Askep Dengan Pre Dan Post Operatif

download Askep Dengan Pre Dan Post Operatif

of 33

Transcript of Askep Dengan Pre Dan Post Operatif

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PRE DAN POST OPERATIF PADA SISTEM PENCERNAANBY : AIDA KHAIRUNNISA, SST

PRE DAN POST OPERATIF CA. LAMBUNG

PENDAHULUAN.... Kanker

lambung merupakan masalah yg serius,dgn jlh kematian 14.700 org stp tahunnya di AS. Kebanyakan terjadi pd usia > dari 40 thn, dan kadang-kadang pd usia yg lbh muda Insiden kanker lambung byk terjadi di jepang bhd konsumsi makanan asap & kurang serat

ETIOLOGI.... Penyebab dari kanker lambung masih belum diketahui, akan tetapi sejumlah factor dihubungkan dengan penyakit tsb. 1. Factor exogen dalam lingkungan seperti bahan kimia karsinogen, virus mungkin mengambil bagian penting dalam karsinoma lambung. 2. Inflamasi lambung 3. Anemia 4. Keturunan

FAKTOR RESIKO...1.

2.3. 4.

5.6.

7.

Makan makanan tinggi lemak Makanan yg telah diasinkan Tidak adanya makanan segar Jumlah vit C, A yg kurang dalam diet Merokok & pengguna alkohol Pekerja industri :pabrik nikel, penambangan batu bara, pengolahan tembaga dan karet, asbestos. Status ekonomi yg rendah

PENGKAJIAN..Perawat mendapatkan riwayat diet dari pasien yg mengfokuskan pada isu seperti masukan tinggi makanan asap atau diasinkan dan masukan buah dan sayuran yg rendah. Apakah pasien mengalami penurunan BB, jika ya seberapa banyak. Apakah pasien perokok? Jika ya seberapa banyak sehari dan berapa lam? Apakah pasien mengeluhkan ketidaknyamanan lambung selama atau setelah merokok? Apakah pasien minum alcohol? Jika ya seberapa banyak?

LANJUTAN...Perawat menanyakan pada pasien bila ada riwayat keluarga ttg kanker. Bila ada, anggota klg dekat atau kerabat jauh yg terkena? Apakah status perkawinan pasien? Adakah seseorang yg dapat memberikan dukungan emosional? Selama pemeriksaan fisik ini dimungkinkan untuk melakukan palpasi massa. Perawat harus mengobservasi adanya asites. Organ diperiksa untuk nyeri tekan atau massa. Nyeri biasanya gejala yg lambat.

DIAGNOSA KEPERAWATANNyeri b/d adanya sel epitel abnormal Tujuan : mengurangi nyeri Intervensi

: 1.Kaji karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan; lokasi, kualitas rekuensi, durasi,dsb R/ memberikan dasar u/ mengkaji perub. Tingkat nyeri dan mengevaluasi intervensi

LANJUTAN...2.Tenangkan pasien bahwa anda mengetahui bahwa nyeri yg dirasakan adalah nyata dan bahwa anda kan membantu pasien dlm mengurangi nyeri tsb R/ mencegah ansietas dan mengurangi toleransi nyeri 3.Berikan analgesik untuk meningkatkan peredaran nyeri optimal sesuai program R/ cenderung > efektif ketika diberikan dini pd siklus nyeri

LANJUTAN....4.Kolaborasi dgn pasien, dokter dan tim kep. Lain ketika perubahan penatalaksanaan nyeri diperlukan 5.Ajarkan pasien strategi baru untuk meredakan nyeri dan ketidaknyamanan ; distraksi, imajinasi, relaksasi, stimulasi kutan, dsb R/ meningkatkan strategi pereda nyeri alternative secara tepat.

DIANGNOSA KE 2.Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan b/d anoreksia Intervensi: 1.Ajarkan pasien hal-hal sbb : hindari pandangan, bau, bunyi-bunyi yg tidak menyenangkan didalam lingkungan selama waktu makan R/ anoreksia dpt distimulasi atau ditingkatkan dgn stimuli noksius

LANJUTAN...2.Sarankan makan yg disukai dan yg ditoleransi dgn baik oleh pasien, lebih baik lagi makanan dgn kandungan tinggi kalori/protein. Hormati kesukaan makanan berdasarkan etnik R/ makanan kesukaan yg ditoleransi dgn baik dan tinggi kandungan kalori serta proteinnya akan mempertahankan status nutrisi selama periode kebutuhan metabolic yg meningkat

LANJUTAN....3.Berikan dorongan masukan cairan yg adekuat, tetapi batasi cairan pd waktu makan R/ cairan diperlukan u/ menghilangkan produk sampah dan mencegah dehidrasi. 4.Meningkatkan kadar cairan bersama makanan dpt mengarah pada keadaan kenyang Pertimbangkan makanan dingin, jika diinginkan R/ makanan dingin tinggi kandungan protein sering lebih dpt ditoleransi dgn baik dan tidak berbau dibanding makanan yg panas

LANJUTAN..5.Kolaboratif pemberian diet cair komersial dgn cara pemberian makan enteral mll selang, diet makanan elemental/makanan yg diblender mll selang makan silastik ssi indikasi R/ pemberian makanan mll selang mungkin diperlukan pd pasien yg sangat lemah yg sist.gastrointestinalnya masih berfungsi.

DX 3. BERDUKA B/D DIANGNOSIS KANKER Tujuan

: dapat melewati proses berduka dgn baik Intervensi : 1.Dorong pengungkapan ketakutan, kekhawatiran, pertanyaan mengenai penyakit, pengobatan dan implikasinya dimasa mendatang R/ dasar pengetahuan yg akurat dan meningkat akan mengurangi ansietas dan meluruskan miskonsepsi

LANJUTAN..2.Berikan dorongan partisipasi aktif dari pasien dan keluarga dalam keputusan perawatan dan pengobatan R/ partisipasi aktif akan mempertahankan kemandirian dan control pasien 3.Kunjungi klg dgn sering u/ menetapkan dan memelihara hubungan dan kedekatan fisik R/ meningkatkan rasa saling percaya dan keamanan serta mengurangi perasaan takut dan disisolasi

LANJUTAN..4.Berikan dorongan ventilasi perasaan negative, termasuk marah dan bermusuhan yg meluap-meluap, didalam batasan yg dapat diterima R/ untuk ekspresi emosional tanpa kehilangan harga diri 5.Sisihkan waktu u/ periode menangis dan mengekspresikan kesedihan R/ perasaan ini diperlukan u/ terjadinya perpisahan dan kerenggangan

PRE DAN POST OPERATIF KARSINOMA COLON

PENDAHULUAN...Kolon ( termasuk rectum ) merupakan tempat keganasan tersering dari saluran cerna. Kanker kolon menyerang individu dua kali lebih besar dibandingkan kanker rectal. Kanker kolon merupakan penyebab ketiga dari semua kematian akibat kanker di Amerika Serikat, baik pada pria maupun wanita ( Cancer Facts and Figures, 1991).

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KANKER KOLOREKTAL

Pengkajian Riwayat kesehatan diambil untuk mendapatkan informasi tentang : Perasaan lelah Nyeri abdomen atau rectal dan karakternya ( lokasi, frekuensi, durasi, berhubungan dengan makan atau defekasi )

LANJUTAN... Pola

eliminasi terdahulu dan saat ini Deskripsi tentang warna, bau dan konsistensi feses, mencakup adanya darah atau mucus. Riwayat penyakit usus inflamasi kronis atau polip kolorektal Riwayat keluarga dari penyakit kolorektal dan terapi obat saat ini. Kebiasaan diet ( masukan lemak, serat & konsumsi alcohol ) juga riwayat penurunan BB.

DIANGNOSA KEPERAWATANDiagnosa keperawatan utama adalah sebagai berikut : 1. Konstipasi b/d lesi obstruksi 2. Nyeri b/d kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi 3. Keletihan b/d anemia dan anoreksia 4. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan anoreksia

LANJUTAN....5.Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah dan dehidrasi 6.Ansietas b/d rencana pembedahan dan diagnosis kanker 7.Kurang pengetahuan mengenai diagnosa, prosedur pembedahan, dan perawatan diri setelah pulang 8. Kerusakan integritas kulit b/d insisi bedah ( abdominoperineal ), pembentukan stoma, dan kontaminasi fekal terhadap kulit periostomal Gangguan citra rubuh b/d kolostomi.

PERENCANAAN & IMPLEMENTASITujuan utama dapat mencakup: 1. Eliminasi produk sisa tubuh yang adekuat; 2. Reduksi / penghilangan nyeri; 3. Peningkatan toleransi aktivitas; 4. Mendapatkan tingkat nutrisi optimal; 5. Mempertahankan keseimbangan cairan & elektrolit;

LANJUTAN...6. Penurunan ansietas; 7.Memahami tentang diagnosis, 8. Prosedur pembedahan dan perawatan diri setelah pulang; 9. Mempertahankan penyembuhan jaringan optimal; 10.Perlindungan kulit periostomal yang adekuat; penggalian dan pengungkapan perasaan dan masalah tentang kolostomi dan pengaruhnya pada diri sendiri;

INTERVENSI KEPERAWATAN1.Mempertahankan eliminasi Frekuensi dan konsistensi defekasi dipantau Laksatif dan enema diberikan sesuai resep Pasien yang menunjukkan tanda perkembangan ke arah obstruksi total disiapkan untuk mejalani pembedahan.

MENGHILANGKAN NYERI

Analgesic diberikan sesuai resep Lingkungan dibuat kondusif untuk relaksasi dengan meredupkan lampu, mematikan TV atau radio, dan membatasi pengunjung dan telepon bila diinginkan oleh pasien Tindakan kenyamanan tambahan ditawarkan : perubahan posisi, gosokan punggung, dan teknik relaksasi.

MENINGKATKAN TOLERANSI AKTIVITAS Kaji tingkat toleransi aktivitas pasien Ubah dan jadwalkan aktivitas untuk memungkinkan periode tirah baring yang adekuat dalam upaya untuk menurunkan keletihn pasien. Terapi komponen darah diberikan sesuai resep bila pasien menderita anemia berat. Apabila transfusi darah diberikan, pedoman keamanan umum dan kebijakan institusi mengenai tindakan pengamanan harus diikuti. Aktivitas post op ditingkatkan dan toleransi dipantau.

MEMBERIKAN TINDAKAN NUTRISIONALBila kondisi pasien memungkinkan, diet tinggi kalori, protein, karbohidrat serta rendah residu diberikan pada pra op selama bberapa hari untuk memberikan nutrisi adekuat dan meminimalkan kram dengan menurunkan peristaltic berlebih. *Diet cair penuh 24 jam pra op, untuk menggantikan penipisan nutrient, vitamin dan mineral. Penimbangan BB harian dicatat, dan dokter diberitahu bila terdapat penurunan BB pada saat menerima nutrisi parenteral.

MENURUNKAN ANSIETASKaji tingkat ansietas pasien serta mekanisme koping yang digunakan Upaya pemberian dukungan, mencakup pemberian privasi bila diinginkan dan menginstruksikan pasien untuk latihan relaksasi. Luangkan waktu untuk mendengarkan ungkapan, kesedihan atau pertanyaan yang diajukan oleh pasien.

MENCEGAH INFEKSIBerikan antibiotic seperti kanamisin sulfat ( Kantrex ), eritromisin (Erythromycin), dan Neomisin Sulfat sesuai resep, untuk mengurangi bakteri usus dalam rangka persiapan pembedahan usus. Preparat diberikan per oral untuk mengurangi kandungan bakteri kolon dan melunakkan serta menurunkan bulk dari isi kolon. Selian itu, usus juga dapat dibersihkan dengan enema, atau irigasi kolon.

LANJUTAN......Pendidikan Pasien Pra Operatif Kaji tingkat kebutuhan pasien tentang diagnosis, prognosis, prosedur bedah, dan tingkat fungsi yang diinginkan pasca op. Informasi yang diperlukan pasien tentang persiapan fisik untuk pembedahan, penampilan dan perawatan yang diharapkan dari luka pasca op, teknik perawatan kolostomi, pembatasan diet, control nyeri, dan penatalaksanaan obat dimsukkan ke dalam materi penyuluhan.