ventilator dalam memberikan volume tidal pernapasan yang telah disetting permenitnya. G. Sensitifity/triggerSensitifity berfungsi untuk menentukan seberapa besar usaha yang diperlukan pasien dalam memulai inspirasi dai ventilator. Pressure sensitivity memiliki nilai sensivitas antara 2 sampai -20 cmH2O, sedangkan untuk flow sensitivity adalah antara 2-20 L/menit.. Settingan ini biasanya diterapkan pada pasien yang tidak diharapkan untuk bernaps spontan.

H.AlarmVentilator digunakan untuk mendukung hidup.

Sistem alarm perlu untuk mewaspadakan perawat tentang adanya masalah. Alarm tekanan rendah menandakan adanya pemutusan dari pasien (ventilator terlepas dari pasien), sedangkan alarm tekanan tinggi menandakan adanya peningkatan tekanan, misalnya pasien batuk, cubing tertekuk, terjadi fighting, dan lain-lain. Alarm volume rendah menandakan kebocoran. Alarm jangan pernah diabaikan tidak dianggap dan harus dipasang dalam kondisi siap.

I. Positive end respiratory pressure (PEEP)PEEP bekerja dengan cara mempertahankan

tekanan positif pada alveoli diakhir ekspirasi. PEEP mampu meningkatkan kapasitas residu fungsional paru dan sangat penting untuk meningkatkan penyerapan O2 oleh kapiler paru.

Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik

Wirjoatmodjo K. Anestesiologi Dan Reanimasi: Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta; DIKTI; 2000.

Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (2)

Wirjoatmodjo K. Anestesiologi Dan Reanimasi: Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta; DIKTI; 2000.

Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (3)

Wirjoatmodjo K. Anestesiologi Dan Reanimasi: Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta; DIKTI; 2000.

Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (4)

Wirjoatmodjo K. Anestesiologi Dan Reanimasi: Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta; DIKTI; 2000.

Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (5)

Wirjoatmodjo K. Anestesiologi Dan Reanimasi: Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta; DIKTI; 2000.

Komplikasi Ventilasi Mekanik

Whiteley SM. Complications of Artificial Ventilation. In: Whiteley SM, ed Intensive Care. 2nd ed. Philadeplhia: Churcill Livingstone; 2006. hal. 107-10.Hess DR, MaIntyre NR. Mechanical Ventilation. In: Jones & Bartlett Learning, LLC. Diunduh dari samples.jbpub.com/9781449655594/60038_CH22_462_500.pdf. Diakses pada 23 Januari 2012, pukul 20.00 WIB.

Asuhan Keperawatan Pasien Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ventilator MekanikDengan Ventilator Mekanik1. Pengkajian Pengkajian Pasien Pengkajian PeralatanVentilator juga harus dikaji untuk memastikan

bahwa ventilator pengaturannya telah dibuat dengan tepat. Dalam memantau ventilator, perawat harus memperhatikan hal-hal berikut :

·  Jenis ventilator·  Cara pengendalain (Controlled, Assist Control, dll) ·  Pengaturan volume tidal dan frekunsi·   Pengaturan FIO2 (fraksi oksigen yang diinspirasi)·   Tekanan inspirasi yang dicapai dan batasan

tekanan.·   Adanya air dalam selang,terlepas sambungan

atau terlipatnya selang.

Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan napas

berhubungan dengan intubasi, ventilasi, proses penyakit, dan kelelahan

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan pengembangan paru yang belum efektif

Gangguan pola napas berhubungan dengan gangguan ventilasi atau sumbatan pada ETT

Ketidakmampuan mempertahankan ventilasi spontan berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan, ARDS, gangguan metabolik

Dx Keperawatan…Dx Keperawatan…Ketidakmampuan mempertahankan

ventilasi spontan berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan, ARDS, gangguan metabolik

Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan terpasang alat intubasi

Resiko infeksi berhubungan dengan pemasangan alat-alat invasive

Resiko cedera berhubunmgan dengan ventilasi mekanis, selang endotracheal, ansietas, stress.

Daftar PustakaDaftar Pustaka

Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC, JakartaCorwin, Elizabeth J, (2001), Buku saku Patofisiologi, Edisi bahasa Indonesia, EGC, JakartaDoengoes, E. Marilyn (1989), Nursing Care Plans, Second Edition, FA Davis, PhiladelphiaSuprihatin, Titin (2000), Bahan Kuliah Keperawatan Gawat Darurat PSIK Angkatan I, Universitas Airlangga, Surabaya