8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
1/18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi dengan badan lahir rendah akan meningkatkan angka
kesakitan dan angka kematian bayi. Berat badan lahir sangat menentukan
prognosa dan komplikasi yang terjadi. Hal ini akan bertambah buruk jika
berat badan tidak bertambah untuk waktu yang lama.
Masalah yang mengancam pada BBLR dan BBLSR adalah resiko
kehilangan panas dan air yang relative lebih besar karena permukaan
tubuh reltif luas, jaringan lemak subkutan lebih tipis, sehingga resiko
kehilangan panas melalui kulit dan kekurangan cadangan energi lebih
besar. Daya tahan tubuh relative rendah karena prematuritas dan
malnutisinya, juga fungsi organ belum baik (terutama UK < 34 minggu),
misalnya : system pernafasan, saluran cerna, hati , ginjal, metabolisme dan
system kekebalan. Bayi BBLSR mempunyai insiden perumahsakitan
kembali yang lebih tinggi selama tahun pertama kehidupan, jika dibanding
dengan bayi yang lebih besar, sebagai akibat dari hernia inguinalis,
infeksi, pengobatan sisa akibat prematuritas dan gangguan perawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan BBLR?
2. Apa saja etiologi dari BBLR?
3. Apa saja Tanda dan Gejala Klinis dari BBLR?
4. Bagaimana Pemeriksaan diagnostic serta penanganannya?
5. Apa saja prognosisnya?
6. Bagaimana Asuhan Keperawatan bagi BBLR?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari BBLR.
2. Untuk mengetahui etiologi dari BBLR.
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
2/18
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala yang terjadi pada BBLR.
4. Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan diagnostic dan penanganan
yang dapat dilakukan.
5. Untuk mengetahui apa saja prognosis yang dapat terjadi.
6. Untuk mengetahui bagaimana Asuhan keperawatannya.
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan
metode studi keperpustakaan yaitu dengan membaca dan mengkaji
berbagai sumber untuk pembuatan makalah ini.
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
3/18
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir )
BBLR adalah bayi yang berat badannya < 2500 g, tanpa
memperhatikan usia gestasi. (Wong, 2009)
Ada dua macam BBLR yaitu :
1.Bayi yang kurang bulan ( KB / SMK ) : bayi yang dilahirkan dengan umur kurang
dari 37 minggu.
2.Bayi kecil masa kehamilan ( KMK ) : bayi yang dilahirkan dengan berat badan
lahir kurang dari persentie ke-10 kurva pertumbuhan janin.
Sedangkan Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram disebut
bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR ).
B. Etiologi
Faktor Ibu :
1. Hipertensi dan penyakit ginjal yang kronik
2. Perokok
3. Penderita diabetes mellitus yang berat
4. Toksemia
5. Hipoksia ibu
6. Gizi buruk
7. Drug abuse
8. Peminum alkohol
Faktor Plasenta
1. Kelainana pembuluh darah
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
4/18
2. Insersi tali pusat yang tidak normal
3. Uterus bikornis
4. Infark plasenta
5. Transfusi dari kembar yang satu ke kembar yang lain
6. Sebagian plasenta lepas
Faktor Janin
1. Kelainan kromosom
2. Cacat bawaan.
3. Infeksi congenital ( misal : rubella )
4. Kehamilan ganda
Penyebab lain: Keadaan sosial ekonomi yang rendah
C. Tanda Tanda Klinis
Gambaran klinis BBLR secara umum adalah :
1. Berat kurang dari 2500 gram
2. Panjang kurang dari 45 cm
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
6. Kepala lebih besar
7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak
kurang
8. Otot hipotonik lemah
9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea
10. Eksremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus
11. Kepala tidak mampu tegak
12. Pernapasan 40 50 kali / menit
13. Nadi 100 140 kali / menit
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
5/18
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan glukose darah terhadap hipoglikemia
2. Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan
3. Titer Torch sesuai indikasi
4. Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi
5. Pemantauan elektrolit
6. Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan ( missal : foto thorax )
F. Penatalaksanaan
1. Penanganan bayi
Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi, maka semakin
besar perawatan yang diperlukan, karena kemungkinan terjadi
serangan sianosis lebih besar. Semua perawatan bayi harus dilakukan
didalam incubator
2. Pelestarian suhu tubuh
Bayi dengan berat lahir rendah, mempunyai kesulitan dalam
mempertahankan suhu tubuh. Bayi akan berkembang secara
memuaskan, asal suhu rectal dipertahankan antara 35,50 C s/d 370 C.
Bayi berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan dimana
suhu normal tubuhnya dipertahankan dengan usaha metabolic yang
minimal. Bayi berat rendah yang dirawat dalam suatu tempat tidur
terbuka, juga memerlukan pengendalian lingkungan secara seksama.
Suhu perawatan harus diatas 25 0 C, bagi bayi yang berat sekitar 2000
gram, dan sampai 300 C untuk bayi dengan berat kurang dari 2000
gram.
3. Inkubator
Bayi dengan berat badan lahir rendah, dirawat didalam
incubator. Prosedur perawatan dapat dilakukan melalui jendela atau
lengan baju. Sebelum memasukkan bayi kedalam incubator,
incubator terlebih dahulu dihangatkan, sampai sekitar 29,4 0 C, untuk
bayi dengan berat 1,7 kg dan 32,20
C untuk bayi yang lebih kecil. Bayi
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
6/18
dirawat dalam keadaan telanjang, hal ini memungkinkan pernafasan
yang adekuat, bayi dapat bergerak tanpa dibatasi pakaian, observasi
terhadap pernafasan lebih mudah.
4. Pemberian oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi
preterm BBLR, akibat tidak adanya alveolo dan surfaktan.
Konsentrasi O2yang diberikan sekitar 30- 35 % dengan
menggunakan head box, konsentrasi o2 yang tinggi dalam masa yang
panjangakan menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang
dapat menimbulkan kebutaan
5. Pencegahan infeksi
Bayi preterm dengan berat rendah, mempunyai system
imunologi yang kurang berkembang, ia mempunyai sedikit atau tidak
memiliki ketahanan terhadap infeksi. Untuk mencegah infeksi,
perawat harus menggunakan gaun khusus, cuci tangan sebelum dan
sesudah merawat bayi.
6. Pemberian makanan
Pemberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu
mencegah terjadinya hipoglikemia dan hiperbillirubin. ASI
merupakan pilihan pertama, dapat diberikan melalui kateter (sonde),
terutama pada bayi yang reflek hisap dan menelannya lemah. Bayi
berat lahir rendah secara relative memerlukan lebih banyak kalori,
dibandingkan dengan bayi preterm.
Petunjuk untuk volume susu yang diperlukan
Umur/hari Jmlh ml/kg BB
1 50- 65
2 100
3 125
4 150
5 160
6 175
7 200
14 225
21 175
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
7/18
28 150
60 130
G. Prognosis
Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8x lebih
besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama.
Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah.
Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai
kelainan adalah komplikasi neonatal sepertia asfiksia, aspirasi pneumoni,
perdarahan intrakranial dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-
kadang dijumpai pula kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan
bicara, IQ yang rendah dan gangguan lainnya.
H. Memulangkan Bayi
Sebelum pulang bayi sudah harus mampu minum sendiri, baik
dengan botol maupum putting susu ibu. Selain itu kenaikan berat badan
berkisar antara 10 30 gram / hari dan suhu tubuh tetap normal diruangbiasa. Biasanya bayi dipulangkan dengan berat badan lebih dari 2000 gram
dan semua masalah berat sudah teratasi.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
8/18
1. Sirkulasi :
Nadi apikal mungkin cepat dan atau tidak teratur dalam batas
normal(120-160 dpm). Mur-mur jantung yang dapat didengar dapat
menandakan duktusarteriosus paten(PDA).
2. Makanan/cairan
Berat badan kurang 2500(5lb 8 oz).
3. Neuroensori
Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut.
Ukuran kepala besar dalam hubungannya dengan tubuh, sutura mungkin
mudah digerakan, fontanel mungkin besar atau terbuka lebar.
Edema kelopak mata umum terjadi, mata mungkin merapat(tergantung
usia gestasi).
Refleks tergantung pada usia gestasi ; rooting terjadi dengan baik pada
gestasi minggu 32; koordinasi refleks untuk menghisap, menelan, dan
bernafas biasanya terbentuk pada gestasi minggu ke 32; komponen
pertama dari refleks Moro (ekstensi lateral dari ekstremitas atas dengan
membuka tangan) tampak pada gestasi minggu ke 28; komponen kedua
(fleksi anterior dan menangis yang dapat didengar) tampak pada gestasi
minggu ke 32.
Pemeriksaan Dubowitz menandakan usia gestasi antara minggu 24 dan
37.
4. Pernafasan
Apgar Skor mungkin rendah.
Pernafasan mungkin dangkal, tidak teratur; pernafasan diafragmatik
intermiten atau periodic (40-60x/mt).
Mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal dan
substernal, atau berbagai derajat sianosis mungkin ada.
Adanya bunyi ampelas pada auskultasi, menandakan adaya sindrom
distress pernafasan (RDS).
5. Keamanan
Suhu berfluktuasi dengan mudah.
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
9/18
Menangis mungkin lemah.
Wajah mungkin memar, mungkin ada kaput suksedoneum.
Kulit kemerahan atau tembus pandang, warna mungkin merah.
muda/kebiruan, akrosianosis, atau sianosis/pucat.
Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh.
Ekstremitas mungkin tampak edema.
Garis telapak kaki mungkin tidak ada pada semua atau sebagian telapak.
Kuku mungkin pendek.
6. Seksualitas
Genetalia : Labia minora wanita mungkin lebih besar dari labia mayora,
dengan klitoris menonjol: testis pria mungkin tidak turun, rugae
mungkin banyak atau tidak ada pada skrotum.
B. Diagnosa
No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Tindakan Keperawatan
1 Ketidakefektifan pola Pasien Berikan posisi untuk
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
10/18
2
nafas b/d imaturitas
paru dan
neuromuskular,penurunan energi, dan
keletihan
Gangguan pertukaran
gas b/d kurangnya
ventilasi alveolar
sekunder terhadap
defisiensi surfaktan
memperlihatkan
parameter
oksigenisasi yangadekuat dan Pola
nafas yang efektif
Kriteria :
Kebutuhan
oksigen
terpenuhi
Nafas spontan,
adekuat
Tidak sesak.
Tidak ada retraksi
Pertukaran gas adekuat
Kriteria :
Tidak sianosis.
Analisa gas darah
normal
Saturasi oksigen
normal.
pertukaran udara yang
optimal misalnya
posisikan telentangdengan leher sedikit
ekstensi dan hidung
menghadap keatas.
Observasi adanya tanda
gawat napas-pernapasan
cuping hidung, retraksi,
takipnea, apnea, grunting,
sianosis, dll.
Hisap hidung untuk
mengeluarkan mukus
yang terkumpul dari
nasofaring, trakea danpipa endotrakea.
Berikan oksigen dan
pertahankan lingkungan
termal netral untuk
menghemat
penggunakaan oksigen.
Observasi dan kaji
respon bayi terhadap
ventilasi dan terapi
oksigenisasi.
Lakukan isap lendir
kalau perlu
Berikan oksigen dengan
metode yang sesuai
Observasi warna kulit
Ukur saturasi oksigen
Observasi tanda-tanda
perburukan pernafasan
Lapor dokter apabila
terdapat tanda-tanda
perburukan pernafasan Kolaborasi dalam
pemeriksaan analisa gas
darah
Kolaborasi dalam
pemeriksaan surfaktan
3 Resiko tinggi gangguan
keseimbangan cairan dan
elektrolit b/d
Hidrasi baik
Kriteria:
Observasi turgor
kulit.
Catat intake dan
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
11/18
4
5
ketidakmampuan ginjal
mempertahankan
keseimbangan cairan danelektrolit
Gangguan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d
ketidakmampuan
mengingesti nutrienkarena imaturitas dan atau
sakit.
Ketidakefektifan
termoregulasi b/g kontrol
suhu imatur dan
berkurangnya lemak tubuh
subkutan.
Turgor kulit
elastik
Tidak adaedema
Produksi urin 1-
2 cc/kgbb/jam
Elektrolit darah
dalam batas
normal
Pasien mendapatkan
nutrisi yang adekuatdengan asupan
kaloriuntuk
mempertahankan
keseimbangan
nitrogen dan
memperlihatkan
berat badan yang
bermakna.
Kriteria :
Berat badan naik
20-30 gram / hari
Kalori dan
nutrien esensial
yang adekuat.
Suhu tubuh bayi
stabil
Suhu 36,5 0C
-37,2 0C
Suhu aksilar
bayi normal
Akral hangat
output
Kolaborasi dalam
pemberian cairanintra vena dan
elektrolit
Kolaborasi dalam
pemeriksaan
elektrolit darah
Berikan terapi.
Berikan ASI/PASI
bila bayi nutrisiparenteral total
sesuai permintaan
kuat mengisap ,
menelan dan ada
reflek muntah untuk
meminimalkan
resiko aspirasi.t
Bantu ibu memerah
payudaranya untuk
memastikan dan
mempertahankanlaktasi sampai bayi
dapat menyusu
Bantu ibu untuk
memberikan ASI
bila mungkin dan
diinginkan.
Timbang berat
badan setiap hari
Catat intake dan
output
Letakkan bayi
dalam inkubator,
penghangat radiasi
atau pakaian hangat.
Pantau suhu aksila
bayi yang tidak
stabil
Kontrol suhu udara
untuk
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
12/18
6
7
Resiko tinggi terjadi
gangguan perfusi jaringan
b/d imaturitas fungsi
kardiovaskuler
Resiko tinggi infeksi b/d
imaturitas fungsi
imunologik
Perfusi jaringan
baik
TD normal
Pengisian
kembali kapiler
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
13/18
8
9
Resiko tinggi injuri
susunan saraf pusat b/d
hipoksia
Resiko tinggi gangguan
integritas kulit b/d
imaturitas struktur kulit
normal
Tidak ada injuri
Kriteria :
Kesadaran
composmentis
Gerakan aktif
dan terkoordinasi Tidak ada
kejang ataupun
twitching
Tidak ada
tangisan
melengking
Hasil USG
kepala dalam
batas normal
Integritas kulit baik
Kriteria :
Tidak ada rash
Tidak ada iritasi
Tidak plebitis
kontak dengan bayi
Lakukan tehnik
aseptik danantiseptik bila
melakukan prosedur
invasive.
Lakukan perawatan
tali pusat
Observasi tanda-
tanda vital
Kolaborasi
pemeriksaan darah
rutin
Kolaborasipemberian antibiotika
Cegah terjadinya
hipoksia
Ukur saturasi
oksigen
Observasi
kesadaran dan
aktifitas bayi
Observasi tangisan
bayi
Observasi adanya
kejang
Lapor dokter
apabila ditemukan
kelainan pada saat
observasi
Ukur lingkar kepala
kalau perlu
Kolaborasi dalampemeriksaan USG
kepala
Kaji kulit bayi dari
tanda-tanda
kemerahan, iritasi,
rash, lesi dan lecet
pada daerah yang
tertekan
Gunakan plester
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
14/18
10
11
Gangguan persepsi-sensori: penglihatan,
pendengaran, penciuman,
taktil b/d stimulus yang
kurang atau berlebihan
dari lingkungan perawatan
intensif
Koping keluarga tidak
efektif b/d kondisi kritis
pada bayinya, perawatan
yang lama dan takut untuk
merawat bayinya setelah
pulang dari RS
Persepsi dan sensori
baik
Kriteria :
Bayi berespon
terhadap stimulus
Koping keluarga
efektif
Kriteria :
Ortu kooperatif
dg perawatan
bayinya.
Pengetahuan
ortu bertambah
Orang tua dapatmerawat bayi di
rumah
non alergi dan
seminimal mungkin
Ubah posisi bayidan pemasangan
elektrode atau sensor
Membelai bayisebelum malakukan
tindakan
Mengajak bayi
berbicara atau
merangsang
pendengaran bayidengan memutarkan
lagu-lagu yang lembut
Memberikan
rangsang cahaya pada
mata
Kurangi suara
monitor jika
memungkinkan
Lakukan stimulas
untuk refleks
menghisap danmenelan dengan
memasang dot
Memberikan
kesempatan pada ortu
berkonsultasi dengan
dokter
Rujuk ke ahli
psikologi jika perlu
Berikan penkes cara
perawatan bayi BBLR di
rumah termasuk pijat
bayi, metode kanguru,
cara memandikan.
8/7/2019 Askep Bblr Jaka Ganteng
15/18
BAB 1V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir ) atau BBLR adalah bayi yang berat badannya