71351879 Askep Sirosis Hepatis

33
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENAN SIROSIS HEPATIS ADRI AKHYANI, SKep., Ns.

description

sirosis hepatis

Transcript of 71351879 Askep Sirosis Hepatis

  • ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENAN SIROSIS HEPATIS

    ADRI AKHYANI, SKep., Ns.

  • ANATOMI FISIOLOGI

  • SIRKULASI HEPAR

    Suply darah hepar:

    1. Arteri hepatika ( 30% suply darah)

    2. Vena porta ( dari saluran pencernaan dan limpa, sekitar 70%)

  • Sirosis Hepatis adalah penyakit hati kronik yang dicirikan oleh distorsi arsitektur hati yang normal oleh lembar lembar jaringan ikat dan nodula nodula regenerasi hati yang tidak berkaitan dengan vaskular normal ( Price, 1995)

    Peningkatan kasus terjadi karena meningkatnya kasus hepatitis virus dan asupan alkohol

    Perbandingan kasus pria dan wanita 2:1

  • Fungsi Hati

    a. Pembentukan dan sekresi empedu;

    b. Metabolisme pigmen empedu, proses konyugasinya berlangsung dalam hati dan diekskresi ke dalam empedu.

    c. Metabolisme karbohidrat; glikogenesis, glikogenolisis, gluko-neogenesis. Karbohidrat disimpan dalam hati sebagai glikogen.

    d. Metabolisme protein; sintesis protein. Protein serum yang disintesis oleh hati :albumin serta alfa dan beta globulin.

  • Faktor pembekuan darah yang disintesis oleh hati adalah fibrinogen, protrombin. Pembentukan urea yang kemudian diekskresi dalam kemih dan feses. Penyimpanan protein (asam amino).

    e. Metabolisme lemak,. Ketogenesis dan sintesis kolesterol,

    f. Penyimpanan lemak, vitamin dan mineral. Vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E,K) dan vitamin B12, tembaga dan besi.

    g. Metabolisme steroid. Hati menginaktifkan dan mensekresi aldosteron, glukokortikoid, estrogen, progesteron dan testosteron.

  • h. Detoksikasi. Hati bertanggung jawab atas bio transformasi zat-zat berbahaya menjadi zat-zat yang tidak berbahaya yang kemudian diekskresikan oleh ginjal.

    i. Ruang pengapung dan fungsi penyaring. Kerja fagostik sel kupffer membuat bakteri dan debris dari darah yang masuk melalui vena porta

  • ETIOLOGI

    Belum dimengerti dengan baik

    Alkohol 60-70%

    Obstruksi bilier : 5-10%

    Hepatitis kronis ( B dan C) : 10 %

    Gangguan metabolik

  • Gangguan metabolik

    Gangguan immunitas

    Toksin dan obat

    Malnutrisi

    Malaria dan obstruksi aliran vena hepatik

  • 1. Sirosis Laenec

    Sirosis yang diakibatkan karena pemakaian alkohol kronik

    Terjadi pada 50% lebih kasus sirosis hepatis

    Perubahan pertama adalah adanya perlemakan hati ( infiltrasi lemak)

    Terbentuk jaringan ikat dan jaringan parut sehingga membentuk nodul halus

    KLASIFIKASI/JENIS SIROSIS

  • Nodul yang bertambah banyak hati semakin menciut dan keras

    Keluhan awal: letih, lemah, BB

    Keluhan lanjut: mual, muntah, asites , hematemesis

    Diagnosis: biopsi liver, riwayat pemakaian alkohol

    Terapi : vitamin, mineral, pengobatan komplikasi

  • 2. Sirosis Post Nekrotik/Makronodular

    Ditandai banyaknya kerusakan sel yang masive

    Nodul yang besar dan irreguler

    Etiologi: pasca infeksi viral akut ( Hep B & C )

    Liver mengecil dan bernodul

    Lebih jaundice dibanding laenec

    Diagnosis: biopsi lever

    Angka kematian : 75% meninggal akibat komplikasi setelah 5 tahun

  • 3. Sirosis Biliaris

    Penyebab : obstruksi posthepatik saluran empedu

    Terjadi penumpukan empedu dalam hati disertai destrulgi sel hati.

    Gejala dini hati membesar , bergranula halus dan berwarna hijau ikterus , kerusakan liver yang dimulai dari duktus biliaris

    Gejala lanjut hati mengeras berwarna kehijauan

  • Klinis: pruritis, urin berwarna gelap, feses pucat, jaundice,

    Diagnosis: bilirubin; 3-10 mg (awal) dan >50 mg (lanjut),

    Terapi : disesuaikan dengan simptom , diit tinggi kalori dan rendah lemak

  • 4. Sirosis Kardiak

    Disebabkan oleh gagal jantung yang lama

    Liver membesar karena darah dan cairan

    Klinis: Jaundice, pembesaran liver, asites, retensi cairan, masalah sirkulasi

    Lab : bil. Terkanjugasi, alkaline Phosphate,

    Intervensi: menyertakan intervensi CHF

  • TANDA DAN GEJALA

    Gejala awal; samar dan non spesifi berupa anoreksia, kelelahan, perubahan defekasi, penurunan BB, mual, muntah

    Nyeri dan terasa berat pada epigastrium kanan

    Manifestasi gagal hepatoseluler; ikterus, edema perifer, kecenderungan perdarahan, eritema palmar, angioma laba-laba, ensefalopati hepatikum, anemia, leukopeni, trombositopeni, kecenderungan terjadi perdarahan,

  • Manifestasi hipertensi portal adalah ;

    - Peningkatan resistensi tekanan portal (v. porta & a.hepatikum)

    - Peningkatan resistensi v. portal sistem kolateral dilatasi v. esovagus perdarahan

    - Dilatasi v.umbilicus hemoroid interna perdarahan di hemoroid

    - Asites

    - Ensefalopati hepatikum

  • PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    1. Pemeriksaan Laboratorium

    Darah : Hb rendah, anemia, Trombositpenia, leukopenia

    LFT: peningkatan SGOT, SGPT, laktat dehidrogenase, serum alkaline, phosphatase

    Serum elektrolit

    Protrombin time : pemanjangan masa pembekuan menunjukkan penurunan fungsi hati.

  • Penurunan Serum albumin.

    Pemeriksaan kolinesterase (CHE).

    2. Pemeriksaan penunjang lainnya

    Radiologi dengan barium swallow untuk melihat adanya variss esofagus.

    EGD. untuk melihat varises esofagus, sumber perdarahan atau kemungkinan terjadi perdarahan.

    USG

    CT SCAN

  • 2. Pemeriksaan penunjang lainnya

    Radiologi dengan barium swallow untuk melihat adanya variss esofagus.

    EGD. untuk melihat varises esofagus, sumber perdarahan atau kemungkinan terjadi perdarahan.

    USG

    CT SCAN

    MRI dan radioisotop hati memberikan informasi tentang besar hati dan aliran darah hepatik serta obstruksi aliran tersebut

  • ERCP endoscopic retrograde colanic prancreatography untuk menyingkirkan adanya obstruksi ekstra hepatik

    Angiografi untuk mengukur tekanan vena porta

  • PENGOBATAN

    Ditujukan untuk mengatasi komplikasi ;perdarahan sal. Cerna, asites, ensefalopati hepatik bukan memperbaiki proses fibrosis

    1. Perdarahan sal. Cerna

    - Penyebab; varises esofagus

    - Lavage lambung

    - H2 antagonis ( antasida, sukralfat)

    - Klisma tinggi

  • - Vasopresin

    - STE ( Sklerotik Terapi),Ligasi, Pembedahan,

    - TIPPS (Transjugular Intra Hepatik

    Postsistemik Stent Shunt)

    2. Asites

    - Parasintesis abdominal , jika mengganggu

    pernafasan dan untuk tujuan diagnostik

    - Pembatasan garam

    - Kolaborasi pemberian diuresis (spironolakton)

  • 3. Ensefalopati hepatik

    dilakukan koreksi faktor pencetus seperti pemberian KCL pada hipokalemia, mengurangi pemasukan protein, pemberian antibiotik pada keadaan infeksi sistemik

  • KOMPLIKASI

    Coma hepaticum

    Perdarahan gastrointestinal

    Ulkus pepticum

    Karsinoma hepatocellular

    Infeksi

    Hipertensi portal

    Asites

    Varises esofagus

    Peritonitis bacterial spontan

    Sindroma hepatorenal

    Transforma

  • KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

    a. Aktifitas

    Kelemahan, kelelahan, letih, letargi, masa otot menurun

    b. Sirkulasi

    riwayat CHF, perikarditis, kanker, hipertensi, hipotensi, disritmia jantung, distensi vena di abdomen

    c. Eliminasi

    Diare, konstipasi, pembesaran abdomen

    1. PENGKAJIAN

  • distensi abdomen (hepatomegali, splenomegali)

    penurunan bising usus, melena, urin berwarna gelap

    d. Makanan minuman

    Anoreksia, intoleransi makanan, mual, muntah, penurunan berat badan, turgor kulit turun, kulit kering, jaundice, spider angioma, perdarahan gusi.

    e. Neurosensori

    Perubahan kepribadian/depresi, perubahan mental, halusinasi

    f. Rasa nyaman

    Abdominal tenderness, pruritis, nyeri abdomen

  • g. Pernafasan

    Dyspnoe, takipnoe, penurunan ekspansi paru akibat asites

    h. Safety

    Pruritis, demam , jaundice, pthekie , spider angioma

    i. Fungsi seksual

    Perubahan menstruasi, impotensi, atropi testis, gynecomastia, kerontokan rambut

  • 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. inadekuat diit, ketidakmampuan proses / digest nutrien, anoreksia, asites,

    b. Kelebihan volume cairan b.d. mekanisme regular SADH, menurunya protein plasma, malnutrisi

    c. Gangguna integritas kulit b.d. perubahan sirkulasi , akumulasi garam di kulit, penurunan turgor kulit, edema,

    d. Pola nafas tidak efektif b.d. adanya ascites, menurunya ekspansi paru, penurunan energi,fatigue

  • e. Risti terjadi perdarahan b.d. perubahan faktor pembekuan darah , gangguan metabolisme vitamin K

    f. Gangguan proses pikir b.d. perubahan psikologik, peningkatan serum amoniak , ketidak mampuan liver untuk detoksifikasi zat/obat tertentu

    g. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit b.d. kurangnya informasi terkait kondisi klien, unfamilier dengan sumber informasi

  • TERIMA KASIH..