ASPEK HUKUM BISNIS

20
ASPEK HUKUM BISNIS

description

ASPEK HUKUM BISNIS. Kata “ Bisnis “ itu sendiri diambil dari bahasa Inggris “ Business “ yang berarti kegiatan usaha. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ASPEK HUKUM BISNIS

Page 1: ASPEK HUKUM BISNIS

ASPEK HUKUM BISNIS

Page 2: ASPEK HUKUM BISNIS

Kata “ Bisnis “ itu sendiri diambil dari bahasa Inggris “ Business “ yang berarti kegiatan usaha.Dalam arti luas, kata bisnis sering diartikan : sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

Page 3: ASPEK HUKUM BISNIS

HUKUM

• Aturan-aturan yang dapat diberlakukan untuk mengatur hubungan-hubungan antar manusia dan antara manusia dengan masyarakatnya.

• Hukum dapat dipahami sebagai perangkat asas dan aturan yang diberlakukan oleh negara untuk mengatur suatu perilaku dan atau diterapkan oleh hakim untuk menyelesaikan perkara.

• Hukum diciptakan untuk menjamin “stabilitas sosial “ (social stability)

Page 4: ASPEK HUKUM BISNIS

HUKUM BISNIS bagian dari HUKUM PERDATA.

• HUKUM BISNIS :• Seperangkat kaidah-kaidah hukum

yang diadakan untuk mengatur dan menyelesaikan persoalan-persoalan dalam aktivitas antar manusia dibidang perdagangan.

Page 5: ASPEK HUKUM BISNIS

PELAKU BISNIS :

• Pengusaha

• Pekerja

• Pembantu-pembantu pengusaha

Page 6: ASPEK HUKUM BISNIS

PERUSAHAAN (menurut Mollegraf & Polak) :

• Terus menerus

• Terang-terangan

• Dalam kualitas tertentu

• Bertujuan untuk mencarai keuntungan atau laba

• Pembukuan

• Badan usaha

Page 7: ASPEK HUKUM BISNIS

BADAN USAHA

Page 8: ASPEK HUKUM BISNIS

BADAN USAHA BADAN HUKUM

• Perseroan Terbatas / PT. ( UU No. 1 Tahun 1995)

• Yayasan ( UU No. 16 Tahun 2001)

• Koperasi ( UU No. 25 Tahun 1992)

Page 9: ASPEK HUKUM BISNIS

BADAN USAHA BUKAN BADAN HUKUM

– Persekutuan Perdata / maatschap (pasal 1619 KUHPerdata)

– Firma (pasal 16 – 35 KUH Dagang)– Perseroan Komanditer / CV (pasal 19 KUH

Dagang)– Perusahaan Dagang / Usaha Dagang

Page 10: ASPEK HUKUM BISNIS

PERSEROAN TERBATAS ( PT )

Page 11: ASPEK HUKUM BISNIS

Pengertian (pasal 1 ayat 1)

• Perseroan Terbatas ( PT ) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan dan peraturan pelaksananya.

Page 12: ASPEK HUKUM BISNIS

Status Badan Hukum

• Perseroan memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh Menteri Hukum & HAM RI (dh. Menteri Kehakiman) dan pengesahan diberikan paling lama 60 hari setelah permohonan diterima secara lengkap dan memenuhi persyaratan. Setelah akta tersebut disahkan, wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dan diumumkan dalam Berita Negara RI.

Page 13: ASPEK HUKUM BISNIS

Pendaftaran & Pengumuman

• Akta pendirian yang telah disahkan Menteri Hukum & HAM RI wajib didaftarkan oleh Direksi dalam Daftar Perusahaan dan wajib diumumkan dalam Berita Negara & Tambahan Berita Negara RI.

• Pengumuman ini (PN. Percetakan Negara) supaya perseroan terbatas yang telah disahkan dapat berperan secara sempurna sebagai suatu badan hukum sebagaimana yang diharapkan oleh para pendiri tanpa membebani direksi dengan tanggungjawab renteng apabila mereka melakukan segala tindakan hukum untuk kepentingan perseroan.

Page 14: ASPEK HUKUM BISNIS

M o d a l

• Dalam UU PT pengaturan mengenai jenis modal, yaitu terdiri dari :

• Modal Dasar ( min. 20 Juta )

• Modal Ditempatkan ( min. 25 % dari modal dasar )

• Modal Disetor ( min 50 % dari modal ditempatkan )

Page 15: ASPEK HUKUM BISNIS

S a h am

• Nilai nominal saham harus dicantumkan dalam mata uang Republik Indonesia

Page 16: ASPEK HUKUM BISNIS

Pemegang Saham

• Pemegang saham perseroan harus lebih dari 1 (satu) orang, karena pada dasarnya sebagai badan hukum perseroan dibentuk berdasarkan perjanjian. Apabila perseroan kemudian hanya dimiliki oleh seorang, dalam waktu 6 (enam) bulan pemegang saham harus menjual sahamnya, apabila tidak maka tanggungjawab menjadi pribadi dan atas permohonan pihak yang berkepentingan Pengadilan Negeri dapat membubarkan perseroan.

Page 17: ASPEK HUKUM BISNIS

• Perlindungan terhadap pemegang saham minoritas :

• satu orang pemegang saham atau lebih mewakili 1/10 dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat meminta kepada Direksi atau Komisaris untuk menyelenggarakan RUPS.

• Pemegang saham atas nama sendiri atau atas nama perseroan yang mewakili 1/10 dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri untuk dilakukan pemeriksaan terhadap perseroan.

• Setiap pemegang saham dapat mengajukan gugatan terhadap perseroan kepada Pengadilan Negeri apabila merasa dirugikan.

Page 18: ASPEK HUKUM BISNIS

Organ Perseroan

• Organ perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Komisaris.

• Untuk menjadi Direksi dan Komisaris diharuskan memenuhi persyaratan tertentu yang pada intinya harus mempunyai akhlak dan moral yang baik dilihat dari pengembangan suatu usaha.

• Di dalam UUPT diatur secara tegas tata cara pemanggilan RUPS, sahnya RUPS dan quorum, sehingga apabila dalam penyelenggaraan RUPS hal-hal tersebut tidak dipenuhi, RUPS menjadi tidak sah

Page 19: ASPEK HUKUM BISNIS

Perbedaan Tugas masing-masing organ perseroan :RUPS merupakan organ

perseroan yang mempunyai kekuasaan paling tinggi dalam

perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan

kepada Direksi dan Komisaris.DIREKSI bertugas melakukan pengurusan perseroan demi kepentingan dan tercapainya

tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun

di luar pengadilan.KOMISARIS bertugas

mengawasi kebijaksanaan Direksi, memberikan nasihat

kepada Direksi dalam menjalankan perseroan.

Page 20: ASPEK HUKUM BISNIS