Aspek CPOB 2006

4
Aspek CPOB 2006 : 2. Personalia Personalia merpakan aspek ke-2 dari CPOB setelah Management Mutu. Personalia yang dimaksud disini merupakan seluruh sumber daya manusia yang ada di pabrik atau industri farmasi. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dalam industri farmasi. Tanpa adanya Sumber daya manusia yang terkualifikasi maka semua sistem (CPOB) tidak dapat diterapkan dan berjalan dengan baik. Selain terkualifikasi, jumlah SDM pun harus memadai agar roda perusahaan dapat berjalan. Lebih diutamakan lagi untuk SDM yang memiliki pengalaman. Pelatihan secara berkala tentang CPOB juga perlu dilakukan agar masing-masing karyawan memahami tugasnya dan dapat menerapkan CPOB dengan baik. Pelatihan ini sangat penting karena mutu obat yang dihasilkan tergantung dari para karyawan yang kontak langsung dengan proses pembuatan obat, pengawasan mutu obat, atau pun proses pembersihan ruangan dan alat-alat yang digunakan. Struktur organisasi yang jelas merupakan hal yang wajib dipenuhi dalam perusahaan farmasi. Di dalam struktur organisasi tersebut harus secara jelas menggambarkan tugas dan tanggungjawab masing-masing departemen yang ada di Industri farmasi. Personel kunci dari Industri Farmasi dibagi menjadi 3, antara lain : - Kepala Departemen Industri Tugas : bertanggungjawab atas pelaksanaan pembuatan obat agar obat yang dibuat memenuhi spesifikasi kualitas yang ditetapkan dan dibuat sesuai dengan CPOb dalam batas dan biaya yang ditetapkan - Kepala Departemen Pengawasan Mutu (Quality Control/QC) Tugas : Melakukan pengujian untuk meluluskan atau menolak bahan pengemas, bahan baku, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi sesuai dengan kriteria atau spesifikasi yang ditetapkan. - Kepala Departemen Penjaminan Mutu (Quality Assurance/QA) Tugas : Melakukan pelulusan atau penolakan akhir obat jadi. Masing-masing kepala departemen harus "independen" (tidak saling bertanggunjawab), diberi kewengan penuh dan sarana yang memadahi agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif

description

sdfswhgehg

Transcript of Aspek CPOB 2006

Page 1: Aspek CPOB 2006

Aspek CPOB 2006 : 2. PersonaliaPersonalia merpakan aspek ke-2 dari CPOB setelah Management Mutu. Personalia yang dimaksud disini merupakan seluruh sumber daya manusia yang ada di pabrik atau industri farmasi. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dalam industri farmasi. Tanpa adanya Sumber daya manusia yang terkualifikasi maka semua sistem (CPOB) tidak dapat diterapkan dan berjalan dengan baik. Selain terkualifikasi, jumlah SDM pun harus memadai agar roda perusahaan dapat berjalan. Lebih diutamakan lagi untuk SDM yang memiliki pengalaman. Pelatihan secara berkala tentang CPOB juga perlu dilakukan agar masing-masing karyawan memahami tugasnya dan dapat menerapkan CPOB dengan baik. Pelatihan ini sangat penting karena mutu obat yang dihasilkan tergantung dari para karyawan yang kontak langsung dengan proses pembuatan obat, pengawasan mutu obat, atau pun proses pembersihan ruangan dan alat-alat yang digunakan.       Struktur organisasi yang jelas merupakan hal yang wajib dipenuhi dalam perusahaan farmasi. Di dalam struktur organisasi tersebut harus secara jelas menggambarkan tugas dan tanggungjawab masing-masing departemen yang ada di Industri farmasi. Personel kunci dari Industri Farmasi dibagi menjadi 3, antara lain :- Kepala Departemen Industri  Tugas : bertanggungjawab atas pelaksanaan pembuatan obat agar obat yang dibuat memenuhi               spesifikasi kualitas yang ditetapkan dan dibuat sesuai dengan CPOb dalam batas dan               biaya yang ditetapkan    - Kepala Departemen Pengawasan Mutu (Quality Control/QC)  Tugas : Melakukan pengujian untuk meluluskan atau menolak bahan pengemas, bahan baku,               produk antara, produk ruahan, dan produk jadi sesuai dengan kriteria atau spesifikasi               yang ditetapkan.- Kepala Departemen Penjaminan Mutu (Quality Assurance/QA)   Tugas : Melakukan pelulusan atau penolakan akhir obat jadi. Masing-masing kepala departemen harus "independen" (tidak saling bertanggunjawab), diberi kewengan penuh dan sarana yang memadahi agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif

Gambar 1. Contoh struktur organisasi di Industri Farmasi (handout kuliah Bambang Priyambodo)

Page 2: Aspek CPOB 2006

PelatihanPelatihan dilakukan secara berkala pada seluruh personel yang bertugas terutama di area produksi, gudak dan laboratorium. Alasannya karena personel personel tersebut sedikit banyak berpengaruh pada mutu obat yang dihasilkan oleh pabrik farmasi. Disetiap pelatihan perlu dilakukan dokumentasi tentang materi apa yang diberikan, sehingga masing-masing peronel memiliki catatan pelatihan yang telah diperoleh. Pelatihan sendiri diberikan oleh orang yang terkualifikasi. Materi pelatihan dapat berupa :- Sejarah, visi, misi dan komitmen perusahaan- Penjelasan CPOB secara mendasar- Penjelasan CPOB secara spesifik terkait dengan tugas dari masing-masing personel- Penjelasan dan pemahaman tentang Prosedur tetap, Metode Analisa dan Posedur yang ada   sesuai dengan tugas masing-masing personel.

Kata Kunci : Aspek CPOB 2006, Personalia, Industri Farmasi

Page 3: Aspek CPOB 2006

Prinsip Perencanaan SDM

Selanjutnya, terdapat tiga prinsip utama yang perlu diperhatikan dengan cermat ketika melakukan

proses perencanaan SDM :

1. Tujuan Perencanaan SDM harus dihubungkan dengan program dan kegiatan bisnis yang diemban

oleh setiap unit kerja. Strategi dan rencana bisnis ke depan merupakan dasar yang sangat penting

untuk mulai menyusun perencanaan SDM

2. Penetapan persyaratan atau kualifikasi SDM yang tepat harus dirancang dan dipergunakan dalam

rekrutmen dan seleksi. Perencanaan SDM yang baik juga selalu diawali dengan penetapan kualifikasi

SDM yang jelas dan diterapkan secara konsisten dalam proses rekrutmen/seleksi.

3. Proses perencanaan SDM harus juga disertai dengan prediksi permintaan (demand) dan

persediaan (supply) pasar tenaga kerja (internal dan eksternal). Perencanaan SDM harus didasarkan

pada prediksi yang cukup akurat dan dilakukan secara kontinyu, mengenai pola demand dan supply

tenaga kerja, baik pada sisi internal perusahaan ataupun sisi eksternal

Contoh Lengkap KAMUS KOMPETENSI MANAJER HRD bisa di-download DISINI.

Tahapan Perencanaan SDM

• Arah Strategi Perusahaan

Tahapan dalam proses perencanaan SDM dimulai dari arah strategi perusahaan. Arah strategi

perusahaan akan memberikan acuan mengenai profil dan kebutuhan pegawai yang perlu dipenuhi.

Dengan demikian, diharapkan akan muncul adanya koneksi antara strategi bisnis di masa depan

dengan strategi pengembangan SDM yang akan dijalankan.

Dengan kata lain, strategi dan program perencanaan SDM hanya akan memiliki makna jika ia selalu

diintegrasikan dengan kebutuhan strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis yang

makin berat – baik dari sisi ekonomi makro maupun persaingan antar perusahaan. Dalam proses ini,

kebijakan dan roadmap strategi perusahaan akan menjadi sumber masukan bagi para pengelola

SDM dalam merumuskan rangkaian program perencanaan SDM yang akan dijalankan.

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Perencanaan SDM

Dalam melakukan proses perencanaan SDM, terdapat tiga faktor utama yang perlu diperhatikan,

yakni :

1. Estimasi jumlah pekerja yang keluar (baik karena pensiun atau mengundurkan diri). Data mengenai

jumlah pegawai yang keluar (pensiun atau mengundurkan diri) merupakan variabel utama dalam

menentukan kebutuhan jumlah SDM di masa mendatang

2. Kebutuhan perusahaan karena akan melakukan ekspansi atau pemekaran organisasi. Rencana

pengembangan organisasi atau adanya unit usaha baru di masa depan memberikan informasi

mengenai berapa jumlah pegawai baru yang diperlukan, dan bagaimana kebutuhan kualifikasinya.

Page 4: Aspek CPOB 2006

3. Sumber daya keuangan perusahaan. Rencana SDM selalu harus memperhatikan dan disesuaikan

dengan sumber daya keuangan perusahaan. Dalam hal ini diharapkan perencanaan SDM akan

mampu memberikan solusi penggunaan biaya tenaga kerja yang paling optimal (efisien dan efektif).