Askep Pre Operasi

download Askep Pre Operasi

of 48

description

askep

Transcript of Askep Pre Operasi

ASKEP PRE DAN POST OPERASI

ASKEP PRE OPERASIOLEHNs. Rahmawati, S.kep. LOGO

PEMBEDAHANKLASIFIKASITindakan pembedahan dibedakan berdasarkan: Indikasi pembedahan Urgensi dilakukan tindakan Faktor resiko pembedahan.

Klasifikasi berdasarkan Indikasi Diagnostik : biopsi atau laparatomi eksplorasiKuratif : Eksisi tumor atau mengangkat apendiks yang mengalami inflamasiReparatif : Memperbaiki luka multipelRekonstruktif/Kosmetik : mammoplasty, atau bedah platikPaliatif : pemasangan selang gastrostomi, cystostomi.

Klasifikasi berdasarkan urgensi Kedaruratan/EmergencyUrgen Diperlukan ElektifPilihan

1. Kedaruratan/Emergency

Pasien membutuhkan tindakan segera.gangguan mungkin mengancam jiwa. pembedahan tdk boleh di tunda. Contoh : perdarahan hebat, obstruksi kandung kemih atau usus, fraktur tulang tengkorak, luka tembak atau tusuk, luka bakar sangat luas.

2. Urgen

Pasien membutuhkan tindakan segera. Pembedahan dapat dilakukan dalam 24-30 jam. Contoh batu ginjal atau batu pada sal kemih.

3. Diperlukan

Pasien harus menjalani pembedahan. Pembedahan dapat direncanakan dalam beberapa minggu atau bulan.Contoh : Hiperplasia prostat tanpa obstruksi kandung kemih. Gangguan tyroid, katarak.

4. Elektif

Pasien harus dioperasi ketika diperlukan. Bila tidak dilakukan pembedahan maka tidak terlalu membahayakan. Contoh : perbaikan Scar, hernia sederhana, perbaikan vaginal.

5. Pilihan

Keputusan tentang dilakukan pembedahan diserahkan sepenuhnya pada pasien. pembedahan merupakan pilihan pribadi dan biasanya terkait dengan estetika. Contoh : bedah kosmetik.

Klasifikasi berdasarkan faktor resiko MinorMenimbulkan trauma fisik yang minimal dengan resiko kerusakan yang minimal. Contoh : incisi dan drainage kandung kemih, sirkumsisi2. MayorMenimbulkan trauma fisik yang luas, resiko kematian sangat serius.Contoh : Total abdominal histerektomi, reseksi colon, dll.

PENGERTIANKEPERAWATAN PERIOPERATIF adalah istilah yang digunakan utk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yg berkaitan dg pengalaman pembedahan pasien.

Mencakup fase pre operatif, intra operatif dan post operatif.

FASE PRE OPERATIF:Dimulai ketika keputusan utk intervensi bedah dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim ke meja operasi.FASE INTRA OPERATIFDimulai ketika pasien masuk atau pindah ke meja bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan.

FASE PASCA OPERATIF/POST OPERASIDimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah.

AKTIVITAS KEPERAWATAN PERIOPERATIFPENGKAJIAN :Rumah/Klinik:Melakukan pengkajian perioperatif awalMerencanakan metode dan materi penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan pasienMelibatkan keluarga dalam wawancara.Memastikan kelengkapan pemeriksaan pra operatifMengkaji kebutuhan klien terhadap transportasi dan perawatan pasca operatif

Unit Bedah :Melengkapi pengkajian praoperatifKoordinasi penyuluhan terhadap pasien dengan staf keperawatan lain.Menjelaskan fase-fase dalam periode perioperatif dan hal-hal yang diperkirakan terjadi.Membuat rencana asuhan keperawatan

Ruang operasi :Mengkaji tingkat kesadaran klien.Menelaah ulang lembar observasi pasien (rekam medis)Mengidentifikasi pasienMemastikan daerah pembedahan

PERENCANAAN

Menentukan rencana asuhanMengkoordinasi pelayanan dan sumber-sumber yang sesuai (contoh: Tim Operasi).

DUKUNGAN PSIKOLOGIS :

Memberitahukan pada klien apa yang terjadiMenentukan status psikologisMemberikan isyarat sebelumnya tentang rangsangan yang merugikan, seperti : nyeri.Mengkomunikasikan status emosional pasien pada anggota tim kesehatan yang lain yang berkaitan.

Keperawatan Pre Operatif Di Ruang PerawatanMerupakan tahapan awal dari keperawatan perioperatif. Kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung pada fase ini. Pengkajian secara integral dari fungsi pasien meliputi fungsi fisik biologis, psikologis , spritual dan sosial sangat diperlukan untuk keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi.

PENGKAJIAN PRE OPERATIFRiwayat keperawatan/kesehatan.Pemeriksaan fisik dan diagnostik

Riwayat Keperawatan/Kesehatan.

meliputi: Usia Alergi Obat dan zat yg digunakan Riwayat medis/penyakit terdahulu Status nutrisi Pengalaman pembedahan terdahulu dan sekarang Latar belakang budaya dan agama Psikososial

UsiaMulai usia 30-40 th kapasitas fungsionaldari setiap sistem tubuh menurun sekitar 1% per th.Alergidikaji adanya alergi terhadap lateks, iodin, obat2an, lar antiseptik, plester,dllObat dan zat yg digunakandikaji penggunaan obat yg dibeli sendiri/zat tertentu, pemakaian rokok dan alkohol.

Beberapa obat yg mempunyai efek terhadap anestesi dan pembedahan:Anti koagulanAspirinHeparin NSAID Anti hipertensi

Riwayat medis/penyakit terdahuluTujuannya utk mengetahui status imunologis, endokrin, kardivaskuler, pernafasan, ginjal, dll.Dikaji riwayat penyakit sistemik atau kronis yg pernah dialami ps.Ps dg supresi sistem imun beresiko mengalami infeksi dan penyembuhan luka yg lama.

lanjutPasien dg masalah kardiovaskuler beresiko mengalami komplikasi anestesi, infark miocard inta operasi, stroke dan gagal jantung.Penyakit paru kronis dpt menyebabkan perub fisiologis pd sistem pernafasan komplikasi atelektasis, insufisiensi pernafasan, asidosis resfiratorik gagal nafas.Menurunnya fungsi ginjal mempengaruhi ekskresi zat zat sisa, obat dan agent anestetik. masalah keseimbangan cairan dan elektolit.

Status nutrisiDikaji apakah ada gangguan nutrisi, malnutrisi atau obesitas.Nutrisi yg tdk adekuat beresiko terhadap penyembuhan luka yg lambat, dehisen dan infeksi.Ps dg obesitas beresiko memiliki TTV yg tdk stabil pd tahap intra operatif krn ekstra beban yg diterima jantung.Jaringan lemak yg banyak membatasi ekspansi dada, kesulitan mobilisasi komplikasi paru pasca operasi.

Pengalaman pembedahan terdahulu dan sekarangPerlu dikaji pengertian ps mengenai pembedahan yg akan dilaksanakan, rutinitas pre dan post operasi.Harapan ps terhadap pembedahan yg akan diljalaninya.pengalaman ps ttg pembedahan dan anestesi yg pernah dialami.

Latar belakang budaya dan agamaKebudayaan , kepercayaan /keyakinan dan agama dpt mempengaruhi respon seseorg terhdp kesehatan, sakit , pembedahan dan kematian.Ajaran agama dan iman dpt menjadi sumber kekuatan bg ps dan keluarga.Perbedaan ajaran agama perlu di perhatikan dan dihargai.

PsikososialPerlu dikaji pengetahuan dan persepsi ps ttg pembedahan yg akan dilakukan krn ps biasanya berespon sesuai persepsinya.Tanda/gejala cemas pra operasi hrs dikaji. Tanda cemas tdk sama utk setiap individu.Pengkajian cemas /ansietas meliputi data subyektif dan obyektif.

Pengkajian ansietas pra operasiData Subyektif:Pengetahuan dan pengertian ps ttg pembedahan yg akan dilakukan Area bedahJenis pembedahanInformasi dokter bedah ttg OK, lama prwtan di RS dan pembatasan pasca operasi.Rutinitas pre operasi dan post operasi. Pemeriksaan laboratorium.

Pengalaman mengenai pembedahan yang dahulua. Jenis dan sifat pembedahan b.Jarak waktu pembedahan yg dulu dgn yg sekarang.Perasaan yg spesifik mengenai pembedahan yg sekarang.Arti agama dan hidup bagi pasienIndividu yg berarti bg pasienPerubahan pola tidur

Data Obyektif:Pola bicaraa. Topik yg sama diulang, banyak bertanya.b. Mengubah pembicaraan, bicara terlalu cepat c. Menghindari pembicaraan yg menyangkut perasaanKemempuan berinteraksi dg org lainFisikKecepatan nadi dan pernafasan meningkatKeringat di telapak tanganKedua tangan tdk bs diamSering berkemih

Pemeriksaan fisik dan diagnostik

Pemeriksaan FisikHead to toeK/u dan TTVSistem tubuh.

Sistem pernafasan.Lansia, obesitas, skoliosis ekspansi paru hipoventilasi , ekskresi paru terhadap anestesi menurun.Perokok, PPOM, infeksi pernafasan resiko atelektasis, kolap jaringan paru.

System kardiovaskulerDi kaji tanda2 disritmia, TTV, auskultasi jantung terhdp gallop/murmur.Ektremitas jg diperiksa kualitas dan pola perifernya, pengisian kapiler, warna, suhu kulit dan edema.Untuk menentukan kekuatan jantung dan kemampuan untuk mentoleransi pembedahan dan anestesi.Perubahan jantung 39 % kematian perioperatif.

Renal systemPerlu dikaji jumlah, warna, bau, kekeruhan urine.Abnormal fungsi ginjal menurunkan ekskresi obat dan anestesi MuskulussceletalDefomitas mempengaruhi posisi intra dan post-operasiArtritis menerima posisi nyeri post-operasi oleh karena immobilisasi

Neuorologi systemDikaji tingkat kesadaran, orientasi, fungsi motorik dan sensorik.Kaji adanya defisit sensorik spt ggn penglihatan atau pendengaran pre op.

Uji diagnostikSistem pernafasan.uji fungsi paruSinar X dadaAnalisa gas darah

System kardiovaskulerEKGDarah lengkapElektrolitMasa protrombin dan masa tromboplastin parsialGolongan darahSinar X dada

Renal systemUrinalisisUrea darahKreatinin serumElektrolitDarah lengkapEndokrin systemGlukosa serum

DIAGNOSIS KEPERAWATANDefisit pengetahuanKecemasan

PLANNING

Defisit pengetahuanTujuan : -Klien mengatakan mengetahui dan mematuhi prosedur pre-op -Mendemostrasikan teknik untuk mencegah komplikasi post-opIntervensiFokus : Edukasi /penyuluhan pre-operasiMateri penyuluhan, tentang:ProsedurSensasiprilaku

Prosedur Inform consentSkrining pra operasi (lab, uji diagnostik, riwayat kes, pengkajian fisik)Rutinitas pra operasi (pencukuran area operasi, persiapan kulit, pemeriksaan TTV, pelepasan perhiasan dan gigi palsu, penggunaan pakaian operasi)Status puasaMedikasi pra operasiPemindahan ke ruang tunggu di kamar operasi (lamanya menunggu, lamanya prosedur operasi)

Rutinitas di unit anestesiAdanya selang IV, foley kateter, NGT, drain, luka insisi.Metode kontrol nyeri (cara mengendalikan nyeri)Rutinitas post operasi:latihan batuk efektif, nafas dalam, mobilisasi di TT, gerakan kaki, ambulasi, diit, perkiraan keluar RS, kebutuhan perawatan di rumah.

Sensasi Pemberian obat injeksiEfek medikasi (kantuk, mulut kering, amnesia sementara)Lingkungan di dlm kamar operasi (dingin, monokrom (berwarna satu), pakaian bedah dan masker, TT keras dan sempit, bunyi mesin, pencahayaan yg tajam, dsbnya)Nyeri (insisi, otot, tenggorokan)Pusing ketika pertama kali berdiri atau ambulasi.Sensasi yg berkaitan dg alat invasif yg dipakai (IV, foley kateter, NGT, dsbnya)

PrilakuPenjelasan, demonstrasi dan redemonstrasi lat (batuk efektif, nafas dalam, gerakan kaki, dsbnya)Tehnik memindahkan ps, membebat insisi, mobilisasi di TT, ambulasi, dll)

Kecemasan :Tujuan :- Kecemasan klien berkurang - Menunjukkan relaksasi saat istirahatIntervensi : Identifikasi sumber rasa takut/cemas Identifikasi tingkat kecemasan yg dialami klienBantu klien memilih latihan yg dpt mengurangi rasa cemas (terapi musik, relaksasi progresif, imajinasi terbimbing, dsbnya)Bantu klien memulihkan kemampuan dlm mengendalikan situasiLibatkan keluarga/sistem pendukung Kolaborasi pemberian obat ydg dpt mengurangi rasa cemas (k/p)

www.themegallery.comThank You !LOGO