Aspek laboratorium dislipidemia

11
ASPEK LABORATOIUM DISLIPIDEMIA 1. DEFINISI i Dislipidemia merupakan gangguan lipid dalam darah karena abnormalitas metabolisme lipid . Dislipidemia dapat berupa peningkatan total cholesterol, LDL, Trigliserida, apo B atau Lp (a) dan penuruna HDL atau apo A-1 Dislipidemia merupakan dislipoproteinemia atau hiperlipidemia/ hipolipidemia. 2. METABOLISME LIPID Lipid berasal dari : sintesis trigliserida dan biosintesis cholesterol Di dalam darah lipid berikatan dengan protein membentuk suatu lipoprotein Metabolisme lipid atau lemak di dalam tubuh dimulai di dalam mulut dan dicampur dengan air ludah, dan dicampur dengan enzim lipase lingual yang terdapat di dalam kelenjar air liur. setelah itu lipid masuk ke dalam esofagus dan didalam esofagus lipid tidak mengalami proses . Lemak masuk kedalam tubuh Metabolisme Lipid .

description

k

Transcript of Aspek laboratorium dislipidemia

Page 1: Aspek laboratorium dislipidemia

ASPEK LABORATOIUM DISLIPIDEMIA

1. DEFINISI i

Dislipidemia merupakan gangguan lipid dalam darah karena abnormalitas

metabolisme lipid .

Dislipidemia dapat berupa peningkatan total cholesterol, LDL, Trigliserida, apo B

atau Lp (a) dan penuruna HDL atau apo A-1

Dislipidemia merupakan dislipoproteinemia atau hiperlipidemia/ hipolipidemia.

2. METABOLISME LIPID

Lipid berasal dari : sintesis trigliserida dan biosintesis cholesterol

Di dalam darah lipid berikatan dengan protein membentuk suatu lipoprotein

Metabolisme lipid atau lemak di dalam tubuh dimulai di dalam mulut dan dicampur

dengan air ludah, dan dicampur dengan enzim lipase lingual yang terdapat di dalam

kelenjar air liur. setelah itu lipid masuk ke dalam esofagus dan didalam esofagus lipid

tidak mengalami proses . Lemak masuk kedalam tubuh

Metabolisme Lipid.

Proses Metabolisme Lipid

Kemudian ke lambung, di dalam lambung dengan bantuan enzim lipase lingual dalam

jumlah terbatas memulai proses hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam

lemak, dan proses metabolisme lipid terbatas sebab lipase lambung hanya dapat

Page 2: Aspek laboratorium dislipidemia

melakukan hidrolisis dalam jumlah terbatas. Lalu masuk ke dalam usus halus, di dalam

usus halus, bahan empedu dari kontong empedu mengemulsi lipid.

Enzim lipase yang berasal dari pankreas dan dinding usus halus menghidrolisis lipid atau

lemak dalam bentuk emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak.

Fosfolipida yang berasal dari pankreas juga menghidrolisis fosfolipid menjadi asam

lemak dan lisofosfolipida. dan dari usus halus lemak yang telah mengalami proses

hidrolisi alan masuk ke dalam proses metabolisme lipid.

Sebagai cadangan energi hasil metabolisme lipid, tubuh akan menyimpannya dalam

bentuk simpanan lipid atau lemak yang utamanya disimpan dalam sel lemak dalam

jaringan lemak tubuh. sel-sel lemak memiliki enzim khusus di permukaannya yaitu

lipoprotein lipase (LPL) yang memiliki kemampuan melepaskan trigliserida dan

lipoprotein, menghidrolisisnya dan meneruskan hasil hidrolisis ke dalam sel.

jika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan menghidrolisis

simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepaskan ke dalam

pembuluh darah. Karena itu untuk memperlancar hidrolisis metabolisme lipid tubuh

membutuhkan karbohidrat, karena itu, jika mengonsumsi lemak dalam jumlah yang

banyak sebaiknya diikuti dengan mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang banyak

juga.

Proses Metabolisme Lipid di dalam tubuh baik yang berasal dari karbohidrat, protein,

dan lemak berfungsi untuk menghasilkan energi tubuh untuk bergerak dan memenuhi

kebutuhan energi di dalam sel. karena itu semua proses metabolisme lipid tersebut, asetil

Ko A memiliki peranan yang sangat besar dalam menghasilkan energi.

Metabolisme lipid merupakan proses tubuh  untuk menghasilkan energi dari asupan

lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. Dalam memetabolisme

lipid menjadi energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari karbohidrat. lemak dalam

tubuh kita akan masuk ke dalam proses metabolisme lipid atau lemak setelah melewati

Page 3: Aspek laboratorium dislipidemia

tahapan penyerapan, sehingga bentukan lipid yang memasuki jalur metabolisme lipid

dalam bentukan trigliserida (trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).

Dalam bentuk trigliserida, metabolisme lipid atau lemak disintesis menjadi asam lemak

dan glliserol, asam lemak dan gliserol ini lah yang masuk kedalam proses metabolisme

lemak membentuk energi. Asam lemak hasil sintesis lemak hanya terdiri dari pecahan 2-

karbon, karena itu sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari asam lemak, begitupun

dengan gliserol, karena gliserol hanya merupakan 5% dari lemak.

Dengan demikian, sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari metabolisme lipid.

Karena tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak maka organ tubuh tertentu

seperti sistem saraf tidak dapat mendapat energi dari lemak, dan karena hal itu pula

proses pembakaran lipid atau lemak tubuh membutuhkan proses yang panjang, salah

satunya harus membutuhkan bantuan glukosa.

Macam macam Lipoprotein

% TG % cholesterol LPE

Chylomikron 86 3 Origin

VLDL 55 12 Pre B

IDL 23 29 Pre-ß/ ß

LDL 6 42 ß

HDL 3 15 ß

Lp (a) (LDL) (LDL) Pre - ß

Jenis jenis apoprotein dalam lipoprotein

Apoprotein

Chylomikron A1, B-48, C1, CII, CIII

VLDL B-100, CI, CII, CIII, E

IDL B-100, E

LDL B-100

HDL AI, AII

Page 4: Aspek laboratorium dislipidemia

Lp (a) (a), B-100

Klasifikasi frederickson

Type Refrigeration LPE LPs

I Positif, clear Normal TG ( chylos )

IIa Negatif, clear ß band LDL

IIb Negatif, cloudy ß pre-ß LDL, VLDL

III Occ, cloudy Pre-ß Chol, TG, VLDL

IV Negatif, cloudy ά-2 VLDL

V Positif, cloudy ά-2 VLDL, chylos

Hubungan antara kejadian penyakit kardiovaskuler dengan kadar kolesterol normal

Page 5: Aspek laboratorium dislipidemia

Trigliserida sebagai faktor risiko CHD

3. PENANGANAN DISLIPIDEMIA

a. Tujuan utama adalah untuk mencapai LDL goal.

b. Untuk trigliserida yang tinggi ( 200 – 499 mg/ dl ) , non HDL merupakan

target sekunder

c. Untuk HDL < 40 mg/dl dipertimbangkan pemberian asam nikotinat atau

fibrate

4. FAKTOR RISIKO TERJADINYA DISLIPIDEMIA

a. Merokok

b. Obesitas

c. DM

d. Inaktivitas fisik

e. Diet tinggi karbohidrat

5. ASPEK LABORATORIUM DISLIPIDEMIA

(rekomendasi NCEP)

Page 6: Aspek laboratorium dislipidemia

Indikasi :

Cholesterol tinggi dan simptomatik CHD

Asimptomatis dan cholesterol tinggi

Penderita dengan factor risiko

Bentuk lain penyakit aterosklerosis

Panel Lipid

Total cholesterol

HDL cholesterol

LDL cholesterol

Trigliserida

APO A1

APO B

Lp (a)

Small dense LDL

Factor yang mempengaruhi hasil laboratorium

Variabel biologis

Merokok

Excercise

Kehamilan

Perubahan posisi tubuh

Waktu pemasangan torniquet

Status puasa

Perubahan berat badan

Intake alkohol

Kondisi penyimpanan spesimen

Variabel analitik

Faktor preanalitik

Faktor analitik

Faktor post analitik

Performance dari laboratorium klinik

Page 7: Aspek laboratorium dislipidemia

Variabilitas laboratorium

Impresisi ( koefisien variasi )

Inakurasi ( bias terhadap nilai target )

Total laboratory error

Total laboratory error (TE)

Merupakan kombinasi pengaruh bias dan impresisi

TE = Bias (%) + 1,96 CV analytical

Metode pemeriksaan profil lipid yang dianjurkan (NCEP- ATP)

Dianjurkan pemeriksaan serial TG karena tingginya variasi biologis

Dianjurkan pemeriksaan cholesterol LDL direk

Metode indirek untuk pemeriksaan LDL

Formula friedewald mengasumsikan bahwa kolesterol terdiri dari VLDL, LDL dan HDL.

Kilomikron biasanya dibawah normal pada pasien puasa dan IDL/Lp(a) biasanya tidak

signifikan jumlahnya.

Karena VLDL 15% TG dan 12% lolesterol maka

{LDL kolesterol) = (Total kolesterol – HDL Kolesterol – TG/5)

Metode direk

Metode pemeriksaan LDL yang lama adalah dengan cara presipitasi.

Metode terbaru termasuk presipitasi VLDL, IDL, dan HDL dengan polyvalent antibodies

terhadap Apo A dan Apo E

Pemeriksaan Trigliserida

Metode Enzimatic dengan blanko gliserol

Metode eliminasi free gliserol

Tidak ada interferent

Sumber-sumber free gliserol endogen:

Penyakit liver

Page 8: Aspek laboratorium dislipidemia

Diabetes mellitus

Hemodialisis

Terapi iv yang mengandung gliserol

Nutrisi parenteral

Exercise