askep IUD

17
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jumlah penduduk yang besar dan kurang serasi, selaras dan seimbang dengan daya tampung lingkungan dapat mempengaruhi segala segi pembangunan dan kehidupan masyarakat, sedangkan jumlah penduduk yang besar dan berkualitas merupakan salah satu modal dasar dan faktor dominan bagi pembangunan nasional. Maka untuk mewujudkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera dilkasanakan melalui program KB nasional. Salah satu strategi yang dilaksanakan adalah meningkatkan kualitas pelayanan, memberikan kepuasan, kemantapan dan rasa aman bagi klien. (BKKBN, 2004 : 27) Pemakaian metode kontrasepsi pada akseptor KB terdapat beberapa efek samping, dengan demikian dalam pemakaian berbagai alat kontrasepsi perlu adanya kegiatan pembinaan yang lebih intensif, namun upaya tersebut belum dapat dilaksanakan oleh karena kendala waktu dan tenaga. 1

description

Askep IUD

Transcript of askep IUD

BAB IPENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANGJumlah penduduk yang besar dan kurang serasi, selaras dan seimbang dengan daya tampung lingkungan dapat mempengaruhi segala segi pembangunan dan kehidupan masyarakat, sedangkan jumlah penduduk yang besar dan berkualitas merupakan salah satu modal dasar dan faktor dominan bagi pembangunan nasional. Maka untuk mewujudkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera dilkasanakan melalui program KB nasional. Salah satu strategi yang dilaksanakan adalah meningkatkan kualitas pelayanan, memberikan kepuasan, kemantapan dan rasa aman bagi klien.(BKKBN, 2004 : 27)Pemakaian metode kontrasepsi pada akseptor KB terdapat beberapa efek samping, dengan demikian dalam pemakaian berbagai alat kontrasepsi perlu adanya kegiatan pembinaan yang lebih intensif, namun upaya tersebut belum dapat dilaksanakan oleh karena kendala waktu dan tenaga.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi KontrasepsiKontrasepsi berasal dari kata kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinyakehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Salah satu Alat Kontrasepsi ialah Alat kontrasepsi dalam Rahim (IUD)

A. Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)IUD(Intra Uterin Device) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang.AKDR adalah bahan inert sintetik (dengan atau tanpa unsur tambahan untuk sinergi efektifitas) dengan berbagai bentuk, yang dipasangkan ke dalam rahim untuk menghasilkan efek kontraseptif.AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastic (polyethylene). Ada yang dililit tembaga , ada yang dililit tembaga bercampur , dan yang berisi hormone progesterone.

B. Jenis Jenis AKDR1. Sarwono P, 2002spiral (Lippes loop), huruf T (Tcu380A, Tcu200C dan Nova T), tulang ikan (MLCu250 dan 375) dan batang (Gynefix). Unsure tambahan adalah tembaga (Cuprum) atau hormon (Levonorgestrel). BKKBN menggunakan Cupper T 380 A sebagai standar yang dibuat oleh PT Kimia Farma. 2. Jenis AKDRa. Lippes-Loop(spiral)b. Saf-T-Coilc. Dana-Superd. Copper-T (Gyne-T)e. Copper-7 (Gravigard)f. Multiloadg. Progesterone IUD

a. Lippes LoopIUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah IUD jenis ini.

b. Copper-TIUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.

c. Copper-7IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.

d. Multi LoadIUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.

C. Cara kerjaa. AKDR non hormonal (IUD) 1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii. 2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri 3.AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi.

b. AKDR hormonal (mirena)cara kerja mirena ini adalah dengan mengeluarkan hormon progestin sintetis bernama levonorgestrel sebanyak 20 mikrogram setiap harinya. Hormon ini selanjutnya akan memberikan pengaruh terhadap lendir rahim sehingga lebih kental. Akibatnya sel sperma yang masuk ke dalam rahim akan mengalami kesulitan untuk bergerak karena suasana lendir rahim yang lebih mampat. Hal ini lebih mirip seperti cara kerja implant yang juga sama-sama mempengaruhi suasana lendir rahim menjadi lebih kental.

D. efektivitasIUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun. Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun. Cu T 380A dapat untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.

E. Mekanisme Kerja AKDR sebagai alat kontrasepsiBagaimana mekanisme kerja AKDR belum diketahui dengan pasti, tetapi kerjanya bersifat lokal.1. AKDR merupakan benda asing dalam rahim sehingga menimbulkan reaksi benda asing dengan timbunan leokosit, makrofag, dan limposit.2. AKDR menimbulkan perubahan pengeluaran cairan, prostaglandin, yang menghalangi kapasitas spermatozoa.3. Pemadatan endometrium oleh leukosit, makrofag, dan limfosit menyebabkan blastokis mungkin dirusak oleh makrofag dan blastokis tidak mampu melaksanakan nidasi.4. Ion Cu yang dikeluarkan AKDR dengan Cupper menyebabkan gangguan gerak spermatozoa sehingga mengurangi kemampuan untuk melaksanakan konsepsi.

F. Indikasi1. Usia reproduktif2. Keadaan nulipara3. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang4. Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui6. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi7. Risiko rendah dari IMS8. Tidak menghendaki metoda hormonal9. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari10. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama11. Perokok12. Gemuk ataupun kurus

G. Kontraindikasi1. Belum pernah melahirkan2. Adanya perkiraan hamil3. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.4. Perdarahan vagina yang tidak diketahui5. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)6. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septic.7. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat mempengaruhi kavum uteri.8. Penyakit trofoblas yang ganas.9. Diketahui menderita TBC pelvic.10. Kanker alat genital11. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

H. Keuntungana. AKDR non hormonal1. Sangat efektif. 0,6 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun2. IUD dapat efektif segera setelah pemasangan3. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)4. Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan5. Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A6. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI7. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)8. Dapat digunakan sampai menopause9. Tidak ada interaksi dengan obat-obat10. Membantu mencegah kehamilan ektopik11. Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur

b. AKDR hormonal1. Mengurangi volume darah haid dan mengurangi disminorrhoe.2. Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh synechiae (Ashermans Syndrome).c. Keuntungan (Sarwono P, 1999)1. Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan2. Pemasangan tidak memerlukan medis teknis yang sulit3. Kontrol medis yang ringan4. Tidak menimbulkan efek sistemik5. Alat ekonomis6. Efektivitas cukup tinggi7. Pulihnya kesuburan setelah AKDR dicabut berlangsung baik (reversibel).

I. Kerugiana. AKDR Non hormonal1. Mengurangi volume darah haid dan mengurangi disminorrhoe.2. Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh synechiae (Ashermans Syndrome).b. AKDR hormonal1. Perubahan siklus haid.2. Haid lebih lama dan banyak.3. Perdarahan (spotting) antar menstruasi.4. Disaat haid lebih sakit.

J. Efek samping1. SpottingKeluarnya bercak-bercak darah diantara siklus menstruasi, spoting akan muncul jika capek dan stress. Perempuan yang aktif sering mengalami spotting jika menggunakan kontrasepsi AKDR.2. Perubahan siklus menstruasiSetelah pemasangan AKDR siklus menstruasi menjadi lebih pendek. Siklus menstruasi yang muncul lebih cepat dari siklus normal rata-rata yaitu 28 hari dengan lama haid 3-7 hari, biasanya siklus haid berubah menjadi 21 hari.3. AmenoreTidak didapat tanda haid selama 3 bulan atau lebih.4. DismenoreMunculnya rasa nyeri saat menstruasi.5. MenorrhageaPerdarahan berat secara eksesif selama masa haid atau haid yang lebih banyak. 6. Fluor albusPenggunaan AKDR akan memicu rekurensi vaginosis bacterial yaitu keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang disebabkan bertambahnya pertumbuhan flora vagina bakteri anaerob menggantikan Lactobacillus yang mempunyai konsentrasi tinggi sebagai flora normal vagina.7. Pendarahan Post seksualPendarahan post seksual ini disebabkan karena posisi benang AKDR yang menggesek mulut rahim atau dinding vagina sehingga menimbulkan pendarahan.

K. Komplikasi1. merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia2. perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)3. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS4. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan5. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD, PRP dapat memicu infertilitas6. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD7. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD. Biasanya menghilang dalam 1 2 hari8. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat melepas9. Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang segera setelah melahirkan)10. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan normal11. Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.

L. Waktu pemasangan1. Kapan saja dalam siklus haid selama yakin tidak hamil.2. Pemasangan setelah persalinan :a. Boleh dipasang dalam waktu 48 jam pasca persalinan.b. Dapat pula dipasang setelah 4 minggu pasca persalinan, dengandipastikan tidak hamil.3. Setelah keguguran atau aborsi :a. Jika mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir, boleh dipasang jika tidak ada infeksi. Jika keguguran lebih dari 7 hari terakhir, boleh dipasang jika dipastikan tidak hamil. b. Jika terjadi infeksi, boleh dipasang 3 bulan setelah sembuh.4. Jika ganti dari metode lain :Jika telah memakai metode lain dengan benar atau tidak bersenggama sejak haid terakhir, AKDR boleh dipasang.

M. Waktu pemakai memerikasaan diri1. 1 bulan pasca pemasangan 2. 3 bulan kemudian 3. Setiap 6 bulan berikutnya 4. Bila terlambat haid 1 minggu 5. Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya

N. Waktu pencabutan1. Ingin hamil kembali.2. Leukorea, sulit diobati dan klien menjadi kurus.3. Terjadi infeksi.4. Terjadi perdarahan.5. Terjadi kehamilan.

O. Upaya perawat dalam menanggulangi efek samping1. Jika permasalahan ringan, dianjurkan agar dilakukan konseling.2. Jika terjadi terdapat infeksi maupun gejalanya segera dibawa ke rumah sakit terdekat.3. Pada efek samping amenore, periksa apakah sedang hamil atau tidak.a. Apabila tidak, AKDR tidak dilepas. Memberi konseling dan menyelidiki penyebab amenorea apabila dikehendaki.b. Apabila hamil, dijelaskan dan disarankan untuk melepas AKDR apabila talinya terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu.c. Apabila benang tidak terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR tidak dilepas.d. Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan kehamilan tanpa melepas AKDR maka dijelaskan adanya resiko kemungkinan terjadinya kegagalan kehamilan dan infeksi serta perkembangan kehamilan harus lebih diamati dan diperhatikan.4. Untuk penanganan dismenore yaitu memastikan dan menegaskan adanya penyakit radang panggul (PRP) dan penyebab lain dari kekejangan. a. Menanggulangi penyebabnya apabila ditemukan.b. Apabila tidak ditemukan penyebabnya diberi analgesik untuk sedikit meringankan. Apabila klien mengalami kejang yang berat, AKDR dilepas dan membantu klien menentukan metode kontrasepsi yang lain.5. Pada perdarahan hebat yaitu :a. Apabila tidak ada kelainan patologis, perdarahan bekelanjutan serta perdarahan hebat, melakukan konseling dan pemantauan.b. Memberi Ibuprofen (800mg, 3 x sehari selama 1 minggu) untuk mengurangi perdarahan dan memberikan tablet besi (1 tablet setiap hari selama 1-3 bulan).c. AKDR memungkinkan dilepas apabila klien menghendaki. Apabila klien telah memakai AKDR selama lebih dari 3 bulan dan diketahui menderita anemi (Hb