ASKEP Subdural Hematom.docx

download ASKEP Subdural Hematom.docx

of 13

Transcript of ASKEP Subdural Hematom.docx

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    1/13

    ASUHAN KEPERAWATAN

    PENGKAJIAN

    1. Biodata

    a. Biodata Klien

    Nama : Ny. R

    Umur : 65 tahun

    Jenis kelamin : perempuan

    Agama : Islam

    Suku : Jawa

    Pekerjaan : Ibu rumah tangga

    Alamat : Jl. Banjarsari no 24 H, Tembalang

    Tgl masuk : 8 September 2013

    No. Register : 084627

    Dx medis : -

    b. Biodata penanggung jawab

    N T K

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    2/13

    N T K

    3. Genogram

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    3/13

    Setelah : Klien terlihat kesulitan dalam beraktivitas dan dibantu oleh

    keluarga dan perwat.

    d.

    Kebutuhan istirahat dan tidur.

    Sebelum : istirahat dan tidur klien normal, tidur klien 6-8 jam perhari

    Setelah : selama klien sakit, klien sulit tidur dan sering terbangun malam.

    e.

    Kebutuhan eliminasi.

    Sebelum : kebutuhan eliminasi klien normal dan bisa melakukan sendiri,

    Buang air besar klien normal 2x sehari dan buang air kecil klien 5-8 kali

    per hari.

    Setelah : kebutuhan eliminasi klien terganggu, buang air besar 2 hari

    sekali dan buang air kecil klien 2-3 kali perhari serta di bantu oleh

    keluarga dan perawat. Klien terpasang kateter.

    f. Kebutuhan Personal hygiene

    Sebelum : klien dapat melakukan personal hygiene secara mandiri.

    Kebutuhan personal hygiene, seperti mandi klien dibantu oleh kelaurga

    dan perawat

    K b t h d

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    4/13

    m. Kebutuhan rekreasi

    Selama sakit, klien mengalami bedrest klien tidak pernah jalan-jalan dan

    kebutuhan rekreasi tidak terpenuhi.

    n. Kebutuhan spiritual

    Kebutuhan spritual klien terpenuhi, sholat dan dzikir klien selalu

    dilakukan.

    5. Pemeriksaan fisik

    a.

    Kesadaran : Apatis, GCS E3M3V(TT)

    b. Tekanan darah : 176/87 mmHg

    c. Nadi : 98x/menit

    d.

    Respiratory Rate : 31x/menit

    e. Suhu : 36,80C

    f. Trakea : terpasang TT

    g.

    Pernafasan : cepat

    h. Benjolan : benjolan terdapat di kepala

    i S t d li

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    5/13

    ANALISA DATA

    Analisa DataMasalah

    keperawatanEtiologi Diagnosa

    Do:

    a.

    Terdapat sekret

    kental berwarna

    kuning kehijauan.

    b.

    Terdapat suara

    gurgling.

    c. Terdapat suara

    ronkhi di lobus paru

    kanan.

    d. Peningkatan

    frekuensi

    pernapasan.

    e. Terpasang

    t h t i t b

    Ketidakefektifan

    bersihan jalan

    napas

    Adanya jalan

    napas buatan,

    peningkatan

    produksi

    mukus.

    Ketidakefektifan

    bersihan jalan

    napas b.d. adanya

    jalan napas buatan,

    peningkatan

    produksi mukus

    (00031)

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    6/13

    e.

    Penggunaan

    tracheostomi tube

    dan ventilator

    mekanik.

    f. pCO2 = 33,0

    mmHg

    g.

    pO2 = 55,0

    mmHg

    h. HCO3 = 24,0

    mEq/L

    Ds:

    Keluarga klien

    mengatakan cara

    bernapas klien cepat dan

    dangkal.

    Do:

    P

    Gangguan

    t k

    Ventilasi-

    f i

    Gangguan

    t k b d

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    7/13

    INTERVENSI KEPERAWATAN

    Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasionalisasi

    Ketidakefektifan

    bersihan jalan

    napas b.d.

    adanya jalan

    napas buatan,

    peningkatan

    produksi mukus

    Setelah diberikan intervensi

    selama 4x24 jam, jalan napas

    bersih dan efektif dengan

    kriteria:

    a. Tidak ada suara gurgling

    (5)

    b.

    Akumulasi sekret (sputum)

    berkurang (3)

    c.

    Tidak ada dispnea (5)

    d.

    Frekuensi napas 16-20 kali

    permenit (dewasa) (5)

    e.

    Tidak ada ronkhi di lobus

    paru kanan (4)

    Respiratory Monitoring(Kode: 3350)

    a. Pantau RR, kedalaman dan irama napas

    b. Catat pergerakan dada, lihat kesimetrisan,

    penggunaan otot tambahan dan retraksi

    interkosta.

    c.

    Pantau bunyi respirasi, seperti gurgling.

    d.

    Pantau ronkhi di lobus paru.

    e. Pantau pola napas: bradipnea, takipnea,

    hiperventilasi

    f. Palpasi pengembangan paru

    g. Auskultasi bunyi napas

    h.

    Catat perubahan SaO2, perubahan nilai AGD

    a. Mengetahui status pernapasan

    klien

    b. Mengetahui pola pernapasan

    c.

    Mengetahui keefektifan jalan

    napas

    d.

    Mengetahui keefektifan jalan

    napas

    e. Mengetahui pola napas klien

    f. Mengetahui kesimetrisan dada

    klien

    g. Mengetahui ada tidaknya bunyi

    napas tambahan

    h.

    Mengetahui keasaman darah

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    8/13

    i. Pantau sekresi pernapasan klien

    klien

    i. Mengetahui banyaknya mukus

    yang dikeluarkan klien

    Airway Management (Kode: 3140)

    a. Posisikan pasien untuk memaksimalkan

    ventilasi

    b. Keluarkan sekret dengan suction

    c.

    Auskultasi bunyi nafas untuk mengetahui

    area penurunan ventilasi

    d.

    Monitor status oksigenasi dan pernafasan

    a. Memberikan ruang napas yang

    lebih luas bagi klien

    b. Memperlancar bersihan jalan

    napas

    c.

    Mengetahui kondisi jalan napas

    klien

    d.

    Mengetahui kadar oksigen dan

    karbon dioksida yang masuk ke

    dalam tubuh klien

    Positioning (Kode: 0840)

    a.

    Posisikan klien untuk mengurangi dispneu

    (posisi semifowler)

    b.

    Posisikan untuk memudahkan keseimbangan

    ventilasi dan perfusi

    a.

    Memperlebar jalan napas klien

    b.

    Memperlancar ventilasi dan

    perfusi

    Colaboration

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    9/13

    Berikan terapi O2 pada klien Memperbanyak oksigen yang

    masuk ke dalam tubuh klien

    Ketidakefektifan

    pola napas b.d.

    produksi mukus

    berlebih

    Setelah diberikan intervensi

    keperawatan selama 3x24 jam

    pola napas dapat kembali

    efektif dengan kriteria:

    a. Frekuensi napas 16-20

    kali permenit (dewasa)

    (5)

    b.

    Irama napas tidak

    adanya bunyi tambahan

    berupa gurgling (4)

    c. Kedalaman inspirasi

    lebih baik (3)

    d. Auskultasi paru sonor,

    tidak ditemukan

    ronkhi(4)

    e. Tidak ada sesak (5)

    f.

    Nilai PO2 menjadi 120

    Respiratory Monitoring(Kode: 3350)

    a. Pantau RR, kedalaman dan irama napas

    b. Catat pergerakan dada, lihat kesimetrisan,

    penggunaan otot tambahan dan retraksi

    interkosta.

    c.

    Pantau bunyi respirasi seperti gurgling.

    d.

    Pantau pola napas: bradipnea, takipnea,

    hiperventilasi

    e. Palpasi pengembangan paru

    f. Auskultasi bunyi napas paru

    g.

    Catat perubahan SaO2, perubahan nilai AGD

    h.

    Pantau sekresi pernapasan klien

    a. Mengetahui status pernapasan

    klien

    b. Mengetahui pola pernapasan

    c.

    Mengetahui keefektifan jalan

    napas

    d.

    Mengetahui pola napas klien

    e. Mengetahui kesimetrisan dada

    klien

    f. Mengetahui ada tidaknya bunyi

    napas tambahan

    g.

    Mengetahui keasaman darah

    klien

    h.

    Mengetahui banyaknya mukus

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    10/13

    mmHg (3)

    g. Nilai PCO2 menjadi 40

    mmHg (4)

    h.

    Nilai HCO3 menjadi 20

    mmol/L (3)

    yang dikeluarkan klien

    Positioning (Kode: 0840)

    a. Posisikan klien untuk mengurangi dispneu

    (posisi semifowler)

    b.

    Posisikan untuk memudahkan keseimbangan

    ventilasi dan perfusi

    a. Memperlebar jalan napas klien

    b.

    Memperlancar ventilasi dan

    perfusi

    Colaboration

    Atur ventilasi mekanik disesuaikan dengan

    kebutuhan klien.

    Mengurangi ketergantungan klien

    terhadap ventilator mekanik

    Gangguan

    pertukaran gas

    b.d perfusi-

    ventilasi

    Setelah dilakukan intervensi

    selama 4x24 jam, pertukaran

    gas lancar, dengan kriteria

    hasil :

    1. Pernapasan klien menjadi

    Respiratory Monitoring (Kode: 3350)

    a. Pantau RR, kedalaman dan irama napas

    b. Catat pergerakan dada, lihat kesimetrisan,

    penggunaan otot tambahan dan retraksi

    a. Mengetahui status pernapasan

    klien

    b. Mengetahui pola pernapasan

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    11/13

    adekuat (3)

    2. Penurunan diypnea dengan

    RR dalam rentang 18-24

    (4)

    3.

    Penurunan PH arteri

    dalam rentang 7,35-7,45

    (skala 5)

    4.

    Kenaikan PO2 dengan

    rentang 80-100, (skala 4)

    5. Kenaikan PCO2 dengan

    rentang 35-45 (skala 4)

    interkosta.

    c. Pantau bunyi respirasi seperti gurgling

    d.

    Pantau pola napas: bradipnea, takipnea,

    hiperventilasi

    e.

    Palpasi pengembangan paru

    f.

    Auskultasi bunyi napas

    g. Monitor nilai PVT, kapasitas viytal paru

    h.

    Catat perubahan SaO2, perubagan nilai AGD

    i.

    Pantau sekresi pernapasan klien

    c. Mengetahui keefektifan jalan

    napas

    d.

    Mengetahui pola napas klien

    e.

    Mengetahui kesimetrisan dada

    klien

    f.

    Mengetahui ada tidaknya bunyi

    napas tambahan

    g. Mengetahui kadar oksigen dan

    karbon dioksida di dalam paru-

    paru

    h.

    Mengetahui keasaman darah

    klien

    i.

    Mengetahui banyaknya mukus

    yang dikeluarkan klien

    Acid-base monitoring (Kode: 1920) Mengetahui tingkat keasaman

    darah, serta kandungan oksigen dan

    karbon dioksida dalam darah

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    12/13

    a.

    Catat pH arteri

    b. Catat PaCo2

    c.

    Catat HCO3

    d.

    Periksa level pH dengan status PaCO2 dan

    HCO3 untuk memebedakan keadaan asidosis

    atau alkalosis

    Airway Management ( Kode: 3140)

    a. Posisikan pasien untuk memberikan ventilasi

    maksimal

    b.

    Identifikasikan kebutuhan pasien yang aktual

    c.

    Kurangi sekret dengansunction

    d. Auskultasi bunyi napas, catat area penuruan

    ventilasi dan bunyi tambahan paru.

    a. memperlebar ruang napas klien

    b. menentukan tindakan yang

    sangat diperlukan klien

    c. membersihkan jalan napas

    d. mengetahui pola pernapasan

    klien

    Acid-base Management: Respiratory alkalosis

    (Kode: 1914)

    a.

    Tentukan hasil pemeriksaan laboratorium

    untuk menganalisis asam basa.

    Mengetahui tingkat keasaman

    darah, serta kandungan oksigen dan

    karbon dioksida dalam darah

  • 8/11/2019 ASKEP Subdural Hematom.docx

    13/13

    b.

    Pertahankan kepatenan jalan napas

    c. Pantau hiperventilasi yang menunjukkan

    adanya alkalosis respiratorik

    d.

    Pantau status respirasi

    e.

    Pantau tingkatkan keadekuatan napas

    Colaboration

    a. Tingkatkan terapi oksigen

    b.

    Tingkatkan dukungan ventilator mekanik

    Memperbanyak oksigen yang

    masuk ke dalam tubuh klien