Askep g3 Alam Perasaan (Ucup)

20
Gangguan Gangguan Alam Perasaan Alam Perasaan Fasilitator: Fasilitator: Moh. Saifudin, S.Kep.,Ns Moh. Saifudin, S.Kep.,Ns

description

a

Transcript of Askep g3 Alam Perasaan (Ucup)

  • Gangguan Alam Perasaan Fasilitator:Moh. Saifudin, S.Kep.,Ns

  • Alam PerasaanKeadaan emosional seseorang yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang.

  • Rentang Respon EmosionalRespon adaptif ------------------- Respon maladaptif

    ResponsifReaksi kehilangan yang wajarSupresiReaksi Kehilangan yang panjangMania/Depresi

  • Responsif; respon emosional yang terbuka dan sadar akan perasaannya. Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal.

    Reaksi kehilangan yang wajar Merupakan posisi rentang yang normal dialami oleh individu yang mengalami proses kehilangan, misalnya bersedih, berfokus pada diri sendiri, berhenti melakukan kegiatan sehari hari. Reaksi Kehilangan tersebut tidak berlangsung lama.

    Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptif, individu menyangkal, menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaannya terhadap lingkungan.

  • Reaksi berduka yang memanjang merupakan penyangkalan yang menetap dan memanjang.tetapi tidaktampak reaksi emosional terhadap kehilangan. Reaksi berduka yang memanjang ini dapat terjadi beberapa tahun.

    Mania/depresi merupakan respon emosional yang berat dan dapat di kenal melalui intensitas dan pengaruhnya terhadap fisik individu dan fungsi sosial,

  • Gg Alam PerasaanGg emosional yang di sertai gejala mania atau dipresi.

    Mania; di tandai dg adanya alam perasaan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang. Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku berupa peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide ide yang meloncat, senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual.

    Depresi; di tandai dng perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan.

  • PENGKAJIAN 1. Faktor Predisposisi 1.1. Faktor genetik, transmisi ggn alam perasaan di teruskan melalui garis keturunan. Frekuensi gap meningkat pada kembar monozigote dari pada dizigote.

    1.2. Teori agresi berbalik pada diri sendiri depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang di alihkan pada diri sendiri. Frued; kehilangan obyek/orang,ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan yang menyalahkan diri sendiri.

    1.3. Teori Kehilangan. Berhubungan dengan faktor perkembangan; misalnya kehilangan orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis dengan orang yang sangat di cintai. individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.

  • 1.4. Teori Kepribadian;Tipe kepribadian ttt menyebabkan seseorang mengalami depresi atau mania.

    1.5. Teori kognitif; Depresi merupakan masalah kognitif yang di pengaruhi oleh penilaian negatif thd diri sendiri,lingkungan dan masa depan.

    1.6. Model belajar ketidak berdayaan;Depresi dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidak mampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adatif.

  • 1.7. Model perilaku;Depresi terjadi karena kurangnya pujian (reinforcement) positif selama berinteraksi dengan lingkungan.

    1.8. Model biologis;Pada keadaan depresi terjadi perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol.

  • 2. Faktor presipitasi

    Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang di sebabkan oleh obat obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi, neoplasma dan ketidak seimbangan metabolisme.

    Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang, termasuk kehilangan cinta, seseorang, dan kehilangan harga diri.

    Faktor sosial budaya meliputi kehilangan peran, perceraian, kehilangan pekerjaan.

  • 3. Perilaku dan mekanisme koping Perilaku yang b.d mania dan depresi bervariasi. Gambaran utama; Mania adalah perbedaan intensitas psikofisiologikal yang tinggi, Depresi kesedihan dan kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi agitasi,

  • Mekanisme koping; pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi, hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat. Depresi, yaitu perasaan berduka yang belum terselesaikan, mekanisme koping yang di gunakan adalah represi, supresi, denial dan disosiasi. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam menghadapi kehilangan.

  • Tabel 1: Perilaku yang berhubungan dengan mania Afektif

    Afektif Gambaran yang berlebihan (euphoria )harga diri meningkat tahan kritik

    KognitifAmbisiMudah terpengaruhMudah beralih perhatian waham kebesaranIlusiFlight of ideas Gangguan penilaian

  • Fisik DehidrasiNutrisi yang tidak adekuatBerkurangnya kebutuhan tidur/istirahatBerat badan menurun

    Tingkah lakuAgresifHiperaktifAktivitas motorik meningkat Kurang bertanggung jawab RoyalIritatable atau suka berdebat Perawatan diri kurangTinggah laku seksual yang berlebihanBicara bertele-tele

  • Tabel 2 : Perilaku yang berhungan dengan depresi

    AfektifSedih, Cemas, apatis, murungKebencian, kekesalan, marah,Perasaan ditolak, perasaan bersalah,Merasa tak berdaya, putus asa,Merasa sendirian, Merasa rendah diri,Merasa tak berhargaKognitifAmbivalensi, binggung, ragu ragu, Tidak mampu konsentrasi,Hilang perhatian dan motifasi,Menyalahkan diri sendiri,Pikiran merusak diri.Rasa tidak menentu.Pesimis

  • Fisik . . . .Sakit perut, anoreksia, mual, muntah,Gangguan pencernaan, konstipasi,Lemah, lesu, nyeri kepala, pusing,Insomnia, nyeri dada, overaktingPerubahan berat badan, gangguan selera makan.Gangguan menstruasi, impoten,Tidak berespon terhadap seksual.Tingkah laku . . . . Agresif, agitasi, tidak toleran, Gangguan tingkat aktifitas, Kemunduran psikomotor, Menarik diri, isolasi sosial, Iritabel (mudah marah, nangis, tersinggung, berkesan menyedihkan) kurang spontan, Gangguan kebersihan.

  • MASALAH KEPERAWATAN Berduka disfungsional Ketidakberdayaan Peningkatan mobilitas fisik Gangguan pola tidur Resiko terhadap cidera Perubahan nutrisi Defisit perawatan diri Ansietas

  • Tindakan Keperawatan :1. LingkunganPrioritas; mencegah terjadinya kecelakaan. Karena klien mania memiliki daya nilai yang rendah, hiperaktif, senang tindakan yang berresiko tinggi maka klien harus ditempatkan dilingkungan yang aman, yaitu dilantai dasar, perabotan yang dasar, kurangi rangsang dan suasana yang tenang. Sedangkan depresi lebih ditunjukan pada risiko bunuh diri, karena klien merasa tidak berdaya, tidak berharga dan putus-asa.2. Hubungan perawat klienhubungan saling percaya yang terapeutik perlu dibina dan dipertahankan. Bekerja dengan klien depresi perawat harus bersifat hangat, menerima, diam aktif, jujur dan empati. Bicara lambat, sederhana dan beri waktu pada klien untuk berfikir dan menjawab.

  • 3. AfektifKesadaran & kontrol diri perawat; sarat utama. Perawat harus mempunyai harapan bahwa klien akan lebih baik. Sikap perawat yang menerima klien, hangat, sederhana akan mengekspresikan penghargaan pada klien. Prinsip interfensi afektif adalah menerima dan menenangkan klien bukan menggembirakan atau mengatakan bahwa klien tidak perlu khawatir. Klien didorong untuk mengekspresikan pengalaman yang menyakitkan dan menyedihkan secara verbal, hal iniakan mengurangi intensitas masalah yang di hadapi.4. Kognitif Intervensi kognitif bertujuan untuk meningkatkan kontrol diri klien pada tujuan dan perilaku, meningkatkan harga diri dan membantu klien memodifikasi harapan yang negatif.

  • Cara mengubah pikiran yang negatif.Identifikasi semua ide, pikiran yang negatif Identifikasi aspek positif yang dimiliki klien (kemampuan, keberhasilan). Dorong klien menilai kembali persepsi,logika, rasional Bantu klien mengubah persepsi yang salah/negatif ke positif, dari tidak realitas ke realitas. Sertakan klien pada aktivitas yang memperlihatkan atas keberhasilan. Beri penguatan dan pujian akan keberhasilan. Intervensi perilaku bertujuan mengaktifkan klien pada tujuan yang realistik, memberi tangggung jawab secara bertahap dalam kegiatan di ruangan. Klien depresi berat dengan penurunan motivasi perlu dibuat kegiatan yang terstruktur. Beri penguatan pada kegiatan yang berhasil.