Askep Bblr Jaka Ganteng

download Askep Bblr Jaka Ganteng

of 18

Transcript of Askep Bblr Jaka Ganteng

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    1/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Bayi dengan badan lahir rendah akan meningkatkan angka

    kesakitan dan angka kematian bayi. Berat badan lahir sangat menentukan

    prognosa dan komplikasi yang terjadi. Hal ini akan bertambah buruk jika

    berat badan tidak bertambah untuk waktu yang lama.

    Masalah yang mengancam pada BBLR dan BBLSR adalah resiko

    kehilangan panas dan air yang relative lebih besar karena permukaan

    tubuh reltif luas, jaringan lemak subkutan lebih tipis, sehingga resiko

    kehilangan panas melalui kulit dan kekurangan cadangan energi lebih

    besar. Daya tahan tubuh relative rendah karena prematuritas dan

    malnutisinya, juga fungsi organ belum baik (terutama UK < 34 minggu),

    misalnya : system pernafasan, saluran cerna, hati , ginjal, metabolisme dan

    system kekebalan. Bayi BBLSR mempunyai insiden perumahsakitan

    kembali yang lebih tinggi selama tahun pertama kehidupan, jika dibanding

    dengan bayi yang lebih besar, sebagai akibat dari hernia inguinalis,

    infeksi, pengobatan sisa akibat prematuritas dan gangguan perawatan.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa yang dimaksud dengan BBLR?

    2. Apa saja etiologi dari BBLR?

    3. Apa saja Tanda dan Gejala Klinis dari BBLR?

    4. Bagaimana Pemeriksaan diagnostic serta penanganannya?

    5. Apa saja prognosisnya?

    6. Bagaimana Asuhan Keperawatan bagi BBLR?

    C. Tujuan

    1. Untuk mengetahui pengertian dari BBLR.

    2. Untuk mengetahui etiologi dari BBLR.

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    2/18

    3. Untuk mengetahui tanda dan gejala yang terjadi pada BBLR.

    4. Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan diagnostic dan penanganan

    yang dapat dilakukan.

    5. Untuk mengetahui apa saja prognosis yang dapat terjadi.

    6. Untuk mengetahui bagaimana Asuhan keperawatannya.

    D. Metode Penulisan

    Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan

    metode studi keperpustakaan yaitu dengan membaca dan mengkaji

    berbagai sumber untuk pembuatan makalah ini.

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    3/18

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Definisi

    Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir

    kurang dari 2500 gram ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang

    dalam 1 jam setelah lahir )

    BBLR adalah bayi yang berat badannya < 2500 g, tanpa

    memperhatikan usia gestasi. (Wong, 2009)

    Ada dua macam BBLR yaitu :

    1.Bayi yang kurang bulan ( KB / SMK ) : bayi yang dilahirkan dengan umur kurang

    dari 37 minggu.

    2.Bayi kecil masa kehamilan ( KMK ) : bayi yang dilahirkan dengan berat badan

    lahir kurang dari persentie ke-10 kurva pertumbuhan janin.

    Sedangkan Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram disebut

    bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR ).

    B. Etiologi

    Faktor Ibu :

    1. Hipertensi dan penyakit ginjal yang kronik

    2. Perokok

    3. Penderita diabetes mellitus yang berat

    4. Toksemia

    5. Hipoksia ibu

    6. Gizi buruk

    7. Drug abuse

    8. Peminum alkohol

    Faktor Plasenta

    1. Kelainana pembuluh darah

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    4/18

    2. Insersi tali pusat yang tidak normal

    3. Uterus bikornis

    4. Infark plasenta

    5. Transfusi dari kembar yang satu ke kembar yang lain

    6. Sebagian plasenta lepas

    Faktor Janin

    1. Kelainan kromosom

    2. Cacat bawaan.

    3. Infeksi congenital ( misal : rubella )

    4. Kehamilan ganda

    Penyebab lain: Keadaan sosial ekonomi yang rendah

    C. Tanda Tanda Klinis

    Gambaran klinis BBLR secara umum adalah :

    1. Berat kurang dari 2500 gram

    2. Panjang kurang dari 45 cm

    3. Lingkar dada kurang dari 30 cm

    4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm

    5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

    6. Kepala lebih besar

    7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak

    kurang

    8. Otot hipotonik lemah

    9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea

    10. Eksremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus

    11. Kepala tidak mampu tegak

    12. Pernapasan 40 50 kali / menit

    13. Nadi 100 140 kali / menit

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    5/18

    E. Pemeriksaan Diagnostik

    1. Pemeriksaan glukose darah terhadap hipoglikemia

    2. Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan

    3. Titer Torch sesuai indikasi

    4. Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi

    5. Pemantauan elektrolit

    6. Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan ( missal : foto thorax )

    F. Penatalaksanaan

    1. Penanganan bayi

    Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi, maka semakin

    besar perawatan yang diperlukan, karena kemungkinan terjadi

    serangan sianosis lebih besar. Semua perawatan bayi harus dilakukan

    didalam incubator

    2. Pelestarian suhu tubuh

    Bayi dengan berat lahir rendah, mempunyai kesulitan dalam

    mempertahankan suhu tubuh. Bayi akan berkembang secara

    memuaskan, asal suhu rectal dipertahankan antara 35,50 C s/d 370 C.

    Bayi berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan dimana

    suhu normal tubuhnya dipertahankan dengan usaha metabolic yang

    minimal. Bayi berat rendah yang dirawat dalam suatu tempat tidur

    terbuka, juga memerlukan pengendalian lingkungan secara seksama.

    Suhu perawatan harus diatas 25 0 C, bagi bayi yang berat sekitar 2000

    gram, dan sampai 300 C untuk bayi dengan berat kurang dari 2000

    gram.

    3. Inkubator

    Bayi dengan berat badan lahir rendah, dirawat didalam

    incubator. Prosedur perawatan dapat dilakukan melalui jendela atau

    lengan baju. Sebelum memasukkan bayi kedalam incubator,

    incubator terlebih dahulu dihangatkan, sampai sekitar 29,4 0 C, untuk

    bayi dengan berat 1,7 kg dan 32,20

    C untuk bayi yang lebih kecil. Bayi

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    6/18

    dirawat dalam keadaan telanjang, hal ini memungkinkan pernafasan

    yang adekuat, bayi dapat bergerak tanpa dibatasi pakaian, observasi

    terhadap pernafasan lebih mudah.

    4. Pemberian oksigen

    Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi

    preterm BBLR, akibat tidak adanya alveolo dan surfaktan.

    Konsentrasi O2yang diberikan sekitar 30- 35 % dengan

    menggunakan head box, konsentrasi o2 yang tinggi dalam masa yang

    panjangakan menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang

    dapat menimbulkan kebutaan

    5. Pencegahan infeksi

    Bayi preterm dengan berat rendah, mempunyai system

    imunologi yang kurang berkembang, ia mempunyai sedikit atau tidak

    memiliki ketahanan terhadap infeksi. Untuk mencegah infeksi,

    perawat harus menggunakan gaun khusus, cuci tangan sebelum dan

    sesudah merawat bayi.

    6. Pemberian makanan

    Pemberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu

    mencegah terjadinya hipoglikemia dan hiperbillirubin. ASI

    merupakan pilihan pertama, dapat diberikan melalui kateter (sonde),

    terutama pada bayi yang reflek hisap dan menelannya lemah. Bayi

    berat lahir rendah secara relative memerlukan lebih banyak kalori,

    dibandingkan dengan bayi preterm.

    Petunjuk untuk volume susu yang diperlukan

    Umur/hari Jmlh ml/kg BB

    1 50- 65

    2 100

    3 125

    4 150

    5 160

    6 175

    7 200

    14 225

    21 175

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    7/18

    28 150

    60 130

    G. Prognosis

    Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8x lebih

    besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama.

    Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah.

    Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai

    kelainan adalah komplikasi neonatal sepertia asfiksia, aspirasi pneumoni,

    perdarahan intrakranial dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-

    kadang dijumpai pula kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan

    bicara, IQ yang rendah dan gangguan lainnya.

    H. Memulangkan Bayi

    Sebelum pulang bayi sudah harus mampu minum sendiri, baik

    dengan botol maupum putting susu ibu. Selain itu kenaikan berat badan

    berkisar antara 10 30 gram / hari dan suhu tubuh tetap normal diruangbiasa. Biasanya bayi dipulangkan dengan berat badan lebih dari 2000 gram

    dan semua masalah berat sudah teratasi.

    BAB III

    ASUHAN KEPERAWATAN

    A. Pengkajian

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    8/18

    1. Sirkulasi :

    Nadi apikal mungkin cepat dan atau tidak teratur dalam batas

    normal(120-160 dpm). Mur-mur jantung yang dapat didengar dapat

    menandakan duktusarteriosus paten(PDA).

    2. Makanan/cairan

    Berat badan kurang 2500(5lb 8 oz).

    3. Neuroensori

    Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut.

    Ukuran kepala besar dalam hubungannya dengan tubuh, sutura mungkin

    mudah digerakan, fontanel mungkin besar atau terbuka lebar.

    Edema kelopak mata umum terjadi, mata mungkin merapat(tergantung

    usia gestasi).

    Refleks tergantung pada usia gestasi ; rooting terjadi dengan baik pada

    gestasi minggu 32; koordinasi refleks untuk menghisap, menelan, dan

    bernafas biasanya terbentuk pada gestasi minggu ke 32; komponen

    pertama dari refleks Moro (ekstensi lateral dari ekstremitas atas dengan

    membuka tangan) tampak pada gestasi minggu ke 28; komponen kedua

    (fleksi anterior dan menangis yang dapat didengar) tampak pada gestasi

    minggu ke 32.

    Pemeriksaan Dubowitz menandakan usia gestasi antara minggu 24 dan

    37.

    4. Pernafasan

    Apgar Skor mungkin rendah.

    Pernafasan mungkin dangkal, tidak teratur; pernafasan diafragmatik

    intermiten atau periodic (40-60x/mt).

    Mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal dan

    substernal, atau berbagai derajat sianosis mungkin ada.

    Adanya bunyi ampelas pada auskultasi, menandakan adaya sindrom

    distress pernafasan (RDS).

    5. Keamanan

    Suhu berfluktuasi dengan mudah.

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    9/18

    Menangis mungkin lemah.

    Wajah mungkin memar, mungkin ada kaput suksedoneum.

    Kulit kemerahan atau tembus pandang, warna mungkin merah.

    muda/kebiruan, akrosianosis, atau sianosis/pucat.

    Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh.

    Ekstremitas mungkin tampak edema.

    Garis telapak kaki mungkin tidak ada pada semua atau sebagian telapak.

    Kuku mungkin pendek.

    6. Seksualitas

    Genetalia : Labia minora wanita mungkin lebih besar dari labia mayora,

    dengan klitoris menonjol: testis pria mungkin tidak turun, rugae

    mungkin banyak atau tidak ada pada skrotum.

    B. Diagnosa

    No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Tindakan Keperawatan

    1 Ketidakefektifan pola Pasien Berikan posisi untuk

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    10/18

    2

    nafas b/d imaturitas

    paru dan

    neuromuskular,penurunan energi, dan

    keletihan

    Gangguan pertukaran

    gas b/d kurangnya

    ventilasi alveolar

    sekunder terhadap

    defisiensi surfaktan

    memperlihatkan

    parameter

    oksigenisasi yangadekuat dan Pola

    nafas yang efektif

    Kriteria :

    Kebutuhan

    oksigen

    terpenuhi

    Nafas spontan,

    adekuat

    Tidak sesak.

    Tidak ada retraksi

    Pertukaran gas adekuat

    Kriteria :

    Tidak sianosis.

    Analisa gas darah

    normal

    Saturasi oksigen

    normal.

    pertukaran udara yang

    optimal misalnya

    posisikan telentangdengan leher sedikit

    ekstensi dan hidung

    menghadap keatas.

    Observasi adanya tanda

    gawat napas-pernapasan

    cuping hidung, retraksi,

    takipnea, apnea, grunting,

    sianosis, dll.

    Hisap hidung untuk

    mengeluarkan mukus

    yang terkumpul dari

    nasofaring, trakea danpipa endotrakea.

    Berikan oksigen dan

    pertahankan lingkungan

    termal netral untuk

    menghemat

    penggunakaan oksigen.

    Observasi dan kaji

    respon bayi terhadap

    ventilasi dan terapi

    oksigenisasi.

    Lakukan isap lendir

    kalau perlu

    Berikan oksigen dengan

    metode yang sesuai

    Observasi warna kulit

    Ukur saturasi oksigen

    Observasi tanda-tanda

    perburukan pernafasan

    Lapor dokter apabila

    terdapat tanda-tanda

    perburukan pernafasan Kolaborasi dalam

    pemeriksaan analisa gas

    darah

    Kolaborasi dalam

    pemeriksaan surfaktan

    3 Resiko tinggi gangguan

    keseimbangan cairan dan

    elektrolit b/d

    Hidrasi baik

    Kriteria:

    Observasi turgor

    kulit.

    Catat intake dan

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    11/18

    4

    5

    ketidakmampuan ginjal

    mempertahankan

    keseimbangan cairan danelektrolit

    Gangguan nutrisi kurang

    dari kebutuhan tubuh b/d

    ketidakmampuan

    mengingesti nutrienkarena imaturitas dan atau

    sakit.

    Ketidakefektifan

    termoregulasi b/g kontrol

    suhu imatur dan

    berkurangnya lemak tubuh

    subkutan.

    Turgor kulit

    elastik

    Tidak adaedema

    Produksi urin 1-

    2 cc/kgbb/jam

    Elektrolit darah

    dalam batas

    normal

    Pasien mendapatkan

    nutrisi yang adekuatdengan asupan

    kaloriuntuk

    mempertahankan

    keseimbangan

    nitrogen dan

    memperlihatkan

    berat badan yang

    bermakna.

    Kriteria :

    Berat badan naik

    20-30 gram / hari

    Kalori dan

    nutrien esensial

    yang adekuat.

    Suhu tubuh bayi

    stabil

    Suhu 36,5 0C

    -37,2 0C

    Suhu aksilar

    bayi normal

    Akral hangat

    output

    Kolaborasi dalam

    pemberian cairanintra vena dan

    elektrolit

    Kolaborasi dalam

    pemeriksaan

    elektrolit darah

    Berikan terapi.

    Berikan ASI/PASI

    bila bayi nutrisiparenteral total

    sesuai permintaan

    kuat mengisap ,

    menelan dan ada

    reflek muntah untuk

    meminimalkan

    resiko aspirasi.t

    Bantu ibu memerah

    payudaranya untuk

    memastikan dan

    mempertahankanlaktasi sampai bayi

    dapat menyusu

    Bantu ibu untuk

    memberikan ASI

    bila mungkin dan

    diinginkan.

    Timbang berat

    badan setiap hari

    Catat intake dan

    output

    Letakkan bayi

    dalam inkubator,

    penghangat radiasi

    atau pakaian hangat.

    Pantau suhu aksila

    bayi yang tidak

    stabil

    Kontrol suhu udara

    untuk

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    12/18

    6

    7

    Resiko tinggi terjadi

    gangguan perfusi jaringan

    b/d imaturitas fungsi

    kardiovaskuler

    Resiko tinggi infeksi b/d

    imaturitas fungsi

    imunologik

    Perfusi jaringan

    baik

    TD normal

    Pengisian

    kembali kapiler

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    13/18

    8

    9

    Resiko tinggi injuri

    susunan saraf pusat b/d

    hipoksia

    Resiko tinggi gangguan

    integritas kulit b/d

    imaturitas struktur kulit

    normal

    Tidak ada injuri

    Kriteria :

    Kesadaran

    composmentis

    Gerakan aktif

    dan terkoordinasi Tidak ada

    kejang ataupun

    twitching

    Tidak ada

    tangisan

    melengking

    Hasil USG

    kepala dalam

    batas normal

    Integritas kulit baik

    Kriteria :

    Tidak ada rash

    Tidak ada iritasi

    Tidak plebitis

    kontak dengan bayi

    Lakukan tehnik

    aseptik danantiseptik bila

    melakukan prosedur

    invasive.

    Lakukan perawatan

    tali pusat

    Observasi tanda-

    tanda vital

    Kolaborasi

    pemeriksaan darah

    rutin

    Kolaborasipemberian antibiotika

    Cegah terjadinya

    hipoksia

    Ukur saturasi

    oksigen

    Observasi

    kesadaran dan

    aktifitas bayi

    Observasi tangisan

    bayi

    Observasi adanya

    kejang

    Lapor dokter

    apabila ditemukan

    kelainan pada saat

    observasi

    Ukur lingkar kepala

    kalau perlu

    Kolaborasi dalampemeriksaan USG

    kepala

    Kaji kulit bayi dari

    tanda-tanda

    kemerahan, iritasi,

    rash, lesi dan lecet

    pada daerah yang

    tertekan

    Gunakan plester

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    14/18

    10

    11

    Gangguan persepsi-sensori: penglihatan,

    pendengaran, penciuman,

    taktil b/d stimulus yang

    kurang atau berlebihan

    dari lingkungan perawatan

    intensif

    Koping keluarga tidak

    efektif b/d kondisi kritis

    pada bayinya, perawatan

    yang lama dan takut untuk

    merawat bayinya setelah

    pulang dari RS

    Persepsi dan sensori

    baik

    Kriteria :

    Bayi berespon

    terhadap stimulus

    Koping keluarga

    efektif

    Kriteria :

    Ortu kooperatif

    dg perawatan

    bayinya.

    Pengetahuan

    ortu bertambah

    Orang tua dapatmerawat bayi di

    rumah

    non alergi dan

    seminimal mungkin

    Ubah posisi bayidan pemasangan

    elektrode atau sensor

    Membelai bayisebelum malakukan

    tindakan

    Mengajak bayi

    berbicara atau

    merangsang

    pendengaran bayidengan memutarkan

    lagu-lagu yang lembut

    Memberikan

    rangsang cahaya pada

    mata

    Kurangi suara

    monitor jika

    memungkinkan

    Lakukan stimulas

    untuk refleks

    menghisap danmenelan dengan

    memasang dot

    Memberikan

    kesempatan pada ortu

    berkonsultasi dengan

    dokter

    Rujuk ke ahli

    psikologi jika perlu

    Berikan penkes cara

    perawatan bayi BBLR di

    rumah termasuk pijat

    bayi, metode kanguru,

    cara memandikan.

  • 8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng

    15/18

    BAB 1V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir

    kurang dari 2500 gram ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang

    dalam 1 jam setelah lahir ) atau BBLR adalah bayi yang berat badannya