ASKEP GERONTIK

30
 1 BAB I PENDAHULUAN Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikia n itu tampak pula pada semua sist em muskuloske letal dan  jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan d engan meningkatnya usia manusia. Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun  bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan  baik. Namun usia lanjut tidak sel alu mengal ami atau mende rita reumatik. Bagaimana timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti. Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut kesepa katan para ahli di bidang rematolo gi, reumatik dapat terungkap sebagai keluha n dan/at au tanda. Dari kesepa katan, dinyat akan ada tiga keluhan utama pada sist em muskul oskel etal yaitu : nyeri, kekaku an (rasa kaku) dan kelema han, serta adany a tiga tanda utama yait u: pembeng kakan sendi ., kelemahan otot, dan gangguan gerak. (Soenarto, 1982) Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut, atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo, 1994) BAB II

Transcript of ASKEP GERONTIK

Page 1: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 1/30

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin

meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada

semua organ dan jaringan tubuh.

Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan

  jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan

reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang

menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis.

Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia

manusia.

Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun

  bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan

fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan

 baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik. Bagaimana

timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti.

Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom

dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak,

namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut

kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan

dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem

muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga

tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dan gangguan gerak.

(Soenarto, 1982)

Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut,

atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat

dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo,

1994)

BAB II

Page 2: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 2/30

 

2

KONSEP DASAR MEDIS

Defenisi.

Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus,

suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur 

klain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi

yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut reumatik 

termasuk penyakit jaringan ikat.

Klasifikasi.

Reumatik dapat dikelompokkan atas beberapa golongan, yaitu :

1. Osteoartritis.

2. Artritis rematoid.

3. Polimialgia Reumatik.

4. Artritis Gout (Pirai).

1. Osteoartritis.

Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang

lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri,

deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan

sendi besar yang menanggung beban.

2. Artritis Rematoid.

Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan

manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh.

Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini

  berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga

menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.

3. Polimialgia Reumatik.

Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan

kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu dan panggul.

Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar 50 tahun ke atas.

Page 3: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 3/30

 

3

4. Artritis Gout (Pirai).

Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus,

yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita.

Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya

mendekati masa menopause.

OSTEOARTRITIS

Defenisi

Osteoartritis adalah penyakit peradangan sendi yang sering muncul pada usia

lanjut. Jarang dijumpai pada usia dibawah 40 tahun dan lebih sering dijumpai pada

usia diatas 60 tahun.

Etiologi

Penyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, namun

 beberapa faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :

1. Umur.

Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang

terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin meningkat dengan

  bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang

 pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun.

2. Jenis Kelamin.

Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih

sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara

keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada laki

dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada

wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis

osteoartritis.

3. Genetic

Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu dari

seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal

terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-

anaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu

dananak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.

Page 4: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 4/30

 

4

4. Suku.

Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat

  perbedaan diantara masing-masing suku bangsa, misalnya osteoartritis paha lebih

  jarang diantara orang-orang kulit hitam dan usia dari pada kaukasia. Osteoartritis

lebih sering dijumpai pada orang – orang Amerika asli dari pada orang kulit putih.

Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada

frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan.

5. Kegemukan

Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk 

timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak 

hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga

dengan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula).

Patofisiologi.

UMUR JENIS KELAMIN GENETIK SUKU KEGEMUKAN

Kerusakan fokal tulang rawan pembentukan tulang baru pada

sendi yang progresif tulang rawan, sendi dan tepi sendi

Perubahan metabolisme tulang

Peningkatan aktivitas enzim yang merusak 

makro molekul matriks tulang rawan sendi

Penurunan kadar proteoglikan

Berkurangnya kadar proteoglikan

Page 5: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 5/30

 

5

Perubahan sifat sifat kolagen

Berkurangnya kadar air tulang rawan sendi

Permukaan tulang rawan sendi terbelah pecah dengan robekan

Timbul laserasi

OSTEOARTRITIS

Menifestasi klinis

Gejala-gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu  bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian

timbul rasa nyeri yang berkurang saat istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan

sendi, kaku pagi , krepitasi, pembesaran sendi, dan perubahan gaya berjalan.

Penatalaksanaan

Obat obatan

Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis, oleh

karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi

rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak mampuan. Obat-obat anti

inflamasinon steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi sinovitis,

meskipun tak dapat memperbaiki atau menghentikan proses patologis osteoartritis.

  P er lin d u n g an sendi

Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang

 baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat,

alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu

diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena kakai yang tertekuk (pronatio).

Page 6: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 6/30

 

 Diet 

Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus

menjadi program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan seringkali dapat

mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.

 Dukungan

 

 psikososial 

Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya

yang menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin

menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut

memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan untuk memakai alat-

alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.

 Persoalan Se ksual 

Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada tulang

 belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai dari dokter karena

 biasanya pasien enggan mengutarakannya.

 Fisioterapi

Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yangmeliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat. Pemakaian

  panas yang sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa nyeri dan

kekakuan. Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok 

  jangan dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas dapat dipakai seperti

Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonic, inframerah, mandi paraffin dan mandi dari

 pancuran panas.

Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot

yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan isometric lebih

 baik dari pada isotonic karena mengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi

dan tulang yang timbul pada tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya

  beban ke sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot periartikular 

memegang peran penting terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, maka

 penguatan otot-otot tersebut adalah penting.

Operasi

Page 7: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 7/30

 

Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan

sendi yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang

dilakukan adalah osteotomy untuk mengoreksi ketidaklurusan atau ketidaksesuaian,

debridement sendi untuk menghilangkan fragmen tulang rawan sendi, pebersihan

osteofit.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 8: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 8/30

 

I. Biodata

Tgl. Pengkajian : 20 Februari 2004

 Nama : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 67 tahun Status Perkawinan : Janda

Agama : Islam Pendidikan : SPG

Pekerjaan : Tidak ada Alamat : Petisah

Tgl masuk : Tahun 200 Wisma / kamar : Anggrek 1

Diagnosa medis : Rematik (Artritis Reumatoid)

Penanggung jawab :

 Nama : Tn. P

Hubungan dengan Klien : Anak abang Klien (keponakan)

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Binjai

II. Keluhan Utama

  Nenek S. mengatakan   bahwa kaki kanan dan kirinya sering sakit, dan dahulu

 pernah bengkak dari lutut ke bawah.

III. Riwayat Kesehatan Sekarang

Provocative / Palliative

Apa Penyebabnya

Klien mengatakan bahwa pernah dibawa ke praktek dokter dan sakitnya itu

asam urat.Hal-hal yang memperbaiki keadaan

Dengan berobat kedokter dan juga memakai ramuan yaitu daun ubi, pala,

  jahe, kemudian ditumbuk dan airnya di sapukan di kaki yang benkak dan

Page 9: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 9/30

 

katanya, dan juga terlihat memang kempes. Tapi nyerinya masih selalu

kambuh.

Quantity / Quality

A. Bagaimana dirasakan

 Nenek S. mengatakan kaki kanan dan kiri terasa sakit apalagi dibawa berjalan

skala : 4 – 6.

B. Bagaimana dilihat

 Nenek S. memijat-mijat kakinya dan wajahnya terlihat meringis.

Region

A. Dimana Reaksinya

Pada bagian kedua kakinya yaitu kanan dan kiri. B.

Apakah menyebar 

 Nenek S. mengatakan sakitnya menyebar ke paha.

Sever ity ( M enggang g u Akt iv itas)

 Nenek S. mengatakan sakitnya sangat mengganggu aktivitas karena pernah membuat

klien tidak bisa berjalan (pernah bengkak). Bila sakit ini klien tidak mempunyai

aktivitas yang rutin karena keadaan kakinya yang tidak bisa dibawa berjalan jauh.

Time (kapan mulai timbul dan bagaimana terj adinya)

Klien mengatakan sakitnya sejak  4 tahun ½ terakhir ini, dan pernah kedua

kakinya bengkak sehingga membuat tidak bisa berjalan selama 5 bulan pada

tahun 2002.

IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Penyakit Yang Pernah Dialami

Klien mengatakan tidak pernah rawat inap di RS karena tidak pernah mengalami

  penyakit yang parah sebelumnya, paling hanya sakit ringan yaitu demam, flu,

 batuk ringan.

Pengobatan / Tindakan Yang Dilakukan

Klien mengatakan paling hanya

cocok (2 sampai 3 hari sembuh).

Pernah Dirawat / Dioperasi

dengan obat-obat warung dan kebetulan

Klien mengatakan tidak pernah dirawat / di operasi, biasanya hanya

Page 10: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 10/30

 

menggunakan obat-obat warung.

Alergi

Klien mengatakan tidak mempunyai pantangan apapun, tetapi sekarang

 punya pantangan karena penyakitnya yang sekarang, seperti jeroan, bayam.

Imunisasi

Klien mengatakan tidak pernah di imunisasi.

V. Riwayat Kesehatan Keluarga

Orang tua :

- Klien mengatakan orang tuanya tidak mempunyai penyakit reumatik seperti

klien saudara kandung.

- Klien mengatakan saudaranya ada yang memiliki penyakit seperti klien yaitu

abang ke-2 dan kini meninggal dunia.

Penyakit keturunan tidak ada

Anggota keluarga yang meninggal

Klien mengatakan suami, 2 orang tua, dan 6 saudaranya telah dunia.

Penyebab meninggal

Klien mengatakan orang tua meniggal karena usianya yang sudah tua,

suami karena kecelakaan, dan 6 saudaranya, klien tidak mengingatnya.

Page 11: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 11/30

 

 Ny.S

67 thn

Reumatik 

Keterangan : : Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: klien

  Nenek S. anak ke-6 dari 7 bersaudara, 6 saudara klien sudah meninggal semua,

suami klien juga telah meninggal. Klien tidak memiliki anak dari pernikahannya.

Page 12: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 12/30

 

VI. Riwayat / Keadaan Psikososial

A. Bahasa yang digunakan

Bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.

B. Persepsi klien tentang penyakitnya

Klien menganggap penyakitnya sulit disembuhkan / tidak mungkin sembuh

dan membuat berat badannya semakin menurun. Klien mengatakan telah

 berobat dimana-mana. Namun klien tetap bersukur masih bisa berjalan walau

lambat dan memakai tongkat dari lumpuhnya. C.

Konsep diri

1. Body image

Klien mengatakan berat badannya makin lama makin turun dan sekarang

makin cepat lelah

2. Ideal diri

Klien mengharapkan dan selalu berdoa kepada Tuhan YME agar diberikan

ketabahan dalam menghadapi penyakitnya dan kesembuhan walau tidak 

terlalu mengharap

3. Harga diri

Klien senang tinggal di panti karena tercukupi semua kebutuhannya, dan

 bebas melakukan apa saja yang diinginkan.4. Peran diri

Klien seorang janda yang telah ditinggal suaminya karena meninggal kurang

lebih 10 tahun lalu. Dari perkawinannya klien tidak memiliki anak.

5. personal identity

Klien merupakan anggota Panti Tresna Werdha Abdi di wisma Teratai.

Klien merupakan janda tanpa anak.

D. Keadaan emosi

Keadaan emosi klien dalam keadaan stabil.

E. Perhatian terhadap orang lain/lawan bicara

Klien tampak memperhatikan dan menanggapi setiap pertanyaan yang di

 berikan kepadanya.

F. Hubungan dengan keluarga

Harmonis dengan keluarga yang ada (keponakan-keponakannya) dan masuk ke

Page 13: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 13/30

 

 panti karena keinginan klien sendiri / tidak mau menyusahkan keluarga.

G. Hubungan dengan orang lain

Baik, klien mau   bergaul dengan sesama warga panti teruatama dengan

sesama anggota satu wisma.

H. Kegemaran = menonoton tv dan duduk,duduk di ruang tamu wisma.

I. Daya Adaptasi.

Klien dapat beradaptasi dengan warga di pantai walaupun warga kurang

mengikuti kegiatan yang ada di pantai seperti pengajian, gotong royang dan

senam pagi karena keterbatasan grakakibat penyakitnya.

J. .Mekanisme Pertahanan diri.

Klien memiliki pertahanan diri yang efektif.

VII. Pemeriksaan Fisik.

A. Keadaan Umum. = Klien dalam kondisi baik namun terlihat kondisi kaki lemah

sehingga perlu bantuan tongkat untuk berjalan dan berat badan ,klien masih terlihat

overweight sehingga memperberat beban kaki saat berjalan.

B. Tanda – Tanda Vital.

TD = 150 / 90 mmhg

HR = 80 kali / menit

R = 24 kali /menit.

TB = 159 cm.

BB = tidak dilakukan karena kurangnya fasilitas di Panti.

C. Pemeriksaan Head to Toe.

1. Kepala dan Rambut.

1. Kepala.

• Bentuk = Simetris

• Kulit Kepala = bentuk kepala tampak bersih dan

2. Rambut.• Penyebaran dan keadaan rambut= rambut sudah banyak uban.

• Bau = rambut seperti bau keringat.

3. Wajah.

• Warna kulit = hitam.

2. Mata.

• Bentuk = simetris terhadap wajah.

• Ketajaman penglihatan= kurang baik sehingga

Page 14: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 14/30

 

menggunakan alat bantu penglihatan.

• Konjungtiva. = tidak anemia.

• Sklera. = tidak ikterus.

• Pupil = isokor (kanan dan kiri).

• Pemakaian alat bantu. = memakai kacamata baik membaca

ataupun tidak membaca.

3. Hidung.

• Bentuk 

• Fungsi penciuman

= simetris

= baik,dapat membedakan bau.

• Pendarahan = tidank megalami pendarahan.

4.Telinga.

• Bentuk telinga = simetris antara kanan dan kiri.

• Lubang telinga = terdapat serumen tapi dalam batas normal.

Page 15: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 15/30

 

• Ketajaman pendengaran = kurang mendengar karena sudah tua.

5. Mulut dan Faring.

• Keadaan bibir = bibir klien kering

• Keadaan gusi dan gigi = tidak ada pendarahan gusi dan gigi.

Gigi terlihat bersih dan tidak lengkap.

• Keadaan lidah = tidak ada tanda pendaarahan.

6. Leher.

• Tyroid = tidak terdapat pembesaran KGB

• Suara = Klien mengeluarka dengan kata kata jelas.

• Denyut nadi karotis = teraba.

• Vena jugularis = teraba.

D. Pemeriksaan integumen.

• Kebersihan klien = klien tampak bersih.

• Warn = kulit hitam

• Turgor = turgor kulit baik (kulit cepat kembali).

• Kelembaban = kulit tampak sedang (tidak kering ) agak  

Keriput.

E. Pemeriksaan Payudara dan ketiak.

Klien tidak bersedia karena merasa malu.

F. Pemeriksan Tharax / Dada.

1. Inspeksi.

• Bentuk Thorax. = simetris antara kanan dan kiri.

• Pernafasan = frekuensi 24 kali / menit.

Irama teratur dan tidak ada suara tambahan.

• Tidak ada tanda kesulitan bernafas.

G. Pemeriksaan Paru.

• Palpasi getaran suara = terdengar dan teratur.

• Rerkusi • Auskultasi

Page 16: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 16/30

 

= bunyi resonan. = suara nafas teratur.

H. Pemeriksaan Abdomen.

1. Inspeksi.

• Bentuk Abdomen = simetris antara kanan dan kiri.

• Benjolan = tidak ada benjolan.

2. Palpasi.

• Tanda nyeri tekan = tidak ada nyeri.

• Benjolan = tidak ada.

• Tanda ascites

• Hepar  

= tidak ada.

= tidak ada pembengkakan.

Page 17: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 17/30

 

I. Pemeriksaan Kelamin dan Sekitarnya.

Klien tidak bersedia melakukannya karena merasa malu.

J. Pemeriksaan Mulkusskletal / Ekstremitas.

• Kesimetrian otot = simetris kanan dan kiri.

• Pemeriksaan edema = tidak ada edema

• Kekuatan otot = kekuatan otot telah berkurang.

Dimana klien lebih banyak duduk (tidak ada aktivitas rutin ),bila berjalan

menggunakan alat bantu yaitu tongkat dan berjalan lambat.Klien berjalan

lambat dan berhati hati karena klien mengatakna takut jatuh , apalagi berjalan

 jauh.

• Kelainan pada Ekstremitas dan kuku.

K. Pemeriksaan Neurologis

1. Tingkat kesadaran

GCS = 15 :

2. Status Mental E = 6, M = 4 , V = 5

• Kondisi Emosi / Perasaan

Dalam keadaan stabil

• Orientasi

Klien masih dapat berorientasi dengan baik, baik waktu, tempat dan orang

• Proses Berfikir 

Ingatan klienmasih kuat, klien masih ingat masa lalunya

Perhitungan = klien dapat berhitung agar cepat sembuh

• Motivasi : Klien berkeinginan agar cepat sembuh

• Persepsi : Klien menganggap / kurang yakin penyakit dapat sembuh

total

• Bahasa : Klien menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa

3. Fungsi Motorik 

• Cara berjalan : Klien sulit berjalan

• Test jari hidung : Klien dapat menyentuh hidung

•Promosi dan supinasi test : Klinik mampu membalik-balikkan tangan

Page 18: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 18/30

 

• Romberg test : Klien mampu berdiri walau dengan bantuan.

4. Fungsi Sensori

Test tajam tumpul : klien dapat membedakan benda tajam dan tumpul Test

  panas dinding : Klien dapat membedakan benda panas dan dingin

Membedakan dua titik : Klien dapat membedakan dua titik 

Identifikasi sentuhan ringan

Reflek 

Pada pemeriksaan reflek tidak dilakukan karena tidak tersedianya alat.

III.

a.

Pola Kebiasaan sehari-hari

Pola tidur dan kebiasaan

• Waktu tidur : siang ± ½ jam dan malam ± 6 -7 jam

• Waktu bangun : klien bangun umumnya/seringnya jam 05.00 Wib

• Masalah tidur : tidak ada masalah

• Hal-hal yang mempermudah tidur: bila tidur malam akan mudah bila tidak 

tidur siang

• Hal-hal yang mempermudah tidur : bila menghidupkan jam beker 

  b. Pola Eliminasi

a. Pada BAB : 1X sehari dan tidak ada penggunaan laktasi

Riwayat perdarahan, tidak ada dan saat mengkaji tidak terjadi diare

Karakter feses : klien mengatakan tidak terlalu keras dan tidak encer/sedang b.

BAK :

• Pola BAK : ± 6 – 7 x/hari dan tidak terjadi inkontinensia

• Karakter urin : kuning tidak terlalu pekat dan tidak terjadi retensi urin

• Tidak ada rasa nyeri / rasa terbakar/kesulitan BAK 

• Tidak ada penggunaan diuretik 

• Tidak ada riwayat penyakit ginjal

Page 19: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 19/30

 

c. Pola makan dan minum

1. Gejala (subjektif)

• Diit type : Jenis makanan yaitu makanan biasa dan jumlah makanan per hari 3 piring

dalam per hari.

•  Nyeri ulu hati tidak ada

• Kehilangan selera makan : kadang-kadang dan lausea, vomite (mual, muntah tidak 

ada

• Alergi terhadap makanan tidak ada. Tapi semenjak mengalami penyakir tematik klien

mempunyai makanan pantang, antara lain Jeroan, kerang-

kerangan, sayur bayam

• Berat badan klien jarang menimbangnya sehingga tidak mengetahuinya, sedangkan alat

tidak tersedia

2. Tanda Obyektif 

TB = 156 cm, bentuk tubuh : Over wight

3. Waktu pemberian makanan yaitu : pagi, siang dan sore

4. Jumlah dan jenis makanan : 1 piring sekali makan dan jenis makanan adalah makanan biasa

5. Waktu pemberian minuman : Pengambilan air putih terserah/sukahati, dan bila the manis

atau susu 2x/hari pagi dan sore hari

c. Kebersihan / Personal hygiene

• Pemeliharaan tubuh / mandi 2x/hari

• Pemeliharaan gigi/gosok gigi 2x/hari

• Pemeliharaan kuku/pemotongan kuku kalau panjang c. Pola

Kegiatan / Aktivitas

• Klien tidak memiliki kegiatan rutin karena penyakitnya, paling hanya jalan-

 jalan sebentar dan kadang-kadang menyiram bunga.

Page 20: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 20/30

 

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

Data Subjektif:

Klien mengatakan

  bahwa kaki kanan

dan kirinya sakit

apalagi dibantu

 berjalan

Data Objektif:

- Klien memijat-mijat

kakinya saat

 pengkajian

- Wajahnya terlihat

meringis

- Skala nyeri 4-

Penaikan metabolisme

tulang

Penaikan enzim yang

merusak tulang rawan

sandi

Penurunan kadar 

 proteologlikan

Berkurangnya kadar air 

tulang rawan sendi

 Nyeri.

6,sedang tulang nyeri

Page 21: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 21/30

 

Data Subjektif:

Klien mengatakan

tidak sanggup

 berjalan jauh.

Data Objektif:

- Klien berjalan

menggunakan alat

 bantu tongkat.

- Klien lebih banyak 

duduk.

- Klien berjalan

lambat.

Usia yang lanjut

Penurunan fungsi

tulang

Kekuatan otot

melemah

Meningkatnya nyeri

saat berjalan

Intoleransi aktivitas

Data Subjektif:

Klien mengatakan

takut untuk berjalan

 jauh.

Data Objektif:

- Klien tampak berhati

hati saat berjalan.

Lansia

Penurunan fungsi

tulang

Resiko tinggi cedera.

Resti cedera fisik.

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN.

1. Nyeri berhubungan dengan penurunan fungsi tulang ditandai dengan wajah meringis dan

skala nyeri 4-6.

2. Intolerasi aktivitas berhubungan dengan perubahan otot lemah ditandai dengan klien

mengunakan alat bantu.

3. Resti cedera fisik berhubungan dengan mobilitas menurun ditandai dengan klien tampak 

 berhati hati saat berjalan.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Page 22: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 22/30

 

 NAMA PASIEN : Ny.S UMUR : 67 tahun

TGL PENGKAJIAN : 20 Februari 2004

WISMA / KAMAR : Teratai / 4

DX. MEDIS : Reumatik (Artritis Reumatoid)

 NO DIAGNOSA

KEPERAWAT

TUJUAN/

KRITERIA

RENCANA PERAWATAN

INTERVENSI RASIONAL1.  Nyeri sendi b/d

 penurunan

fungsi tulang

d/d nyeri sendi(skala nyeri=6),

wajah meringis,

kaki sakit jika

 berjalan.

 Nyeri hilang/

terkontrol

Kriteri hasil :Pasien dapat

istirahat/   tidur 

dengan tenang,

 pasien tampak  

rileks.

1. Kaji nyeri,

catat lokasi,

karakteristik,

derajat (skala0-10)

2. Anjurkan klien

untuk mandi

air panas /

hangat.

3. Berikan   klien

 posisi yang

nyaman pada

waktu tidur /

duduk di kursi.

4. Berikan

masase yang

lembut.

5. Berikan obat

sesuai indikasi.

1. Membantu dalam

menentukan

managemen nyeri.

2. Panas meningkatkan

letak sisi otak dan

mobilitas, menurunkan

rasa

sakit.

3. Tirah baring mungkin

diperlukan untuk  

membatasi nyeri /

cedera sendi.

4. Menaikkan relaksasi

atau regangan otot.

5. Menaikkan relaksasi

dan sebagai terapi

 pengobatan.

 NO DIAGNOSA TUJUAN/ RENCANA PERAWATAN

INTERVENSI RASIONAL

Page 23: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 23/30

 

2. Intoleran aktivitas

 b/d

usia lanjut dan

 perubahan   otot

d/d tidak  

sanggup

 berjalan jauh,

lebih banyak  

duduk.

Klien mampu

 berpartisipasi pada

aktivitas yang

diinginkan.

1. Pertahankan

istirahat tirah

  baring / duduk 

 jika diperlukan.

2. Bantu

 bergerak dengan

 bantuan

seminimal

mungkin.

3. Dorong klien

mempertahank 

an    postur 

tegak, duduk  

tinggi, dan

 berjalan

4. Berikan

lingkungan

yang aman danmenganjurkan

untuk 

menggunakan

alat bantu.

5. Berikan obat

  – obat sesuai

dengan

indikasi.

1. Untuk mencegah

kelelahan dan

mempertahankan

kekuatan.

2. Menaikkan fungsi

sendi, kekuatan otot

dan stamina umum.

3. Memaksimalkan

fungsi sendi dan

mempertahankan

mobilitas.

4. Menghindari

cedera akibat

kecelakaan.

5. Untuk menekan

inflamasi

sistemik akut.

Page 24: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 24/30

 

3. Resti cedera fisik  

 b/d penurunan

fungsi tulang lansia

d/d hati-hati saat

 berjalan,

menggunakan   alat

 bantu tongkat.

Klien dapat

mempertahankan

keselamatan fisik.

1 .Kendalikan

lingkungan dengan

menyingkirkan

  bahaya yang

tampak jelas seperti

  pencahayaan pada

malam hari.

2. Membantu

regimen medikasi.

3. Anjurkan untuk 

 berjalan atau

 bangkit dari duduk 

dan tidur dengan

 perlahan-lahan.

1. Lingkaran yang bebas

 bahaya akan

mengurangi resiko

cedera.

2. Mengetahui tahapan

 pengobatan.

3. Mengurangi resiko

cedera.

CATATAN PERKEMBANGAN

Page 25: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 25/30

 

No.

1 Selasa / 24 Februari

04

Pukul 15.00 WIB

• Mengkaji keluhan nyeri dan

catat lokasi skala nyeri. Skala

nyeri = 6

• Menganjurkan klien untuk mandi

air panas/hangat

• Memberikan klien posisi yang

nyaman pada waktu duduk di kursi

• Memberikan massage yang lembut

 pada kaki/lutut

S : Klien menyatakan

  bahwa kaki kanan dan

kirinya masih sakit

apalagi di bawa

 berjalan.

O: Klien memijat-mijat

kaki-nya

- Wajah klien terlihat

me-ringis

- Nyeri = 6

A : Masalah belum teratasi

P : R/T dilanjutkan

2 Pukul 15.15 WIB

• Mempertahankan istirahat duduk 

 jika diperlukan

• Membantu bergerak dengan

S : Klien menyatakan masih

tidak sanggup berjalan

lama

O: Klien berjalan

 bantuan seminimal mungkin

• Mendorong klien mempertahankan

  postur tegak, duduk tinggi, berdiri

dan berjalan

mengguna-kan tongkat

- Klien lebih banyak duduk 

- Klien berjalan lambat

A : Masalah belum teratasi

P : R/T dilanjutkan

Page 26: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 26/30

 

3 Pukul 15.25 WIB

• Mengendalikan lingkungan dengan

menyarankan untuk menggunakan

 penyangga tempat tidur.

• Menganjurkan untuk berjalan atau

 bangkit dari duduk dan tidur  

dengan perlahan-lahan

S : Klien menyatakan masih

takut untuk berjalan

 jauh

O : Klien tampak berhati- hati

saat berjalan, klien meng-

gunakan tongkat

saat berjalan

A : Masalah belum teratasi

P : R/T dilanjutkan

No.

1 Rabu / 25 Februari 04 Pukul 16.00 WIB

• Menganjurkan klien untuk mandi

air panas/hangat

• Menganjurkan klien untuk memi-

num obat sesuai intruksi/indikasi

•Memberikan masage yang lembut

S : Klien menyatakan kaki

kanannya sakitnya

sudah berkurang, tetapi

kaki kirinya masih sakit.

O : Klien masih memijat

kaki kirinya

- Wajah sedikit meringis

A: Masalah teratasi

sebagian

P : R/T dilan utkan

Page 27: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 27/30

 

2 Pukul 16.10 WIB

• Menganjurkan untuk  

memindahkan benda   yang

mengganggu saat berjalan

• Membantu bergerak dengan

 bantuan seminimal mungkin

• Menyarankan untuk  

mempertahankan istirahat duduk 

atau tirah baring jika diperlukan

S : Klien menyatakan dapat

 berjalan tapi tidak  

sanggup lama-lama

O : Klien masih mengguna-

kan tongkat untuk ber-

 jalan

- Klien berjalan lambat

A : Masalah teratasi seba-

gian

P : R/T dilanjutkan

3 Pukul 16.20 WIB

• Menyingkirkan bahaya yang dapat

menyebabkan cedera (usahakan

kursi selalu berada di tempatnya

 jangan dipindah-pindahkan)

• Mendorong klien untuk tetap

latihan berjalan• Menjelaskan pada klien untuk  

tetap menggerakan sendi untuk 

meminimalkan kekakuan

S : Klien menyatakan masih

takut untuk berjalan

O : Klien tampak berhati-

hati

-Klien menggunakan

tongkat

A: Masalah teratasisebagian

P : R/T dilanjutkan

Page 28: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 28/30

 

No.

1 Kamis / 26 Februari

04

Pukul 11.00 WIB

• Memberikan injeksi Neuropiton 1

cc

• Menganjurkan minimal obat

setelah makan 3x / hari

• Memberikan posisi yang nyaman

yaitu posisi duduk bersandar 

• Menganjurkan untuk memijat

  bagian sendi yang sakit dengan

obat gosok 

S : Klien menyatakan kaki

kirinya masih sakit

O: Klien memijat kaki kiri-

nya

- Wajah sedikit meringis

A : Masalah teratasi

seba-gian

P : R/T dilanjutkan

2 Pukul 11.15 WIB

• Menjelaskan untuk tidak berjalan

di tempat yang licin

• Membantu klien bangkit dari

duduk saat akan pulang

• Menganjurkan klien untuk banyak 

istirahat

S : Klien menyatakan masih

takut untuk berjalan

O: Klien datang ke poliklinik 

 bersama teman satu

wis-manya

A : Masalah belum

teratasi

P : R/T dilanjutkan

3 Pukul 15.30 WIB

• Membantu klien bergerak dengan

cara menuntunnya

• Menganjurkan klien untuk meng-

gerakkan sendinya walaupun

dalam keadaan duduk 

• Menganjurkan klien tetap meng-

gunakan tongkatnya saatnya

 berjalan

S : Klien menyatakan dapat

  berjalan, dari tidak 

sang-gup berjalan

 jauh

O : Klien berjalan lambat

dan tetap menggunakan

tong-kat

A: Masalah teratasi

sebagian

P : R/T dilanjutkan

BAB IV

Page 29: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 29/30

 

KESIMPULAN

Penyakit reumatik adalah kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan

  berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri,deformitas, pembesaran

sendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.

Artritis rematoid adalah merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi

utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnyasendi pada pasien

arthritis rematoid terjadi setelah penyaki ini.

  berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat jugamenunjukkan

gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.

Wanita lebih sering terkena osteoartritis pada lutut dan sendi, sedang pria lebih sering

terkena osteoartritis pada paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45

tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada pria dan wanita, tetapi diatas 50 tahun

frekuensi oeteoartritis lebih banyak wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran

hormonal pada patogenesis osteoartritis.

DAFTAR PUSTAKA

Page 30: ASKEP GERONTIK

5/12/2018 ASKEP GERONTIK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gerontik-55a358f4626d2 30/30

 

Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta

Kalim, Handono, 1996., I lmu Peny a k it Da la m , Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Mansjoer, Arif, 2000., Kap ita Se le kta Kedoktera n , Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.

Prince, Sylvia Anderson, 1999., Pat o f isio logi: K o ns ep K li n is Pr oses -P roses

Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta.