Asma

27
PENYAKIT ASMA PENYAKIT ASMA PADA ANAK PADA ANAK OLEH : dr. Murdoyo Rahmanoe, SpA OLEH : dr. Murdoyo Rahmanoe, SpA

Transcript of Asma

Page 1: Asma

PENYAKIT ASMAPENYAKIT ASMAPADA ANAKPADA ANAK

OLEH : dr. Murdoyo Rahmanoe, SpAOLEH : dr. Murdoyo Rahmanoe, SpA

Page 2: Asma

DEFINISI OPERASIONAL (PNAA):DEFINISI OPERASIONAL (PNAA):Wheezing dan/atau batuk dgn karakteris- Wheezing dan/atau batuk dgn karakteris- tik sbb; timbul secara episodik dan/atau tik sbb; timbul secara episodik dan/atau kronik, cenderung pada malam/dini hari kronik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musiman, adanya faktor pen (nokturnal), musiman, adanya faktor pen cetus diantaranya aktifitas fisik, dan bersi- cetus diantaranya aktifitas fisik, dan bersi- fat reversibel baik secara spontan maupun fat reversibel baik secara spontan maupun dgn pengobatan, serta adanya riwayat as- dgn pengobatan, serta adanya riwayat as- ma atau atopi lain pada pasien/keluarga, ma atau atopi lain pada pasien/keluarga, sedangkan sebab2 lain sdh disingkirkan.sedangkan sebab2 lain sdh disingkirkan.

Page 3: Asma

PATOGENESIS ASMAPATOGENESIS ASMA ::• Mekanisme Imunologis Inflamasi Mekanisme Imunologis Inflamasi

Saluran Saluran RRespiratorikespiratorik Respons imun berupa aktifasi sel limposit T oleh Respons imun berupa aktifasi sel limposit T oleh

antigenantigen• Inflamasi Inflamasi AAkut dan kut dan KKronikronik Aktifasi eosinofil, sel mast, makrophag, dan sel Aktifasi eosinofil, sel mast, makrophag, dan sel

limposit T pada mukosa sallimposit T pada mukosa saluran uran resprespirasiirasi• Remodeling Saluran RespiratorikRemodeling Saluran Respiratorik Perubahan struktural dan fungsional yang Perubahan struktural dan fungsional yang

menyimpang pada salmenyimpang pada saluranuran rrespespirasiirasi

Page 4: Asma

PATOFISIOLOGI ASMAPATOFISIOLOGI ASMA• OBOBSSTRUKSI SALURAN RESP.TRUKSI SALURAN RESP.

Kontraksi otot polos bronkus yg diprovokasi Kontraksi otot polos bronkus yg diprovokasi oleh pelepasan agonis dari sel2 inflamasi. oleh pelepasan agonis dari sel2 inflamasi. Penebalan dinding sal.resp. akibat edema Penebalan dinding sal.resp. akibat edema akut, infiltrasi sel2 radang, remodeling, akut, infiltrasi sel2 radang, remodeling, hiperflasi, hipertropi kronis otot polos, hiperflasi, hipertropi kronis otot polos, vaskuler & sel2 sekretorivaskuler & sel2 sekretoriss serta deposisi serta deposisi matrik.matrik.Produksi sekret yg banyak, kental, lengket Produksi sekret yg banyak, kental, lengket oleh sel goblet dan koleh sel goblet dan keellenenjjarar submukosa. submukosa.

Page 5: Asma

PATOFISOLOGI ASMAPATOFISOLOGI ASMA• HIPERHIPERRREAKTIFITAS SAL.RESP.EAKTIFITAS SAL.RESP.

Mekanisme yang pasti belum jelas.Mekanisme yang pasti belum jelas.Kemungkinan berhubungan dgn Kemungkinan berhubungan dgn prbhn otot polos (hiperflasi, prbhn otot polos (hiperflasi, hipertropi) yg terjadi secara hipertropi) yg terjadi secara sekunder yg menyebabkan sekunder yg menyebabkan perubahan kontraktilitas.perubahan kontraktilitas.

Page 6: Asma

DIAGNOSISDIAGNOSIS• WHEEZINGWHEEZING

• BATUK KRONIK BERULANGBATUK KRONIK BERULANG

• UJI FUNGSI PARUUJI FUNGSI PARU -Variabilitas pada PFR /FEV1 >15%-Variabilitas pada PFR /FEV1 >15% -Reversibilitas pd PFR / FEV1 > 15%-Reversibilitas pd PFR / FEV1 > 15% -Penurunan >20% pd FEV1 (Provokasi)-Penurunan >20% pd FEV1 (Provokasi)

Page 7: Asma

KLASIFIKASI DERAJAT PENYAKITKLASIFIKASI DERAJAT PENYAKIT

• Asma Episodik JarangAsma Episodik Jarang• Asma Episodik SeringAsma Episodik Sering• Asma PersistenAsma Persisten

Page 8: Asma

Asma Episodik JarangAsma Episodik Jarang• Frek: <1x / bulanFrek: <1x / bulan• Lama serangan : < 1mingguLama serangan : < 1minggu• Intensitas seranganIntensitas serangan : biasanya ringan: biasanya ringan• Diantara seranganDiantara serangan : tanpa gejala: tanpa gejala• Tidur & aktifitas : tidak tergangguTidur & aktifitas : tidak terganggu• Pem.fisik. diluar ser.Pem.fisik. diluar ser. : nomal: nomal• Obat pengendali (anti inflamasi)Obat pengendali (anti inflamasi) :: tdk perlutdk perlu• Uji faal paru diluar ser.Uji faal paru diluar ser. : PEV/FEV1: PEV/FEV1 >> 80%80%• Variabilitas faal paru (bila ada ser.): Variabilitas Variabilitas faal paru (bila ada ser.): Variabilitas

>15%.>15%.

Page 9: Asma

Asma Episodik seringAsma Episodik sering• Frek.serangan : > 1x / bulanFrek.serangan : > 1x / bulan• Lama serangan : > 1 mingguLama serangan : > 1 minggu• Intensitas serangan : sedangIntensitas serangan : sedang• Diantara serangan : sering ada gejalaDiantara serangan : sering ada gejala• Tidur dan aktifitas : sering tergangguTidur dan aktifitas : sering terganggu• Pem.fisik.diluar ser. : mungkin tergangguPem.fisik.diluar ser. : mungkin terganggu• Obat pengendali : perluObat pengendali : perlu• Uji faal paru diluar ser.: PFR/FEV1 60-80%Uji faal paru diluar ser.: PFR/FEV1 60-80%• Variabilitas faal paru > 30%Variabilitas faal paru > 30%

Page 10: Asma

Asma PersistenAsma Persisten• Frekw. Serangan : seringFrekw. Serangan : sering• Lama serangan :Lama serangan : hampir sepanjang tahunhampir sepanjang tahun• Intensitas serangan : beratIntensitas serangan : berat• Diantara serangan :gejala siang dan malamDiantara serangan :gejala siang dan malam• Tidur dan aktifitas : sangat tergangguTidur dan aktifitas : sangat terganggu• Pem. fisik diluar ser.Pem. fisik diluar ser. : tdk pernah normal: tdk pernah normal• Obat pengendali : perluObat pengendali : perlu• Uji faal paru diluar ser.Uji faal paru diluar ser. :: PFR/FEV1 <60%PFR/FEV1 <60%• Variabilitas faal paru : > 50%Variabilitas faal paru : > 50%

Page 11: Asma

Tatalaksana Asma Anak (Jangka Tatalaksana Asma Anak (Jangka panjang)panjang)• Tujuan umum:Tujuan umum:

Untuk menjamin tercapainya potensi Tumbuh Kembang Untuk menjamin tercapainya potensi Tumbuh Kembang Anak (TKA)Anak (TKA) secara optimalsecara optimal

• Tujuan khususTujuan khusus ::1.1. Dpt menjalani aktifitas normal, termsk bermain & OR Dpt menjalani aktifitas normal, termsk bermain & OR 2.2. Sesedikit mungkin angka absensi sekolah.Sesedikit mungkin angka absensi sekolah.3.3. Gejala tdk timbul siang ataupun malam hariGejala tdk timbul siang ataupun malam hari4.4. Uji fungsi paru senormal mungkin.Uji fungsi paru senormal mungkin.5.5. Kbthn obat seminimal mungkin & tdk ada seranganKbthn obat seminimal mungkin & tdk ada serangan6.6. Efek samping obat dpt dicegah agar tdk atau Efek samping obat dpt dicegah agar tdk atau sesedikit sesedikit mungkin timbul, terutama yg mungkin timbul, terutama yg mempengaruhi TKAmempengaruhi TKA

Page 12: Asma

TATALAKSANA MEDIKAMENTOSATATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

Ada 2 kelompok besar obat asma :Ada 2 kelompok besar obat asma :• 1.Obat pereda (reliever)1.Obat pereda (reliever)

Untuk meredakan seranganUntuk meredakan serangan

• 2.Obat pengendali (controller)2.Obat pengendali (controller) Untuk mencegah atau obat Untuk mencegah atau obat profilaksisprofilaksis

Page 13: Asma

TATALAKSANA MEDIKAMENTOSATATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

• Asma episodik jarangAsma episodik jarangCukup dengan obat pereda berupa Cukup dengan obat pereda berupa bronkodilator :bronkodilator :

- obat2 b.agonis (salbutamol, - obat2 b.agonis (salbutamol, terbutalin)terbutalin)

- obat2 gol. santin (teofilin) - obat2 gol. santin (teofilin)

Page 14: Asma

TATALAKSANA MEDIKAMENTOSATATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

• Asma Episodik SeringAsma Episodik Sering-- Obat b.AgonisObat b.Agonis-- Obat gol santin.Obat gol santin.-- Obat pengendaliObat pengendali

- Obat steroid hirupan dosis kecil- Obat steroid hirupan dosis kecil

Page 15: Asma

TATALAKSANA MEDIKAMENTOSATATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

• Asma PersistenAsma Persisten- Obat steroid hirupan dosis tinggi- Obat steroid hirupan dosis tinggi- Obat steroid oral- Obat steroid oral

Page 16: Asma

TATALAKSANA MEDIKAMENTOSATATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

• Tabel jenis alat inhalasi disesuaikan Tabel jenis alat inhalasi disesuaikan deng- an usia :deng- an usia :

Umur Umur Alat inhalasiAlat inhalasi < 2< 2thth Nebuliser, Aerochamber, Babyhaler Nebuliser, Aerochamber, Babyhaler2-42-4thth “ , “ , “-” “ , “ , “-”

+spacer+spacer5-85-8thth NebuliserMDI dengan spacer NebuliserMDI dengan spacer> 8> 8th th NebuliserMDI NebuliserMDI

Page 17: Asma

PENCEGAHANPENCEGAHAN• Pengendalian lingkungan (hindari Pengendalian lingkungan (hindari

asap rokok)asap rokok)• Pemberian ASI ekslusif 6 bulanPemberian ASI ekslusif 6 bulan• Pengurangan pajanan (tungau, debu Pengurangan pajanan (tungau, debu

rumah, bulu binatang)rumah, bulu binatang)

Page 18: Asma

TATALAKSANA SERANGAN ASMATATALAKSANA SERANGAN ASMA

• Serangan asma adalah episodSerangan asma adalah episodee peningkat- an yg progresif dari peningkat- an yg progresif dari gejala2 batuk, sesak napas, gejala2 batuk, sesak napas, wheezing, rasa dada tertekan atau wheezing, rasa dada tertekan atau berbagai kombinasi dari gejala berbagai kombinasi dari gejala tersebut.tersebut.

Page 19: Asma

TATALAKSANA SERANGAN ASMATATALAKSANA SERANGAN ASMA

• Tujuan tatalaksana serangan asma:Tujuan tatalaksana serangan asma:- Meredakan penyempitan - Meredakan penyempitan sal.respiratorik sal.respiratorik secepat mungkinsecepat mungkin

- Mengurangi hipoksemia- Mengurangi hipoksemia - Mengembalikan fungsi paru ke keadaan - Mengembalikan fungsi paru ke keadaan

normal secepatnya.normal secepatnya. - Rencana re-evaluasi tatalaksana jangka- Rencana re-evaluasi tatalaksana jangka

panjang untuk mencegah kekambuhan panjang untuk mencegah kekambuhan

Page 20: Asma

DERAJAT SERANGAN ASMADERAJAT SERANGAN ASMA

• Serangan Asma Ringan Serangan Asma Ringan • Serangan Asma SedangSerangan Asma Sedang• Serangan Asma BeratSerangan Asma Berat

Page 21: Asma

Serangan Asma RinganSerangan Asma Ringan• Serangan Sesak, masih bisa berjalan, Serangan Sesak, masih bisa berjalan,

menangis keras, bicara kalimat masih menangis keras, bicara kalimat masih bisa. Posisi baring.bisa. Posisi baring.

• Kesadaran normal, mungkin iritableKesadaran normal, mungkin iritable• Tidak sianosisTidak sianosis• Wheezing sering pada akhir expirasiWheezing sering pada akhir expirasi• Takipnu, retraksi dinding dada dangkal Takipnu, retraksi dinding dada dangkal

(interkostal)(interkostal)• Nadi masih normalNadi masih normal

Page 22: Asma

Serangan Asma SedangSerangan Asma Sedang• Serangan Sesak, berjalan susah, tangis Serangan Sesak, berjalan susah, tangis

pendek lemah, sulit minum. Bicara pendek lemah, sulit minum. Bicara kalimat terpenggal, Lebih suka duduk.kalimat terpenggal, Lebih suka duduk.

• Kesadaran iritableKesadaran iritable• Tidak SianosisTidak Sianosis• Wheezing nyaring sepanjang expirasiWheezing nyaring sepanjang expirasi• Takipnu, retraksi dinding dada sedang, Takipnu, retraksi dinding dada sedang,

retraksi interkostal, suprasternalretraksi interkostal, suprasternal• Nadi : takikardiaNadi : takikardia

Page 23: Asma

Serangan Asma BeratSerangan Asma Berat• Serangan sesak, istirahat, tidak mau Serangan sesak, istirahat, tidak mau

minum/ makan. Duduk bertopang lenganminum/ makan. Duduk bertopang lengan• Kesadaran iritable / gelisahKesadaran iritable / gelisah• SianosisSianosis• Wheezing sangat nyaring, terdengar Wheezing sangat nyaring, terdengar

tanpa stetoskop. Napas berat.tanpa stetoskop. Napas berat.• Takipnu, retraksi dalam. NCHTakipnu, retraksi dalam. NCH• Nadi takikardia Nadi takikardia

Page 24: Asma

Serangan asma ringanSerangan asma ringan• Nebulisasi sekali memberi respon baikNebulisasi sekali memberi respon baik• Observasi 1 jam baik, dipulangkanObservasi 1 jam baik, dipulangkan• Dibekali obat b.agonis hirupan atau oralDibekali obat b.agonis hirupan atau oral• Steroid oral jangka pendek 3-5hariSteroid oral jangka pendek 3-5hari• Dianjurkan keDianjurkan ke klinik rawat jalanklinik rawat jalan• Jika observasi I jam gagal, ditatalaksana Jika observasi I jam gagal, ditatalaksana

sebagai serangan asma sedangsebagai serangan asma sedang

Page 25: Asma

Serangan Asma SedangSerangan Asma Sedang• Nebulisasi 2 kali , respon parsial, biasanya Nebulisasi 2 kali , respon parsial, biasanya

rawat 1 hari. Oksigen tetap diteruskanrawat 1 hari. Oksigen tetap diteruskan• Nebulisasi b.agonis+antikolinergikNebulisasi b.agonis+antikolinergik• Diberikan steroid sistemikDiberikan steroid sistemik (oral) 3-5 hari(oral) 3-5 hari• Selama observasi biasanya dipasangi jalur Selama observasi biasanya dipasangi jalur

intravena.intravena.• Bila dalam 12 jam tetap stabil, dapat Bila dalam 12 jam tetap stabil, dapat

dipulangkan. Kontrol rawat jalan.dipulangkan. Kontrol rawat jalan.

Page 26: Asma

Serangan Asma BeratSerangan Asma Berat• Dengan nebulisasi 3 kali ber-turut2 tdk Dengan nebulisasi 3 kali ber-turut2 tdk

menunjukkan repon, pasien dirawat inap.menunjukkan repon, pasien dirawat inap.• Oksigen 2-4 l/menitOksigen 2-4 l/menit• Dehidrasi, asidosis dikoreksiDehidrasi, asidosis dikoreksi• Steroid intravena tiap 6-8 jamSteroid intravena tiap 6-8 jam• Nebulisasi b.agonis+antikolinergik 4-6kaliNebulisasi b.agonis+antikolinergik 4-6kali• Aminofilin intravenaAminofilin intravena• Jika perbaikan dalam 24jam, steroid dan Jika perbaikan dalam 24jam, steroid dan

aminofilin diganti peroral, dipulangkanaminofilin diganti peroral, dipulangkan

Page 27: Asma

Obat2 yang sering Obat2 yang sering digunakandigunakan• b.agonis (Salbutamol. Terbutalin)b.agonis (Salbutamol. Terbutalin)

Dosis: ( 0.05-0,1mg/kbBB/kali)Dosis: ( 0.05-0,1mg/kbBB/kali)• Antikolinergik (Ipratropium bromide)Antikolinergik (Ipratropium bromide)• Steroid (prednison)Steroid (prednison)

Dosis: 0,5-1mg.kgBB/hari (dibagi 4 dosis)Dosis: 0,5-1mg.kgBB/hari (dibagi 4 dosis)• Gol.santin (teofilin)Gol.santin (teofilin)

Dosis: 15mg/kgBB/hariDosis: 15mg/kgBB/hari