ASKEP RA
-
Upload
heny-ermawati-part-ii -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of ASKEP RA
BAB 2
APLIKASI TEORI
A. Kasus
Seorang perempuan umur 58 tahun, ibu rumah tangga, di bawa ke
poliklinik dengan keluhan nyeri lutut yang dialami sejak 3 bulan terakhir ini,
terutama saat berjalan, sulit berdiri dari posisi jongkok. Kaku di pagi hari (+),
berlangsung sekitar 10-15 menit. Bengkak kedua lutut, namun tidak ada tanda-
tanda kemerahan. Nyeri pada jari-jari tangan (+), tidak bersifat simetris.
Penderita juga menderita kencing manis dan berobat teratur di poliklinik
endokrin. Berat badan 65 kg dan tinggi badan 162 cm.
B. Pengkajian
1. Anamnesa
No. Register : 100130
Ruang : Kamboja
Tanggal MRS : 19 September 2015 Jam : 08.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 19 September 2015
Diagnosa Medis : Reumathoid Artritis
1) Identitas pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03 Rw. 01 Nganjuk
Tanggungan : Suami
2) Data penanggung jawab
Nama : Tn. N
Umur : 60 tahun
1
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan px : Suami
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03 Rw. 01 Nganjuk
2. Riwayat keperawatan (nursing history)
Riwayat Sebelum Sakit :
Penyakit berat yang pernah diderita : tidak pernah menderita penyakit
yang serius.
Obat-obat yang biasa dikonsumsi : -
Kebiasaan berobat : -
Alergi : tidak ada alergi
Kebiasaan merokok/alcohol : Ny. Y tidak perokok dan tidak
mengosumsi alkohol
Riwayat Penyakit Sekarang:
Keluhan utama : Klien mengatakan nyeri lutut yang
dialami sejak 3 bulan terakhir ini, terutama
saat berjalan, sulit berdiri dari posisi
jongkok.
Riwayat keluhan utama : Tanggal 18-09-2015 (19.00) sering
mengalami nyeri lutut yang dialami sejak
3 bulan terakhir ini, kemudian dibawa ke
UGD RS. Dr. Ramelan pukul 05.00 pagi
dan dirawat ruang penyakit dalam.
Upaya yang telah dilakukan : Tanggal 19-09-2015 (05.00) dibawa ke
UGD namun dirawat diruang penyakit
dalam.
Terapi/operasi yang pernah dilakukan: Klien mengatakan tidak pernah
operasi.
2
Riwayat Kesehatan Keluarga: Klien mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang mempunyai penyakit seperti
yang diderita klien dan tidak ada yang
mempunyai penyakit menular atau
keturunan (DM dan Hipertensi).
Riwayat Kesehatan Lingkungan: Suami Ny.Y mengatakan lingkungan
disekitar rumahnya cukup bersih, adanya
selokan dan sanitasi air lancar.
Riwayat Kesehatan Lainnya: Istri Tn.N tidak mempunyai alergi baik
makanan, obat maupun udara.
Alat bantu yang dipakai : Tidak ada alat bantu yang digunakan.
3. Observasi dan pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : Nyeri lutut
2) Tanda-tanda vital : TD: 130/90 mmHg, S:37 oC, N:88 x/menit, RR:24
x/menit.
3) Berat badan 65 kg dan tinggi badan 162 cm.
4. Body system :
1) Pernapasan (B1 : Breathing)
Hidung : Hidung simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
2) Cardiovaskuler (B2 : Bleeding)
Suara jantung : Normal, tidak ada kelainan pada cardiovaskuler
Edema : Tidak ada oedema
Dada : Bentuk dada simetris, tidak ada kemerahan.
3) Persyarafan (B3 : Brain)
Kesadaran : Compos mentis
Glasgow Coma Scale : E;2 V;3 M\: 4 = 9
Kepala dan wajah
Kepala : Bentuk kepala simetris, tidak terdapat kemerahan.
3
Mata : Konjungtiva anemis.
Leher :Warna kulit sama dengan warna kulit disekitar, tidak
ada pembesaran vena jugularis. Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
4) Perkemihan-Eliminasi Urin (B4 : Bladder)
Produksi urine : 1100ml frekuensi : 4 x/hari
Warna : Kuning Bau : -
Alat bantu : Tidak ada alat bantu
Lainnya : Tidak ada kelainan pada perkemihan
5) Pencernaan-Eliminasi Alvi (B5 : Bowel)
Abdomen :
- Inspeksi : Warna kulit sama dengan warna kulit disekitar,
tidak terdapat kemerahan.
- Auskultasi : Bunyi peristaltik usus 7x/menit.
- Palpasi : -
- Perkusi : Timpani
6) Tulang-Otot-Integumen (B6 : Bone)
a. Pemeriksaan Tangan
- Inspeksi: Tidak simetris
- Palpasi: Terdapat nyeri tekan
b. Pemeriksaan Kaki
- Inspeksi: bengkak pada kedua lutut namun tidak ada tanda
kemerahan
- Palpasi : terdapat nyeri tekan
c. Pemeriksaan Muskuloskeletal
- Kesimetrian otot: Pada jari tangan tidak simetris
- Pemeriksaan edema : Bengkak pada kedua lutut
- Kekuatan otot: kekuatan otot telah berkurang. Dimana klien
mengalami kesulitan berjalan.
5. Pola aktivitas (Dirumah dan Rs)
a. Makan
Rumah Rumah Sakit
4
Frekuensi 3 x 1 hari 3 x 1 hari
Jenis menu Semua makanan Makanan lunak
Porsi 1 porsi habis 1 porsi habis
Yang disuka Nasi goring Bubur ayam
Yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
Pantangan Tidak ada pantangan Makanan yang
mengandung asam,
pedas, berlemak, yang
bisa mengiritasi
lambung
Alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi
Lain-lain - -
b. Minum
Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 8 gelas/hari 8 gelas / hari
Jenis minuman Air putih biasa Air putih dan air teh
Jumlah (Lt/gelas) 1,5 lt / gelas 1 lt / gelas
Yang disuka Kopi Teh
Yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
Pantangan Tidak ada pantangan Tidak ada pantangan
Alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi
Lain-lain - -
c. Kebersihan diri
Rumah Rumah Sakit
Mandi 2x sehari 1x sehari
Keramas 2x seminggu -
Sikat gigi 3x sehari 1x sehari
Memotong kuku 1x sehari -
Ganti pakaian 2x sehari 1x sehari
Lain-lain - -
5
d. Istirahat
Rumah Rumah Sakit
Tidur siang 2 jam 3 jam
Tidur malam 7 jam 10 jam
Gangguan tidur - -
e. Aktivitas
Rumah Rumah Sakit
Aktivitas sehari-hari Lama 10 jam
Jam 08.00 s/d jam
17.00
Lama - jam
Jam - s/d jam -
Jenis aktivitas Menanam padi di
sawah (petani)
Klien hanya tidur
karena lemah
Tingkat ketergantungan Semua aktivitas
dilakukan mandiri
Di bantu total
6. Psikososial Spiritual
a) Sosial/interaksi :
Hubungan dengan klien : Tidak kenal
Dukungan keluarga : Aktif
Dukungan kelompok/teman/masyarakat : Aktif
Reaksi saat interaktif : Kooperatif
Konfilk yang terjadi terhadap : Tidak ada
b) Spiritual
Konsep tentang penguasa kehidupan : Allah
Sumber kekuatan/harapan saat sakit : Allah
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini : Baca kitab
suci
Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual
agama yang diharapkan saat ini : Lewat ibadah
6
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama :Tidak
ada
Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam
menghadapi situasi sakit saat ini : Ya
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan : Ya
Persepsi terhadap penyebab penyakit : Cobaan/peringatan
7. Pemeriksaan penunjang
1. Kalsium dalam serum rendah yaitu -5 mg/dL (normalnya 8.5–10.5
mg/dl).
2. Kadar fosfat meningkat yaitu 6.0 mg/dL (normalnya 2.5-4.5 mg/dL).
8. Analisa data
Nama : Ny. Y No. Register : 100130
Umur : 58 tahun Ruang : Kamboja
NO. SYMTOMP
(DATA SUBYEKTIF DAN
DATA OBYEKTIF)
ETIOLOGI PROBLEM
1.
2.
DS: Klien mengatakan bahwa nyeri
lutut yang dialami sejak 3 bulan
terakhir ini dan nyeri pada jari-jari
tangan.
DO: Klien terlihat nyeri di lutut dan
jari-jari tangan, serta tidak simetris.
DS: Klien mengatakan sulit saat
berjalan, sulit berdiri dari posisi
jongkok.
DO: Klien terlihat sulit berjalan
karena nyeri di lututnya. Klien
terlihat sulit berdiri dari posisi
jongkok.
Penurunan
fungsi tulang
atau destruksi
sendi
Intoleransi
terhadap
aktivitas atau
penurunan
kekuatan otot.
Nyeri
Gangguan
mobilitas fisik
7
3. DS:-
DO: Jari-jari tangan klien tidak
simetris pada tulang dan sendi.
Klien mengalami deformitas atau
pemendekan tulang akibat RA
Perubahan
bentuk tubuh
pada tulang
dan sendi
Gangguan citra
tubuh
C. Prioritas diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan penurunan fungsi tulang atau destruksi sendi.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi terhadap
aktivitas atau penurunan kekuatan otot.
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh pada
tulang dan sendi
D. Intervensi
Nama : Ny. Y No. Register : 100130
Umur : 58 tahun Ruang : Kamboja
No TUJUAN &
KRITERIA
HASIL
RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1. Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 2x24
jam dengan tujuan:
Nyeri berkurang.
Kriteria Hasil:
Klien tidak
mengeluh karena
nyeri berkurang.
1. Kaji nyeri, lokasi,
karakteristik, derajat
(skala 0-10).
2. Sering atur posisi yang
nyaman untuk
mengurangi nyeri.
1. Membantu dalam
menentukan
managemen nyeri.
2. Dengan
memposisikan klien
senyaman mungkin
agar mengurangi
tekanan dan
mencegah otot-otot
menjadi tegang
sehingga
menurunkan rasa
nyeri.
8
2. Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 2x24
jam dengan tujuan:
Klien mampu
melaksanakan
aktivitas fisik
sesuai dengan
kemampuannya.
Kriteria Hasil:
Klien menunjukkan
tindakan untuk
meningkatkan
mobilitas,
mempertahankan
koordinasi
3. Anjurkan klien untuk
mandi air hangat.
Sediakan waslap hangat
untuk kompres sendi
yang sakit. Pantau suhu
air kompres, air mandi,
dan sebagainya.
4. Berikan obat sesuai
indikasi.
1. Evaluasi/ lanjutan
pemantauan tingkat
inflamasi/ rasa sakit pada
sendi.
2. Pertahankan istirahat
tirah baring/ duduk jika
diperlukan. Buat jadwal
aktivitas yang sesuai
dengan toleransi untuk
memberikan periode
istirahat yang terus-
menerus dan tidur malam
hari yang tidak
terganggu.
3. Ubah posisi klien setiap
3. Meningkatkan
relaksasi otot dan
mobilitas,
menurunkan rasa
sakit, dan
menghilangkan
kekakuan pada pagi
hari. Sensitivitas
pada panas dapat
dihilangkan dan luka
dermal dapat
disembuhkan.
4. Menaikkan relaksasi
dan sebagai terapi
pengobatan.
1. Tingkat aktivitas/
latihan tergantung
dari perkembangan
resolusi proses
inflamasi.
2. Istirahat sistemik
dianjurkan selama
eksaserbasi akut dan
seluruh fase
penyakit yang
penting, untuk
mencegah
kelelahan, dan
mempertahankan
kekuatan.
3. Menghilangkan
9
3.
mobilitas sesuai
tingkat optimal.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 2x24
jam dengan tujuan:
Klien mampu
mengimplementasi
kan pola koping
yang baru dan
mengungkapkan
serta menunjukkan
dua jam dengan bantuan
personel yang cukup.
Demonstrasikan/ bantu
teknik pemindahan dan
penggunaan bantuan
mobilitas.
4. Konsultasi dengan ahli
terapi fisik/ okupasi dan
spesialis vokasional.
1. Dorong klien
mengungkapkan
perasaannya mengenai
proses penyakit dan
harapan masa depan.
2. Observasi perilaku klien
terhadap kemungkinan
tekanan pada
jaringan dan
meningkatkan
sirkulasi.
Mempermudah
perawatan diri dan
kemandirian klien.
Teknik pemindahan
yang tepat dapat
mencegah robekan
abrasi kulit.
4. Berguna dalam
memformulasikan
program latihan/
aktivitas yang
berdasarkan pada
kebutuhan
individual dan
dalam
mengidentifikasi
alat/ bantuan
mobilitas.
1. Memberikan
kesempatan untuk
mengidentifikasi
rasa takut/kesalahan
konsep dan mampu
menghadapi
masalah secara
langsung.
2. Dapat menunjukkan
emosional atau
10
terhadap
penampilan.
Kriteria Hasil:
Mengungkapkan
peningkatan rasa
percaya diri dalam
kemampuan untuk
menghadapi
penyakit,
perubahan pada
gaya hidup, dan
kemungkinan
keterbatasan
menarik diri, menyangkal
atau terlalu
memperhatikan
perubahan tubuh.
3. Bantu kebutuhan
perawatan yang
diperlukan klien.
4. Berikan obat-obatan
sesuai petunjuk, missal
antiansietas dan obat-
obatan peningkat alam
perasaan.
metode koping
maladaftif,
membutuhkan
intervensi lebih
lanjut/dukungan
psikologis.
3. Mempertahankan
penampilan yang
dapat meningkatkan
citra diri.
4. Mungkin
dibutuhkan pada
saat munculnya
depresi hebat
sampai klien
mampu
mengembangkan
kemampuan koping
yang lebih efektif.
E. Implementasi
Nama : Ny. Y No. Register : 11300130
Umur : 58 tahun Ruang : Bougenvile
No Tanggal
dan jam
Penatalaksaan Evaluasi
tindakan/respon klien
Nama
dan
paraf
1. 19-09-2015
Pukul:
08.00 WIB
1. Mengkaji nyeri, lokasi,
karakteristik, derajat
(skala 0-10).
2. Sering mengatur posisi
yang nyaman untuk
mengurangi nyeri.
1. Klien terlihat
kesakitan sedikit
(skala nyeri 5).
2. Klien menggunakan
posisi yang nyaman,
seperti menggunakan
11
3. Menganjurkan klien
untuk mandi air hangat.
Sediakan waslap hangat
untuk kompres sendi
yang sakit. Pantau suhu
air kompres, air mandi,
dan sebagainya.
4. Memberikan obat sesuai
indikasi.
bantal.
3. Klien di seka oleh
keluarganya
menggunakan air
hangat.
4. Klien mengonsumsi
obat nyeri untuk
meredakan.
2. 19-09-2015
Pukul:
09.00 WIB
1. Mengevaluasi/
melanjutkan
pemantauan tingkat
inflamasi/ rasa sakit
pada sendi.
2. Mepertahankan istirahat
tirah baring/ duduk jika
diperlukan. Membuat
jadwal aktivitas yang
sesuai dengan toleransi
untuk memberikan
periode istirahat yang
terus-menerus dan tidur
malam hari yang tidak
terganggu.
3. Mengubah posisi klien
setiap dua jam dengan
bantuan personel yang
cukup.
Mendemonstrasikan/
membantu teknik
1. Klien tampak rileks.
2. Klien istirahat yang
cukup.
3. Klien di bantu untuk
mengubah posisi tidur
tiap 2 jam sekali.
12
pemindahan dan
penggunaan bantuan
mobilitas.
4. Mengkonsultasi dengan
ahli terapi fisik/ okupasi
dan spesialis
vokasional.
4. Keluarga klien
berkonsultasi dengan
ahli terapi fisik.
3. 19-09-2015
Pukul:
10.00
1. Mendorong klien
mengungkapkan
perasaannya mengenai
proses penyakit dan
harapan masa depan.
2. Mengobservasi perilaku
klien terhadap
kemungkinan menarik
diri, menyangkal atau
terlalu memperhatikan
perubahan tubuh.
3. Membantu kebutuhan
perawatan yang
diperlukan klien.
4. Memberikan obat-
obatan sesuai petunjuk,
missal anti ansietas dan
obat-obatan peningkat
alam perasaan.
1. Klien bercerita dengan
perawatnya.
2. Perilaku klien tampak
baik-baik saja.
3. Perawat dan keluarga
menyediakan
kebutuhan yang
diperlukan klien.
4. Klien di beri obat
untuk menenangkan
diri.
13
F. Evaluasi
Nama : Ny. Y No. Register : 11300130
Umur : 58 tahun Ruang : Bougenvile
No Tanggal
dan jam
Catatan perkembangan Nama
dan
paraf
1. 19-09-2015
Pukul:
08.00 WIB
S : Klien menyatakan nyeri di skala 5 atau sedang
O : Klien tampak sedikit tidak nyaman
A : Tujuan teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1
2. 07-09-2015
Pukul:
09.00 WIB
S : Klien menyatakan nyaman ketika tidur
O: Klien tampak rileks
A : Tujuan teratasi
P : Pasien diperbolehkan pulang dan diberikan
Health Education.
3. 07-09-2015
Pukul:
10.00
S : Klien menyatakan sedikit tenang ketika bercerita
O : Klien merasakan nyaman
A : Tujuan teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1
G. Peran perawat
1. Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan
Dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang
dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis
keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat
sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat
dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya
dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.
2. Peran sebagai advokat klien
Dilakukan untuk membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
14
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada klien, juga dapat berperan
mempertahanakan dan melindungi hak-hak klien yang meliputi :
- Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
- Hak atas informasi tentang penyakitnya
- Hak atas privasi
- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
- Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian
3. Peran sebagai edukator
Membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
4. Peran sebagai koordinator
Untuk mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Peran sebagai kolaborator
Untuk upaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi aatau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya.
6. Peran sebagai konsultan
Sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan.
7. Peran sebagai pembaharu
Dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.
15