ASKEP dhf

10
A. Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn vir dan ditularkan melalui gigitan nyamuk AEDES ( AEDES ALBO!"#$S dan AEDES AE%E#& ) B. Penyebab enyebab DHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn 'irus ) melalui nyamuk Aedes ( Aedes Albopi tus dn Aedes Aegepty ) C. Tanda dan gejala #anda dan ge ala penyakit DHF adalah * - +eningkatnya suhu tubuh - ,yeri pada otot seluruh tubuh - Suara serak - Batuk - Epistaksis - Disuria - ,a-su makan menurun - +untah - tekie - Ekimosis - erdarahan gusi - +untah darah - Hematuria masih .

description

keperawatan

Transcript of ASKEP dhf

BAB I

A. Pengertian

DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn virus ) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk AEDES ( AEDES ALBOPICTUS dan AEDES AEGEPTY )

B. Penyebab

Penyebab DHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dn Aedes Aegepty )

C. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala penyakit DHF adalah :

Meningkatnya suhu tubuh

Nyeri pada otot seluruh tubuh

Suara serak

Batuk

Epistaksis

Disuria

Nafsu makan menurun

Muntah

Ptekie

Ekimosis

Perdarahan gusi

Muntah darah

Hematuria masih

Melena

D. Klasifikasi DHF menurut WHO

Derajat I

Demam disertai gejala tidak khas, terdapat manifestasi perdarahan ( uju tourniquet positif )

Derajat II

Derajat I ditambah gejala perdarahan spontan dikulit dan perdarahan lain.

Derajat III

Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun ( 20 mmhg, kulit dingin, lembab, gelisah, hipotensi )

Derajat IV

Nadi tak teraba, tekanan darah tak dapat diukur

Pemeriksaan Diagnostik

Darah Lengkap = Hemokonsentrasi ( Hemaokrit meningkat 20 % atau lebih ) Thrombocitopeni ( 100. 000/ mm3 atau kurang )

Serologi = Uji HI ( hemaaglutinaion Inhibition Test )

Rontgen Thorac = Effusi Pleura

E. Pathways

F. Penatalaksanaan

Medik

A. DHF tanpa Renjatan

Beri minum banyak ( 1 - 2 Liter / hari )

Obat anti piretik, untuk menurunkan panas, dapat juga dilakukan kompres

Jika kejang maka dapat diberi luminal ( antionvulsan ) untuk anak 1th 75 mg Im. Jika 15 menit kejang belum teratasi , beri lagi luminal dengan dosis 3mg / kb BB ( anak 1th diberikan 5 mg/ kg BB.

Berikan infus jika terus muntah dan hematokrit meningkat

B. DHF dengan Renjatan

Pasang infus RL

Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander ( 20 30 ml/ kg BB )

Tranfusi jika Hb dan Ht turun

Keperawatan

1. Pengawasan tanda tanda Vital secara kontinue tiap jam

Pemeriksaan Hb, Ht, Trombocyt tiap 4 Jam

Observasi intik output

Pada pasienDHF derajat I : Pasien diistirahatkan, observasi tanda vital tiap 3 jam , periksa Hb, Ht, Thrombosit tiap 4 jam beri minum 1 liter 2 liter per hari, beri kompres

Pada pasien DHF derajat II : pengawasan tanda vital, pemeriksaan Hb, Ht, Thrombocyt, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat, tekanan darah menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.

Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi semi fowler, beri o2 pengawasan tanda tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter, obsrvasi productie urin tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.

2. Resiko Perdarahan

Obsevasi perdarahan : Pteckie, Epistaksis, Hematomesis dan melena

Catat banyak, warna dari perdarahan

Pasang NGT pada pasien dengan perdarahan tractus Gastro Intestinal

3. Peningkatan suhu tubuh

Observasi / Ukur suhu tubuh secara periodik

Beri minum banyak

Berikan kompres

F. Asuhan Keperawatan pada pasien DHF

Pengkajian

Kaji riwayat Keperawatan

Kaji adanya peningkatan suhu tubuh, tanda perdarahan , mual muntah, tidak nafsu makan, nyeri ulu hai, nyeri otot dan tanda tanda renjatan ( denyut nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin dan lembab, terutama pada ekstremitas, sianosis, gelisah, penurunan kesadaran )

Diagnose Keperawatan

1. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler , perdarahan, muntah, dan demam

2. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan

4. Hiertermi berhubungan dengan proses infeksivirus

Perencanaan

1. Anak menunjukkan tanda tanda terpenuhinya kebutuhan cairan

2. Anak menunjukkan tanda tanda perfusi jaringan perifer yang adekwat

3. Anak menunjukkan tanda tanda vital dalam batas normal

4. Keluarga menunjukkan kekoping yang adaptif

Implementasi1. Mencegah terjadinya kekurangan volume cairan

Nic :

Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan cairan terpenuhi dengan kriteria hasil:

TD 120/80 mmHg

RR 16-24 x/mnt

Nadi 60-100 x/mnt

Turgor kulit baik

Haluaran urin tepat secara individu

Kadar elektrolit dalam batas normal.Noc :

Mengobservasi tanda tanda vital paling sedikit setiap 4 jam

Monitor tanda tanda meningkatnya kekurangan cairan : turgor tidak elastis, ubun ubun cekung, produktie urin menurun

Mengobservasi dan mencatat intake dan output

Memberikan hidrasi yang adekwat sesuai dengan kebutuhan tubuh

Memonitor nilai laboratorium : elektrolit / darah BJ urin , serum tubuh

Mempertahankan intake dan output yang adekwat

Memonitor dan mencatat berat badan

Memonitor pemberian cairan melalui intravena setiap jam

Mengurangi kehilangan cairan yang tidak telihat ( insesible water loss / IWL )

2. Perfusi jaringan Adekuat

Noc :

Setelah dilakukan perawatan .. x 24 jam diharapkan tidak terjadi perdarahan dengan kriteria hasil:

Tekanan darah 120/80 mmHg

Trombosit 150.000-400.000

Nic : Mengkaji dan mencatat tanda tanda Vital ( kualitas dan Frekwensi denyut nadi, tekanan darah , Cappilary Refill )

Mengkaji dan mencatat sirkulasi pada ektremitas ( suhu , kelembaban dan warna )

Menilai kemungkinan terjadinya kematian aringan pada ekstremitas seperti dingin , neri , pembengkakan kaki )

3. Kebutuhan nutrisi adekuat

Noc :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan kriteria:

Mencerna jumlah kalori/nutrien yang tepat

Menunjukkan tingkat energi biasanya

Berat badan stabil atau bertambahNic :

Ijinka anak memakan makanan yang dapa ditoleransi anak. Rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat.

Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi

Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tetapi sering

Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama dan dengan skala yang sama

Mempertahankan kebersihan mulut pasien

Menjelaskan pentingnya intake nutirisi yang adekwat untuk penyembuhan penyakit

4. Mempertahankan suhu tubuh normal

Noc :

Setelah dilakukan perawatan .. x 24 jam diharapkan suhu tubuh pasien dapat berkurang dengan kriteria hasil:

Pasien mengatakan kondisi tubuhnya nyaman.

Suhu 36,80C-37,50C

Tekanan darah 120/80 mmHg

Respirasi 16-24 x/mnt

Nadi 60-100 x/mntNic :

Ukur tanda tanda vital suhu tubuh

Ajarkan keluarga dala pengukuran suhu

Lakukan kompres hangat Tingkatkan intake cairan

Berikan terapi untuk menurunkan suhu

G. Pencegahan DHF

Menghindari atau mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegepty dengan cara:

Rumah selalu terang

Tidak menggantung pakaian

Bak / tempat penampungan air sering dibersihkan dan diganti airnya minimal 4 hari sekali

Kubur barang barang bekas yang memungkinkan sebagai tempat terkumpulnya air hujan

Tutup tempat penampungan air

Perencanaan pemulangan dan PEN KES

Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktifitas sesuai dengan tingkat perkembangan dan kondisi fisik anak

Jelaskan terapi yang diberikan, dosis efek samping

Menjelaskan gejala gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi gejala

Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan

DAFTAR PUSTAKABuku ajar IKA infeksi dan penyakit tropis IDAI Edisi I. Editor : Sumarmo, S Purwo Sudomo, Harry Gama, Sri rejeki Bag IKA FKUI jkt 2002.

Christantie, Effendy. SKp, Perawatan Pasien DHF. Jakarta, EGC, 1995

Prinsip Prinsip Keperawatan Nancy Roper hal 269 267

Virus Dengue

Viremia

Hiperthermi

Depresi

Sum sum tulang

Permebilitas kapiler meningkat

Hepatomegali

Manifestasi

perdarahan

Anoreksia

Muntah

Permebilitas kapiler meningkat

Kehilangan plasma

Resti Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan

Hipovolemia

Efusi pleura

Ascites

Hemokonsntrasi

Resiko tjd perdarahan

Resiko syok hipovolemia

Syok

Kematian

PAGE 9