Asma, demam hay, dan anafilaksis Asma , dema m hay, dan anafilaksis (kotak berarsir biru) disebabkan oleh proses yang pada dasarnya sama: antibodi lgE menempel pada sel mast (kiri atas) dan pada pemaparan berulang dengan antigen yang sama ( 6 , ) , terjadi degranulasi sel mast sehingga terjadi pro- duk si dan pelep asa n mediator (kifi tengah). Bila pelepasan mediatorterlok alisa si, terjad i dema m hay (kanan atas) atau asma (kanan bawah), tetapi pelepasa n mediator yang menyelu ruh dan masifmenyeb abkan anafilaksis, yang walaupu n jarang terjadi, menga nam jiwa akiba t sengatan leb ah dan penisi lin, atau obat lainny a. Antig en yang bisa memiu reaksi ini disebut alergen (kiri atas). Asma bro nki al merupakan penyakit inflamasi di mana ukuran diameter jalan napas menyempit seara kronis akibat edema dan tidak stabil. !elama serangan pasien mengalami mengi dan kesulitan bern apas akib at bronkos pasme. edem a mukosa, dan pembentukan mukus (kanan bawah) . "e rkadang inflamasi kronis menyebabka n peru bah an ire# ersi bel pad a jalan n apas (k ana n bawa h). Bil a seran gan akut mempuny ai dasar alergi, sering digun akan istilah asma ekstrin sik. Bila tidak ada dasar alergi yang jelas untuk penyakit ini, disebut asma intrinsik. $ada asma ring an sampai sedang, ohat lini pertama adalah agonis adrenoseptor %& 'kerja sing kat (stimulan 13 2 , kanan tengah) yang bila dibutuhkan dapat diinhalasi dafi wadah bertekanan. Bila ag on is 0 2 dibutuhk an lebih dari sekali sehari. maka ditambahk an pema kaia n te ratu r steroid inhalasi atau kromoglikat (kanan 2 8 Asma, demam hay, dan anaflaksis bawah). $ada asma yang lebih berat, a gonis kerja singk at di- pertahankan , dengan penambahan steroid inhalasi dosis tinggi, atau pun deng an pena mba han stimu lan & kerj a panj ang (mis alnya salmet erol) yang diinhalasi seara teratur bersama dengan steroid inhalasi dosis standar. Bila dibutuhkan, steroid inhalasi dosis tinggi dap at dik omb ina sik an den ga n sal met ero l, ipr atr opium inhalasi (antag onis muskarin ik), atau teof ilin lepas lambat oral. Beberapa pasie n dikon trol hanya dengan steroid oral (biasan ya prednisolon, Bab & &). Mont eluk as adalah antagonis leukotrien yang diberikan seara oral yang mengurangi efek bronkokonstriksi dan inflamasi dari ",. *bat ini digunakan pada terapi asma yang diinduksi oleh aspirin, yang diduga karena peningkatan sintesis leukotrien. Serangan asma berat yang akut (status asmatikus), yang tidak dapat dikontrol oleh obat-obat pasien biasa, berpotensi men- jad i fata l dan haru s dian gga p seba gai keg awa tdar urat an sehi ngg a membutuhkan perawatan di rumah sakit. Anaf ilak sis (kifi bawah ) membu tuhka n terap i sege ra deng an epinefrin (adrenalin) (Bab +), diberikan melalui suntikan intramus- kular yang diulang setiap menit sampai tekanan darah dan nadi mem baik . ibe rika n oksi gen (bila terse dia) dan klorfen amin (suatu antihistamin) intra#ena setelah epinefrin bekerja. $ada anafilaksis ber at dan ber ula ng, dibe rik an hidro kort ison intra#e na atau intra- muskular. Kortikosteroi d 0 Kromoglik at feksoferacli , cetirizin Idoefenamin p-orretazin serbuk 5ari bulu Dinatarg kutu obat-obatan (msalnya antibiotik ) inj eks i Lesi as irin 3rolkoolilator VaSSTIMULAN 132 sabutamol terbutalln salmeterol S!AS"#$%& histamin leukotrien '!4) prostaglandin (!$!) aksor - !ANTIN teofi ii ANTA"#NI$ MUS%A&IN% _ipratropium ANTA"#NI$ '!4 K%"#*AKS& '*D, epinerin antihistami n steroid Bronkospasme Kolape kardiovaskular Ruam WitEdema pada hidung dan renggorokan Muntah I '(ALAs) oek crnctascn o*eso-+ #&A, rethisclo- Episodik g aig Steroi# raula pe nrw ala n / 1 ..... 0