askep aneurisma aorta abdominalis

14
LAPORAN INDIVIDU Di Ruang IRI RSUP Dr. Sardjito Periode 14-19 Januari 2013 Disusun untuk memenuhi salah satu tugas tahap profesi Stase Keperawatan Gawat Darurat Disusun oleh: DANNYS MINA ARDHYANI 08/267803/KU/12730 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Transcript of askep aneurisma aorta abdominalis

Page 1: askep aneurisma aorta abdominalis

LAPORAN INDIVIDU

Di Ruang IRI RSUP Dr. Sardjito

Periode 14-19 Januari 2013

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas tahap profesi

Stase Keperawatan Gawat Darurat

Disusun oleh:

DANNYS MINA ARDHYANI

08/267803/KU/12730

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: askep aneurisma aorta abdominalis

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK

Di Ruang ICU RSUP Dr. Sardjito

Tugas Mandiri

Stase Praktek Keperawatan Gawat Darurat

Disusun oleh:

DANNYS MINA ARDHYANI

08/267803/KU/12730

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013

Page 3: askep aneurisma aorta abdominalis

Asuhan keperawatan pada Pasien dengan Aneurisma Aorta Abdominalis

A. Landasan Teori

1. Definisi

Aneurisma aorta abdominal (juga dikenal sebagai AAA, diucapkan "triple-a")

adalah item pelebaran lokal dari aorta abdominalis melebihi normal diameter oleh

lebih dari 50 persen. Itu disebabkan oleh degenerasi dinding aorta, tapi etiologi tepat

tetap tidak diketahui. Sekitar 90 persen dari aneurisma aorta abdominal terjadi

infrarenally (di bawah ginjal), tetapi mereka juga dapat terjadi pararenally (pada

tingkat ginjal) atau suprarenally (di atas ginjal). Seperti aneurisma dapat

memperpanjang untuk memasukkan salah satu atau kedua arteri iliac dalam pelvis.

Aneurisma aorta abdominal umumnya terjadi pada individu antara 65 dan 75

tahun dan lebih umum di kalangan laki-laki dan perokok. Mereka cenderung

menyebabkan gejala tidak ada, meskipun kadang-kadang menimbulkan rasa sakit di

perut dan kembali (karena tekanan pada jaringan sekitar) atau di kaki (berkat aliran

darah terganggu). Komplikasi utama aneurisma aorta abdominal adalah pecah, yang

dapat menjadi hidup-mengancam darah dalam jumlah besar tumpah ke dalam rongga

perut, dan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit.

Gejala dan besar aneurisma (yaitu, mereka lebih dari 5,5 cm dengan diameter)

dianggap untuk diperbaiki oleh salah satu beberapa metode bedah. Ada bukti yang

moderat untuk mendukung pemutaran di individu dengan faktor-faktor risiko untuk

perut aneurisma aorta.

Ada banyak panggilan untuk pendekatan alternatif untuk penilaian risiko pecah

atas nomor terakhir tahun, dengan banyak percaya bahwa pendekatan berbasis

biomekanik mungkin lebih cocok dari pada pendekatan diameter saat ini. Model

numerik adalah alat berharga untuk peneliti memungkinkan dinding perkiraan

tekanan untuk dihitung, mengungkapkan potensi pecah aneurisma tertentu.

Model eksperimental diwajibkan untuk memvalidasi hasil ini numerik, dan

memberikan wawasan lebih lanjut perilaku biomekanis AAA. '' In vivo'', AAAs

menunjukkan berbagai macam bahan kekuatan dari sepanjang daerah hipoksia lemah

untuk banyak daerah yang lebih kuat dan daerah-daerah calcifications. Model

eksperimental dapat sekarang diproduksi menggunakan sebuah novel teknik yang

Page 4: askep aneurisma aorta abdominalis

melibatkan proses manufaktur kehilangan-lilin injection moulding untuk membuat

khusus pasien anatomis benar AAA replika.

Juga fokus pada pengembangan lebih realistis analogues bahan untuk orang-orang

'' in vivo'', dan baru-baru ini serangkaian novel karet silikon diciptakan

memungkinkan berbagai sifat-sifat materi AAA untuk lebih akurat diwakili. Model

karet ini juga dapat digunakan dalam berbagai eksperimen pengujian dari stres

analisis menggunakan metode photoelastic untuk deterimining Apakah lokasi pecah

eksperimen berhubungan dengan orang-orang diperkirakan numerik.

Dengan kemajuan terbaru dalam penelitian AAA, ditambah dengan meningkatkan

kerjasama antara dokter dan insinyur, masa depan penelitian ke AAA pecah-prediksi

dan perawatan tampaknya berada dalam posisi yang kuat untuk memerangi apa yang

saat ini digolongkan sebagai 13 penyebab utama kematian di Amerika Serikat dan 10

penyebab utama kematian pada laki-laki atas usia 55 tahun.

Sebuah studi hewan diterbitkan dalam jurnal '' Nature Medicine'' menunjukkan

bahwa menghapus satu protein mencegah awal kerusakan pembuluh darah dari

memicu tahap berikutnya, sering mematikan komplikasi aterosklerosis. Dengan

menghilangkan gen untuk protein signaling yang disebut cyclophilin (CypA) dari

strain tikus, peneliti mampu memberikan perlindungan lengkap terhadap aneurisma

aorta abdominal (AAA).

Perangkat endovascular baru yang sedang dikembangkan yang dapat

memperlakukan anatomi spesies yang lebih kompleks dan berliku-liku sudah.

Gambar. Aneurisma Aorta Abdominalis

Page 5: askep aneurisma aorta abdominalis

2. Penyebab 

Penyebabnya adalah infeksi, kelainan bawaan pada jaringan ikat yang membentuk

dinding arteri, selain adanya trauma. Pada anak-anak biasanya diakibatkan cedera tumpul

pada perut atau akibat sindrom marfan (kelainan yang mengenai jaringan ikat. Biasanya

ditandai dengan langit-langit lidah yang tinggi dan organ tubuh yang menjadi lebih

panjang). Aneurisma yang besarnya sampai dengan 5 cm, sangat mungkin akan pecah.

Pecahnya gelembung ini bisa menyebabkan pendarahan hebat dalam rongga perut.

3. Gejala 

Gejala yang ditimbulkan biasanya rasa nyeri dan ada denyutan di perut. Nyeri ini rasanya

menusuk sampai punggung dan biasanya menetap. Pada pendarahan yang berat, orang

tersebut bisa sampai syok.

4. Pengobatan

Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan pembedahan. Risiko lain bila aneurisma

aorta abdominalis ini sampai pecah adalah terjadinya gangguan pada ginjal. Bila

dibiarkan saja atau tidak segera diambil tindakan, maka kemungkinan terburuk yaitu

kematian bisa terjadi.

5. Penanganan

a. Bedah elektif .

Keputusan untuk melakukan operasi pada pasien aneurisma asimptomatik bergantung

dari resiko aneurisma tersebut mengalami rupture. Pembedahan elektif dilakukan bila

diameter >50 mm.

b. Bedah darurat

Pasien dengan dugaan rupture aneurisma perlu dipertimbangkan dilakukan bedah darurat.

Beberapa factor resiko yang dapat menyebabkan kematian selama pembedahan adalah

usia >80 tahun, kesadaran menurun, konsentrasi Hb rendah, cardiac arrest.

c. Bedah konvensional

Page 6: askep aneurisma aorta abdominalis

Bedah konvensional adalahdengan menggunakan graft prosthetic. Pemasangan graft

dinilai efektif, dan kematian 30 harinya hanya 5%. Resiko kematian pasca pemasangan

graft bergantung dari status kesehatan pasien.

d. Endovascular stent atau endoprotesis

Merupakan alat yang dimasukkan secara endovascular melalui arteri femoralis.

Endoprotesis ini seperti selang yang diameternya dapat dibuat sedemikian rupa hingga

menyerupai diameter arteri normal. Dengan adanya selang ini darah hanya mengalir

melalui selang tersebut, tidak lagi melalui kantung aneurisma. Akibatnya resiko

thrombosis dan rupture berkurang. Untuk menjaga agar diameter selang tidak berubah

maka pada selang digunakan stent.

6. Prognosis

a. Kelangsungan hidup

Mortalitas telah open elective atau endovascular repair adalah 1 – 5 %. Pada umumnya

pasien dengan aneurisma aorta yang lebih besar dari 5 cm mempunyai kemungkinan tiga

kali lebih esar untuk meninggal sebagai konsekuensi dari rupture dibandingkan dari

reseksi bedah. Survival rate 5 tahun setelah tindakan bedah adalah 60 – 80 %. 5 – 10%

pasien akan mengalami aneurisma lainnya berdekatan dengan graft.

b. Kelangsungan organ

B. Asuhan keperawatan

1. Pengkajian

a. Pemerikasaan Fisik (11 pola Gordon)

1) Pola Persepsi Kesehatan

- Kaji apakah klien mempunyai bakat atau bawaan lemahnya pembuluh darah

- Kaji apakah pasien mempunyai riwayat ateroklerosis

Page 7: askep aneurisma aorta abdominalis

- Kaji apakah pasien mempunyai riwayat pembuluh darah

2) Pola Nutrisi Metabolik

- Kaji apakah nafsu makan klien berkurang

3) Pola Eliminasi

- Kaji frekuensi bab dan bak pasien

4) Pola Aktivitas dan Latihan

- Kaji apakah klien ada merasakan nyeri dan di daerah mana nyeri tersebut

- Kaji apakah klien membutuhkan bantuan orang lain saat melakukan , aktivitas

sehari-hari

- Detensi vena-vena superfisial pada dada, leher, atau lengan (menunjukkan

tekanan pada vena kava superior)

5) Pola Tidur dan Istirahat

- Kaji apakah klien mengalami insomnia

- Kaji apakah istirahat klien cukup

6) Pola Persepsi Kognitif

- Kaji mekanisme koping klien

- Kaji apakah klien ada menggunakan alat bantu pendegaran, penglihatan, cek

terakhir?

- Pupil tak sama (menunujkan tekanan pada rantai simpatis servikal)

7) Pola Persepsi dan Konsep Diri

- Kaji apakah klien merasa putus asa/frustasi

8) Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama

- Kaji bagaimana hubungan klien dengan sesama, keluarga

Page 8: askep aneurisma aorta abdominalis

9) Pola Reproduksi – Seksualitas

- Kaji apakah klien mengalami perubahan atau masalah yang berhubungan

dengan penyakit yang di derita klien

10) Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress

- Kaji adakah gangguan penyesuain diri terhadap lingkugan dan situasi baru

- Kaji ketidakmampuan koping klien terhadap berbagai hal

11) Pola Sistem Kepercayaan

- Apakah klien menyalahkan Tuhan atas penyakit yang dideritanya

b. Kaji pemahaman pasien tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, dan rencana

tindakan.

2. Daftar Diagnosa keperawatan

a. Nyeri berhubungan dengan anuerisma aorta

b. Resiko tinggi terhadap komplikasi : Ruptur berhubungan dengan aneurisma aorta

3. Perencanaan

a. Nyeri berhubungan dengan aneurisma aorta

Hasil yang diharapkan :

- Mendemonstrasikan hilangnya nyeri

- Melaporkan penurunan intensitas nyeri

- Ekspresi wajah rileks

- Tak ada merintih

Rencana Tindakkan :

Page 9: askep aneurisma aorta abdominalis

- Berikan analgesik yang diresepkan dan evaluasi keefektifan seperlunya.

Namun gunakan amanlgesik narkotik secara hemat. (R/: Analgesik memblok

jaras nyeri. Dosis besar narkotik dapat menutupi gejala-gejala).

- Beri tahu dokter bila nyeri menetap atau memburuk (R/: Ini dapat menandakan

progresi aneurisma dan seperlunya intervensi pembedahan segera).

- Kaji karakteristik nyeri meliputi : lokasi, durasi, intensitas nyeri dengan

menggunakan skala nyeri. (R/: Untuk mengetahui tingkat rasa nyeri sehingga

dapat menentukan jenis tindakannya).

b. Resiko tinggi terhadap komplikasi : Ruptur berhubungan dengan aneurisma aorta

Hasil yang diharapkan :

- Mendemonstrasikan tak adanya komplikasi

- TD tetap antara 90/60-120/80 mmHg

- Tak adanya manisfestasi syok hipovoleksmik

Rencana Tindakan :

- Pantau masukan dan halauran setiap jam bila halauran urine 8 jam kurang dari

240 ml sebaliknya setiap 8 jam. (R/: Untuk mengevaluasi keefektifan terapi

dan untuk deteksi dini komplikasi).

- Pantau TD, nadi dan pernapasan setiap jam bila di UPI, sebaliknya 2-4 jam.

(R/: Untuk mengevaluasi keefektifan terapi dan untuk deteksi dini komplikasi)

- Pantau kualitas nyeri setiap 1-2 jam (R/: Untuk mengevaluasi keefektifan

terapi dan untuk deteksi dini komplikasi)

- Pertahankan tirah baring pada posisi semi fowler’s (R/: Tirah baring

menurunkan penggunaan energi. Posisi tegak memudahkan pernapasan).

- Beritahu dokter bila : nyeri dada hebat dan rasa tersobek, syok (kulit dingin

dan lembab, disertai dengan hipotensi, takikardia dan pucat)

Page 10: askep aneurisma aorta abdominalis

Daftar Pustaka

Nurvidha.  2009.  Aneurisma . http://www.wordpress.com.

Rama. 2009. Aneurisma . http://www.blogspot.com.

   

Robbins. 2007. Buku ajar patologi. Jakarta : EGC

Wim de jong. 2005. Buku Ajar ilmu bedah . Jakarta : EGC

Anonoim. 2013. Aneurisma Aorta Abdominalis. http://health.detik.com/ readpenyakit/15/

aneurisma-aorta-abdominalis

Anonim. 2013. Apakah aneurisma aorta Abdominal?.

http://www.news-medical.net/health/Abdominal-Aortic-Aneurysm

Zezthy. 2009. Asuhan Keperawatan pada klien dengan Aneurisma

http://thyzhez.blogspot.com/2009/12/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html