askep keluarga HIPERTENSI.doc
-
Upload
na-chakde-nitluvvover -
Category
Documents
-
view
473 -
download
135
description
Transcript of askep keluarga HIPERTENSI.doc
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. B DENGAN HIPERTENSI
DI RT. 2 RW III
KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR
KOTAMADYA SURABAYA
A. Pengkajian
I. Data Umum:
Nama kepala keluarga
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
: Tn. B
: RT. 2 RW. III Kelurahan Gunung Anyar
: Buruh Pabrik
: SMP
Daftar anggota keluarga:
No. Nama J.K Hubungan dgn Keluarga Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket.
1
2
3
4
Tn B
Ny. S
An. B.
An. F
L
P
P
L
Bapak
Ibu
Anak
Anak
46
40
SMP
SD
SMP
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
TBC
HT
Sehat
Sehat
Genogram :
Keterangan:
15
46
Laki-laki. Perempuan.
Penderita Hipertensi.
Tinggal serumah.
40
129An. M
An. F
Ny. STn. B
Penderita TBC
Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu rumah terdapat Ayah.
Ibu dan anak Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan makan tidak
makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika salah satu
anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Keluarga ini menganut agama
Islam. Kepala keluarga bekerja, sebagai Buruh Pabrik.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:
Riwayat kesehatan anggota keluarga:
a. Ny. S
Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny. S mengungkapkan bahwa
didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan seperti kencing manis maupun
penyakit menular.
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/90 mmHg, Ny. S batuk terus menerus dan
pada saat dilakukan pemeriksaan fisik (auskultasi) terdengar ronkhi. Ny. S juga
mengatakan bahwa ia sering sakit kepala/ pusing.
b. Tn. B
Selama ini tidak pernah menderita penyakit berat. Sakit yang sering dialami adalah
flu dan batuk dan pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat yang ada di
warung dan jika belum sembuh maka ia akan pergi ke Puskesmas.
c. An. B
Penyakit yang sering diderita oleh An. A adalah batuk pilek. Usaha yang dilakukan oleh
ibu untuk mengatasi hal ini adalah membelikan obat di warung yang dijual bebas, apabila
masih sakit maka oleh ibu akan dibawa ke puskesmas.
d. An. F
Selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang sering dideritanya adalah
batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila tidak
sembuh akan dibawa ke puskesmas.
III. Lingkungan:
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan + 75 M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2 ruang
tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat
menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah
masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang ventilasi
kurang karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak kotor. Air minum yang
digunakan oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah dimasak. Keluarga ini
memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah rumah Ny. S
Keterangan:
1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu.
3. Ruang keluarga.
4. Dapur.
5. Kamar mandi.
Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga yang
sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban keluarga
yang sakit. Ny. S Mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan arisan di lingkungan RT 3
tetapi jika ia sakit ia tidak mengikutinya.
IV. Struktur keluarga:
Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua anggota
keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S di dalam
keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.
V. Fungsi keluarga:
a. Fungsi afektif
Menurut Ny. S ia senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta sangat
senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak harmonis, saling
memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain,
apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan
membantu sesuai dengan kemampuan.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian anggota
keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas didalam keluarga
ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya
terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk berbincang-bincang
dengan anggota keluarga.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah tingginya
berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda
terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny S.
1
1
1
1
2
2
3
45
mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun karena ia tidak tahu serta
makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga
(tidak disendirikan karena kurang garam).
Menurut keluarga sakit yang dialami Ny. S ini tidak terlalu dirasakan karena Ny. S dibawa
ke puskesmas jika ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
serta cara merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah Ny. SF dibantu oleh
anak-anaknya secara bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya
karena kebiasaan.
Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi puskesmas yang ada
cukup dekat rumah dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai.
VI. Stress dan koping keluarga:
Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah mengenai anak,
sekolah anak atau apapun akan berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-sama
untuk mencari jalan yang terbaik.
Dan apabila masalah tersebut belum terpecahkan juga maka keluarga akan minta
bantuan kepada anggota keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan
masalah.
VII. Pemeriksaan fisik:
a. Ny. S
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/90 mmHg, Ny. S batuk terus menerus
dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik terdengar ronkhi (auskultasi),
konjungtiva merah muda, sklera putih.
b. Tn. AS
Pada pemeriksaan fisik Tn. AS dalam batas normal, tidak ada kelainan pada sistem organ.
Tekanan darah 120/80 mmHg.
c. An. F
An. F tampak segar dengan riang ia bermain kesana kemari. Berat badan yang dimiliki oleh
anak F adalah 15 kg.
VIII.Harapan keluarga:
Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat
kesembuhan bagi penyakit yang sedang dideritanya.
I. KESIMPULAN
Keluarga Ny. S merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan. Dimana
penghasilan keluarga berasal dai Tn. MS dan Tn. MI. keadaan rumah permanen,
penerangan cukupan, ventilasi cukupan dengan lantai yang agak kotor dan cukup lembab.
Keluarga kurang mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga yang menderita
tekanan darah tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK milik sendiri. Keluarag
mempergunakan air PDAM untuk dikonsumsi sebagai air minum dengan dimasak terlebih
dahulu tentunya. Di dalam keluarga ini Ny. S usia 52 tahun menderita hipertensi tekanan
darah pada saat dilakukan pengkajian 160/90 mmHg. Ia juga sedang batuk yang sudah
terjadi + 2 minggu. Keluarga mengatakan sudah membawa Ny. S untuk berobat tetapi tidak
kunjung sembuh juga batuk yang dialaminya.
B. Analisa data
Tgl Data Masalah perawatan keluarga
10/8/’01 Subjektif:
Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tanda-tanda
terjadinya peningkatan tekanan darah, ia juga mengatakan bahwa
ia tidak tahu harus mengurangi makan apa, karena selama ini ia
tidak pantang atau mengurangi makanan. Ia mengatakan sering
mengalami pusing kepala. Keluarga mengatakan bahwa ia tidak
pernah mengajak kontrol ke puskemas atau tempat yang lain
untuk mrngontrol tekanan darahnya
Objektif:
Tekanan darah Ny. S 160/90 mmHg.
Penderita mengetahuinya + 1 bulan yang lalu.
1. Hipertensi
Resiko cidera (perdarahan pada
pembuluh darah di otak)
berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga untuk merawat
anggota keluarga yang sakit
tekanan darah tinggi.
10/8/’01 Subjektif:
Ny. S mengatakan bahwa yang membersihkan rumah adalah
menantunya dibantu oleh cucunya.
Objektif:
Ruangan tampak gelap, dan ventilasi/ sirkulasi udara didalam
rumah kurang, baju banyak yang digantung.
2. Kebersihan lingkungan rumah.
Resiko terjadinya penyakit (DHF &
ISPA) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga
memelihara lingkungan rumah
C. Skoring
Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak)
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Tidak sehat.
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah.
3/3 x 1 = 1
½ x 2 = 1
Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan penanganan
yang secepatnya untuk mencegah peningkatan tekanan
darah atau terjadinya komplikasi akibat peningkatan tekanan
darah.
Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang
memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota
Sebagian.
3. Potensi masalah untuk dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
2/3 x 1 = 2/3
½ x 1 = ½
keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.
Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi
meruapakan suatu penyakit yang dapat dipertahanakan
dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.
Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya menjaga
kestabilan tekanan darah pada penderita hipertensi
Total skor 3 ¼
Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah.
Sebagian.
3. Potensi masalah untuk dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak perlu
ditangani
2/3 x 1 = 2/3
½ x 2 = 1
2/3 x 1 = 2/3
½ x 1 = ½
Merupakan ancaman kesehatan karena dapat menimbulkan
berbagia masalah kesehatan oleh karena lingkungan yang
kotor.
Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga memiliki
fasilitas dan kemauan untuk menjaga kebersihan
lingkungannya.
Masalah dapat diubah karena anggota keluarga memiliki
waktu yang cukup guna membersihkan rumah.
Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan yang kotor dapat
menimbulkan penyakit.
Total skor 3
D. Diagnosa keperawatan
1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah
tinggi
2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam memelihara lingkungan rumah
E. Intervensi
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
1. Resiko cidera
(perdarahan pada
pembuluh darah di
otak) berhubungan
dengan ketidak-
mampuan keluarga
dalam merawat
anggota keluarga
yang sakit tekanan
darah tinggi
Setelah di
lakukan pera-
watan/ kun-
jungan 4x
diharapkan
keluarga mam
pu merawat
anggota
keluarga yang
menderita
tekanan darah
tinggi.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kem-
bali tentang kemung
kinan penyebab
terjadinya pening
katan tekanan darah.
- Menyebutkan tanda
dan gejala terjadinya
peningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi bila
tekanan darah terlalu
tinggi.
Verbal: - Menyebutkan 2 dari 3
kemungkinan pe-
nyebab terjadinya pe-
ningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan 2 dari 3
tanda peningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan 2 akibat
yang mungkin terjadi
dari peningkatan
tekanan darah.
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang kemungkinan
penyebab tejadi peningkatan
tekanan darah.
2. Jelaskan tentang tanda/
gejala terjadinya peningkat
an tekanan darah.
3. Jelaskan tentang akibat dari
peningkatan tekanan darah.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kemung
kinan penyebab terja-
dinya peningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan tanda
peningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi pada
peningkatan tekanan
darah.
- Menunjukkan makan-
an yang boleh dan
tidak boleh di
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
- Menyebutkan makan
an yang boleh dan
tidak boleh untuk
penderita tekanan
darah tinggi.
- Memeriksakan diri
secara teratur.
- Penderita mau
Mengurangi
konsumsi garam.
- Menyediakan
makanan yang
rendah garam.
Verbal:
Non verbal:
- Menyebutkan semua
makanan yang boleh di
konsumsi dan yang
tidak boleh di
konsumsi.
- Memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan.
- Masakan yang
dikonsumsi sudah
tidak asin lagi (rendah
garam).
- Menyediakan makan
an yang rendah garam.
4. Jelaskan kepada keluarga
tentang diet pada panderita
tekanan darah tinggi.
5. Obsevarsi kemampuan
keluarga setelah mendapat
penjelasan dari petugas.
6. Anjurkan kepada keluarga
untuk memeriksakan diri
secara teratur.
7. Motivasi penderita untuk
mengurangi garam dalam
setiap makanan.
8. Anjurkan kepada keluarga
untuk menyediakan makanan
yang sesuai dengan diet.
Konsumsi.
- Penderita akan
memeriksakan diri
secara teratur ke
pelayanan kesehatan.
- Keluarga menyedia
kan masakan untuk
penderita (sup dengan
rasa yang tidak asin).
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
2. Resiko terjadinya
penyakit (DHF &
ISPA) berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
Setelah
dilakukan
kunjungan 2x
Keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah yang
sehat.
Keluarga dapat:
- Menyebutkan
beberapa syarat
rumah sehat.
- Menyebutkan kem-
bali dampak dari
lingkungan rumah
yang tidak sehat.
- Menjaga kebersihan
lingkungan rumah
terutama kamar.
- Merapikan baju yang
bergantungan.
- Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur.
Verbal:
Non verbal:
Keluarga mampu:
- Menyebutkan 3 syarat
rumah yang sehat.
- Menyebutkan 2 dari 3
manfaat rumah yang
bersih.
- Rumah tampak rapi
dan tidak ada baju
yang bergantungan.
- Membersihkan rumah
setiap hari.
- Membersihkan kamar
mandi secara teratur.
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang syarat rumah yang
sehat.
2. Jelaskan kepada keluarga
tentang hal-hal dapat terjadi
akibat rumah yang kurang
sehat (lembab, kurang sinar
matahari, bak mandi jarang
dikuras).
3. Diskusikan dengan keluarga
tentang pembagian tugas
dalam menjaga kebersihan
rumah.
4. Anjurkan kepada keluarga
untuk membuka jendela,
melipat baju yang bergan-
tungan.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kembali
syarat dari rumah
yang sehat.
- Menyebutkan akibat
yang bisa timbul
akibat lingkungan
rumah yang tidak
sehat.
- Keluarga mau melipat
baju yang bergantung-
an.
- Keluarga membersih
kan rumah secara
teratur.
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
5. Anjurkan kepada keluarga
untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan
rumah.
6. Beri pujian untuk tindakan
yang tepat.
F. Implementasi.
No. DP Pelaksanaan
II 1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah yang
kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang kurang
sinar matahari, antara lain:
- Banyaknya nyamuk.
- Mempercepat penularan penyakit.
- Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi).
2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:
- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
- Sirkulasi udara yang lancar.
- Lantai yang keras dan bersih.
3. Mediskusikan dengan Ny. S dalam membagi tugas untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada
selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.
5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara
bergantian.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas
tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
I 1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat
ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan
makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan
tekanan darah antara lain:
- Kepala pusing.
- Tengkuk/ leher terasa kaku.
- Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu:
- Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya stroke atau lumpuh
separo atau lumpuh total.
- Kematian akibat stroke yang parah.
4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah yang tinggi dapat
diturunkan dengan:
Tgl Pelaksanaan
- Mengatur makanan/ keseimbangan makanan.
Makanan rendah garam (kurang garam).
- Olahraga secara teratur.
- Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah antara
lain:
Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat.
5. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur ke
puskesmas untuk mengetahui tekanan darah.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas
tentang hal-hal yang telah dijelaskan oleh petugas.
Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala terjadinya peningkatan
tekanan darah.
Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk penderita tekanan darah tinggi.
G. Evaluasi
Tgl Evaluasi
S:
O:
A:
P:
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat
baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras
bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.
- Rumah tampak bersih dan rapi.
- Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
S:
O:
A:
P:
- Ny. S mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah berkurang.
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan makanannya yang
garamnya sudah dikurangi.
- Tekanan darah 140/90 mmHg.
- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak asin lagi.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
- Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat
pelayanan kesehatan secara teratur.
ANALISA DATA
Tgl Data Etiologi Masalah/ Diagnosa
keperawatan
10/8/01 S:
O:
- Ny. S mengatakan sering
mengalami sakit kapala
sampai di bagian belakang
leher dan leher terasa kaku.
- Ny. S mengatakan Selama
ini tidak ada pantangan
makan dan jarang kontrol ke
Puskesmas.
- Bila pusing Ny. S
mengatakan di obati dengan
membelikan obat di warung.
- Tekanan darah saat
pengkajian 200/100 mmHg.
- Nadi 100 x/mnt.
- Respirasi 20 x /mnt.
- Kaku leher (+).
- Oedema (-/-).
- Kelemehan otot -/-.
- Ny. S berusia 65 th.
Ketidak
mampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga yang
menderita
tekanan darah
tinggi.
Resiko cidera:
perdarahan otak
pada anggota
keluarga Tn. M
yaitu Ny. S
10/8/01 S:
O:
- Tn . M mengatakan
mulutnya terasa pahit jika
tidak merokok.
- tn. M mengatakan biasanya
merokok setiap kali selesai
makan dan minum kopi.
- Tekanan darah 110/60
mmHg, usia Tn. M 72 th.
- Nadi 80 x/mnt.
- Respirasi 20 x/mnt.
- Rochi -/-.
- Wheezing -/-.
- Sessak (-)
Ketidak
mampuan
keluarga
mengambil
keputusan untuk
mengatasi
kebiasaan
kurang sehat:
merokok
Resiko terjadinya
gangguan saluran
pernafasan (ISPA)
pada Tn. M
Skoring
Masalah keperawatan: Resiko cidera: perdarahan otak pada anggota keluarga Tn. M yaitu
Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarag merawat
anggota keluarga yang sakit.
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Tidak sehat
2. Kemungkinan
masalah dapat
di ubah.
sebagian
3. Potensi masalah
untuk di cegah.
cukup
4. Menonjonya
masalah
Segera di
tangani
3/3 x 1= 1
½ x 2 = 1
Tekanan darah tinggi merupakan keadaan yang
tidak sehat dan dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah di otak sehingga terjadi
perdarahan di otak.