ASKEP ABORTUS IMMINENS.doc

download ASKEP ABORTUS IMMINENS.doc

of 23

Transcript of ASKEP ABORTUS IMMINENS.doc

MAKALAH AGAMA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. NDENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) PADA DIAGNOSA MEDIS ABORTUS IMMINENS + HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUANG PAV F II RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

DISUSUN OLEH :

1. AINIYAH NURUL H.(P27820304083)2. DINI TAURISIYA(P27820304090)3. LULUK MUKARROMAH(P27820304101)4. RISKO WIDIASIH(P27820304110)5. SISWO UTOMO(P27820304114)DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA

PRODI KEPERAWATAN SUTOPO SURABAYA

2006 2007 TINJAUAN TEORI

HIPEREMESIS GRAVIDARUMI. Definisi

Hiperemesis Gravidarum

Adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.

Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan trimester I. Kurang lebih pada 6 minggu setelah haid terakhir selama 10 minggu. Sekitar 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida mengalami mual dan muntah.

II. Etiologi

Belum diketahui pasti, namun beberapa faktor mempunyai pengaruh antara lain:

a. Sering terjadi pada primigravida, molahidatidosa, diabetes, dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG.

b. Faktor organik, karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik

c. Faktor psikologik : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, dsb.

d. Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, dll.

III. Patofisiologi

Perasaan mual akibat kadar meningkat, mual dan muntah terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, penurunan klorida urin. Selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbunnya zat toksik. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak tidak sempurna hingga terjadi ketosis. Hipokalemia akibat muntah dan ekstaresi yang berlebihan selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepas. Selaput lendir esopagus dan lambung dapat robek sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal.

IV. Manifestasi Klinis

Menurut berat ringannya gejala, hiperemesis gravidarum dibagi dalam 3 tingkatan, yaitu :

Tingkat I. Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum, menimbulkan rasa lemah nafsu makan tidak ada, berat badan turun, dan nyeri epigastrium. Frekuensi nadi pasien naik sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistolik turun, turgor kulit berkurang, lidah kering dan mata cekung.

Tingkat II. Pasien tampak lemah dan apatis, lidah kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, dan mata sedikit ikterik. Berat badan pasien turun, timbul hipotensi, hemokonsentrasi, oligoulia, konstipasi dan napas berbau aseton.

Tingkat III. Kesadaran pasien menurun dari somnolen sampai koma, dan tekanan darah makin turun.

V. Pemeriksaan Penunjang

Elektrolit darah

Urinalisis

VI. Komplikasi

Ensefalopati wernieke dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental, serta payah hati dengan gejala timbulnya ikterus.VII. Diagnosis

Dari anamnesis didapatkan amenorhe, tanda kehamilan muda, dan muntah terus menerus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien lemah, apatis sampai koma, nadi meningkat sampai 100 kali per menit, suhu meningkat, tekanan darah turun, atau ada tanda dehidrasi lain. Pada pemeriksaan elektrolit darah ditemukan kadar natrium dan klorida turun. Pada pemeriksaan urin kadar klorida turun dan dapat ditemukan keton.VIII. Diagnosa Banding

Muntah karena gastritis, ulkus peptikum, hepatitis, kolesistitis, pilonefritis, dll.IX. PrognosaDengan terapi baik, diagnosa hyperemesis gravidarum baik, jarang sekali menyebabkan kematian atau memaksa kita melakukan abortus therapeuticus.

yang terjadi pegangan bagi kita untuk menilai maju mundurnya pasien ialah adanya aceton dan acudum diaceticum dalam urine dan berat badan

King menemukan rumus sebagai berikut

Penyembuhan =

W = waktu

T = kerusakan imbangan fisiologis

P = pengertian

PS = faktor-faktor psychologis

T = terapi

Jadi menurut king penyembuhan dibantu oleh :

1. Waktu:makin tua kehamilan, makin besar kemungkinan sembuh

2. Pengertian:pengertian dan pendekatan dari dokter dan perawat terhadap penderita

3. Terapi:misalnya obat yang dapat mengurangi pengaruh faktor psycologis

X. Terapi

Penderita dengan mual dan muntah yang ringan, dianjurkan makan porsi kecil. Tidak usah dianjurkan makanan yang tertentu yang kita anggap sehat : makanan yang diterima dan masuk adalah makanan terbaik. Makanan yang berlemak dilarang karena pada umumnya menyebabkan mual

Makanan ini diselingi oleh makanan kecil berupa biskuit, roti kering dengan teh, sebelum bangun tidur pada siang hari dan sebelum tidur

Pemberian luminal 30 mg sebelum makan juga sangat menolong

Biasanya juga diberi vitamin, dan yang paling sering dipergunakan ialah : Vit B6 (pyridoxin) Vit B1, Vit B Complex, Vit. C

Obat-obatan yang lain yang sering dipergunakan ialah : chlorpromazin (largactil) yang tidak hanya menenangkan jiwa tapi juga bersifat anti muntah. Antitustamica, ACTH dan corticosteron sering juga diberikan Secara praktis yang paling memuaskan ialah kombinasi :

1. Phenothiazine (sedatip)

2. Zesoxycorticosteron (karena kemungkinan hypofungi cortex gl suprarenalis)

3. Vitamin B6XI. Pengobatan di Rumah SakitHyperemesis gravidarum harus dirawat di RS

Yang menjadi pegangan untuk memasukkan pasien ke RS ialah :

1. Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi kalau berlangsung sudah lama

2. Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badan normal

3. Turgor kurang, lidah kering

4. Adanya aceton dalam urine

Terapi rumah sakit ditujukan untuk :

1. Mengatasi dehidrasi dengan pemberian infus

2. Mengatasi kelaparan dengan pemberian glucosa dengan infus, atau makanan dengan nilai kalori tinggi dengan sonde hidung : juga diberi vitamin-vitamin yang cukup

3. Mengobati neurosa dengan psychoterapi sedatip dan isolasi

Pada 24 jam yang pertama di rumah sakit tidak diberikan apa-apa per os. Makanan yang diberikan per infus berupa glukosa 10% dan larutan garam fisiolgis : cairan yang masuk dan keluar dicatat dengan teliti termasuk muntah. Cairan yang diberikan 3000 cc sehari atau lebih, menurut kebutuhan. Obat yang diberikan melalui infus ialah :

Phenothiazin, ACTH 205, Vit B1 200 mg, Vit B6 200 mg, Vit B12 150 mg dan Vit C 2000 mg Penderita sedapat-dapatnya diletakkan dalam kamar tersendiri yang tenang dan bebas dari bau-bau. Tamu-tamu sementara dilarang

Setelah 24 jam dicoba roti kering atau biskuit sedikit-sedikit setiap 2-3 jam, juga minuman diberikan 2 jam tapi sekali minum tidak boleh melebihi 100 cc : teh panas sangat baik Jika pasien tidak muntah, berangsur-angsur makan dan minum ditambah hingga ia dapat makanan yang lunak dengan nilai kalori tinggi dan yang banyak mengandung vitamin. Cairan infus berangsur-angsur dikurangi sesuai dengan kesanggupan pasien untuk makan dan minum

Dalam menjalankan terapi tersebut di atas, perawat mempunyai peranan yang terpenting, sikap perawat harus menyenangkan dan menghibur pasien, cara menghidangkan makanan harus menarik bagi penderita.Jika pasien dengan usaha di atas tetap muntah, maka makanan diberikan melalui sonde hidung.

Jarang sekali pasien tidak dapat disembuhkan dengan usaha kita yang sungguh-sungguh, tapi kalau keadaannya terus mundur maka timbul gejala-gejala yang memaksa kita untuk mempertimbangkan abortus therapeuticus.

TINJAUAN TEORI

ABORTUS IMMINENS

I. Pengertian

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 mg.

Abortus imminesis adalah perdarahan pervaginan pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa ada tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat Abortus ini baru mengancam dan masih ada harapan untuk mempertahankannya

Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obat hormonal dan antispaskodika serta istirahatII. Etiologi

Perdarahan yang sedikit pada hamil muda mungkin juga disebabkan oleh hal-hal lain dari abortus, misalnya :

1. Placental sign (gejala placenta) ialah perdarahan dari pembuluh-pembuluh darah sekitar placenta.

2. Erosio portionis juga mudah berdarah pada kehamilan

3. Polyp

Sebab no. 2 dan 3 dapat kita bedakan dengan pemeriksaan in speculo tetapi sebab no. 1 tak dapat dibedakan.

III. Manifestasi Klinis

Secara ikhtisar abortus imminens kita diagnosa kalau pada kehamilan muda terdapat :

1. Perdarahan sedikit

2. Nyeri memilin karena kontraksi tidak ada atau sedikit3. Pada pemeriksaan dalam belum ada pembukaan

4. Tidak diketemukan kelainan pada cervic

Pada abortus imminens masih ada harapan bahwa kehamilan masih berlangsung terus.

IV. PatofisiologiFaktor penyebab

Pendarahan desiduabasalis

Mekrosis jaringan sekitar

Sebagian janin terlepas dari dinding rahim

V. Pemeriksaan Penunjang Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu setelah abortus

Pemeriksaan doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup

VI. Penatalaksanaan1. Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang mekanik berkurang

2. Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas dan tiap empat jam bila pasien panas

3. - Tes kehamilan dapat dilakukan bila hasil negatif, mungkin janin sudah mati

- Pemeriksaan USG untuk menetukan apakah janin masih hidup

4. Berikan obat penenang, biasanya fenobarbital 3x30 mg. Berikan preparat hemainik misalnya snifas ferosus 600-1000 mg

5. Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C

6. Bersihkan vulva minimal 2 kali sehari terutama masih mengeluarkan cairan coklatTINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 09 Oktober 2006 waktu 09.00 WIB di ruang F II RSAL Dr. Ramelan Surabaya.

A. BIODATANama: Ny. NJenis kelamin: Perempuan Umur: 39 tahunAgama: IslamSuku Bangsa: Jawa IndonesiaStatus Perkawinan: KawinPekerjaan: Ibu Rumah Tangga Pangkat: I/d KoptuAlamat: Jl. Kupang Panjaan II/12 A SurabayaTanggal MRS: 30 September 2006No. Register: 250882Dx. Medis: Abortus imminens + Hyperemesis GravidarumKeluarga yang mudah dihubungi

Nama: Tn. B

Pekerjaan: TNI ALAlamat: Jl. Kupang Panjaan II/12 A SurabayaHubungan keluarga: SuamiB. KELUHAN1. Alasan MRS:Kx mengalami perdarahan pervagina berwarna coklat berupa flek-flek dan sering mual dan muntah ( 5-6x/sehari2. Keluhan utama saat pengkajian: Kx mengatakan perut bagian depan bawah terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk dan sering mual muntah ( 2-3 x sehariC. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGIbu mengatakan saat nonton TV melihat adanya pervagina berwarna coklat berupa flek-flek disertai nyeri seperti ditusuk-tusuk pada perut bagian bawah sehari timbul ( 5-6 x dirasakan.Sebelumnya ( 3 minggu yang lalu px sering mual muntah ( 5-6 x sehari, muntahnya berisi air dengan makanan yang dikonsumsi.

Dan oleh keluarga disarankan untuk masuk Rumah Sakit. Selanjutnya pasien dibawa ke UGD RSAL Dr. Ramelan Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan. Selang beberapa jam pasien dianjurkan oleh dokter disuruh rawat inap dan akhirnya masuk ruang Pav F II RSAL Dr. Ramelan Surabaya untuk dilakukan perawatan dan pengobatan lebih lanjut.D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULUIbu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular dan menurun. Pada tahun 2000 px pernah menderita kista dan sudah dioperasi di RS Karang Menjangan Surabaya.E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular dan menurun. Dan dari suami mempunyai riwayat keturunan kembar (Gimeli).F. RIWAYAT OBSTETRI

a. Riwayat Menstruasi

Ibu mengatakan menarche usia 14 tahun. Siklus haid 23-30 hari, lama 7 hari, ganti pembalut 3x sehari, sifat darah tidak membeku. Pada hari pertama sampai hari terakhir merasakan nyeri haid kadang-kadang ibu tidak mengalami keputihan.

HPHT

: 23 07 2006

: +7 3 + 1

Perkiraan persalinan: 30 04 2005

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang laluNo.SuamiUKJenis persalinanPenolongBB/PBL/PUmur sekarangmenetekiKB

11HAMILINI

c. Keluarga BerencanaIbu mengatakan belum pernah menggunakan program KB.

d. Palpasi

Leopold I:Fundus uteri teraba antara pertengahan symphisis pusat dengan tinggi 14 cm

Leopold II:Belum teraba jelas antara punggung dengan bagian janin

Leopold III: Belum teraba

Leopold IV: Belum dapat menentukan bagian janin di bagian bawah

G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPIRITUALPsikologis:Klien merasa cemas akan keadaannya janinnya, klien selalu menanyakan pada bidan atau perawat akan keadaan janinnyaSosial:Hubungan kx dengan keluarga baik, hubungan klien dengan perawat dan tim medis yang lain baik dan kx mudah untuk diajak kerja sama dalam melakukan tindakan keperawatanSpiritual:Kx beragama islam, selama di RS kx tidak mampu melaksanakan sholat 5 waktu, klien selalu berdoa agar janinnya dapat diselamatkanH. PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI

Di RumahDi RS

1. Makan Komposisi

Frekuensi

JumlahNasi, sayur, lauk, buah

3x/hari

1 porsi habisNasi, sayur, lauk, buah

3x/hari

4-5 sendok dari 1 porsi

2.Minum Jenis

Frekuensi

JumlahAir putih, teh ( 8-10 gelas/hari( 1600-2000 cc/hariAir putih, kacang ijo

( 5 gelas/hari

( 1000 cc/hari

3.Eliminasi BAB Frekuensi

Konsisten

Warna1x/hari

lunak

kuning1x/hari

lunak

kuning

4.Eliminasi BAK Frekuensi

Jumlah

Warna

Bau( 6-7 x/hari( 1200 cc/hari

kuning

khas amoniak( 5 x/hari

( 800 cc/hari

kuning

khas amoniak

5.Istirahat tidur Siang ..jam

Malam.jam( 2 jam

( 8 jam( 2 jam

( 7 jam

6.Aktifitas dan olahraga

Memasak, jalan-jalan pagiNonton TV, baca koran, kx duduk dan bangun dibantu oleh keluarga dan perawat

I. PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan umum:lemahKesadaran:compos mentis GCS : 4 5 6

TB/BB:154 cm/60 kg sebelum sakit

Status nutrisi:kurang 58 kg saat sakit

2. Tanda-tanda vital

TD=100/50 mmHgR=20x/menit

N=96x/menitS=367oC3. Pengkajian persistem

a. Sistem integumen

Kulit :warna sawo matang, turgor kulit elastis, tidak terdapat lesi, bersih

Rambut :bersih tidak ada ketombe, rambut lurus panjang

Kuku:warna putih bersih, tidak ada oyanosis

b. Kepala dan leher

Kepala:kepala simetris, tidak ada benjolan, jika merasa nyeri dahi mengerut

Mata:bentuk mata spefis, konjutifa tidak anemik, sklera tidak ikterus

Hidung:tidak terdapat pernafasan cuping hidung, bersih, tidak ada gangguan penciuman

Telinga:simetris, tidak terdapat serumen, tidak ada gangguan pendengaran

Mulut :tidak terdapat stomatitis, mukosa bibir lembab tidak ada karies gigi

Leher:tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran vena jugularis

c. Sistem pernafasan termasuk pemeriksaan dada dan punggung

Inspeksi:bentuk dada simetris, frekuensi nafas reguler RR 20x/menit, buah dada simetris, terdapat pigmentasi putting susu dan areola, cholostrum belum keluarPalpasi:tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

Perkusi:terdengar bunyi resonan

Auskultasi:tidak ada suara wheezing dan tidak ada suara rochi

d. Sistem jantung dan peredaran darah (kardiovaskuler)Inspeksi:tidak ada pembesaran vena jugularis

Palpasi:denyut nadi teraba jelas dengan 96x/menitAuskultasi:bunyi jantung normal S1S2 tunggale. Sistem pencernaan

Inspeksi:perut membesar ke depan, tampak linea albaPalpasi:terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawahPerkusi: -Auskultasi:belum terdengar DJJ, bising usus 15x/menitf. Sistem reproduksi

Pasien sudah kawin, 3 tahun yang lalu, belum mempunyai anak, ini kehamilan pertama.

g. Sistem pergerakan tubuh

Pasien duduk, bangun dan melakukan aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat, pasien sering memegang perutnya terpasang infus pada tangan kanannya.

h. Sistem persyarafan

Kesadaran compos mentis

GCS : 4 5 6

i. Sistem perkemihan

Px tidak mempunyai penyakit saluran kemih, tidak terpasang kateter, BAK lancar 5x/hari warna kuning bau khas amoniak.j. Sistem penunjangPemeriksaan lab.

Tanggal 11-10-200612-10-2006

Normal

Na= 130130135-145 mmol/l

K= 3,12,93,5-5 mmol/l

Cl= 10810895-108 mmol

Lekosit67004.000-10.000/mmHg4,6

11,5-16Trombosit300.000

150-400 ribuSGOT19

SGPT19

Terapi medis

Inf RI = DS%1 : 2

InjPrimperan3x1 amp

Antasida3x1 sdm

Premaston3x1 tab

Ranitidin2x1 amp

KCl 2 FI masuk 7 tts/menit

Diit

LB

Juice buah

Kacang ijo

Snack

J. ANALISA DATANama: Ny. N

No. RM : 250882

Dx. medis: Abortus imminens + Hyperemesi gravidarum

No.Pengelompokan DataEtiologiMasalah

1.

2.DS:Kx mengatakan perut bagian depan bawah terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk

DO:-K/U lemah

Terdapat nyeri tekan pada perut bagian depan bawah

Skala nyeri sedang (6)

Mengerutkan dahi jika terasa nyeri

Obs TTV

TD= 100/50 mmHg

RR= 20x/menit

S = 367oC

N = 96x/menitDS:Kx mengatakan sering mual muntah ( 2-3x/hariDO:-K/U lemah

Kx sering mual muntah ( 2-3x/hari Adanya hasil muntahan

Berat badan menurun 2 kg

Turgor kulit elastis

Obs TTV

TD= 100/50 mmHg

RR= 20x/menit

S = 367oC

N = 96x/menit

- Makan : 4-5 sendok

- Minum : ( 5x/hariAdanya kontraksi uterusMual muntah

Gangguan rasa nyaman (nyeri)Defisit nutrisi dari kebutuhan tubuh

No.Pengelompokan DataEtiologiMasalah

3.

DS:Px sering bertanya tentang keadaan janinnya

DO:-K/U lemah

Px tampak gelisah, khawatir

Px sering bertanya tentang keadaan janinnya

Obs TTV

TD= 100/50 mmHg

RR= 20x/menit

S = 367oC

N = 96x/menit

-Adanya perdarahan pervagina berwarna coklat berupa flek-flekAncaman kehilangan janinnyaCemas

K. DIAGNOSA KEPERAWATANNama: Ny. N

No. RM : 250882

Dx. medis: Abortus imminens + Hyperemesi gravidarum

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d adanya kontraksi uterus dengan ditandai Kx mengatakan seperti ditusuk-tusuk

K/U lemah

Terdapat nyeri tekan pada perut bagian depan bawah

Skala nyeri sedang (6)

Mengerutkan dahi jika terasa nyeri

Obs. TTV

TD= 100/50 mmHgR = 20x/menitN = 96x/menit

S = 367oC

2. Defisit nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d mual muntah dengan ditandai

Kx mengatakan sering mual muntah ( 2-3x/hari K/U lemah Kx sering mual muntah ( 2-3x/hari Adanya hasil muntahan (air + makanan) Berat badan menurun 2 kg Turgor kulit elastis Obs TTV

TD = 100/50 mmHg, RR = 20x/menit, N = 96x/menit, S = 367oC Makan : 4-5 sendok, minum : ( 5x/hari3. Cemas sehubungan yang ditandai dengan :

Yang ditandai dengan :

Px sering bertanya tentang keadaan janinnya

K/U lemah

Px tampak gelisah dan khawatir

Px sering bertanya tentang keadaan janinnya Obs TTV

TD= 100/50 mmHg S = 367oC

RR= 20x/menit

N = 96x/menit

Adanya perdarahan pervagina berwarna coklat berupa flek-flek

RENCANA KEPERAWATAN

Nama: Ny. N

No. RM : 250882

Dx. medis: Abortus imminens + Hyperemesi gravidarum

NoDiagnosa KeperawatanTujuanRencana TindakanRasionalParaf

1.Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d adanya kontraksi uterus yang ditandai dengan Kx mengatakan perut bagian depan bawah seperti ditusuk-tusuk

K/U lemah

Terdapat nyeri tekan pada perut bagian depan bawah

Skala nyeri sedang (6)

Mengerutkan dahi jika terasa nyeri

Obs. TTV

TD= 100/50 mmHg

N = 96x/menit

RR = 20x/menit

S = 367oCSetelah dilakukan askep ( 2x24 jam diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil : K/U baik

Tidak terdapat nyeri tekan perut bagian depan bawah

Skala nyeri hilang

Tidak mengerutkan dahi

TTV batas normal

Px tidak mengatakan lagi adanya nyeri1. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga kx

2. Kaji penyebab dan tingkat nyeri

3. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi

4. Pasien bedrest/batasi gerak

5. Observasi TTV

6. Kolaborasi dengan tim medis1. Memberikan saling percaya dan mudah diajak kerja sama dalam melakukan tindakan

2. Mengetahui tingkat pengarahan nyeri dan penyebab timbulnya nyeri

3. Untuk mengalihkan perhatian dan menghilangkan ketidaknyamanan

4. Mencegah terjadinya perdarahan, dan mengurangi terjadinya perdarahan

5. Deteksi dini terhadap terjadinya komplikasi dan untuk mengetahui perkembangan px

6. Memberikan dan melaksanakan terapi medis

NoDiagnosa KeperawatanTujuanRencana TindakanRasionalParaf

1.Defisit nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d mual muntah yang ditandai dengan

Kx mengatakan sering mual muntah ( 2-3x/hari

K/U lemah

Kx sering mual muntah ( 2-3x/hari

Adanya hasil muntahan (air + makanan)

Berat badan menurun 2 kg

Turgor kulit elastis

Obs TTV

TD = 100/50 mmHg RR = 20x/menit N = 96x/menit S = 367oC Makan : 4-5 sendok Minum : ( 5x/hariSetelah dilakukan askep ( 2x24 jam diharapkan mual muntah berkurang dengan kriteria hasil :

Px tidak mual muntah lagi Tidak ada muntahan

Berat badan mulai bertambah

Turgor kulit elastis

Obs. TTV dalam batas normal1. Ukur masukan diet harian yakni input + output2. Timbang sesuai indikasi : riwayat berat badan, perubahan status cairan

3. Dorong px untuk makan semua makanan (tambahan)

4. Berikan makan sedikit dan sering

5. Batasi masukan kafein, makanan yang menghasilkan gas atau berbumbu dan terlalu panas dan dingin

6. Berikan makanan halus, hindari makanan kasar

7. Berikan perawatan mulut sering dan sebelum makan1. Memberikan informasi tentang kebutuhan pemasukan/defisiensi

2. Mungkin sulit untuk menggunakan BB sebagai indikator langsung status nutrisi karena ada gambaran oedem/usites

3. Px hanya makan sedikit gigitan karena kehilangan minat makanan dan mengalami mual, kelemahan umum, malaise

4. Buruknya toleransi terhadap makan banyak mungkin berhub dg peningkatan tekanan intra abdomen

5. Membantu dalam menurunkan iritasi gaster/diare dan ketidaknyamanan abdomen yang dapat menganggu pemasukan oral/pencernaan

6. Perdarahan dari varices esofagus dapat menambah terjadi perdarahan kemana-mana

7. Px sering cenderung mengalami luka/perdarahan gusi dan rasa tidak enak pada mulut dimana menambah anoreksia

NoDiagnosa KeperawatanTujuanRencana TindakanRasionalParaf

1.Cemas s/d ancaman kehilangan janinnya yang ditandai dengan :

Px sering bertanya tentang keadaan janinnya

K/U lemah

Px tampak gelisah dan khawatir

Px sering bertanya tentang keadaan janinnya

Obs TTV

TD = 100/50 mmHg S = 367oC

RR = 20x/menit N =96x/menit

Adanya perdarahan pervagina berwarna coklat berupa flek-flek

Setelah dilakukan askep ( 2x24 jam diharapkan cemas mulai menghilang dengan kriteria hasil :

Kx tidak merasa khawatir akan keadaan janinnya Px tampak tenang

Px tidak bertanya lagi tentang keadaan janinnya

Kx mengerti dan mampu mengungkapkan kembali penjelasan dari perawat dan bidan

Perdarahan tidak ada1. Beri penjelasan tentang kehamilannya2. Beri penjelasan tentang proses terjadinya perdarahan

3. Sarankan kx periksa kehamilannya secara teratur

4. Obs. TTV

5. Kolaborasi dengan tim medis1. Menambah pengetahuan tentang kehamilan2. Menambah pengetahuan kx tentang perdarahan

3. Deteksi perkembangan kehamilan

4. Untuk mengetahui perkembangan px

5. Memberikan dan melaksanakan terapi medis

CATATAN KEPERAWATANNama: Ny. N

No. RM : 250882

Dx. medis: Abortus imminens + Hyperemesi gravidarum

No.No. Dx.Tanggal/jamTindakan keperawatanParaf

1

2

3

1

2

309-10-2006

09.00

09-10-2006

10.00

09-10-2006

11.00 Melakukan pendekatan pada klien dan keluarga klien dengan cara menanyakan identitas klien, keluhan, riwayat kesehatan dan lain-lain

Mengkaji penyebab nyeri dengan cara menjelaskan cara perjalanan nyeri

Mengkaji tingkat nyeri dengan menggunakan skala numerik

Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi yaitu : nonton TV dan baca majalah

Membatasi gerak pasien yakni mengurangi gerakan pasien

Obs. TTV

TD = 100/50 mmHg S = 367oC

RR = 20x/menit N =96x/menit

Memberikan terapi medis

Inj. Primperan 3 x 1 amp

Inj. Ranitidin 2 x 1 amp

Memberikan diit LB

antasida 3 x 1 sdm

premaston 3 x 1 tab

Mengukur masukan diet harian

Output = urine, BAB

Input = makan + minum

Menimbang berat badan

Sebelum sakit : 60 kg

Saat sakit : 58 kg

Mendorong px untuk makan semua makanan (tambahan) Memberikan makan sedikit dan sering

Membatasi masukan kafein, makanan yang menghasilkan gas atau berbumbu dan terlalu panas dan dingin

Memberikan makanan halus hindari makanan kasar

Memberikan perawatan mulut sering dan sebelum makan

Memberikan penjelasan tentang kehamilannya

Menjelaskan proses terjadinya perdarahan

Menyarankan klien periksa kehamilannya secara teratur

Pada kehamilan trimester I = 1 x kunjungan

Pada kehamilan trimester II = 2 x kunjungan

Pada kehamilan trimester III = 3 x kunjungan

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama: Ny. N

No. RM : 250882

Dx. medis: Abortus imminens + Hyperemesi gravidarum

No.No. Dx.Tanggal/jamTindakan keperawatanParaf

1

2

3

1

2

310-10-2006

08.00

10-10-2006

08.00

10-10-2006

08.00S:Kx masih mengatakan perut bagian depan bawah terasa

O:- K/U masih lemah

- Masih terdapat nyeri tekan

- Skala nyeri sedang 4

- Masih mengerutkan dahi jika terasa nyeri

- Observasi TTV

TD = 100/60 mmHg N = 92x/menit S = 364oC RR = 20x/menit A:Masalah teratasi sebagianP:Rencana tindakan dilanjutkan no : 3,4,5,6S:Kx masih masih sering mual muntah ( 2-3x/hari

O:- K/U lemah

- Kx sering mual muntah ( 2-3x/hari

- Ada hasil muntahan

- Turgor kulit elastis

- BB tetap

- Makan + minum tetap

- Observasi TTV

TD = 110/60 mmHg N = 92x/menit S = 364oC RR = 20x/menit

A:Masalah teratasi sebagian

P:Rencana tindakan dilanjutkan no : 1,2,3,4,5,6,7S:Px sudah tidak bertanya tentang keadaan janinnya

O:- K/U lemas

- Px mulai tampak senang dan tidak khawatir lagi

- Px sudah tidak menanyakan tentang keadaan janinnya

- Observasi TTV

TD = 110/60 mmHg N = 92x/menit S = 364oC RR = 20x/menit -Masih ada perdarahan pervagina berupa flek-flek

A:Masalah teratasi

P:Rencana tindakan dihentikan

DAFTAR PUSTAKABagian Obstetri dan Ginekologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. 1981. Obstetri Patologi. Elstar Offsets : Bandung.

Dongoes, Marylinn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2. EGC : Jakarta.

Mansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius : Jakarta.Kontraksi rahim untuk terjadi ekspisi

Perdarahan pervagin

- Resiko defisit volume

cairan

- Kelemahan

- Resiko gawat janin

Nyeri

Terganggunya

psikologis ibu

Kecemasan defisit knowledge

PAGE

_1232626582.unknown