Askep Gerontik (Deffi)

25
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN.R DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI + STROKE DI RT II RW IV KELURAHAN PAKIS KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA DISUSUN OLEH : DEFFI LASNA SAFITRI NIM : 05.008

Transcript of Askep Gerontik (Deffi)

Page 1: Askep Gerontik (Deffi)

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA TN.R DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI + STROKE

DI RT II RW IV KELURAHAN PAKIS KECAMATAN SAWAHAN

SURABAYA

DISUSUN OLEH :

DEFFI LASNA SAFITRI

NIM : 05.008

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK

ST. VINCENTIUS A PAULO

SURABAYA

Page 2: Askep Gerontik (Deffi)

2008

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA TN.R DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI + STROKE

DI RT II RW IV KELURAHAN PAKIS KECAMATAN SAWAHAN

SURABAYA

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 April 2008

A. PENGUMPULAN DATA

1. BIODATA

Nama : Tn.S

Umur : 68 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku : Jawa

Alamat : Surabaya

Pendidikan terakhir : SLTP

Sumber informasi : Keluarga (Istri)

Keluarga yang dapat : Ny. Rasman

dihubungi:

Diagnosa Medis : -

2. KELUHAN UTAMA

Ny.R mengungkapkan sudah 3 bulan terakhir Tn.R tidak kontrol ke dokter

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Ny. R mengungkapkan sudah 3 tahun Tn.R menderita stroke yang menyerang

ekstremitas sebelah kanan dan menderita hipertensi sejak tahun 2004. Mulai

saat itu Tn.R sudah tidak bisa apa-apa lagi dan tidak bisa bicara. Ny.R

mengungkapkan setelah keluar dari RS karena stroke, Tn.R sempat

menjalankan terapy dan bisa berjalan-jalan pelan tetapi masih dipapah serta

sudah bisa berbicara tetapi masih pelo. Sampai saat nii semua kebutuhan Tn.R

seperti mandi, ganti pakaian dan berjalan dibantu oleh keluarga. SejaK MRS

di RSAL Ny.R mengungkapkan rutin mengantar Tn.R kontrol ke dokter setiap

1 bulan sekali tetapi sekarang jarang kontrol dan sudah 3 bulan terakhir Tn.R

tidak kontrol ke dokter karena tidak ada yang mengantar. Tn.R kontrol

Page 3: Askep Gerontik (Deffi)

terakhir pada bulan Januari 2008 dengan TD 170/90 mmHg dan dapat diet

rendah garam serta terapi obat dari dokter yakni: Aspillet 1x1 tablet, Dexacap

25 mg 1x1 tablet, Neurodex 500 mg 1x1 tablet, Osteocal 500 mg 1x1 tablet.

Ny.R mengungkapkan rutin meminumkan obat ke Tn.R sampai saat ini dikaji

Tn.R tampak lemah, Tn.R dapat berbicara tetapi masih pelo, ekstremitas

kanan tidak bisa digerakkan dan mulut mencong sebelah kiri, TTV = TD

160/90 mmHg, nadi 80 x/mnt.

4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Ny. R mengungkapkan Tn.R pernah masuk rumah sakit di RSAL karena

stroke pada tanggal 13 April 2008 selama 23 hari dengan tekanan darah

210/100 mmHg. Kemudian pada bulan Agustus 2005 Tn.R sempat dibawa ke

UGD di RSAL karena jatuh di rumah dan harus menjalani operasi tulang

karena fraktur pada column femur.

5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Ny. R mengungkapkan dalam keluarga ada yang menderita penyakit

hipertensi yaitu ibu Tn.R

6. DATA PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL

- Data Psikososial

Ny.R mengungkapkan Tn.R sudah tahu akan penyakit yang dideritanya. Saat

ditanya apakah itu hipertensi Tn.R menjawab tekanan darah tinggi apabila

melebihi batas normal yaitu diatas 140 mmHg dan Ny.R mengetahui diet

rendah garam yang disarankan dokter untuk menjaga agar tekanan darah tidak

naik. Tn.R dirumah tinggal dengan Ny.R, anak, menantu dan 3 orang cucu.

Tn.R paling dekat dengan Ny.N. Hubungan Tn.R dengan keluarga dan

tetangga sebelum sakit baik, semenjak Tn.R sakit mendapat perhatian dari

keluarga tetapi Tn.R sudah tidak pernah lagi berhubungan dengan tetangga

karena harus beristirahat di rumah. Hubungan Tn.R dengan perawat baik

terbukti saat dikaji klien kooperatif dan mau menjawab pertanyaan apabila

ditany oleh perawat. Ny.R mengungkapkan sebelum dan sesudah sakit Tn.R

jarang sekali marah-marah, apabila ada masalah selesai diselesaikan secara

bersama-sama.

- Data Spiritual

Dirumah sebelum sakit Ny.R mengungkapkan Tn.R rajin sholat 5 waktu tetapi

setelah mengalami stroke Tn.R hanya berdoa sebisanya saja (ditempat tidur)

Page 4: Askep Gerontik (Deffi)

7. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

a. Nutrisi

Ny. R mengungkapkan Tn.R makan 3x/hari dengan komposisi nasi, lauk

pauk, sayur. Tn.R suka makan sate dan tidak suka dengan soto. Ny.R

mrngungkapkan Tn.R berusaha untuk mengurangi makan gorengan yang

mengandung kolesterol tetapi Tn.R seringkali melanggar sedangkan Ny.N

sering lupa untuk menyendirikan makanan yang rendah garam untuk

Tn.R. Saat dikaji Ny.R mengungkapkan Tn.R sering merasa lapar dan

Tn.R tidak mempunyai alergi makanan. Sebelum makan Tn.R selalu

minum air putih terlebih dahulu. Dalam 1 hari Tn.R minum air putih

1500-2000 cc, Tn.R tidak suka minum teh dan setiap pagi minum susu

Anlene. Tn.R sudah tidak pernah minum kopi lagi setelah menderita

stroke

b. Eliminasi

Tn.R BAK lancar warna kuning jernih 6-7 x/hari, BAB 1x/hari rutin setiap

pagi dengan konsistensi lembek warna kuning kecoklatan. Semuanya

dilakukan dengan bantuan Ny.R. Ny.R mengungkapkan Tn.R pernah

memakai laksatif karena hampir 1 minggu tidak bisa BAB.

c. Hygiene Perseorangan

Tn.R mandi 2x/hari memakai sabun, gosok gigi apabila perlu karena Tn.R

tidak punya gigi lagi. Tn.R mencuci rambut setiap hari menggunakan

shampoo dibantu oleh Ny.R

d. Istirahat dan tidur

Ny. N mengungkapkan Tn.R tidur siang hari pukul 10.00-13.00 kemudian

bangun untuk nonton TV sambil mengasuh cucu dan tidur lagi pukul

15.00-16.00 sedangkan malam hari pukul 21.00-.5.00. Tn.R

mengungkapkan tidak mengalami kesulitan saat memulai tisur dan

memakai 1 bantal saja.

e. Aktivitas dan latihan

Sebelum sakit Ny.R mengungkapkan Tn.R rutin olahraga (lari pagi) setiap

pagi tetapi semenjak sakit Tn.R hanya dapat berjalan dengan dipapah oleh

Ny.R dan duduk di kursi roda. Di rumah Tn.R membantu Ny.R menjaga

cucu sambil nnonton TV. Ny.R mengungkapkan untuk aktivitas seperti

berjalan, mandi, ganti pakaian dibantu oleh keluarga.

Page 5: Askep Gerontik (Deffi)

f. Kebiasaan

Ny.R mengungkapkan sebelum sakit Tn.R suka merokok, dalam 1 hari

Tn.R habis rokok 1 bungkus dan berhenti merokok semenjak terkena

serangan stroke. Tn.R mengungkapkan tidak pernah minum minuman

keras maupun obat terlarang.

8. KARAKTERISTIK RUMAH

Rumah yang ditempati Tn.R adalah 13x6 m2 dengan jumlah kamar tidur

sebanyak 3 buah, 1 buah ruang tamu, 1 buah dapur, 1 buah ruang keluarga, 2

buah kamar mandi dan WC, 1 buah garasi. Ruangan tampak tenang. Setiap

hari rumah disapu oleh Ny.R sehingga tampak bersih dan rapi. Air yang

digunakan adalah air PDAM, sampah dibuang dan diambil oleh petugas

sampah setiap 2x seminggu

9. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum : Tn.R tampak lemah, ekstremitas sebelah kanan tidak

bisa digerakkan dan mulut tampak mencong ke sebelah

kiri. Tn.R berbicara pelo. TTV 160/90 mmHg. Nadi 80

x/mnt.

b. Mata : Sklera mata putih, konjungtiva merah muda, tidak ada

katarak. Tn.R masih mampu melihat dengan jelas

angka kalender dengan jarak 3 meter

c. Rambut : Rambut Tn.R sebagian sudah beruban, bersih dan tidak

rontok

1

2

3

4

5

6

7

89

3

3

6Keterangan:1. Teras2. Ruang tamu3. Kamar tidur4. Ruang tengah5. Gudang6. Kamar mandi7. Dapur8. Garasi9. Halaman

Samping

Page 6: Askep Gerontik (Deffi)

d. Hidung : hidung bersih tidak ada kelainan, penciuman masih

normal terbukti bahwa Tn.R mampu membedakan bau

sampah dan bau kamar mandi

e. Telinga : Telinga klien bersih, tidak ada serumen dan klien dapat

mendengar dengan jelas

f. Mulut dan bibir : Mulut dan mukosa bibir kering, klien sudah tidak

punya gigi lagi, waja klien tampak kemerahan dan tidak

sembab. Mulut tampak moncong ke sebelah kiri dan

berbicara pelo, perkataan Tn.R tidak jelas

g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena

jugularis. Inspeksi pada thorax tampak pergerakan dada

kiri dan kanan simetris saat inspirasi dan ekspirasi,

ekspansi dada maksimal. Pada auskultasi denyut

jantung terdengar jelas dan keras pada mid clavicula

sinistra ICS 4-5 dengan irama teratur.

h. Abdomen : Pada saat palpasi tidak ada nyeri tekan abdomen, bisng

usus 21 kali/mnt, tidak ada distensi abdomen.

i. Ekstremitas : Postur tubuh klien agak bungkuk., rentang gerak sendi.

Saat berubah posisi dari duduk lalu berdiri klien tampak

dibantu oleh Ny.R, klein tampak berjalan dengan pelan-

pelan sambil berpegangan pada dinding tembok sambil

dipapah oleh Ny.N

10. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Kesadaran klien composmentis, klien memiliki daya orientasi yang baik

terbukti dengan klien dapat menyebutkan alamat dimana klien tinggal dan

dapat menyebutkan nama ketua RT, klien dapat mengingat hari dan waktu

dengan baik terbukti klien dapat menyebutkan hari ini hari apa.

11. PEMERIKSAAN PENUNJANG MEDIS

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 2 Januari 2008

- BSN (puasa) 71 (N= < 120)

- 2 jpp 123 mg/dl (N= < 140 mg/dl)

- BUN 11 mg/dl (N= 10-20 mg/dl)

- Creatinin serum 0,8 mg/dl (N= < 1,5 mg/dl)

- Uric Acid 6,1 mg/dl (N= 2,4-6,5 mg/dl)

- SGOT 16 U/L (N= < 3,8 U/L)

1 5

1 5

1 5

1 5

Page 7: Askep Gerontik (Deffi)

- SGPT 19 U/L (N= <41 U/L)

- Trigliserida 70 mg/dl (N= <200 mg/dl)

- Trigliserida cholesterol 165 mg/dl (N= 100-220 mg/dl)

- HDL cholesterol 52 mg/dl (N= 35-65 mg/dl)

- LDL cholesterol 119 mg/dl (N= < 150mg/dl)

12. PENATALAKSANAAN / TERAPI

Therapy yang masih diminum dengan penyakitnya

Dexacard 1x1 tablet

Neurodext 1x1 tablet

Aspilet 1x1 tablet

13. Harapan klien/keluarga sehubungan dengan penyakitnya

Klein berharap bila kembali sehat seperti sebelum sakit dan tidak merepotkan

istri lagi dan Ny.R berharap agar dapat segera sembuh dari sakit.

Page 8: Askep Gerontik (Deffi)

B. ANALISA DATA

No Faktor Yang Berhubungan

Rasional Data Yang menunjang

1.

2.

Hambatan dalam pemahaman sekunder akibat kurangnya motivasi keluarga

Paralisis Parsial Paralisis Partial ialah kelumpuhan / kehilangan fungsi saraf yang lengkap atau tidak lengkap pada sebagian tubuh sehingga dapat beresiko terjadinya cedera.

S : - Ny R mengungkapkan sudah 3 bulan Tn R tidak kontrol ke dokter karena tidak ada yang mengantar.

- Ny R sering lupa menyendirikan masakan rendah garam seperti yang disarankan dokter untuk Ny R.

- Ny R mengungkapkan kontrol terakhir bulan januari 2008 dengan tekanan darah 170/90 mmHg.

O: - Tn R dapat therapy dari dokter diit rendah garam,

- Tn R tampak lemah- TTV : TD = 160/90 mmHg

Nadi = 80x/mnt

S : - Ny R mengungkapkan sudah 3 tahun Tn R menderita stroke yaitu sejak tanggal 13 / april 2005 dan MRS, mulai saat itu Tn R tidak bisa apa – apa dan tidak bisa bicara.

- Ny R mengungkapkan setelah keluar dari RS karena stroke, Tn R menjalankan therapy dan sudah bisa berjalan perlahan – lahan tapi masih dipapah dan sudah bisa bicara tapi masih pelo.

- Ny R mengungkapkan sebagian dari kebutuhan Tn R (mandi, ganti pakaian, berjalan) dibantu oleh keluarga.

O: - Ekstremitas sebelah kanan Tn R tidak bisa digerakkan.

- Mulut Tn R tampak mencong ke sebelah kiri.

- Tn R tampak berbicara pelo- TTV :TD = 160/90 mmHgNadi = 80x/mnt

Page 9: Askep Gerontik (Deffi)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No DIAGNOSA KEPERAWATAN1.

2.

Ketidakefektifan penatalaksanaan program therapeutik sehubungan dengan hambatan sekunder akibat kurangnya motivasi keluarga yang ditandai dengan Ny R mengungkapkan sudah 3 bulan Tn R tidak kontrol ke dokter karena tidak ada yang mengantar, Ny R sering lupa menyendirikan masakan rendah garam.

Resiko terjadi cidera sehubungan dengan paralisis parsial.

Page 10: Askep Gerontik (Deffi)

NO.DIAGNOSA

KEPERAWATANPERENCANAAN

IMPLEMENTASI EVALUASITUJUAN INTERVENSI

1. Ketidakefektifan penatalaksanaan program therapeutik sehubungan dengan kurang pengetahuan yang ditandai dengan Ny R mengungkapkan 1 bulan terakhir Tn R tidak kontrol ke dokter, Ny R sering lupa menyendirikan makanan yang rendah serat untuk Tn R.

Penatalaksanaan program therapeutik menjadi efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan yaitu kunjungan 3 kali dengan kriteria :- Ny R

mengungkapkan Tn R rutin kontrol

- Ny R mengungkapkan akan menyendirikan makanan rendah garam untuk Tn R.

- TTV dalam batas normal :TD = 120/80 – 130/80 mmHg

Nadi = 60-100x/mnt

1. Jelaskan pada Px dan keluarga tentang therapy yang efektif

a. Diitb. Obatc. latihan Jaland. Pengendalian Stress

1. Menjelaskan pada Px dan keluarga tentang penatalaksanaan program therapeutik yang efektif melalui :

a. Diit rendah garam.- Tidak makan yang terlalu asin, makan makanan yang diawetkan, makanan kaleng, goreng – gorengan, makanan bersantan, jerohan.

- Penggunaan bahan makanan Minyak yang masih bersih dan rendah

kolesterol Tidak bolah menggunakan minyak

jelantah untuk menggoreng Bumbu masak (sasa, royco,masako)

tidak boleh digunakan karena mengandung monosodium dan natrium.

b. Obat.Minum obat secara teratur, menurut resep dokter

c. Latihan jalan setiap pagi.d. Penegndalian stress

Dapat dilakukan dengan cara menarik nafas panjang melalui hidung dan dihembuskan melalui mulut apabila Px merasa jenuh maupun marah.

Tanggal 22 April 2008, Masalah teratasi sebagian dengan kriteria :- Ny R mengungkapkan pagi ini

sudah meminumkan obat kepada Tn R

- Ny R mengungkapkan akan menyendirikan makanan rendah garam khusus untuk Tn R dan tidak akan lupa lagi.

- TTV, Hasil :TD = 150/80 mmHgNadi = 88x/mnt

Page 11: Askep Gerontik (Deffi)

NO.DIAGNOSA

KEPERAWATANPERENCANAAN

IMPLEMENTASI EVALUASITUJUAN INTERVENSI

2. Jelaskan pada Px dan keluarga mengenai dampak yang bisa terjadi apabila tidak mematuhi program therapy tidak efektif

3. Motivasi PX untuk rutin kontrol, taat diit, dan minum obat teratur.

2. Menjelaskan dampak yang bisa terjadi apabila tidak mengikuti program therapy efektif :

- pada hipertensi akan mudah mengalami komplikasi seperti : Retinopati yaitu kebutaan pada mata Nefropati yaitu kegagalan ginjal dalam

melaksanakan fungsinya Pendarahan otak Stroke / Kelumpuhan

3. Memberikan dorongan pada Px dan keluarga untuk rutin kontrol atau apabila sewaktu – waktu ada keluhan, karena dengan rutin kontrol yaitu untuk memantau kesehatan klien terutama tekanan darah klien, selain itu memotivasi klien untuk taat diit, serta minum obat teratur sesuai resep dokter.

Page 12: Askep Gerontik (Deffi)

NO.DIAGNOSA

KEPERAWATANPERENCANAAN

IMPLEMENTASI EVALUASITUJUAN INTERVENSI

2. Resiko terjadinya cidera berhubungan dengan paralisis parsial

Tidak terjadi cidera setelah dilakukan tindakan keperawatan yaitu kunjungan 3 kali dengan kriteria :- Ny R

mengungkapkan Tn R dapat berjalan – jalan perlahan –lahan tanpai dipapah.

- Ekstremitas sebelah- Ny R dapat

menjelaskan kembali hal – hal yang dapat menyebabkan cidera.

- Ny R dapat melakukan latihan gerak untuk Tn R dengan benar.

- Ekstrimitas sebelah kanan Tn R dapat digerakkan.

1. Jelaskan tentang pentingnya latihan gerak untuk Tn R.

2. Ajarkan dan motivasi keluarga untuk melakukan latihan gerak pasif pada anggota gerak yang sakit pada Tn R.

1. Menjelaskan pada keluarga tentang pentingnya latihan gerak untuk Tn R yaitu berguna dalam meningkatkan pergerakan serta mencegah terjadinya kelemasan otot.

2. Menjelaskan dan mengajarkan cara latihan tentang rentang gerak pasif pada anggota gerak yang sakit (tangan dan kaki sebelah kanan) dengan cara:

a. Mengatur posisi tidur Tn R yang nyamanb. Melatih pegerakan otot dan sendi pada :

- Kedua tangan, siku, pergelangan tangan, jari – jari secara bergantian dengan gerakan normal.

- Kedua tungkai, lutu, pergelangan kaki dan jari – jari secara bergantian dengan gerakan normal.

Tanggal 22 April 2008Masalah teratasi sebagian dengan kriteria :- Ny R dapat menjelaskan kembali

hal – hal yang dapat menyebabkan jatuh.

- Ny R dapat melakukan latihan gerak dengan benar pada Tn R

- Ekstrimitas sebelah kanan Tn R masih belum dapat digerakkan.

Page 13: Askep Gerontik (Deffi)

NO.DIAGNOSA

KEPERAWATANPERENCANAAN

IMPLEMENTASI EVALUASITUJUAN INTERVENSI

3. Jelaskan pada Px dan keluarga tentang faktor – faktor yang dapat menyebabkan cidera

4. Jelaskan pada Px dan keluarga tentang dampak yang bisa terjadi karena cidera.

3. Menjelaskan kepada Px dan keluarga bahwa faktor – faktor yang dapat menyebabkan cidera yaitu :

a. Faktor Intrinsik :- Kondisi fisik seperti kekakuan sendi,

kelemahan otot tangan dan kaki.- Adanya kelumpuhan pada bagian tubuh

sebagian.b. Faktor Ekstrinsik :

- Alas kaki kurang pas- Lingkungan yang tidak mendukung seperti

lantai licin dan tidak datar, tangga yang tidak ada pegangannya.

- Tidak punya alat bantu (kruk, kursi roda, tripod)

4. Menjelaskan pada Px dan keluarga dampak dari cidera yaitu :- Rusaknya jaringan otot- Patah – tulang- Pendarahan- Meninggal

Page 14: Askep Gerontik (Deffi)

NO.DIAGNOSA

KEPERAWATANPERENCANAAN

IMPLEMENTASI EVALUASITUJUAN INTERVENSI

5. Jelaskan kepada keluarga cara untuk mencegah terjadinya cidera dan menciptakan lingkungan yang aman untuk Tn R

6. Ajarkan pada keluarga mobilisasi bertahap untuk Tn R.

5. Menjelaskan kepada keluarga cara mencegah terjadinya cidera dan menciptakan lingkungan yang aman yaitu :- Menyingkirkan benda – benda yang

berserakan di lantai.- Mengupayakan agar lantai tetap bersih dan

tidak licin.- Memakaikan alas kaki yang pas- Memakaikan alat bantu (kruk, kursi roda)- Mengupayakan lantai kamar mandi tidak

licin.

6. Mengajarkan keluarga tentang cara mobilisasi bertahap untuk Tn R.- Membantu Tn R untuk duduk secara

perlahan- Membiarkan T R menjuntaikan kakinya

pada pinggir tempat tidur.- Membantu Tn R untuk berpindah – pindah

dari tempat tidur ke kursi roda.

Page 15: Askep Gerontik (Deffi)

NO.DIAGNOSA

KEPERAWATANPERENCANAAN

IMPLEMENTASI EVALUASITUJUAN INTERVENSI

7. Ajarkan pada keluarga cara – cara yang tepat untuk memindahkan Tn R dari tempat tidur ke kursi roda

7. Mengajarkan kelaurag cara / metode yang tepat untuk memindahkan Tn R dari tempat tidur ke kursi roda :a. Tempatkan Tn R di pinggir tempat tidur,

kaki menyentuh lantai.b. Kursi roda dikunci terlebih dahulu sebelum

memindahkan Tn R.c. Menyarankan Tn R untuk menggunakan

tangan kursi roda yang dekat dengannya untuk menopang bila berdiri.

d. Tempatkan lengan pada dada Tn R dan rangkul lurus dari belakang dengan lutut ditekuk.

e. Memberi tahu Tn R untuk meletakkan tangannya merangkul pinggang

f. Menopang kaki Tn R dan mengunci lutut Tn R dengan lutut Ny R

g. Menganjurkan Tn R untuk bertumpu pada kaki yang tidak sakit.

Page 16: Askep Gerontik (Deffi)

CATATAN PERKEMBANGAN

No DP Tanggal S O A P I E1. I

II

18 April 08(Kunjungan

Kedua)

18 April 08(kunjungan

ke II)

S : - Tn R dan Ny R mengungkapkan sudah tahu tentang diit yang benar dan gejala – gejala hipertensi

- Ny R mengungkapkan setiap hari rutin meminumkan obat ke Tn R dan Tn R mau minum obat.

- Ny R dapat mengungkapkan hal –hal yang dapat meningkatkan tekanan darah serta akibat yang akan terjadi apabila tidak mematuhi program therapy secara efektif.

- Ny R mengungkapkan mulai menyendirikan makanan rendah garam untuk Tn R.

- Ny R mengungkapkan Tn R selalu makan makanan yang disediakan oleh Ny R.

O: - Tn R masih tampak lemah- Hasil TTV : Tensi = 170/90 mmHg

Nadi = 84x/mntA : Masalah teratasi sebagian.P : Intervensi no 5 dilanjutkan ditambah intervensi baru : “berikan

motivasi dan pujian atas kesediaan dan kemampuan Tn R untuk menjalani program therapeutik.

I : - Memotivasi dan menganjurkan Tn R dan keluarga untuk rutin kontrol, taat diit serta minum obat secara teratur.

- Memberikan motivasi dan pujian atas kesediaan dan kemampuan Tn R untuk menjalani program therapeutik.

E : Tn R dan Ny R merespon dengan baik semua penjelasan yang diberikan dan berusaha akan mematuhi diit.

S : - Tn R dan Ny R mengungkapkan mengerti tentang manfaat latihan gerak pasif yaitu untuk menjaga agar otot dan sendi tetap lentur dan tidak kaku.

- Ny R dapat menjelaskan kembali hal – hal yang dapat menyebabkan cidera serta akibat yang bisa terjadi karena cidera.

- Ny R mengungkapakan selalu mendampingi Tn R apabila turun dari kamar tidur.

O : - Ekstremitas sebelah kanan Tn R masih tidak bisa digerakkan.- Mulut Tn R masih tampak mencong kesebelah kiri.- Tn R tampak berbicara tapi masih pelo, kata –katanya sulit dipahami.

- Ny R tampak melakukan latihan gerak pasif pada Tn R tetapi masih dengan urutan yang salah.

A : Masalah teratasi sebagian.P : Intervensi no 2, 5 diteruskan yang lain dihentikan.I : - Mengajarkan kembali latihan gerak pasif dengan menggerakkan

anggota gerak Tn R yang sakit.- Memotivasi kembali pada Ny R untuk menciptakan lingkungan rumah yang aman untuk Tn R.

E : Ny R dapat melakukan latihan gerak untuk Tn R dengan benar.

Page 17: Askep Gerontik (Deffi)

No DP Tanggal S O A P I EI

II

22 April 08(Kunjungan

ke III)

22 April 08(Kunjungan

ke III)

S : - Ny R mengungkapkan pagi ini sudah meminumkan obat ke Tn R dan Tn R mau minum obat.

- Ny R mengungkapkan obat – obat yang diminum Tn R yaitu Dexacord 1x1 tablet, Neurodext 1x1 tablet, dan Aspitet 1x1 tablet.

- Ny R mengungkapkan sudah tidak lupa untuk menyendirikan makanan rendah garam khusus untuk Tn R dan Tn R selalu menghabiskan makanan yang disediakan.

O : - Tn R tampak segarHasil TTV : Tensi = 150/80 mmHg

Nadi = 82x/mntA : Masalah teratasi intervensi dihentikan.

S : - Ny R mengungkapkan selalu mencicipi kemanapun Tn R pergi- Ny R mengungkapkan setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah selalu menyempatkan diri untuk melatih anggota gerak Tn R yang sakit.

O : - Ekstremitas tangan kanan sedikit bisa digerakkan.- Mulut Tn R masih mencong ke sebelah kiri- Tn R masih berbicara pelo- Ny R dapat melakukan latihan gerak dengan urutan yang benar dan dapat membantu berpindah dari tempat tidur ke kursi roda dengan cara yang benar.

A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi no 5 dilanjutkan ditambah intervensi baru :

- Memotivasi Tn R untuk melakukan latihan gerak aktif pada anggota gerak yang sakit.

- Berikan motivasi dan pujian atas kesediaan dan kemampuan Tn R untuk melakukan latihan gerak.

I : - Memotivasi kembali keluarga untuk menciptakan agar lingkungan rumah aman.

- Memotivasi Tn R untuk melakukan gerakan pada anggota gerak yang sakit.

- Memberikan pujian pada Tn R atas kesediaannya melakukan latihan / gerakan pada anggota gerak yang sakit

E : - Tn R belum dapat menggerakkan ekstrimitas yang sakit dengan tangan sebelah kiri.