ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
-
Upload
keperawatan-bidang -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
Transcript of ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
1/51
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
2/51
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
3/51
%. Mani#e$ta$i K!ini
enurut Smelt/er 1are (2002) dan Price Wilson (200#) tanda dan ge&ala penyakit
stroke adalah kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh,
hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran, penglihatan ganda atau kesulitan melihat pada
satu atau kedua mata, pusing dan pingsan, nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang &elas, bicara
tidak &elas (pelo), sulit memikirkan atau mengucapkan kata'kata yang tepat, tidak mampu
mengenali bagian dari tubuh, ketidakseimbangan dan ter&atuh dan hilangnya pengendalian
terhadap kandung kemih.
'. Penata!a$aan Me(i$
Penatalaksaan medis menurut menurut Smelt/er 1are (2002) meliputi:
a. 9iuretik untuk menurunkan edema serebral yang mencapai tingkat maksimum ! sampai %hari setelah infark serebral.
b. ntikoagulan untuk mencegah ter&adinya thrombosis atau embolisasi dari tempat lain
dalam sistem kardio8askuler.
c. ntitrombosit karena trombosit memainkan peran sangat penting dalam pembentukan
thrombus dan embolisasi.
). K*+!ia$i
7omplikasi yang dapat ter&adi pada penyakit stroke menurut Smelt/er 1are (2002) adalah:
a. +ipoksia serebral, diminimalkan dengan memberi oksigenasi darah adekuat ke otak.
4ungsi otak bergantung pada ketersediaan oksigen yang dikirimkan ke åan. Pemberian
oksigen suplemen dan mempertahankan hemoglobin serta hematokrit pada tingkat dapat diterima
akan membantu dalam mempertahankan oksigenasi åan. b. Penurunan aliran darah serebral, bergantung pada tekanan darah, curah &antung, dan
integritas pembuluh darah serebral. +idrasi adekuat (cairan intr8ena) harus men&amin penurunan
8iskositas darah dan memperbaiki aliran darah serebral. +ipertensi dan hipotensi ekstrim perlu
dihindari untuk mencegah perubahan pada aliran darah serebral dan potensi meluasnya area
cedera.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
4/51
c. 3mbolisme serebral, dapat ter&adi setelah infark miokard atau fibrilasi atrium atau dapat
berasal dari katup &antung prostetik. 3mbolisme akan menurunkan aliran darah ke otak dan
selan&utnya akan menurunkan aliran darah serebral. 9isritmia dapat mengakibatkan curah
&antung tidak konsisten dan penghentian trombus lokal. Selain itu, disritmia dapat menyebabkan
embolus serebral dan harus diperbaiki.
,. Pe*eri$aan Diagn$ti
enurut (9oenges dkk, ) pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada penyakit
stroke adalah:
a. ngiografi serebral: membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti
perdarahan, obstruksi arteri atau adanya titik oklusi ruptur.
b. ;'scan: memperhatikan adanya edema, hematoma, iskemia, dan adanya infark.
c. Pungsi lumbal: menun&ukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada thrombosis, emboli
serebral, dan (Transient Ischaemia Attack) atau serangan iskemia otak sepintas. ekanan
meningkat dan cairan yang mengandung darah menun&ukkan adanya hemoragik subarakhnoid
atau perdarahan intra kranial. 7adar protein total meningkat pada kasus thrombosis sehubungan
dengan adanya proses inflamasi.d. ( Electroencephalography): mengidentifikasi penyakit didasarkan pada gelombang
otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
g. Sinar ?: menggambarkan perubahan kelen&ar lempeng pineal daerah yang berla"anan dari
massa yang meluas, kalsifikasi karotis interna terdapat pada thrombosis serebral.
-. A$/an Ke+era0atan
a. Pengaian
) Pengaian +ri*er@ ir"ay: pengka&ian mengenai kepatenan &alan. 7a&i adanya obstruksi pada &alan napas
karena dahak, lendir pada hidung, atau yang lain.
@ 1reathing: ka&i adanya dispneu, ka&i pola pernapasan yang tidak teratur, kedalaman napas,
frekuensi pernapasan, ekspansi paru, pengembangan dada.
@ ;irculation: meliputi pengka&ian 8olume darah dan kardiac output serta perdarahan.
Pengka&ian ini meliputi tingkat kesadaran, "arna kulit, nadi, dan adanya perdarahan.
@ 9isability: yang dinilai adalah tingkat kesadran serta ukutan dan reaksi pupil.
@ 3Aposure kontrol lingkungan: penderita harus dibuka seluruh pakaiannya.
2) Pengaian $en(er
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
5/51
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
6/51
7riteria hasil mempertahankan posisi yang optimal, meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian
tubuh yang terkena, mendemonstrasikan perilaku yang memungkinkan akti8itas.nter8ensiF
@ 7a&i kemampuan klien dalam melakukan aktifitas
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
7/51
$) 9iagnosa kepera"atan keempat: perubahan sensori persepsi berhubungan dengan stress
psikologis.u&uanF tidak ada perubahan perubahan persepsi.
7riteria hasil mempertahankan tingkat kesadarann dan fungsi perseptual, mengakui perubahan
dalam kemampuan. nter8ensiF
@ 7a&i kesadaran sensorik seperti membedakan panas dingin, ta&am tumpul, rasa
persendian.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
8/51
@ 1antu klien dalam personal hygiene.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
9/51
*) 9iagnosa kepera"atan ketu&uh: resiko tinggi kerusakan menelan berhubungan dengan
kerusakan neuromuskuler perseptual.
u&uanF kerusakan dalam menelan tidak ter&adi.
7riteria hasil mendemonstrasikan metode makan tepat untuk situasi indi8idual dengan aspirasi
tercegah, mempertahankan berat badan yang diinginkan.
nter8ensiF
@ in&au ulang patologi kemampuan menelan pasien secara indi8idual.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
10/51
4. ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TRAUMA KEPALA
1. Pengertian
rauma kepala adalah suatu gangguan traumatic dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai
perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak.
rauma kepala merupakan salah satu penyebab utama kecatatan dan kematian. Debih dari
%0I trauma kepala disebabkan karena kecelakaan lalu lintas, selebihnya disebabkan karena
factor lain seperti ter&atuh, terpukul, kecelakaan industry dan lain'lain. (9aniel &en, ).
rauma kepala meliputi trauma kulit kepala, tengkorak dan otak. Secara anatomis otak
dilindungi dari cedera oleh rambut, kulit kepala, serta tulang dan tentorium (helm) yang
membungkusnya.
1erdasarkan >;S, trauma kepala atau cedera otak dapat dibagi men&adi ! gradasi, yaitu :@ ;edera kepala ringancedera otak ringan, bila >;S : !'%
@ ;edera kepala sedangcedera otak sedang, bila >;S : '2
@ ;edera kepala beratcedera otak berat, bila >;S : kurang atau sama dengan -.2. Eti!gi
rauma kepala dapat disebabkan karena kecelakaan lalu lintas, ter&atuh, kecelakaan industri,
kecelakaan olahraga, luka pada persalinan.
". Meani$*e 5e(era
rauma kepala disebabkan karena adanya dayakekuatan yang mendadak dikepala. da !
mekanisme yang berpengaruh dalam trauma kepala yaitu akselerasi, deselerasi, dan deformitas.
@ kselerasi yaitu &ika benda bergerak membentur kepala yang diam, misalnya pada orang
yang diam kemudian dipukul atau terlempar batu.@ 9eselerasi yaitu &ika kepala bergerak membentur benda yang diam misalnya pada saat
kepala terbentur.
@ 9eformitas yaitu perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang ter&adi akibat trauma,
misalnya adanya fraktur kepala, kompresi, ketegangan atau pemotongan pada åan otak.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
11/51
Pada saat ter&adinya deselerasi ada kemungkinan ter&adi rotasi kepala sehingga dapat menambah
kerusakan. ekanisme cedera kepala dapat mengakibatkan kerusakan pada daerah dekat
benturan (kup) dan kerusakan pada daerah yang berla"anan dengan benturan (kontra kup).
%. Pat#i$i!gi
danya trauma kepala dapat mengakibatkan gangguan atau kerusakan struktur misalnya
kerusakan pada parenkim otak, kerusakan pembuluh darah, perdarahan, edema dan gangguan
biokimia otak seperti penurunan adenosine tripospat dalam mitokondria, perubahan
permeabilitas 8askuler.
Patofisiologi trauma kepala dapat digolongkan men&adi 2 proses yaitu cedera kepala otak primer
dan cedera kepala otak sekunder. ;edera kepala otak primer merupakan suatu proses biomekanik
yang dapat ter&adi secara langsung saat kepala terbentur dan berdampak cedera åan otak.
;edera kepala sekunder ter&adi akibat cedera primer misalnya adanya hipoksia, iskemia, dan
perdarahan.
Perdarah serebral menimbulkan hematoma, misalnya pada epidural hematoma, yaitu
berkumpulnya darah antara lapisan periosteum tengkorak dengan dura meter, subdural hematoma
diakibatkan berkumpulnya darah pada ruang antara dura meter dengan subarahnoid dan
intracerebral hematoma adalah berkumpunya darahpada åan serebral.
7ematian pada trauma kepala banyak disebabkan karena hipotensi karena gangguan pada
autoregulasi. 7etika ter&adi gangguan autoregulasi akan menimbulkan hipoperfusi åan
serebral dan berakhir pada iskemia åan otak. 7arena otak sangat sensiti8e terhadap oksigen
dan glukosa.
'. K!a$i#ia$i Tra*a Ke+a!a
a) 1erdasarkan kerusakan åan otak @ 7omosio serebri (gegar otak) : gangguan fungsi neurologi ringan tanpa adanya kerusakan
struktur otak, ter&adi hilangnya kesadaran kurang dari 0 menit atau tanpa disertai amnesia,
retrograde, mual, muntah, nyeri kepala.
@ 7ontusio serebri (memar) :gangguan fungsi neurologi disertai kerusakan åan otak
tetapi kontinuitas otak masih utuh, hilangnya kesdaran lebih dari 0 menit.@ Daserasio serebri : gangguan fungsi neurologi disertai kerusakan otak yang berat dengan
fraktur tengkorak terbuka. assa otak terkelupas, keluar dari rongga intracranial.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
12/51
b) 1erdasarkan berat ringannya cedera kepala
@ ;edera kepala ringan : &ika >;S antara %'!, dapat ter&adi kehilangan kesadaran kurang
dari !0 menit, tidak terdapat fraktur tengkorak, kontusio atau hematoma.
@ ;edera kepala sedang : &ika nilai >;S antara '2, hilang kesadaran antara !0 menit
sampai 2$ &am, dapat disertai fraktur tengkorak, disorientasi ringan.@ ;edera kepal berat : &ika nilai >;S antara !'-, hilang kesdaran lebih dari 2$ &am, biasanya
disertai kontusio, laserasi atau adanya hematoma, edema serebral.
). Tan(a (an Gea!a
Secara umum tanda dan ge&ala pada trauma kepala meliputi ada atau tidaknya fraktur
tengkorak, tingkat kesadaran dan kerusakan åan otak.a. 4raktur tengkorak
4raktur tengkorak dapat melukai pembuluh darah dan saraf'saraf otak, merobek duramater yang
mengakibatkan perembesan cairan serebrospinalis. Hika ter&adi fraktur tengkorak kemungkina
yang ter&adi adalah :
@ 7eluarnya cairan serebrospinalis atau cairan lain dari hidung (rhinorrhoe) dan telinga
(otorrhoe).
@ 7erusakan saraf cranial
@ Perdarah dibelakang membrane timpani@ 3kimosis pada periorbital.
Hika ter&adi fraktur basiler, kemungkinan adanya gangguan pada saraf cranial dan
kerusakan bagian dalam telinga. Sehingga kemungkinan tanda dan ge&alanya adalah :
@ Perubahan ta&am penglihatan karena kerusakan ner8us optikus.
@ 7ehilangan pendengaran karena kerusakan pada ner8us auditorius.@ 9ilatasi pupil dan hilangnya kemampuan pergerakan beberapa otot mata karena kerusakan
ner8us okulomotorius.
@ Paresis "a&ah karena kerusakan ner8us fasialis@ Bertigo karena kerusakan otolith dalam telinga bagian dalam.
@ Jistagmus karena kerusakan pada system 8estibular
@ Warna kebiruan dibelakang telinga diatas mastoid (1attle Sign).
b. 7esadaran
ingkat kesadaran pasien tergantung dari berat ringannya cedera kepala, ada atau tidaknya
amnesia retrograt, mual dan muntah.
c. 7erusakan åan otak anifestasi klinik kerusakan åan otak ber8ariasi tergantung dariu cedera kepala. =ntuk
melihat adanya kerusakan cedera kepala perlu dilakukan pemeriksaan ; scan atau
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
13/51
,. K*+!ia$i
7omplikasi yang mungkin ter&adi pada cedera kepala diantaranya :
@ 9efisitnya neurologi fokal@ 7e&ang
@ Pneumonia
@ Perdarahan gastrointestinal@ 9isritmia &antung
@ +idrosefalus
@ 7erusakan kontrol respirasi
@ nkontinensia bladder atau bo"el
-. Te$t Diagn$ti
@ 4oto tengkorak : mengetahui adanya fraktur tengkorak (simpel, depresi, kommunit),
fragmen tulang@ 4oto ser8ikal : mengetahui adanya fraktur ser8ikal
@ ; Scan : kemungkinan adanya subdural hematoma, intraserebral hematoma, keadaan
8entrikel.
@ 9, berikan
oksigen &ika perlu.
@ onitor tekanan intrakranial (7)
@ tasi syok bila ada
@ 7ontrol tanda 8ital@ 7eseimbangan cairan dan elektrolit
b) 6perasi9ilakukan untuk mengeluarkan darah pada intraserebral, debridemen luka, kranioplasti, prosedur
shunting pada hidrocepalus, kraniotomi.
c) Pengobatan
@ 9iuretik : untuk mengurangi edema serebral misalnya manitol 20I, furosemid (lasic).
@ ntikon8ulsan : untuk menghentikan ke&ang misalnya dengan dilantin, tegretol, 8alium@ 7ortokosteroid : untuk menghambat pembentukan edema misalnya dengan deAametason.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
14/51
@ ntagonis histamin : mencegah ter&adinya iritasi lambung karena hipersekresi akibat efek
trauma kepala misalnya dengan cemetidin, ranitidin.@ ntibiotik &ika ter&adi luka yang besar.
17. A$/an Ke+era0atan
a. Pengaian
18 Pengka&ian Primer
dapun data pengka&ian primer menurut Rab, Tabrani !""# :
@ ir"ayda tidaknya sumbatan &alan nafas
@ 1reathing
da tidaknya dispnea, takipnea, bradipnea, sesak, kedalaman nafas.@ ;irculation
da tidaknya peningkatan tekanan darah, takikardi, bradikardi, sianosis, capilarrefil.
@ 9isabilityda tidaknya penurunan kesadaran, kehilangan sensasi dan refleks, pupil anisokor dan nilai
>;S. enurut Ari$ Mans%oer Et all !""" penilaian >;S beerdasarkan pada tingkat keparahan
cidera :' ;idera kepala ringanminor (kelompok resiko rendah)
K Skor skala koma >lasglo" % (sadar penuh,atentif,dan orientatif)
K idak ada kehilangan kesadaran(misalnya konkusi)K idak ada intoksikasi alkohaolatau obat terlarang
K Pasien dapat mengeluh nyeri kepala dan pusing
K Pasien dapat menderita abrasi,laserasi,atau hematoma kulit kepala
K idak adanya kriteria cedera sedang'berat.' ;idera kepala sedang (kelompok resiko sedang)
K Skor skala koma glasgo" '$ (konfusi, letargi atau stupor)
K 7onkusiK mnesia pasca trauma
K untah
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
15/51
K anda kemungkinan fraktur kranium (tanda battle,mata rabun,hemotimpanum,otorhea atau
rinorhea cairan serebrospinal).' ;idera kepala berat (kelompok resiko berat)
K Skor skala koma glasglo" !'- (koma)
K Penurunan dera&at kesadaran secara progresif
K anda neurologis fokalK ;idera kepala penetrasi atau teraba fraktur depresikranium.
@ 3Aposure of eAtermitas
da tidaknya peningkatan suhu, ruangan yang cukup hangat.
2) Pengka&ian Sekunder
9ata pengka&ian secara umum tergantung pada tipe, lokasi dan keparahan cedera dan mungkin
diperlukan oleh cedera tambahan pada organ'organ 8ital ( Marilyn, E &oengoes !""")
@ kti8itas stirahat
>e&ala : erasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan.
anda :K Perubahan kesehatan, letargi
K +emiparase, LuadrepelgiaK taksia cara ber&alan tak tegap
K asalah dalam keseimbangan
K ;edera (trauma) ortopediK 7ehilangan tonus otot, otot spastik
@ Sirkulasi
>e&ala :
K Perubahan darah atau normal (hipertensi)K Perubahan frekuensi &antung (bradikardia, takikardia yang diselingi bradikardia disritmia).
@ ntegritas 3go
>e&ala : Perubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau dramatis)anda : ;emas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, bingung depresi dan impulsif.
@ 3liminasi
>e&ala : nkontenensia kandung kemih usus atau mengalami gngguan fungsi.@ akanan cairan
>e&ala : ual, muntah dan mengalami perubahan selera.
anda : untah (mungkin proyektil), >angguan menelan (batuk, air liur keluar, disfagia).
@ Jeurosensoris>e&ala : 7ehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar ke&adian, 8ertigo, sinkope, tinitus
kehilangan pendengaran, fingking, baal pada ekstremitas.anda :
K Perubahan kesadaran bisa sampai koma
K Perubahan status mental
K Perubahan pupil (respon terhadap cahaya, simetri)
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
16/51
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
17/51
' idak ada tanda
peningkatan 7
*. 7a&i adanya peningkatan
rigiditas, remangan,
meningkatnya kegelisahan, peka
rangsang, serangan ke&ang
-. inggikan kepala pasien
%'$% dera&at sesuai indikasi
. 1atasi pemberian cairan
sesuai indikasi
0. 1erikan oksigen tambahan
sesuai indikasi
. 1erikan obat sesuai indikasi
mencerminkan adanya depresi pada bata
otak pada pasien yang tidak mempuny
penyakit &antung
%. Jafas yang tidak teratur dap
menun&ukkan lokasi adanya peningkat
7
#.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
18/51
kriteria hasil :
' tidak ada sesak
nafas, sianosis
' pola nafas normal
melakukan nafas dalam yang
efektif &ika pasien sadar
$.;atat kompetensi gangguan
menelan dan kemampuan pasien
untuk melindungi &alan nafasnya
%.1erikan oksigen sesuai
indikasi
mekanisme.
2. =ntuk memudahkan ekspansi paru
!.emobilisasi sekret untuk membersihk
&alan nafas dan membantu menceg
komplikasi pernafasan
$.7emampuan membersihkan &alan na
penting untuk pemeliharaan &alan naf
kehilangan reflek menelan bat
menandakan perlunya &alan nafas bantuan
%.emaksimalkan oksigen pada darah art
dan membantu mencegah hipoksia.
!) 7etidakefektifan bersihan &alan nafas berhubungan dengan obstruksi &alan nafas,
peningkatan ¨ah sekret.
Tan (an riteria /a$i! Inter3en$i Ra$ina!
Setelah dilakukan tindakan
kepera"atan selama !A2$
&am diharapkan pasien
dapat mempertahankan
&alan nafas paten dengan
bunyi nafas bersih&elas
dengan kriteria hasil :
' idak ada bunyi
nafas tambahan
' idak ada
penumpukkn sekret
' idak ada sesak
nafas
. uskultasi bunyi nafas.
;atat adanya bunyi nafas
tambahan mis. engi, ronchi,
krekels
2. Pantau frekuensi
pernafasan
!. ;atat adanya dispnea,
gelisah, ansietas, distres
pernafasan, penggunaan otot
bantu
$. 1erikan posisi yang
nyaman
%. Pertahankan polusi
lingkungan minimum
. 1eberapa dera&at spasme bronk
ter&adi dengan obstruksi &alan nafas d
dapattak dimanifestasikan adanya bun
nafas ad8entisius, mis, penyebaran, krek
basah, bunyi nafas redup dengan ekspir
mengi ataau tidak ada bunyi nafas
2. akipnea biasanya ada pada bebera
dera&at. Pernafasan dapat melambat d
frekuensi ekspirasi meman&a
dibandingkan inspirasi
!. 9isfungsi pernafasan adalah 8ariab
yang tergantung pada tahap proses kro
selain proses akut yang menimbulk
pera"atan di
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
19/51
#. 9orong atau bantu latihan
nafas abdomen atau bibir
*. 6bser8asi karakteristik
batuk, mis menetap, batuk
pendek, basah bantu tindakan
untuk memperbaiki keefektifan
upaya batuk
-. ingkatkan masukan
cairan !000 mlhari sesuai
toleransi &antung
. 1erikan obat sesuai
indikasi
0. 1erikan hudifiksi tambahan,
mis, nebuli/ar ultranik,
humidifier aerosol ruangan
$. Peninggian kepala tempat tid
mempermudah proses pernafasan
%. Pencetus tipe reaksi alergi pernafas
yang dapat mentriger episode akut
#. emberikan pasien beberapa c
untuk mengatasi dan mengontrol dispn
dan menurunkan &ebakan udara
*. 1atuk paling efektif pada posisi dud
tinggi atau kepala diba"ah setelah perku
dada
-. +idrasi membantu menurunk
kekentalan sekret, mepermud
pengeluaran.
. embantu mempercepat pro
penyembuhan
0. 7elembaban menurunkan kekenta
sekret dan mencegah pembentukan muco
tebal pada bronkus.
5. ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT TRAUMA MEDULA SPINALIS
. Pengertian
;edera medula spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan oleh benturan
pada daerah medulla spinalis (1runner Suddarth, 200)
;edera medulla spinalis adalah buatan kerusakan tulang dan sumsum yang mengakibatkan
gangguan sistem persyarafan didalam tubuh manusia yang diklasifikasikan sebagai :
' komplet (kehilangan sensasi dan fungsi motorik total)
' tidak komplet (campuran kehilagan sensori dan fungsi motorik)
;edera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan sering kali
oleh kecelakaan lalu lintas. pabila cedera itu mengenai daerah ser8ikal pada lengan, badan dan
tungkai mata penderita itu tidak tertolong. 9an apabila saraf frenitus itu terserang maka
dibutuhkan pernafasan buatan, sebelum alat pernafasan mekanik dapat digunakan.
2. Eti!gi
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
20/51
Penyebab dari cidera medulla spinalis yaitu :
a. kecelakaan otomobil, industri
b. ter&atuh, olah'raga, menyelam
c. luka tusuk, tembak
d. tumor.
". Pat#i$i!gi
7erusakan medulla spinalis berkisar dari kamosio sementara (pasien sembuh sempurna) sampai
kontusio, laserasi dan kompresi substansi medulla, (lebih salah satu atau dalam kombinasi)
sampai transaksi lengkap medulla (membuat pasien paralisis).
1ila hemoragi ter&adi pada daerah medulla spinalis, darah dapat merembes ke ekstradul subdural
atau daerah suaranoid pada kanal spinal, segera sebelum ter&adi kontusio atau robekan pada
cedera, serabut'serabut saraf mulai membengkak dan hancur. Sirkulasi darah ke medulla spinalis
men&adi terganggu, tidak hanya ini sa&a tetapi proses patogenik menyebabkan kerusakan yang
ter&adi pada cidera medulla spinalis akut.
Suatu rantai sekunder ke&adian'ke&adian yang menimbulakn iskemia, hipoksia, edema, lesi,
hemorargi.
7erusakan medula spinalis
+emoragi
Serabut' serabut membengkakhancur
Sirkulasi darah terganggu
;idera medulla spinalis dapat ter&adi pada lumbal '%
' Desi D : kehilangan sensorik yaitu sama menyebar sampai lipat paha dan bagian dari bokong.
' Desi D2 : ekstremitas bagian ba"ah kecuali ! atas dari anterior paha.
' Desi D! : 3kstremitas bagian ba"ah.
' Desi D$ : 3kstremitas bagian ba"ah kecuali anterior paha.
' Desi D% : 1agian luar kaki dan pergelangan kaki.
%. Mani#e$ta$i K!ini$
a. nyeri akut pada belakang leher, yang menyebar sepan&ang saraf yang terkena
. paraplegia
9. tingkat neurologic
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
21/51
(. paralisis sensorik motorik total
e. kehilangan kontrol kandung kemih (refensi urine, distensi kandung kemih)
#. penurunan keringat dan tonus 8asomotor
g. penurunan fungsi pernafasan
/. gagal nafas
'. Pe*eri$aan Diagn$ti
a. Sinar ? spinal
enentukan lokasi dan &enis cedera tulan (fraktur, dislokasi), unutk kese&a&aran, reduksi setelah
dilakukan traksi atau operasi
. Skan ct
enentukan tempat luka &e&as, menge8aluasi ganggaun structural
9.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
22/51
langsung pada kepala dan leher dan leher harus dipertimbangkan mengalami cedera medula
spinalis sampai bukti cedera ini disingkirkan.
18 9itempat kecelakaan, korban harus dimobilisasi pada papan spinal( punggung) ,dengan
kepala dan leher dalam posisi netral, untuk mencegah cedera komplit.
28 Salah satu anggota tim harus menggontrol kepala pasien untuk mencegah fleksi, rotasi atau
ekstensi kepala.
"8 angan ditempatkan pada kedua sisi dekat telinga untuk mempertahankan traksi dan
kese&a&aran sementara papan spinalatau alat imobilisasi ser8ikal dipasang.
%8 Paling sedikit empat orangharus mengangkat korban dengan hati' hati keatas papan untuk
memindahkan memindahkan kerumah sakit. danya gerakan memuntir dapat merusak medula
spinais ire8ersibel yang menyebabkan fragmen tulang 8ertebra terputus, patah, atau memotong
medula komplit.
Sebaiknya pasien diru&uk kecedera spinal regional atau pusat trauma karena personel
multidisiplin dan pelayanan pendukung dituntut untuk menghadapi perubahan dekstruktif yang
te&adi beberapa &am pertama setelah cedera.
emindahkan pasien, selama pengobatan didepartemen kedaruratan dan radiologi,pasien
dipertahankan diatas papan pemindahan . Pemindahan pasien ketempat tidur menun&ukkan
masalah pera"at yang pasti. Pasien harus dipertahankan dalam posisi eksternal . idak ada
bagian tubuh yang terpuntir atau tertekuk, &uga tidak boleh pasien dibiarkan mengambil posisi
duduk.
Pasien harus ditempatkan diatas sebuah stryker atau kerangka pembalik lain ketika
merencanakan pemindahan ketempat tidur. Selan&utnya &ika sudah terbukti bah"a ini bukan
cedera medula, pasien dapat dipindahkan ketempat tidur biasa tanpa bahaya.Sebaliknya kadang'
kadang tindakan ini tidak benar. Hika stryker atau kerangka pembalik lain tidak tersedia pasien
harus ditempatkan diatas matras padat dengan papan tempat tidur diba"ahnya.
b. Penatalaksanaan ;edera edula Spinalis ( 4ase kut)
u&uan penatalaksanaan adalah untuk mencegah cedera medula spinalis lebih lan&ut dan untuk
mengobser8asi ge&ala perkembangan defisit neurologis. Dakukan resusitasi sesuai kebutuhan dan
pertahankan oksigenasi dan kestabilan kardio8askuler.
c. 4armakoterapi
1erikan steroid dosis tinggi (metilpredisolon) untuk mela"an edema medulla.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
23/51
d. indakan
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
24/51
) Pengka&ian Primer
@ ir"ay
Hika penderita dapat berbicara maka &alan napas kemungkinan besar dalam keadaan adekuat.
6bstruksi &alan napas sering ter&adi pada penderita yang tidak sadar, yang dapat disebabkan oleh
benda asing, muntahan, &atuhnya pangkal lidah, atau akibat fraktur tulang "a&ah. =saha untuk
membebaskan &alan napas harus melindungi 8ertebra ser8ikalis (cer8ical spine control), yaitu
tidak boleh melakukan ekstensi, fleksi, atau rotasi yang berlebihan dari leher. 9alam hal ini, kita
dapat melakukan chin lift atau &a" thrust sambil merasakan hembusan napas yang keluar melalui
hidung. 1ila ada sumbatan maka dapat dihilangkan dengan cara membersihkan dengan &ari atau
suction &ika tersedia. =ntuk men&aga patensi &alan napas selan&utnya dilakukan pemasangan pipa
orofaring. 1ila hembusan napas tidak adekuat, perlu bantuan napas.
@ 1reathing
1antuan napas dari mulut ke mulut akan sangat bermanfaat. pabila tersedia, 62 dapat diberikan
dalam ¨ah yang memadai. Hika penguasaan &alan napas belum dapat memberikan oksigenasi
yang adekuat, bila memungkinkan sebaiknya dilakukan intubasi endotrakheal,!,%,#,*,-.
@ ;irculation
Status sirkulasi dapat dinilai secara cepat dengan memeriksa tingkat kesadaran dan denyut nadi
indakan lain yang dapat dilakukan adalah mencari ada tidaknya perdarahan eksternal, menilai
"arna serta temperatur kulit, dan mengukur tekanan darah. 9enyut nadi perifer yang teratur,
penuh, dan lambat biasanya menun&ukkan status sirkulasi yang relatif normo8olemik.
@ 9issability
elihat secara keseluruhan kemampuan pasien diantaranya kesadaran pasien.
@ 3Aposure
elihat secara keseluruhan keadaan pasien. Pasien dalam keadaan sadar (>;S %) dengan
:Simple head in&ury bila tanpa deficit neurology
o 9ilakukan ra"at luka
o Pemeriksaan radiology
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
25/51
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
26/51
3reksi tidak terkendali (priapisme), menstruasi tidak teratur.
. Diagn$a Ke+era0atan (an Inter3en$i
) 7etidak efektifan pola pernapasan yang berhubungan dengan kelemahan paralisis otot'otot
abdomen dan intertiostal dan ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi.
u&uan : eningkatkan pernapasan yang adekuat
7riteria hasil : 1atuk efektif, pasien mampu mengeluarkan sekret, bunyi napas normal, &alan
napas bersih, respirasi normal, irama dan ¨ah pernapasan, pasien, mampu melakukan reposisi,
nilai >9 : Pa62 Q -0 mm+g, Pa;62 O !%'$% mm+g, P+ O *,!% R *,$%
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
27/51
2) 7erusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan fungsi motorik dan
sensorik.
u&uan : emperbaiki mobilitas
7riteria +asil : empertahankan posisi fungsi dibuktikan oleh tak adanya kontraktur, footdrop,
meningkatkan kekuatan bagian tubuh yang sakit kompensasi, mendemonstrasikan teknik
perilaku yang memungkinkan melakukan kembali aktifitas.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
28/51
@ 7a&i keadaan pasien setiap - &am
unakan tempat tidur khusus (dengan busa)
anti posisi setiap 2 &am dengan sikap anatomis
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
29/51
@ ;ek bladder pasien setiap 2 &am
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
30/51
u&uan : emberikan rasa nyaman
7riteria hasil : elaporkan penurunan rasa nyeri ketidak nyaman, mengidentifikasikan cara'cara
untuk mengatasi nyeri, mendemonstrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktifitas
hiburan sesuai kebutuhan indi8idu.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
31/51
4raktur tertutup adalah bila tidak ada hubungan patah tulang dengan dunia luar. 4raktur terbuka
adalah fragmen tulang meluas mele"ati otot dan kulit, dimana potensial untuk ter&adi infeksi
(S&amsuhida&at, : !-).
4raktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa ter&adi akibat trauma
langsung (kecelakaan lalu lintas, &atuh dari ketinggian), dan biasanya lebih banyak dialami oleh
laki'laki de"asa. Patah pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak,
mengakibatkan pendertia &atuh dalam syok (47=, %:%$!)
4raktur olecranon adalah fraktur yang ter&adi pada siku yang disebabkan oleh kekerasan
langsung, biasanya kominuta dan disertai oleh fraktur lain atau dislokasi anterior dari sendi
tersebut (47=, %:%%!).
2. Eti!gi
enurut Sachde8a (#), penyebab fraktur dapat dibagi men&adi tiga yaitu :
a. ;edera traumatik
;edera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh :
) ;edera langsung berarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang pata secara
spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit
diatasnya.
2) ;edera tidak langsung berarti pukulan langsung berada &auh dari lokasi benturan, misalnya
&atuh dengan tangan ber&ulur dan menyebabkan fraktur kla8ikula.
!) 4raktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat.
b. 4raktur Patologik
9alam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma minor dapat
mengakibatkan fraktur dapat &uga ter&adi pada berbagai keadaan berikut :
) umor tulang (&inak atau ganas) : pertumbuhan åan baru yang tidak terkendali dan
progresif.
2) nfeksi seperti osteomielitis : dapat ter&adi sebagai akibat infeksi akut atau dapat timbul
sebagai salah satu proses yang progresif, lambat dan sakit nyeri.
!)
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
32/51
kadang'kadang dapat disebabkan kegagalan absorbsi Bitamin 9 atau oleh karena asupan kalsium
atau fosfat yang rendah.
c. Secara spontan : disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit
polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.
". Pat#i$i!gi
Proses penyembuhan luka terdiri dari beberapa fase yaitu :
a. 4ase hematum
) 9alam "aktu 2$ &am timbul perdarahan, edema, hematume disekitar fraktur
2) Setelah 2$ &am suplai darah di sekitar fraktur meningkat
b. 4ase granulasi åan
) er&adi R % hari setelah in&ury
2) Pada tahap phagositosis aktif produk neorosis
!) tematome berubah men&adi granulasi åan yang berisi pembuluh darah baru fogoblast
dan osteoblast.
c. 4ase formasi callus
) er&adi # R 0 harisetelah in&uri
2) >ranulasi ter&adi perubahan berbentuk callus
d. 4ase ossificasi
) ulai pada 2 R ! minggu setelah fraktur sampai dengan sembuh
2) ;allus permanent akhirnya terbentuk tulang kaku dengan endapan garam kalsium yang
menyatukan tulang yang patah
e. 4ase consolidasi dan remadelling
9alam "aktu lebih 0 minggu yang tepat berbentuk callus terbentuk dengan oksifitas osteoblast
dan osteuctas (1lack, ! : ).
%. Tan(a (an Gea!a
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
33/51
a. 9eformitas
9aya terik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari tempatnya perubahan
keseimbangan dan contur ter&adi seperti :
)
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
34/51
d. +itung darah lengkap + mungkin meningkat ( hemokonsentrasi ) atau menrurun
( perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ &auh pada trauma multiple)
Peningkatan ¨ah S9P adalah respon stres normal setelah trauma
e. Profil koagulasi perubahan dapat ter&adi pada kehilangan darah transfusi multiple atau
cedera hati (9oenges, : *# ).
). Penata!a$anaan
a. 4raktur
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
35/51
@ ir"ay
danya sumbatanobstruksi &alan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat kelemahan reflek
batuk
@ 1reathing
7elemahan menelan batuk melindungi &alan napas, timbulnya pernapasan yang sulit dan atau
tak teratur, suara nafas terdengar ronchi aspirasi
@ ;irculation
9 dapat normal atau meningkat , hipotensi ter&adi pada tahap lan&ut, takikardi, bunyi &antung
normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap
lan&ut
2) Pengka&ian Sekunder
@ kti8itasistirahat
K kehilangan fungsi pada bagian yangterkena
K 7eterbatasan mobilitas
@ Sirkulasi
K +ipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeriansietas)
K +ipotensi ( respon terhadap kehilangan darah)
K achikardi
K Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera
K ;ailary refil melambat
K Pucat pada bagian yang terkena
K asa hematoma pada sisi cedera
K Jeurosensori
K 7esemutan
K 9eformitas, krepitasi, pemendekan
K 7elemahan
@ 7enyamanan
K nyeri tiba'tiba saat cidera
K spasme kram otot
@ 7eamanan
K laserasi kulit
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
36/51
K perdarahan
K perubahan "arna
K pembengkakan local
. Diagn$a Ke+era0atan (an Inter3en$i
) Jyeri berhubungan dengan terputusnya åan tulang, gerakan fragmen tulang, edema
dan cedera pada åan, alat traksiimmobilisasi, stress, ansietas
u&uan : nyeri dapat berkurang atau hilang.
7riteria +asil : ' Jyeri berkurang atau hilang dan klien tampak tenang.
nter8ensi dan mplementasi :
@ Dakukan pendekatan pada klien dan keluarga
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
37/51
@
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
38/51
@ 1erikan pera"atan luka dengan tehnik aseptik. 1alut luka dengan kasa kering dan steril,
gunakan plester kertas.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
39/51
@ 7a&i kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
40/51
#) 7urang pengetahuan tantang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan keterbatasan kognitif, kurang terpa&anmengingat, salah interpretasi informasi.
u&uan : pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses
pengobatan.
7riteria +asil : ' melakukan prosedur yang diperlukan dan men&elaskan alasan dari suatu
tindakan.
' memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen pera"atan.
nter8ensi dan mplementasi:
@ 7a&i tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
41/51
2. Eti!gi
3tiologi tidak diketahui dengan &elas tetapi ada beberapa faktor predisposisi, diantaranya :
a. kibat kelainan pertumbuhan se&ak lahir b. rauma akibat kecelakaan
c. rauma akibat pembedahan ortopedi
d. er&adi infeksi di sekitar sendi
". Pat#i$i!gi
Penyebab ter&adinya dislokasi sendi ada tiga hal yaitu karena kelainan congenital yang
mengakibatkan kekenduran pada ligamen sehingga ter&adi penurunan stabilitas sendi. 9ari
adanya traumatic akibat dari gerakan yang berlebih pada sendi dan dari patologik karena adanya
penyakit yang akhirnya ter&adi perubahan struktur sendi. 9ari ! hal tersebut, menyebabkan
dislokasi sendi. 9islokasi mengakibatkan timbulnya trauma åan dan tulang, penyempitan
pembuluh darah, perubahan pan&ang ekstremitas sehingga ter&adi perubahan struktur. 9an yang
terakhir ter&adi kekakuan pada sendi. 9ari dislokasi sendi, perlu dilakukan adanya reposisi
dengan cara dibidai.
%. K!a$i#ia$i
a. 9islokasi congenital
er&adi se&ak lahir akibat kesalahan pertumbuhan.. 9islokasi patologik kibat penyakit sendi dan atau åan sekitar sendi.
9. 9islokasi traumatic
7edaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan mengalami stress berat, kematian
åan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami pengerasan)
'. Mani#e$ta$i K!ini$
a. Jyeri
. Perubahan kontur sendi
9. Perubahan pan&ang ekstremitas
(. 7ehilangan mobilitas normal
e. Perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi
#. 9eformitas
g. 7ekakuan
). Pe*eri$aan Fi$i
a. ampak adanya perubahan kontur sendi pada ekstremitas yang mengalami dislokasi
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
42/51
. ampak perubahan pan&ang ekstremitas pada daerah yang mengalami dislokasi
9. danya nyeri tekan pada daerah dislokasi
(. ampak adanya lebam pad dislokasi sendi
,. Pe*eri$aan (iagn$ti9a. foto ?'ray
untuk menentukan arah dislokasi dan apakah disertai fraktur
. foto rontgen
enentukan luasnya degenerasi dan mengesampingkan malignasi
9. Pemeriksaan radiologi
ampak tulang lepas dari sendi
(. Pemeriksaan laboratorium
9arah lengkap dapat dilihat adanya tanda'tanda infeksi seperti peningkatan leukosit
-. A$/an Ke+era0atan
1. Pengaiana. Pengka&ian primer
@ ir"ay¬
danya sumbatanobstruksi &alan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat kelemahan reflek
batuk.
@ 1reathing¬
7elemahan menelan batuk melindungi &alan napas, timbulnya pernapasan yang sulit dan atau
tak teratur, suara nafas terdengar ronchi aspirasi
@ ;irculation¬
9 dapat normal atau meningkat , hipotensi ter&adi pada tahap lan&ut, takikardi, bunyi &antung
normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap
lan&ut.
b. Pengka&ian sekunder
@ kti8itasistirahat¬
K kehilangan fungsi pada bagian yang terkena
K 7eterbatasan mobilitas
@ Sirkulasi¬
K +ipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeriansietas)
K +ipotensi ( respon terhadap kehilangan darah)K achikardiK Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera
K ;apilary refil melambat
K Pucat pada bagian yang terkenaK asa hematoma pada sisi cedera
@ Jeurosensori¬
K 7esemutan
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
43/51
K 7elemahan
K 9eformitas lokal, agulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi (bunyi berderit), spasme
otot, terlihat kelemahan hilang fungsi.
K gitasi (mungkin berhubungan dengan nyeri anAietas
7enyamanan¬K Jyeri hebat tiba'tiba pada saat cedera (mungkin terlokalisasi pada area åan kerusakan
tulang, dapat berkurang deengan imobilisasi) tak ada nyeri akibat keruisakan syaraf.K Spasme kram otot (setelah immobilisasi).
7eamanan¬
T laserasi kulit
T perdarahan
T perubahan "arna
T pembengkakan local
2. Diagn$a Ke+era0atan (an Inter3en$i
a. Jyeri (akut) berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera
pada åan lunak, pemasangan alat traksi.
u&uan : Jyeri berkurang setelah dilakukan tindakan pera"atan.
7riteria +asil :
' 7lien menyatakan nyeri berkurang.
' 7lien menun&ukkan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktifitas terapetik sesuai indikasi
untuk situasi indi8idual.
' 3dema berkurang hilang.
' ekanan darah normal.
' idak ada peningkatan nadi dan pernapasan.
nter8ensi :
@ 7a&i keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya, dan intensitas (skala 0 R 0). Perhatikan
petun&uk 8erbal dan non'8erbal
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
44/51
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
45/51
emberikan informasi gangguan sirkulasi kulit dan masalah'masalah yang mungkin disebabkan
oleh penggunaan traksi, terbentuknya edema.@ assage kulit dan tempat yang menon&ol, pertahankan tempat tidur yang kering dan bebas
kerutan.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
46/51
@ nstruksikan dan bantu pasien dalam rentang gerak aktifpasif pada ekstremitas yang sakit
dan yang tak sakit.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
47/51
empertahankan hidrasi tubuh, menurunkan resiko infeksi urinarius, pembentukan batu dan
konstipasi.@ 7onsul dengan ahli terapi fisikokupasi dan atau rehabilitasi spesialis.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
48/51
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
49/51
@ 7a&i tonus otot, refleks tendon dalam dan kemampuan untuk berbicara.
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
50/51
-
8/20/2019 ASKEP GADAR SIST PERSYARAFAN dan MUSKULO.doc
51/51
DAFTAR PUSTAKA
. 9onges arilynn, 3. (!). Ren9ana A$/an Ke+era0atan, 3disi !, Hakarta. 3>;
2. ans&oer, . 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Hilid 2. 3disi ! Hakarta : 47=
!. http:akhmadrapiuddin.blogspot.com2000#makalah'medula'spinalis.html.
$. http:harna"atia&."ordpress.com200-0$*trauma'medula'spinalis
%. ;arpenito, D.H oyet. (200*). Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 10. Hakarta:
3>;.
#. Janda. (200%'200#). Panduan Diagnosa Keperawatan. Prima medika.
*. Smelt/er, S.; 1are, 1.>. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah E(i$i - 3!
". Hakarta: 3>;
http://akhmadrapiuddin.blogspot.com/2009/06/makalah-medula-spinalis.htmlhttp://akhmadrapiuddin.blogspot.com/2009/06/makalah-medula-spinalis.htmlhttp://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/17/trauma-medula-spinalishttp://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/17/trauma-medula-spinalishttp://akhmadrapiuddin.blogspot.com/2009/06/makalah-medula-spinalis.html