Assesment ALS

11
ASUHAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA ALS 1. Assesment a. Anamnesa Anamnesa adalah metode pengumpulan data dengan wawancara baik langsung pada pasien maupun pada keluarga pasien. Anamnesa umum mencakup identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit, serta tindakan medis yang pernah dilakukan sedangkan anamnesis khusus yaitu mengenai jenis, ketepatan waktu dan durasi nyeri; lokasi dan distribusi nyeri; provokasi sikap posisi dan gerak yang menimbulkan nyeri. a. Pemeriksaan a) Pemeriksaan Umum b) Pemeriksaan Khusus - Inspeksi - Palpasi - Pemeriksaan kekuatan otot MMT (MANUAL MUSCLE TESTING) 0 Tidak ada tonus (dengan palpasi). 1 Ada kontraksi tapi tidak ada gerakan. 2 Ada gerakan dengan ROM penuh, tidak melawan gravitasi. 3 Ada gerakan ROM penuh, dapat melawan gravitasi. 4 Gerakan ROM penuh, dengan melawan tahanan. 5 Gerakan ROM penuh, melawan tahanan maksimal.

description

Assesment ALS

Transcript of Assesment ALS

Page 1: Assesment ALS

ASUHAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA ALS

1. Assesment

a. Anamnesa

Anamnesa adalah metode pengumpulan data dengan wawancara baik langsung

pada pasien maupun pada keluarga pasien. Anamnesa umum mencakup identitas pasien,

keluhan utama, riwayat penyakit, serta tindakan medis yang pernah dilakukan sedangkan

anamnesis khusus yaitu mengenai jenis, ketepatan waktu dan durasi nyeri; lokasi dan

distribusi nyeri; provokasi sikap posisi dan gerak yang menimbulkan nyeri.

a. Pemeriksaan

a) Pemeriksaan Umum

b) Pemeriksaan Khusus

- Inspeksi

- Palpasi

- Pemeriksaan kekuatan otot

MMT (MANUAL MUSCLE TESTING)

0 Tidak ada tonus (dengan palpasi).

1 Ada kontraksi tapi tidak ada gerakan.

2 Ada gerakan dengan ROM penuh, tidak melawan gravitasi.

3 Ada gerakan ROM penuh, dapat melawan gravitasi.

4 Gerakan ROM penuh, dengan melawan tahanan.

5 Gerakan ROM penuh, melawan tahanan maksimal.

- Pemeriksaan balance

BERG BALANCE SCALE

1. Sitting to standing.

2. Standing unsupported.

3. Sitting with back unsupported but feet supported on flor or on a stool.

4. Standing to sitting.

5. Transfers.

6. Standing unsupported with eyes close.

7. Standing unsupported with feet together.

Page 2: Assesment ALS

8. Reaching forward with utstretched arm while standing.

9. Pick up onject from the floor from a standing.

10. Turning to look behind over left and right shoulder while standing.

11. Turn 360 degrees.

12. Placing alternate foot on step or stool while standing unsupported.

13. Standing unsupported one foot in front.

14. Standing on one leg.

- Pemeriksaan refleks

a. Biceps refleks.

b.Triceps refleks.

c. Patella refleks.

d.Achilles refleks.

e. Babinsky refleks.

- Pemeriksaan antropometri

• PEMERIKSAAN EKSPANSI THORAKS

Pemeriksaan lingkar dada atas.

Pemeriksaan lingkar dada tengah.

Pemeriksaan lingkar dada bawah.

• PEMERIKSAAN LINGKAR SEGMEN

Pemeriksaan lingkar lengan atas.

Pemeriksaan lingkar lengan bawah.

Pemeriksaan lingkar tungkai atas.

Pemeriksaan lingkar tungkai bawah.

- Pemeriksaan tonus otot

SKALA ASHWORTH

0 Tidak ada peningkatan tonus.

1 Ada sedikit peningkatan tonus yang ditandai dengan adanya

tahanan minimal pada akhir gerakan.

1+ Ada sedikit peningkatan tonus yang ditandai dengan adanya

tahanan minimal setelah melewati setengah ROM.

Page 3: Assesment ALS

2 Ada tanda yang lebih tinggi dalam peningkatan tonus yang ditandai

dengan kesulitan menggerakan pasif tetapi masih mudah bergerak pada

beberapa bagian.

3 Ada tahanan yang kuat sehingga sangat sulit bergerak karena

peningkatan tonus yang sangat tinggi.

c 4 Terjadi rigiditas dan tidak dapat digerakan.

- Pemeriksaan lingkup gerak sendi

LGS adalah serangkaian gerakan yang terjadi pada persendian dari awal

sampai akhir gerakan.

Instrumen yang dapat digunakan adalah goniometer

2. Problem fisioterapi

Fase I Independent

Tahap I

Karakteristik pasien :

a.Kelemahan yang ringan

b. Kekakuan

c.Berjalan

d. ADL Mandiri

Tahap II

Karakteristik pasien :

a.Moderat, kelemahan bagian tubuh tertentu

b. Penurunan ringan kemandirian ADL

c.Kesulitan naik turun tangga

d. Kesulitan mengangkat lengan

e.Kesulitan mengancingkan baju

f. Kesulitan berjalan

Tahap III

Karakteristik pasien :

a.Kelemahan yang berat pada daerah tertentu seperti ankle, pergelangan tangan dan

tangan

Page 4: Assesment ALS

b. Penurunan kemandirian ADL

c.Cepat lelah bila berjalan jauh

d. Berjalan

e.Peningkatan ringan usaha untuk bernafas

Fase II (mandiri sebagian / Partially Independent)

Tahap IV

Karakteristik Pasien :

a.Sindrom lengan menggantung dengan nyeri bahu dan kadang – kadang oedema pada jaringan

b. Kelemahan ekstermitas bawah yang mamu melakukan ADL tapi cepat lelah

Tahap V

Karakteristik pasien :

a. Kelemahan berat ekstermitas bawah

b. Moderat – berat ke kelemahan ( ekstermitas atas )

c. Bergantung pada kursi roda

d. Peningkatan ketergantungan bantuan ADL

e. Kerusakan kulit akibat sekunder dari kurang mobilitas

f. Tempat tidur perawatan elektrik dengan kadar anti penekanan

Jika pasien menggunakan home mechanical Ventilation (HMV) berikan kursi untuk tempat alat

respiratori

Fase III

Tahap VI

Karakteristik pasien

a.Berbaring terus

b. Bergantung penuh ADL

c.Untuk menurunkan aliran akumulasi air ludah : obat–obatan, suction, operasi

d. Untuk kesulitan bernafas : pembersihan jalan nafas, trakeostomi, respirator dengan

HMV

Medikasi (obat–obatan) untuk menurunkan dispnea

3. Diagnosa Fisioterapi

Page 5: Assesment ALS

Diagnosa fisioterapi ditegakan dari pemeriksaan dan evaluasi yang merupakan hasil

dari alasan-alasan klinis yang dapat menunjukan adanya disfungsi gerak dan dapat mencakup

gangguan atau kelemahan (impairment), limitasi fungsi (functional limitations),

ketidakmampuan (disabilities), sindroma (syndroms).

4. Program Perencanaan Fisioterapi

Perencanaan dimulai dengan pertimbangan kebutuhan intervensi dan biasanya menuntun

kepada perkembangan rencana intervensi. Dapat menjadi pemikiran perencanaan alternatif untuk

dirujuk kepada pihak lain bila dipandang kasusnya tidak tepat untuk fisioterapi.

5. Intervensi

Stage Treatment

Fase I Independent

Tahap I

Karakteristik pasien :

a.

b.

b. Berjalan

c. ADL Mandiri

Tahap II

Karakteristik pasien :

a.

tubuh tertentu

b.

kemandirian ADL

a. Lanjutkan aktifitas normal atau tingkatkan

aktifitas jika banyak duduk untuk mencegah

disease atropi

b. Mulai program latihan ROM ( stretching, yoga,

taichi )

c. Tambahkan program penguatan dengan latihan

tahanan ringan untuk seluruh otot dan perhatikan

jangan sampai terlalu lelah

d. Berikan dukungan psikologis yang dibutuhkan

a. Lanjutkan sretching untuk mencegah kontraktur

b. Lanjutkan dengan hati – hati, perhatikan

kekuatan otot dengan MMT di bawah 3 +.

c. Pertimbangan suport orthotik seperti AFOs,

Page 6: Assesment ALS

c.

d.

lengan

e. Kesulitan mengancingkan

baju

d. Kesulitan berjalan

Tahap III

Karakteristik pasien :

a.

daerah tertentu seperti

ankle, pergelangan tangan

dan tangan

b.

ADL

c.

jauh

d.

e.

untuk bernafas

splint pergelangan tangan, jari

d. Gunakan peralatan yang dapat membantu

memfasilitasi ADL

a. Lanjutkan program fase 2 sesuai toleransi

pasien, perhatikan jangan terlalu kelelahan

karena akan menurunkan kemandirian ADL

pasien

b. Pertahankan kemandirian fisik pasien

semampunya berikan aktifitas yang

menyenangkan dan menghibur

c. Berikan latihan deep breathing, stetching dada,

postural drainage bila diperlukan

d. Berikan kursi roda standar atau elektrik dengan

modifikasi sehingga dapat sewaktu – waktu

menurunkan sandaran dengan kepala istirahat,

tungkai ditinggikan

Fase II (mandiri sebagian /

Partially Independent)

Tahap IV

Karakteristik Pasien :

a. Sindrom lengan

menggantung dengan

nyeri bahu dan kadang –

kadang oedema pada

jaringan

a. Anjurkan keluarga untuk belajar tehnik transfer (

berpindah ) yang baik, prinsip II merubah posisi

dan mengatur posisi

b. Berikan modifikasi rumah untuk membantu

mobilitas pasien dan kemandirian pasien

Page 7: Assesment ALS

b. Kelemahan ekstermitas

bawah yang mamu

melakukan ADL tapi

cepat lelah

Tahap V

Karakteristik pasien :

a.Kelemahan berat

ekstermitas bawah

b.

kelemahan ( ekstermitas

atas )

c. Bergantung pada kursi

roda

d. Peningkatan

ketergantungan bantuan

ADL

e. Kerusakan kulit akibat

sekunder dari kurang

mobilitas

f. Tempat tidur perawatan

elektrik dengan kadar anti

penekanan

Jika pasien menggunakan

home mechanical Ventilation

(HMV) berikan kursi untuk

tempat alat respiratori

Fase III

Tahap VI

Karakteristik pasien

a. Berbaring terus

b. Bergantung penuh ADL

Untuk disfagia : makanan yang lembut, sendok

yang panjang, selang makanan, gerakan gastronomi

Page 8: Assesment ALS

c. Untuk menurunkan aliran

akumulasi air ludah :

obat–obatan, suction,

operasi

d. Untuk kesulitan bernafas :

pembersihan jalan nafas,

trakeostomi, respirator

dengan HMV

e. Medikasi (obat–obatan)

untuk menurunkan dispnea

perkutaneus.

6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah pasien mengalami peningkatan setelah

diberikan terapi atau terapi yang diberikan berguna bagi penyembuhan pasien ataukah harus

diubah. Meliputi analisa dan sintesa.