ASTRID ADELITA (J3M211127) - TUGAS IX.docx
-
Upload
atinachaerani -
Category
Documents
-
view
20 -
download
6
Transcript of ASTRID ADELITA (J3M211127) - TUGAS IX.docx
Nama : Astrid Adelita
NIM : J3M211127
Kelas : A1
PK : Teknik dan Manajemen Lingkungan
Analisis Biaya dan Manfaat untuk Barang Lingkungan
1. Analisis Manfaat
a. Utilitas, manfaat, dan biaya
Utilitas adalah kemampuan suatu barang atau jasa dalam memberikan
manfaat atau kegunaan atau kepuasan kepada orang yang mengkonsumsinya.
Semakin tinggi utility suatu barang atau jasa, semakin diinginkan barang atau jasa
itu oleh seseorang.
Manfaat tidak berwujud dapat ditentukan berdasarkan pengukuran
langsung. Misalnya untuk menentukan manfaat dari program penanggulangan
pencemaran SO2 maka dapat digunakan langkah-langkah berikut ini : mengukur
emisi SO2, mengukur kualitas udara ambient, memperkirakan dampaknya
terhadap manusia baik bagi kesehatan, maupun dari segi keindahan, dan yang
terakhir adalah memperkirakan nilai dari dampak tersebut. Penentuan manfaat
secara langsung ini secara konsep dapat diterapkan, tetapi banyak kendala dalam
melakukan pengukuran sebenarnya. Untuk mengatasi kendala ini maka nilai
manfaat diperkirakan berdasarkan willingness to pay atau kesediaan orang untuk
membayar.
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku,
baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua,
yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat
secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya
implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya
kesempatan dan penyusutan barang modal.
b. Perhitungan Discounted Cash Flow dan kriteria performa proyek
Perhitungan Discounted Cash Flow
Metode discounted cash flow adalah suatu metode penilaian yang
digunakan untuk memperkirakan daya tarik sebuah peluang investasi. Analisis
discounted cash flow menggunakan proyeksi arus kas bebas dan mendiskon
mereka (paling sering menggunakan rata-rata tertimbang biaya modal) untuk
sampai pada suatu nilai sekarang, yang digunakan untuk mengevaluasi potensi
investasi. Jika indikasi nilai sekarang yang dihasilkan melalui metode discounted
cash flow lebih tinggi dibandingkan biaya investasi yang dikeluarkan, mungkin
kesempatan ini patut untuk dipertimbangkan.
Secara umum, metode discounted cash flow dirumuskan sebagai berikut :
DCF=CF 1
(1+r )1+
CF 2
(1+r )2+…+
CF n
(1+r )n
dimana :
CF = cash flow
r = discount rate (WACC)
Ada banyak variasi ketika kita sampai pada pilihan apa yang dapat
digunakan untuk arus kas dan tingkat diskonto dalam analisis discounted cash
flow. Meskipun hitungan-hitungan dalam metode ini begitu kompleks, namun
pada dasarnya metode discounted cash flow adalah hanya untuk memperkirakan
uang yang akan Anda terima dari sebuah investasi dengan penyesuaian atas nilai
waktu uang.
Analisis discounted cash flow merupakan model perhitungan penilaian
ekuitas yang kuat, namun mereka memiliki kelemahan. Discounted cash flow
hanyalah alat penilaian mekanis, yang menjadikannya tunduk pada aksioma
"sampah masuk, sampah keluar". Perubahan kecil pada input dapat
mengakibatkan perubahan besar dalam nilai perusahaan. Alih-alih mencoba untuk
memproyeksikan arus kas hingga tak terbatas, teknik nilai terminal (terminal
value) sering digunakan. Anuitas sederhana digunakan untuk memperkirakan nilai
terminal selama 10 tahun, misalnya. Hal ini dilakukan karena lebih sulit untuk
membuat perkiraan arus kas yang realistis seiring dengan waktu.
Kriteria Performa Proyek
Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas;
Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan, deadline yang
tepat, serta sesuai anggaran atau tidak melebihi budget;
Komitmen yang kuat pada suatu proyek;
Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya;
Biaya yang dikeluarkan ketika proyrk terselesaikan tidak jauh dari rencana
awal;
Komunikasi yang baik;
Keterampilan sumber daya manusia;
Resiko yang ditimbulkan dari sebuah proyek kecil;
Yang terakhir hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan
suatu permasalahan baru di perusahaan.
c. Konsep risiko dan ketidakpastian
Risiko adalah bahaya, akibat, atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam
bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di
mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu
kerugian. Namun, dalam pelajaran ini kita mengartikan risiko sebagai
ketidakpastian dari pada kerugian (uncertainty of loss). Definisi yang sederhana
ini mengandung dua unsur yaitu: Ketidakpastian (uncertainty) dan kerugian
(loss). Istilah risiko (risk) dapat juga dalam arti benda atau objek pertanggungan
(subject matter insured) dan bencana / bahaya (perils). Kapal, muatan barang,
mobil, bangunan dan lain-lain adalah beberapa contoh dari benda-benda
pertanggungan. Angin ribut, gempa bumi banjir, kecurian adalah beberapa contoh
dari perils atau bencana/bahaya yang dapat menimbulkan kerugian bila terjadi.
2. Analisis biaya
Konsep dan perspektif biaya
Biaya (cost) adalah pengorbanan sumber daya yang dilakukan untuk memperoleh
manfaat. Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan
(revenue) dalam suatu periode akuntansi. Objek biaya (cost object) adalah unit atau
aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa
produk, order, departemen, divisi, dan proyek.
Klasifikasi Biaya :
Biaya pabrikasi (manufacturing cost) diklasifikasikan dalam :
- Bahan langsung (direct material)
- Tenaga kerja langsung (direct labor)
- Biaya overhead pabrik (factory overhead), yaitu biaya selain bahan
langsung dan tenaga kerja langsung.
Biaya non-pabrikasi (commercial expenses) dikasifikasikan dalam :
- Biaya pemasaran, yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh
pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan.
- Biaya Administrasi, yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola
organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan
Biaya utama (prime cost) adalah jumlah ahan langsung dan tenaga kerja
langsung.
Biaya konversi (conversion cost) adalah umlah tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik.