ASKEP SIROSIS HEPATIS

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang ditandai dengan adanya pembentukkan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentuka jaringan ikaat dan usaha regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul. 1.2 Etiologi Ada tiga tipe serosis hepatis : Sirosis porto laennec (alkoholik nutrisional), dimana jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portal. Sering disebabkan oleh alkoholis kronis. Sirosis pasca nekrotik, dimana terdapat pita jaringan parut yang lebar sebagai akibat lanjut dari hepatitis virus akut yang terjadi sebelumnya. Sirosis bilier, dimana pembentukan jaringan parut teerjadi dalam hati disekitar saluran empedu. Terjadi akibat obstruksi bilier yang kronis dan infeksi. 1.3 Patofisiologi Minuman yang mengandung alkohol dianggap sebagai faktor utama terjadinya sirosis hepatis. Selain pada peminum alkohol, penurunan asupan protein juga dapat menimbulkan kerusakan pada hati, namun demikian sirosis juga pernah terjadi pada individu yang tidak memiliki kebiasaan minum dan pada individu yang dietnya normal

description

Tugas Kuliah

Transcript of ASKEP SIROSIS HEPATIS

Page 1: ASKEP SIROSIS HEPATIS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PengertianSirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang ditandai dengan

adanya pembentukkan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentuka jaringan ikaat dan usaha regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul.

1.2 EtiologiAda tiga tipe serosis hepatis :

Sirosis porto laennec (alkoholik nutrisional), dimana jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portal. Sering disebabkan oleh alkoholis kronis.

Sirosis pasca nekrotik, dimana terdapat pita jaringan parut yang lebar sebagai akibat lanjut dari hepatitis virus akut yang terjadi sebelumnya.

Sirosis bilier, dimana pembentukan jaringan parut teerjadi dalam hati disekitar saluran empedu. Terjadi akibat obstruksi bilier yang kronis dan infeksi.

1.3 Patofisiologi Minuman yang mengandung alkohol dianggap sebagai faktor utama

terjadinya sirosis hepatis. Selain pada peminum alkohol, penurunan asupan protein juga dapat menimbulkan kerusakan pada hati, namun demikian sirosis juga pernah terjadi pada individu yang tidak memiliki kebiasaan minum dan pada individu yang dietnya normal tapi dengan konsumsi alkohol yang tinggi. Faktor lain diantaranya teermasuk pajanan dengan zat kimia tertentu (karbon tetraklorida, naftalen, terklorinasi, arsen atau fosfor) atau infeksi skistosomiastis dua kali lebih banyak daripada wanita dan mayoritas pasien sirosis berusia 40-60 tahun.

Sirosis laennec merupakan penyakit yang ditandai oleh nekrosis yang melibatkan sel-sel hati dan kaddang-kadang berulang selama perjalanan penyakit sel-sel hati yang dihancurkan itu secara berangsur-angsur digantikan oleh jaringan parut yang melampaui jumlah jaringan normal yang masih tersisa dan jaringan hati hasil regenerasi dapat menonjol dari bagian-bagian yang berkontriksi sehingga hati yang sirotik memperlihatkan gambar mirip paku sol sepatu berkepala besar yang khas.

Page 2: ASKEP SIROSIS HEPATIS

1.4 Tanda dan gejalaPenyakit sirosis hepatis mempunyai gejala seperti ikterus dan febris yang

intermiten. Adanya pembesaran pada hati pada awal perjalanan sirosis hepatis ini, hati cenderung membersar dan sel-selnya dipenuhi oleh lemak. Hati tersebut menjadi keras dan memiliki tepi tajam yang dapat diketahui melalui palpasi. Nyeri abdomen dapat terjadi sebagai akibat dari pembesaran hati yang cepat dan baru saja terjadi sehingga mengakibatkan regangan pada selubung fibrosa hati (capsula glissoni). Pada perjalanan penyakit yang lebih lanjut, ukuran hati akan berkurang setelah jaringan perut menyebabkan pengerutan jaringan hati. Apabila dapat dipalpasi, permukaan hati akan teraba benjol-benjol.

1.5 Pemeriksaan penunjangPemeriksaan laboratorium

1. Pada darah dijumpai Hb rendah, anemia normokrom normositer, hipokrom mikrositer. Anemia diakibatkan karena hipersplemisme dengan leukopenia dan trombositopenia, kolesterol darah yang selalu rendah mempunyai prognosis yang kurang baik.

2. Kenaikan kadar enzim transaminase-SGOT, SGPT bukan merupakan petunjuk berat ringannya kerusakan parenkim hati.

3. Albumin akan merendah4. Pemeriksaan CHE

Page 3: ASKEP SIROSIS HEPATIS

BAB II

ISI

2.1 Contoh Kasus

Awalnya seorang ibu datang dengan membawa suaminya ke Rumah Sakit. Ketika datang, ibu terlihat cemas sedangkan suaminya nampak pucat dan lemas.

Ketika diwawancara oleh seorang petugas kesehatan, ibu ini terlihat sangat mengkhawatirkan keadaan suaminya. Ketika ditanyakan apa yang dikeluhkan, bapak ini mengatakan bahwa ± selama 3 hari dia merasa mual dan muntah darah serta demam. Dia juga mengatakan bahwa badannya terasa lemah, sakit pada kepala, sakit pada perut, batuk-batuk dan BAB hitam sejak 2 hari.

2.2 Pengkajian

Identitas klien :

Riwayat kesehatan sekarang Riwayat kesehatan sebelum Riwayat kesehatan keluarga Riwayat sosial ekonomi Riwayat psikologi

2.3 Diagnosa keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta

2. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal

2.4 Intervensi

NDX I :- kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang

dapat digunakan untuk intensitas nyeri- tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien

terhadap nyeri

Page 4: ASKEP SIROSIS HEPATIS

- berikan informasi akurat (jelaskan penyebab nyeri, tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir bila diketahui)

- bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek hepatotoksi

NDX II :- kaji intake diet, pemasukan diet, timbang berat badan tiap

minggu- berikan makan sedikit dan sering sesuai dengan diet

- identifikasi makanan yang sesuai termasuk kebutuhan kultural

- motivasi klien untuk menghabiskan diet, anjurkan makan makanan lunak

Page 5: ASKEP SIROSIS HEPATIS

Patoflo

Pengaruhalkohol, virus hepatis, toksin

Hipertermi

Perubahan kenyamanan

Gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein

Inflamasi pada hepar

Gangguan suplai darah normal pada sel-sel

hepar

Kerusakan sel parenkim, sel

hati dan duktuli empedu

intrahepatik

Peregangan kapsula hati

Hepatomegali

Perasaan tiddak nyaman di kuadran

kanan atas

Glukoneogenesis menurun

Glukoneogenesis menurun

Nyeri Anoreksia

Glikogen dalam hepar berkurang

Glikogenolisis menurun

Glukosa dalam darah berkurang

Cepat lelah

Keletihan

Kerusakan sel parenkim, sel

hati dan duktuli empedu

intrahepatik

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Page 6: ASKEP SIROSIS HEPATIS

Obstruksi

Kerusakan sel ekskresi

Retensi bilirubin

Regurgitasi pada duktuli

Empedu intra hepatik

Bilirubin direk meningkat

Peningkatan garam empedu

dalam darah

Pruritus

Perubahan kenyamanan

Ekskresi kedalam kemih

Bilirubin dan kemih berwarna

gelap

Kerusakan konjugasi

Bilirubin tidak sempurna

Dikeluarkan melalui duktus

Hepatikus

Bilirubin direk meningkat

Ikterus

Ikterus Larut dalam air

Page 7: ASKEP SIROSIS HEPATIS

2.5 Asuhan Keperawatan

1. PengkajianA. Identitas klien

Nama pasien : YKUmur : 53 tahunAlamat : MokupaStatus perkawinan : KawinAgama : Kristen KatolikKebangsaan atau suku : IndonesiaBahasa yang digunakan : Bahasa IndonesiaPendidikan : SPKPekerjaan : PNSDiagnosa medik : Sirosis hepatis

B. Identitas penanggung jawabNama : AGUmur : 46 tahunAlamat : MokupaStatus perkawinan : KawinAgama : Kristen katolikKebangsaan / suku : IndonesiaBahasa yang digunakan : Bahasa IndonesiaPendidikan : D3 kepPekerjaan : PNS

C. Riwayat Kesehatan1. Keluhan utama

Muntah darah2. Riwayat penyakit sekarang

Muntah darah sebanyak ± 3 hari frek . 3x . vol ± 200cc tiap kali muntah, muntah darah segar dan tidak busuk, lemah dada (+) sejak 3 hari yaitu demam (+), lemah, nyeri kepala, nyeri perut (-), batuk (-), BAB hitam sejak 2 hari SMRS.

3. Riwayat penyakit dahuluDM 5 tahun terkontrol suntik insulin, sirosis hepatis sejak 3

tahun yaitu Asites (+), batu kandung empedu 2 tahun.4. Riwayat penyakit keluarga

Hanya penderita yang seperti ini.5. Riwayat pribadi dan sosial

Rokok (-), alkoholD. Keadaan umum

o Keadaan sakit : klien tampak sangat sakit

o Alasan : baring lemah

Page 8: ASKEP SIROSIS HEPATIS

o Tanda-tanda vital

- TD : 100/60 mmHg

- H : 80x /menit

- R : 20x /menit

- SB : 36 °C

E. Pemeriksaan diagnostik Terapi : - IVFD NaCl 0,9%

- Nevomix

- BRM

- OMZ 2 × 20 mg

- Hepamax

2.6 Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah

1. DS: Pasien mengatakan rasa mual dan muntah

DO: muntah berwarna cokelat vol ± 200cc

Peregangan kapsula hati

Hepatomegali

Perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas

Nyeri Anoreksia

Perubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal

Perubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal

2. DS: pasien mengatakan badan terasa lemah

Gangguan metabolik lemak dan protein Keletihan

Page 9: ASKEP SIROSIS HEPATIS

DO: TD=100/60, N=80, R=20

Glikogenesis menurun

Glikogenesis menurun

Glikogen dalam hepar berkurang

Glikogenolisis menurun

Glukosa dalam darah berkurang

Cepat lelah