ASKEP SH 1
-
Upload
titian-jalu -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of ASKEP SH 1
-
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Identitas pasien
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Statu perkawinan : Sudah kawin
Agama : Islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jln. H
Suku : Batak karo
Tanggal Masuk : 12 maret 2012
No. Register : 05 45 31
Ruangan/Kamar :SC
Dokter Pengobatan : dr. K
Diagnosa Medis :SH
3.1.2 Penanggung jawab
Nama : Tn. K
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : jln. T
3.1.3 Keluhan Utama
klien datang ke rumah sakit dengan keluhan, kelemahan anggota gerak sebelah kanan badan, bicara
pelo, dan tidak dapat berkomunikasi.
3.1.4 Riwayat Penyakit Sekarang
-
Keterangan dari keluarga klien diperoleh bahwa ketika klien mandi, klien terjatuh karena tiba-tiba nyeri
kepala,mual,muntah, kemudian terjatuh dan tidak dapat bangun.
3.1.5 Riwayat Kesehatan Masa lalu
Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama,
teatapi setelah pengobatan tidak pernah kambuh lagi. Dan klien tidak memeiliki alergi terhadap obat apapun.
3.1.6 Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama, dan penyakit yang lain serta penyakit
keturunan.
3.1.7 Riwayat psikososial
Klien merasa takut dan cemas serta bertanya-tanya tentang penyakit yang sedang dialaminya dan
berharap penyakitnya cepat sembuh dan dapat berkumpul dengan keluarganya.
3.1.8 Pemeriksaan Fisik
a. Vital Sign tanggal 03 oktober 2011
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : compos mentis
Pemeriksaan : T/D : 120/70mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/menit
Temp: 38c
b. Pemeriksaan head to toe
1. Kepala
- bentukya : simetris, bulat lonjong
- rambut : rapi dan pendek
- warna : hitam
- kulit kepala : putih
2. Mata
- ketajaman : baik
- sclera : tidak ikhterik
-
- konjungtiva : anemis
- palpebra : simetris
- kornea : keruh
- pupil : normal (bulat dan simetri3-4 mm)
3. Hidung
- bentuknya : simetris
- polip : tidak ada
- perdarahan : tidak ada
- peradangan : tidak ada
- fungsi penciuman : baik
4. Telinga
- serumen : dalam batas normal
- cairan : tidak ada
- tanda-tanda peradangan : tidak ada
- alat bantu : tidak ada
- fungsi pendengaran :baik
5. Mulut
- rongga maulut : bersih
- perdarahan : tidak ada
- peradangan : tidak ada
6. gigi
- lidah : bersih
- tonsil : ada, tidak meradang
- fungsi pengecapan : baik
7. leher
- kelenjar tyroid : tidak membesar
8. thorax dan pernapasan
-
- bentuk : simetris
- pernapasan : regular
- frekuensi : 20x/menit
- nyeri : tidak ada
9. jantung
- tekanan darah :120/70 mmhg
- frekuensi : 80x/menit
- nyeri : tidak ada
10. abdomen
a. inspeksi
1. bentuk abdomen : besar dan simetris
2. benjolan/masa : kembung
b. auskultasi
1. peristaltic usus : penurunan
2. suara tambahan : terdengar
c. palpasi
1. tanda nyeri tekan : tidak ada
2. benjolan / massa : tidak ada
3. tanda acietas : tidak ada
d. perkusi
1. suara abdomen : terdengar peristaltic usus menurun
2. periksaan ascites : tidak ada
11. Reproduksi
1.genitalia
a. rambut pubis : tidak ada kelainan
b. lubang uretra : tidak ada retensi
c. kelainan pada daerah inguinal : tidak ada ditemui
12. Ekstremitas
-
1. kesimetrisan otot : simetris dan bentuknya sama
2. pemeriksaan edema : tidak dijumpai edema
3. kekuatan otot :masih dapat digerakkan pada bagian ekstremitas atas dan bawah sbelah kiri tetapi pada ekstremitas atas dan
bawah sebelah kanan terjadi kelumpuhan.
13. pemeriksaan neurologi
1. tingkat kesadaran : GCS: E4,M=4,V=4
2. Status mental
a. kondisi emosi atau perasaan
klien tidak tenang dengan keadaan yang dirasakanya
b. konsep diri
Klien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, tidak kooperatif.
c. proses berfikir
klien masih dapat mengingat kegiatan sehari-hari yang dilakukannya, dan klien masih bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan.
3.1.9 Kebiasaan Sehari-hari
No Kebiasaan Sebelum masuk rumah sakit Sesudah masuk rumah sakit
1. Nutrisi Pola makan 3x/hari, terdiri dari
nasi, lauk, nafsu makan baik,
tidak ada maanan pantangan,
smua jenis makanan disukai
Pola makan 3x/hari, nafsu makan
me nurun, diet porsi habis, BB
sebelummasuk rumah sakit 70 kg
setelah masuk RS 65 kg
2. Minum Minum 8 gelas /hari klien lebih sering minum kopi.
3. Istirahat Klien tidur siangtidak pernah,
tidur malam7-8 jam /hri
Klien tidur siang 2 jam / hari,
tidur malam 7-8 jam/hari
4. Eliminasi BAB
dan BAK
Klien BAB 1x/hari, warna
kuning kecoklatan,konsistensi
padat dan lunak, klien BAK
8x/hari, warna kuning bau khas
Klien BAB 1x/hari, klien BAK
8x/hari, warna kuning bau khas
-
5. Personal hygine Klien mandi 2x/hari, gosok gigi
2x/ hari,mencuci rambut
2x/minggu, dan potong kuku
1x/minggu
Klien di lap 2x/hari, gosok gigi
1x/ hari,mencuci rambut
1x/minggu, dan potong kuku
1x/minggu
3.1.10 Riwayat Psikososial
Klien beragama Kristen dan taat menjalani ibadahnya dan mendekatkan diri kepada Tuhan, selama di
RS klien hanya dapat berdoa di tempat tidur karena klien bedrest total.
3.2 PENGELOMPOKAN DATA
1. Data subjektif
- Klien mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan
- Klien mengatakan nafsu makan berkurang
- Klien mengatakan susah untuk berbicara cepat
- Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya
- Klien mengatakan takut dengan penyakitnya
2. Data Subjektif
- Ekstremitas atas dan bawah lemah
- diet yang disajikan habis porsi
- BB menurun 5kg dari 70kg menjadi 65kg
- tampak gelisah, cemas, dan takut
- bertanya-tanya tentang penyakitnya
- bicara lambat
- bed rest total
- melakukan aktifitas di tempat tidur
- Kebutuhan segala sesuatunya dilakukan oleh perawat dan keluarga
3.3 ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
-
1. DS : Klien mengatakan tangan dan
kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan
DO : - Ekstremitas atas dan bawah
lemah
- bed rest total
- melakukan aktifitas di tempat tidur
- Kebutuhan segala sesuatunya
dilakukan oleh perawat dan keluarga
kelemahan,
hemiparese/hemiplegia
Gangguan mobilitas
fisik
2. DS : - Klien mengatakan nafsu makan
berkurang
DO : - diet yang disajikan habis porsi
- BB menurun 5kg dari 70kg menjadi
65kg
Anoreksia Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
3. DS : - Klien mengatakan susah untuk
berbicara cepat
DO : - bicara pelo
kerusakan sentral
bicara
Gangguan
komunikasi verbal
4. DS : - Klien mengatakan tidak
mengetahui tentang penyakitnya
- Klien mengatakan takut dengan
penyakitnya
DO : - tampak gelisah, cemas, dan
takut
- bertanya-tanya tentang penyakitnya
Kurang pengetahuan Ansietas
3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN
-
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan, hemiparese/hemiplegia ditandai dengan Klien
mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan, ekstremitas atas dan bawah lemah,bed rest
total,melakukan aktifitas di tempat tidur,kebutuhan segala sesuatunya dilakukan oleh perawat dan keluarga
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, ditandai dengan
klien mengatakan nafsu makan berkurang, diet yang disajikan habis porsi, BB menurun 5kg dari 70kg
menjadi 65kg
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan sentral bicara ditandai dengan klien mengatakan
susah untuk berbicara cepat, bicara pelo
4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan Klien mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakitnya, klien mengatakan takut dengan penyakitnya, tampak gelisah, cemas, dan takut, bertanya-
tanya tentang penyakitnya
3.5 INTERVENSI KEPERAWATAN
No Tgl Diagnosa Perencanaan
Tujuan dan
Kriteria hasil
Intervensi Rasional
1. 03/10/11 Gangguan mobilitas
fisik berhubungan
dengan kelemahan,
hemiparese/hemiplegia
ditandai dengan Klien
mengatakan tangan dan
kaki sebelah kiri tidak
dapat digerakkan,
ekstremitas atas dan
bawah lemah,bed rest
total,melakukan
aktifitas di tempat
tidur,kebutuhan segala
sesuatunya dilakukan
oleh perawat dan
keluarga
Tujuan :
Klien mampu
melaksanakan
aktivitas fisik
sesuai dengan
kemampuannya
Kriteria hasil
- Tidak terjadi
kontraktur sendi
- Bertambahnya
kekuatan otot
- Klien
menunjukkan
tindakan untuk
meningkatkan
mobilitas
Rencana tindakan
a) Ubah posisi
klien tiap 2 jam
b) Ajarkan klien
untuk melakukan
latihan gerak aktif
pada ekstrimitas
yang tidak sakit
c) Lakukan gerak
pasif pada
ekstrimitas yang
sakit
d) Berikan papan
kaki pada
ekstrimitas dalam
posisi
Rasional
a) Menurunkan
resiko terjadinnya
iskemia jaringan
akibat sirkulasi
darah yang jelek
pada daerah yang
tertekan
b) Gerakan aktif
memberikan
massa, tonus dan
kekuatan otot serta
memperbaiki
fungsi jantung dan
pernapasan
c) Otot volunter
-
fungsionalnya
e) Tinggikan kepala
dan tangan
f) Kolaborasi
dengan ahli
fisioterapi untuk
latihan fisik klien
akan kehilangan
tonus dan
kekuatannya bila
tidak dilatih untuk
digerakkan
2. 04/10/11 Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
anoreksia, ditandai
dengan klien
mengatakan nafsu
makan berkurang, diet
yang disajikan habis
porsi, BB menurun 5kg
dari 70kg menjadi
65kg
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi
Kriteria hasil :
a. Tidak ada
tanda-tanda
malnutrisi
b. Berat badan
dalam batas
normal
c. Conjungtiva
ananemis
d. Tonus otot baik
e. Lab: albumin,
Hb, BUN dalam
batas normal
Rencana tindakan
:
1. Kaji factor
penyebab yang
mempengaruhi
kemampuan
menerima
makan/minum
2. Hitung
kebutuhan nutrisi
perhari
3. Observasi tanda-
tanda vital
4. Catat intake
makanan
5. Timbang berat
badan secara
berkala
6. Beri latihan
menelan
7. Beri makan via
NGT
8. Kolaborasi :
Pemeriksaan
lab(Hb, Albumin,
Rasional
a)Untuk
menetapkan jenis
makanan yang
akan diberikan
pada klien
b) Untuk klien
lebih mudah untuk
menelan karena
gaya gravitasi
c)Membantu
dalam melatih
kembali sensori
dan meningkatkan
kontrol muskuler
d) Memberikan
stimulasi sensori
(termasuk rasa
kecap) yang dapat
mencetuskan
usaha untuk
menelan dan
meningkatkan
masukan
e)Klien dapat
-
BUN), pemasangan
NGT, konsul ahli
gizi
berkonsentrasi
pada mekanisme
makan tanpa
adanya
distraksi/gangguan
dari luar
f) Makan
lunak/cairan
kental mudah
untuk
mengendalikannya
didalam mulut,
menurunkan
terjadinya aspirasi
g) Menguatkan
otot fasial dan dan
otot menelan dan
menurunkan
resiko terjadinya
tersedak
h) Dapat
meningkatkan
pelepasan
endorfin dalam
otak yang
meningkatkan
nafsu makan
i) Mungkin
diperlukan untuk
memberikan
cairan pengganti
dan juga makanan
jika klien tidak
-
mampu untuk
memasukkan
segala sesuatu
melalui mulut
3. 05/10/11 Gangguan komunikasi
verbal berhubungan
dengan kerusakan
sentral bicara ditandai
dengan klien
mengatakan susah
untuk berbicara cepat,
bicara pelo
Tujuan :
Proses
komunikasi klien
dapat berfungsi
secara optimal
Kriteria hasil
- Terciptanya
suatu komunikasi
dimana kebutuhan
klien dapat
dipenuhi
- Klien mampu
merespon setiap
berkomunikasi
secara verbal
maupun isarat
Rencana tindakan
:
a) Berikan metode
alternatif
komunikasi, misal
dengan bahasa
isarat
b) Antisipasi setiap
kebutuhan klien
saat berkomunikasi
c) Bicaralah dengan
klien secara pelan
dan gunakan
pertanyaan yang
jawabannya ya
atau tidak
d) Anjurkan kepada
keluarga untuk
tetap
berkomunikasi
dengan klien
e) Hargai
kemampuan klien
Rasional :
a) Memenuhi
kebutuhan
komunikasi sesuai
dengan
kemampuan klien
b) Mencegah rasa
putus asa dan
ketergantungan
pada orang lain
c) Mengurangi
kecemasan dan
kebingungan pada
saat komunikasi
d) Mengurangi
isolasi sosial dan
meningkatkan
komunikasi yang
efektif
e) Memberi
semangat pada
klien agar lebih
sering melakukan
-
dalam
berkomunikasi
f) Kolaborasi
dengan fisioterapis
untuk latihan
wicara
komunikasi
f) Melatih klien
belajar bicara
secara mandiri
dengan baik dan
benar
4. 06/10/11 Ansietas berhubungan
dengan kurang
pengetahuan ditandai
dengan Klien
mengatakan tidak
mengetahui tentang
penyakitnya, klien
mengatakan takut
dengan penyakitnya,
tampak gelisah, cemas,
dan takut, bertanya-
tanya tentang
penyakitnya
Tujuan :
Pengetahuan klien
dan keluarga
tentang penyakit
dan perawatan
meningkat.
Kriteria hasil :
a. Klien dan
keluarga
berpartisipasi
dalam proses
belajar
b.Mengungkapkan
pemahaman
tentang penyakit,
pengobatan, dan
perubahan pola
hidup yang
diperlukan
Rencana tindakan
:
1. Evaluasi derajat
gangguan persepsi
sensuri
2. Diskusikan
proses patogenesis
dan pengobatan
dengan klien dan
keluarga
3. Identifikasi cara
dan kemampuan
untuk meneruskan
progranm
perawatan di rumah
4. Identifikasi
factor risiko secara
individual dal
lakukan perubahan
pola hidup
5. Buat daftar
perencanaan pulang
Rasional :
a)Harapan-
harapan yang
tidak realistic
tidak dapat
mengurangi
kecemasan, justru
malah
menimbulkan
ketidak percayaan
klien terhadap
perawat
b)memungkinkan
klien untuk
memilih metode
komunikasi yang
palng tepat untuk
kehidupan nya
sehari-hari
disesuaikan
dengantingkat
keteramplanya
sehingga dapat
mengurangi rasa
cemas dan frustasi
c)dukungan dari
-
beberapa orang
yang memiliki
pengalaman yang
sama akan sangat
membantu klien
d)agar klien
menyadari
sumber-sumber
apa saja yang ada
di sekitarnya yang
dpat mendukung
dia untuk
berkomunikasi.
3.6 IMPLEMENTASI
NO Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. 04/10/11 DX 1 Dinas pagi
09.00
- operan dengan dinas malam
- mengobservasi keadaan umum klien
*pasien tampak lemah
*pasien bed rest
10.00
- memberikan injeksi Transamin 1 amp/8 jam
- mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit
- memberikan diet ekstra pasien
- berkolaborasi dengan pihak fisioterapi
12.00
- memberikan diet siang pada klien : M II
S : klien dapat
menggerakkan
tubuhnya
O : klien mulai
dapat mencoba
menngerak-
gerakkan
ekstremitas
kanannya
A : masalah teratasi
sebagian
P : rencana
-
- Mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 38c
-Memberikan therapy
- memberikan sanmol per oral
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas sore : 15.00
- operan dengan dinas pagi
- mengobservasi keadaan umum klien
*keadaan klien masih lemah tetapi sudah sedikit tenang
*pantau demam
- memandikan klien
- Mengukur vital sign klien
T/D : 120/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-menganti posisi klien kea rah kanan
18.30
- memberikan diet klien M II
- mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas malam
21.00
- operan dengan dinas malam
-mengobservasi keadaan umum klien
* klien tampak segar
- mengganti posisi klien kea rah kanan
22.00
- menganjurkan klien untuk beristirahat
24.00
- memberikan injeksi Transamin 1amp/8 jam
05.00
-memantau klien
- memandikan klien
- mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
tindakan
dipertahankan
Melanjutkan terapi
oral dan injeksi
-
06.30
- memberikan diet M II klien
07.30
- mengajurkan klien untuk
beristirahat
2. 05/10/11 DX II Dinas pagi
09.00
- operan dengan dinas malam
- mengobservasi keadaan umum klien
*klien tidak mual lagi
*klien tampak bersemangat
10.00
- memberikan diet extra klien
- mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit
12.00
- memberikan diet siang pada klien : M II
- Mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-Memberikan therapy
- memberikan B-Compleks oral
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas sore : 15.00
- operan dengan dinas pagi
- mengobservasi keadaan umum klien
*klien susah tidur
- memandikan klien
- Mengukur vital sign klien
T/D : 130/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-menganti posisi klien kea rah kanan
S : klien
menatakan selera
makan bertambah
O : porsi makan
yang disajikan
habis 1 porsi
A : masalah teratasi
P : rencana
tindakan di
pertahankan dan
terapi dilanjutkan
-
18.30
- memberikan diet klien M I
- mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit
- mengganti posisi klien ke arah kiri
-Memberikan Esilgan per oral
Dinas malam 21.00
- operan dengan dinas sore
-mengobservasi keadaan umum klien
* klien tampak segar
- mengganti posisi klien kea rah kanan
-klien dapat tidur
22.00
- menganjurkan klien untuk beristirahat
24.00
- mengganti caiaran infuse R-sol 20 tts/ menit
05.00
-memantau klien
- memandikan klien
- mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
06.30
- memberikan diet M II klien
07.30
- mengajurkan klien untuk beristirahat
-
3. 06/10/11 DX III Dinas pagi
09.00
- operan dengan dinas malam
- mengobservasi keadaan umum klien
- memberikan metode alternatif komunikasi, misal
dengan bahasa isarat
10.0
- memberikan diet extra klien
- mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit
- mengantisipasi setiap kebutuhan klien saat
berkomunikasi
12.00
- memberikan diet siang pada klien : M II
- Mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-Memberikan therapy
- mengajak klien berbicara dengan secara pelan dan
gunakan pertanyaan yang jawabannya ya atau
tidak
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas sore : 15.00
- operan dengan dinas pagi
- mengobservasi keadaan umum klien
- memandikan klien
- Mengukur vital sign klien
T/D : 130/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-mengganti posisi klien ke arah kanan
- menganjurkan kepada keluarga untuk tetap
S : klien
mengatakan dapat
berkomunikasi
dengan lambat tapi
jelas
O : klien tampak
senang
A : masalah
teratasi sebagian
P : rencana
tindakan
dipertahankan
-
berkomunikasi dengan klien
-meng hargai kemampuan klien dalam berkomunikasi
-Kolaborasi dengan fisioterapis untuk latihan wicara
18.30
- memberikan diet klien M II
- mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas malam : 21.00
- operan dengan dinas malam
-mengobservasi keadaan umum klien
* klien tampak segar
- mengganti posisi klien ke arah kanan
-klien tidur
22.00
- menganjurkan klien untuk beristirahat
24.00
- mengganti caiaran infuse R-sol 20 tts/ menit
05.00
-memantau klien
- memandikan klien
- mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
06.30
- memberikan diet M II klien
07.30
- mengajurkan klien untuk beristirahat
4. 07/10/11 DX IV Dinas pagi :
09.00
- operan dengan dinas malam
- mengobservasi keadaan umum klien
*klien tampak lemah
*klien tak bersemangat
10.00
- memberikan injeksi Ranitidine 1 amp/8 jam
- mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit
S : klien
mengatakan tidak
cemas dan takut
lagi
O : klien tampak
tenang
A : Masalah
teratasi
P : rencana
-
- memberikan diet ekstra pasien
- berkolaborasi dengan pihak fisioterapi
- Memberikan motivasi kepada klien bahwa klien aan
sembuh jika semangat dan rutin minum obat
12.00
- memberikan diet siang pada klien : M II
- Mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-Memberikan therapy
- mengganti posisi klien ke arah kiri
- memberikan pengetahuan tentang perawatan
mengenai terapi yang dapat dilakukan untuk penyakit
klien
Dinas sore : 15.00
- operan dengan dinas pagi
- mengobservasi keadaan umum klien
*keadaan klien masih lemah tetapi sudah sedikit tenang
- memandikan klien
- Mengukur vital sign klien
T/D : 120/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-menganti posisi klien ke arah kanan
18.30
- memberikan diet klien M II
- mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas malam 21.00
- operan dengan dinas sore
-mengobservasi keadaan umum klien
* klien tampak segar
- mengganti posisi klien kea rah kanan
22.00
- menganjurkan klien untuk beristirahat
24.00
- memberikan injeksi ranitidine 1 amp/ 8 jam
05.00
tindakan
dipertahankan
-
-memantau klien
- memandikan klien
- mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
06.30
- memberikan diet M II klien
07.30
- mengajurkan klien untuk
beristirahat