ASKEP SH 1

20
BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 PENGKAJIAN 3.1.1 Identitas pasien Nama : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 50 tahun Statu perkawinan : Sudah kawin Agama : Islam Pendidikan :SMP Pekerjaan : Petani Alamat : Jln. H Suku : Batak karo Tanggal Masuk : 12 maret 2012 No. Register : 05 45 31 Ruangan/Kamar :SC Dokter Pengobatan : dr. K Diagnosa Medis :SH 3.1.2 Penanggung jawab Nama : Tn. K Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : jln. T 3.1.3 Keluhan Utama klien datang ke rumah sakit dengan keluhan, kelemahan anggota gerak sebelah kanan badan, bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi. 3.1.4 Riwayat Penyakit Sekarang

description

SH

Transcript of ASKEP SH 1

  • BAB III

    TINJAUAN KASUS

    3.1 PENGKAJIAN

    3.1.1 Identitas pasien

    Nama : Tn. S

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Umur : 50 tahun

    Statu perkawinan : Sudah kawin

    Agama : Islam

    Pendidikan :SMP

    Pekerjaan : Petani

    Alamat : Jln. H

    Suku : Batak karo

    Tanggal Masuk : 12 maret 2012

    No. Register : 05 45 31

    Ruangan/Kamar :SC

    Dokter Pengobatan : dr. K

    Diagnosa Medis :SH

    3.1.2 Penanggung jawab

    Nama : Tn. K

    Pekerjaan : Wiraswasta

    Alamat : jln. T

    3.1.3 Keluhan Utama

    klien datang ke rumah sakit dengan keluhan, kelemahan anggota gerak sebelah kanan badan, bicara

    pelo, dan tidak dapat berkomunikasi.

    3.1.4 Riwayat Penyakit Sekarang

  • Keterangan dari keluarga klien diperoleh bahwa ketika klien mandi, klien terjatuh karena tiba-tiba nyeri

    kepala,mual,muntah, kemudian terjatuh dan tidak dapat bangun.

    3.1.5 Riwayat Kesehatan Masa lalu

    Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama,

    teatapi setelah pengobatan tidak pernah kambuh lagi. Dan klien tidak memeiliki alergi terhadap obat apapun.

    3.1.6 Riwayat Kesehatan Keluarga

    Keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama, dan penyakit yang lain serta penyakit

    keturunan.

    3.1.7 Riwayat psikososial

    Klien merasa takut dan cemas serta bertanya-tanya tentang penyakit yang sedang dialaminya dan

    berharap penyakitnya cepat sembuh dan dapat berkumpul dengan keluarganya.

    3.1.8 Pemeriksaan Fisik

    a. Vital Sign tanggal 03 oktober 2011

    Keadaan umum : lemah

    Kesadaran : compos mentis

    Pemeriksaan : T/D : 120/70mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/menit

    Temp: 38c

    b. Pemeriksaan head to toe

    1. Kepala

    - bentukya : simetris, bulat lonjong

    - rambut : rapi dan pendek

    - warna : hitam

    - kulit kepala : putih

    2. Mata

    - ketajaman : baik

    - sclera : tidak ikhterik

  • - konjungtiva : anemis

    - palpebra : simetris

    - kornea : keruh

    - pupil : normal (bulat dan simetri3-4 mm)

    3. Hidung

    - bentuknya : simetris

    - polip : tidak ada

    - perdarahan : tidak ada

    - peradangan : tidak ada

    - fungsi penciuman : baik

    4. Telinga

    - serumen : dalam batas normal

    - cairan : tidak ada

    - tanda-tanda peradangan : tidak ada

    - alat bantu : tidak ada

    - fungsi pendengaran :baik

    5. Mulut

    - rongga maulut : bersih

    - perdarahan : tidak ada

    - peradangan : tidak ada

    6. gigi

    - lidah : bersih

    - tonsil : ada, tidak meradang

    - fungsi pengecapan : baik

    7. leher

    - kelenjar tyroid : tidak membesar

    8. thorax dan pernapasan

  • - bentuk : simetris

    - pernapasan : regular

    - frekuensi : 20x/menit

    - nyeri : tidak ada

    9. jantung

    - tekanan darah :120/70 mmhg

    - frekuensi : 80x/menit

    - nyeri : tidak ada

    10. abdomen

    a. inspeksi

    1. bentuk abdomen : besar dan simetris

    2. benjolan/masa : kembung

    b. auskultasi

    1. peristaltic usus : penurunan

    2. suara tambahan : terdengar

    c. palpasi

    1. tanda nyeri tekan : tidak ada

    2. benjolan / massa : tidak ada

    3. tanda acietas : tidak ada

    d. perkusi

    1. suara abdomen : terdengar peristaltic usus menurun

    2. periksaan ascites : tidak ada

    11. Reproduksi

    1.genitalia

    a. rambut pubis : tidak ada kelainan

    b. lubang uretra : tidak ada retensi

    c. kelainan pada daerah inguinal : tidak ada ditemui

    12. Ekstremitas

  • 1. kesimetrisan otot : simetris dan bentuknya sama

    2. pemeriksaan edema : tidak dijumpai edema

    3. kekuatan otot :masih dapat digerakkan pada bagian ekstremitas atas dan bawah sbelah kiri tetapi pada ekstremitas atas dan

    bawah sebelah kanan terjadi kelumpuhan.

    13. pemeriksaan neurologi

    1. tingkat kesadaran : GCS: E4,M=4,V=4

    2. Status mental

    a. kondisi emosi atau perasaan

    klien tidak tenang dengan keadaan yang dirasakanya

    b. konsep diri

    Klien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, tidak kooperatif.

    c. proses berfikir

    klien masih dapat mengingat kegiatan sehari-hari yang dilakukannya, dan klien masih bisa menjawab

    pertanyaan yang diberikan.

    3.1.9 Kebiasaan Sehari-hari

    No Kebiasaan Sebelum masuk rumah sakit Sesudah masuk rumah sakit

    1. Nutrisi Pola makan 3x/hari, terdiri dari

    nasi, lauk, nafsu makan baik,

    tidak ada maanan pantangan,

    smua jenis makanan disukai

    Pola makan 3x/hari, nafsu makan

    me nurun, diet porsi habis, BB

    sebelummasuk rumah sakit 70 kg

    setelah masuk RS 65 kg

    2. Minum Minum 8 gelas /hari klien lebih sering minum kopi.

    3. Istirahat Klien tidur siangtidak pernah,

    tidur malam7-8 jam /hri

    Klien tidur siang 2 jam / hari,

    tidur malam 7-8 jam/hari

    4. Eliminasi BAB

    dan BAK

    Klien BAB 1x/hari, warna

    kuning kecoklatan,konsistensi

    padat dan lunak, klien BAK

    8x/hari, warna kuning bau khas

    Klien BAB 1x/hari, klien BAK

    8x/hari, warna kuning bau khas

  • 5. Personal hygine Klien mandi 2x/hari, gosok gigi

    2x/ hari,mencuci rambut

    2x/minggu, dan potong kuku

    1x/minggu

    Klien di lap 2x/hari, gosok gigi

    1x/ hari,mencuci rambut

    1x/minggu, dan potong kuku

    1x/minggu

    3.1.10 Riwayat Psikososial

    Klien beragama Kristen dan taat menjalani ibadahnya dan mendekatkan diri kepada Tuhan, selama di

    RS klien hanya dapat berdoa di tempat tidur karena klien bedrest total.

    3.2 PENGELOMPOKAN DATA

    1. Data subjektif

    - Klien mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan

    - Klien mengatakan nafsu makan berkurang

    - Klien mengatakan susah untuk berbicara cepat

    - Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya

    - Klien mengatakan takut dengan penyakitnya

    2. Data Subjektif

    - Ekstremitas atas dan bawah lemah

    - diet yang disajikan habis porsi

    - BB menurun 5kg dari 70kg menjadi 65kg

    - tampak gelisah, cemas, dan takut

    - bertanya-tanya tentang penyakitnya

    - bicara lambat

    - bed rest total

    - melakukan aktifitas di tempat tidur

    - Kebutuhan segala sesuatunya dilakukan oleh perawat dan keluarga

    3.3 ANALISA DATA

    NO DATA ETIOLOGI MASALAH

  • 1. DS : Klien mengatakan tangan dan

    kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan

    DO : - Ekstremitas atas dan bawah

    lemah

    - bed rest total

    - melakukan aktifitas di tempat tidur

    - Kebutuhan segala sesuatunya

    dilakukan oleh perawat dan keluarga

    kelemahan,

    hemiparese/hemiplegia

    Gangguan mobilitas

    fisik

    2. DS : - Klien mengatakan nafsu makan

    berkurang

    DO : - diet yang disajikan habis porsi

    - BB menurun 5kg dari 70kg menjadi

    65kg

    Anoreksia Gangguan

    pemenuhan nutrisi

    kurang dari

    kebutuhan tubuh

    3. DS : - Klien mengatakan susah untuk

    berbicara cepat

    DO : - bicara pelo

    kerusakan sentral

    bicara

    Gangguan

    komunikasi verbal

    4. DS : - Klien mengatakan tidak

    mengetahui tentang penyakitnya

    - Klien mengatakan takut dengan

    penyakitnya

    DO : - tampak gelisah, cemas, dan

    takut

    - bertanya-tanya tentang penyakitnya

    Kurang pengetahuan Ansietas

    3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN

  • 1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan, hemiparese/hemiplegia ditandai dengan Klien

    mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan, ekstremitas atas dan bawah lemah,bed rest

    total,melakukan aktifitas di tempat tidur,kebutuhan segala sesuatunya dilakukan oleh perawat dan keluarga

    2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, ditandai dengan

    klien mengatakan nafsu makan berkurang, diet yang disajikan habis porsi, BB menurun 5kg dari 70kg

    menjadi 65kg

    3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan sentral bicara ditandai dengan klien mengatakan

    susah untuk berbicara cepat, bicara pelo

    4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan Klien mengatakan tidak mengetahui

    tentang penyakitnya, klien mengatakan takut dengan penyakitnya, tampak gelisah, cemas, dan takut, bertanya-

    tanya tentang penyakitnya

    3.5 INTERVENSI KEPERAWATAN

    No Tgl Diagnosa Perencanaan

    Tujuan dan

    Kriteria hasil

    Intervensi Rasional

    1. 03/10/11 Gangguan mobilitas

    fisik berhubungan

    dengan kelemahan,

    hemiparese/hemiplegia

    ditandai dengan Klien

    mengatakan tangan dan

    kaki sebelah kiri tidak

    dapat digerakkan,

    ekstremitas atas dan

    bawah lemah,bed rest

    total,melakukan

    aktifitas di tempat

    tidur,kebutuhan segala

    sesuatunya dilakukan

    oleh perawat dan

    keluarga

    Tujuan :

    Klien mampu

    melaksanakan

    aktivitas fisik

    sesuai dengan

    kemampuannya

    Kriteria hasil

    - Tidak terjadi

    kontraktur sendi

    - Bertambahnya

    kekuatan otot

    - Klien

    menunjukkan

    tindakan untuk

    meningkatkan

    mobilitas

    Rencana tindakan

    a) Ubah posisi

    klien tiap 2 jam

    b) Ajarkan klien

    untuk melakukan

    latihan gerak aktif

    pada ekstrimitas

    yang tidak sakit

    c) Lakukan gerak

    pasif pada

    ekstrimitas yang

    sakit

    d) Berikan papan

    kaki pada

    ekstrimitas dalam

    posisi

    Rasional

    a) Menurunkan

    resiko terjadinnya

    iskemia jaringan

    akibat sirkulasi

    darah yang jelek

    pada daerah yang

    tertekan

    b) Gerakan aktif

    memberikan

    massa, tonus dan

    kekuatan otot serta

    memperbaiki

    fungsi jantung dan

    pernapasan

    c) Otot volunter

  • fungsionalnya

    e) Tinggikan kepala

    dan tangan

    f) Kolaborasi

    dengan ahli

    fisioterapi untuk

    latihan fisik klien

    akan kehilangan

    tonus dan

    kekuatannya bila

    tidak dilatih untuk

    digerakkan

    2. 04/10/11 Gangguan pemenuhan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    berhubungan dengan

    anoreksia, ditandai

    dengan klien

    mengatakan nafsu

    makan berkurang, diet

    yang disajikan habis

    porsi, BB menurun 5kg

    dari 70kg menjadi

    65kg

    Tujuan :

    Kebutuhan nutrisi

    terpenuhi

    Kriteria hasil :

    a. Tidak ada

    tanda-tanda

    malnutrisi

    b. Berat badan

    dalam batas

    normal

    c. Conjungtiva

    ananemis

    d. Tonus otot baik

    e. Lab: albumin,

    Hb, BUN dalam

    batas normal

    Rencana tindakan

    :

    1. Kaji factor

    penyebab yang

    mempengaruhi

    kemampuan

    menerima

    makan/minum

    2. Hitung

    kebutuhan nutrisi

    perhari

    3. Observasi tanda-

    tanda vital

    4. Catat intake

    makanan

    5. Timbang berat

    badan secara

    berkala

    6. Beri latihan

    menelan

    7. Beri makan via

    NGT

    8. Kolaborasi :

    Pemeriksaan

    lab(Hb, Albumin,

    Rasional

    a)Untuk

    menetapkan jenis

    makanan yang

    akan diberikan

    pada klien

    b) Untuk klien

    lebih mudah untuk

    menelan karena

    gaya gravitasi

    c)Membantu

    dalam melatih

    kembali sensori

    dan meningkatkan

    kontrol muskuler

    d) Memberikan

    stimulasi sensori

    (termasuk rasa

    kecap) yang dapat

    mencetuskan

    usaha untuk

    menelan dan

    meningkatkan

    masukan

    e)Klien dapat

  • BUN), pemasangan

    NGT, konsul ahli

    gizi

    berkonsentrasi

    pada mekanisme

    makan tanpa

    adanya

    distraksi/gangguan

    dari luar

    f) Makan

    lunak/cairan

    kental mudah

    untuk

    mengendalikannya

    didalam mulut,

    menurunkan

    terjadinya aspirasi

    g) Menguatkan

    otot fasial dan dan

    otot menelan dan

    menurunkan

    resiko terjadinya

    tersedak

    h) Dapat

    meningkatkan

    pelepasan

    endorfin dalam

    otak yang

    meningkatkan

    nafsu makan

    i) Mungkin

    diperlukan untuk

    memberikan

    cairan pengganti

    dan juga makanan

    jika klien tidak

  • mampu untuk

    memasukkan

    segala sesuatu

    melalui mulut

    3. 05/10/11 Gangguan komunikasi

    verbal berhubungan

    dengan kerusakan

    sentral bicara ditandai

    dengan klien

    mengatakan susah

    untuk berbicara cepat,

    bicara pelo

    Tujuan :

    Proses

    komunikasi klien

    dapat berfungsi

    secara optimal

    Kriteria hasil

    - Terciptanya

    suatu komunikasi

    dimana kebutuhan

    klien dapat

    dipenuhi

    - Klien mampu

    merespon setiap

    berkomunikasi

    secara verbal

    maupun isarat

    Rencana tindakan

    :

    a) Berikan metode

    alternatif

    komunikasi, misal

    dengan bahasa

    isarat

    b) Antisipasi setiap

    kebutuhan klien

    saat berkomunikasi

    c) Bicaralah dengan

    klien secara pelan

    dan gunakan

    pertanyaan yang

    jawabannya ya

    atau tidak

    d) Anjurkan kepada

    keluarga untuk

    tetap

    berkomunikasi

    dengan klien

    e) Hargai

    kemampuan klien

    Rasional :

    a) Memenuhi

    kebutuhan

    komunikasi sesuai

    dengan

    kemampuan klien

    b) Mencegah rasa

    putus asa dan

    ketergantungan

    pada orang lain

    c) Mengurangi

    kecemasan dan

    kebingungan pada

    saat komunikasi

    d) Mengurangi

    isolasi sosial dan

    meningkatkan

    komunikasi yang

    efektif

    e) Memberi

    semangat pada

    klien agar lebih

    sering melakukan

  • dalam

    berkomunikasi

    f) Kolaborasi

    dengan fisioterapis

    untuk latihan

    wicara

    komunikasi

    f) Melatih klien

    belajar bicara

    secara mandiri

    dengan baik dan

    benar

    4. 06/10/11 Ansietas berhubungan

    dengan kurang

    pengetahuan ditandai

    dengan Klien

    mengatakan tidak

    mengetahui tentang

    penyakitnya, klien

    mengatakan takut

    dengan penyakitnya,

    tampak gelisah, cemas,

    dan takut, bertanya-

    tanya tentang

    penyakitnya

    Tujuan :

    Pengetahuan klien

    dan keluarga

    tentang penyakit

    dan perawatan

    meningkat.

    Kriteria hasil :

    a. Klien dan

    keluarga

    berpartisipasi

    dalam proses

    belajar

    b.Mengungkapkan

    pemahaman

    tentang penyakit,

    pengobatan, dan

    perubahan pola

    hidup yang

    diperlukan

    Rencana tindakan

    :

    1. Evaluasi derajat

    gangguan persepsi

    sensuri

    2. Diskusikan

    proses patogenesis

    dan pengobatan

    dengan klien dan

    keluarga

    3. Identifikasi cara

    dan kemampuan

    untuk meneruskan

    progranm

    perawatan di rumah

    4. Identifikasi

    factor risiko secara

    individual dal

    lakukan perubahan

    pola hidup

    5. Buat daftar

    perencanaan pulang

    Rasional :

    a)Harapan-

    harapan yang

    tidak realistic

    tidak dapat

    mengurangi

    kecemasan, justru

    malah

    menimbulkan

    ketidak percayaan

    klien terhadap

    perawat

    b)memungkinkan

    klien untuk

    memilih metode

    komunikasi yang

    palng tepat untuk

    kehidupan nya

    sehari-hari

    disesuaikan

    dengantingkat

    keteramplanya

    sehingga dapat

    mengurangi rasa

    cemas dan frustasi

    c)dukungan dari

  • beberapa orang

    yang memiliki

    pengalaman yang

    sama akan sangat

    membantu klien

    d)agar klien

    menyadari

    sumber-sumber

    apa saja yang ada

    di sekitarnya yang

    dpat mendukung

    dia untuk

    berkomunikasi.

    3.6 IMPLEMENTASI

    NO Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi

    1. 04/10/11 DX 1 Dinas pagi

    09.00

    - operan dengan dinas malam

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *pasien tampak lemah

    *pasien bed rest

    10.00

    - memberikan injeksi Transamin 1 amp/8 jam

    - mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit

    - memberikan diet ekstra pasien

    - berkolaborasi dengan pihak fisioterapi

    12.00

    - memberikan diet siang pada klien : M II

    S : klien dapat

    menggerakkan

    tubuhnya

    O : klien mulai

    dapat mencoba

    menngerak-

    gerakkan

    ekstremitas

    kanannya

    A : masalah teratasi

    sebagian

    P : rencana

  • - Mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 38c

    -Memberikan therapy

    - memberikan sanmol per oral

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas sore : 15.00

    - operan dengan dinas pagi

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *keadaan klien masih lemah tetapi sudah sedikit tenang

    *pantau demam

    - memandikan klien

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 120/70 mmHg

    Pols : 80x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -menganti posisi klien kea rah kanan

    18.30

    - memberikan diet klien M II

    - mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas malam

    21.00

    - operan dengan dinas malam

    -mengobservasi keadaan umum klien

    * klien tampak segar

    - mengganti posisi klien kea rah kanan

    22.00

    - menganjurkan klien untuk beristirahat

    24.00

    - memberikan injeksi Transamin 1amp/8 jam

    05.00

    -memantau klien

    - memandikan klien

    - mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    tindakan

    dipertahankan

    Melanjutkan terapi

    oral dan injeksi

  • 06.30

    - memberikan diet M II klien

    07.30

    - mengajurkan klien untuk

    beristirahat

    2. 05/10/11 DX II Dinas pagi

    09.00

    - operan dengan dinas malam

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *klien tidak mual lagi

    *klien tampak bersemangat

    10.00

    - memberikan diet extra klien

    - mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit

    12.00

    - memberikan diet siang pada klien : M II

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -Memberikan therapy

    - memberikan B-Compleks oral

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas sore : 15.00

    - operan dengan dinas pagi

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *klien susah tidur

    - memandikan klien

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 130/70 mmHg

    Pols : 80x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -menganti posisi klien kea rah kanan

    S : klien

    menatakan selera

    makan bertambah

    O : porsi makan

    yang disajikan

    habis 1 porsi

    A : masalah teratasi

    P : rencana

    tindakan di

    pertahankan dan

    terapi dilanjutkan

  • 18.30

    - memberikan diet klien M I

    - mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    -Memberikan Esilgan per oral

    Dinas malam 21.00

    - operan dengan dinas sore

    -mengobservasi keadaan umum klien

    * klien tampak segar

    - mengganti posisi klien kea rah kanan

    -klien dapat tidur

    22.00

    - menganjurkan klien untuk beristirahat

    24.00

    - mengganti caiaran infuse R-sol 20 tts/ menit

    05.00

    -memantau klien

    - memandikan klien

    - mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    06.30

    - memberikan diet M II klien

    07.30

    - mengajurkan klien untuk beristirahat

  • 3. 06/10/11 DX III Dinas pagi

    09.00

    - operan dengan dinas malam

    - mengobservasi keadaan umum klien

    - memberikan metode alternatif komunikasi, misal

    dengan bahasa isarat

    10.0

    - memberikan diet extra klien

    - mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit

    - mengantisipasi setiap kebutuhan klien saat

    berkomunikasi

    12.00

    - memberikan diet siang pada klien : M II

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -Memberikan therapy

    - mengajak klien berbicara dengan secara pelan dan

    gunakan pertanyaan yang jawabannya ya atau

    tidak

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas sore : 15.00

    - operan dengan dinas pagi

    - mengobservasi keadaan umum klien

    - memandikan klien

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 130/70 mmHg

    Pols : 80x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -mengganti posisi klien ke arah kanan

    - menganjurkan kepada keluarga untuk tetap

    S : klien

    mengatakan dapat

    berkomunikasi

    dengan lambat tapi

    jelas

    O : klien tampak

    senang

    A : masalah

    teratasi sebagian

    P : rencana

    tindakan

    dipertahankan

  • berkomunikasi dengan klien

    -meng hargai kemampuan klien dalam berkomunikasi

    -Kolaborasi dengan fisioterapis untuk latihan wicara

    18.30

    - memberikan diet klien M II

    - mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas malam : 21.00

    - operan dengan dinas malam

    -mengobservasi keadaan umum klien

    * klien tampak segar

    - mengganti posisi klien ke arah kanan

    -klien tidur

    22.00

    - menganjurkan klien untuk beristirahat

    24.00

    - mengganti caiaran infuse R-sol 20 tts/ menit

    05.00

    -memantau klien

    - memandikan klien

    - mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    06.30

    - memberikan diet M II klien

    07.30

    - mengajurkan klien untuk beristirahat

    4. 07/10/11 DX IV Dinas pagi :

    09.00

    - operan dengan dinas malam

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *klien tampak lemah

    *klien tak bersemangat

    10.00

    - memberikan injeksi Ranitidine 1 amp/8 jam

    - mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit

    S : klien

    mengatakan tidak

    cemas dan takut

    lagi

    O : klien tampak

    tenang

    A : Masalah

    teratasi

    P : rencana

  • - memberikan diet ekstra pasien

    - berkolaborasi dengan pihak fisioterapi

    - Memberikan motivasi kepada klien bahwa klien aan

    sembuh jika semangat dan rutin minum obat

    12.00

    - memberikan diet siang pada klien : M II

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -Memberikan therapy

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    - memberikan pengetahuan tentang perawatan

    mengenai terapi yang dapat dilakukan untuk penyakit

    klien

    Dinas sore : 15.00

    - operan dengan dinas pagi

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *keadaan klien masih lemah tetapi sudah sedikit tenang

    - memandikan klien

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 120/70 mmHg

    Pols : 80x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -menganti posisi klien ke arah kanan

    18.30

    - memberikan diet klien M II

    - mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas malam 21.00

    - operan dengan dinas sore

    -mengobservasi keadaan umum klien

    * klien tampak segar

    - mengganti posisi klien kea rah kanan

    22.00

    - menganjurkan klien untuk beristirahat

    24.00

    - memberikan injeksi ranitidine 1 amp/ 8 jam

    05.00

    tindakan

    dipertahankan

  • -memantau klien

    - memandikan klien

    - mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    06.30

    - memberikan diet M II klien

    07.30

    - mengajurkan klien untuk

    beristirahat