ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
-
Upload
dani-chie-penyayank -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
-
8/11/2019 ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
1/10
ASKEP SINDROMA NEFROTIK
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayahnya yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baiksesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN
TENTANG SINDROMA NEFROTIK.
Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah.Dalam menyusun makalah ini banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi namun
berkat semangat dan dorongan berbagai pihak,akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dalam penyusunan makalah ini.Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan makalah selanjutnya tetap kami harapkan.
Demikian makalah ini kami buat dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi kitasemua.Amin.
Padang , Juli 2012Penulis
MAKALAH
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Tentang
ASUHAN KEPERAWATAN SINDROMA NEFROTIK
DISUSUN OLEH : ALWEDI PAIDIL ADHA
EVA PUTRI HASIBUAN
NOVAT TINGOR
SAWAL FIRDAMAL
SEPTI ASRINI
-
8/11/2019 ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
2/10
PRODI : S1 KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING : Ns. WENI SARTIWI S.kep
YAYASAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
STIKES SYEDZA SAINTIKA
PADANG
2012
BAB I
TINJAUAN TEORI
I. Pengertian
Sindrom nefrotik adalah penyakit dengan gejala edema, proteinuria, hipoalbuminemia
dan hiperkolesterolemia. Kadang-kadang terdapat hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi
ginjal ( Ngastiyah, 1997). Penyakit ini terjadi tiba-tiba, terutama pada anak-anak. Biasanyaberupa oliguria dengan urin berwarna gelap, atau urin yang kental akibat proteinuria berat (
Mansjoer Arif, dkk. 1999).
Nephrotic Syndrome merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya injuryglomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik :
proteinuria, hypoproteinuria,BB44hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema (Suryadi,
2001).
Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai oleh:- Peningkatan protein dalam urin secara bermakna (proteinuria)
- Penurunan albumin dalam darah
- Edema- Serum cholesterol yang tinggi (hiperlipidemia)
Tanda tanda tersebut dijumpai disetiap kondisi yang sangat merusak membran kapiler
glomerulus dan menyebabkan peningkatan permiabilitas glomerulus (Sukiane, 2002).
II. Etiologi
-
8/11/2019 ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
3/10
Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai
suatu penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen antibodi. Umumnya etiologi dibagi
menjadi :- Sindrom nefrotik bawaan
Diturunkan sebagai resesif autosomal atau karena reaksi maternofetal. Resisten terhadap
semua pengobatan. Prognosis buruk dan biasanya pasien meninggal dalam bulan-bulan pertamakehidupannya.- Sindrom nefrotik sekunder
Disebabkan oleh : Malaria kuartana atau parasit lainnya, Penyakit kolagen seperti lupus
eritematosus diseminata, purpura anafilaktoid, Glumerulonefritis akut atau kronik, Trombosisvena renalis, Bahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas, air raksa,
Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia, nefritis membranoproliferatif
hipokomplementemik.
- Sindrom nefrotik idiopatikTidak diketahui sebabnya atau disebut sindroma nefrotik primer. Berdasarkan histopatologis
yang tampak pada biopsi ginjal dgn pemeriksaan mikroskop biasa dan mikroskop
elektron, terbagi menjadi : Kelainan minimal
Pada mikroskop elektron akan tampak foot prosessus sel epitel berpadu. Dengan cara
imunofluoresensi ternyata tidak terdapat IgG pada dinding kapiler glomerulus.
Nefropati membranosaSemua glomerulus menunjukan penebalan dinding kapiler yang tersebar tanpa proliferasi sel.
Prognosis kurang baik.
Glomerulonefritis proliferatifGlomerulonefritis proliferatif esudatif difus. Terdapat proliferasi sel mesangial dan infiltrasi
sel polimorfonukleus. Pembengkanan sitoplasma endotel yang menyebabkan kapiler tersumbat,
dengan penebalan batang lobular, Terdapat prolefirasi sel mesangial yang tersebar dan penebalan
batang lobular, Dengan bulan sabit ( crescent), Didapatkan proliferasi sel mesangial danproliferasi sel epitel sampai kapsular dan viseral. Prognosis buruk.
Glomerulonefritis membranoproliferatif
Proliferasi sel mesangial dan penempatan fibrin yang menyerupai membran basalis dimesangium. Titer globulin beta-IC atau beta-IA rendah. Prognosis buruk.
Lain-lain perubahan proliferasi yang tidak khas.
Glomerulosklerosis fokal segmentalPada kelainan ini yang mencolok sklerosis glomerulus. Sering disertai atrofi tubulus.
Prognosis buruk.
III. Patofisiologi
Terjadi proteinuria akibat peningkatan permiabilitas membran glomerulus. Sebagian
besar protein dalam urin adalah albumin sehingga jika laju sintesis hepar dilampui, meski telah
berusaha ditingkatkan, terjadi hipoalbuminemia. Hal ini menyebabkan retensi garam dan air.Menurunnya tekanan osmotik menyebabkan edema generalisata akibat cairan yang
berpindah dari sistem vaskuler kedalam ruang cairan ekstra seluler. Penurunan sirkulasi volume
darah mengaktifkan sistem imun angiotensin, menyebabkan retensi natrium dan edema lebihlanjut.
-
8/11/2019 ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
4/10
-
8/11/2019 ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
5/10
VII. Penatalaksanaan Terapeutik
Diet tinggi protein, diet rendah natrium jika edema berat
Pembatasan sodium jika anak hipertensi
Antibiotik untuk mencegah infeksi Terapi diuretik sesuai program Terapi albumin jika intake anak dan output urin kurang
Terapi prednison dgn dosis 2 mg/kg/hari sesuai program
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : VNUsia : 12 th
Alamat : Air Tawar
Jenis kelamain : perempuanNO.RM : 4
Tgl Masuk : 4 juli 2012
II. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan dahulu
Morbili 2 minggu yang lalu.
b. Riwayat Penyakit sekarangDemam disertai nyeri perut, sesak napas, dan pusing sudah 3hari. Demam timbul
mendadak tidak begitu tinggi, terjadi terus menerus, nyeri perut dikiri atas, sesak napas kumat
jika nyeri perut kambuh, pusing dirasakan terus menerus. Pasian merasa mual, muntah dan nafsumakan berkurang, sesak napas tidak disertai nyeri dada, tidak berdebar-debar, tidak dipengaruhi
-
8/11/2019 ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
6/10
aktivitas, 1hari timbul bengkak pada wajah dan sekitar mata pada pagi hari setelah bangun tidur,
penglihatan kabur.
c. Riwayat Penyakit keluargaTidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.
III. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
- Kesan umum : anak tampak sesak napas, tampak lemah dan kesakitan
- Kesadaran komposmentis.
- TD : 140/90 mmHg- Nadi : 115/menit, isi dan tegangan kuat, irama teratur.
- Respirasi : 30x/menit, nafas torakoabdominal
- Suhu : 37 C
b. Status Gizi
- BB : 29kg
- TB : 140cm- Umur : 12 th
c. Anamnesa Sistem- Sistem saraf : DBN
- Sistem respirasi : tacipnea, nafas torak abdominal
- Sistem kardiovaskuler : DBN
- Sistem urogenital : BAK tidak sakit, warna agak keruh, kadang seperti cucian daging- Sistem endokrin : DBN
d. Pemeriksaaan khusus- kepala : ubun tidak cekung,
- wajah : udem ringan seluruh wajah,
- mata : bentuk normal,hiperemis- mulut : kesan normal, hiperemis
- Toraks : Bentuk simetris, tidak ada ketinggalan gerak, tidak ada deformitas.
Inspeksi : Iktus cordis tak terlihat
Palpasi :Perkusi : redup pada batas jantung
Auskulitasi : suara jantung murni
- Abdomen : bentuk perut cembung, permukaan perut lebih tinggi dari permukaan dada.
IV. Pemeriksaan Penunjang
a. Urin
-
8/11/2019 ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
7/10
Volume biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (fase oliguria), warna urin kotor, sediment
kecoklatan menunjukan adanya darah, hemoglobin, mioglobin,porfirin.
b. DarahHemoglobin menurun karena adanya anemia. Hematokrit menurun, Natrium biasanya
meningkat, tetapi dapat bervariasi, kalium meningkat sehubungan dengan retensi seiring dengan
perpindahan seluler (asidosis) atau pengeluaran jaringan (hemolisis sel darah merah). Klorida,posfat dan magnesium meningkat. Biosi ginjal dilakukan untuk memperkuat diagnosa.
V. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa 1 : kelebihan volume cairan bd mekanisme pengaturan melemah.
Diagnosa 2 : Gangguan Integritas kulit bd edema dan menurunnya sirkulasi
Diagnosa 3 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Diagnosa 1 : kelebihan volume cairan bd mekanisme pengaturan melemah.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak lagi mengalami kelebihan cairan
dalam tubuh.
NOC: Fluid Balance
Kriteria Hasil :a. Terbebas dari edema, efusi, anaskara
b. memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sifn DBN
NIC : Fluid Manajemenc. pertahankan intake dan output yang akurat
d. pasang urin kateter jika perlu
e. monitor hasil labor yang sesuai dengan retensi cairanf. kaji lokasi dan luas edema
g. batasi masukan cairan pada keadaan hiponatremi.
h. Kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
Implementasia. mempertahankan intake dan output yang akurat
b. memonitor hasil laborc. mengkaji lokasi dan luas edema
-
8/11/2019 ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
8/10
EvaluasiS : klien mengatakan mukanya tidak bengkak lagiO : - TTV dalam batas normal
- suhu tubuh 37,5C
- nadi 80x/m- pernapasan 12x/mA : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Diagnosa II : Gangguan Integritas kulit bd edema dan menurunnya sirkulasi
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak kelihatan bengkak lagi.
NOC: Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes
Kriteria Hasil :
a. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi,pigmentasi)
b. Tidak ada luka/lesi pada kulit
NIC: Pressure managementc. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
d. Monitor kulit akan adanya kemerahan
e. Mandikan pasien dengan sabun dan air hangatf. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
g. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
Implementasi :a. menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
b. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
c. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Diagnosa 3: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, nutrisi klien terpenuhi
NOC: Nutritional Status : food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
a. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
b. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badanc. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
d. Tidak ada tanda tanda malnutrisi
e. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
-
8/11/2019 ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
9/10
NIC: Nutrition Management
a. Kaji adanya alergi makananb. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
c. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.d. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisie. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
NIC : Nutrition Monitoring
a. BB pasien dalam batas normal
b. Monitor adanya penurunan berat badan
c. Monitor lingkungan selama makand. Monitor kalori dan intake nuntrisi
e. Monitor mual dan muntah
Implementasia. mengkaji adanya alergi makanan
b. mengolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.c. mengajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
d. memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
e. memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalorif. Memonitor adanya penurunan berat badan
g. Monitor adanya mual dan muntah
-
8/11/2019 ASKEP SINDROMA NEFROTIK 2.docx
10/10
DAFTAR PUSTAKA
Bruner & Sudart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 2, Edisi 8. EGC :Jakarta Capernito L.J. 2000.Rencana Askep Dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2. EGC : Jakarta
Doengos,m.E,dkk.1999.Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman UntukPerencanaan Dan
Pendokumentasiaan Perawatan Pasien.Edisi III,jakarta :EGC