ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan...

108
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 TAHUN G 4 P 3 A 0 UMUR KEHAMILAN 11 MINGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Rosiana Arsyad NIM B11 167 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 TAHUN G4P3A0

UMUR KEHAMILAN 11 MINGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLIT

DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Rosiana Arsyad

NIM B11 167

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

i

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 TAHUN G4P3A0

UMUR KEHAMILAN 11 MINGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLIT

DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Rosiana Arsyad

NIM B11 167

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan
Page 4: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan
Page 5: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny K

G4P3A0 Umur Kehamilan 11 Minggu dengan Abortus Inkompit Di Dr. Moewardi

Surakarta Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk

memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D

III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasihkepada :

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Rahajeng Putriningrum, SST,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Bapak Drg. Basoeki Soetarjo, selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi

Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam

pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Ny. K dan keluarga yang telah bersedia menjadi subyek studi kasus dalam

penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Maret 2014

Penulis

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

Rosiana Arsyad

B11 167

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 TAHUN G4P3A0

UMUR KEHAMILAN 11 MINGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLIT

DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

TAHUN 2014

Xii + 88 halaman + 11 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Angka kematian dijadikan sebagai salah satu indikator

keberhasilan sistem pelayanan kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu

(AKI) adalah indikator di bidang kesehatan obstetri. Sekitar 800 wanita meninggal

setiap harinya dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.

Penyebab langsung kematian maternal di Indonesia terkait kehamilan dan

persalinan, terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsia 24%,

infeksi 11%, partus lama 5% dan abortus 5%. Berdasarkan data yang diperoleh

dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari bulan Januari 2013- November 2013

didapatkan jumlah ibu hamil normal sebanyak 2369 orang, jumlah ibu hamil

patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%).

Tujuan : Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Abortus

Inkomplit dengan mengunakan pendekatan manajemen kebidanan tujuh langkah

varney.

Metode Penelitian : Jenis studi kasus yang digunakan yaitu deskritif, lokasi di

bangsal mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta, subjek pada kasus ini pada ibu

hamil Ny. K G4P3A0 dengan abortus inkomplit, waktu pelaksanaan studi kasus

dilaksanakan pada tanggal 22 - 24 Maret 2014, teknik pengumpulan data

menggunakan data primer yang meliputi pemeriksaan fisik, wawancara, dan

observasi serta data sekunder yang meliputi studi kepustakaan dan studi

dokumentasi.

Hasil : Evaluasi yang didapat setelah dilakukan asuhan selama 2 hari adalah

keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Vital Sign : tekanan darah : 120/70

mmHg, respirasi : 24 x/menit, nadi : 84 x/menit, suhu : 360C, perdarahan

pervaginam berupa flek-flek, ibu bersedia untuk tetap menjaga kebersihan alat

genetalianya, infus telah dilepas, ibu bersedia untuk minum obat secara teratur :

Amoxcillin 500mg 3x1, Sulfat ferosus 500mg 3x1, Metil ergometrin 500mg 3x1,

Vitamin C 50mg 3x1 dan ibu diperbolehkan untuk pulang.

Kesimpulan : Pada kasus ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori

dan praktek di lapangan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan dalam

pemberian terapi.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu hamil, Abortus Inkomplit

Kepustakaan : 25 literatur (Tahun 2003 s/d 2012)

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

vii

MOTTO

v Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain (Alam Nasyrah : 6-7).

v Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya (HR.

Tabrani).

v Ketauhilah bahwa kemenangan itu selalu mengiringi kesabaran, jalan

keluar selalu mengiringi cobaan dan kemudahan itu selalu mengiringi

kesusahan (HR. Tirmidzi).

v Sesungguhnya masa kritis itu melahirkan semangat. Suatu urusan tidak

akan terasa luas kecuali apabila telah terasa sempit dan keutamaan cahaya

fajar tidak akan tampak kecuali setelah kegelapan malam nan kelam

(Jamaluddin Al-Afghani).

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini

saya persembahkan :

1. Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-

nya sehingga tersusunya KTI ini

2. Bapak ibu tercinta Muh.Badruddin, S.Pd-

Waryanti, S.Pd atas kasih sayang, doa

restunya,dukungan baik moral maupun

material

3. Kakakku tersayang Nasrul dan Afrillia buat

semangat yang selalu diberikan untuk

menyelesaikan KTI ini

4. Dosen Pembimbingku yang telah memberi

bimbingan sehingga terselesaikan KTI ini

5. Semua teman-teman tersayang

(meida,putri,ayu,lisa,uty,icha,darsini dll) yang

telah memberikan semangat, dukungannya dan

berjuang bersama selama ini

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

viii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Rosiana Arsyad

Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 10 Januari 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Rumah : Tlawong Rt 01 Rw 01 Sawit Boyolali

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. MI Kiyaran Sawit Lulus tahun 2005

2. SMP Negeri 1 Sawit Lulus tahun 2008

3. SMA Negeri 1 Banyudono Lulus tahun 2011

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2011

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMANPERSETUJUAN........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

INTISARI........................................................................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

CURICULUM VITAE ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 2

C. Tujuan Studi Kasus ................................................................... 3

D. Manfaat Studi Kasus ................................................................. 4

E. Keaslian Studi Kasus ................................................................ 5

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis .............................................................................. 8

1. Kehamilan ......................................................................... 8

2. Abortus .............................................................................. 12

3. Abortus Inkomplit .............................................................. 18

B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................... 24

C. Landasan Hukum ...................................................................... 43

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus ...................................................................... 47

B. Lokasi Studi Kasus ................................................................... 47

C. Subjek Studi Kasus ................................................................... 47

D. Waktu Studi Kasus ................................................................... 47

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

x

E. Instrumen Studi Kasus .............................................................. 48

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 48

G. Alat-Alat Yang Dibutuhkan ..................................................... 51

H. Jadwal Penelitian ...................................................................... 52

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ......................................................................... 53

B. Pembahasan .............................................................................. 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 85

B. Saran ......................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 8. Lembar Format Askeb

Lampiran 9. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 10. Leaflet

Lampiran 11. Lembar Konsultasi

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan
Page 14: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian dijadikan sebagai salah satu indikator

keberhasilan sistem pelayanan kesehatan suatu negara. Angka Kematian

Ibu (AKI) adalah indikator di bidang kesehatan obstetri. Sekitar 800

wanita meninggal setiap harinya dengan penyebab yang berkaitan dengan

kehamilan dan persalinan. Hampir seluruh kematian maternal terjadi di

negara berkembang dengan tingkat mortilitas yang lebih tinggi di area

pedesaan dan komunitas miskin dan berpendidikan rendah (WHO, 2012).

Meningkatkan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan

Millenium Development Goals (MDGs) yang diadopsi pada tahun 2000.

Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

kematian ibu sampai tiga perempat dalam kurun waktu 1990 dan 2015,

yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (WHO, 2012).

Jumlah angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi

diantara negara-negara ASEAN lainnya. Jika dibandingkan AKI Singapura

adalah 6 per 100.000 kelahiran hidup, AKI Malaysia mencapai 160 per

100.000 kelahiran hidup, AKI Vietnam sama seperti negara Malaysia,

Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 kelahiran

hidup, sedangkan di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup

(Depkes, 2008).

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

2

Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012

mengatakan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359

per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2012).

Penyebab langsung kematian maternal di Indonesia terkait

kehamilan dan persalinan, terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain

yaitu eklamsia 24%, infeksi 11%, partus lama 5% dan abortus 5%

(Depkes, 2010).

Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Dr. Moewardi

Surakarta dari bulan Januari 2013- November 2013 didapatkan jumlah ibu

hamil normal sebanyak 2369 orang, jumlah ibu hamil patologi 1513 orang,

ibu hamil dengan anemia 656 orang (43,3%), ibu hamil dengan pre

eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan abortus inkomplit

261 orang (17,2%), ibu hamil dengan abortus imminens 126 orang (8,3%),

ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum 31 orang (2%), ibu hamil

dengan hipertensi 29 orang (1,9%), ibu hamil dengan pre eklamsia ringan

3 orang (0,19%).

Berdasarkan data di atas, masih tingginya angka kejadian abortus

yang menyebabkan perdarahan, sehingga penulis tertarik mengambil studi

kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.K G4P3A0

dengan Abortus Inkomplit di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang didapat

adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.K G4P3A0

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

3

dengan Abortus Inkomplit di RSUD Dr. Moewardi dengan pendekatan

Manajemen Kebidanan 7 langkah Varney?”.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan Abortus Inkomplit dengan mengunakan pendekatan manajemen

kebidanan 7 langkah varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian data dasar pada ibu hamil

Ny.K G4P3A0 dengan abortus inkomplit.

b. Penulis mampu menginterpretasikan data untuk diagnosa atau

masalah pada ibu hamil Ny.K G4P3A0 dengan abortus inkomplit.

c. Penulis mampu mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial

dan mengantisipasi penanganannya pada ibu hamil Ny.K G4P3A0

dengan abortus inkomplit.

d. Penulis mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,

konsultasi, kolaborasi, rujukan pada ibu hamil Ny.K G4P3A0

dengan abortus inkomplit.

e. Penulis mampu menyusun rencana asuhan secara menyeluruh pada

ibu hamil Ny.K G4P3A0 dengan abortus inkomplit.

f. Penulis mampu melaksanakan rencana asuhan secara efektif dan

aman pada ibu hamil Ny.K G4P3A0 dengan abortus inkomplit.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

4

g. Penulis mampu mengevaluasi asuhan yang diberikan pada ibu

hamil Ny.K G4P3A0 dengan abortus inkomplit.

h. Penulis mampu menemukan kesenjangan antara teori dan praktek

dilahan pada ibu hamil dengan abortus inkomplit.

i. Penulis mampu menemukan alternatif pemecahan masalah pada ibu

hamil dengan abortus inkomplit.

D. Manfaat

1. Bagi Penulis

Pengalaman paling berharga bagi penulis, sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan khususnya dalam

memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan abortus

inkomplit.

2. Bagi Profesi

Tenaga kesehatan mampu memberikan asuhan kebidanan yang efisien,

efektif, dan aman khususnya pada ibu hamil dengan abortus inkomplit.

3. Bagi Institusi

a. Rumah Sakit

Mampu meningkatkan mutu pelayanan dalam asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan abortus inkomplit dan hasil dari asuhan

kebidanan diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk

Rumah sakit.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

5

b. Pendidikan

Menambah referensi perpustakaan khususnya asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan abortus inkomplit.

E. Keaslian Studi Kasus

Penulisan studi kasus tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

abortus inkomplit, pernah dilakukan oleh :

1. Anik Indri Hirmawati (2012), dengan judul “ Asuhan Kebidanan pada

Ibu Hamil Ny. S G2P1A0 umur 31 tahun dengan abortus incompletus

di bangsal mawar 1 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Asuhan yang di

berikan antara lain memberikan informasi tentang kondisi ibu,

melakukan informed concent untuk tindakan curettage, observasi

perdarahan pervaginam, observasi tanda-tanda vital, memasang O2 3

liter/jam, memasang infus RL 20 tetes per menit, memberikan injeksi

ketalar 20 mg dan ketamin 20 mg secara IV. Hasil setelah diberikan

asuhan uterus keras dan pengeluaran pervaginam berupa flek-flek

darah, terapi obat telah diberikan, infuse sudah dilepas, tidak ada

tanda-tanda infeksi yaitu kolor, rubor, dan tumor.

Perbedaan antara studi kasus yang penulis lakukan dengan keaslian

studi kasus terletak pada pemberian terapi dan pemasangan O2. Sedangkan

persamaannya terletak pada asuhan yang diberikan.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

6

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah studi kasus ini terdiri dari V

BAB dan disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I adalah pendahuluan yang terdiri atas latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat, keaslian studi

kasus dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada BAB II adalah tinjauan pustaka yang terdiri atas kehamilan

meliputi pengertian, tanda dan gejala hamil, komplikasi

kehamilan, abortus meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi,

klasifikasi abortus, komplikasi, abortus inkomplit meliputi

pengertian, tanda dan gejala, gejala klinik, diagnosa,

penanganan, teori manajemen kebidanan dan landasan hukum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada BAB III adalah metodologi penelitian yang terdiri atas

jenis studi, lokasi studi kasus, subjek studi kasus, waktu studi

kasus, instrumen studi kasus, teknik pengumpulan data, alat-alat

yang dibutuhkan, jadwal penelitian.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Pada BAB IV adalah tinjauan kasus dan pembahasan yang

terdiri atas tinjauan kasus berisi tentang hasil pengambilan data

yang relevan dengan kebutuhan kasus serta disajikan dalam

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

7

bentuk asuhan kebidanan menurut tujuh langkah varney mulai

dari pengkajian sampai dengan evaluasi serta catatan

perkembangan dalam bentuk SOAP (Subjektif, Objektif,

Assesment, Planning). Pembahasan berisi tentang analisis data

yang membandingkan antara kasus yang diteliti dengan teori-

teori yang berkaitan dengan kasus tersebut. Teori yang disajikan

dapat mendukung atau bertentangan dengan kasus sehingga dari

hal itulah dapat diketahui kelebihan dan kekurangan atau

kesenjangan antara teori dengan fakta kasus yang terkait.

BAB V PENUTUP

Pada BAB V adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan

menjawab dari tujuan dan inti dari pembahasan kasus.

Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan masalah,

kesenjangan dan hendaknya saran itu dapat dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan
Page 22: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Kehamilan

a. Pengertian

Fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9

bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3

trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,

trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan

trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)

(Prawirohardjo, 2010).

b. Tanda dan gejala hamil

Menurut Ari Sulistyawati (2009), tanda-tanda kehamilan dibagi

menjadi 4 yaitu :

1) Tanda pasti kehamilan

a) Terdengar denyut jantung janin (DJJ)

b) Terasa gerak janin

c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan,

ada gambaran embrio

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

9

d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin

(> 16 minggu).

2) Tanda tidak pasti kehamilan

a) Rahim membesar

b) Tanda Hegar

c) Tanda Chadwick

Yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina dan vulva.

d) Tanda Piskacek

Yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga

menonjol jelas kearah pembesaran tersebut.

e) Braxton Hicks

Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan

mudah berkontraksi

f) Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat

g) Ballottement positif

Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan cara

menggoyangkan-goyangkan di salah satu sisi, maka akan

terasa “pantulan” di sisi lain.

h) Tes urine kehamilan (tes HCG) positif

Tes urine dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi

pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui

kadar hormon gonadotropin dalam urine. Kadar yang

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

10

melebihi ambang normal, mengidentifikasi bahwa wanita

mengalami kehamilan.

3) Dugaan hamil

a) Amenorrhoea/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus

(terlambat haid)

b) Nausea (mual), anoreksia (kehilangan selera terhadap

makanan), emesis (muntah-muntah), dan hipersalivasi

c) Pusing

d) Miksing/sering buang air kecil

e) Obstipasi

f) Hiperpigmentasi: strie, cloasma, linea nigra

g) Varises

h) Payudara menegang

i) Perubahan perasaan

j) BB bertambah

4) Diagnosis banding

a) Pseudosiesis (kehamilan palsu )

b) Kistoma ovarii

c) Mioma uteri

d) Retensi urine (bendungan kantong kemih)

e) Menopause/ Amenorrhoea sekunder

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

11

c. Komplikasi pada kehamilan

Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010) komplikasi dalam kehamilan

antara lain :

1) Abortus

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat

tertentu) atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu

atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar

kandungan.

2) Anemia Kehamilan

Anemia kehamilan adalah suatu keadaan adanya penurunan

kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit dibawah

nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang

darah, kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) dibawah nilai

normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk

pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin

B12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena

kekurangan zat besi.

3) Hyperemesis Gravidarum

Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang

berlebihan pada ibu hamil, seorang ibu menderita hyperemesis

gravidarum jika seorang ibu memuntahkan segala yang dimakan

dan diminumnya hingga berat badan ibu sangat turun, turgor

kulit kurang, dan timbul aseton dalam air kencing.

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

12

4) Kehamilan Ektopik Terganggu

Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan yang terjadi bila

sel telur dibuahi berimplementasi dan tumbuh di luar

endometrium kavum uteri.

2. Abortus

a. Pengertian

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi

sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan

ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari

500 gram (Prawirohardjo, 2010).

Abortus atau keguguran adalah terhentinya kehamilan

sebelum janin dapat bertahan hidup, yaitu sebelum kehamilan

berusia 22 minggu atau berat janin belum mencapai 500 gram.

Abortus biasanya ditandai dengan terjadinya perdarahan pada

wanita yang sedang hamil, dengan adanya peralatan USG,

sekarang dapat diketahui bahwa abortus dapat dibedakan menjadi 2

jenis, yang pertama adalah abortus karena kegagalan

perkembangan janin dimana gambaran USG menunjukkan kantong

perkemihan yang kosong, sedangkan jenis yang kedua adalah

abortus karena kematian janin, dimana janin tidak menunjukkan

tanda-tanda kehidupan seperti denyut jantung atau pergerakan yang

sesuai dengan usia kehamilan (Rukiyah dan Yulianti, 2010).

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

13

b. Etiologi

Menurut Rukiyah dan Yulianti (2009) beberapa faktor yang

menyebabkan abortus antara lain :

1) Faktor janin

Faktor janin penyebab keguguran adalah kelainan genetik, dan

ini terjadi pada 50%-60% kasus keguguran, faktor kelainan yang

paling sering dijumpai pada abortus adalah gangguan

pertumbuhan zigot, embrio, janin atau plasenta.

2) Faktor ibu

a) Kelainan endokrin (hormonal) misalnya kekurangan tiroid

b) Faktor kekebalan (imunologi) misalnya pada penyakit lupus

c) Infeksi, diduga akibat beberapa virus seperti, toksoplasma,

herpes, dan klamidia

d) Kelemahan otot leher rahim

e) Kelainan bentuk rahim

3) Faktor bapak

Kelainan kromosom dan infeksi sperma diduga dapat

menyebabkan abortus.

4) Faktor genetik

Sekitar 5% abortus terjadi ditemukannya kromosom trisomi

dengan trisomi 16. Penyebab yang paling sering menimbulkan

abortus adalah abnormalitas kromosom pada janin. Lebih dari

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

14

60% abortus spontan yang terjadi pada trimester pertama

menunjukkan beberapa tipe abnormalitas genetik.

5) Faktor anatomi kogenital dan didapat pernah dilaporkan timbul

pada 10-15% wanita dengan abortus yang rekuren.

c. Patofisiologis

Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis,

diikuti nerloisi jaringan yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas

dan dianggap benda asing dalam uterus. Sehingga menyebabkan

uterus berkonsentrasi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai khorialis

belum menembus desidua serta mendalam sehingga hasil konsepsi

dapat dikeluarkan seluruhnya. Apabila kehamilan 8-14 minggu villi

khorialis sudah menembus terlalu dalam hingga plasenta tidak

dapat dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan

daripada plasenta. Perdarahan tidak banyak jika plasenta lengkap

(Rukiyah dan Yulianti, 2009).

d. Klasifikasi Abortus

Menurut Rukiyah dan Yulianti (2009) klasifikasi abortus

antara lain :

1) Abortus Spontan

Abortus spontan adalah abortus yang terjadi tidak didahului

faktor-faktor mekanik ataupun medisinalius, semata-mata

disebabkan oleh faktor ilmiah.

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

15

2) Abortus provokatus

Abortus provokatus adalah abortus yang disengaja, baik dengan

obat-obatan maupun alat-alat abortus.

3) Abortus Medisianalis

Abortus medisianalis adalah abortus karena tindakan kita

sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan dapat

membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis).

4) Abortus Kriminalis

Abortus kriminalis adalah abortus yang disengaja karena

tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan

indikasi medis.

5) Unsafe Abortion

Unsafe abortion adalah upaya untuk terminasi kehamilan muda

dimana pelaksanaan tindakan tersebut tidak mempunyai cukup

kehamilan dan prosedur standar yang aman sehingga

membahayakan keselamatan jiwa pasien.

6) Abortus Imminens

Abortus imminens adalah terjadi perdarahan bercak yang

menunjuk ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan.

Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut

atau dipertahankan, ditandai dengan perdarahan bercak hingga

sedang, serviks tertutup,uterus sesuai usia gestasi, kram perut

bawah, tidak ditemukan kelainan pada serviks.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

16

7) Abortus Insipiens

Abortus insipiens adalah terjadi perdarahan ringan hingga

sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih

berada dalam kavum uteri. Kondisi ini menunjukkan proses

abortus sedang berlangsung dan akan menjadi abortus inkomplit

atau komplit, dengan tanda-tanda perdarahan sedang hingga

masih/banyak, kadang keluar gumpalan darah, serviks terbuka,

uterus sesuai masa kehamilan, kram nyeri perut bawah karena

kontraksi rahim kuat, akibat kontraksi uterus terjadi pembukaan,

belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi.

8) Abortus Inkomplit

Abortus inkomplit adalah perdarahan pada kehamilan muda

dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum

uteri melalui kanalis serviks yang tertinggal pada desidua atau

plasenta. Ditandai dengan perdarahan sedang, hingga

masih/banyak dan setelah terjadi abortus dengan pengeluaran

jaringan perdarahan berlangsung terus, serviks terbuka, uterus

sesuai usia kehamilan, kram atau nyeri perut bagian bawah dan

terasa mules-mules, ekspulsi sebagian hasil konsepsi.

9) Abortus Komplit

Abortus komplit adalah perdarahan pada kehamilan muda

dimana seluruh dari hasil konsepsi telah dikeluarkan dari kavum

uteri, ditandai dengan perdarahan bercak hingga sedang, serviks

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

17

terbuka, uterus lebih kecil dari usia gestasi, sedikit atau tanpa

nyeri perut bawah dari riwayat hasil konsepsi.

10) Missed Abortus

Missed abortus adalah perdarahan pada kehamilan muda,

disertai retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu

lebih. Ditandai dengan gejala amenorrhoea, perdarahan sedikit

yang berulang pada permulaannya serta selama observasi fundus

tidak bertambah tinggi melainkan bertambah rendah, diiringi

dengan reaksi yang menjadi negatif pada 2-3 minggu sesudah

fetus mati, serviks tertutup dan ada darah sedikit, sekali-kali

pasien merasa perutnya dingin atau kosong.

11) Abortus Habitualis

Abortus habitualis adalah suatu keadaan dimana penderita

mengalami keguguran berturut-turut 3 kali atau lebih.

e. Komplikasi

1) Perdarahan

Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-

sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah.

Kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan

tidak diberikan pada waktunya (Rukiyah dan Yulianti 2009).

2) Perforasi

Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus

dalam posisi hipertrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

18

perlu diamati dengan teliti. Jika ada tanda bahaya, perlu segera

dilakukan laparotomi dan tergantung dari luas dan bentuk

perforasi, penjahitan luka perforasi perlu histerektomi

(Rukiyah dan Yulianti, 2009).

3) Infeksi

Infeksi dalam uterus dan adexa dapat terjadi dalam setiap

abortus, tetapi biasanya didapatkan pada abortus inkomplit yang

berkaitan erat dengan suatu abortus yang tidak aman

(unsafe abortion) (Rukiyah dan Yulianti, 2009).

4) Syok

Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan

(syok hemoragik) dan karena infeksi berat

(syok endoseptik) (Rukiyah dan Yulianti, 2009).

3. Abortus Inkomplit

a. Pengertian

Abortus inkomplit adalah sebagian jaringan hasil konsepsi

masih tertinggal di dalam uterus dimana pada pemeriksaan vagina,

kanalis servikalis masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum

uteri. Batasan ini masih terpancang pada umur kehamilan kurang

dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram

(Prawirohardjo, 2010).

Abortus inkomplit adalah keguguran-tidak lengkap,

sebagian dari buah kehamilan telah dilahirkan tapi sebagian

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

19

(biasanya jaringan plasenta) masih tertinggal di dalam rahim

(Pudiastuti, 2012).

b. Tanda dan Gejala

1) Perdarahan sedang hingga masih/banyak, kadang-kadang keluar

gumpalan darah

2) Uterus sesuai masa kehamilan

3) Kram atau nyeri perut bawah dan terasa mules-mules

4) Setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan, perdarahan

berlangsung terus

5) Sering servik tetap terbuka karena masih ada benda di dalam

rahim yang dianggap corpus allienum, maka uterus akan

berusaha mengeluarkannya dengan mengadakan kontraksi.

Tetapi kalau keadaan ini dibiarkan lama, servik akan menutup

kembali (Pudiastuti, 2012).

c. Gejala klinik

Pada abortus yang terjadi sebelum usia gestasi 10 minggu,

janin dan plasenta biasanya keluar bersama-sama, tetapi setelah

umur kehamilan tersebut sudah lewat, maka plasenta dan janin

keluar secara terpisah. Apabila seluruh atau sebagian plasenta

tertahan di uterus, cepat atau lambat akan terjadi perdarahan yang

merupakan tanda utama abortus inkomplit.

Sebagian jaringan masih tertinggal di dalam uterus dimana

pada pemeriksaan vagina, kanalis servikalis masih terbuka dan

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

20

teraba jaringan dalam kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri

eksternum. Perdarahan biasanya masih terjadi, jumlahnya pun bisa

banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa, yang

menyebabkan sebagian placental site masih terbuka sehingga

perdarahan berjalan terus. Pasien dapat jatuh dalam keadaan

anemia atau syok hemoragik sebelum sisa jaringan konsepsi

dikeluarkan (Prawirohardjo, 2010).

Pengelolaan pasien harus diawali dengan perhatian

terhadap keadaan umum dan mengatasi gangguan hemodinamik

yang terjadi kemudian disiapkan tindakan kuretase. Bila terjadi

perdarahan hebat, dianjurkan segera melakukan pengeluaran

sisa hasil konsepsi secara manual agar jaringan yang

mengganjal terjadinya kontraksi uterus segera dikeluarkan

(Prawirohardjo, 2008).

d. Diagnosa

Abortus dapat diduga bila seorang wanita dalam masa

reproduksinya mengeluh tentang perdarahan pervaginam setelah

mengalami haid terlambat, sering terdapat pula terasa mules.

Kecurigaan tersebut diperkuat dengan ditentukannya kehamilan

muda pada pemeriksaan bimanual dan dengan tes kehamilan secara

biologis atau imunologik. Harus diperhatikan macam dan

banyaknya perdarahan, pembukaan servik, dan adanya jaringan

dalam kavum uteri atau vagina (Prawirohardjo, 2006).

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

21

e. Penanganan

Pengelolaan pasien harus diawali dengan perhatian

terhadap keadaan umum dan mengatasi gangguan hemodinamik

yang terjadi untuk kemudian disiapkan tindakan kuretase

(Prawirohardjo, 2010).

Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), penanganan abortus

inkomplit antara lain :

1) Pada ibu yang mengalami abortus inkomplit jika perdarahan

tidak begitu banyak, dan kehamilan kurang dari 16 minggu,

evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum

untuk mengeluarkan hasil konsepsi. Jika perdarahan berhenti,

beri ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 400 mg peroral

(dapat dilakukan oleh bidan dengan kolaborasi dengan dokter

ahli kandungan).

2) Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia

kehamilan kurang dari 16 minggu, evaluasi sisa hasil konsepsi

dengan aspirasi vakum manual (AVM) merupakan metode

evaluasi yang terpilih. Evaluasi dengan kuret tajam sebaiknya

hanya dilakukan jika AVM tidak tersedia. Jika evaluasi belum

dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2 mg IM (diulangi

setelah 15 menit jika perlu) atau misoprostol 400 mg peroral

(dapat diulangi setelah 4 jam jika perlu) yang ini hanya

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

22

dilakukan oleh dokter obgyn, bidan disini bertugas menjadi

asisten.

3) Jika kehamilan lebih dari 16 minggu, berikan infus oksitosin 20

unit dalam 500 ml cairan IV (garam fisiologis/RL) 40 tetes

permenit sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi. Jika perlu

berikan misoprostol 200 mg pervaginam setiap 4 jam sampai

terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mg), evaluasi sisa

hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus (dapat dilakukan

oleh bidan di rumah sakit dengan instruksi dokter).

Pasien dapat jatuh dalam keadaan anemia atau syok

hemoragik sebelum sisa jaringan konsepsi dikeluarkan. Bila terjadi

perdarahan yang hebat, dianjurkan segera melakukan pengeluaran

sisa hasil konsepsi secara manual agar jaringan yang mengganjal

terjadinya kontraksi uterus segera dikeluarkan, kontraksi uterus

dapat berlangsung baik dan perdarahan bisa berhenti. Selanjutnya

dilakukan tindakan kuretase. Tindakan kuretase harus dilakukan

secara hati-hati sesuai dengan keadaan umum ibu dan besarnya

uterus. Pasca tindakan perlu diberikan uterotonika parenteral

ataupun per oral dan antibiotika (Prawirohardjo, 2010).

f. Penatalaksanaan Post Curretage

Menurut Saifuddin (2005), pada kasus abortus inkomplit

penatalaksaan post curettage ialah :

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

23

1) Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan

instruksi apabila terjadi komplikasi/kelainan

2) Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan didalam

kolom yang tersedia dalam status pasien. Bila keadaan

umum pasien cukup baik, setelah cairan habis lepaskan

peralatan infus

3) Buat instruksi pengobatan lanjutan dan pemantauan kondisi

pasien

4) Beritahukan kepada pasien dan keluarganya bahwa

tindakan telah selesai tetapi pasien masih memerlukan

perawatan

5) Bersama petugas yang akan merawat pasien, jelaskan jenis

perawatan yang masih diperlukan, lama perawatan dan

laporkan kepada petugas tersebut bila ada

keluhan/gangguan pasca tindakan

6) Tegaskan pada petugas yang merawat untuk menjalankan

instruksi perawatan dan pengobatan serta laporkan segera

bila pada pemantauan lanjutan ditemukan perubahan-

perubahan seperti yang ditulis dalam catatan pasca

tindakan.

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

24

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen proses kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta ketrampilan dalam

rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang

berfokus pada pasien. Manajemen kebidanan terdiri atas tujuh langkah

yang berurutan, diawali dengan pengumpulan data sampai dengan

evaluasi (Sulistyawati, 2009).

Manajemen kebidanan menurut Varney terdiri dari 7 langkah

yaitu pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial dan antisipasi,

tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

(Varney, 2007).

Teori manajemen kebidanan adalah suatu metode pendekatan

masalah-masalah ibu dan anak serta keluarga berencana yang

khususnya diberikan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan

baik secara individu, keluarga maupun masyarakat. Dimana di dalam

melaksanakan asuhan kebidanan menggunakan 7 langkah varney

(Varney,2007).

2. Manajemen Kebidanan 7 langkah Varney

Penerapan manajemen kebidanan pada ibu hamil dengan

abortus Inkomplit menurut 7 langkah Varney meliputi :

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

25

Langkah I : Pengkajian

Dalam tahap ini data/fakta yang dikumpulkan adalah data

subjektif dan atau data objektif dari pasien. Bidan dapat mencatat hasil

penemuan data dalam catatan harian sebelum didokumentasikan

(Hidayat dan Wildan, 2008).

a. Data Subjektif

Adalah informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan yang

diperoleh dari wawancara langsung kepada pasien/klien

(anamnesis) atau dari keluarga dan tenaga kesehatan (allow

anamnesis) (Hidayat dan wildan, 2008).

1) Identitas

Nama : Digunakan untuk membedakan antar klien

yang satu dengan yang lain (Marmi, 2012).

Umur : Untuk mengetahui masa reproduksi klien

berisiko tinggi atau tidak, <16 tahun atau >35

tahun (Marmi, 2012).

Agama : Untuk menentukan bagaimana kita

memberikan dukungan kepada ibu selama

memberikan asuhan (Marmi, 2012).

Suku bangsa : Untuk menentukan adat istiadat atau

budayanya (Marmi, 2012).

Pendidikan : Berpengaruh dalam tindakan kebidanan

dan untuk mengetahui sejauh

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

26

mana tingkat intelektualnya, sehingga

bidan dapat memberikan konseling

sesuai dengan pendidikannya

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Pekerjaan : Untuk mengetahui dan mengukur tingkat

sosial ekonominya, karena ini juga

mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Alamat :Untuk mengetahui keadaan lingkungan dan

tempat tinggal (Marmi, 2012).

2) Keluhan Utama : Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui

alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan

(Sulistyawati, 2009). Pada pasien dengan abortus inkomplit

mengatakan mengeluarkan darah sedang hingga banyak, kram

atau nyeri perut bawah, dan ekspulsi sebagai hasil konsepsi

(Saifuddin, 2004).

3) Riwayat Perkawinan

Untuk mengetahui usia nikah pertama kali, status pernikahan

sah atau tidak, lama pernikahan, ini suami yang ke berapa

(Sulistyawati, 2009).

4) Riwayat Menstruasi

Mengetahui tentang menarche, siklus, dismenorhea, umur

berapa, lama menstruasi, banyaknya menstruasi dan untuk

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

27

mengetahui hari pertama menstruasi terakhir serta

untuk menentukan tanggal kelahiran dari persalinan

(Wiknjosastro, 2007). Abortus inkomplit terjadi pada umur

kehamilan kurang dari 20 minggu (Prawirohardjo, 2010).

5) Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Kehamilan :Untuk mengetahui berapa umur kehamilan,

bagaimana letak janin dan berapa tinggi fundus

uteri, apakah sesuai dengan umur kehamilan atau

tidak (Prawirohardjo, 2005).

Persalinan :Spontan atau buatan, lahir aterm atau prematur,

ada perdarahan, waktu persalinan ditolong

oleh siapa, dimana, tempat melahirkan

(Prawirohardjo, 2005).

Nifas :Luka-luka jalan lahir, seperti episiotomi yang

telah dijahit (Prawirohardjo, 2005).

6) Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan yang lalu : Untuk mengetahui kemungkinan

adanya riwayat atau penyakit

akut, kronis seperti : Jantung,

DM, hipertensi dan asma

(Ambarwati dan Wulandari,

2010).

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

28

Riwayat kesehatan sekarang : Untuk mengetahui kemungkinan

adanya penyakit yang diderita

pada saat ini (Ambarwati dan

Wulandari, 2010).

Riwayat kesehatan keluarga : Untuk mengetahui adanya

penyakit menurun seperti asma,

DM, hipertensi, jantung, serta

penyakit menular seperti TBC,

epilepsi, yang dapat

mempengaruhi kehamilan serta

adanya riwayat keturuna

kembar (Prawirohardjo, 2005).

7) Riwayat Keluarga Berencana

Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah

menggunakan alat kontrasepsi atau belum, jika pernah lamanya

berapa tahun, jenis KB yang digunakan dan ada keluhan atau

tidak selama penggunaan alat kontrasepsi tersebut

(Varney, 2004).

8) Riwayat Kehamilan sekarang

Riwayat kehamilan sekarang yang meliputi hari pertama haid

terakhir (HPHT), gerak janin (kapan mulai dirasakan, kapan

mulai ada perubahan), tanda-tanda bahaya (termasuk rabun

senja), keluhan yang lazim pada kehamilan, penggunaan obat-

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

29

obatan (termasuk jamu-jamuan), kekhawatiran yang dirasakan

(Mandriwati, 2008).

9) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

a) Nutrisi

Menggambarkan tentang pola makan dan minum, frekuensi,

banyaknya, jenis makanan, dan makanan pantangan

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

b) Eliminasi

Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang

air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi, dan bau

serta kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi, warna dan

jumlah (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

c) Aktifitas dan istirahat

Aktifitas dan istirahat yang perlu ditanyakan adalah aktifitas

sebelum dan selama hamil misalnya memasak, menyapu,

mencuci atau pekerjaan rumah tangga yang lainnya

(Pusdiknakes, 2003).

d) Seksualitas

Untuk mengetahui pola hubungan seksual,

frekuensi berhubungan, kelainan dan masalah seksual

(Ummi Hani dkk, 2010).

e) Personal hygiene

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

30

Untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga

kebesihan tubuh terutama pada daerah genetalia

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

10) Psikososial Budaya

Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan tentang

kehamilan ini, kehamilan ini direncanakan atau tidak, jenis

kelahiran yang diharapkan, dukungan keluarga terhadap

kehamilan ini, keluarga lain yang tinggal serumah, pantangan

makanan dan kebiasaan dalam kehamilan (Varney,2007).

b. Data Objektif

1) Status Generalis

a) Keadaan Umum : untuk mengetahui keadaan ibu secara

umum (Marmi, 2012).

b) Pemeriksaan Fisik :

Tensi : Tekanan darah perlu diukur untuk

mengetahui perbandingan nilai dasar

selama masa kehamilan, tekanan darah

yang adekuat perlu untuk mempertahankan

fungsi plasenta, tetapi tekanan darah

sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg

pada saat awal pemeriksaan dapat

mengindikasi potensi hipertensi

(Rukiyah dan Yulianti, 2010).

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

31

Suhu : Untuk mengetahui tanda-tanda infeksi,

karena adanya sisa hasil konsepsi yang

tertinggal di dalam uterus, maka terjadi

nekrosis dan membusuk sehingga

menimbulkan infeksi pada desidua,

sehingga menyebabkan kenaikan suhu

tubuh (Wiknjosastro, 2005). Untuk

mengetahui suhu basal pada ibu hamil, suhu

badan yang normal adalah 36 0C sampai 37

0C (Prawirohardjo, 2005). Kekurangan

cairan eksternal terjadi karena penurunan

asupan cairan dan kelebihan pengeluaran

cairan (Alimul, 2006).

Nadi : Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang

dihitung dalam 1 menit. Pada wanita

dewasa normal, frekuensi denyut jantung

yang teratur kira-kira 70 denyut per menit

dengan rentang antara 60-100 denyut per

menit. Pada masa kehamilan terjadi

peningkatan frekuensi jantung sejak usia

kehamilan 4 minggu sekitar 15-20 denyut

per menit (Mandriwati, 2008).

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

32

Respirasi : Untuk menghitung frekuensi pernafasan

yang dihitung dalam 1 menit

(Saifuddin, 2005). Dalam keadaan istirahat,

pernapasan orang dewasa normal berkisar

12-20 kali dalam 1 menit

(Mandriwati, 2008).

Berat badan : Untuk mengetahui adanya kenaikan berat

badan pasien selama hamil (Alimul, 2006).

Sebelum hamil : Berat badan ibu sebelum hamil tidak boleh

kurang dari 38 kg, karena jika berat badan

ibu kurang dari 38 kg maka ibu termasuk

faktor resiko ibu hamil (Depkes, 2010).

Selama hamil : Dalam keadaan normal kenaikan berat

badan ibu badan ibu dari sebelum hamil,

dihitung mulai trimester I sanpai trimester

III yang berkisar antara 9-13,5 kg

(Mandriwati, 2008).

Tinggi badan : Untuk mengetahui tinggi badan pasien

kurang dari 145 cm atau tidak, termasuk

resti atau tidak (Nursalam, 2008).

Lila : Untuk mengetahui lingkar lengan ibu

minimal 23,5 cm atau tidak, sehingga

resiko tinggi atau tidak (Alimul,2006).

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

33

c) Pemeriksaan Sistematis

(1) Kepala

Rambut : Mengetahui warna rambut, kebersihan dan

rambut mudah rontok atau tidak

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Muka : Dikaji apakah muncul cloasma gravidarum,

yang bias muncul pada wanita hamil pada

umur kehamilan 12 minggu karena

pengaruh hormon kortikusteroid plasenta

(Prawirohardjo, 2006).

Mata : Conjugtiva merah atau tidak, pucat atau

tidak, sclera ikterik atau tidak

(Alimul,2006). Banyak faktor yang dapat

menyebabkan timbulnya anemia defisiensi

besi, antara lain kurangnya asupan zat besi

dan protein dari makanan, perdarahan akut

maupun kronis dan meningkatnya

kebutuhan zat besi seperti pada wanita

hamil (Rukiyah dan Yulianti, 2010).

Hidung : Untuk mengetahui simetris atau tidak, ada

tidaknya benjolan (Alimul,2006). Untuk

mendeteksi adanya polip atau tidak, polip

terjadi di mukosa dan merupakan tonjolan

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

34

kecil yang menyerupai tumor jinak

(Brooker, 2009).

Telinga : Apakah ada kelainan atau tidak, apakah

simetris atau tidak (Alimul,2006).

Mulut : Apakah ada caries atau tidak, mulut bersih

atau kotor, lidah stomatitis atau tidak

(Wiknjosastro, 2005).

(2) Leher

Adakah pembesaran pada kelenjar gondok, kelenjar

getah bening atau tidak, tumor ada atau tidak

(Varney,2004).

(3) Dada dan Axilla

Dalam pemeriksaan dada dan Axilla pada kasus abortus

inkomplit menurut Prawirohardjo (2006) yaitu :

Dada : Pemeriksaan payudara mengenai bentuk,

kesimetrisan, ada tidaknya benjolan, nyeri

tekan.

Mammae : Ada pembesaran atau tidak, ada tumor atau

tidak, areola hiperpigmentasi atau tidak,

kolostrum sudah keluar apa belum.

Axilla : Untuk mengetahui apakah ada pembesaran

kelenjar limfe pada ketiak dan adakah nyeri

tekan.

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

35

(4) Genetalia : Untuk mengetahui keadaan genetalia

eksternal yang meliputi kesimetrisan labia

mayora dan labia minora, ada atau tidak

oedema, pembesaran kelenjar bartholini

dan cairan yang keluar. Pada pemeriksaan

dalam ditemukan kanalis servikalis masih

terbuka, dan teraba jaringan dalam kavum

uteri (Prawirohardjo, 2010). Perdarahan

sedang, hingga masih/banyak dan setelah

terjadi abortus dengan pengeluaran

jaringan perdarahan berlangsung terus

(Rukiyah dan Yulianti, 2010).

(5) Ektremitas : Apakah terdapat varises atau tidak, ada

oedema atau tidak, reflek patella positif

atau negatif (Prawirohardjo, 2006).

2) Pemeriksaan Khusus Obstetri

Dalam pemeriksaan abdomen pada kasus abortus inkomplit

yaitu :

Inspeksi : Untuk mengetahui ada bekas operasi atau tidak,

bentuk perut normal atau tidak, adanya linea, strie

atau tidak, adanya kelainan atau tidak, dan adanya

pergerakan janin atau tidak (Prawirohardjo, 2006).

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

36

Palpasi : Leopold I bertujuan untuk mengetahui tinggi

fundus uteri dan bagian janin yang ada di fundus

dan bagian janin yang ada di fundus

(Ari Sulistyawati, 2009). Dan adakah kram nyeri

bawah perut atau tidak, pada kasus abortus

inkomplit tinggi fundus uteri sesuai masa

kehamilan (Rukiyah dan Yulianti, 2010).

3) Pemeriksaan Penunjang

Data penunjang yang diperlukan pada kasus abortus inkomplit

ialah pemeriksaan USG. Pemeriksaan USG hanya dilakukan bila

kita ragu dengan diagnosis secara klinis (Prawirohardjo, 2010).

Langkah II : Interpretasi Data

Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi data secara

benar terhadap diagnosis atau masalah kebutuhan pasien. Masalah

atau diagnosis yang spesifik dapat ditemukan berdasarkan interpretasi

yang benar terhadap data dasar (Wildan dan Hidayat, 2008).

a. Diagnosa Kebidanan

Ny… umur… G… P… A… umur kehamilan … minggu dengan

Abortus Inkomplit

Data Dasar :

1) Data subjektif

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

37

(a) Ibu mengatakan perut bagian bawah terasa sakit dan

mengeluarkan darah bergumpal dari jalan lahir

(Prawirohardjo, 2006).

(b) Ibu mengatakan riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

dan sekarang meliputi Hari Pertama Menstruasi Terakhir

(Prawirohardjo, 2006).

2) Data Objektif

Data Objektif meliputi dari pemeriksaan auskultasi, palpasi,

inspeksi dan perkusi, antara lain :

(a) Keadaan Umum

(b) Vital sign

(1) Tekanan darah

(2) Suhu

(3) Nadi

(4) Respirasi

(c) Uterus sesuai masa kehamilan

(d) Serviks terbuka

(e) Perdarahan sedang hingga masih/banyak (Rukiyah dan

Yulianti, 2010).

b. Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien

yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa

(Varney, 2004). Masalah pada kasus abortus inkomplit adalah

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

38

pasien merasa cemas karena mules dan nyeri perut bagian bawah

(Pudiastuti, 2012).

c. Kebutuhan

Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan

keadaan dan masalahnya (Sulistyawati, 2009). Kebutuhan pasien

pada kasus abortus inkomplit adalah dorongan moral dan

memberikan informasi tentang abortus inkomplit (Taber, 2003).

Langkah III :Diagnosa Potensial dan Antisipasi

Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasikan masalah

atau diagnosis potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan

diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan

antisipasi yang cukup dan apabila memungkinkan dilakukan proses

pencegahan atau dalam kondisi tertentu pasien membutuhkan tindakan

segera (Wildan dan Hidayat, 2008). Pada kasus abortus inkomplit

diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah perdarahan apabila

pertolongan tidak diberikan pada waktunya, infeksi dalam uterus dan

adexa dapat terjadi dalam setiap abortus dan syok karena perdarahan

(Rukiyah dan Yulianti, 2010).

Langkah IV :Tindakan Segera

Tahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan identifikasi

dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan masalah

ditegakkan. Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi,

kolaborasi, dan melakukan rujukan (Wildan dan Hidayat, 2008). Pada

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

39

kasus abortus inkomplit kolaborasi dengan dokter untuk segera

dilakukan tindakan curettage (Pudiastuti, 2012).

Langkah V : Perencanaan

Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan

perencanaan secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis yang

ada. Dalam proses perencanaan asuhan secara menyeluruh juga

dilakukan identifikasi beberapa data yang tidak lengkap agar

pelaksanaan secara menyeluruh dapat berhasil (Wildan dan Hidayat,

2008). Menurut Pudiastuti (2012), Rukiyah dan Yulianti (2010)

perencanaan asuhan pada kasus abortus inkomplit yaitu :

1) Pendekatan pada klien dengan komunikasi terapeutik

2) Berikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan pada klien

3) Observasi keadaan umum, TTV dan perdarahan pre curettage

4) Lakukan informed consent untuk dilakukan tindakan curettage

5) Berikan terapi

a) Perdarahan tidak begitu banyak dan usia kehamilan kurang dari

16 minggu beri ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 400 mg

peroral

b) Perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan

kurang dari 16 minggu beri ergometrin 0,2 mg IM (diulangi

setelah 15 menit jika perlu) atau misoprostol 400 mg peroral

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

40

c) Usia kehamilan lebih dari 16 minggu beri infus oksitosin 20 unit

dalam 500 ml cairan IV (garam fisiologis/RL) 40 tetes permenit

dan jika perlu beri misoprostol 200 mg pervaginam setiap 4 jam.

6) Siapkan pasien dan peralatan untuk curettage

a) Persiapan pasien

(1) Pasien tidak makan atau minum

(2) Pasang infus atau berikan cairan minimal 2,5 Liter/24 jam

(3) Anestesi lokal

b) Peralatan untuk curettage

(1) Speculum dua buah

(2) Sonde uterus

(3) Cunam muzeus atau cunam porsio

(4) Berbagai ukuran busi (dilatators) Hegar

(5) Bermacam-macam ukuran sendok kerokan (kuret)

(6) Cunam abortus kecil dan besar

(7) Pinset dan klem

(8) Kain steril

(9) Sarung tangan dua pasang

Langkah VI : Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana

sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang

ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri

maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

41

(Wildan dan Hidayat, 2008). Pelaksaan perencanaan pada kasus

abortus inkomplit yaitu :

1) Melakukan pendekatan pada klien dengan komunikasi terapeutik

2) Memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan pada klien

3) Melakukan observasi keadaan umum, TTV dan perdarahan pre

curettage

4) Melakukan informed consent umtuk dilakukan tindakan curettage

5) Memberikan terapi

a) Perdarahan tidak begitu banyak dan usia kehamilan kurang dari

16 minggu beri ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 400 mg

peroral

b) Perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan

kurang dari 16 minggu beri ergometrin 0,2 mg IM

(diulangi setelah 15 menit jika perlu) atau misoprostol 400 mg

peroral

c) Usia kehamilan lebih dari 16 minggu beri infus oksitosin 20 unit

dalam 500 ml cairan IV (garam fisiologis/RL) 40 tetes permenit

dan jika perlu beri misoprostol 200 mg pervaginam setiap 4 jam.

6) Menyiapkan pasien dan peralatan untuk curettage

a) Persiapan pasien

(1) Pasien tidak makan atau minum

(2) Pasang infus atau berikan cairan minimal 2,5 Liter/24 jam

(3) Anestesi lokal

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

42

b) Peralatan untuk curettage

(1) Speculum dua buah

(2) Sonde uterus

(3) Cunam muzeus atau cunam porsio

(4) Berbagai ukuran busi (dilatators) Hegar

(5) Bermacam-macam ukuran sendok kerokan (kuret)

(6) Cunam abortus kecil dan besar

(7) Pinset dan klem

(8) Kain steril

(9) Sarung tangan dua pasang

Langkah VII : Evaluasi

Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni

dengan melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan

yang dilakukan bidan. Evaluasi sebagai bagian dari proses yang

dilakukan secara terus-menerus untuk meningkatkan pelayanan secara

komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau

kebutuhan pasien (Wildan dan Hidayat, 2008). Evaluasi pada abortus

inkomplit adalah keadaan umum baik, tidak terjadi anemia, tidak

terjadi komplikasi diantaranya perforasi uterus, syok, infeksi dan

perdarahan. Setelah itu beri obat-obatan uterotonika dan antibiotika.

(Rukiyah dan Yulianti, 2010).

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

43

Data Perkembangan

Pendokumentasian data perkembangan asuhan kebidanan yang

telah dilaksanakan menggunakan SOAP, menurut Varney (2004)

antara lain :

S : Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa

O : Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data

fokus untuk mendukung assessment.

A : Analisis

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi meliputi

diagnosa/masalah serta antisipasi masalah potensial.

P : Planing

Menggunakan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi

berdasarkan assessment

C. Landasan Hukum

Permenkes No.1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan

Penyelenggaraan Praktik Bidan :

BAB II Perizinan

Pasal 2 :

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

44

(1) Bidan dapat menjalankan praktik mandiri dan/atau bekerja di fasilitas

pelayanan kesehatan.

(2) Bidan yang menjalankan praktik mandiri harus berpendidikan minimal

Diploma III (D III) Kebidanan.

BAB III Penyelenggaraan Praktik

Pasal 9

Bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan

pelayanan yang meliputi :

a. Pelayanan kesehatan ibu

b. Pelayanan kesehatan anak

c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

Pasal 13 :

(1) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, pasal 11,

dan pasal 12, bidan yang menjalankan program Pemerintah berwenang

melakukan pelayanan kesehatan meliputi :

(a) pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam

rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit

(b) asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit

kronis tertentu dilakukan di bawah supervisi dokter

(c) penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang

ditetapkan

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

45

(d) melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang

kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan

penyehatan lingkungan

(e) pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah

dan anak sekolah

(f) melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas

(g) melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan

terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian

kondom, dan penyulit lainnya

(h) pencegahan pelayahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat

Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi

(i) pelayanan kesehatan lain yang merupakan program pemerintah.

(2) Pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan antenatal terintegrasi,

penanganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini,

merujuk, dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular

Seksual (IMS) dan penyakit lainnya, serta pencegahan penyalahgunaan

Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) hanya dapat

dilakukan oleh bidan yang dilatih untuk itu.

BAB IV Pencatatan dan Pelaporan

Pasal 20 :

(1) Dalam melakukan tugasnya bidan wajib melakukan pencatatan dan

pelaporan sesuai dengan pelayanan yang diberikan.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

46

(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan ke

Puskesmas wilayah tempat praktik.

(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

untuk bidan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan
Page 62: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Jenis studi kasus yang digunakan yaitu observasional deskriptif

adalah pendekatan yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang

biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk

kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Studi kasus

dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus

yang terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini

menggunakan jenis studi kasus observasional deskriptif yaitu penelitian

yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang

suatu keadaan secara obyektif.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus adalah menjelaskan tempat atau lokasi tersebut

dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Lokasi pengambilan studi kasus

dilaksanakan di Bangsal Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

C. Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus adalah yang akan dikenai kegiatan

pngengambilan kasus (Arikunto, 2006). Subjek kasus ini dilaksanakan

pada Ibu Hamil Ny.K G4P3A0 dengan Abortus Inkomplit.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

48

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan penulis

untuk mencari kasus (Notoatmodjo, 2012). Waktu studi kasus

dilaksanakan pada tanggal 22-24 Maret 2014.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen penelitian studi kasus adalah alat-alat yang akan

digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang

digunakan selama melakukan studi kasus ini adalah dengan menggunakan

format asuhan kebidanan pada ibu hamil dan lembar dokumentasi pasien

atau lembar status pasien.

F. Teknik Pengumpulan Data

Observasi atau penelitian adalah suatu istilah umum yang

mempunyai arti semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan

cara merekam kejadian, menghitungnya, mengukur dan mencatatnya.

Oleh karena itu, metode pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar

untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan

prosedur terstandar (Arikunto, 2006).

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan

adalah dengan pengumpulan data primer dan data sekunder, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari objek/ objek

penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

(Riwidikdo, 2013).

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

49

a. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dipergunakan untuk mengetahui keadaan fisik

pasien sistematis, antara lain :

1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan

dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran, dan

penciuman sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data

(Nursalam, 2008). Pada kasus abortus inkomplit setelah terjadi

abortus dengan pengeluaran jaringan, perdarahan berlangsung

terus (Pudiastuti, 2012). Pada kasus ini ibu mengalami

perdarahan sekitar 50 cc dan keluar jaringan seperti gajih.

2) Palpasi

Palpasi adalah suatu teknik pemeriksaan yang menggunakan

indra peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrument yang

sensitif dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang

suhu, turgor, bentuk, kelembaban dan ukuran (Nursalam, 2008).

Pada kasus abortus inkomplit uterus sesuai masa kehamilan

(Rukiyah dan Yuliati, 2010). Pada kasus ini tinggi fundus uterus

tidak teraba.

3) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan

suatu yang dihasilkan oleh tubuh menggunakan stetoskop.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa tekanan darah ibu

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

50

normal atau tidak (Nursalam, 2008). Pada kasus ini DDJ tidak

terdengar.

4) Perkusi

Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengetuk untuk

membandingkan kiri-kanan pada setiap daerah permukaan tubuh

dengan tujuan menghasilkan suara (Nursalam, 2008). Pada

kasus ini Reflek Patella kanan dan kiri positif.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian

(responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang

tersebut (face to face) (Notoatmodjo, 2012).

c. Observasi

Observasi adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan

penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-mula

rangsangan dari luar mengenai indra, dan terjadilah pengindaraan,

kemudian apabila rangsangan tersebut menarik perhatian akan

dilanjutkan dengan adanya pengamatan (Notoatmodjo, 2012).

Pelaksanaan Observasi meliputi Tekanan darah, nadi,

respirasi, dan suhu pada ibu hamil Ny.K G4P3A0 dengan Abortus

Inkomplit.

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

51

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung

dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang

dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik

secara komersial atau non komersial (Notoatmodjo, 2012).

a) Dokumentasi

Dokumentasi adalah semua bentuk sumber informasi yang

berhubungan dengan dokumentasi resmi maupun dokumentasi

tidak resmi (Notoatmodjo, 2012). Dalam pengambilan kasus

abortus inkomplit menggunakan dokumentasi dari catatan rekam

medis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

b) Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah memperoleh berbagai informasi

berita berupa teori-teori, generalisasi maupun konsep yang

dikemukakan oleh berbagai ahli dan buku-buku sumber yang ada

(Notoatmodjo, 2012). Studi kepustakaan yang digunakan dalam

pembuatan studi kasus ini diambil dari referensi tahun 2003-2012.

G. Alat-alat yang Dibutuhkan

Dalam penelitian ini terdiri dari berbagai tindakan, sehingga alat

yang digunakan berbeda-beda dalam setiap tindakan.

1. Pemeriksaan dan anamnesis

a) Lembar panduan observasi

b) Tensi meter dan stetoskop

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

52

c) Thermometer

2. Curettage

a) Speculum dua buah

b) Sonde uterus

c) Cunam muzeus atau cunam porsio

d) Berbagai ukuran busi (dilatators) Hegar

e) Bermacam-macam ukuran sendok kerokan (kuret)

f) Cunam abortus kecil dan besar

g) Pinset dan klem

h) Kain steril

i) Sarung tangan dua pasang

3. Wawancara

a) Lembar pengkajian

b) Buku tulis

c) Alat tulis

H. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah dalam bagian ini diuraikan langkah-

langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan

penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya

tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal penelitian (terlampir).

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan
Page 69: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

53

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. K Umur 38 Tahun G4P3A0

Umur Kehamilan 11 Minggu dengan Abortus Inkomplit

Di RSUD Dr.Moewardi Surakarta

Ruang : Bangsal Mawar 1

Tanggal Masuk : 22 Maret 2014

No.Register : 01224240

I. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI

1. Nama : Ny. K Nama : Tn. A

2. Umur : 38 tahun Umur : 40 tahun

3. Agama : Islam Agama :Islam

4. Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia

5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK

6. Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

7. Alamat : Tempelrejo Rt03/03

Punggawan, Banjarsari

B. ANAMNESE ( DATA SUBYEKTIF ) :

Tgl 22 Maret 2014 Pukul 12.00 WIB

1. Keluhan utama pada waktu masuk : Ibu mengatakan merasa

hamil 3 bulan, perdarahan

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

54

sejak 4 hari yang

lalumerongkol, nyeri perut

bagian bawah, keluar

jaringan seperti gajih.

2. Riwayat menstruasi :

a. Menarche : Ibu mengatakan haid pertama umur 10 tahun

b. Siklus : Ibu mengatakan siklus haidnya 28 hari

c. Lama : Ibu mengatakan lama haidnya 5 hari

d. Banyaknya : Ibu mengatakan sehari ganti pembalut 3-4 kali

e. Teratur/tidak : Ibu mengatakan haidnya teratur

f. Sifat darah : Ibu mengatakan darah yang keluar ± 50cc

g. Dismenore : Ibu mengatakan tidak nyeri perut saat

menstruasi sampai menggangu aktifitas

3. Riwayat hamil ini

a. HPHT : Ibu mengatakan hari pertama

haid terakhir tanggal 4

Januari 2014

b. Gerakan janin : Ibu mengatakan belum

merasakan ada gerakan janin

c. Vitamin/jamu yang dikonsumsi : Ibu mengatakan

mengkonsumsi vitamin yang

diberikan oleh bidan dan

tidak mengkonsumsi jamu

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

55

d. Keluhan-keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan mual dan

pusing

Trimester II : Belum dilakukan

Trimester III : Belum dilakukan

e. ANC : 1kali teratur,di bidan saat

umur kehamilan 4 minggu

f. Penyuluhan yang pernah di dapat : Ibu mengatakan belum

mendapatkan penyuluhan

apapun

g. Imunisasi TT : Ibu mengatakan imunisasi

TT sudah lengkap

h. Kekhawatiran khusus : Ibu mengatakan cemas

karena keluar darah dari

jalan lahirnya

4. Riwayat penyakit

a. Riwayat penyakit sekarang : Ibu mengatakan saat ini

sedang tidak menderita

penyakit apapun seperti

demam, flu dan batuk

b. Riwayat penyakit sistemik

1) Jantung : Ibu mengatakan tidak sering berdebar-debar

di dada bagian kiri, tidak pernah merasakan

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

56

nyeri pada daerah dada bagian kiri, tidak

mudah lelah dan tidak keluar keringat dingin

pada telapak tangan

2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak nyeri tekan pada

pinggang kanan dan kiri serta tidak nyeri saat

buang air kecil

3) Asma/ TBC : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

sesak nafas dan tidak pernah batuk

berkepanjangan dalam waktu lebih dari 3

minggu

4) Hepatitis : Ibu mengatakan pada mata, kulit, kuku tidak

tampak berwarna kuning

5) DM : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit gula dengan gejala mudah lapar,

haus serta sering buang air kecil lebih dari 6

kali dalam waktu semalam

6) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri pada

tengkuk leher dan tidak pernah mengalami

tekanan darah tinggi lebih dari 140/90 mmHg

7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

kejang hingga mengeluarkan busa dari mulut

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

57

8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit lain seperti malaria, demam

berdarah dan HIV/AIDS

c. Riwayat penyakit keluarga :Ibu mengatakan dari pihak keluarga

maupun keluarga suaminya tidak

ada yang menderita penyakit

menurun seperti nyeri dada bagian

kiri, penyakit gula, sesak nafas,

tekanan darah tinggi dan penyakit

menular seperti batuk yang lama dan

penyakit kuning

d. Riwayat keturunan kembar : Ibu mengatakan dari pihak

keluarga maupun keluarga

suaminya tidak ada yang

memiliki keturunan kembar

e. Riwayat operasi : Ibu mengatakan belum pernah melakukan

operasi apapun

5. Riwayat Perkawinan

a. Status perkawinan : Sah kawin : 1 kali

b. Kawin I : umur 16 tahun, dengan suami umur 18

tahun. Lamanya: 22 tahun, anak 3 orang

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

58

6. Riwayat Keluarga Berencana

Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan KB pil lamanya 1 tahun

dan tidak ada keluhan selama penggunaan

7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

N

O

TGL/THN

PARTUS

TEMPAT

PARTUS

UMUR

KHMLN

JENIS

PARTUS

PENO

LONG

ANAK NIFAS KEADAAN

ANAK

SEKARANG JK BB PB KEAD LAKTASI

1 1992 RS 38+2

mg Spontan Bidan P 2100 gr 47cm Baik ASI Hidup

2 1994 RB 39 mg Spontan Bidan P 3000gr 49cm Baik ASI Hidup

3 2000 RB 38+5

mg Spontan Bidan P 3000gr 50cm Baik ASI Hidup

4 Hamil

Sekarang

8. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari porsi

sedang menu nasi, sayur, lauk dan minum

air putih ± 8 gelas per hari

Selama haml : Ibu mengatakan makan sedikit tapi sering

menu nasi, sayur, lauk dan minum air putih

± 8 gelas per hari dan minum 1 gelas susu

b. Eliminasi

Sebelum hamil : Ibu mengatakan buang air besar 1 kali

sehari konsistensi lunak, warna kuning

kecoklatan dan buang air kecil 3-4 kali

sehari warna kuning jernih, bau khas urine

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

59

Selama hamil : Ibu mengatakan buang air besar 1 kali

sehari konsistensi lunak, warna kuning

kecoklatan dan buang air kecil 5-7 kali

sehari warna kuning jernih, bau khas urine

c. Aktifitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil

mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari

Selama hamil : Ibu mengatakan saat hamil mengurangi

pekerjaan rumah

d. Istirahat / Tidur

Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang 1 jam dan tidur

malam 6 jam

Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang 2 jam dan tidur

malam 8 jam

e. Seksualitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan

seksual 3 kali dalam seminggu

Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan

seksual 2 kali dalam satu bulan

f. Personal Hygiene

Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok

gigi 2 kali sehari dan ganti pakaian, pakaian

dalam 2 kali sehari

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

60

Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok

gigi 2 kali sehari dan ganti pakaian, pakaian

dalam 2 kali sehari

g. Psikososial budaya

1) Perasaan tentang kehamilan ini :

Ibu mengatakan senang terhadap kehamilan ini

2) Kehamilan ini direncanakan / tidak :

Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan

3) Jenis kelamin yang diharapkan :

Ibu mengatakan jenis kelamin yang diharapkan laki-laki

4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini :

Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung

kehamilannya

5) Keluarga lain yang tinggal serumah :

Ibu mengatakan tinggal serumah dengan suami dan anaknya

6) Pantangan makanan :

Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan

7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan :

Ibu mengatakan tidak ada kebiasaan adat istiadat dalam

kehamilan

h. Penggunaan obat-obatan / rokok

Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan kecuali dari

bidan dan ibu tidak merokok

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

61

C. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBYEKTIF )

1. Status generalis

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit

S : 36,50C R : 24 x/menit

d. TB : 165 cm

e. BB sebelum hamil : 62 kg

f. BB sekarang : 64 kg

g. LLA : 24 cm

2. Pemeriksaan Sistematis

a. Kepala

1) Rambut : Bersih, berwarna hitam, dan tidak

berketombe

2) Muka : Tidak oedema, dan tidak ada

cloasmagravidarum

3) Mata

a). Oedema : Tidak oedema

b). Conjungtiva : Berwarna merah muda

c). Sklera : Berwarna putih

4) Hidung : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada

sekret

5) Telinga : Simetris, tidak ada serumen

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

62

6) Mulut / gigi / gusi : Tidak stomatitis, tidak caries dan gusi

tidak berdarah

b. Leher

a) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran

b) Tumor : Tidak ada benjolan

c) Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran

c. Dada dan Axilla

1) Mammae

a) Membesar : Normal

b) Tumor : Tidak ada benjolan

c) Simetris : Kanan dan kiri simetris

d) Areola : Menghitam

e) Puting susu : Menonjol

f) Kolostrum : Belum keluar

2) Axilla

a) Benjolan : Tidak ada benjolan

b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan

d. Ektremitas

1) Varices : Tidak ada varices

2) Oedema : Tidak ada oedema

3) Reflek Patella : Positif kanan dan kiri

4) Kuku : Bersih, pendek dan berwarna merah

muda

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

63

3. Pemeriksaan Khusus Obstetri ( Lokalis )

a. Abdomen

1) Inspeksi

a). Pembesaran Perut : sesuai dengan umur

kehamilan

b). Bentuk perut : memanjang

c). Linea alba / nigra : Linea nigra

d). Striae Albican / Livide : Tidak ada striae

e). Kelainan : Tidak ada kelainan

f). Pergerakan anak : Tidak ada

2) Palpasi

a) Kontraksi : Tidak ada

b) Leopold I : Tidak dilakukan

c) Leopold I : Tidak dilakukan

d) Leopold III : Tidak dilakukan

e) Leopold IV : Tidak dilakukan

f) TFU Mc. Donald : Tidak teraba

g) TBJ : Tidak dilakukan

3) Auskultasi

DJJ : Punctum maximum :Tidak terdengar

Frekuensi :Tidak terdengar

Teratur / Tidak : Tidak terdengar

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

64

b. Pemeriksaan Panggul

1) Kesan panggul : Tidak dilakukan

2) Distantia spinarum : Tidak dilakukan

3) Distantia kristarum : Tidak dilakukan

4) Konjugata Eksterna (Boudeloque)` : Tidak dilakukan

5) Lingkar panggul : Tidak dilakukan

c. Anogenital

1) Vulva Vagina

a) Varices : Tidak ada varices

b) Luka : Tidak ada luka

c) Kemerahan : Tidak ada kemerahan

d) Nyeri : Tidak nyeri

e) Kelenjar Bartolini : Tidak ada pembesaran

f) Pengeluaran pervaginam : Keluar jaringan/massa

2) Pemeriksaan Dalam

a) Dinding Vagina : Normal

b) OUE : Terbuka

c) Portio : Lunak

3) Perinium

a) Bekas luka : Tidak ada bekas luka

b) Lain-lain : Tidak ada kelainan

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

65

4) Anus

a) Haemorhoid : Tidak ada haemorhoid

b) Lain-lain : Tidak ada kelainan

4. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan Hb 13,8 gr/dL

b. Pemeriksaan penunjang lain : Pemeriksaan USG : tampak

uterus membesar, tampak

gambaran massa amorf, DJJ

negatif.

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 22 Maret 2014 Pukul :12. 05 WIB

A. Diagnosa Kebidanan

Ny. K G4P3A0 umur 38 tahun umur kehamilan 11minggu dengan abortus

Inkomplit

Data Dasar :

DS :

1. Ibu mengatakan bernama Ny. K dan berumur 38 tahun

2. Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke empat dan belum pernah

keguguran

3. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal 4 Januari

2014

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

66

4. Ibu mengatakan merasa hamil 3 bulan, terjadi perdarahan sejak 4

hari yang lalu, merongkol,nyeri perut bagian bawah, keluar jaringan

seperti gajih.

DO :

1. Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit

S : 36,50C R : 24 x/menit

2. Pemeriksaan Abdomen : TFU tidak teraba, Massa negatif

DJJ : Negatif

3. Pemeriksaan Dalam

Dinding Vagina : Normal

OUE : Terbuka

Portio : Lunak

4. Pemeriksaan USG : Tampak uterus membesar, tampak gambaran

massa amorf, DJJ negatif.

B. Masalah

Ibu mengatakan cemas karena ada darah yang keluar dari jalan lahir dan

perutnya terasa nyeri.

C. Kebutuhan

Memberi dukungan moril dan memberitahu tentang abortus inkomplit

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

67

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Terjadi syok hipovolemik dan perdarahan

IV. TINDAKAN SEGERA

Melakukan kolaborasi dengan residen Obsgyn untuk tindakan curretage

V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 12.10 WIB

1. Beritahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

2. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan dan tindakan yang akan

dilakukan

3. Berikan motivasi dan dukungan moril pada ibu

4. Lakukan informed consent untuk melakukan curettage

5. Observasi Keadaan Umum dan Vital Sign

6. Observasi perdarahan

7. Siapkan advis residen obsgyn untuk tindakan curettage

a. Pro curettage

b. Puasakan pasien 2 jam

c. Pasang infus RL 20 tetes per menit

d. Siapkan tindakan curettage

e. Siapkan anestesi (Ketalar 20mg dan ketamin 20mg)

f. Tindakan curettage akan dilakukan pukul 14.00 WIB oleh residen

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

68

VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN

Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 12.15 WIB

1. Pukul 12.15 WIB memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil

pemeriksaan bahwa ibu mengalami abortus inkomplit yaitu pengeluaran

hasil konsepsi (janin) sebelum umur kehamilan 20 minggu dan masih ada

sisa yang tertinggal di dalam rahim.

2. Pukul 12.17 WIB menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan

ibu mengalami abortus inkomplit dan tindakan yang akan dilakukan yaitu

Curretage

3. Pukul 12.20 WIB memberikan motivasi dan dukungan moril pada ibu

dengan keadaan yang sedang dialaminya.

4. Pukul 12.23 WIB melakukan informed consent untuk melakukan

curettage.

5. Pukul 12.25 WIB mengobservasi Keadaan Umum dan Vital Sign.

6. Pukul 12.30 WIB mengobservasi perdarahan.

7. Pukul 12.34 WIB menyiapkan advis residen obsgyn :

a. Pro curretage,memberitahu pasien bahwa akan dilakukan tindakan

currettage

b. Pasien mulai puasa 2 jam

c. Memasang infus RL 20 tetes per menit

d. Menyiapkan tindakan curettage

1) Sendok Curretage

2) Spekulum sym posterior dan sym anterior

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

69

3) Sonde Uterus

4) Tenakulum

5) Tampon tang

6) Tang abortus

7) Kassa steril

8) Kapas steril

9) Air savlon

10) Kom betadine

11) Lampu sorot

12) Sarung tangan steril

13) Duk steril

e. Menyiapkan anestesi (ketalar 20mg dan ketamin 20mg)

f. Tindakan curettage akan dilakukan pukul 14.00 WIB oleh residen

VII. EVALUASI

Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 12.40 WIB

1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu dan keluarga sudah mengetahui keadaan ibu dan mengerti bahwa

akan dilakukan tindakan curettage.

3. Motivasi dan dukungan moril pada ibu telah dilakukan dan ibu menerima

keadaan yang sedang dialaminya.

4. Keluarga sudah menandatangani informed consent untuk melakukan

curettage.

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

70

5. Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Vital Sign : Tekanan Darah : 120/90 mmHg

Respirasi : 26 x/menit

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,40C

6. Jumlah perdarahan ± 50 cc.

7. Telah disiapkan advis residen obsgyn untuk tindakan curretage

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

71

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 13.45 WIB

S : Data Subjektif

1. Ibu mengatakan siap untuk dilakukan curettage

2. Ibu mengatakan sudah puasa mulai jam 12.00 WIB

3. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

4. Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah

O : Data Objektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign : Tekanan darah : 120/80 mmHg

Respirasi : 24 x/menit

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,40C

4. Abdomen : TFU tidak teraba, massa negatif

5. Pengeluaran pervaginam : Darah ± 50 cc

6. Infus RL masih terpasang 20 tetes per menit

A : Assesment

Ny. K G4P3A0 umur 38 tahun hamil 11 minggu dengan abortus inkomplit

P : Planning

Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 13.50 WIB

1. Mengobservasi perdarahan

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

72

2. Melakukan kolaborasi dengan dokter anestesi untuk segera dilakukan

anestesi (ketalar 20 mg dan ketamin 20 mg)

3. Melakukan tindakan curretage

Evaluasi :

Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 14.30 WIB

1. Jumlah perdarahan ± 50 cc

2. Telah dilakukan anestesi (ketalar 20 mg dan ketamin 20 mg) secara IV

melalui selang infus

3. Curettage sudah selesai pukul 14.20 WIB dengan hasil tindakan curettage

berupa stosel dan perdarahan jumlah ± 20 cc dan pasien masih dalam

pengaruh obat anestesi

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

73

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 15.00 WIB

S : Data Subjektif

1. Ibu mengatakan perutnya terasa mules

2. Ibu mengatakan kepalanya sedikit pusing

O : Data Objektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign : Tekanan darah : 110/70 mmHg

Respirasi : 24 x/menit

Nadi : 86 x/menit

Suhu : 360C

4. Abdomen : Kontraksi uterus keras

5. Pengeluaran pervaginam : Darah ± 30 cc

6. Infus RL masih terpasang 20 tetes per menit

A : Assesment

Ny. K P3A1 umur 38 tahun post curretage abortus inkomplit

P : Planning

Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 15.10 WIB

1. Mengobservasi perdarahan

2. Memantau infus

3. Memindahkan pasien ke bangsal

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

74

4. Memberikan terapi oral post curretage :

a. Amoxcillin 500 mg 3x1

b. Sulfat Ferosus 500 mg 3x1

c. Metil ergometrin 500 mg 3x1

d. Vitamin C 50 mg 3x1

Evaluasi :

Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 15.20 WIB

1. Jumlah perdarahan ± 30 cc

2. Infus masih terpasang 20 tetes per menit

3. Pasien sudah di pindah ke bangsal

4. Terapi telah diberikan kepada ibu dan ibu bersedia untuk minum secara

teratur :

a. Amoxcillin 500 mg 3x1

b. Sulfat Ferosus 500 mg 3x1

c. Metil ergometrin 500 mg 3x1

d. Vitamin C 50 mg 3x1

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

75

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal 23 Maret 2014 Pukul 12.00 WIB

S : Data Subjektif

1. Ibu mengatakan sudah lega

2. Ibu mengatakan perutnya mules

3. Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah

O : Data Objektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign : Tekanan darah : 110/80 mmHg

Respirasi : 24 x/menit

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,60C

4. Abdomen : Kontraksi uterus keras

5. Pengeluaran pervaginam : Darah ± 30 cc dengan warna merah

kehitaman dan encer

6. Infus RL masih terpasang 20 tetes per menit

A : Assesment

Ny. K P3A1 umur 38 tahun 1haripostcurettageabortus inkomplit

P : Planning

Tanggal 23 Maret 2014 Pukul 12.10 WIB

1. Mengobservasi perdarahan

2. Memantau infus

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

76

3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan post curettage

yaitu ibu harus menjaga bekas operasinya dengan baik, tidak

melakukan aktifitas terlalu berat, tidak melakukan hubungan intim

untuk jangka waktu tertentu sampai keluhannya benar-benar hilang,

dan meminum obat secara teratur.

4. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat

5. Memberikan terapi oral :

a. Amoxcillin 500mg 3x1

b. Sulfat Ferosus 500mg 3x1

c. Metil ergometrin 500mg 3x1

d. Vitamin C 50mg 3x1

6. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk menghubungi petugas

kesehatan apabila sewaktu-waktu ada keluhan

Evaluasi :

Tanggal 23 Maret 2014 Pukul 12.50 WIB

1. Jumlah perdarahan ± 30 cc

2. Infus masih terpasang 20 tetes per menit

3. Ibu sudah mengerti tentang perawatan post curettage

4. Ibu bersedia untuk istirahat

5. Terapi telah diberikan kepada ibu dan ibu bersedia untuk minum

secara teratur :

a. Amoxcillin 500 mg 3x1

b. Sulfat Ferosus 500 mg 3x1

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

77

c. Metil ergometrin 500 mg 3x1

d. Vitamin C 50 mg 3x1

6. Ibu dan keluarga bersedia untuk menghubungi petugas kesehatan

apabila sewaktu-waktu ada keluhan

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

78

DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal 24 Maret 2014 Pukul 09.00 WIB

S : Data Subjektif

1. Ibu mengatakan perutnya masih sedikit mules

2. Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah berupa flek-flek

3. Ibu mengatakan ingin pulang

O : Data Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital sign : Tekanan darah : 120/70 mmHg

Respirasi : 24 x/menit

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 360C

4. Abdomen : Uterus teraba keras

5. Inspeksi : Pengeluaran pervaginam berupa flek-flek

A : Assesment

Ny. K P3A1 umur 38 tahun 2 hari post curettageabortus inkomplit

P : Planning

Tangal 24 Maret 2014 Pukul 09.07 WIB

1. Mengobservasi perdarahan

2. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan alat genetalianya

3. Melepas infuse

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

79

4. Memberitahukan ibu boleh hamil kembali apabila kondisi organ

reproduksinya baik, ditambah dengan masa subur yang tidak

bermasalah dan ibu sudah siap untuk hamil lagi.

5. Melanjutkan terapi oral :

a. Amoxcillin 500mg 3x1

b. Sulfat ferosus 500mg 3x1

c. Metil ergometrin 500mg 3x1

d. Vitamin C 50mg 3x1

6. Membantu ibu untuk persiapan pulang

Evaluasi :

Tanggal 24 Maret 2014 Pukul 10.00 WIB

1. Perdarahan pervaginam berupa flek-flek

2. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kebersihan alat genetalianya

3. Infus telah dilepas

4. Ibu sudah mengerti kapan dapat hamil kembali setelah tindakan curretage

5. Ibu bersedia untuk minum obat secara teratur :

a. Amoxcillin 500 mg 3x1

b. Sulfat Ferosus 500 mg 3x1

c. Metil ergometrin 500 mg 3x1

d. Vitamin C 50 mg 3x1

6. Ibu sudah dibantu untuk persiapan pulang

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

80

B. PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kesenjangan

yang terjadi antara praktek dan teori yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi

dengan teori yang ada. Sehingga dapat diketahui keberhasilan proses

manajemen kebidanan yang telah dilaksanakan. Berdasarkan data-data yang

didapatkan, penulis telah melakukan analisis data dengan mengunakan

prinsip-prinsip manajemen asuhan kebidanan menurut 7 langkah varney dan

untuk catatan perkembangan dengan menggunakan metode SOAP.

1. Pengkajian

Pengkajian dan pengumpulan data dasar yang merupakan tahap

awal dari manajemen kebidanan dilaksanakan dengan cara pengkajian

data Subjektif dan data objektif.

Menurut Pudiastuti (2012), tanda dan gejala Abortus Inkomplit

pada pemeriksaan didapatkan adanya perdarahan sedang hingga

masih/banyak,kadang-kadang keluar gumpalan darah, uterus sesuai masa

kehamilan, kram atau nyeri perut bawah, servik terbuka.

Berdasarkan hasil pengkajian data yang penulis peroleh pada kasus

Ny.K yaitu data subjektifnya ibu mengatakan merasa hamil 11

minggu,perdarahan sejak 4 hari yang lalu merongkol,keluar jaringan

seperti gajih.Data Objektifnya inspeksi : pengeluaran darah dari jalan

lahir kurang lebih 50 cc, palpasi : TFU tidak teraba,massa negatif,

auskultasi : DJJ negatif, pemeriksaan USG tampak uterus membesar,

tampak gambaran massa amorf dan DJJ negatif.

Page 97: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

81

Sehingga pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara

teori dan praktik dilapangan.

2. Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasikan data secara

benar terhadap diagnosis atau masalah kebutuhan pasien. Masalah atau

diagnosis yang spesifik dapat ditemukan berdasarkan interpretasi yang

benar terhadap data dasar (Wildan dan Hidayat,2008). Masalah pada

pasien merasa cemas karena mules dan nyeri perut bagian bawah

(Pudiastuti,2012). Kebutuhan pasien pada kasus abortus inkomplit adalah

dorongan moral dan memberikan informasi tentang abortus inkomplit

(Taber, 2003).

Pada kasus ini didapatkan diagnosa kebidanan Ny.K G4P3A0umur

38 tahun umur kehamilan 11minggu dengan abortus Inkomplit. Masalah

Ibu mengatakan cemas karena ada darah yang keluar dar jalan lahir dan

perutnya terasa nyeri. Kebutuhan memberi dukungan moril dan

memberitahu tentang abortus inkomplit.

Sehingga pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara

teori dan praktik dilapangan.

3. Diagnosa Potensial

Pada tahap ini kasus abortus inkomplit diagnosa potensial yang

mungkin terjadi adalah perdarahan apabila pertolongan tidak diberikan

pada waktunya, infeksi dalam uterus dan adexa dapat terjadi dalam setiap

abortus dan syok karena perdarahan (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Pada

Page 98: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

82

Ny. K tidak terjadi perdarahan dan syok dikarenakan ada penanganan

yang tepat, cepat dan intensif dari tenaga kesehatan.

Sehingga pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara

teori dan praktik dilapangan.

4. Tindakan Segera

Pada kasus abortus inkomplit kolaborasi dengan dokter untuk

segera dilakukan tindakan curettage (Pudiastuti, 2012). Pada Ny. K

melakukan kolaborasi dengan residen Obgyn untuk tindakan curettage.

Sehingga pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara

teori dan praktik dilapangan.

5. Perencanaan

Menurut Pudiastuti (2012), Rukiyah dan Yulianti (2010)

perencanaan asuhan pada kasus abortus inkomplit yaitu pendekatan pada

klien dengan komunikasi terapeutik, berikan penjelasan tentang hasil

pemeriksaan pada klien, observasi keadaan umum, TTV dan perdarahan

pre curettage, lakukan informed consent untuk dilakukan tindakan

curettage, berikan terapi jika perdarahan tidak begitu banyak dan usia

kehamilan kurang dari 16 minggu beri ergometrin 0,2 mg IM atau

misoprostol 400 mg peroral, perdarahan banyak atau terus berlangsung

dan usia kehamilan kurang dari 16 minggu beri ergometrin 0,2 mg IM

(diulangi setelah 15 menit jika perlu) atau misoprostol 400 mg peroral,

usia kehamilan lebih dari 16 minggu beri infus oksitosin 20 unit dalam

500 ml cairan IV (garam fisiologis/RL) 40 tetes permenit dan jika perlu

Page 99: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

83

beri misoprostol 200 mg pervaginam setiap 4 jam, siapkan pasien

meliputi pasien tidak makan atau minum, pasang infus atau berikan

cairan minimal 2,5 Liter/24 jam, anestesi lokal dan peralatan untuk

curettage.

Pada Ny. K beritahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil

pemeriksaan, jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan dan

tindakan yang akan dilakukan, berikan motivasi dan dukungan moril

pada ibu, lakukan informed consent untuk melakukan curettage,

observasi keadaan umum dan vital sign, observasi perdarahan , siapkan

advis residen obygn untuk tindakan curettage : pro curettage, Puasakan

pasien 2 jam, pasang infus RL 20 tetes per menit, siapkan tindakan

curettage, siapkan anestesi (Ketalar 20mg dan ketamin 20mg), tindakan

curettage pukul 14.00 WIB yang dilakukan oleh residen.

Sehingga pada langkah ini ditemukan kesenjangan antara teori dan

praktik dilapangan yaitu dalam pemberian terapi. Pemberian ergometrin

di teori di awal tetapi di praktek di akhir.

6. Pelaksanaan

Menurut Pudiastuti (2012), Rukiyah dan Yulianti (2010) pelaksaan

perencanaan pada kasus abortus inkomplit yaitu melakukan pendekatan

pada klien dengan komunikasi terapeutik,memberikan penjelasan tentang

hasil pemeriksaan pada klien, melakukan observasi keadaan umum, TTV

dan perdarahan pre curettage, melakukan informed consent untuk

dilakukan tindakan curettage. memberikan terapi perdarahan tidak begitu

Page 100: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

84

banyak dan usia kehamilan kurang dari 16 minggu beri ergometrin 0,2

mg IM atau misoprostol 400 mg peroral, perdarahan banyak atau terus

berlangsung dan usia kehamilan kurang dari 16 minggu beri ergometrin

0,2 mg IM (diulangi setelah 15 menit jika perlu) atau misoprostol 400 mg

peroral, usia kehamilan lebih dari 16 minggu beri infus oksitosin 20 unit

dalam 500 ml cairan IV (garam fisiologis/RL) 40 tetes permenit dan jika

perlu beri misoprostol 200 mg pervaginam setiap 4 jam, menyiapkan

pasien meliputi pasien tidak makan atau minum, pasang infus atau

berikan cairan minimal 2,5 Liter/24 jam, anestesi lokal dan peralatan

untuk curettage.

Pada Ny. K pelaksanaan yang diberikan ialah memberitahukan

kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, menjelaskan pada

ibu dan keluarga tentang keadaan dan tindakan yang akan dilakukan,

memberikan motivasi dan dukungan moril pada ibu, melakukan informed

consent untuk melakukan curettage, mengobservasi keadaan umum dan

vital sign, observasi perdarahan , menyiapkan advis residen obygn untuk

tindakan curettage : pro curettage, mempuasakan pasien 2 jam, pasang

infus RL 20 tetes per menit, menyiapkan tindakan curettage, menyiapkan

anestesi (Ketalar 20mg dan ketamin 20mg), tindakan curettage akan

dilakukan pukul 14.00 WIB oleh residen.

Sehingga pada langkah ini ditemukan kesenjangan antara teori dan

praktik dilapangan yaitu dalam pemberian terapi. Pemberian ergometrin

di teori di awal tetapi di praktek di akhir.

Page 101: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

85

7. Evaluasi

Evaluasi sebagai bagian dari proses yang dilakukan secara terus-

menerus untuk meningkatkan pelayanan secara komprehensif dan selalu

berubah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan pasien (Wildan dan

Hidayat, 2008). Evaluasi pada abortus inkomplit adalah keadaan umum

baik, tidak terjadi anemia, tidak terjadi komplikasi diantaranya perforasi

uterus, syok, infeksi dan perdarahan. Setelah itu beri obat-obatan

uterotonika dan antibiotika (Rukiyah dan yulianti, 2010).

Pada Ny. K dengan abortus inkomplit evaluasi yang didapat setelah

dilakukan asuhan selama 2 hari sampai hasil konsepsi sudah di keluarkan

adalah keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Vital Sign :

tekanan darah : 120/70 mmHg, respirasi : 24 x/menit, nadi : 84 x/menit,

suhu : 360C, perdarahan pervaginam berupa flek-flek, ibu bersedia untuk

tetap menjaga kebersihan alat genetalianya, infus telah dilepas, ibu

bersedia untuk minum obat secara teratur : Amoxcillin 500mg 3x1, Sulfat

ferosus 500mg 3x1, Metil ergometrin 500mg 3x1, Vitamin C 50mg 3x1

dan ibu diperbolehkan untuk pulang.

Page 102: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan
Page 103: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan pada Ny. K P3A1 umur 38 tahun dengan abortus

inkomplit di Ruang Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dianalisis

dengan menggunakan Tujuh langkah Varney, sehingga dapat disimpulkan

bahwa :

1. Hasil pengumpulan data dasar di dapatkan data-data yang mendukung

adanya abortus inkomplit, dari data subjektif diperoleh bahwa ibu

mengatakan merasa hamil 3 bulan, perdarahan sejak 4 hari yang lalu

merongkol, nyeri perut bagian bawah, keluar jaringan seperti gajih.

Dari data objektif keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis,

tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi : 80 x/menit, Respirasi : 24

x/menit, Suhu : 36,50C, TB : 165 cm, BB sebelum hamil : 62 kg, BB

sekarang : 64 kg dan LLA : 24 cm. Palpasi abdomen TFU tidak teraba,

DJJ negatif, pemeriksaan dalam dinding vagina normal, OUE terbuka,

portio lunak, pemeriksaan USG tampak uterus membesar, tampak

gambaran massa amorf, DJJ negatif.

2. Diagnosis kebidanan dalam kasus ini adalah Ny. K G4P3A0 umur 38

tahun umur kehamilan 11 minggu dengan abortus Inkomplit. Masalah

ibu mengatakan cemas karena ada darah yang keluar dari jalan lahir,

perutnya terasa nyeri dan kebutuhannya memberi dukungan moril dan

memberitahu tentang abortus inkomplit.

Page 104: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

87

3. Diagnosis potensial tidak muncul pada kasus ini dikarenakan ada

penanganan yang tepat, segera dan intensif dari tenaga kesehatan.

4. Kebutuhan akan tindakan segera dalam kasus ini adalah melakukan

kolaborasi dengan residen Obgyn untuk dilakukan tindakan curettage.

5. Perencanaan asuhan kebidanan pada kasus abortus inkomplit adalah

beritahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan,

jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan dan tindakan yang

akan dilakukan, berikan motivasi dan dukungan moril pada ibu,

lakukan informed consent untuk melakukan curettage, observasi

keadaan umum dan vital sign, observasi perdarahan , siapkan advis

residen obygn untuk tindakan curettage : pro curettage, Puasakan

pasien 2 jam, pasang infus RL 20 tetes per menit, siapkan tindakan

curettage, siapkan anestesi (Ketalar 20 mg dan ketamin 20 mg),

tindakan curettage pukul 14.00 WIB yang dilakukan oleh residen,

pasang infus RL 20 tetes per menit, observasi perdarahan, pindahkan

pasien ke bangsal, pantau infus, berikan pendidikan kesehatan tentang

perawatan post curretage, anjurkan ibu banyak istirahat, berikan terapi

oral post curretage.

6. Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana dan tidak

mengalami hambatan.

7. Evaluasi dari pelaksanaan asuhan kebidanan sudah sesuai dengan yang

diharapkan. Abortus inkomplit yang dialami Ny. K dapat diatasi

dengan baik, ditandai dengan keadaan umum baik, kesadaran

Page 105: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

88

composmentis, vital sign : tekanan darah : 120/70 mmHg, respirasi : 24

x/menit, nadi : 84 x/menit, suhu : 360C, perdarahan pervaginam berupa

flek-flek, ibu bersedia untuk tetap menjaga kebersihan alat

genetalianya, infus telah dilepas, ibu bersedia untuk minum obat secara

teratur : Amoxcillin 500 mg 3x1, Sulfat ferosus 500 mg 3x1, Metil

ergometrin 500 mg 3x1, Vitamin C 50 mg 3x1 dan ibu diperbolehkan

untuk pulang.

8. Terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus nyata dalam tahap

perencanaan dan pelaksanaan dalam pemberian terapi.

9. Alternatif pemecahan kesenjangan tersebut adalah meskipun ada

kesenjangan antara teori dan praktik pada perencanaan dan

pelaksanaan dalam pemberian terapi namun tujuan dari perencanaan

dan pelaksanaan yang diterapkan adalah untuk kesembuhan pasien.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas perlu adanya upaya untuk

meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu penulis

memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan untuk mempertahankan kualitas asuhan kebidanan

pada klien dengan abortus inkomplit di RSUD Dr. Moewardi

Page 106: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

89

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan sebaiknya memberikan penjelasan kepada pasien

tentang abortus inkomplit agar lebih mengerti dan paham tentang

abortus inkomplit, faktor-faktor penyebab terjadinya abortus, tanda

dan gejala abortus inkomplit sehingga pasien dapat mengantisipasi

terjadinya abortus inkomplit.

3. Bagi Pasien

Pasien yang sudah mengalami abortus inkomplit hendaknya

menjalani pengobatan secara tuntas dalam mengkonsumsi obat ataupun

periksa ulang sesuai anjuran dari tenaga kesehatan dan hendaknya

untuk istirahat cukup dan mengurangi aktifitas yang berat saat hamil

muda agar tidak terjadi terjadi abortus inkomplit yang berulang.

Page 107: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Hidayat, Aziz A. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Aplikasi

Konsepdan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Media.

Ambarwati, E. R, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Nuha

Medika.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Depkes RI. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan

Anak (PWS-KIA). Jakarta: Departemen Kesehatan.

Mandriwati, G. A. 2007. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta:

EGC

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Peuperium Care”.

Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Proses Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek. Jakarta:

EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Pudiastuti, R. D. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan Patologi.

Yogjakarta: Nuha Medika.

Pusdiknakes. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta: Pusdiknakes

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Rohima Press.

Rukiyah, A.Y. Yulianti, L. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi Kebidanan.

Jakarta: TIM.

Page 108: ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny K UMUR 38 … · patologi 1513 orang dan ibu hamil dengan abortus inkomplit 261 orang (17,2%). ... eklamsia berat 407 orang (26,9%), ibu hamil dengan

Saifuddin, A. B. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: YBP-SP

. 2005. BukuPanduanPraktisPelayananKesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: YBP-SP

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:

Salemba Medika.

.2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.

Yogyakarta: ANDI.

Taber, B. 2003. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetric dan Ginekologi Edisi 2.

Jakarta: EGC.

Ummi Hani, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:

Salemba Medika.

Varney, H. 2004. Ilmu Kebidanan (Varney’s Midwifery 3rd

ed). Bandung: Sekeloa

Publisher.

, Kriebs, J. M., Gegor, C. L. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol.2

Edisi 4. Jakarta: EGC.

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.