askep gastropati

18
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GASTROPATI EROSIFA A. Pengertian Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusaan- kerusakan erosi. Disebabkan oleh kuman-kuman (misalnya pada pneumonia), virus ( influensa, variola, morbili dan lain-lain) atau karena makanan-minuman (bahan- bahan kimia, arsen, plumbum, obat-obat yang mengndung salisilat, asam-basa kuat, KMnO4 dan lain-lain). Terjadinya radang difus di mukosa lambung, dengan erosi-eosi yang mungkin berdarah. Sering kali nyeri epigastrium tiba-tiba dan hematemesis. Disebut erosif akibat kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis. Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. bentuk berat dari gastritis ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat.

Transcript of askep gastropati

Page 1: askep gastropati

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GASTROPATI

EROSIFA

A. Pengertian

Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang

akut dengan kerusaan-kerusakan erosi. Disebabkan oleh kuman-kuman (misalnya

pada pneumonia), virus ( influensa, variola, morbili dan lain-lain) atau karena

makanan-minuman (bahan-bahan kimia, arsen, plumbum, obat-obat yang

mengndung salisilat, asam-basa kuat, KMnO4 dan lain-lain). Terjadinya radang

difus di mukosa lambung, dengan erosi-eosi yang mungkin berdarah. Sering kali

nyeri epigastrium tiba-tiba dan hematemesis. Disebut erosif akibat kerusakan

yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis.

Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan

erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. bentuk berat dari

gastritis ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa

lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang berarti hilangnya

kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat.

Penyakit ini dijumpai di klinik, sebagai akibat samping pemakaian obat, sebagai

penyakit-penyakit lain atau karena sebab yang tidak diketahui. Perjalanan

penyakitnya biasanya ringan, walaupun demikian kadang-kadang menyebabkan

kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran cerna bagian atas. Penderita gastritis

akut erosif yang tidak mengalami perdarahan sering diagnosisnya tidak tercapai.

Untuk menegakkan diagnosa tersebut diperlukan pemeriksaan khusus yang sering

dirasakan tidaka sesuai dengan keluhan penderita yang ringan saja.

B. Etiologi

1. Obat analgetik anti inflamasi, terutama aspirin.

2. Bahan-bahan kimia

3. Merokok

Page 2: askep gastropati

4. Alkohol

5. Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan,

gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat.

6. Refluks usus ke lambung.

7. Endotoksin.

C. Manifestasi Klinis

Gambaran klinis gastritis akut erosif sangat bervariasi, mulai dari yang sangat

ringan asimptomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian.

Manifestasi tersebut adalah:

1. Muntah darah

2. Nyeri epigastrium

3. Neusa dan rasa ingin vomitus

4. Nyeri tekan yang ringan pada epigastrium

Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan, kecuali mereka yang

mengalami perdarahan hebat hingga menimbulkan gangguan hemodinamik yang

nyata seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardi sampai gangguan

kesadaran.

D. Tanda dan Gejala

Sebagian penderita datang berobat karena muntah darah. Sering penderita tersebut

tidak mempunyai keluhan tertentu sebelumnya dan sebagian besar penderita

hanya mempunyai keluhan yang ringan saja, seperti : Nyeri epigastrium yang

tidak hebat, kadang-kadang disertai mual dan muntah .Pemeriksaan fisik sering

tidak membantu. Kadang-kadang dijumpai nyeri tekan yang ringan saja pada

daerah epigastrium.

E. Patofisiologi Penyakit

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan mukosa lambung. Faktor-

faktor itu adalah :

1. Kerusakan mucosal barrier sehingga difusi balik ion H meninggi.

2. Perfusi mukosa lambung yang terganggu

3. Jumlah asam lambung merupakan faktor yang sangat penting.

Page 3: askep gastropati

Faktor-faktor tersebut tidak berdiri sendiri. Misalnya strees fisis menyebabkan

perfusi mukosa lambung terganggu, sehingga timbul daerah-daerah infark kecil.

Disamping itu sekresi asam lambung juga terpacu. Mucosal barrier pada penderita

strees fisis biasanya tidak terganggu. Hal itu yang membedakannya dengan

gatritis erosif karena bahan kimia atau obat. Pada gastritis refluks, gastritis karena

bahan kimia, obat, mucosal barrier rusak sehingga difusi balik ion H meninggi.

Suasana asam yang terdapat pada lumen lambung akan mempercepat kerusakan

mucosal barrier oleh cairan usus.

F. Patoflow

Konsumsi obat penghilang nyeri

Mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung

Dinding lambung dilindungi oleh mukosa bicarbonate rusak

Peningkatan asam lambung

Inflamasi mukosa lambung

Kerusakan langsung mukosa lambung

Nyeri spigastrik

nyeri

Mual dan muntah

Meningkatkan permeabilitas  kapiler  thd protein

Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Mual dan muntah

Kekurangan vol cairan

Page 4: askep gastropati

G. Penatalaksanaan Medis

1. Istirahat baring

2. Diet makanan cair, setelah hari ketiga boleh makan makanan lunak. Hindari

bahan-bahan yang merangsang.

3. Bila mual muntah, dapat diberikan antiemetik seperti dimenhidrinat 50 – 100

mg per-os atau klorpromazin 10-20 mg per-os. Bila disebabkan oleh kuman-

kuman, berikan antibiotika yang sesuai.

4. Bila nyeri tidak hilang denga antasida, berikan oksitosin tablet 15 menit

sebelum makan.

5. Berikan obat antikolinergik bila asam lambung berlebihan.

H. Pemeriksaan Diagnostik

Diagnostik gastritis akut erosif, ditegakkan dengan pemeriksaan endoskopi dan

dilanjutkan dengan pemeriksaan histologi biopsi mukosa lambung. Pemeriksaan

radiologis biasanya tidak mempunyai arti dan baru dapat membantu apabila

digunakan kontras ganda.

1. Endoskopi

Pada pemeriksaan endoskopi akan nampak erosi multipel yang sebagian

biasanya tampak berdarah dan letaknya tersebar. Kadang-kadang dijumpai

erosi yang mengelompok pada satu daerah. Mukosa umumnya tampak merah.

Kadang-kadang dijumpai daerah erosif yang ditemukan pada mukosa yang

tampak normal. Pada saat pemeriksaan dapat dijumpai adanya lesi yang terdiri

dari semua tingkatan perjalanan penyakit nya. Akibatnya pada saat itu

terdapat erosi yang masih baru bersama-sama dengan lesi yang sudah

mengalami penyembuhan.

2. Histopatologi

Pada pemeriksaan histoptologi kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah

melewati mukosa muskularis. Ciri khas gastritis erosif ialah sembuh sempurna

dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu pemeriksaan

endoskopi , sebaiknya dilakukan seawal mungkin.

Page 5: askep gastropati

3. Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium tidak terlalu spesifik untuk penderita gastritis,

tetapi dapat dilakukan untuk melihat adanya anemia bila terjadi perdarahan.

Batas serum gastrin biasanya menurun atau normal. Serum vitamin B 12 dapat

dikaji untuk melihat kekurangan vitamin B 12.

I. Komplikasi

1. Komplikasi yang penting adalah :

2. Perdarahan saluran cerna bagian atas yang merupakan kedaruratan medis.

Kadang-kadang perdarahannya cukup banyak sehingga dapat menyebabkan

kematian.

3. Terjadinya ulkus, kalau prosesnya hebat.

4. Jarang terjadi perforasi.

J. Pengkajian

Data-data yang perlu untuk dikaji antara lain :

1. Riwayat hidup

Dalam riwayat hidup yang perlu dikaji antara lain; umur, jenis kelamin, jenis

strees, pola makan (diet), perokok, alkoholik, minum kopi, penggunaan obat-

obatan tertentu.

2. Pemeriksaan fisik

Secara subyektif dijumpai; keluhan pasien berupa : nyeri epigastrium, perut

lembek, kram, ketidakmampuan mencerna, mual, muntah. Sedangkan secara

obyektif dijumpai :tanda-tanda yang membahayakan, meringis, kegelisahan,

atau merintih, perubahan tanda-tanda vital, kelembekan daerah epigastrium,

dan penurunan peristaltik, erythema palmer, mukosa kulit basah tanda-tand

dehidrasi.

3. Psikologis

Dijumpai adanya kecemasan dan ketakutan pada penderita atau keluarganya

mengenai kegawatan pada kondisi krisis.

Page 6: askep gastropati

ANALISA DATA

NO  DATA  ETIOLOGI  MASALAH 

1  DS:- Laporan secara verbal DO:- Posisi untuk menahan

nyeri - Tingkah laku berhati-

hati- Gangguan tidur (mata

sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)

- Terfokus pada diri sendiri

- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)

- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)

- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)

- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel,

Konsumsi obat penghilang nyeri

Mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding

lambung

Dinding lambung dilindungi oleh mukosa bicarbonate rusak

Peningkatan asam lambung

Inflamasi mukosa lambung

Kerusakan langsung mukosa lambung

Nyeri spigastrik

nyeri

Nyeri

Page 7: askep gastropati

nafas panjang/berkeluh kesah)

- Perubahan dalam nafsu makan dan minum

2

DS : - Haus

DO:- Penurunan turgor

kulit/lidah - Membran

mukosa/kulit kering - Peningkatan denyut

nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi

- Pengisian vena menurun

- Perubahan status mental

- Konsentrasi urine meningkat

- Temperatur tubuh meningkat

- Kehilangan berat badan secara tiba-tiba

- Penurunan urine output

- HMT meningkat- Kelemahan

Konsumsi obat penghilang nyeri

Mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding

lambung

Dinding lambung dilindungi oleh mukosa bicarbonate rusak

Peningkatan asam lambung

Inflamasi mukosa lambung

Kerusakan langsung mukosa lambung

Mual dan muntah

Kekurangan vol cairan

Kekurangan volume cairan

Page 8: askep gastropati

3

DS:- Nyeri abdomen- Muntah- Kejang perut- Rasa penuh tiba-tiba

setelah makanDO:- Diare- Rontok rambut yang

berlebih- Kurang nafsu makan- Bising usus berlebih- Konjungtiva pucat

Denyut nadi lemah

Konsumsi obat penghilang nyeri

Mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding

lambung

Dinding lambung dilindungi oleh mukosa bicarbonate rusak

Peningkatan asam lambung

Inflamasi mukosa lambung

Kerusakan langsung mukosa lambung

Mual dan muntah

Meningkatkan permeabilitas  kapiler  thd protein

Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Ketidakseimbangan Nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh

Page 9: askep gastropati

1. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Nyeri akut berhubungan dengan: Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan

DS:- Laporan secara verbal DO:- Posisi untuk menahan

nyeri - Tingkah laku berhati-hati- Gangguan tidur (mata

sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)

- Terfokus pada diri sendiri - Fokus menyempit

(penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)

- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)

- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)

- Tingkah laku ekspresif

NOC : Pain Level, pain control, comfort levelSetelah dilakukan tinfakan keperawatan selama 3 x 24 jam Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: Mampu mengontrol

nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Tanda vital dalam rentang normal

Tidak mengalami gangguan tidur

NIC : Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

Kurangi faktor presipitasi nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk

menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non

farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin

Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...

Tingkatkan istirahat Berikan informasi tentang nyeri

seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur

Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

Page 10: askep gastropati

(contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)

- Perubahan dalam nafsu makan dan minum

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhBerhubungan dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi. DS:- Nyeri abdomen- Muntah- Kejang perut- Rasa penuh tiba-tiba

setelah makanDO:- Diare- Rontok rambut yang

berlebih- Kurang nafsu makan- Bising usus berlebih- Konjungtiva pucat- Denyut nadi lemah

NOC:a. Nutritional status:

Adequacy of nutrientb. Nutritional Status :

food and Fluid Intakec. Weight ControlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi kurang teratasi dengan indikator:

Albumin serum Pre albumin serum Hematokrit Hemoglobin Total iron binding

capacity Jumlah limfosit

Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

Monitor adanya penurunan BB dan gula darah

Monitor lingkungan selama makan

Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut

kusam, total protein, Hb dan kadar Ht

Monitor mual dan muntah Monitor pucat, kemerahan, dan

kekeringan jaringan konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada klien dan

keluarga tentang manfaat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang

kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.

Atur posisi semi fowler atau

Page 11: askep gastropati

fowler tinggi selama makan Kelola pemberan anti emetik:..... Anjurkan banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya edema, hiperemik,

hipertonik papila lidah dan cavitas oval

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Defisit Volume Cairan

Berhubungan dengan: - Kehilangan volume

cairan secara aktif - Kegagalan mekanisme

pengaturan

DS : - Haus

DO:- Penurunan turgor

kulit/lidah - Membran mukosa/kulit

kering - Peningkatan denyut nadi,

penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi

- Pengisian vena menurun - Perubahan status mental- Konsentrasi urine

meningkat - Temperatur tubuh

meningkat - Kehilangan berat badan

secara tiba-tiba- Penurunan urine output- HMT meningkat

NOC: Fluid balance Hydration Nutritional Status :

Food and Fluid IntakeSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam defisit volume cairan teratasi dengan kriteria hasil: Mempertahankan

urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,

Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal

Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

Orientasi terhadap waktu dan tempat baik

Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal

Elektrolit, Hb, Hmt

NIC : Pertahankan catatan intake dan

output yang akurat Monitor status hidrasi

( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan

Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin, albumin, total protein )

Monitor vital sign setiap 15menit – 1 jam

Kolaborasi pemberian cairan IV

Monitor status nutrisi Berikan cairan oral Berikan penggantian

nasogatrik sesuai output (50 – 100cc/jam)

Dorong keluarga untuk membantu pasien makan

Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk

Atur kemungkinan tranfusi Persiapan untuk tranfusi Pasang kateter jika perlu

Page 12: askep gastropati

- Kelemahan dalam batas normal pH urin dalam batas

normal Intake oral dan

intravena adekuat

Monitor intake dan urin output setiap 8 jam

Diagnosa Keperawatan

    Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan gastritis antara lain :

a) Nyeri berhubungan dengan iritasi gastrium atau pengecilan kelenjar

gastrik.

b) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

dengan mual, muntah, nafsu makan menurun, intoleransi makanan.

c) Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan pemasukan cairan

dan elektrolit yang kurang, muntah, perdarahan.

Referensi

Smeltzer & Bare (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Doengoes. (2000). Rencana Asuhan Keperawaan, Jakarta: EGC12