ASKEP GERONTIK
-
Upload
jeles-sumolang -
Category
Documents
-
view
693 -
download
4
Transcript of ASKEP GERONTIK
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 1/30
1
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada
semua organ dan jaringan tubuh.
Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan
jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan
reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang
menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis.
Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia
manusia.
Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun
bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan
fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan
baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik. Bagaimana
timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti.
Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom
dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak,
namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut
kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan
dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem
muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga
tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dan gangguan gerak.
(Soenarto, 1982)
Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut,
atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat
dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo,
1994)
BAB II
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 2/30
2
KONSEP DASAR MEDIS
Defenisi.
Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus,
suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur
klain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi
yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut reumatik
termasuk penyakit jaringan ikat.
Klasifikasi.
Reumatik dapat dikelompokkan atas beberapa golongan, yaitu :
1. Osteoartritis.
2. Artritis rematoid.
3. Polimialgia Reumatik.
4. Artritis Gout (Pirai).
1. Osteoartritis.
Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang
lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri,
deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan
sendi besar yang menanggung beban.
2. Artritis Rematoid.
Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan
manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh.
Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini
berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga
menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.
3. Polimialgia Reumatik.
Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan
kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu dan panggul.
Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar 50 tahun ke atas.
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 3/30
3
4. Artritis Gout (Pirai).
Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus,
yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita.
Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya
mendekati masa menopause.
OSTEOARTRITIS
Defenisi
Osteoartritis adalah penyakit peradangan sendi yang sering muncul pada usia
lanjut. Jarang dijumpai pada usia dibawah 40 tahun dan lebih sering dijumpai pada
usia diatas 60 tahun.
Etiologi
Penyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, namun
beberapa faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :
1. Umur.
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang
terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin meningkat dengan
bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang
pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun.
2. Jenis Kelamin.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih
sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada laki
dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada
wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis
osteoartritis.
3. Genetic
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu dari
seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal
terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-
anaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu
dananak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 4/30
4
4. Suku.
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat
perbedaan diantara masing-masing suku bangsa, misalnya osteoartritis paha lebih
jarang diantara orang-orang kulit hitam dan usia dari pada kaukasia. Osteoartritis
lebih sering dijumpai pada orang – orang Amerika asli dari pada orang kulit putih.
Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada
frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan.
5. Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk
timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak
hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga
dengan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula).
Patofisiologi.
UMUR JENIS KELAMIN GENETIK SUKU KEGEMUKAN
Kerusakan fokal tulang rawan pembentukan tulang baru pada
sendi yang progresif tulang rawan, sendi dan tepi sendi
Perubahan metabolisme tulang
Peningkatan aktivitas enzim yang merusak
makro molekul matriks tulang rawan sendi
Penurunan kadar proteoglikan
Berkurangnya kadar proteoglikan
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 5/30
5
Perubahan sifat sifat kolagen
Berkurangnya kadar air tulang rawan sendi
Permukaan tulang rawan sendi terbelah pecah dengan robekan
Timbul laserasi
OSTEOARTRITIS
Menifestasi klinis
Gejala-gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian
timbul rasa nyeri yang berkurang saat istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan
sendi, kaku pagi , krepitasi, pembesaran sendi, dan perubahan gaya berjalan.
Penatalaksanaan
Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis, oleh
karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi
rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak mampuan. Obat-obat anti
inflamasinon steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi sinovitis,
meskipun tak dapat memperbaiki atau menghentikan proses patologis osteoartritis.
P er lin d u n g an sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang
baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat,
alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu
diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena kakai yang tertekuk (pronatio).
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 6/30
Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus
menjadi program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan seringkali dapat
mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.
Dukungan
psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya
yang menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin
menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut
memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan untuk memakai alat-
alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.
Persoalan Se ksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada tulang
belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai dari dokter karena
biasanya pasien enggan mengutarakannya.
Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yangmeliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat. Pemakaian
panas yang sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa nyeri dan
kekakuan. Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok
jangan dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas dapat dipakai seperti
Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonic, inframerah, mandi paraffin dan mandi dari
pancuran panas.
Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot
yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan isometric lebih
baik dari pada isotonic karena mengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi
dan tulang yang timbul pada tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya
beban ke sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot periartikular
memegang peran penting terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, maka
penguatan otot-otot tersebut adalah penting.
Operasi
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 7/30
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan
sendi yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang
dilakukan adalah osteotomy untuk mengoreksi ketidaklurusan atau ketidaksesuaian,
debridement sendi untuk menghilangkan fragmen tulang rawan sendi, pebersihan
osteofit.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 8/30
I. Biodata
Tgl. Pengkajian : 20 Februari 2004
Nama : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 67 tahun Status Perkawinan : Janda
Agama : Islam Pendidikan : SPG
Pekerjaan : Tidak ada Alamat : Petisah
Tgl masuk : Tahun 200 Wisma / kamar : Anggrek 1
Diagnosa medis : Rematik (Artritis Reumatoid)
Penanggung jawab :
Nama : Tn. P
Hubungan dengan Klien : Anak abang Klien (keponakan)
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Binjai
II. Keluhan Utama
Nenek S. mengatakan bahwa kaki kanan dan kirinya sering sakit, dan dahulu
pernah bengkak dari lutut ke bawah.
III. Riwayat Kesehatan Sekarang
Provocative / Palliative
Apa Penyebabnya
Klien mengatakan bahwa pernah dibawa ke praktek dokter dan sakitnya itu
asam urat.Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Dengan berobat kedokter dan juga memakai ramuan yaitu daun ubi, pala,
jahe, kemudian ditumbuk dan airnya di sapukan di kaki yang benkak dan
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 9/30
katanya, dan juga terlihat memang kempes. Tapi nyerinya masih selalu
kambuh.
Quantity / Quality
A. Bagaimana dirasakan
Nenek S. mengatakan kaki kanan dan kiri terasa sakit apalagi dibawa berjalan
skala : 4 – 6.
B. Bagaimana dilihat
Nenek S. memijat-mijat kakinya dan wajahnya terlihat meringis.
Region
A. Dimana Reaksinya
Pada bagian kedua kakinya yaitu kanan dan kiri. B.
Apakah menyebar
Nenek S. mengatakan sakitnya menyebar ke paha.
Sever ity ( M enggang g u Akt iv itas)
Nenek S. mengatakan sakitnya sangat mengganggu aktivitas karena pernah membuat
klien tidak bisa berjalan (pernah bengkak). Bila sakit ini klien tidak mempunyai
aktivitas yang rutin karena keadaan kakinya yang tidak bisa dibawa berjalan jauh.
Time (kapan mulai timbul dan bagaimana terj adinya)
Klien mengatakan sakitnya sejak 4 tahun ½ terakhir ini, dan pernah kedua
kakinya bengkak sehingga membuat tidak bisa berjalan selama 5 bulan pada
tahun 2002.
IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Penyakit Yang Pernah Dialami
Klien mengatakan tidak pernah rawat inap di RS karena tidak pernah mengalami
penyakit yang parah sebelumnya, paling hanya sakit ringan yaitu demam, flu,
batuk ringan.
Pengobatan / Tindakan Yang Dilakukan
Klien mengatakan paling hanya
cocok (2 sampai 3 hari sembuh).
Pernah Dirawat / Dioperasi
dengan obat-obat warung dan kebetulan
Klien mengatakan tidak pernah dirawat / di operasi, biasanya hanya
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 10/30
menggunakan obat-obat warung.
Alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai pantangan apapun, tetapi sekarang
punya pantangan karena penyakitnya yang sekarang, seperti jeroan, bayam.
Imunisasi
Klien mengatakan tidak pernah di imunisasi.
V. Riwayat Kesehatan Keluarga
Orang tua :
- Klien mengatakan orang tuanya tidak mempunyai penyakit reumatik seperti
klien saudara kandung.
- Klien mengatakan saudaranya ada yang memiliki penyakit seperti klien yaitu
abang ke-2 dan kini meninggal dunia.
Penyakit keturunan tidak ada
Anggota keluarga yang meninggal
Klien mengatakan suami, 2 orang tua, dan 6 saudaranya telah dunia.
Penyebab meninggal
Klien mengatakan orang tua meniggal karena usianya yang sudah tua,
suami karena kecelakaan, dan 6 saudaranya, klien tidak mengingatnya.
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 11/30
Ny.S
67 thn
Reumatik
Keterangan : : Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: klien
Nenek S. anak ke-6 dari 7 bersaudara, 6 saudara klien sudah meninggal semua,
suami klien juga telah meninggal. Klien tidak memiliki anak dari pernikahannya.
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 12/30
VI. Riwayat / Keadaan Psikososial
A. Bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
B. Persepsi klien tentang penyakitnya
Klien menganggap penyakitnya sulit disembuhkan / tidak mungkin sembuh
dan membuat berat badannya semakin menurun. Klien mengatakan telah
berobat dimana-mana. Namun klien tetap bersukur masih bisa berjalan walau
lambat dan memakai tongkat dari lumpuhnya. C.
Konsep diri
1. Body image
Klien mengatakan berat badannya makin lama makin turun dan sekarang
makin cepat lelah
2. Ideal diri
Klien mengharapkan dan selalu berdoa kepada Tuhan YME agar diberikan
ketabahan dalam menghadapi penyakitnya dan kesembuhan walau tidak
terlalu mengharap
3. Harga diri
Klien senang tinggal di panti karena tercukupi semua kebutuhannya, dan
bebas melakukan apa saja yang diinginkan.4. Peran diri
Klien seorang janda yang telah ditinggal suaminya karena meninggal kurang
lebih 10 tahun lalu. Dari perkawinannya klien tidak memiliki anak.
5. personal identity
Klien merupakan anggota Panti Tresna Werdha Abdi di wisma Teratai.
Klien merupakan janda tanpa anak.
D. Keadaan emosi
Keadaan emosi klien dalam keadaan stabil.
E. Perhatian terhadap orang lain/lawan bicara
Klien tampak memperhatikan dan menanggapi setiap pertanyaan yang di
berikan kepadanya.
F. Hubungan dengan keluarga
Harmonis dengan keluarga yang ada (keponakan-keponakannya) dan masuk ke
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 13/30
panti karena keinginan klien sendiri / tidak mau menyusahkan keluarga.
G. Hubungan dengan orang lain
Baik, klien mau bergaul dengan sesama warga panti teruatama dengan
sesama anggota satu wisma.
H. Kegemaran = menonoton tv dan duduk,duduk di ruang tamu wisma.
I. Daya Adaptasi.
Klien dapat beradaptasi dengan warga di pantai walaupun warga kurang
mengikuti kegiatan yang ada di pantai seperti pengajian, gotong royang dan
senam pagi karena keterbatasan grakakibat penyakitnya.
J. .Mekanisme Pertahanan diri.
Klien memiliki pertahanan diri yang efektif.
VII. Pemeriksaan Fisik.
A. Keadaan Umum. = Klien dalam kondisi baik namun terlihat kondisi kaki lemah
sehingga perlu bantuan tongkat untuk berjalan dan berat badan ,klien masih terlihat
overweight sehingga memperberat beban kaki saat berjalan.
B. Tanda – Tanda Vital.
TD = 150 / 90 mmhg
HR = 80 kali / menit
R = 24 kali /menit.
TB = 159 cm.
BB = tidak dilakukan karena kurangnya fasilitas di Panti.
C. Pemeriksaan Head to Toe.
1. Kepala dan Rambut.
1. Kepala.
• Bentuk = Simetris
• Kulit Kepala = bentuk kepala tampak bersih dan
2. Rambut.• Penyebaran dan keadaan rambut= rambut sudah banyak uban.
• Bau = rambut seperti bau keringat.
3. Wajah.
• Warna kulit = hitam.
2. Mata.
• Bentuk = simetris terhadap wajah.
• Ketajaman penglihatan= kurang baik sehingga
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 14/30
menggunakan alat bantu penglihatan.
• Konjungtiva. = tidak anemia.
• Sklera. = tidak ikterus.
• Pupil = isokor (kanan dan kiri).
• Pemakaian alat bantu. = memakai kacamata baik membaca
ataupun tidak membaca.
3. Hidung.
• Bentuk
• Fungsi penciuman
= simetris
= baik,dapat membedakan bau.
• Pendarahan = tidank megalami pendarahan.
4.Telinga.
• Bentuk telinga = simetris antara kanan dan kiri.
• Lubang telinga = terdapat serumen tapi dalam batas normal.
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 15/30
• Ketajaman pendengaran = kurang mendengar karena sudah tua.
5. Mulut dan Faring.
• Keadaan bibir = bibir klien kering
• Keadaan gusi dan gigi = tidak ada pendarahan gusi dan gigi.
Gigi terlihat bersih dan tidak lengkap.
• Keadaan lidah = tidak ada tanda pendaarahan.
6. Leher.
• Tyroid = tidak terdapat pembesaran KGB
• Suara = Klien mengeluarka dengan kata kata jelas.
• Denyut nadi karotis = teraba.
• Vena jugularis = teraba.
D. Pemeriksaan integumen.
• Kebersihan klien = klien tampak bersih.
• Warn = kulit hitam
• Turgor = turgor kulit baik (kulit cepat kembali).
• Kelembaban = kulit tampak sedang (tidak kering ) agak
Keriput.
E. Pemeriksaan Payudara dan ketiak.
Klien tidak bersedia karena merasa malu.
F. Pemeriksan Tharax / Dada.
1. Inspeksi.
• Bentuk Thorax. = simetris antara kanan dan kiri.
• Pernafasan = frekuensi 24 kali / menit.
Irama teratur dan tidak ada suara tambahan.
• Tidak ada tanda kesulitan bernafas.
G. Pemeriksaan Paru.
• Palpasi getaran suara = terdengar dan teratur.
• Rerkusi • Auskultasi
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 16/30
= bunyi resonan. = suara nafas teratur.
H. Pemeriksaan Abdomen.
1. Inspeksi.
• Bentuk Abdomen = simetris antara kanan dan kiri.
• Benjolan = tidak ada benjolan.
2. Palpasi.
• Tanda nyeri tekan = tidak ada nyeri.
• Benjolan = tidak ada.
• Tanda ascites
• Hepar
= tidak ada.
= tidak ada pembengkakan.
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 17/30
I. Pemeriksaan Kelamin dan Sekitarnya.
Klien tidak bersedia melakukannya karena merasa malu.
J. Pemeriksaan Mulkusskletal / Ekstremitas.
• Kesimetrian otot = simetris kanan dan kiri.
• Pemeriksaan edema = tidak ada edema
• Kekuatan otot = kekuatan otot telah berkurang.
Dimana klien lebih banyak duduk (tidak ada aktivitas rutin ),bila berjalan
menggunakan alat bantu yaitu tongkat dan berjalan lambat.Klien berjalan
lambat dan berhati hati karena klien mengatakna takut jatuh , apalagi berjalan
jauh.
• Kelainan pada Ekstremitas dan kuku.
K. Pemeriksaan Neurologis
1. Tingkat kesadaran
GCS = 15 :
2. Status Mental E = 6, M = 4 , V = 5
• Kondisi Emosi / Perasaan
Dalam keadaan stabil
• Orientasi
Klien masih dapat berorientasi dengan baik, baik waktu, tempat dan orang
• Proses Berfikir
Ingatan klienmasih kuat, klien masih ingat masa lalunya
Perhitungan = klien dapat berhitung agar cepat sembuh
• Motivasi : Klien berkeinginan agar cepat sembuh
• Persepsi : Klien menganggap / kurang yakin penyakit dapat sembuh
total
• Bahasa : Klien menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa
3. Fungsi Motorik
• Cara berjalan : Klien sulit berjalan
• Test jari hidung : Klien dapat menyentuh hidung
•Promosi dan supinasi test : Klinik mampu membalik-balikkan tangan
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 18/30
• Romberg test : Klien mampu berdiri walau dengan bantuan.
4. Fungsi Sensori
Test tajam tumpul : klien dapat membedakan benda tajam dan tumpul Test
panas dinding : Klien dapat membedakan benda panas dan dingin
Membedakan dua titik : Klien dapat membedakan dua titik
Identifikasi sentuhan ringan
Reflek
Pada pemeriksaan reflek tidak dilakukan karena tidak tersedianya alat.
III.
a.
Pola Kebiasaan sehari-hari
Pola tidur dan kebiasaan
• Waktu tidur : siang ± ½ jam dan malam ± 6 -7 jam
• Waktu bangun : klien bangun umumnya/seringnya jam 05.00 Wib
• Masalah tidur : tidak ada masalah
• Hal-hal yang mempermudah tidur: bila tidur malam akan mudah bila tidak
tidur siang
• Hal-hal yang mempermudah tidur : bila menghidupkan jam beker
b. Pola Eliminasi
a. Pada BAB : 1X sehari dan tidak ada penggunaan laktasi
Riwayat perdarahan, tidak ada dan saat mengkaji tidak terjadi diare
Karakter feses : klien mengatakan tidak terlalu keras dan tidak encer/sedang b.
BAK :
• Pola BAK : ± 6 – 7 x/hari dan tidak terjadi inkontinensia
• Karakter urin : kuning tidak terlalu pekat dan tidak terjadi retensi urin
• Tidak ada rasa nyeri / rasa terbakar/kesulitan BAK
• Tidak ada penggunaan diuretik
• Tidak ada riwayat penyakit ginjal
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 19/30
c. Pola makan dan minum
1. Gejala (subjektif)
• Diit type : Jenis makanan yaitu makanan biasa dan jumlah makanan per hari 3 piring
dalam per hari.
• Nyeri ulu hati tidak ada
• Kehilangan selera makan : kadang-kadang dan lausea, vomite (mual, muntah tidak
ada
• Alergi terhadap makanan tidak ada. Tapi semenjak mengalami penyakir tematik klien
mempunyai makanan pantang, antara lain Jeroan, kerang-
kerangan, sayur bayam
• Berat badan klien jarang menimbangnya sehingga tidak mengetahuinya, sedangkan alat
tidak tersedia
2. Tanda Obyektif
TB = 156 cm, bentuk tubuh : Over wight
3. Waktu pemberian makanan yaitu : pagi, siang dan sore
4. Jumlah dan jenis makanan : 1 piring sekali makan dan jenis makanan adalah makanan biasa
5. Waktu pemberian minuman : Pengambilan air putih terserah/sukahati, dan bila the manis
atau susu 2x/hari pagi dan sore hari
c. Kebersihan / Personal hygiene
• Pemeliharaan tubuh / mandi 2x/hari
• Pemeliharaan gigi/gosok gigi 2x/hari
• Pemeliharaan kuku/pemotongan kuku kalau panjang c. Pola
Kegiatan / Aktivitas
• Klien tidak memiliki kegiatan rutin karena penyakitnya, paling hanya jalan-
jalan sebentar dan kadang-kadang menyiram bunga.
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 20/30
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data Subjektif:
Klien mengatakan
bahwa kaki kanan
dan kirinya sakit
apalagi dibantu
berjalan
Data Objektif:
- Klien memijat-mijat
kakinya saat
pengkajian
- Wajahnya terlihat
meringis
- Skala nyeri 4-
Penaikan metabolisme
tulang
Penaikan enzim yang
merusak tulang rawan
sandi
Penurunan kadar
proteologlikan
Berkurangnya kadar air
tulang rawan sendi
Nyeri.
6,sedang tulang nyeri
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 21/30
Data Subjektif:
Klien mengatakan
tidak sanggup
berjalan jauh.
Data Objektif:
- Klien berjalan
menggunakan alat
bantu tongkat.
- Klien lebih banyak
duduk.
- Klien berjalan
lambat.
Usia yang lanjut
Penurunan fungsi
tulang
Kekuatan otot
melemah
Meningkatnya nyeri
saat berjalan
Intoleransi aktivitas
Data Subjektif:
Klien mengatakan
takut untuk berjalan
jauh.
Data Objektif:
- Klien tampak berhati
hati saat berjalan.
Lansia
Penurunan fungsi
tulang
Resiko tinggi cedera.
Resti cedera fisik.
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN.
1. Nyeri berhubungan dengan penurunan fungsi tulang ditandai dengan wajah meringis dan
skala nyeri 4-6.
2. Intolerasi aktivitas berhubungan dengan perubahan otot lemah ditandai dengan klien
mengunakan alat bantu.
3. Resti cedera fisik berhubungan dengan mobilitas menurun ditandai dengan klien tampak
berhati hati saat berjalan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 22/30
NAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 67 tahun
TGL PENGKAJIAN : 20 Februari 2004
WISMA / KAMAR : Teratai / 4
DX. MEDIS : Reumatik (Artritis Reumatoid)
NO DIAGNOSA
KEPERAWAT
TUJUAN/
KRITERIA
RENCANA PERAWATAN
INTERVENSI RASIONAL1. Nyeri sendi b/d
penurunan
fungsi tulang
d/d nyeri sendi(skala nyeri=6),
wajah meringis,
kaki sakit jika
berjalan.
Nyeri hilang/
terkontrol
Kriteri hasil :Pasien dapat
istirahat/ tidur
dengan tenang,
pasien tampak
rileks.
1. Kaji nyeri,
catat lokasi,
karakteristik,
derajat (skala0-10)
2. Anjurkan klien
untuk mandi
air panas /
hangat.
3. Berikan klien
posisi yang
nyaman pada
waktu tidur /
duduk di kursi.
4. Berikan
masase yang
lembut.
5. Berikan obat
sesuai indikasi.
1. Membantu dalam
menentukan
managemen nyeri.
2. Panas meningkatkan
letak sisi otak dan
mobilitas, menurunkan
rasa
sakit.
3. Tirah baring mungkin
diperlukan untuk
membatasi nyeri /
cedera sendi.
4. Menaikkan relaksasi
atau regangan otot.
5. Menaikkan relaksasi
dan sebagai terapi
pengobatan.
NO DIAGNOSA TUJUAN/ RENCANA PERAWATAN
INTERVENSI RASIONAL
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 23/30
2. Intoleran aktivitas
b/d
usia lanjut dan
perubahan otot
d/d tidak
sanggup
berjalan jauh,
lebih banyak
duduk.
Klien mampu
berpartisipasi pada
aktivitas yang
diinginkan.
1. Pertahankan
istirahat tirah
baring / duduk
jika diperlukan.
2. Bantu
bergerak dengan
bantuan
seminimal
mungkin.
3. Dorong klien
mempertahank
an postur
tegak, duduk
tinggi, dan
berjalan
4. Berikan
lingkungan
yang aman danmenganjurkan
untuk
menggunakan
alat bantu.
5. Berikan obat
– obat sesuai
dengan
indikasi.
1. Untuk mencegah
kelelahan dan
mempertahankan
kekuatan.
2. Menaikkan fungsi
sendi, kekuatan otot
dan stamina umum.
3. Memaksimalkan
fungsi sendi dan
mempertahankan
mobilitas.
4. Menghindari
cedera akibat
kecelakaan.
5. Untuk menekan
inflamasi
sistemik akut.
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 24/30
3. Resti cedera fisik
b/d penurunan
fungsi tulang lansia
d/d hati-hati saat
berjalan,
menggunakan alat
bantu tongkat.
Klien dapat
mempertahankan
keselamatan fisik.
1 .Kendalikan
lingkungan dengan
menyingkirkan
bahaya yang
tampak jelas seperti
pencahayaan pada
malam hari.
2. Membantu
regimen medikasi.
3. Anjurkan untuk
berjalan atau
bangkit dari duduk
dan tidur dengan
perlahan-lahan.
1. Lingkaran yang bebas
bahaya akan
mengurangi resiko
cedera.
2. Mengetahui tahapan
pengobatan.
3. Mengurangi resiko
cedera.
CATATAN PERKEMBANGAN
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 25/30
No.
1 Selasa / 24 Februari
04
Pukul 15.00 WIB
• Mengkaji keluhan nyeri dan
catat lokasi skala nyeri. Skala
nyeri = 6
• Menganjurkan klien untuk mandi
air panas/hangat
• Memberikan klien posisi yang
nyaman pada waktu duduk di kursi
• Memberikan massage yang lembut
pada kaki/lutut
S : Klien menyatakan
bahwa kaki kanan dan
kirinya masih sakit
apalagi di bawa
berjalan.
O: Klien memijat-mijat
kaki-nya
- Wajah klien terlihat
me-ringis
- Nyeri = 6
A : Masalah belum teratasi
P : R/T dilanjutkan
2 Pukul 15.15 WIB
• Mempertahankan istirahat duduk
jika diperlukan
• Membantu bergerak dengan
S : Klien menyatakan masih
tidak sanggup berjalan
lama
O: Klien berjalan
bantuan seminimal mungkin
• Mendorong klien mempertahankan
postur tegak, duduk tinggi, berdiri
dan berjalan
mengguna-kan tongkat
- Klien lebih banyak duduk
- Klien berjalan lambat
A : Masalah belum teratasi
P : R/T dilanjutkan
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 26/30
3 Pukul 15.25 WIB
• Mengendalikan lingkungan dengan
menyarankan untuk menggunakan
penyangga tempat tidur.
• Menganjurkan untuk berjalan atau
bangkit dari duduk dan tidur
dengan perlahan-lahan
S : Klien menyatakan masih
takut untuk berjalan
jauh
O : Klien tampak berhati- hati
saat berjalan, klien meng-
gunakan tongkat
saat berjalan
A : Masalah belum teratasi
P : R/T dilanjutkan
No.
1 Rabu / 25 Februari 04 Pukul 16.00 WIB
• Menganjurkan klien untuk mandi
air panas/hangat
• Menganjurkan klien untuk memi-
num obat sesuai intruksi/indikasi
•Memberikan masage yang lembut
S : Klien menyatakan kaki
kanannya sakitnya
sudah berkurang, tetapi
kaki kirinya masih sakit.
O : Klien masih memijat
kaki kirinya
- Wajah sedikit meringis
A: Masalah teratasi
sebagian
P : R/T dilan utkan
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 27/30
2 Pukul 16.10 WIB
• Menganjurkan untuk
memindahkan benda yang
mengganggu saat berjalan
• Membantu bergerak dengan
bantuan seminimal mungkin
• Menyarankan untuk
mempertahankan istirahat duduk
atau tirah baring jika diperlukan
S : Klien menyatakan dapat
berjalan tapi tidak
sanggup lama-lama
O : Klien masih mengguna-
kan tongkat untuk ber-
jalan
- Klien berjalan lambat
A : Masalah teratasi seba-
gian
P : R/T dilanjutkan
3 Pukul 16.20 WIB
• Menyingkirkan bahaya yang dapat
menyebabkan cedera (usahakan
kursi selalu berada di tempatnya
jangan dipindah-pindahkan)
• Mendorong klien untuk tetap
latihan berjalan• Menjelaskan pada klien untuk
tetap menggerakan sendi untuk
meminimalkan kekakuan
S : Klien menyatakan masih
takut untuk berjalan
O : Klien tampak berhati-
hati
-Klien menggunakan
tongkat
A: Masalah teratasisebagian
P : R/T dilanjutkan
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 28/30
No.
1 Kamis / 26 Februari
04
Pukul 11.00 WIB
• Memberikan injeksi Neuropiton 1
cc
• Menganjurkan minimal obat
setelah makan 3x / hari
• Memberikan posisi yang nyaman
yaitu posisi duduk bersandar
• Menganjurkan untuk memijat
bagian sendi yang sakit dengan
obat gosok
S : Klien menyatakan kaki
kirinya masih sakit
O: Klien memijat kaki kiri-
nya
- Wajah sedikit meringis
A : Masalah teratasi
seba-gian
P : R/T dilanjutkan
2 Pukul 11.15 WIB
• Menjelaskan untuk tidak berjalan
di tempat yang licin
• Membantu klien bangkit dari
duduk saat akan pulang
• Menganjurkan klien untuk banyak
istirahat
S : Klien menyatakan masih
takut untuk berjalan
O: Klien datang ke poliklinik
bersama teman satu
wis-manya
A : Masalah belum
teratasi
P : R/T dilanjutkan
3 Pukul 15.30 WIB
• Membantu klien bergerak dengan
cara menuntunnya
• Menganjurkan klien untuk meng-
gerakkan sendinya walaupun
dalam keadaan duduk
• Menganjurkan klien tetap meng-
gunakan tongkatnya saatnya
berjalan
S : Klien menyatakan dapat
berjalan, dari tidak
sang-gup berjalan
jauh
O : Klien berjalan lambat
dan tetap menggunakan
tong-kat
A: Masalah teratasi
sebagian
P : R/T dilanjutkan
BAB IV
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 29/30
KESIMPULAN
Penyakit reumatik adalah kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan
berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri,deformitas, pembesaran
sendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.
Artritis rematoid adalah merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi
utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnyasendi pada pasien
arthritis rematoid terjadi setelah penyaki ini.
berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat jugamenunjukkan
gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis pada lutut dan sendi, sedang pria lebih sering
terkena osteoartritis pada paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45
tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada pria dan wanita, tetapi diatas 50 tahun
frekuensi oeteoartritis lebih banyak wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran
hormonal pada patogenesis osteoartritis.
DAFTAR PUSTAKA
5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 30/30
Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Kalim, Handono, 1996., I lmu Peny a k it Da la m , Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Mansjoer, Arif, 2000., Kap ita Se le kta Kedoktera n , Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Pat o f isio logi: K o ns ep K li n is Pr oses -P roses
Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta.