ASKEP HIPERTENSI KEHAMILAN

7
 Laporan Pendahuluan PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS PSIK UR  NAMA : MUHARINA AMELIA  NIM : 1011113921 KASUS : HIPERTENSI ALAM KEHAMILAN A! e"# n#$ # PUSKESMAS: SAIL H#per% en$# &e$%a$# onal adalah pen# n& 'a% an%e'anan darah (a n& %er)a d# $aa % 'eha*#lan d#*ana %e'anan darah *en+apa# 1,0-90**H& a%au le.#h un%u' per%a*a 'al# dal a* 'eh a*#l an/ %e%ap# .el u* *en &ala *# pro%e#nur#a # ll#a*$/ 200 ,! H#per%en$# &e$%a$#onal d#$e.u% h#per%en$# $e*en%ara )#'a %#da' %er)ad# pree'la*$#a dan %e'anan darah 'e*.a l# 'e nor*a l dala* 12 *#n& &u po$%p ar%u*! Pen(a' #% h#per%e n$# dala* 'eha*#lan *er upa 'an 'ela# nan a$'ule r (an & %er )ad# $e.el u* 'eha*#lan a%au %#*.u l dala * 'eha*#lan pada per*u'aan n#"a$ $a$%ra#na%a 194, dala* purna#n&$#h/ 2010! 5!E%#olo&# Te or# (an& *en &e*u'a 'an %en%an & .a& a#*ana dap a% %er )ad# h#p er%en$ # pada 'eha*#lan +u'up .an(a' $eh#n&&a 6e#"el 1922 *en(e.u% $e.a&a# 7d#$ea$e o" %heor(8!  Na*n ada .e.erapa "a'%or (an& *en)ad# pen(e.a. %er)ad#n(a h#per%en$# dala* 'eha*#lan an%ara la#n : 1! Teor # &ene% #'  5erda$ar'an %eor# #n# 'o*pl#'a$# h#per%en$# pada 'eha*#lan dapa% d#%urun'an pada ana' pere*puan $eh#n&&a $er#n& %er)ad# h#per%en$# $e.a&a# 'o*pl#'a$# 'eha*#lan! $#"a% hered#%ern(a adalah re$e$#" $eh#n&&a )aran& %er)ad#! 2! Teor# #*un#olo&# Ha$#l 'on$ep$# **erupa'an .enda a$#n& %#da' *urn# 'arena $e.a&#an &ene%#'n(a  .era$al dar# $el *a%ernal/ $eh#n&&a $e.a&#an .e$ar 'eha*#lan .erha$#l den&an .a#' $a*p a# a% er *! Pa da #.u de n& an pr ee'l a*$# he lper T +e ll Th# n(a rend ah d#.and#n&'an den&an #.u (an& %#da' pree'la*$#! #*ana 'e%#da'$e#*.an&an ThI d#pen&aruh# oleh adeno$#n! Menuru% penel#a%#an (one(a*a 2002 'adar adeno$#n  para pender#%a PE le.#h .e$ar d#.and#n&'an (an& nornal! Adeno$#n (an& %#n&&# *e*.ua% T$el #.u *en)ad# rendah dan T$el *en&ha$#l'an $#%o'#n#' $pe$#"#' (an&

description

ASKEP HIPERTENSI KEHAMILAN

Transcript of ASKEP HIPERTENSI KEHAMILAN

Laporan PendahuluanPRAKTIK KLINIK KEPERAWATANMATERNITASPSIK URNAMA : MUHARINA AMELIANIM : 1011113921KASUS: HIPERTENSI DALAM KEHAMILANA. Definisi

PUSKESMAS: SAILHipertensi gestasional adalah peningkatantekanan darah yang terjadi saat kehamilan dimana tekanan darah mencapai 140/90mmHg atau lebih untuk pertama kali dalam kehamilan, tetapi belum mengalami proteinuria (williams,2004). Hipertensi gestasional disebut hipertensi sementara jika tidak terjadi preeklamsia dan tekanan darah kembali ke normal dalam 12 minggu postpartum. Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan pada permukaan nifas (sastrawinata 1984 dalam purnawingsih, 2010).B. EtiologiTeori yang mengemukakan tentang bagaimana dapat terjadi hipertensi pada kehamilan cukup banyak sehingga zweifel (1922) menyebut sebagai disease of theory. Namn ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya hipertensi dalam kehamilan antara lain :1. Teori genetikBerdasarkan teori ini komplikasi hipertensi pada kehamilan dapat diturunkan pada anak perempuan sehingga sering terjadi hipertensi sebagai komplikasi kehamilan. sifat herediternya adalah resesif sehingga jarang terjadi.2. Teori imuniologiHasil konsepsi mmerupakan benda asing tidak murni karena sebagian genetiknya berasal dari sel maternal, sehingga sebagian besar kehamilan berhasil dengan baik sampai aterm. Pada ibu dengan preeklamsi helper T cell (Thi) nya rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak preeklamsi. Dimana ketidakseimbangan (ThI) dipengaruhi oleh adenosin. Menurut peneliatian yoneyama (2002) kadar adenosin para penderita PE lebih besar dibandingkan yang nornal. Adenosin yang tinggi membuat Tsel ibu menjadi rendah dan Tsel menghasilkan sitokinik spesifik yang memudahkan implantasi. Namun jika sitokinin berkurang terjadinya gangguan saat implatasi dan disfungsinya menyebabkan PE3. Invasi tropoblast yang abnormalInplantasi plasenta yang normal terjadi penggantian endotel dan dinding otot dari pembuluh darah serta pembesaran dari pembuluh darah. Tetapi pada implantasi yang abnormal invasi tropoblast terjadi secara tidak sempurn. Pembuluh darah desidua terbungkus dengan tropoblas endovaskuler sehingga pembuluh darah menjadi vasokontriksi4. NutrisiKonsumsi daging yang berlebihan, protein, purine, lemak mengakibatkan terjadinya artherosklerosis sehingga tekanan darah ibu semakin meningkat.C. Manifestasi klinisTanda gejala yang timbul pada hipertensi kehamilan dibedakan berdasarkan klasifikasi. Menurut national high blood pressure education program tahun 2001, hipertensi dibagi menjadi :1. Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi dapat menghilang setelah 3bulan pasca persalinan atau kehamilannya dengan tanda-tanda preeklamsi tetapi tanpa protein, gejalanya adalah :a. Tekanan darah 140/90 mmHg terjadi pertama kali dalam kehamilan.b. Tidak terdapat proteinuria.c. Tekanan darah kembali normal dalam waktu kurang dari 12 minggu postpartumd. Diagnosa akhir hanya dapat ditegakan setelah melahirkane. Dapat disertai dengan gejala nyeri epigastrum atau trombositopenia2. PreeklamsiaHipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. PE dapat terbagi lagi menjadi :a. Ringan 1) Tekanan darah 140/90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu2) Proteinuria 30 mg/24 jam atau 1+ dispstickb. Berat1) Tekanan darah 160/110 mmHg pada kehamilan > 20 minggu2) Proteinuria 20 mg/24 jam atau 2+ dispstick3) Serum creatinin > 1,2 mg/dl (kecuali sebelumnya sudah abnormal)4) Trombosit < 100.000/mm35) Peningkatan alanin aminotranferase (ALT)6) Nyeri kepala berat dan penglihatan kabur7) Nyeri epigastrum3. EklamsiaApabila ditemukan kejang-kejangpada penderita preeklamsi yang dapat juga disertai koma.4. Hipertensi kronikHipertensi timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu dan menetap setelah 12 minggu pasca persalinan, gejalanya :a. Tekanan darah 140/90 mmHg sebelum kehamilan 20 minggu dan tidak terkait dengan penyakit tropoblas gestasional.b. Lebih atau menetap sampai lebih dari 12 minggu pasca persalinan.5. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsiaHipertensi kornik yang disertai tanda-tanda preeklamsia atau hipertensi kronik yang diserta dengan proteinuria.D. Pemeriksaan penunjang1. Uji SMACAsam urat meningkat pada preeklamsia, tetapi tidak pada hipertensi kronik. Temuaan bermakna jika > 6, Peningkatan SGOT menandakan adanya gangguan pada hati.2. Hitung darah lengkapa. Peningkatan hematokrit mungkin disebakana oleh hemokonsentrasib. Hitung trombosit bila jumlah nya rendah dapat mengidentifikasikan adanya gangguan vaskuler.3. Pemeriksaan kadar protein, kreatinin, BUN, ALT, melijat adanya kerusakan pada ginjalE. Asuhan keperawatan1. Pengkajian a. Identitas klien (nama, umur, alamat)b. Keluhan utamaKeluhan yang paling sering adalah sakit kepala. Terutama area kuduk, mata berkunang-kunang, pandangan kabur, proteinuria, nyeri ulu hati dan peka terhadap cahaya.c. Riwayat penyakit sekarangAdanya riwayat hipertensi saat ini dawali dengan mudah letih, nyeri kepala, diplobia, nyeri epigastrum dan nokturia.d. Riwayat penyakit dahuluAdanya penyakit lain seperti diabetes mellitus, hipertensi, obesitas, hal ini untuk mengetahui faktor prediposisi.e. Riwayat penyakit keluargaAdanya riwayat keluarga yang mengalami hal yang sama, misalnya orang tua perempuan.f. Riwayat psikososialMeliputi bagaimana penerimaan klien tehadap penyakitnya, dan bagaimana cara mengatasinya serta bagaimana perilaku klien terhadap dirinyag. Pengkajian sistem tubuh1) BreathingSesak napas, batuk dengan atau tanpa dahak, riwayat merokok dan suara napas tambahan 2) BloodAdanya trombositopenia dan gangguan pembekuan darah lainnya, tekanan darah meningkat, kadang terdengar bunyi jantung S2, S3 dan S4, takikardi, dstensi vena jugularis, kulit pucat nadi teraba jelas3) BrainKepala pusing,berdenyut, gangguan penglihatan dan kenaikan tekanan intrakranial.4) BladderKaji apakah ada riwayat diabetes mellitus, gangguan pada ginjal dan konsumsi obat diuretik5) BowelMakanan tinggi garam, protein, lemak kolesterol dan adanya rangsangan mual muntah dapat mempengaruhi perubahan berat badan.6) BoneNyeri pada bagian tungkai, nyeri pada sub oksipital berat, nyeri dada, nyeri ulu hati, dan keamanan meliputi cara berjalan2. Diagnosa keperawatana. Perubahan perpusi jaringan berhubungan dengan hipertensi, vasospasme siklit, edema serebralb. Resiko cedera tinggi pada ibu berhubungan dngan iribilitas sistem saraf pusat.c. Kecemasan berhubungan dengan ancaman cedera pada ibu sebelum lahird. Resiko tinggi stress pada jani berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajangan pada teratogen, atau adanya infeksi.3. Intervensia. Perubahan perpusi jaringan berhubungan dengan hipertensi, vasospasme siklit, edema serebral.Tujuan : tidak terjadi vasospasme dan perpusi jaringan tidak terjadiKriteria hasil : klien mengalami vasodilatasi ditandai dengan diuresis, mobilisasi cairan ekstraseluler.NoIntervensiRasional

1.Memantau asupan oral dan infus MGSO4 MGSO4 adalah obat anti kejang yang bekerja pada sambungan mioneural dan merelaksasi vasospasme sehingga menyebabkan peningkatan perpusi ginjal, mobilisasi cairan ekstra seluler (edema dan diuresis)

2.Memantau urine yang keluarMengetahui jumlah urine yang keluar

3.Memantau edema yang terlihatEdema salah satu tanda preeklamsi

4.Mempertahankan tirah baring total dengan posisi miringTirah baring menyebabkan aliran darah uteroplasenta yang sering kali menurunkan tekanan darah dan meningkatkan diuresis

b. Resiko cedera tinggi pada ibu berhubungan dngan iribilitas sistem saraf pusat.Tujuan : gangguan sistem saraf pusat aka menurun mencapai tingkat normalKriteria hasil : klien tidak mengalami kejangNoIntervensiRasional

1.Mendapat data dasarMemantau hasil terapi

2.Memantau pemberian IV MGSO4 dan kadar serum MGSO4MGSO4 adalah obat anti kejang namun dapat mengakibatkan keracunan pada ibu

3.Mengkaji kemungkinan adanya keracunan MGSO4Dosis yang berlebihan akan membuat kerja otot menurun sehingga dapat menyebabkan depresi pernapasan berat

4.Mempertahankan lingkungan tenang, gelap dan nyamanRangsangan kuat misalnya cahaya dapat memicu kejang

c. Kecemasan berhubungan dengan ancaman cedera pada ibu sebelum lahirTujuan : ansietas dapat diatasiKriteria hasil : klien tampak rileks, dapat istrirahat dengan tepat, menunjukan keterampilan pemecahan masalahNoIntervensiRasional

1.Kaji tingkat ansietas klien perhatikan tanda depresi dan pengingkaranMembantu menentukan jenis intervensi yang diperlukan

2.Dorong dan berikan kesempatan untuk pasien mengajukan pertanyaan atau menyatakan masalahMembuat perasaan terbuka dan bekerja sama untuk memberikan informasi yang akan mengatasi masalah

3.Dorong orang terdekat berpartisipasi dalam asuhan sesuai indikasiKeterlibatan meningkatkan rasa berbagi dan memperkecil rasa takut karena tidak tahu.

4. WOC

Resiko cedera pada ibuPusing, gangguan penglihatanGangguan perpusi jaringanAliran darah tubuh ibu tergangguJanin mengalami stressSuplai O2 + nutrisi tergangguKecemasanKurang pengetahuanTekanan darah Beban kerja jantung meningkatVaskularisasi didalam tubuh ibu tergangguKerusakan pembuluh darahHipertensi GestasionalVasokontriksi pembuluh darah maternalFaktor genetik, imunologi, abnormal implantasi plasenta, nutrisi, atherosklerosisi

DAFTAR PUSTAKA

Lippincott, William.(2003). Obsetri dan Ginekologi Panduan Praktis. Jakarta : EGC .(2004). Obsetri Williams : Panduan Ringkas, Edisi 21. Jakarta : EGCManuaba, Ida Bagus.(2007). Pengantar Kuliah Bstertetri. Jakarta : EGCPurnawaningsih, Wahyu.(2010). Asuhan Keperawatan Meternitas. Jakarta : Nuha Medika