Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
Transcript of Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
1/81
Tim SAR Terjang Cuaca
BurukPencarian Badan Pesawat AirAsia QZ 8501
Dimulai
LAUT JAWA, KOMPASOperasi pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 dan juga
korban dihadang cuaca buruk. Di tengah situasi yang sulit, tim SAR dari sejumlah
kekuatan tetap bekerja dan mencari korban. Hingga kemarin, tim berhasil
mengevakuasi sembilan jasad korban. Tim pencari badan pesawat dan kotak hitam
yang menghadapi kondisi sama juga bekerja optimal di tengah ganasnya laut.
WartawanKompasyang berada di dalam Kapal Riset (KR) Baruna Jaya I di Laut Jawa,
Kamis (1/1) malam, melaporkan, misi pencarian badan pesawat AirAsia QZ 8501 dengan
kapal itu terus dilakukan. Dengan menggunakan sejumlah alat yang biasa digunakan untuk
survei kelautan, kapal berusaha mendeteksi kemungkinan benda logam di dasar laut. Sejak
pendeteksian dilakukan, mendung, hujan, dan badai terjadi di lokasi pencarian. Akibatnya,gelombang tinggi dan angin kencang melanda kapal.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
2/81
Pencarian dimulai dari lokasi penemuan mayat korban jatuhnya pesawat pada Selasa lalu.
Lokasi itu berjarak sekitar 370 mil laut atau 690 kilometer timur laut Jakarta atau 80 mil laut
atau 150 kilometer barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Beberapa jam setelah pendeteksian bawah laut dilakukan, kapal justru menemukan sesosok
mayat mengapung di lautan. Namun, karena kapal riset tidak dibekali alat pengangkut
jenazah, kapal hanya menginformasikan keberadaan mayat tersebut kepada Badan SAR
Nasional (Basarnas) agar dievakuasi kapal lain.
Demi memastikan datangnya kapal evakuasi, KR Baruna Jaya I langsung menghentikan
sementara pendeteksian sesuai jalur yang ditentukan. Kapal memilih berada di sekitar jenazah
untuk menjadi penanda bagi kapal yang akan melakukan evakuasi sehingga tidak kehilangan
jejak jenazah. Setelah sekitar empat jam menunggu, akhirnya ada kapal Malaysia yang
mengevakuasi jasad tersebut.
Deteksi dua obyek
Saat menjaga jasad tersebut, alat pendeteksi yang tetap mengumpulkan informasi tentang
kondisi bawah laut justru mendeteksi dua obyek yang memiliki kedalaman lebih rendah
dibandingkan dengan sekitarnya.
Kami akan menyisir kembali dua obyek tersebut menggunakan magnetometer untuk
memastikan obyek itu apakah terbuat dari logam atau bukan, kata Rahadian, Ketua Tim
Pencarian Pesawat AirAsia QZ 8501 di KR Baruna Jaya I, Balai Teknologi Survei Kelautan,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Namun, upaya penyisiran itu belum bisa dilakukan. Setelah jenazah yang mengapung di laut
dievakuasi kapal Malaysia, badai kembali melanda. Kapal juga tidak memungkinkan
melakukan pendeteksian pada malam hari karena tinggi gelombang di lokasi pencarian pada
Kamis malam diprediksi 4-5 meter.
Helikopter sulit mendarat
Tindakan menerjang cuaca buruk juga dilakukan saat evakuasi dua jenazah yang berada di
KRI Yos Sudarso.
Dua jenazah di KRI Yos Sudarso hanya bisa kami ambil satu jenazah karena cuaca buruk.
Helikopter tidak bisa mendarat di kapal, kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB
Soelistyo di kantor Basarnas, Jakarta.
Jenazah pertama terpaksa dibawa dengan tali dari helikopter bersama petugas penyelamat
karena helikopter tak bisa mendarat. Setelah itu, helikopter secepatnya memutuskan kembali
ke darat sebelum jenazah satunya dibawa karena alasan cuaca.
Jenazah satu harus dibawa dengan tali bersama tim penyelamat, lalu harus segera perg i
karena cuaca menghadang. Malam ini dengan sangat menyesal kami tidak bisa bawa satulagi, ujar Soelistyo.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
3/81
Koordinator Misi SAR Marsekal Madya Sunarbowo Sandi menjelaskan, pencarian korban
lain dengan kapal masih dilakukan dengan jarak satu sama lain hingga 240 kilometer. Hujan
yang sesekali turun disertai ombak dengan tinggi hingga 4 meter menjadi kendala.
Akibat cuaca buruk, semalam, 47 penyelam TNI Angkatan Laut juga batal dipindahkan ke
tug boatSenggora Escort dari KN 101 milik Basarnas. Sekitar pukul 20.00 WIB, Senggora
Escort sempat melakukan tender(merapatkan kapal) ke KN 101 di tengah gelombang di
Muara Kumai, Kalimantan Tengah, untuk selanjutnya akan diangkut ke KRI 593 Banda Aceh
yang lego jangkar di dekat lokasi kecelakaan AirAsia di Teluk Air Itam yang berjarak 80 mil
laut dari Muara Kumai.
Namun, setelah melakukan tender, Senggora Escort terus bergoyang-goyang karena
gelombang sehingga tak mungkin memindahkan perlengkapan selam seberat 3,5 ton yang
dibawa tim gabungan penyelam TNI AL.
Kapten KN 101 Adil Triyanto menilai kondisi tersebut sangat berbahaya sehingga proses
perpindahan personel penyelam dan perlengkapan dibatalkan.
Sampai kemarin sore, total jenazah yang ditemukan ada sembilan. Selain itu, tim gabungan
SAR juga menemukan beberapa barang, yaitu dua tas berwarna hitam dan satu koper
berwarna abu-abu, yang ditemukan oleh Kapal Diraja Pahang, Malaysia. Ditemukan juga
potongan tangga, tabung selam, dan serpihan logam, yang dievakuasi oleh KD Lekir serta
dibawa kapal polisi Balam dan kapal polisi Punai menuju Pangkalan Bun.
Identifikasi
Kemarin, sejumlah jenazah dikirim dari Pangkalan Bun ke Surabaya, Jawa Timur. Semua
korban ditempatkan di dalam peti jenazah yang dibawa ambulans dari Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun.
Dari Surabaya dilaporkan, Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Kepolisian Daerah Jawa
Timur berhasil mengidentifikasi satu jenazah penumpang pesawat AirAsia. Jenazah
penumpang yang bernama Hayati Lutfiah Hamid itu langsung diserahkan kepada pihak
keluarga pada Kamis sore.
Jenazah Hayati yang berlabel B 001 merupakan satu dari dua jenazah yang tiba di Base Ops
Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Juanda, Jawa Timur, Rabu sore. Satu jenazah lain yang
berlabel B 002 merupakan jenazah seorang pria yang sampai saat ini belum dapat
diidentifikasi.
Kamis siang, empat jenazah yang terdiri dari dua jenazah pria dan dua jenazah perempuan
tiba di tempat yang sama. Kamis pukul 20.30 datang lagi dua jenazah sehingga total sudah
delapan jenazah yang didatangkan ke Surabaya hingga Kamis malam.
Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono mengatakan, jenazah Hayati
dapat diidentifikasi dengan metode primer (mencocokkan sidik jari) dan metode sekunder
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
4/81
(mencocokkan data semasa hidup). Pakaian dan perhiasan korban turut mempermudah
identifikasi. Pukul 16.00 WIB, jenazah tersebut diserahkan kepada pihak keluarga di Rumah
Sakit Bhayangkara, Surabaya.
Untuk jenazah pria berlabel B 002, tim DVI Polda Jawa Timur masih kekurangan bukti
identifikasi. Data awal, jenazah itu memiliki ciri-ciri tinggi 145-150 sentimeter, rambut hitam
dengan panjang kurang dari 6 sentimeter, dan tahi lalat di pundak kiri.
(DEA/NAD/MZW/EDN/BAY/WAK/BAH/ONG/JAL/NIK/ETA/ODY/RAZ/DEN/DRA/WE
R/ACI/TOK)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
5/81
MA: PK Pidana Hanya Satu
KaliPutusan MK Tak Dapat Dikesampingkan
JAKARTA, KOMPASHarapan para terpidana mati untuk kembali mengajukan upaya
hukum lewat peninjauan kembali kedua kandas. Mahkamah Agung melalui Surat Edaran MA
Nomor 7 Tahun 2014 menegaskan, PK untuk perkara pidana dibatasi hanya satu kali.
Padahal, Mahkamah Konstitusi menyatakan, PK bisa lebih dari satu kali.
Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema) Nomor 7/2014 yang dikeluarkan Ketua MA Hatta
Ali, 31 Desember 2014, itu dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum tentang
pengajuan peninjauan kembali (PK). Hal itu menyusul Putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
No 34/PUU-XI/2013 tanggal 6 Maret 2014 yang mengabulkan permohonan mantan Ketua
Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar beserta istri dan anaknya.
Antasari beserta istri dan anaknya minta MK membatalkan Pasal 268 Ayat (3) Kitab Undang-
undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pasal itu mengatur PK pidana hanya boleh diajukan
sekali.
Antasari, terpidana 18 tahun penjara dalam kasus pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra
Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, berniat mengajukan PK kedua, tetapi terganjal oleh ketentuan
Pasal 268 Ayat (3) KUHAP.
Sementara itu, Sema No 7/2014 mendasarkan diri pada Pasal 24 Ayat (2) UU No 48/2009
tentang Kekuasaan Kehakiman dan Pasal 66 Ayat (1) UU No 3/2009 tentang MA yang
mengatur PK hanya sekali. Kedua ketentuan itu tak dibatalkan MK.
Hakim Agung Topane Gayus Lumbuun mengungkapkan, penerbitan Sema tentang PKmerupakan wewenang pimpinan MA. Namun, MA perlu lebih profesional dalam menyikapi
putusan MK, khususnya jika sema itu ditujukan untuk PK pidana. Penerbitan sema
seharusnya juga memperhatikan aspek yang akan menjadi polemik di masyarakat.
Putusan MK bersifaterga omnes, yang artinya harus ditaati oleh semua orang, sementara
putusan MA bersifat inter partes, yang artinya hanya mengikat pihak yang beperkara. Dalam
pemahaman hukum administrasi negara, kedudukan surat edaran berada di bawah peraturan.
Oleh karena itu, Sema No 7/2014 tidak dapat mengesampingkan putusan MK, paparnya.
Menurut Gayus, Pasal 268 Ayat (3) KUHAP yang dibatalkan MK bersifat lex specialis.Adapun pasal-pasal dalam UU MA dan UU Kekuasaan Kehakiman yang mengatur PK
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
6/81
bersifatgeneralis,yaitu berlaku juga untuk semua perkara. Jadi, Sema No 7/2014 seharusnya
hanya berlaku untuk perkara PK di luar pidana karena ketentuan terkait PK pidana sudah
dibatalkan.
Hal senada disampaikan Ketua Badan Pengurus Institute for Criminal Justice Reform
Anggara. Menurut dia, MA telah melupakan prinsip lex specialis derogat legi generali
(hukum yang bersifat khusus mengesampingkan hukum yang bersifat umum) dalam
pembentukan Sema No 7/2014. Dengan melanggar prinsip ini, MA telah mengingkari
prinsip negara hukum yang dianut di UUD 1945, katanya.
Menyusul keluarnya Sema No 7/2014, kuasa hukum Antasari Azhar, Boyamin Saiman,
menyatakan akan mengadukan MA ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) dan
Komisi HAM PBB. Ia menilai, sema itu telah menghalangi hak seseorang untuk
mendapatkan keadilan.
Selain itu, pihaknya juga akan menguji ketentuan-ketentuan dalam UU MA dan UU
Kekuasaan Kehakiman terkait pengaturan PK hanya sekali.
Apresiasi
Kejaksaan Agung mengapresiasi langkah MA mengeluarkan Sema No 7/2014. Surat edaran
ini merupakan langkah maju. Dengan demikian, kepastian hukum dari perkara pidana dapat
segera diperoleh tanpa ada hambatan dan harus menunggu dalam waktu yang lama, ujar
Jaksa Agung HM Prasetyo.
Dengan keluarnya Sema No 7/2014, Prasetyo mengatakan, pihaknya tinggal menungguproses PK yang kini sedang diajukan oleh dua terpidana mati di Kepulauan Riau pada 15
Desember 2014. Sidang PK atas nama terpidana mati perkara narkoba Pujo Lestari dan Agus
Hadi baru digelar pada 6 Januari di Pengadilan Negeri Batam.
Dua terpidana mati yang mengajukan PK tersebut, menurut rencana, akan dieksekusi pada
akhir 2014. Namun, rencana itu tertunda. Selain dua terpidana mati itu, ada empat nama lain
yang direncanakan menjalani eksekusi. Mereka adalah dua terpidana mati perkara narkoba,
yaitu Marco Archer Cardoso Moreira dari Brasil dan Namaona Denis dari Nigeria; serta dua
terpidana mati perkara pembunuhan, yaitu Gunawan Santoso dan Tan Joni.
Prasetyo menegaskan, pihaknya menghargai proses hukum. Jika PK terpidana mati itu sudah
resmi ditolak, kejaksaan akan melanjutkan ke aspek teknis untuk eksekusi. (ANA/IAN)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
7/81
Laporan PPATK Belum
Dimanfaatkan MaksimalJAKARTA, KOMPASHasil kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
berupa laporan hasil analisis dan laporan hasil pemeriksaan belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh institusi penegak hukum. Padahal, laporan PPATK tersebut bisa dipakai
sebagai bahan untuk mengusut tindak pidana pencucian uang.
Berdasarkan data PPATK, sejak berdiri tahun 2003 hingga akhir 2014, PPATK telah
menyerahkan total 2.840 laporan hasil analisis (LHA) dan laporan hasil pemeriksaan (LHP)
kepada Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan
Narkotika Nasional, dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan.
LHA dan LHP merupakan laporan yang menguraikan aliran dana dari sejumlah transaksi
keuangan mencurigakan milik seseorang atau beberapa orang. Transaksi keuangan dicurigai
apabila tidak sesuai profil pendapatan si pemilik rekening. Transaksi tersebut dicurigai
sebagai upaya pencucian uang yang dananya bisa berasal dari korupsi atau tindak pidana lain.
Dari 2.840 LHA dan LHP, yang direspons atau ditindaklanjuti penegak hukum sebanyak
1.249 laporan atau 43,3 persen. Selebihnya didiamkan saja. Dari laporan yang
ditindaklanjuti, hanya 125 laporan yang menjadi kasus pidana pencucian uang dan diputus
pengadilan. Sebagian besar kasus tersebut terkait dengan perkara korupsi dan narkotika.
Kepala PPATK Muhammad Yusuf di Jakarta, Rabu (31/12), mengatakan, LHA dan LHP
yang disampaikan kepada penegak hukum umumnya mengandung indikasi tindak pidana.
Namun, laporan PPATK itu tidak bisa dilanjutkan ke pengadilan karena penegak hukum
kesulitan mencari tindak pidana asalnya.
Oleh karena itu, supaya tidak mubazir, PPATK akhirnya mengirim laporan itu kepada Ditjen
Pajak. Harapannya, jika tidak bisa diusut tindak pidananya, setidaknya dana mencurigakan
tersebut bisa dikenai pajak. Sebab, dana gelap itu tidak pernah dilaporkan sebagai kekayaan
atau penghasilan sehingga luput dari pajak.
Dari LHA dan LHP yang diserahkan kepada Ditjen Pajak, negara bisa mendapat tambahan
pajak sekitar Rp 2,06 triliun.
Menurut Yusuf, ada 45 LHA yang menyangkut kepala daerah dengan rincian 26 bupati, 12
gubernur, 1 istri gubernur, 2 wakil bupati, 1 wakil gubernur, 2 wali kota, dan 1 anak bupati.
Selain itu, terdapat 8 LHP, yakni 2 gubernur dan 6 bupati.
Kejagung berhati-hati
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
8/81
Meski data dari PPATK mengenai rekening gendut beberapa kepala daerah dalam bentuk
LHP, Kejagung masih berhati-hati untuk menaikkan ke tingkat penyidikan. Alasannya, belum
ada yang disidik karena masih harus diteliti dan kejaksaan harus jeli mendalami laporan
tersebut.
Kepala Sub-Direktorat Penyidikan Tindak Pidana Khusus Jampidsus Kejagung Sarjono Turin
tak menampik, dari LHP yang diserahkan PPATK, terdapat indikasi pidana. Akan tetapi,
pidana yang dimaksud dapat berupa korupsi atau tindak pidana lain. Itu yang perlu
diselidiki, ujar Sarjono di Jakarta, Kamis.(FAJ/IAN)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
9/81
DPR Terbelah soal Pilkada
KPU Berjalan Sesuai Aturan
JAKARTA, KOMPASDPR belum satu suara soal pemilu kepala daerah serentak.
Sebagian berpendapat pilkada digelar tahun 2015 dan 2018 sesuai Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014. Ada juga yang mengusulkan perubahan
jadwal agar pilkada lebih berkualitas.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Saan Mustopa, mengusulkan perubahan
jadwal pilkada serentak karena partai politik memiliki waktu yang terlalu pendek jika pilkadatetap digelar tahun 2015. Menurut Saan, Komisi II baru mulai membahas Perppu No. 1/2014
tentang Pilkada pertengahan Januari sehingga pengambilan keputusan paling cepat Februari.
Kalau 2015, berarti Februari sudah pendaftaran bakal calon. Jadi, begitu perppu diputus,
parpol harus langsung mengajukan calon. Padahal, parpol tentu membutuhkan persiapan
untuk memilih nama-nama yang berkualitas untuk diajukan sebagai bakal calon, katanya.
Ia menambahkan, pilkada serentak tahap kedua pada 2018 juga kurang tepat karena terlalu
dekat dengan penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019. Selain itu, banyak
kepala daerah yang mengakhiri masa jabatan pada 2016, 2017, dan 2018 sehingga digantikanoleh penjabat terlalu lama.
Kalau bagi saya pribadi, akan lebih baik jika pilkada 2015 diundur menjadi tahun 2016 dan
pilkada 2018 ditarik ke tahun 2017, kata Saan.
Namun, proses perubahan jadwal tersebut bakal memakan waktu lama. Pasalnya, pemerintah
atau DPR harus segera mengajukan rancangan revisi begitu Perppu Pilkada disahkan menjadi
undang-undang.
Saan mengusulkan agar DPR, pemerintah, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dudukbersama membahas jadwal pilkada serentak dan payung hukumnya. Ia menilai, perubahan
jadwal bisa dilakukan dengan mengubah Perppu Pilkada melalui revisi materi yang telah
disepakati DPR dan pemerintah.
Pendapat berbeda disampaikan anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB), Abdul Malik Haramain. PKB lebih setuju dengan jadwal pilkada serentak
yang diatur dalam Perppu Pilkada, ujar Haramain.
Menurut Haramain, waktu sembilan bulan relatif cukup bagi parpol untuk menyiapkan calon
kepala daerah dan saat ini saja mereka sudah bersiap mendaftarkan calon ke KPU. Haramain
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
10/81
menilai, KPU sudah berpengalaman menyelenggarakan pilkada sejak tahun 2005 sehingga
penerapan Perppu Pilkada tidak akan berpengaruh banyak.
Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, M Arwani Thomafi,
menambahkan, KPU sudah siap melaksanakan pilkada serentak tahun 2015 dengan
menyiapkan sejumlah rancangan peraturan. Dalam RDP (rapat dengar pendapat) bulan lalu,
KPU sudah menyampaikan, pada prinsipnya mereka sudah siap, ucap Arwani.
Bukan kewenangan KPU
KPU memilih tetap mempersiapkan diri menyelenggarakan pilkada serentak sesuai Perppu
No 1/2014. KPU tidak dapat mengundurkan jadwal pilkada serentak 2015 menjadi 2016
karena bukan kewenangannya.
Komisioner KPU, Hadar N Gumay, mengatakan, jadwal pemungutan suara pilkada serentak
sesuai rancangan peraturan KPU jatuh pada 16 Desember 2015. Kami harus menjalankansebatas perppu, kata Hadar.
Ia menyatakan, kewenangan merevisi jadwal pilkada serentak berada di tangan DPR. Saat
DPR memutuskan menerima dan mengesahkan Perppu Pilkada menjadi undang-undang,
jalan untuk merevisinya segera menjadi lebih terbuka.
KPU memperkirakan, tahapan pertama dalam pilkada, yaitu pendaftaran bakal calon, akan
digelar pada Februari 2015. Dalam uji publik tiga rancangan peraturan KPU, perwakilan
parpol menganggap jadwal pilkada serentak menyulitkan mereka untuk konsolidasi (Kompas,
31/12/2014).
Mereka juga mengeluhkan persyaratan hanya parpol atau koalisi parpol pemilik sedikitnya 20
persen kursi DPRD atau 25 persen akumulasi perolehan suara sah untuk DPRD yang boleh
mengajukan calon.
Parpol mengusulkan agar dalam pendaftaran bakal calon, mereka lebih dibebaskan. Mereka
berpandangan, tahapan ini juga membutuhkan waktu untuk bisa berdialog satu sama lain
antarparpol agar bisa menentukan bakal calon yang akan diajukan, kata Hadar.(NTA/AMR)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
11/81
Presiden Angkat Agus
Sebagai Kepala Staf TNI AUOleh: Andy Riza Hidayat
JAKARTA, KOMPASPresiden Joko Widodo melantik Marsekal Madya Agus Supriatna
menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara. Agus yang lahir di Bandung, 28 Januari 1959,
pada Rabu lalu dilantik sebagai Kepala Staf Umum Mabes TNI. Dalam karier militernya,
Agus pernah menjabat sebagai Panglima Komando Operasi 2 TNI AU dan menjabat sebagaiWakil Inspektorat Jenderal Mabes TNI.
Pelantikan Agus digelar di Istana Negara, Jumat (2/1) mulai pukul 14.15. Agus dilantik
menggantikan Kepala Staf TNI AU sebelumnya, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia. Hari ini
juga Presiden memberhentikan dengan hormat Ida Bagus Putu Dunia disertai ucapan terima
kasih atas jasa-jasanya saat menjalankan tugas sebagai Kepala Staf TNI AU.
Saat prosesi pelantikan, Presiden Joko Widodo menanyakan apakah Agus bersedia diambil
sumpah sebagai Kepala Staf TNI AU. Harap Saudara mengikuti kata-kata saya. Bahwa saya
tidak akan memberi atau menyanggupi sesuatu kepada siapa pun juga. Bahwa saya tidak akanmenerima hadiah, atau suatu pemberian berupa apa saja, dari siapa pun juga, yang saya tahu
atau patut dapat mengira, bahwa ia mempunyai hal yang bersangkutan dengan jabatan saya,
demikian penggalan sumpah yang dibacakan Joko Widodo.
Rangkaian kata-kata sumpah jabatan yang disampaikan Presiden diikuti oleh Agus dari awal
hingga akhir. Seusai acara, Agus menyatakan syukur atas pelantikannya sebagai Kepala Staf
TNI AU. Agus siap memperkuat pertahanan udara di wilayah teritorial RI.
Memperbanyak radar
Penguatan pertahanan itu dilakukan, antara lain, dengan memperbanyak dan memperbarui
radar-radar TNI AU.
Perlu pengawasan lewat radar untuk memantau pergerakan pesawatasing yang masuk ke
Indonesia. Pemantauan lewat radar memudahkan tindakan aparat di udara, kata Agus.
Selain memperkuat pertahanan, TNI AU juga bertekad membantu penanganan bencana alam
yang kerap melanda Indonesia. Kami siap membantu jika terjadi bencana sewaktu-waktu.
Hal seperti ini sudah beberapa kali kami lakukan, kata Agus.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
12/81
Begitu pula dengan bencana jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501. Bantuan TNI AU terus
diberikan hingga penanganan evakuasi dan pencarian bangkai pesawat selesai dilakukan. Dia
berharap, pasukan TNI dapat membantu pengangkatan kotak hitam sehingga misteri jatuhnya
pesawat segera diketahui.
Hadir dalam pelantikan ini sejumlah menteri Kabinet Kerja, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan
pejabat tinggi negara.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
13/81
Cuaca Buruk Masih Jadi
HambatanOleh: Bayu Dwi Radius
PANGKALAN BUN, KOMPAS - Cuaca buruk masih menjadi hambatan untuk mencari
pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin
Barat, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1). Angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan
menjadi kendala.
Data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pangkalan
menyebutkan, kecepatan angin mencapai 27 knot dari arah barat dan tinggi gelombang
mencapai 4 meter. Sejumlah gumpalan awan tebal terpantau menuju ke arah timur.
Sementara itu, jarak pandang sekitar 3 kilometer. Hujan juga berpotensi terjadi di lokasi
pencarian. Hujan turun selama sekitar 30 menit sejak pukul 07.00.
Menurut Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Iskandar Pangkalan Bun Letnan Kolonel
Jhonson Simatupang, jarak pandang tidak terlalu menjadi masalah, tetapi angin kencang
menghambat penerbangan helikopter. Helikopter punya keterbatasan. Di Lanud Iskandarada lima helikopter. Hari ini ada tambahan dua helikopter dari Amerika Serikat, katanya.
Cuaca pada evakuasi pada hari keempat ini sangat tidak bersahabat. Hujan deras dan
gelombang tinggi menghadang proses pengambilan jenazah ataupun proses pencarian.
Nakhoda Kapal TG Ocean Rider 14 Ade Irawan menuturkan, pengambilan jenazah memakan
waktu dua jam lebih. Ombak setinggi 3 meter, ditambah angin kencang, membuat proses
semakin sulit. Tapi, berkat usaha yang terus-menerus korban dapat dievakuasi, kata Ade.
Hingga Jumat (2/1), hari keenam pencarian pesawat yang hilang kontak pada Minggu (28/12)
itu, sebanyak 10 jenazah telah dievakuasi. Delapan jenazah telah berada di Surabaya untuk
diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Tiga di
antaranya telah diidentifikasi, yakni Grayson Herbert Linaksita, Khairunnisa Haidar Fauzi,
dan Kevin Alexander Soetjipto. Khairunnisa adalah salah satu kru pesawat AirAsia.
Tim DVI Polda Jawa Timur masih kekurangan data DNA guna proses identifikasi korban
pesawat AirAsia QZ 8501. Mereka meminta pihak keluarga dari para penumpang untuk
segera menyiapkan data tersebut untuk mempercepat proses identifikasi.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
14/81
Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, dari 162
orang yang berada di pesawat itu, masih satu lagi data antemortemyang belum diperoleh,
yakni data kopilot Remi Emmanuel Plesel, warga negara Perancis.
Untuk data sampel DNA, Tim DVI Polda Jawa Timur sudah mengumpulkan sebanyak 107
sampel sehingga masih ada kekurangan sebanyak 55 sampel. Oleh karena itu, kami
membuka kepada seluruh keluarga untuk segera datang dan diambil sampel DNA-nya, kata
Awi, Kamis (1/1) malam, di Surabaya.
Terkait data Remi Emmanuel Plesel, kondisi keluarga yang jauh di Perancis menjadi kendala.
Pihak DVI pun sudah menghubungi Kedutaan Besar Perancis di Indonesia untuk
menyampaikan informasi tersebut.
Data antemortematau data semasa hidup merupakan data berupa sidik jari, foto, atau tanda
khusus yang biasanya dimiliki atau dikenali pihak keluarga. Data ini nantinya dicocokkan
dengan datapostmortem(data setelah meninggal) dari jenazah yang ditemukan.
Sementara data DNA sangat efektif untuk mengenali identitas jenazah yang ditemukan.
Sampel DNA dari pihak keluarga harus diambil dari anggota keluarga yang segaris.
Misalnya, sampel orangtua segaris dengan anak-anaknya. Sampel DNA seorang suami tidak
dapat dicocokkan dengan sampel DNA istri karena tidak segaris. (EDN/JAL/DEN/ODY)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
15/81
Akhir Pengabdian Ibunda
Naura
HUJAN deras mengiringi kedatangan peti jenazah Hayati Lutfiah Hamid (37) di rumah duka
Jalan Nala 16, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,
Kamis (1/1) petang. Keluarga, kerabat, dan tetangga yang telah menunggu sejak pagi
langsung menyambut dengan menggelar shalat jenazah.
Seusai dishalatkan, jenazah istri Djoko Suseno (42) ini langsung diberangkatkan menuju ketempat pemakaman umum desa itu, tanpa peti dibuka. Namun, karena liang lahat yang sudah
disiapkan sejak pagi dipenuhi air hujan, pemakaman tertunda beberapa menit.
Erna Susiati (46) memilih duduk di teras rumah duka saat jenazah dimakamkan. Ia tak kuasa
melihat adik iparnya memasuki tempat persemayaman terakhir. Air matanya mengering
karena terkuras habis lima hari belakangan ini sejak mendapat kabar pesawat AirAsia
bernomor penerbangan QZ 8501 hilang kontak.
Saya sudah tidak mampu apa-apa lagi. Masih ada tiga lagi keluarga kami yang sampai
sekarang belum diketahui nasibnya. Hanya satu doa saya, semoga ada keajaiban Tuhan
sehingga mereka selamat, ujarnya.
Hayati merupakan salah satu dari 155 penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 yang mengalami
kecelakaan di perairan Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah,
Minggu (28/12) pagi. Jenazah Hayati termasuk yang ditemukan lebih cepat.
Bahkan, jenazah Hayati paling mudah diidentifikasi karena di tubuhnya ditemukan kartu
identitas. Kepastian identitas itu diperkuat dengan pencocokan DNA saudara kandung, yakni
kakaknya, Farid, serta alat bukti lainnya, seperti rambut, sisir, baju, dan sepatu milik korban.
Data sekunder
Jenazah Hayati, menurut Komisaris Besar Budiyono, Ketua Tim Identifikasi Korban Bencana
(DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur, dipastikan bukan melalui sidik deoxyribonucleic
acid(DNA). Hayati sudah dapat dipastikan melalui data sekunder antemortem, yakni
perhiasan kalung dengan inisial namanya, sidik jari, bekas operasisectio, kartu identitas, dan
tampakan visual lainnya. Melalui itu, tim sudah mendapat keyakinan yang kuat dan dapat
memutuskan identitasnya.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
16/81
Budiyono menjelaskan, pihakya sudah menambah fasilitas pemeriksaan DVI di RS
Bhayangkara, Surabaya, untuk menampung korban dalam jumlah besar sehubungan dengan
kecelakaan pesawat maskapai AirAsia.
Kami menyiapkan tim untuk bekerja paralel di 15 meja otopsi, dan juga sudah
mengembangkan kapasitas alat pendingin untuk penyimpanan jenazah hingga 200 jenazah
sekaligus. Kami siap kapan saja jika jenazah dalam jumlah banyak tiba. Tim DVI bekerja
sama dengan sejumlah rumah sakit dan beberapa fakultas kedokteran perguruan tinggi di
Indonesia, kata Budiyono.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf menyatakan senantiasa
memprioritaskan penyampaian perkembangan proses penelitian identitas terlebih dahulu
kepada keluarga penumpang sebelum disampaikan kepada media. Polisi bekerja dengan
standar ICPO-Interpol (International Criminal Police Organization) untuk dijadikan standar
bagi kepastian hukum sehingga proses pemeriksaan dan pencarian identitas jenazahdilakukan dengan standar ilmiah yang ketat.
Senang
Hayati menumpang pesawat AirAsia bersama suaminya, Djoko Suseno; anaknya, Naura
Kanita Rosada (10); dan ibu mertuanya, Soemamik Saeran (64). Djoko dan keluarganya
tinggal di rumah mereka di Kota Surabaya, sedangkan Soemamik Saeran tinggal di Sawo
Tratap, Kabupaten Sidoarjo.
Hayati dikenal sebagai istri solehah. Ia menjadi ibu rumah tangga yang andal mengurus
Naura dan suaminya. Ia selalu memberikan dukungan penuh kepada Djoko, yang menjadi
guru Olahraga di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum, Kecamatan Waru, Kabupaten
Sidoarjo.
Hayati sangat senang saat Djoko bermaksud mengajak ibundanya, Soemamik Saeran, yang
biasa dipanggil Mamik, berlibur ke Singapura dan menikmati pergantian Tahun Baru di sana.
Hayati tahu suaminya sangat berbakti dan ingin menyenangkan ibundanya yang sudah
bekerja keras membesarkan empat anaknya, salah satunya Djoko. Apalagi Saeran, suami
Mamik, sudah meninggal.
Adik saya anak kedua dari empat bersaudara. Dia memang sangat sayang sama Ibu dan
sudah lama ingin menyenangkan hati Ibu. Karena itu, saat dia punya rezeki, diajak Ibu
berlibur, kata Erna.
Maskur (52), suami Erna, menambahkan, selain mengajak keluarga dan ibunya, Djoko
awalnya juga mengajak dua keponakannya, Roby Ardiansyah (20) dan Rizky Ramadhan
(23). Namun, karena kedua mahasiswa ini ada kegiatan di kampus, rencana liburan
dibatalkan.
Mereka sudahdidaftarkan di travel dan menurut rencana berangkat bersama. MungkinTuhan berkehendak lain, kata Maskur, yang merupakan ayah Roby dan Rizky.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
17/81
Maskur bercerita, keluarganya tidak pernah mendapat pemberitahuan apa pun dan dari pihak
mana pun sehubungan dengan kecelakaan AirAsia itu. Dia mencari sendiri informasi tentang
keluarganya, dengan mendatangi posko crisis centerdi Bandara Juanda, Surabaya, Minggu.
Saat jenazah penumpang pesawat ditemukan, keluarga juga tidak dihubungi. Mereka kembali
proaktif mendatangi posko di Markas Polda Jawa Timur setelah mendapat informasi dari
media massa yang menyebut nama Hayati.
Sesuai dengan identitasnya, Hayati beralamat di Kelurahan Peneleh, Surabaya. Agen travel
yang memberangkatkan juga beralamat di Surabaya, tepatnya Kelurahan Tegalsari.
Suaminya, Djoko, sedang melakukan proses pindah alamat dari Desa Sawotratap di Sidoarjo
ke Kelurahan Ketintang di Surabaya. Hanya Soemamik yang beralamat di Desa Sawotratap.
Keluarga sepakat memakamkan Hayati di sini karena pertimbangan suami dan anaknya.
Oleh karena itu, kami berharap proses perizinan dipermudah karena ini musibah, ucap
Maskur.
Hingga malam ini sudah delapan jenazah penumpang pesawat AirAsia yang dibawa ke RS
Bhayangkara. Jenazah akan diidentifikasi dengan cara mencocokkan antemortemdan
postmortem,bisa DNA atau sidik jari.
Ada ratusan keluarga penumpang dan kru pesawat yang tengah menanti proses identifikasi.
Mereka diliputi perasaan tak keruan dan bercampur aduk seperti bingung, cemas, takut, dan
juga lelah. (Runik Sri Astuti/Dody Wisnu Pribadi)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
18/81
Tantangan Melacak
Keberadaan Kotak Hitam
PENEMUAN jasad penumpang AirAsia QZ 8501 di beberapa lokasi di perairan Selat
Karimata dan Laut Jawa merupakan indikasi berarti untuk menemukan badan pesawat,
terutama bagian ekor tempat kotak hitam terpasang. Kotak hitam merupakan target pencarian
penting untuk mengungkap penyebab musibah jatuhnya pesawat jenis Airbus A320 seri 200
itu.
Pencarian badan pesawat dan kotak hitam, bukan hanya oleh Kapal Riset Baruna Jaya I milik
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), melainkan juga tim dari Singapura,
menggunakan sistem detektor sinyal dari kotak hitam yang disebut underwater beacon
detector.
Kapal riset BJ I, menurut Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT
Ridwan Djamaluddin, mencari badan pesawat dengan multi-beam echo
sounderdanside scene sonar. Kapal riset itu juga memiliki sistem detektor yang dimiliki tim
Singapura.
Sinyal akustik dengan frekuensi tertentu akan terpancar dari kotak hitam. Untuk tiap kelas
pesawat, ditetapkan rentang frekuensi sinyal berbeda. Pesawat besar sekelas Boeing dan
Airbus memiliki rentang 10-20 kilohertz. Suara yang dipancarkan terputus-putus berselang
beberapa detik. Dengan detektor yang dilengkapi hidrofon sinyal dari kotak hitam akan
terdengar bunyiping... ping... ping.., ujar Dwi Susanto, Profesor Riset dari Universitas
Maryland, AS. Pakar ilmu kelautan dan atmosfer ini sebelumnya peneliti di BPPT.
Pada pencarian kotak hitam, kata Dwi, kemungkinan akan terkendala gangguan sinyal lain,
mengingat banyak kapal beroperasi di Selat Karimata dan Pulau Jawa untuk mencari korban
dan puing pesawat.
Pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 ini juga melibatkan tim SAR dari Malaysia, Korea
Selatan, Australia, dan Amerika Serikat. Total ada 30 kapal dan 21 pesawat yang dikerahkan.
Teknologi AS
Sementara itu, sistem pelacak kotak hitam milik AS adalah Towed Pinger Locator (TPL),
yang antara lain TPL-25 yang digunakan dalam pencarian MH370. Sistem ini ditambatkan
pada bagian belakang kapal dan ditarik sepanjang jalur yang ditentukan. Bersamaan dengan
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
19/81
itu, digantungkan hidrofon yang dapat dijulurkan hingga 6.000 meter di bawah permukaan
laut.
Kapal akan bolak-balik di area yang ditetapkan dengan kecepatan 5,6 km per jam. Dalam
sehari, daerah yang terlacak 388,5 km persegi. Pada jarak 1,6 km dari kapal, sinyal dari kotak
hitam dapat tertangkap.
Angkatan Laut AS telah menggunakan TPL-25 sekitar 20 tahun terakhir untuk menemukan
kotak hitam dari pesawat komersial ataupun militer. Kotak hitam yang berhasil ditemukan
antara lain dari pesawat TWA 800 yang meledak dan tenggelam di Samudra Atlantik pada 17
Juli 1996 hingga menewaskan 230 orang.
Keberhasilan penemuan kotak hitam juga ditentukan oleh ketahanan baterai yang membuat
unit pemancar sinyal akustik dalam kotak itu tetap aktif. Umumnya, baterai kotak hitam dapat
bekerja hingga 30 hari.
Selain teknologi barat, Tiongkok pun mulai merintis pembuatan alat pelacak kotak hitam.
Tiongkok memiliki kapal, antara lain, Haixun-01 yang dilengkapi sistem akustik atau sonar.
Kemampuan deteksinya hingga kedalaman 5.000 meter. Alat survei maritim itu dioperasikan
Donghai Navigation Safety Administration di bawah Kementerian Perhubungan Tiongkok.
Lewat teknologi maju itu dapat ditangkap sinyal ping dari kotak hitam.Data sinyal ini lalu
dianalisis untuk memverifikasi konsistensi sinyal itu dengan dua sub-unit di dalam kotak
hitam, yaituflight data recorderdan cockpit voice recorder.
Robot detektor
Keterlibatan beberapa negara itu mengulang peristiwa pencarian MH370 pada Maret hingga
April 2014 di Selat Malaka dan Samudra Hindia.
Selain sistem detektor yang terpasang di kapal, digunakan pula wahana bawah laut yang
beroperasi otomatis atau autonomous underwater vehicles(AUV). Robot ini di antaranya
dimiliki Singapura, Australia, dan AS. Wahana buatan AS yang dinamai Bluefin-21 mampu
beroperasi di laut dalam. Pada pencarian MH370 beberapa bulan lalu, AUV ini dibawa kapal
AL Australia Ocean Shield.
Wahana ini memainkan peranan penting dalam mencari lokasi hilangnya pesawat jet milik
Air France tahun 2011. Penemuan ini dua tahun berselang setelah kecelakaan di Samudra
Atlantik. Dengan AUV yang dilengkapi sistem sonar pemindai atauside-scan sonarturut
membantu menemukan pesawat itu di kedalaman 3.900 meter.
AUV atau drone dibuat para insinyur di Bluefin Robotics di galangan kapal Quincy
Massachusetts AS.Droneini mampu menjelajah lautan untuk memetakan dasar laut yang
menjadi bagian riset oseanografi, eksplorasi migas, dan mendukung tujuan pertahanan AS.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
20/81
Bluefin-21 telah dikerahkan untuk mencari MH370. Wahana ini panjangnya 7,5 m dan
berdiameter 0,5 m, menyerupai perahu berlambung datar. Bluefin digerakkan sebuah baling-
baling di bagian ekor yang mengerucut.
Pada alat ini terdapat beberapa komponen dan sistem komunikasi, sistem kendali, dan
kompartemen penyimpan data. Muatan ini tahan terhadap tekanan ekstrem di laut dalam. Di
dalamnya terdapat sistem pengindera menggunakan kamera optik dan sonar pemindai.
Pada pencarian tubuh pesawat berikut kotak hitam, wahana seperti Bluefin-21 tidak akan
dilibatkan. Lebih banyak digunakan teknologi sonar untuk memindai kondisi bawah air
dalam perairan berkedalaman 30-35 meter.
Puluhan penyelam militer sudah bersiap sejak dua hari lalu. Namun, kesiapan mereka dan
kapal pencari masih terkendala cuaca buruk dengan gelombang lebih dari 3 m yang jelas
tidak aman bagi penyelaman dan pergerakan kapal pencari.
Selain itu, kondisi perairan berpotensi keruh yang disebabkan lantai perairan yang didominasi
lumpur dan pasir halus, sebagaimana dilaporkan BPPT. Itu jelas mengganggu
penglihatan. (YUNI IKAWATI)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
21/81
Gaya Risma Meringankan
Beban KerabatBEBERAPA saat setelah segar lagi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (53) kembali
mendekati kerabat korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang berdiri di depan jenazah di Rumah
Sakit Bhayangkara, Surabaya, di Markas Polda Jawa Timur, Kamis (1/1). Ia terus mengusap
punggung perempuan yang mengenakan busana muslim berwarna coklat itu.
Tak terlihat rasa lelah dari raut wajah Risma yang sore itu mengenakan batik didominasi
warna coklat meski sejak Minggu (28/12) hampir tanpa henti berada di crisis centerBandaraJuanda. Dia tak sekadar memberikan penghiburan kepada kerabat penumpang pesawat yang
terbang dari Surabaya ke Singapura dengan membawa 155 penumpang itu.
Tadi, Ibu Wali Kota sempat pingsan setelah berbincang dengan seorang kerabat penumpang
pesawat AirAsia QZ 8501, menjelang penyerahan salah satu jenazah. Ibu sempat jatuh dari
kursi, mungkin kecapekan juga, kata Kepala Bagian Umum Pemkot Surabaya Wiwik
Widiyati, setelah Risma siuman.
Faktor lain pingsannya Risma, yang langsung siuman setelah minum obat, itu mungkin agak
shock mendengar umpatan dari perempuan yang menuding Risma hanya menguruspenumpang berstatus warga Surabaya dan mendapat bayaran dari perusahaan penerbangan
yang kena musibah itu.
Dia juga selalu menjadi incaran wartawan, baik lokal maupun asing, untuk dijadikan
narasumber karena memang bekerja, bukan tebar pesona. Semua penumpang diurus, bukan
hanya yang memiliki kartu tanda penduduk Surabaya. Ia berkoordinasi dengan bupati dan
wali kota Malang serta bupati Probolinggo. Saya infokan, ini ada warga Anda. Mari diurus
bersama sampai tuntas, tidak sekadar identifikasi data, tetapi juga pemakaman hingga surat
akta kematian dipermudah dan segera terbit, kata Risma.
Pada malam pergantian tahun, Risma masih membuka car free nightdengan menyalakan lilin
dan berdoa untuk korban AirAsia QZ 8501 di Taman Bungkul, Surabaya. Ia baru
meninggalkan acara pukul 03.00.
Beberapa jam setelah itu, sekitar pukul 05.30, seperti kebiasaannya, Risma beranjak dari
rumah pribadinya di Taman Pondok Indah, Surabaya, meluncur ke Sumberejo memantau
genangan air akibat hujan deras. Ia lalu kembali ke Polda Jatim, mengikuti proses identifikasi
korban hingga penyerahan jenazah seorang penumpang AirAsia kepada keluarganya.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
22/81
Bagi ibu dengan dua anak ini, banyak cara meringankan beban kerabat korban. Salah satu
yang bisa dilakukannya adalah urusan dokumen hingga pemakaman. Kepiluan kerabat pun
terkikis karena tak lagi dibebani harus mengurus dokumen sendiri, terutama yang menjadi
korban satu keluarga.
Prinsipnya semua urusan jadi mudah dan cepat. Visum pun tak butuh waktu lama. Tinggal
klik di komputer, jelas alamat rumah, siapa saja kerabat terdekat, nomor teleponnya.
Identifikasi data penumpang dilakukan sejak dini, begitu kata Risma dengan suara pelan.
(ETA)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
23/81
Keselamatan Penumpang
Tak Bisa DitawarOleh: Muhammad Bakir
Penyebab kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 belum dapat dipastikan. Secara resmi,
pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, masih menunggu hasil kerja
Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
Meskipun demikian, analisis dan prediksi soal mengapa pesawat yang hilang kontak dalam
penerbangan dari Surabaya ke Singapura itu mengalami kecelakaan sudah banyak
bermunculan.
Mereka itu bicara tanpa memegang data lengkap. Kami saja yang sudah punya data lengkap
tidak berani berspekulasi, ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Jumat (2/1), di Jakarta.
Menurut Jonan, prediksi atau analisis para pengamat itu sangat mungkin membingungkan
masyarakat luas. Namun, untuk mencegah orang tidak berspekulasi dengan berbagai analisis,
itu tidak mungkin.
Jonan sangat peduli terhadap keselamatan penumpang. Oleh karena itu, seluruh prosedur
keselamatan harus dipenuhi oleh semua operator. Hari ini, Jonan melakukan inspeksi
mendadak ke beberapa operator, seperti AirAsia, Garuda Indonesia, dan Lion Air, di Bandara
Soekarno-Hatta. Kehadiran mendadak tentu saja membuat kaget pejabat di masing-masing
operator.
Tidak hanya hadir di kantor operator, Jonan juga melihat langsung prosedur keselamatan
awak pesawat yang akan terbang. Jonan ingin memastikan semua prosedur penerbangan
ditempuh oleh operator. Ia melihat apakahflight operation officermelakukan tugas dengan
benar atau tidak.
Di kantor pusat AirAsia, misalnya, Jonan berdiskusi panjang lebar dengan pilot yang hendak
bertugas. Ia bertanya apakah sang pilot memegang prediksi cuaca dari BMKG untuk
menerbangkan pesawat.
Diskusi lalu berlanjut ke soal dari mana manajemen AirAsia mendapatkan prediksi cuaca.
Bagaimana cara mengambilnya. Itu ditanyakan Jonan mengingat pilot AirAsia QZ 8501
kapten Irianto ternyata tidak memegang prediksi cuaca yang diterbitkan BMKG.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
24/81
Mendapat jawaban bahwa manajemen mengunduh dari situs BMKG, Jonan kembali
bertanya. Kalau begitu, kenapa pukul 07.00 pada hari Minggu itu ada utusan AirAsia yang
mengambil berkas ramalan itu, tanya Jonan.
Manajemen AirAsia mengatakan, pengambilan itu hanyalah tradisi yang biasa dilakukan.
Jonan tidak puas atas jawaban tersebut, hingga akhirnya dia mengancam. Kalian jangan
melawan saya, ya, ujarnya.
Apa yang dilakukan Jonan sebetulnya bukanlah barang baru di dunia penerbangan. Ia hanya
ingin tahu dan memastikan apakah prosedur sudah dipenuhi atau tidak.
Tentu pemerintah sebagai pemegang otoritas ataupun masyarakat sebagai pengguna jasa tidak
ingin kecelakaan transportasi terus terjadi, apalagi jika akibat kecerobohan manusia.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
25/81
Banjir di Aceh Cenderung
Dibiarkan
BANDA ACEH, KOMPASBanjir di Aceh, terutama di pesisir timur Aceh, dua pekan
lalu, dinilai sebagai peristiwa berulang yang cenderung dibiarkan. Pemerintah setempat
dianggap tidak pernah serius mencari akar penyebab banjir dan membuat program untuk
meminimalkan peristiwa tersebut.
Hal itu diungkapkan pengajar Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, sekaligus anggota
Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia, Masimin, di Banda Aceh, Rabu (31/12).
Masimin mengatakan, banjir di Aceh, terutama di pesisir timur Aceh, bukan pertama kali
terjadi. Peristiwa tersebut selalu terjadi dalam interval tahunan, lima tahunan, dan sepuluh
tahunan. Namun, pemerintah dianggap tidak pernah serius menanggulangi masalah itu.
Sebagai gambaran, berdasarkan kajian Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian
Pekerjaan Umum pada 1972, terdata ada dua sungai besar di Aceh berstatus kritis karena
sedimentasi lumpur yang sudah melebihi ambang batas. Dua sungai itu adalah Krueng Aceh
di Aceh Besar dan Banda Aceh serta Krueng Jambo Aye di Aceh Utara. Kini, terdata 33
sungai atau hampir semua sungai besar di Aceh berstatus kritis.
Sungai besar yang kritis berpotensi menyebabkan banjir di lingkungan sekitar karena tidak
mampu lagi menampung air dari curah hujan tinggi ataupun limpasan dari kawasan hilirnya.
Ini artinya, pemerintah cenderung membiarkan banjir terus terjadi di Aceh. Tidak ada
penanganan serius terhadap sungai-sungai yang kritis itu, ujarnya.
Belum optimal
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Said Rosul mengatakan, pihaknya
telah memiliki tiga program kerja penanganan bencana, yakni sebelum bencana, ketika
bencana, dan setelah bencana. Hal itu dilakukan dengan cara sosialisasi dan simulasi untuk
penanganan sebelum bencana, upaya tanggap darurat ketika bencana, dan rehabilitasi setelah
bencana.
Namun, Said menyadari, tiga program tersebut belum berjalan dengan optimal. Itu karena
program tersebut membutuhkan biaya besar, sedangkan anggaran BPBD Aceh terbatas.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan, pihaknya menyadari bahwa musibah banjir dan
longsor di Aceh, terutama dalam dua bulan ini, akibat degradasi lingkungan. Untuk itu,
pihaknya telah mengeluarkan Moratorium Izin Usaha Pertambangan Mineral, Logam, dan
Batubara di Aceh sejak 30 Oktober 2014 hingga dua tahun ke depan.(DRI)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
26/81
Meningkat, Aktivitas
Tangkubanparahu16 Juta Meter Kubik Material Merapi
Mengarah ke Magelang
BANDUNG, KOMPASPeningkatan aktivitas Gunung Tangkubanparahu, Jawa
Barat, pada awal tahun 2015 ini menunjukkan pola berbeda dibandingkan dengansebelumnya. Kali ini, peningkatan jumlah gempa vulkanik diikuti dengan banyaknya
gempa low fr equencyyang ikut memengaruhi eskalasi energi kumulatifnya.
Hal itu menunjukkan peningkatan aktivitas Gunung Tangkubanparahu. Biasanya,
peningkatan energi kumulatif seperti ini diikuti letusan, tetapi kali ini belum, kata Kepala
Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat di Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hendra Gunawan, di Bandung,
Kamis (1/1).
Sehari sebelumnya, PVMBG menaikkan status Tangkubanparahu dari Aktif Normal menjadiWaspada. Semua aktivitas wisatawan dan masyarakat dilarang dilakukan dalam radius 1,5
kilometer dari Kawah Ratu, kawah utama di gunung itu.
Kami akan terus melakukan pengamatan ketat agar perkembangan aktivitas gunung bisa
terus terpantau, kata Hendra.
Sejauh ini, peringatan PVMBG dipatuhi ribuan pengunjung yang hendak berwisata di sekitar
kawah Tangkubanparahu. Dibantu polisi, pengelola kawasan wisata Tangkubanparahu
melarang pengunjung naik ke puncak. Batas aman yang diizinkan hanya hingga Pos
Pengamatan Gunung Tangkubanparahu, berjarak 1,5 kilometer dari kawah.
Dadang (28), warga Soreang, Kabupaten Bandung, kecewa karena tidak bisa melihat kawah
Tangkubanparahu. Adapun Dian (35), warga Subang, Jawa Barat, memilih pulang saat
mengetahui kondisi Tangkubanparahu.
Dari Jambi, dilaporkan, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat menutup sementara jalur
pendakian ke Gunung Kerinci menyusul peningkatan aktivitas gempa embusan dan vulkanik
sepekan ini. Pendakian yang marak pada akhir tahun dialihkan ke Gunung Tujuh.
Pendakian Gunung Kerinci untuk sementara ditutup hingga waktu yang belum ditentukan,ujar Arief Toengkagie, Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat, Kamis.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
27/81
Menurut Arief, berdasarkan surat dari Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci, status Gunung
Kerinci dipertahankan pada Level II atau Waspada karena tingginya gempa-gempa embusan
rata-rata 80 kali hingga 250 kali per hari. Secara visual, ketinggian asap bervariasi 50 meter
hingga 200 meter dari puncak gunung.
Hingga kemarin, di Gunung Kerinci masih dilakukan pencarian pendaki asal Bekasi, Jawa
Barat, Setiawan Maulana (22), yang hilang di gunung tersebut pada 27 Desember lalu.
Sebanyak 15 tim dikerahkan untuk menyisir jalur pendakian.
Material Merapi
Dari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dilaporkan, sisa material vulkanik yang masih ada
di kawasan puncak Gunung Merapi saat ini masih mencapai 60 juta meter kubik. Dari jumlah
itu, sekitar 16 juta meter kubik di sisi barat berpotensi turun sebagai banjir lahar dingin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Sujadi menyatakan halitu, Rabu lalu. Sebanyak 16 juta meter kubik material berpotensi membanjiri 10 sungai di
tujuh kecamatan di Kabupaten Magelang.
Sujadi mengatakan, puncak musim hujan diprediksi terjadi pada dasarian II Januari hingga
dasarian I Februari 2015. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, warga yang bertempat
tinggal di sekitar sungai segera meningkatkan kewaspadaannya.
Jika mulai turun hujan, menurut dia, warga harus bersiap-siap mengecek sendiri kondisi
puncak Merapi atau mencari informasi dari relawan.(CHE/EGI/ITA)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
28/81
Premium Akan Dihapus
Perkecil Selisih Produksi, PertaminaOptimalkan Sumber Daya
JAKARTA, KOMPASPT Pertamina (Persero) menyatakan siap menghapus premium
dan beralih ke pertamax dalam waktu dua tahun. Produksi pertamax dari kilang milik
Pertamina dapat dimaksimalkan hingga 1,6 juta barrel per hari melalui program
pengembangan kilang.
Penghapusan premium dan diganti dengan pertamax merupakan rekomendasi Tim Reformasi
Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi yang diketuai Faisal Basri.
Menurut Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hendardi, Pertamina sanggup memenuhi
permintaan pemerintah yang memberikan batas waktu penghapusan premium dan diganti
pertamax. Pertamina akan mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memperkecil selisih
produksi premium dengan pertamax.
Saat ini, produksi premium dari kilang Pertamina adalah6 juta barrel per bulan dan
pertamax 400.000 barrel per bulan. Jika kapasitas semua kilang Pertamina sudahditingkatkan, seluruhnya akan menjadi pertamax, kata Rahmad, Rabu (31/12), di Jakarta.
Kemampuan Pertamina, tambah Rahmad, akan meningkat seiring selesainya program
pengembangan kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP Program). Program itu
diharapkan selesai dalam lima tahun mendatang dengan produksi 1,6 juta barrel bahan bakar
minyak (BBM) jenis pertamax.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, selama dua tahun itu,
Pertamina diharapkan mampu mempercepat pembangunan kilang, tempat penyimpanan, dan
pemerataan distribusi BBM di seluruh Indonesia. Pemerintah menginginkan Pertaminasebagai pemain tunggal RON 88 (premium) lebih efisien kinerjanya sehingga mampu
bersaing secara sehat ketika mulai memproduksi dan menjual RON 92 (pertamax).
Lebih baik
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan telah menerima dan
membicarakan rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi.
Pemerintah bersama Pertamina dan pemegang saham menyetujui rekomendasi tersebut.
Alasannya, peralihan dari RON 88 ke RON 92 akan membuat mutu BBM lebih baik dan
dapat menumbuhkan persaingan sehat.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
29/81
Oleh karena itu, Pertamina diberi waktu selambat-lambatnya dua tahun untuk menyiapkan
diri agar RON 88 bisa ditinggalkan dan beralih ke RON 92. Dengan demikian, tidak perlu
ada yang dikhawatirkan karena rekomendasi kami terima dengan baik, ujar Sudirman.
Rekomendasi peralihan premium ke pertamax itu dilandasi pertimbangan ketergantungan
Indonesia terhadap premium sehingga rawan penyelewengan. Indonesia adalah satu-satunya
pengguna premium di Asia Tenggara. Padahal, produsen premium tidak banyak.
Indonesia satu-satunya pembeli bensin RON 88 dan tidak memiliki kuasa sedikit pun dalam
proses penentuan harga. Sistem itu membuka peluang terjadi kartel di tingkat penjual.
Berbeda jika Indonesia menggunakan bensin RON 92 yang ketersediaannya banyak dan
pembelinya besar sehingga tercipta harga yang lebih transparan dan kompetitif, kata Faisal
Basri saat mengumumkan rekomendasi penghapusan premium untuk beralih ke pertamax
(Kompas,22/12).
Terkait dengan program RDMP, Pertamina menandatangani nota kesepahaman dengan tiga
perusahaan asal Arab Saudi, Tiongkok, dan Jepang senilai 25 miliar dollar AS. Namun,
belum ada kesepakatan mengenai sumber dananya.
Selain program RDMP, Pertamina juga berencana membangun kilang baru sesegera
mungkin. Menurut rencana, ada 2-3 unit kilang baru yang akan dibangun dengan kapasitas
masing-masing 350.000 barrel per hari. (APO/HEN)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
30/81
Pemerintah Harus Hati-hati
Inflasi 2015 Bisa Kembali ke Target 3-5Persen
JAKARTA, KOMPASPemerintah tidak boleh lepas tangan kendati bahan bakar
minyak jenis premium tidak lagi disubsidi. Rencana pemerintah yang akan mengkaji
harga bahan bakar minyak setiap bulan harus dilakukan hati-hati agar tidak
menimbulkan gejolak di masyarakat.
Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha, Kamis (1/1), diJakarta. Menurut dia, pemerintah sudah sesuai jalur melalui kebijakan mengkaji harga bahan
bakar minyak (BBM) setiap bulan. Kajian itu diperlukan saat terjadi fluktuasi harga minyak
dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Pada 31 Desember 2014, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said
mengumumkan, premium (RON 88) diturunkan harganya dari Rp8.500 per liter menjadi
Rp7.600 per liter. Harga solar turun dari Rp7.500 per liter menjadi Rp7.250 per liter. Ada pun
harga kerosen Rp2.500.
Harga baru BBM tersebut berlaku sejak 1 Januari 2015 pukul 00.00. Menurut rencana, hargaitu akan dikaji setiap bulan.
Dalam menetapkan harga dasar BBM tersebut, pemerintah memakai penghitungan rata-rata
harga indeks pasar dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dengan kurs beli Bank
Indonesia. Periode penghitungannya tanggal 25 pada dua bulan sebelumnya hingga tanggal
24 bulan sebelumnya.
Jika harga minyak dunia melemah dibarengi melemahnya rupiah terhadap dollar AS,
dipastikan harga dasar akan melonjak. Seandainya lonjakannya sangat tinggi dan melampaui
daya beli, pemerintah harus campur tangan memberikan subsidi. Pemerintah tidak boleh
melepas harga bensin RON 88 pada mekanismepasar sepenuhnya, kata Satya.
Satya mengingatkan pemerintah bahwa kebijakan pemberian subsidi tetap sebesar Rp1.000
per liter untuk solar tidak tercantum dalam APBN 2015. Menurut dia, kebijakan itu tidak ada
dasar hukumnya. Ia mengimbau, anggaran untuk subsidi tetap solar itu diajukan dalam
Rancangan APBN Perubahan 2015.
Sebelumnya, Sudirman Said mengatakan, pemerintah tidak menyerahkan sepenuhnya harga
premium kepada mekanisme pasar. Menurut dia, harga BBM dan gas bumi tetap diatur dan
ditetapkan pemerintah.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
31/81
Secara terpisah, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance
(Indef), Enny Sri Hartati, mengatakan, kebijakan baru itu membuat harga BBM tergantung
harga pasar. Artinya, jika harga minyak mentah dunia tinggi, harga BBM akan naik.
Sebaliknya, jika harga minyak mentah dunia turun, harga BBM juga turun.
Jika harga minyak mentah kembali naik, harga komoditas pangan akan turut naik. Apabila
harga minyak melonjak tinggi, bisa-bisa daya beli masyarakat akan turun karena tidak
mampu menjangkau harga komoditas yang naik tinggi. Hal ini yang harus dicermati
pemerintah, kata Enny.
Inflasi
Dihapuskannya subsidi untuk premium dan pemberian subsidi tetap untuk solar
menyebabkan deflasi pada Januari 2015. Inflasi pada 2015 juga akan kembali ke target
semula, yakni 3-5 persen.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menuturkan, langkah pemerintah
itu tepat untuk menyehatkan postur anggaran. Dalam jangka pendek, penurunan inflasi akan
dipengaruhi ongkos transportasi yang turun signifikan atau tidak. Namun, dalam jangka
menengah dan jangka panjang, kebijakan itu juga akan menurunkan inflasi karena harga
BBM mengikuti pergerakan harga minyak dunia, ujar Mirza, Kamis.
Kebijakan fiskal yang sehat adalah salah satu pilar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan. Ditambah kebijakan moneter yang hati-hati, sektor keuangan yang
sehat, dan kebijakan pemerintah yang pro-investasi, stabilitas ekonomi akan terjaga dalamjangka panjang, ujar Mirza.
Inflasi memengaruhipengambilan kebijakan BI tentang suku bunga acuan. Jika dalam
jangka menengah inflasi bisa turun, defisit fiskal turun, dan defisit neraca ekspor-impor
turun, suku bunga dan nilai tukar rupiah akan lebih stabil, kata Mirza.(APO/HEN/AHA)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
32/81
Inflasi Melebihi PerkiraanOleh: Agustinus Handoko
JAKARTA, KOMPASInflasi pada Desember 2014 mencapai 2,46 persen sehingga
inflasi tahun ke tahun sepanjang 2014 mencapai 8,36 persen, melebihi proyeksi awal di
rentang 7,7-8,1 persen. Kenaikan harga bahan bakar minyak memberikan kontribusi
besar terhadap inflasi pada Desember dan akumulatif 2014.
Inflasi tahunan ini mendekati level inflasi tahunan pada 2013 yang mencapai 8,38 persen,
juga karena pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Juni 2013.
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin menjelaskan, dari 82 daerah yang menjadi tempatsurvei indeks harga konsumen pada Desember 2014, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi
tertinggi terjadi di Merauke yang mencapai 4,53 persen. Adapun inflasi terendah terjadi di
Meulaboh, yakni 1,17 persen, kata Suryamin dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/1).
Menurut komponennya, inflasi pada Desember dipengaruhi oleh harga yang diatur
pemerintah, yakni mencapai 6,1 persen. Selain karena faktor penyesuaian harga BBM pada
November, tingginya inflasi komponen harga yang diatur pemerintah ini juga dipengaruhi
kenaikan tarif listrik yang berlangsung setiap dua bulan.
Adapun menurut kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada transportasi,
komunikasi, dan jasa keuangan yang mencapai 5,55 persen dengan andil 1,06 persen. Masih
ada kenaikan tarif transportasi pada Desember sehingga memengaruhi kenaikan harga bahan
makanan dan makanan jadi, kata Suryamin.
Masih menurut kelompok pengeluaran, inflasi pada bahan makanan mencapai 3,22 persen
dan makanan jadi 1,96 persen. Inflasi tahunan 2014 dipengaruhi oleh 20 komponen utama.
Namun, tiga besar penyumbang inflasi terbesar sepanjang 2014 adalah premium yang
mencapai 1,04 persen, tarif listrik 0,6 persen, dan angkutan dalam kota 0,63 persen.
Sesuai perkiraan
Inflasi bulanan pada Desember itu sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia (BI) yang bisa
lebih besar dibandingkan dengan inflasi bulanan November. Gubernur BI Agus DW
Martowardojo menuturkan, faktor harga yang diatur pemerintah berpengaruh besar terhadap
inflasi bulanan Desember. Kontribusi kenaikan harga BBM memang cukup besar sesuai
proyeksi awal. Namun, ternyata ada komoditas lain yang ikut berpengaruh cukup besar
walaupun bobotnya kecil, kata Agus.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
33/81
Pada Desember ternyata kontribusi cabai merah dan cabai rawit terhadap inflasi mencapai 0,4
persen. Perkembangan harga itu menyebabkan proyeksi inflasi pada minggu ketiga
Desember kemudian berubah ketika masuk ke minggu keempat, kata Agus.
Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih mengemukakan, tanpa ada
kenaikan harga BBM, inflasi pada Desember biasanya memang sudah tinggi. Inflasi yang
cukup besar pada Desember merupakan dampak lanjutan kenaikan harga BBM pada
November 2014.
Rata-rata inflasi pada Desember memang biasanya lebih tinggi dibandingkan Oktober dan
November karena ada musim liburan. Pada Desember juga masih ada kelanjutan kenaikan
ongkos transportasi, terutama taksi dan angkutan dalam kota, ujar Lana.
Masih berlanjut
Dampak kenaikan harga BBM pada November masih akan berlanjut hingga Januari 2014.Setelah tiga bulan kenaikan harga BBM, biasanya inflasi sudah kembali normal.
Inflasi di Indonesia biasanya meningkat tajam ketika terjadi kenaikan harga BBM. Ini terjadi
karena hingga tahun 2014, Indonesia masih memberikan subsidi pada BBM. Jika subsidi
dikurangi, harga jual BBM akan naik dan mendorong inflasi. Ini bisa terlihat pada 2005,
2008, 2013, dan 2014.
Namun, per 1 Januari 2015, pemerintah memutuskan untuk mencabut seluruh subsidi BBM
jenis premium. Adapun solar masih mendapat subsidi tetap sebesar Rp1.000 per liter. Harga
premium menjadi Rp7.600 per liter dan harga solar menjadi Rp7.250 per liter. Pencabutanseluruh subsidi premium dan pemberian subsidi tetap pada solar, menurut Deputi Gubernur
Senior BI Mirza Adityaswara, membuat inflasi akan lebih stabil dalam jangka panjang.
Dengan harga jual BBM yang mengikuti pergerakan harga minyak dunia, tidak akan ada
kejutan-kejutan lonjakan harga karena kenaikan harga BBM, kata Mirza.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
34/81
Masih Ada yang Menganut
Ilmu AjugOleh: Dedi Muhtadi
Provinsi Jawa Barat memiliki tiga pembangkit listrik tenaga air besar yang bersumber
dari Sungai Citarum. Secara interkoneksi, ketiga PLTA, yakni Saguling, Cirata, dan
Jatiluhur; mampu menerangi Pulau Jawa, Madura, dan Bali. Ironisnya, masih banyak
warga Jabar, terutama di pelosok, belum menikmati penerangan listrik.
Salah satunya, Desa Marguluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, dipinggir Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata. Mereka seperti menganut
ilmu ajug, ke daerah lain menerangi, tapi kampungnya gelap gulita, ujar Ketua Asosiasi
Petani Ikan Cirata Agus Sudaya (42).Ilmu ajug,dalam pepatah Sunda, adalah orang yang
suka memberikan nasihat kepada orang lain, tetapi dia sendiri tidak melakukan.
Padahal, Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara di bawah pengelolaan PT
Pembangkitan Jawa Bali. PLTA ini berkontribusi terhadap penyediaan tenaga listrik pada
sistem interkoneksi Jawa-Bali melalui operasional PLTA Cirata 1.008 megawattt (8 x 126
MW). PLTA ini mampu memproduksi energi listrik murah dan ramah lingkungan sebesar
1.061 GWh per tahun.
Walau program listrik masuk desa sudah masuk di 5.321 desa di Jabar, hingga akhir
Desember 2014 rasio elektrifikasi baru 82,29 persen. Di Margaluyu, beberapa tiang listrik
sudah masuk ke desa, tetapi tidak semua warga menikmati penerangan. Sekitar 150 warga di
sisi waduk masih menggunakan lampu cempor(minyak tanah), ujar Asep Sulaeman, warga
Cirata, pertengahan Desember.
Tinggi-rendahnya rasio elektrifikasi di provinsi yang berpenduduk hampir 50 juta orang ini
tergantung dari komitmen masing-masing bupati/wali kota. Pada tahun 2014, Kabupaten
Purwakarta mencapai rasio elektrifikasi 99 persen. Dengan angka ini, Purwakarta sejajar
dengan DKI Jakarta.
Keberhasilan ini, selain dukungan dari pemprov yang membantu pemasangan listrik untuk
33.216 keluarga tidak mampu, juga kepedulian pemkab dalam hal kelistrikan. Di Jabar, ada
dua kabupaten yang paling memperhatikan masalah listrik untuk keluarga tidak mampu,
yakni Purwakarta dan Karawang.
Saya memberi apresiasi kepada Purwakarta. Secara sistematis sejak awal sampai akhir 2014,
Purwakarta menyelesaikan kelistrikan secara saksama, anggarannya terukur dengan baik,
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
35/81
kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat mencanangkan peningkatan rasio
elektrifikasi Jawa Barat di Desa Cibatu, Kabupaten Purwakarta, akhir Oktober lalu.
Masalah elektrifikasi di daerah, menurut Ahmad Heryawan, lebih sulit dibandingkan
perkotaan. Penyebabnya, antara lain, masih lemahnya perekonomian masyarakat serta belum
adanya jaringan listrik di kawasan terpencil.
Untuk daerah terpencil, pemprov membangun instalasi listriknya. Nanti PLN tinggal
menyambungkan. Kita juga buat minihidro, katanya.
Jika pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota menganggarkan dana untuk kelistrikan
Rp500 miliar per tahun, tahun 2018 Jabar bisa mencapai elektrifikasi 99 persen. Untuk listrik
bagi keluarga tidak mampu 2008-2014, Pemprov Jabar mengeluarkan Rp388,3 miliar.
Selama ini, Jabar yang jaraknya tidak jauh dari Ibu Kota tingkat elektrifikasinya lebih rendah
dibandingkan Provinsi Aceh yang sudah 95 persen.
Kiblat Jabar caang
Keberhasilan Purwakarta dalam menyelesaikan rasio elektrifikasi (pemasangan jaringan
listrik di tiap rumah tangga) menjadi kiblatJabar caang(program penerangan Jabar). Warga
Purwakarta, tempat PLTA Jatiluhur dan Cirata, kini hampir seluruhnya menikmati
penerangan setelah Bupati Purwakarta meresmikan 43.850 satuan sambungan aliran listrik di
Desa Linggamukti.
Acih Suracih (65), warga Desa Linggamukti, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, bersukacita setelah berpuluh tahun menunggu penerangan listrik di rumahnya yang berjarak beberapa
kilometer dari PLTA Jatiluhur. Kini kami tidak perlu menggunakan cempor lagi, ujarnya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, dari 299.000 rumah, tinggal 1 persen yang
belum tersambung listrik. Kendalanya, beberapa kampung itu terletak di seberang Waduk
Jatiluhur dan Cirata yang aksesnya sulit.
Untuk melakukan penyambungan listrik di perkampungan itu diperlukan sekitar 2.000 tiang
senilai Rp14 miliar. Tahun 2015 akan kami selesaikan semua menggunakan dana APBD.
Sekarang sudah kami selesaikan 43.850 dari target 35.000 satuan sambungan, ujar Dedi.
Pembangunan jaringan listrik pedesaan di wilayah Jabar, termasuk Banten, selama ini
tersendat karena PLN tidak memiliki anggaran untuk program itu. Padahal, dari sisi
pembangkit listrik, PLN tidak kekurangan karena hingga kini tersedia 27.000 unit
pembangkit yang cukup untuk memeratakan elektrifikasi ke seluruh pedesaan. Di lain pihak,
tidak banyak pemda yang memiliki komitmen tinggi mengembangkan listrik pedesaan.
Pemerintah pusat lewat APBN menganggarkan Rp60 miliar-Rp70 miliar per tahun untuk
jaringan listrik pedesaan di Jabar-Banten. Investasi PLN mencapai Rp2,5 triliun. Namun,
investasi PLN tidak bisa menjangkau pedesaan karena wilayah itu merupakan bidang sosial
yang merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
36/81
Strategi, Realisasi, dan
Peran Semua PihakMEMASUKI tahun 2015. Satu tahun lagi, Masyarakat Ekonomi ASEAN akan berlaku.
Pemangku kepentingan di Tanah Air harus bersiap menghadapi era terbukanya aliran barang,
jasa, modal, dan investasi di kawasan Asia Tenggara.
Kinerja penggarapan pasar Asia Tenggara diharapkan kian gemilang seiring kian dekatnya
pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun, faktanya, dalam satu tahun
terakhir ekspor non-minyak dan gas bumi (non-migas) dari Indonesia ke negara-negaratetangga di Asia Tenggara justru turun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor non-migas dari Indonesia ke
ASEAN pada periode Januari-Oktober 2014 sebesar 24,182 miliar dollar AS. Angka ini turun
3,87 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang mencapai 25,156
miliar dollar AS.
Penurunan nilai ekspor itu terjadi ke tiga negara yang selama ini disebut-sebut menjadi
pesaing utama Indonesia di kawasan ASEAN, yakni Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Ekspor ke Singapura turun 3,09 persen, dari 8,672 miliar dollar AS pada Januari-Oktober2013 menjadi 8,404 miliar dollar AS pada Januari-Oktober 2014.
Pada periode yang sama, ekspor ke Malaysia turun cukup tajam, sebesar 12,03 persen, yakni
dari 6,104 miliar dollar AS menjadi 5,370 miliar dollar AS. Adapun ekspor ke Thailand turun
3,88 persen dari 4,421 miliar dollar AS menjadi 4,250 miliar dollar AS.
Dari data yang sama, hanya ekspor ke negara ASEAN lainnya yang naik 3,35 persen, yakni
dari 5,957 miliar dollar AS menjadi 6,157 miliar dollar AS. Negara-negara ASEAN
lainnyaselain Malaysia, Singapura, dan Thailandini sebenarnya bukan merupakan pasar
utama Indonesia di kawasan ASEAN.
Meski demikian, hal ini menunjukkan adanya celah alternatif bagi Indonesia untuk
menggarap pasar negara-negara ASEAN lainnya tersebut. Harus diingat, negara-negara lain
juga saling melirik dan saling membidik pasar tetangga.
Perlu strategi untuk mengoptimalkan pasar ASEAN. Apalagi, menurut catatan BPS, ekspor
Indonesia ke ASEAN periode Januari-Oktober 2014 hanya menyumbang 19,79 persen dari
total ekspor non-migas yang sebesar 122,185 miliar dollar AS.
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
37/81
Penggarapan pasar ASEAN tentu dibatasi jumlah populasi negara-negara tersebut.
Berdasarkan data olahan Kementerian Perindustrian dari Population Reference Bureau,
Indonesia merupakan pasar terbesar di ASEAN.
Dari sekitar 612 juta penduduk ASEAN, sebanyak 248,5 juta orang atau 40,60 persen ada di
Indonesia. Artinya, Indonesia merupakan pasar produk ASEAN. Oleh karena itu, Indonesia
harus mampu menjaga pasar yang besar ini.
Secara simultan, Indonesia hendaknya menggarap pasar di negara tetangga. Populasi di setiap
negara ASEAN memang kecil dibandingkan dengan Indonesia. Akan tetapi, jika
diakumulasi, jumlahnya mendekati 60 persen dari total pasar ASEAN. Angka ini lebih besar
daripada pasar domestik Indonesia.
Tantangan menjadi berat jika barang yang diproduksi di Indonesia nyaris sama dengan
produksi negara ASEAN lain. Tak bisa dihindari, keunggulan dan kelemahan sektor-sektor di
dalam negeri harus dipetakan.
Strategi menghadapi berlakunya MEA sudah ada. Kini, kita tunggu penerapannya. Produk
manufaktur unggulan, misalnya, harus segera disiapkan agar mampu mengisi pasar ASEAN.
Pengawasan terhadap standar kualitas produk Indonesia dan impor juga jangan dilupakan.
Membeli produk dalam negeri juga membuktikan kontribusi warga menjaga pasar domestik.
Semua harus urun peran.(C Anto Saptowalyono)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
38/81
Buyarnya Impian Negara
PalestinaPRESIDEN Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Rabu (31/12), menandatangani nota
permintaan Palestina bergabung dengan 22 organisasi internasional. Hal ini dilakukan sehari
setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menolak mengadopsi draf resolusi
Palestina yang meminta pendudukan Israel di tanah Palestina diakhiri dalam tiga tahun ke
depan.
Resolusi yang diusulkan Yordania itu gagal memenuhi syarat minimum sembilan suara dari15 anggota DK PBB setelah Nigeria mengubah sikap dan menolak draf resolusi itu. Hanya
delapan negara yang mendukung, yakni Perancis, Luksemburg, Chad, Cile, Argentina,
Yordania, Rusia, dan Tiongkok.
Adalah tewasnya Menteri Palestina Urusan Pemantauan Permukiman Yahudi Ziad Abu Ein
(55) di tangan tentara Israel, 10 Desember lalu dekat kota Ramallah, Tepi Barat, yang
mendorong Palestina bertaruh lagi melancarkan perang diplomasi melawan Israel di forum
DK PBB untuk mendapatkan hak bagi berdirinya negara Palestina.
Pertemuan pemimpin Palestina di Ramallah, 14 Desember, memutuskan mengajukan lagidraf resolusi bagi berakhirnya pendudukan Israel di atas tanah sebelum perang Arab-Israel
1967, sebagai balasan atas tewasnya Abu Ein.
Almarhum Pemimpin Palestina Yasser Arafat sesungguhnya mendeklarasikan negara
Palestina di Aljazair pada 1988. Saat itu, 135 negara dari berbagai belahan bumi langsung
mengakui negara Palestina. Namun, deklarasi itu tidak didukung Amerika Serikat, Uni Eropa,
dan Israel. Itulah yang membuat negara Palestina hanya berada di atas kertas.
Perubahan sikap negara-negara Eropa belakangan ini untuk mengakui negara Palestina
membangkitkan harapan politik Palestina untuk mewujudkan impian itu. Adalah Swedia
yang memulai mengakui negara Palestina pada Oktober lalu; disusul parlemen Inggris,
Perancis, Irlandia, dan Luksemburg. Pada 17 Desember 2014, parlemen Uni Eropa ikut
mendukung jika ada anggota UE yang mengakui negara Palestina.
Palestina berharap Spanyol, Inggris, Irlandia, dan Perancis segera menyusul Swedia dalam
mengakui negara Palestina. Hal itu dijawab oleh parlemen empat negara itu yang mendahului
pemerintah mereka untuk mengakui negara Palestina.
Kebangkitan
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
39/81
Palestina melihat gerakan parlemen sejumlah negara utama Eropa mengakui negara Palestina
merupakan sebuah kebangkitan hati nurani bangsa-bangsa Eropa dalam memihak perjuangan
yang menjadi hak dari sebuah bangsa.
Juru bicara Pemerintah Palestina, Ehab Bessaiso, menyebut sedikitnya tiga alasan tentang
strategisnya hubungan Palestina dengan Eropa. Pertama, Eropa dan Palestina memiliki titik
temu geografis, yakni sama-sama bertepi ke laut Mediterania. Kedua, Palestina sangat
bergantung kepada Eropa dalam perdagangan dan industri.
Ketiga, Eropa memiliki kapasitas politik dalam berandil atas penyelesaian isu-isu strategis
konflik Israel-Palestina. Di antaranya isu perbatasan, permukiman Yahudi, pengungsi
Palestina, dan kota Jerusalem Timur.
Sementara perunding senior Palestina, Saeb Erekat, dalam sebuah dokumen tentang
perjuangan rakyat Palestina mengatakan, pengakuan masyarakat internasional melalui PBB
tentang hak rakyat Palestina menentukan nasibnya sendiri sesungguhnya merupakan
penerjemahan dari berbagai resolusi Majelis Umum (MU) PBB.
Semua resolusi tersebut menegaskan, hak rakyat Palestina menentukan nasibnya sendiri dan
mendirikan negara independen yang berdaulat. Resolusi MU PBB Nomor 2672 juga
menegaskan menghormati hak-hak rakyat Palestina adalah bagian penting menuju
tercapainya perdamaian adil dan abadi di Timur Tengah.
Menurut Erekat, tidak ada hak bagi Israel atas tanah tahun 1967 dan hal itu sejalan dengan
Resolusi DK PBB No 242 yang menegaskan tidak dibenarkan menguasai tanah orang laindengan kekuatan.
Bagi Abbas, tak ada pilihan kecuali harus bertaruh di DK PBB atau bergabung dengan
organisasi internasional. Abbas sejak Kesepakatan Oslo 1993 terus terlibat dalam
perundingan dengan Israel, tetapi sampai saat ini gagal mewujudkan negara Palestina.
Padahal, rakyat Palestina hanya ingin mendirikan negara di atas wilayah seluas 22 persen dari
sisa keseluruhan tanah historis Palestina. Wilayah itu adalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan kota
Jerusalem Timur. Sisa tanah 22 persen itu pun kini semakin mengecil akibat gencarnya
pembangunan permukiman Yahudi di atas tanah Palestina itu. (Musthafa Abd Rahman)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
40/81
Jong Un Tawarkan Dialog
Seoul Minta Korea Utara TinggalkanProgram Senjata Nuklir
SEOUL, KAMISSebuah tawaran tak terduga muncul di awal 2015 ketika Pemimpin
Korea Utara Kim Jong Un, Kamis (1/1), mengusulkan pembicaraan tingkat tinggi
dengan pemimpin Korea Selatan. Tawaran langka itu muncul dalam pesan awal tahun
Kim Jong Un.
Tergantung pada suasana hati dan situasi yang akan dibuat, kita tidak punya alasan untuk
tidak mengadakan pembicaraan tingkat tinggi, kata Kim Jong Un dalam sebuah pidato yang
disiarkan televisi di kedua negara.
Kim mengatakan, pihaknya akan melakukan segala upaya untuk memajukan dialog dan
negosiasi. Karena baginya, pembagian Semenanjung Korea tidak hanya tragis, tetapi juga
tidak boleh ditoleransi. Namun, ia meminta Korea Selatan harus mengakhiri latihan militer
periodik yang dilakukan bersama Amerika Serikat.
Menurut dia, dialog damai tidak mungkin dapat digelar dalam suasana yang digambarkannyasebagai brutal.
Sebelumnya, kedua pemerintah sepakat berdialog lagi Oktober lalu. Saat itu, delegasi Korea
Utara hadir dalam perhelatan Asian Games yang digelar di Korea Selatan. Namun, rencana
itu hingga saat ini belum dapat diwujudkan karena beberapa kali terjadi ketegangan militer di
wilayah perbatasan.
Akan tetapi, tawaran baru yang disampaikan Kim dalam pesan tradisionalnya di awal tahun
bakal membuka kembali pintu dialog itu. Bahkan, seruan tersebut dapat dilihat sebagai seruan
untuk mencairkan hubungan dingin kedua Korea.
Namun, dalam kesempatan yang sama, Kim mendesak sekutu dekat Seoul, yaitu Washington,
mengambil kebijakan yang lebih positif terhadap Pyongyang. Kim mengecam kebijakan AS
yang menggunakan isu hak asasi manusia untuk meredam pengembangan nuklir Korea Utara.
Dengan tegas Kim mengatakan bahwa senjata nuklir sebagai penjaga negaranya dan
bersumpah membalas setiap provokasi yang mengancam martabat Korea Utara.
Sambut baik
Di sisi lain, Seoul menyambut baik tawaran Kim Jong Un yang disebut sebagai sesuatu yangbermakna. Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye berulang kali mengatakan,
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
41/81
pintu dialog dengan Pyongyang terbuka. Namun, ia menegaskan, hal itu akan menjadi lebih
bermakna jika Pyongyang terlebih dahulu mengambil langkah nyata meninggalkan program
senjata nuklir mereka.
Para analis menilai tawaran Kim muncul karena pemimpin Korea Utara itu sadar isolasi
internasional dapat diakhiri jika hubungan dengan Seoul diperbaiki. (AFP/REUTERS/JOS)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
42/81
Guru Sambut UN untuk
PemetaanHasil Ujian Nasional Jadi Alat Perbaikan
Kualitas Pendidikan di Setiap Wilayah
JAKARTA, KOMPASPara guru menyambut baik keputusan KementerianPendidikan dan Kebudayaan bahwa ujian nasional bukan syarat kelulusan, melainkan
untuk pemetaan. Namun, hasil pemetaan lewat UN itu harus serius dimanfaatkan
untuk memperbaiki kualitas pendidikan.
Selama ini, nasib siswa ditentukan oleh satu pekan ketika UN. Padahal, bisa saja siswa itu
gugup atau sakit ketika ujian sehingga hasilnya tidak maksimal, kata Acep Mahmudin,
Kepala Sekolah SMAN 23 Jakarta Barat, ketika dihubungi, di Jakarta, Kamis (1/1).
Sebagaimana diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan
mengungkapkan, mulai tahun 2015, hasil UN direncanakan sebagai alat pemetaan kondisipendidikan, bukan sebagai penentu kelulusan. Ini mengubah kebijakan sebelumnya yang
menempatkan ujian itu sebagai syarat kelulusan siswa.
Menurut Acep Mahmudin, kelulusan siswa ditentukan dari sikap, penilaian akademis, dan
psikomotorik atau keterampilan siswa dalam menerapkan hal-hal yang telah dipelajari.
Penilaian dilakukan secara utuh oleh wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru bimbingan
konseling. Layak atau tidaknya siswa lulus diputuskan melalui proses saksama. Tidak
sekadar menggunakan nilai ujian, ucapnya.
Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta Selatan Ratna Budiarti mengatakan, pada tahun-tahunsebelumnya, sekolah menggunakan UN sebagai komponen terbesar penentu kelulusan, yaitu
60 persen. Adapun 40 persen sisanya ditentukan oleh nilai rapor. Kalau sekarang, 100
persen kelulusan diserahkan kepada sekolah, (itu) lebih baik. Guru harus benar-benar serius
menilai, kata Ratna.
Kepala Sekolah SMAN 2 Jakarta Barat Suharti Latifah berpendapat, dengan kembalinya
peran lembaga pendidikan sebagai penentu kelulusan, sekolah bisa memediasi tanpa mesti
menunggu keputusan dari atas jika terjadi masalah antara orangtua dan guru terkait kelulusan
siswa.
Pemetaan
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
43/81
Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan Zainal A Hasibuan mengatakan, meskipun tidak
lagi sebagai penentu kelulusan, fungsi UN sebagai alat pemetaan tidaklah mengerdil.
Pemerintah berkomitmen menggunakan data pemetaan dari hasil ujian itu sebagai sarana
untuk menyesuaikan kebijakan pendidikan dengan kebutuhan di tiap wilayah dan sekolah.
Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti, UN sebagai alat
pemetaan sesuai dengan amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 62. Sebagai pemetaan, UN bukan untuk mengevaluasi peserta didik,
melainkan evaluasi nasional. Pemetaan itu untuk memetakan kualitas sekolah dan kualitas
murid untuk kepentingan intervensi perbaikan kualitas pendidikan, ungkapnya.
Jika menjadi alat pemetaan, lanjut Retno, UN tidak perlu dilakukan di kelas akhir, tetapi bisa
di kelas V, VIII, atau X. Penilaian peserta didik menjadi kewenangan pendidik dan satuan
pendidikan atau sekolah. Pemerintah bertugas meningkatkan kualitas guru dan sekolah.
Mungkin istilahnya sebaiknya ujian negara, ujarnya.(DNE/LUK)
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
44/81
Nasib, Tragedi, dan Ironi
yang DitertawakanOleh: Lusiana Indriasari
Perjuangan dan beban hidup tidak selalu harus disikapi dengan air mata. Pengalaman
hidup penuh tragedi dan ironi pun bisa membuat kita tertawa atau terkadang
menertawakan diri sendiri. Tema inilah yang diangkat para Pewarta Foto Indonesia di
Bentara Budaya Yogyakarta.
Tanah kering retak-retak. Seorang bapak berjalan dengan kaki telanjang memikul dua jeriken
air di pundak. Terik matahari tidak membuatnya surut. Cukup dengan torong airdi kepala,
selesai sudah urusan panas.
Foto karya Boy T Harjanto ini merupakan satu dari 117 foto karya pewarta foto yang
tergabung dalam organisasi Pewarta Foto Indonesia-Yogyakarta. Foto-foto yang dirangkum
dengan tema Ayo Ngguyu (Mari Tertawa)ini dipamerkan pada 27 Desember 2014-3
Januari 2015 pukul 10.00 hingga 20.00.
Di sudut lain ruang pamer itu terpampang foto becak sebagai moda angkutan tradisionalwarga Yogyakarta. Meski di kota lain becak mulai tersingkir, sarana transportasi rakyat ini
nyatanya masih menjadi pilihan, mulai dari pedagang pasar, keluarga, hingga turis.
Dengan judul PW (Posisi Wuenak alias nyaman), Budi Prast dan Wawan H Prabowo
memotret berbagai posisi nyamanpara penumpang becak. Nyaman dalam tanda kutip
karena becak yang seharusnya hanya bisa mengangkut dua penumpang sering kali dijejali
barang dan penumpang.
Lensa kamera merekam dua simbah duduk di atas karung belanjaan di atas becak, posisinya
bahkan sedikit menutup si pengayuh becak. Ada juga tiga turis berbadan besar yang salahsatunya rela duduk di kerangka bagian samping becak. Foto ini mengungkap tentang becak
yang dicintai, multifungsi, sekaligus ironi sebagai angkutan yang aman.
Dalam pengantar pameran, budayawan sekaligus Direktur BBY Sindhunata mengatakan,
foto-foto karya para pewarta ini jelas menampakkan bahwa tertawa tidak hanya berkaitan
dengan impuls personal, tetapi juga dengan impuls-impuls sosial.
Menurut Sindhunata, pameran foto tidak hanya menyampaikan pengertian tentang tertawa,
tetapi juga mengajak kita untuk tertawa atau menertawakan berbagai peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan kita. Gaya hidupselfie (memotret diri sendiri), misalnya, sering tidak
-
8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015
45/81
mengenal situasi dan kondisi. Seorang ibu tampak sedang ber-selfieketika kawasan Jalan
Solo dilanda banjir besar.
Novan Jemmi Andrea, salah satu panitiaAyo Ngguyu, mengatakan, foto-foto yang
ditampilkan merekam berbagai peristiwa di Yogyakarta dan sekitarnya. Para pewarta foto
yang ikut dalam pameran adalah mereka yang masih bertugas atau pernah bertugas di
Yogyakarta.
Tema Ayo Ngguyu dipilih untuk mengingatkan kembali berbagai persoalan sosial dan
lingkungan yang menghadang Yogyakarta. Kota yang dulu sederhana, nyaman, dan tenteram
kini diserbu investor di sektor pariwisata. Meski mengajak tertawa, namun foto-foto di sini
merupakan bentuk kritik sosial. Sebagian besar foto bergaya satir, kata Novan.
Tema Ayo Ngguyu juga pernah diadakan pada tahun 2005.
Pameran ini, menurut Novan, lebih mengedepankan konten foto dan tidak lagi bermain di
ranah teknis foto. Maka tak heran jika ada foto yang tekniknya biasa saja, tetapi kuat secara
konten.
Foto berjudul Ngiyup (Berteduh), misalnya, menyoroti kontras antara pejabat di kota
Kudus yang duduk manis di atas panggung dengan gaya perlente dengan anak-anak jelata
yang berteduh dari panas terik di bawah panggung.
Novan sendiri ikut memamerkan karyanya. Ia dan beberapa rekannya membuat cerita foto
tentang Mencari Matahari. Ini tentang kebiasaan masyarakat Yogyakarta menjemur
pakaian sembarangan. Mereka memakai fasilitas publik, seperti trotoar danpergola(peneduh
jalan) hingga merentang tali jemuran di bangunan cagar budaya Tamansari.
Jemuran dipergolaikut dipilih untuk dipamerkan. Hal itu terkait dengan kasus korupsi
pengadaanpergolasenilai miliaran rupiah yang pernah diprotes warga Yogyakarta. Warga
memprotes karena merasapergolaitu tidak ada gunanya, apalagi jika dibangu