Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

download Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

of 81

Transcript of Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    1/81

    Tim SAR Terjang Cuaca

    BurukPencarian Badan Pesawat AirAsia QZ 8501

    Dimulai

    LAUT JAWA, KOMPASOperasi pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 dan juga

    korban dihadang cuaca buruk. Di tengah situasi yang sulit, tim SAR dari sejumlah

    kekuatan tetap bekerja dan mencari korban. Hingga kemarin, tim berhasil

    mengevakuasi sembilan jasad korban. Tim pencari badan pesawat dan kotak hitam

    yang menghadapi kondisi sama juga bekerja optimal di tengah ganasnya laut.

    WartawanKompasyang berada di dalam Kapal Riset (KR) Baruna Jaya I di Laut Jawa,

    Kamis (1/1) malam, melaporkan, misi pencarian badan pesawat AirAsia QZ 8501 dengan

    kapal itu terus dilakukan. Dengan menggunakan sejumlah alat yang biasa digunakan untuk

    survei kelautan, kapal berusaha mendeteksi kemungkinan benda logam di dasar laut. Sejak

    pendeteksian dilakukan, mendung, hujan, dan badai terjadi di lokasi pencarian. Akibatnya,gelombang tinggi dan angin kencang melanda kapal.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    2/81

    Pencarian dimulai dari lokasi penemuan mayat korban jatuhnya pesawat pada Selasa lalu.

    Lokasi itu berjarak sekitar 370 mil laut atau 690 kilometer timur laut Jakarta atau 80 mil laut

    atau 150 kilometer barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

    Beberapa jam setelah pendeteksian bawah laut dilakukan, kapal justru menemukan sesosok

    mayat mengapung di lautan. Namun, karena kapal riset tidak dibekali alat pengangkut

    jenazah, kapal hanya menginformasikan keberadaan mayat tersebut kepada Badan SAR

    Nasional (Basarnas) agar dievakuasi kapal lain.

    Demi memastikan datangnya kapal evakuasi, KR Baruna Jaya I langsung menghentikan

    sementara pendeteksian sesuai jalur yang ditentukan. Kapal memilih berada di sekitar jenazah

    untuk menjadi penanda bagi kapal yang akan melakukan evakuasi sehingga tidak kehilangan

    jejak jenazah. Setelah sekitar empat jam menunggu, akhirnya ada kapal Malaysia yang

    mengevakuasi jasad tersebut.

    Deteksi dua obyek

    Saat menjaga jasad tersebut, alat pendeteksi yang tetap mengumpulkan informasi tentang

    kondisi bawah laut justru mendeteksi dua obyek yang memiliki kedalaman lebih rendah

    dibandingkan dengan sekitarnya.

    Kami akan menyisir kembali dua obyek tersebut menggunakan magnetometer untuk

    memastikan obyek itu apakah terbuat dari logam atau bukan, kata Rahadian, Ketua Tim

    Pencarian Pesawat AirAsia QZ 8501 di KR Baruna Jaya I, Balai Teknologi Survei Kelautan,

    Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

    Namun, upaya penyisiran itu belum bisa dilakukan. Setelah jenazah yang mengapung di laut

    dievakuasi kapal Malaysia, badai kembali melanda. Kapal juga tidak memungkinkan

    melakukan pendeteksian pada malam hari karena tinggi gelombang di lokasi pencarian pada

    Kamis malam diprediksi 4-5 meter.

    Helikopter sulit mendarat

    Tindakan menerjang cuaca buruk juga dilakukan saat evakuasi dua jenazah yang berada di

    KRI Yos Sudarso.

    Dua jenazah di KRI Yos Sudarso hanya bisa kami ambil satu jenazah karena cuaca buruk.

    Helikopter tidak bisa mendarat di kapal, kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB

    Soelistyo di kantor Basarnas, Jakarta.

    Jenazah pertama terpaksa dibawa dengan tali dari helikopter bersama petugas penyelamat

    karena helikopter tak bisa mendarat. Setelah itu, helikopter secepatnya memutuskan kembali

    ke darat sebelum jenazah satunya dibawa karena alasan cuaca.

    Jenazah satu harus dibawa dengan tali bersama tim penyelamat, lalu harus segera perg i

    karena cuaca menghadang. Malam ini dengan sangat menyesal kami tidak bisa bawa satulagi, ujar Soelistyo.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    3/81

    Koordinator Misi SAR Marsekal Madya Sunarbowo Sandi menjelaskan, pencarian korban

    lain dengan kapal masih dilakukan dengan jarak satu sama lain hingga 240 kilometer. Hujan

    yang sesekali turun disertai ombak dengan tinggi hingga 4 meter menjadi kendala.

    Akibat cuaca buruk, semalam, 47 penyelam TNI Angkatan Laut juga batal dipindahkan ke

    tug boatSenggora Escort dari KN 101 milik Basarnas. Sekitar pukul 20.00 WIB, Senggora

    Escort sempat melakukan tender(merapatkan kapal) ke KN 101 di tengah gelombang di

    Muara Kumai, Kalimantan Tengah, untuk selanjutnya akan diangkut ke KRI 593 Banda Aceh

    yang lego jangkar di dekat lokasi kecelakaan AirAsia di Teluk Air Itam yang berjarak 80 mil

    laut dari Muara Kumai.

    Namun, setelah melakukan tender, Senggora Escort terus bergoyang-goyang karena

    gelombang sehingga tak mungkin memindahkan perlengkapan selam seberat 3,5 ton yang

    dibawa tim gabungan penyelam TNI AL.

    Kapten KN 101 Adil Triyanto menilai kondisi tersebut sangat berbahaya sehingga proses

    perpindahan personel penyelam dan perlengkapan dibatalkan.

    Sampai kemarin sore, total jenazah yang ditemukan ada sembilan. Selain itu, tim gabungan

    SAR juga menemukan beberapa barang, yaitu dua tas berwarna hitam dan satu koper

    berwarna abu-abu, yang ditemukan oleh Kapal Diraja Pahang, Malaysia. Ditemukan juga

    potongan tangga, tabung selam, dan serpihan logam, yang dievakuasi oleh KD Lekir serta

    dibawa kapal polisi Balam dan kapal polisi Punai menuju Pangkalan Bun.

    Identifikasi

    Kemarin, sejumlah jenazah dikirim dari Pangkalan Bun ke Surabaya, Jawa Timur. Semua

    korban ditempatkan di dalam peti jenazah yang dibawa ambulans dari Rumah Sakit Umum

    Daerah Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun.

    Dari Surabaya dilaporkan, Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Kepolisian Daerah Jawa

    Timur berhasil mengidentifikasi satu jenazah penumpang pesawat AirAsia. Jenazah

    penumpang yang bernama Hayati Lutfiah Hamid itu langsung diserahkan kepada pihak

    keluarga pada Kamis sore.

    Jenazah Hayati yang berlabel B 001 merupakan satu dari dua jenazah yang tiba di Base Ops

    Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Juanda, Jawa Timur, Rabu sore. Satu jenazah lain yang

    berlabel B 002 merupakan jenazah seorang pria yang sampai saat ini belum dapat

    diidentifikasi.

    Kamis siang, empat jenazah yang terdiri dari dua jenazah pria dan dua jenazah perempuan

    tiba di tempat yang sama. Kamis pukul 20.30 datang lagi dua jenazah sehingga total sudah

    delapan jenazah yang didatangkan ke Surabaya hingga Kamis malam.

    Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono mengatakan, jenazah Hayati

    dapat diidentifikasi dengan metode primer (mencocokkan sidik jari) dan metode sekunder

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    4/81

    (mencocokkan data semasa hidup). Pakaian dan perhiasan korban turut mempermudah

    identifikasi. Pukul 16.00 WIB, jenazah tersebut diserahkan kepada pihak keluarga di Rumah

    Sakit Bhayangkara, Surabaya.

    Untuk jenazah pria berlabel B 002, tim DVI Polda Jawa Timur masih kekurangan bukti

    identifikasi. Data awal, jenazah itu memiliki ciri-ciri tinggi 145-150 sentimeter, rambut hitam

    dengan panjang kurang dari 6 sentimeter, dan tahi lalat di pundak kiri.

    (DEA/NAD/MZW/EDN/BAY/WAK/BAH/ONG/JAL/NIK/ETA/ODY/RAZ/DEN/DRA/WE

    R/ACI/TOK)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    5/81

    MA: PK Pidana Hanya Satu

    KaliPutusan MK Tak Dapat Dikesampingkan

    JAKARTA, KOMPASHarapan para terpidana mati untuk kembali mengajukan upaya

    hukum lewat peninjauan kembali kedua kandas. Mahkamah Agung melalui Surat Edaran MA

    Nomor 7 Tahun 2014 menegaskan, PK untuk perkara pidana dibatasi hanya satu kali.

    Padahal, Mahkamah Konstitusi menyatakan, PK bisa lebih dari satu kali.

    Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema) Nomor 7/2014 yang dikeluarkan Ketua MA Hatta

    Ali, 31 Desember 2014, itu dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum tentang

    pengajuan peninjauan kembali (PK). Hal itu menyusul Putusan Mahkamah Konstitusi (MK)

    No 34/PUU-XI/2013 tanggal 6 Maret 2014 yang mengabulkan permohonan mantan Ketua

    Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar beserta istri dan anaknya.

    Antasari beserta istri dan anaknya minta MK membatalkan Pasal 268 Ayat (3) Kitab Undang-

    undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pasal itu mengatur PK pidana hanya boleh diajukan

    sekali.

    Antasari, terpidana 18 tahun penjara dalam kasus pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra

    Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, berniat mengajukan PK kedua, tetapi terganjal oleh ketentuan

    Pasal 268 Ayat (3) KUHAP.

    Sementara itu, Sema No 7/2014 mendasarkan diri pada Pasal 24 Ayat (2) UU No 48/2009

    tentang Kekuasaan Kehakiman dan Pasal 66 Ayat (1) UU No 3/2009 tentang MA yang

    mengatur PK hanya sekali. Kedua ketentuan itu tak dibatalkan MK.

    Hakim Agung Topane Gayus Lumbuun mengungkapkan, penerbitan Sema tentang PKmerupakan wewenang pimpinan MA. Namun, MA perlu lebih profesional dalam menyikapi

    putusan MK, khususnya jika sema itu ditujukan untuk PK pidana. Penerbitan sema

    seharusnya juga memperhatikan aspek yang akan menjadi polemik di masyarakat.

    Putusan MK bersifaterga omnes, yang artinya harus ditaati oleh semua orang, sementara

    putusan MA bersifat inter partes, yang artinya hanya mengikat pihak yang beperkara. Dalam

    pemahaman hukum administrasi negara, kedudukan surat edaran berada di bawah peraturan.

    Oleh karena itu, Sema No 7/2014 tidak dapat mengesampingkan putusan MK, paparnya.

    Menurut Gayus, Pasal 268 Ayat (3) KUHAP yang dibatalkan MK bersifat lex specialis.Adapun pasal-pasal dalam UU MA dan UU Kekuasaan Kehakiman yang mengatur PK

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    6/81

    bersifatgeneralis,yaitu berlaku juga untuk semua perkara. Jadi, Sema No 7/2014 seharusnya

    hanya berlaku untuk perkara PK di luar pidana karena ketentuan terkait PK pidana sudah

    dibatalkan.

    Hal senada disampaikan Ketua Badan Pengurus Institute for Criminal Justice Reform

    Anggara. Menurut dia, MA telah melupakan prinsip lex specialis derogat legi generali

    (hukum yang bersifat khusus mengesampingkan hukum yang bersifat umum) dalam

    pembentukan Sema No 7/2014. Dengan melanggar prinsip ini, MA telah mengingkari

    prinsip negara hukum yang dianut di UUD 1945, katanya.

    Menyusul keluarnya Sema No 7/2014, kuasa hukum Antasari Azhar, Boyamin Saiman,

    menyatakan akan mengadukan MA ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) dan

    Komisi HAM PBB. Ia menilai, sema itu telah menghalangi hak seseorang untuk

    mendapatkan keadilan.

    Selain itu, pihaknya juga akan menguji ketentuan-ketentuan dalam UU MA dan UU

    Kekuasaan Kehakiman terkait pengaturan PK hanya sekali.

    Apresiasi

    Kejaksaan Agung mengapresiasi langkah MA mengeluarkan Sema No 7/2014. Surat edaran

    ini merupakan langkah maju. Dengan demikian, kepastian hukum dari perkara pidana dapat

    segera diperoleh tanpa ada hambatan dan harus menunggu dalam waktu yang lama, ujar

    Jaksa Agung HM Prasetyo.

    Dengan keluarnya Sema No 7/2014, Prasetyo mengatakan, pihaknya tinggal menungguproses PK yang kini sedang diajukan oleh dua terpidana mati di Kepulauan Riau pada 15

    Desember 2014. Sidang PK atas nama terpidana mati perkara narkoba Pujo Lestari dan Agus

    Hadi baru digelar pada 6 Januari di Pengadilan Negeri Batam.

    Dua terpidana mati yang mengajukan PK tersebut, menurut rencana, akan dieksekusi pada

    akhir 2014. Namun, rencana itu tertunda. Selain dua terpidana mati itu, ada empat nama lain

    yang direncanakan menjalani eksekusi. Mereka adalah dua terpidana mati perkara narkoba,

    yaitu Marco Archer Cardoso Moreira dari Brasil dan Namaona Denis dari Nigeria; serta dua

    terpidana mati perkara pembunuhan, yaitu Gunawan Santoso dan Tan Joni.

    Prasetyo menegaskan, pihaknya menghargai proses hukum. Jika PK terpidana mati itu sudah

    resmi ditolak, kejaksaan akan melanjutkan ke aspek teknis untuk eksekusi. (ANA/IAN)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    7/81

    Laporan PPATK Belum

    Dimanfaatkan MaksimalJAKARTA, KOMPASHasil kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

    berupa laporan hasil analisis dan laporan hasil pemeriksaan belum dimanfaatkan secara

    maksimal oleh institusi penegak hukum. Padahal, laporan PPATK tersebut bisa dipakai

    sebagai bahan untuk mengusut tindak pidana pencucian uang.

    Berdasarkan data PPATK, sejak berdiri tahun 2003 hingga akhir 2014, PPATK telah

    menyerahkan total 2.840 laporan hasil analisis (LHA) dan laporan hasil pemeriksaan (LHP)

    kepada Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan

    Narkotika Nasional, dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan.

    LHA dan LHP merupakan laporan yang menguraikan aliran dana dari sejumlah transaksi

    keuangan mencurigakan milik seseorang atau beberapa orang. Transaksi keuangan dicurigai

    apabila tidak sesuai profil pendapatan si pemilik rekening. Transaksi tersebut dicurigai

    sebagai upaya pencucian uang yang dananya bisa berasal dari korupsi atau tindak pidana lain.

    Dari 2.840 LHA dan LHP, yang direspons atau ditindaklanjuti penegak hukum sebanyak

    1.249 laporan atau 43,3 persen. Selebihnya didiamkan saja. Dari laporan yang

    ditindaklanjuti, hanya 125 laporan yang menjadi kasus pidana pencucian uang dan diputus

    pengadilan. Sebagian besar kasus tersebut terkait dengan perkara korupsi dan narkotika.

    Kepala PPATK Muhammad Yusuf di Jakarta, Rabu (31/12), mengatakan, LHA dan LHP

    yang disampaikan kepada penegak hukum umumnya mengandung indikasi tindak pidana.

    Namun, laporan PPATK itu tidak bisa dilanjutkan ke pengadilan karena penegak hukum

    kesulitan mencari tindak pidana asalnya.

    Oleh karena itu, supaya tidak mubazir, PPATK akhirnya mengirim laporan itu kepada Ditjen

    Pajak. Harapannya, jika tidak bisa diusut tindak pidananya, setidaknya dana mencurigakan

    tersebut bisa dikenai pajak. Sebab, dana gelap itu tidak pernah dilaporkan sebagai kekayaan

    atau penghasilan sehingga luput dari pajak.

    Dari LHA dan LHP yang diserahkan kepada Ditjen Pajak, negara bisa mendapat tambahan

    pajak sekitar Rp 2,06 triliun.

    Menurut Yusuf, ada 45 LHA yang menyangkut kepala daerah dengan rincian 26 bupati, 12

    gubernur, 1 istri gubernur, 2 wakil bupati, 1 wakil gubernur, 2 wali kota, dan 1 anak bupati.

    Selain itu, terdapat 8 LHP, yakni 2 gubernur dan 6 bupati.

    Kejagung berhati-hati

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    8/81

    Meski data dari PPATK mengenai rekening gendut beberapa kepala daerah dalam bentuk

    LHP, Kejagung masih berhati-hati untuk menaikkan ke tingkat penyidikan. Alasannya, belum

    ada yang disidik karena masih harus diteliti dan kejaksaan harus jeli mendalami laporan

    tersebut.

    Kepala Sub-Direktorat Penyidikan Tindak Pidana Khusus Jampidsus Kejagung Sarjono Turin

    tak menampik, dari LHP yang diserahkan PPATK, terdapat indikasi pidana. Akan tetapi,

    pidana yang dimaksud dapat berupa korupsi atau tindak pidana lain. Itu yang perlu

    diselidiki, ujar Sarjono di Jakarta, Kamis.(FAJ/IAN)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    9/81

    DPR Terbelah soal Pilkada

    KPU Berjalan Sesuai Aturan

    JAKARTA, KOMPASDPR belum satu suara soal pemilu kepala daerah serentak.

    Sebagian berpendapat pilkada digelar tahun 2015 dan 2018 sesuai Peraturan Pemerintah

    Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014. Ada juga yang mengusulkan perubahan

    jadwal agar pilkada lebih berkualitas.

    Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Saan Mustopa, mengusulkan perubahan

    jadwal pilkada serentak karena partai politik memiliki waktu yang terlalu pendek jika pilkadatetap digelar tahun 2015. Menurut Saan, Komisi II baru mulai membahas Perppu No. 1/2014

    tentang Pilkada pertengahan Januari sehingga pengambilan keputusan paling cepat Februari.

    Kalau 2015, berarti Februari sudah pendaftaran bakal calon. Jadi, begitu perppu diputus,

    parpol harus langsung mengajukan calon. Padahal, parpol tentu membutuhkan persiapan

    untuk memilih nama-nama yang berkualitas untuk diajukan sebagai bakal calon, katanya.

    Ia menambahkan, pilkada serentak tahap kedua pada 2018 juga kurang tepat karena terlalu

    dekat dengan penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019. Selain itu, banyak

    kepala daerah yang mengakhiri masa jabatan pada 2016, 2017, dan 2018 sehingga digantikanoleh penjabat terlalu lama.

    Kalau bagi saya pribadi, akan lebih baik jika pilkada 2015 diundur menjadi tahun 2016 dan

    pilkada 2018 ditarik ke tahun 2017, kata Saan.

    Namun, proses perubahan jadwal tersebut bakal memakan waktu lama. Pasalnya, pemerintah

    atau DPR harus segera mengajukan rancangan revisi begitu Perppu Pilkada disahkan menjadi

    undang-undang.

    Saan mengusulkan agar DPR, pemerintah, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dudukbersama membahas jadwal pilkada serentak dan payung hukumnya. Ia menilai, perubahan

    jadwal bisa dilakukan dengan mengubah Perppu Pilkada melalui revisi materi yang telah

    disepakati DPR dan pemerintah.

    Pendapat berbeda disampaikan anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan

    Bangsa (PKB), Abdul Malik Haramain. PKB lebih setuju dengan jadwal pilkada serentak

    yang diatur dalam Perppu Pilkada, ujar Haramain.

    Menurut Haramain, waktu sembilan bulan relatif cukup bagi parpol untuk menyiapkan calon

    kepala daerah dan saat ini saja mereka sudah bersiap mendaftarkan calon ke KPU. Haramain

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    10/81

    menilai, KPU sudah berpengalaman menyelenggarakan pilkada sejak tahun 2005 sehingga

    penerapan Perppu Pilkada tidak akan berpengaruh banyak.

    Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, M Arwani Thomafi,

    menambahkan, KPU sudah siap melaksanakan pilkada serentak tahun 2015 dengan

    menyiapkan sejumlah rancangan peraturan. Dalam RDP (rapat dengar pendapat) bulan lalu,

    KPU sudah menyampaikan, pada prinsipnya mereka sudah siap, ucap Arwani.

    Bukan kewenangan KPU

    KPU memilih tetap mempersiapkan diri menyelenggarakan pilkada serentak sesuai Perppu

    No 1/2014. KPU tidak dapat mengundurkan jadwal pilkada serentak 2015 menjadi 2016

    karena bukan kewenangannya.

    Komisioner KPU, Hadar N Gumay, mengatakan, jadwal pemungutan suara pilkada serentak

    sesuai rancangan peraturan KPU jatuh pada 16 Desember 2015. Kami harus menjalankansebatas perppu, kata Hadar.

    Ia menyatakan, kewenangan merevisi jadwal pilkada serentak berada di tangan DPR. Saat

    DPR memutuskan menerima dan mengesahkan Perppu Pilkada menjadi undang-undang,

    jalan untuk merevisinya segera menjadi lebih terbuka.

    KPU memperkirakan, tahapan pertama dalam pilkada, yaitu pendaftaran bakal calon, akan

    digelar pada Februari 2015. Dalam uji publik tiga rancangan peraturan KPU, perwakilan

    parpol menganggap jadwal pilkada serentak menyulitkan mereka untuk konsolidasi (Kompas,

    31/12/2014).

    Mereka juga mengeluhkan persyaratan hanya parpol atau koalisi parpol pemilik sedikitnya 20

    persen kursi DPRD atau 25 persen akumulasi perolehan suara sah untuk DPRD yang boleh

    mengajukan calon.

    Parpol mengusulkan agar dalam pendaftaran bakal calon, mereka lebih dibebaskan. Mereka

    berpandangan, tahapan ini juga membutuhkan waktu untuk bisa berdialog satu sama lain

    antarparpol agar bisa menentukan bakal calon yang akan diajukan, kata Hadar.(NTA/AMR)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    11/81

    Presiden Angkat Agus

    Sebagai Kepala Staf TNI AUOleh: Andy Riza Hidayat

    JAKARTA, KOMPASPresiden Joko Widodo melantik Marsekal Madya Agus Supriatna

    menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara. Agus yang lahir di Bandung, 28 Januari 1959,

    pada Rabu lalu dilantik sebagai Kepala Staf Umum Mabes TNI. Dalam karier militernya,

    Agus pernah menjabat sebagai Panglima Komando Operasi 2 TNI AU dan menjabat sebagaiWakil Inspektorat Jenderal Mabes TNI.

    Pelantikan Agus digelar di Istana Negara, Jumat (2/1) mulai pukul 14.15. Agus dilantik

    menggantikan Kepala Staf TNI AU sebelumnya, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia. Hari ini

    juga Presiden memberhentikan dengan hormat Ida Bagus Putu Dunia disertai ucapan terima

    kasih atas jasa-jasanya saat menjalankan tugas sebagai Kepala Staf TNI AU.

    Saat prosesi pelantikan, Presiden Joko Widodo menanyakan apakah Agus bersedia diambil

    sumpah sebagai Kepala Staf TNI AU. Harap Saudara mengikuti kata-kata saya. Bahwa saya

    tidak akan memberi atau menyanggupi sesuatu kepada siapa pun juga. Bahwa saya tidak akanmenerima hadiah, atau suatu pemberian berupa apa saja, dari siapa pun juga, yang saya tahu

    atau patut dapat mengira, bahwa ia mempunyai hal yang bersangkutan dengan jabatan saya,

    demikian penggalan sumpah yang dibacakan Joko Widodo.

    Rangkaian kata-kata sumpah jabatan yang disampaikan Presiden diikuti oleh Agus dari awal

    hingga akhir. Seusai acara, Agus menyatakan syukur atas pelantikannya sebagai Kepala Staf

    TNI AU. Agus siap memperkuat pertahanan udara di wilayah teritorial RI.

    Memperbanyak radar

    Penguatan pertahanan itu dilakukan, antara lain, dengan memperbanyak dan memperbarui

    radar-radar TNI AU.

    Perlu pengawasan lewat radar untuk memantau pergerakan pesawatasing yang masuk ke

    Indonesia. Pemantauan lewat radar memudahkan tindakan aparat di udara, kata Agus.

    Selain memperkuat pertahanan, TNI AU juga bertekad membantu penanganan bencana alam

    yang kerap melanda Indonesia. Kami siap membantu jika terjadi bencana sewaktu-waktu.

    Hal seperti ini sudah beberapa kali kami lakukan, kata Agus.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    12/81

    Begitu pula dengan bencana jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501. Bantuan TNI AU terus

    diberikan hingga penanganan evakuasi dan pencarian bangkai pesawat selesai dilakukan. Dia

    berharap, pasukan TNI dapat membantu pengangkatan kotak hitam sehingga misteri jatuhnya

    pesawat segera diketahui.

    Hadir dalam pelantikan ini sejumlah menteri Kabinet Kerja, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan

    pejabat tinggi negara.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    13/81

    Cuaca Buruk Masih Jadi

    HambatanOleh: Bayu Dwi Radius

    PANGKALAN BUN, KOMPAS - Cuaca buruk masih menjadi hambatan untuk mencari

    pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin

    Barat, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1). Angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan

    menjadi kendala.

    Data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pangkalan

    menyebutkan, kecepatan angin mencapai 27 knot dari arah barat dan tinggi gelombang

    mencapai 4 meter. Sejumlah gumpalan awan tebal terpantau menuju ke arah timur.

    Sementara itu, jarak pandang sekitar 3 kilometer. Hujan juga berpotensi terjadi di lokasi

    pencarian. Hujan turun selama sekitar 30 menit sejak pukul 07.00.

    Menurut Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Iskandar Pangkalan Bun Letnan Kolonel

    Jhonson Simatupang, jarak pandang tidak terlalu menjadi masalah, tetapi angin kencang

    menghambat penerbangan helikopter. Helikopter punya keterbatasan. Di Lanud Iskandarada lima helikopter. Hari ini ada tambahan dua helikopter dari Amerika Serikat, katanya.

    Cuaca pada evakuasi pada hari keempat ini sangat tidak bersahabat. Hujan deras dan

    gelombang tinggi menghadang proses pengambilan jenazah ataupun proses pencarian.

    Nakhoda Kapal TG Ocean Rider 14 Ade Irawan menuturkan, pengambilan jenazah memakan

    waktu dua jam lebih. Ombak setinggi 3 meter, ditambah angin kencang, membuat proses

    semakin sulit. Tapi, berkat usaha yang terus-menerus korban dapat dievakuasi, kata Ade.

    Hingga Jumat (2/1), hari keenam pencarian pesawat yang hilang kontak pada Minggu (28/12)

    itu, sebanyak 10 jenazah telah dievakuasi. Delapan jenazah telah berada di Surabaya untuk

    diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Tiga di

    antaranya telah diidentifikasi, yakni Grayson Herbert Linaksita, Khairunnisa Haidar Fauzi,

    dan Kevin Alexander Soetjipto. Khairunnisa adalah salah satu kru pesawat AirAsia.

    Tim DVI Polda Jawa Timur masih kekurangan data DNA guna proses identifikasi korban

    pesawat AirAsia QZ 8501. Mereka meminta pihak keluarga dari para penumpang untuk

    segera menyiapkan data tersebut untuk mempercepat proses identifikasi.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    14/81

    Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, dari 162

    orang yang berada di pesawat itu, masih satu lagi data antemortemyang belum diperoleh,

    yakni data kopilot Remi Emmanuel Plesel, warga negara Perancis.

    Untuk data sampel DNA, Tim DVI Polda Jawa Timur sudah mengumpulkan sebanyak 107

    sampel sehingga masih ada kekurangan sebanyak 55 sampel. Oleh karena itu, kami

    membuka kepada seluruh keluarga untuk segera datang dan diambil sampel DNA-nya, kata

    Awi, Kamis (1/1) malam, di Surabaya.

    Terkait data Remi Emmanuel Plesel, kondisi keluarga yang jauh di Perancis menjadi kendala.

    Pihak DVI pun sudah menghubungi Kedutaan Besar Perancis di Indonesia untuk

    menyampaikan informasi tersebut.

    Data antemortematau data semasa hidup merupakan data berupa sidik jari, foto, atau tanda

    khusus yang biasanya dimiliki atau dikenali pihak keluarga. Data ini nantinya dicocokkan

    dengan datapostmortem(data setelah meninggal) dari jenazah yang ditemukan.

    Sementara data DNA sangat efektif untuk mengenali identitas jenazah yang ditemukan.

    Sampel DNA dari pihak keluarga harus diambil dari anggota keluarga yang segaris.

    Misalnya, sampel orangtua segaris dengan anak-anaknya. Sampel DNA seorang suami tidak

    dapat dicocokkan dengan sampel DNA istri karena tidak segaris. (EDN/JAL/DEN/ODY)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    15/81

    Akhir Pengabdian Ibunda

    Naura

    HUJAN deras mengiringi kedatangan peti jenazah Hayati Lutfiah Hamid (37) di rumah duka

    Jalan Nala 16, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,

    Kamis (1/1) petang. Keluarga, kerabat, dan tetangga yang telah menunggu sejak pagi

    langsung menyambut dengan menggelar shalat jenazah.

    Seusai dishalatkan, jenazah istri Djoko Suseno (42) ini langsung diberangkatkan menuju ketempat pemakaman umum desa itu, tanpa peti dibuka. Namun, karena liang lahat yang sudah

    disiapkan sejak pagi dipenuhi air hujan, pemakaman tertunda beberapa menit.

    Erna Susiati (46) memilih duduk di teras rumah duka saat jenazah dimakamkan. Ia tak kuasa

    melihat adik iparnya memasuki tempat persemayaman terakhir. Air matanya mengering

    karena terkuras habis lima hari belakangan ini sejak mendapat kabar pesawat AirAsia

    bernomor penerbangan QZ 8501 hilang kontak.

    Saya sudah tidak mampu apa-apa lagi. Masih ada tiga lagi keluarga kami yang sampai

    sekarang belum diketahui nasibnya. Hanya satu doa saya, semoga ada keajaiban Tuhan

    sehingga mereka selamat, ujarnya.

    Hayati merupakan salah satu dari 155 penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 yang mengalami

    kecelakaan di perairan Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah,

    Minggu (28/12) pagi. Jenazah Hayati termasuk yang ditemukan lebih cepat.

    Bahkan, jenazah Hayati paling mudah diidentifikasi karena di tubuhnya ditemukan kartu

    identitas. Kepastian identitas itu diperkuat dengan pencocokan DNA saudara kandung, yakni

    kakaknya, Farid, serta alat bukti lainnya, seperti rambut, sisir, baju, dan sepatu milik korban.

    Data sekunder

    Jenazah Hayati, menurut Komisaris Besar Budiyono, Ketua Tim Identifikasi Korban Bencana

    (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur, dipastikan bukan melalui sidik deoxyribonucleic

    acid(DNA). Hayati sudah dapat dipastikan melalui data sekunder antemortem, yakni

    perhiasan kalung dengan inisial namanya, sidik jari, bekas operasisectio, kartu identitas, dan

    tampakan visual lainnya. Melalui itu, tim sudah mendapat keyakinan yang kuat dan dapat

    memutuskan identitasnya.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    16/81

    Budiyono menjelaskan, pihakya sudah menambah fasilitas pemeriksaan DVI di RS

    Bhayangkara, Surabaya, untuk menampung korban dalam jumlah besar sehubungan dengan

    kecelakaan pesawat maskapai AirAsia.

    Kami menyiapkan tim untuk bekerja paralel di 15 meja otopsi, dan juga sudah

    mengembangkan kapasitas alat pendingin untuk penyimpanan jenazah hingga 200 jenazah

    sekaligus. Kami siap kapan saja jika jenazah dalam jumlah banyak tiba. Tim DVI bekerja

    sama dengan sejumlah rumah sakit dan beberapa fakultas kedokteran perguruan tinggi di

    Indonesia, kata Budiyono.

    Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf menyatakan senantiasa

    memprioritaskan penyampaian perkembangan proses penelitian identitas terlebih dahulu

    kepada keluarga penumpang sebelum disampaikan kepada media. Polisi bekerja dengan

    standar ICPO-Interpol (International Criminal Police Organization) untuk dijadikan standar

    bagi kepastian hukum sehingga proses pemeriksaan dan pencarian identitas jenazahdilakukan dengan standar ilmiah yang ketat.

    Senang

    Hayati menumpang pesawat AirAsia bersama suaminya, Djoko Suseno; anaknya, Naura

    Kanita Rosada (10); dan ibu mertuanya, Soemamik Saeran (64). Djoko dan keluarganya

    tinggal di rumah mereka di Kota Surabaya, sedangkan Soemamik Saeran tinggal di Sawo

    Tratap, Kabupaten Sidoarjo.

    Hayati dikenal sebagai istri solehah. Ia menjadi ibu rumah tangga yang andal mengurus

    Naura dan suaminya. Ia selalu memberikan dukungan penuh kepada Djoko, yang menjadi

    guru Olahraga di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum, Kecamatan Waru, Kabupaten

    Sidoarjo.

    Hayati sangat senang saat Djoko bermaksud mengajak ibundanya, Soemamik Saeran, yang

    biasa dipanggil Mamik, berlibur ke Singapura dan menikmati pergantian Tahun Baru di sana.

    Hayati tahu suaminya sangat berbakti dan ingin menyenangkan ibundanya yang sudah

    bekerja keras membesarkan empat anaknya, salah satunya Djoko. Apalagi Saeran, suami

    Mamik, sudah meninggal.

    Adik saya anak kedua dari empat bersaudara. Dia memang sangat sayang sama Ibu dan

    sudah lama ingin menyenangkan hati Ibu. Karena itu, saat dia punya rezeki, diajak Ibu

    berlibur, kata Erna.

    Maskur (52), suami Erna, menambahkan, selain mengajak keluarga dan ibunya, Djoko

    awalnya juga mengajak dua keponakannya, Roby Ardiansyah (20) dan Rizky Ramadhan

    (23). Namun, karena kedua mahasiswa ini ada kegiatan di kampus, rencana liburan

    dibatalkan.

    Mereka sudahdidaftarkan di travel dan menurut rencana berangkat bersama. MungkinTuhan berkehendak lain, kata Maskur, yang merupakan ayah Roby dan Rizky.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    17/81

    Maskur bercerita, keluarganya tidak pernah mendapat pemberitahuan apa pun dan dari pihak

    mana pun sehubungan dengan kecelakaan AirAsia itu. Dia mencari sendiri informasi tentang

    keluarganya, dengan mendatangi posko crisis centerdi Bandara Juanda, Surabaya, Minggu.

    Saat jenazah penumpang pesawat ditemukan, keluarga juga tidak dihubungi. Mereka kembali

    proaktif mendatangi posko di Markas Polda Jawa Timur setelah mendapat informasi dari

    media massa yang menyebut nama Hayati.

    Sesuai dengan identitasnya, Hayati beralamat di Kelurahan Peneleh, Surabaya. Agen travel

    yang memberangkatkan juga beralamat di Surabaya, tepatnya Kelurahan Tegalsari.

    Suaminya, Djoko, sedang melakukan proses pindah alamat dari Desa Sawotratap di Sidoarjo

    ke Kelurahan Ketintang di Surabaya. Hanya Soemamik yang beralamat di Desa Sawotratap.

    Keluarga sepakat memakamkan Hayati di sini karena pertimbangan suami dan anaknya.

    Oleh karena itu, kami berharap proses perizinan dipermudah karena ini musibah, ucap

    Maskur.

    Hingga malam ini sudah delapan jenazah penumpang pesawat AirAsia yang dibawa ke RS

    Bhayangkara. Jenazah akan diidentifikasi dengan cara mencocokkan antemortemdan

    postmortem,bisa DNA atau sidik jari.

    Ada ratusan keluarga penumpang dan kru pesawat yang tengah menanti proses identifikasi.

    Mereka diliputi perasaan tak keruan dan bercampur aduk seperti bingung, cemas, takut, dan

    juga lelah. (Runik Sri Astuti/Dody Wisnu Pribadi)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    18/81

    Tantangan Melacak

    Keberadaan Kotak Hitam

    PENEMUAN jasad penumpang AirAsia QZ 8501 di beberapa lokasi di perairan Selat

    Karimata dan Laut Jawa merupakan indikasi berarti untuk menemukan badan pesawat,

    terutama bagian ekor tempat kotak hitam terpasang. Kotak hitam merupakan target pencarian

    penting untuk mengungkap penyebab musibah jatuhnya pesawat jenis Airbus A320 seri 200

    itu.

    Pencarian badan pesawat dan kotak hitam, bukan hanya oleh Kapal Riset Baruna Jaya I milik

    Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), melainkan juga tim dari Singapura,

    menggunakan sistem detektor sinyal dari kotak hitam yang disebut underwater beacon

    detector.

    Kapal riset BJ I, menurut Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT

    Ridwan Djamaluddin, mencari badan pesawat dengan multi-beam echo

    sounderdanside scene sonar. Kapal riset itu juga memiliki sistem detektor yang dimiliki tim

    Singapura.

    Sinyal akustik dengan frekuensi tertentu akan terpancar dari kotak hitam. Untuk tiap kelas

    pesawat, ditetapkan rentang frekuensi sinyal berbeda. Pesawat besar sekelas Boeing dan

    Airbus memiliki rentang 10-20 kilohertz. Suara yang dipancarkan terputus-putus berselang

    beberapa detik. Dengan detektor yang dilengkapi hidrofon sinyal dari kotak hitam akan

    terdengar bunyiping... ping... ping.., ujar Dwi Susanto, Profesor Riset dari Universitas

    Maryland, AS. Pakar ilmu kelautan dan atmosfer ini sebelumnya peneliti di BPPT.

    Pada pencarian kotak hitam, kata Dwi, kemungkinan akan terkendala gangguan sinyal lain,

    mengingat banyak kapal beroperasi di Selat Karimata dan Pulau Jawa untuk mencari korban

    dan puing pesawat.

    Pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 ini juga melibatkan tim SAR dari Malaysia, Korea

    Selatan, Australia, dan Amerika Serikat. Total ada 30 kapal dan 21 pesawat yang dikerahkan.

    Teknologi AS

    Sementara itu, sistem pelacak kotak hitam milik AS adalah Towed Pinger Locator (TPL),

    yang antara lain TPL-25 yang digunakan dalam pencarian MH370. Sistem ini ditambatkan

    pada bagian belakang kapal dan ditarik sepanjang jalur yang ditentukan. Bersamaan dengan

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    19/81

    itu, digantungkan hidrofon yang dapat dijulurkan hingga 6.000 meter di bawah permukaan

    laut.

    Kapal akan bolak-balik di area yang ditetapkan dengan kecepatan 5,6 km per jam. Dalam

    sehari, daerah yang terlacak 388,5 km persegi. Pada jarak 1,6 km dari kapal, sinyal dari kotak

    hitam dapat tertangkap.

    Angkatan Laut AS telah menggunakan TPL-25 sekitar 20 tahun terakhir untuk menemukan

    kotak hitam dari pesawat komersial ataupun militer. Kotak hitam yang berhasil ditemukan

    antara lain dari pesawat TWA 800 yang meledak dan tenggelam di Samudra Atlantik pada 17

    Juli 1996 hingga menewaskan 230 orang.

    Keberhasilan penemuan kotak hitam juga ditentukan oleh ketahanan baterai yang membuat

    unit pemancar sinyal akustik dalam kotak itu tetap aktif. Umumnya, baterai kotak hitam dapat

    bekerja hingga 30 hari.

    Selain teknologi barat, Tiongkok pun mulai merintis pembuatan alat pelacak kotak hitam.

    Tiongkok memiliki kapal, antara lain, Haixun-01 yang dilengkapi sistem akustik atau sonar.

    Kemampuan deteksinya hingga kedalaman 5.000 meter. Alat survei maritim itu dioperasikan

    Donghai Navigation Safety Administration di bawah Kementerian Perhubungan Tiongkok.

    Lewat teknologi maju itu dapat ditangkap sinyal ping dari kotak hitam.Data sinyal ini lalu

    dianalisis untuk memverifikasi konsistensi sinyal itu dengan dua sub-unit di dalam kotak

    hitam, yaituflight data recorderdan cockpit voice recorder.

    Robot detektor

    Keterlibatan beberapa negara itu mengulang peristiwa pencarian MH370 pada Maret hingga

    April 2014 di Selat Malaka dan Samudra Hindia.

    Selain sistem detektor yang terpasang di kapal, digunakan pula wahana bawah laut yang

    beroperasi otomatis atau autonomous underwater vehicles(AUV). Robot ini di antaranya

    dimiliki Singapura, Australia, dan AS. Wahana buatan AS yang dinamai Bluefin-21 mampu

    beroperasi di laut dalam. Pada pencarian MH370 beberapa bulan lalu, AUV ini dibawa kapal

    AL Australia Ocean Shield.

    Wahana ini memainkan peranan penting dalam mencari lokasi hilangnya pesawat jet milik

    Air France tahun 2011. Penemuan ini dua tahun berselang setelah kecelakaan di Samudra

    Atlantik. Dengan AUV yang dilengkapi sistem sonar pemindai atauside-scan sonarturut

    membantu menemukan pesawat itu di kedalaman 3.900 meter.

    AUV atau drone dibuat para insinyur di Bluefin Robotics di galangan kapal Quincy

    Massachusetts AS.Droneini mampu menjelajah lautan untuk memetakan dasar laut yang

    menjadi bagian riset oseanografi, eksplorasi migas, dan mendukung tujuan pertahanan AS.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    20/81

    Bluefin-21 telah dikerahkan untuk mencari MH370. Wahana ini panjangnya 7,5 m dan

    berdiameter 0,5 m, menyerupai perahu berlambung datar. Bluefin digerakkan sebuah baling-

    baling di bagian ekor yang mengerucut.

    Pada alat ini terdapat beberapa komponen dan sistem komunikasi, sistem kendali, dan

    kompartemen penyimpan data. Muatan ini tahan terhadap tekanan ekstrem di laut dalam. Di

    dalamnya terdapat sistem pengindera menggunakan kamera optik dan sonar pemindai.

    Pada pencarian tubuh pesawat berikut kotak hitam, wahana seperti Bluefin-21 tidak akan

    dilibatkan. Lebih banyak digunakan teknologi sonar untuk memindai kondisi bawah air

    dalam perairan berkedalaman 30-35 meter.

    Puluhan penyelam militer sudah bersiap sejak dua hari lalu. Namun, kesiapan mereka dan

    kapal pencari masih terkendala cuaca buruk dengan gelombang lebih dari 3 m yang jelas

    tidak aman bagi penyelaman dan pergerakan kapal pencari.

    Selain itu, kondisi perairan berpotensi keruh yang disebabkan lantai perairan yang didominasi

    lumpur dan pasir halus, sebagaimana dilaporkan BPPT. Itu jelas mengganggu

    penglihatan. (YUNI IKAWATI)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    21/81

    Gaya Risma Meringankan

    Beban KerabatBEBERAPA saat setelah segar lagi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (53) kembali

    mendekati kerabat korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang berdiri di depan jenazah di Rumah

    Sakit Bhayangkara, Surabaya, di Markas Polda Jawa Timur, Kamis (1/1). Ia terus mengusap

    punggung perempuan yang mengenakan busana muslim berwarna coklat itu.

    Tak terlihat rasa lelah dari raut wajah Risma yang sore itu mengenakan batik didominasi

    warna coklat meski sejak Minggu (28/12) hampir tanpa henti berada di crisis centerBandaraJuanda. Dia tak sekadar memberikan penghiburan kepada kerabat penumpang pesawat yang

    terbang dari Surabaya ke Singapura dengan membawa 155 penumpang itu.

    Tadi, Ibu Wali Kota sempat pingsan setelah berbincang dengan seorang kerabat penumpang

    pesawat AirAsia QZ 8501, menjelang penyerahan salah satu jenazah. Ibu sempat jatuh dari

    kursi, mungkin kecapekan juga, kata Kepala Bagian Umum Pemkot Surabaya Wiwik

    Widiyati, setelah Risma siuman.

    Faktor lain pingsannya Risma, yang langsung siuman setelah minum obat, itu mungkin agak

    shock mendengar umpatan dari perempuan yang menuding Risma hanya menguruspenumpang berstatus warga Surabaya dan mendapat bayaran dari perusahaan penerbangan

    yang kena musibah itu.

    Dia juga selalu menjadi incaran wartawan, baik lokal maupun asing, untuk dijadikan

    narasumber karena memang bekerja, bukan tebar pesona. Semua penumpang diurus, bukan

    hanya yang memiliki kartu tanda penduduk Surabaya. Ia berkoordinasi dengan bupati dan

    wali kota Malang serta bupati Probolinggo. Saya infokan, ini ada warga Anda. Mari diurus

    bersama sampai tuntas, tidak sekadar identifikasi data, tetapi juga pemakaman hingga surat

    akta kematian dipermudah dan segera terbit, kata Risma.

    Pada malam pergantian tahun, Risma masih membuka car free nightdengan menyalakan lilin

    dan berdoa untuk korban AirAsia QZ 8501 di Taman Bungkul, Surabaya. Ia baru

    meninggalkan acara pukul 03.00.

    Beberapa jam setelah itu, sekitar pukul 05.30, seperti kebiasaannya, Risma beranjak dari

    rumah pribadinya di Taman Pondok Indah, Surabaya, meluncur ke Sumberejo memantau

    genangan air akibat hujan deras. Ia lalu kembali ke Polda Jatim, mengikuti proses identifikasi

    korban hingga penyerahan jenazah seorang penumpang AirAsia kepada keluarganya.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    22/81

    Bagi ibu dengan dua anak ini, banyak cara meringankan beban kerabat korban. Salah satu

    yang bisa dilakukannya adalah urusan dokumen hingga pemakaman. Kepiluan kerabat pun

    terkikis karena tak lagi dibebani harus mengurus dokumen sendiri, terutama yang menjadi

    korban satu keluarga.

    Prinsipnya semua urusan jadi mudah dan cepat. Visum pun tak butuh waktu lama. Tinggal

    klik di komputer, jelas alamat rumah, siapa saja kerabat terdekat, nomor teleponnya.

    Identifikasi data penumpang dilakukan sejak dini, begitu kata Risma dengan suara pelan.

    (ETA)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    23/81

    Keselamatan Penumpang

    Tak Bisa DitawarOleh: Muhammad Bakir

    Penyebab kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 belum dapat dipastikan. Secara resmi,

    pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, masih menunggu hasil kerja

    Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

    Meskipun demikian, analisis dan prediksi soal mengapa pesawat yang hilang kontak dalam

    penerbangan dari Surabaya ke Singapura itu mengalami kecelakaan sudah banyak

    bermunculan.

    Mereka itu bicara tanpa memegang data lengkap. Kami saja yang sudah punya data lengkap

    tidak berani berspekulasi, ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Jumat (2/1), di Jakarta.

    Menurut Jonan, prediksi atau analisis para pengamat itu sangat mungkin membingungkan

    masyarakat luas. Namun, untuk mencegah orang tidak berspekulasi dengan berbagai analisis,

    itu tidak mungkin.

    Jonan sangat peduli terhadap keselamatan penumpang. Oleh karena itu, seluruh prosedur

    keselamatan harus dipenuhi oleh semua operator. Hari ini, Jonan melakukan inspeksi

    mendadak ke beberapa operator, seperti AirAsia, Garuda Indonesia, dan Lion Air, di Bandara

    Soekarno-Hatta. Kehadiran mendadak tentu saja membuat kaget pejabat di masing-masing

    operator.

    Tidak hanya hadir di kantor operator, Jonan juga melihat langsung prosedur keselamatan

    awak pesawat yang akan terbang. Jonan ingin memastikan semua prosedur penerbangan

    ditempuh oleh operator. Ia melihat apakahflight operation officermelakukan tugas dengan

    benar atau tidak.

    Di kantor pusat AirAsia, misalnya, Jonan berdiskusi panjang lebar dengan pilot yang hendak

    bertugas. Ia bertanya apakah sang pilot memegang prediksi cuaca dari BMKG untuk

    menerbangkan pesawat.

    Diskusi lalu berlanjut ke soal dari mana manajemen AirAsia mendapatkan prediksi cuaca.

    Bagaimana cara mengambilnya. Itu ditanyakan Jonan mengingat pilot AirAsia QZ 8501

    kapten Irianto ternyata tidak memegang prediksi cuaca yang diterbitkan BMKG.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    24/81

    Mendapat jawaban bahwa manajemen mengunduh dari situs BMKG, Jonan kembali

    bertanya. Kalau begitu, kenapa pukul 07.00 pada hari Minggu itu ada utusan AirAsia yang

    mengambil berkas ramalan itu, tanya Jonan.

    Manajemen AirAsia mengatakan, pengambilan itu hanyalah tradisi yang biasa dilakukan.

    Jonan tidak puas atas jawaban tersebut, hingga akhirnya dia mengancam. Kalian jangan

    melawan saya, ya, ujarnya.

    Apa yang dilakukan Jonan sebetulnya bukanlah barang baru di dunia penerbangan. Ia hanya

    ingin tahu dan memastikan apakah prosedur sudah dipenuhi atau tidak.

    Tentu pemerintah sebagai pemegang otoritas ataupun masyarakat sebagai pengguna jasa tidak

    ingin kecelakaan transportasi terus terjadi, apalagi jika akibat kecerobohan manusia.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    25/81

    Banjir di Aceh Cenderung

    Dibiarkan

    BANDA ACEH, KOMPASBanjir di Aceh, terutama di pesisir timur Aceh, dua pekan

    lalu, dinilai sebagai peristiwa berulang yang cenderung dibiarkan. Pemerintah setempat

    dianggap tidak pernah serius mencari akar penyebab banjir dan membuat program untuk

    meminimalkan peristiwa tersebut.

    Hal itu diungkapkan pengajar Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, sekaligus anggota

    Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia, Masimin, di Banda Aceh, Rabu (31/12).

    Masimin mengatakan, banjir di Aceh, terutama di pesisir timur Aceh, bukan pertama kali

    terjadi. Peristiwa tersebut selalu terjadi dalam interval tahunan, lima tahunan, dan sepuluh

    tahunan. Namun, pemerintah dianggap tidak pernah serius menanggulangi masalah itu.

    Sebagai gambaran, berdasarkan kajian Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian

    Pekerjaan Umum pada 1972, terdata ada dua sungai besar di Aceh berstatus kritis karena

    sedimentasi lumpur yang sudah melebihi ambang batas. Dua sungai itu adalah Krueng Aceh

    di Aceh Besar dan Banda Aceh serta Krueng Jambo Aye di Aceh Utara. Kini, terdata 33

    sungai atau hampir semua sungai besar di Aceh berstatus kritis.

    Sungai besar yang kritis berpotensi menyebabkan banjir di lingkungan sekitar karena tidak

    mampu lagi menampung air dari curah hujan tinggi ataupun limpasan dari kawasan hilirnya.

    Ini artinya, pemerintah cenderung membiarkan banjir terus terjadi di Aceh. Tidak ada

    penanganan serius terhadap sungai-sungai yang kritis itu, ujarnya.

    Belum optimal

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Said Rosul mengatakan, pihaknya

    telah memiliki tiga program kerja penanganan bencana, yakni sebelum bencana, ketika

    bencana, dan setelah bencana. Hal itu dilakukan dengan cara sosialisasi dan simulasi untuk

    penanganan sebelum bencana, upaya tanggap darurat ketika bencana, dan rehabilitasi setelah

    bencana.

    Namun, Said menyadari, tiga program tersebut belum berjalan dengan optimal. Itu karena

    program tersebut membutuhkan biaya besar, sedangkan anggaran BPBD Aceh terbatas.

    Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan, pihaknya menyadari bahwa musibah banjir dan

    longsor di Aceh, terutama dalam dua bulan ini, akibat degradasi lingkungan. Untuk itu,

    pihaknya telah mengeluarkan Moratorium Izin Usaha Pertambangan Mineral, Logam, dan

    Batubara di Aceh sejak 30 Oktober 2014 hingga dua tahun ke depan.(DRI)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    26/81

    Meningkat, Aktivitas

    Tangkubanparahu16 Juta Meter Kubik Material Merapi

    Mengarah ke Magelang

    BANDUNG, KOMPASPeningkatan aktivitas Gunung Tangkubanparahu, Jawa

    Barat, pada awal tahun 2015 ini menunjukkan pola berbeda dibandingkan dengansebelumnya. Kali ini, peningkatan jumlah gempa vulkanik diikuti dengan banyaknya

    gempa low fr equencyyang ikut memengaruhi eskalasi energi kumulatifnya.

    Hal itu menunjukkan peningkatan aktivitas Gunung Tangkubanparahu. Biasanya,

    peningkatan energi kumulatif seperti ini diikuti letusan, tetapi kali ini belum, kata Kepala

    Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat di Pusat Vulkanologi

    dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hendra Gunawan, di Bandung,

    Kamis (1/1).

    Sehari sebelumnya, PVMBG menaikkan status Tangkubanparahu dari Aktif Normal menjadiWaspada. Semua aktivitas wisatawan dan masyarakat dilarang dilakukan dalam radius 1,5

    kilometer dari Kawah Ratu, kawah utama di gunung itu.

    Kami akan terus melakukan pengamatan ketat agar perkembangan aktivitas gunung bisa

    terus terpantau, kata Hendra.

    Sejauh ini, peringatan PVMBG dipatuhi ribuan pengunjung yang hendak berwisata di sekitar

    kawah Tangkubanparahu. Dibantu polisi, pengelola kawasan wisata Tangkubanparahu

    melarang pengunjung naik ke puncak. Batas aman yang diizinkan hanya hingga Pos

    Pengamatan Gunung Tangkubanparahu, berjarak 1,5 kilometer dari kawah.

    Dadang (28), warga Soreang, Kabupaten Bandung, kecewa karena tidak bisa melihat kawah

    Tangkubanparahu. Adapun Dian (35), warga Subang, Jawa Barat, memilih pulang saat

    mengetahui kondisi Tangkubanparahu.

    Dari Jambi, dilaporkan, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat menutup sementara jalur

    pendakian ke Gunung Kerinci menyusul peningkatan aktivitas gempa embusan dan vulkanik

    sepekan ini. Pendakian yang marak pada akhir tahun dialihkan ke Gunung Tujuh.

    Pendakian Gunung Kerinci untuk sementara ditutup hingga waktu yang belum ditentukan,ujar Arief Toengkagie, Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat, Kamis.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    27/81

    Menurut Arief, berdasarkan surat dari Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci, status Gunung

    Kerinci dipertahankan pada Level II atau Waspada karena tingginya gempa-gempa embusan

    rata-rata 80 kali hingga 250 kali per hari. Secara visual, ketinggian asap bervariasi 50 meter

    hingga 200 meter dari puncak gunung.

    Hingga kemarin, di Gunung Kerinci masih dilakukan pencarian pendaki asal Bekasi, Jawa

    Barat, Setiawan Maulana (22), yang hilang di gunung tersebut pada 27 Desember lalu.

    Sebanyak 15 tim dikerahkan untuk menyisir jalur pendakian.

    Material Merapi

    Dari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dilaporkan, sisa material vulkanik yang masih ada

    di kawasan puncak Gunung Merapi saat ini masih mencapai 60 juta meter kubik. Dari jumlah

    itu, sekitar 16 juta meter kubik di sisi barat berpotensi turun sebagai banjir lahar dingin.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Sujadi menyatakan halitu, Rabu lalu. Sebanyak 16 juta meter kubik material berpotensi membanjiri 10 sungai di

    tujuh kecamatan di Kabupaten Magelang.

    Sujadi mengatakan, puncak musim hujan diprediksi terjadi pada dasarian II Januari hingga

    dasarian I Februari 2015. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, warga yang bertempat

    tinggal di sekitar sungai segera meningkatkan kewaspadaannya.

    Jika mulai turun hujan, menurut dia, warga harus bersiap-siap mengecek sendiri kondisi

    puncak Merapi atau mencari informasi dari relawan.(CHE/EGI/ITA)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    28/81

    Premium Akan Dihapus

    Perkecil Selisih Produksi, PertaminaOptimalkan Sumber Daya

    JAKARTA, KOMPASPT Pertamina (Persero) menyatakan siap menghapus premium

    dan beralih ke pertamax dalam waktu dua tahun. Produksi pertamax dari kilang milik

    Pertamina dapat dimaksimalkan hingga 1,6 juta barrel per hari melalui program

    pengembangan kilang.

    Penghapusan premium dan diganti dengan pertamax merupakan rekomendasi Tim Reformasi

    Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi yang diketuai Faisal Basri.

    Menurut Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hendardi, Pertamina sanggup memenuhi

    permintaan pemerintah yang memberikan batas waktu penghapusan premium dan diganti

    pertamax. Pertamina akan mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memperkecil selisih

    produksi premium dengan pertamax.

    Saat ini, produksi premium dari kilang Pertamina adalah6 juta barrel per bulan dan

    pertamax 400.000 barrel per bulan. Jika kapasitas semua kilang Pertamina sudahditingkatkan, seluruhnya akan menjadi pertamax, kata Rahmad, Rabu (31/12), di Jakarta.

    Kemampuan Pertamina, tambah Rahmad, akan meningkat seiring selesainya program

    pengembangan kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP Program). Program itu

    diharapkan selesai dalam lima tahun mendatang dengan produksi 1,6 juta barrel bahan bakar

    minyak (BBM) jenis pertamax.

    Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, selama dua tahun itu,

    Pertamina diharapkan mampu mempercepat pembangunan kilang, tempat penyimpanan, dan

    pemerataan distribusi BBM di seluruh Indonesia. Pemerintah menginginkan Pertaminasebagai pemain tunggal RON 88 (premium) lebih efisien kinerjanya sehingga mampu

    bersaing secara sehat ketika mulai memproduksi dan menjual RON 92 (pertamax).

    Lebih baik

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan telah menerima dan

    membicarakan rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi.

    Pemerintah bersama Pertamina dan pemegang saham menyetujui rekomendasi tersebut.

    Alasannya, peralihan dari RON 88 ke RON 92 akan membuat mutu BBM lebih baik dan

    dapat menumbuhkan persaingan sehat.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    29/81

    Oleh karena itu, Pertamina diberi waktu selambat-lambatnya dua tahun untuk menyiapkan

    diri agar RON 88 bisa ditinggalkan dan beralih ke RON 92. Dengan demikian, tidak perlu

    ada yang dikhawatirkan karena rekomendasi kami terima dengan baik, ujar Sudirman.

    Rekomendasi peralihan premium ke pertamax itu dilandasi pertimbangan ketergantungan

    Indonesia terhadap premium sehingga rawan penyelewengan. Indonesia adalah satu-satunya

    pengguna premium di Asia Tenggara. Padahal, produsen premium tidak banyak.

    Indonesia satu-satunya pembeli bensin RON 88 dan tidak memiliki kuasa sedikit pun dalam

    proses penentuan harga. Sistem itu membuka peluang terjadi kartel di tingkat penjual.

    Berbeda jika Indonesia menggunakan bensin RON 92 yang ketersediaannya banyak dan

    pembelinya besar sehingga tercipta harga yang lebih transparan dan kompetitif, kata Faisal

    Basri saat mengumumkan rekomendasi penghapusan premium untuk beralih ke pertamax

    (Kompas,22/12).

    Terkait dengan program RDMP, Pertamina menandatangani nota kesepahaman dengan tiga

    perusahaan asal Arab Saudi, Tiongkok, dan Jepang senilai 25 miliar dollar AS. Namun,

    belum ada kesepakatan mengenai sumber dananya.

    Selain program RDMP, Pertamina juga berencana membangun kilang baru sesegera

    mungkin. Menurut rencana, ada 2-3 unit kilang baru yang akan dibangun dengan kapasitas

    masing-masing 350.000 barrel per hari. (APO/HEN)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    30/81

    Pemerintah Harus Hati-hati

    Inflasi 2015 Bisa Kembali ke Target 3-5Persen

    JAKARTA, KOMPASPemerintah tidak boleh lepas tangan kendati bahan bakar

    minyak jenis premium tidak lagi disubsidi. Rencana pemerintah yang akan mengkaji

    harga bahan bakar minyak setiap bulan harus dilakukan hati-hati agar tidak

    menimbulkan gejolak di masyarakat.

    Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha, Kamis (1/1), diJakarta. Menurut dia, pemerintah sudah sesuai jalur melalui kebijakan mengkaji harga bahan

    bakar minyak (BBM) setiap bulan. Kajian itu diperlukan saat terjadi fluktuasi harga minyak

    dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

    Pada 31 Desember 2014, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said

    mengumumkan, premium (RON 88) diturunkan harganya dari Rp8.500 per liter menjadi

    Rp7.600 per liter. Harga solar turun dari Rp7.500 per liter menjadi Rp7.250 per liter. Ada pun

    harga kerosen Rp2.500.

    Harga baru BBM tersebut berlaku sejak 1 Januari 2015 pukul 00.00. Menurut rencana, hargaitu akan dikaji setiap bulan.

    Dalam menetapkan harga dasar BBM tersebut, pemerintah memakai penghitungan rata-rata

    harga indeks pasar dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dengan kurs beli Bank

    Indonesia. Periode penghitungannya tanggal 25 pada dua bulan sebelumnya hingga tanggal

    24 bulan sebelumnya.

    Jika harga minyak dunia melemah dibarengi melemahnya rupiah terhadap dollar AS,

    dipastikan harga dasar akan melonjak. Seandainya lonjakannya sangat tinggi dan melampaui

    daya beli, pemerintah harus campur tangan memberikan subsidi. Pemerintah tidak boleh

    melepas harga bensin RON 88 pada mekanismepasar sepenuhnya, kata Satya.

    Satya mengingatkan pemerintah bahwa kebijakan pemberian subsidi tetap sebesar Rp1.000

    per liter untuk solar tidak tercantum dalam APBN 2015. Menurut dia, kebijakan itu tidak ada

    dasar hukumnya. Ia mengimbau, anggaran untuk subsidi tetap solar itu diajukan dalam

    Rancangan APBN Perubahan 2015.

    Sebelumnya, Sudirman Said mengatakan, pemerintah tidak menyerahkan sepenuhnya harga

    premium kepada mekanisme pasar. Menurut dia, harga BBM dan gas bumi tetap diatur dan

    ditetapkan pemerintah.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    31/81

    Secara terpisah, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance

    (Indef), Enny Sri Hartati, mengatakan, kebijakan baru itu membuat harga BBM tergantung

    harga pasar. Artinya, jika harga minyak mentah dunia tinggi, harga BBM akan naik.

    Sebaliknya, jika harga minyak mentah dunia turun, harga BBM juga turun.

    Jika harga minyak mentah kembali naik, harga komoditas pangan akan turut naik. Apabila

    harga minyak melonjak tinggi, bisa-bisa daya beli masyarakat akan turun karena tidak

    mampu menjangkau harga komoditas yang naik tinggi. Hal ini yang harus dicermati

    pemerintah, kata Enny.

    Inflasi

    Dihapuskannya subsidi untuk premium dan pemberian subsidi tetap untuk solar

    menyebabkan deflasi pada Januari 2015. Inflasi pada 2015 juga akan kembali ke target

    semula, yakni 3-5 persen.

    Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menuturkan, langkah pemerintah

    itu tepat untuk menyehatkan postur anggaran. Dalam jangka pendek, penurunan inflasi akan

    dipengaruhi ongkos transportasi yang turun signifikan atau tidak. Namun, dalam jangka

    menengah dan jangka panjang, kebijakan itu juga akan menurunkan inflasi karena harga

    BBM mengikuti pergerakan harga minyak dunia, ujar Mirza, Kamis.

    Kebijakan fiskal yang sehat adalah salah satu pilar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

    yang berkelanjutan. Ditambah kebijakan moneter yang hati-hati, sektor keuangan yang

    sehat, dan kebijakan pemerintah yang pro-investasi, stabilitas ekonomi akan terjaga dalamjangka panjang, ujar Mirza.

    Inflasi memengaruhipengambilan kebijakan BI tentang suku bunga acuan. Jika dalam

    jangka menengah inflasi bisa turun, defisit fiskal turun, dan defisit neraca ekspor-impor

    turun, suku bunga dan nilai tukar rupiah akan lebih stabil, kata Mirza.(APO/HEN/AHA)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    32/81

    Inflasi Melebihi PerkiraanOleh: Agustinus Handoko

    JAKARTA, KOMPASInflasi pada Desember 2014 mencapai 2,46 persen sehingga

    inflasi tahun ke tahun sepanjang 2014 mencapai 8,36 persen, melebihi proyeksi awal di

    rentang 7,7-8,1 persen. Kenaikan harga bahan bakar minyak memberikan kontribusi

    besar terhadap inflasi pada Desember dan akumulatif 2014.

    Inflasi tahunan ini mendekati level inflasi tahunan pada 2013 yang mencapai 8,38 persen,

    juga karena pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Juni 2013.

    Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin menjelaskan, dari 82 daerah yang menjadi tempatsurvei indeks harga konsumen pada Desember 2014, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi

    tertinggi terjadi di Merauke yang mencapai 4,53 persen. Adapun inflasi terendah terjadi di

    Meulaboh, yakni 1,17 persen, kata Suryamin dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/1).

    Menurut komponennya, inflasi pada Desember dipengaruhi oleh harga yang diatur

    pemerintah, yakni mencapai 6,1 persen. Selain karena faktor penyesuaian harga BBM pada

    November, tingginya inflasi komponen harga yang diatur pemerintah ini juga dipengaruhi

    kenaikan tarif listrik yang berlangsung setiap dua bulan.

    Adapun menurut kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada transportasi,

    komunikasi, dan jasa keuangan yang mencapai 5,55 persen dengan andil 1,06 persen. Masih

    ada kenaikan tarif transportasi pada Desember sehingga memengaruhi kenaikan harga bahan

    makanan dan makanan jadi, kata Suryamin.

    Masih menurut kelompok pengeluaran, inflasi pada bahan makanan mencapai 3,22 persen

    dan makanan jadi 1,96 persen. Inflasi tahunan 2014 dipengaruhi oleh 20 komponen utama.

    Namun, tiga besar penyumbang inflasi terbesar sepanjang 2014 adalah premium yang

    mencapai 1,04 persen, tarif listrik 0,6 persen, dan angkutan dalam kota 0,63 persen.

    Sesuai perkiraan

    Inflasi bulanan pada Desember itu sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia (BI) yang bisa

    lebih besar dibandingkan dengan inflasi bulanan November. Gubernur BI Agus DW

    Martowardojo menuturkan, faktor harga yang diatur pemerintah berpengaruh besar terhadap

    inflasi bulanan Desember. Kontribusi kenaikan harga BBM memang cukup besar sesuai

    proyeksi awal. Namun, ternyata ada komoditas lain yang ikut berpengaruh cukup besar

    walaupun bobotnya kecil, kata Agus.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    33/81

    Pada Desember ternyata kontribusi cabai merah dan cabai rawit terhadap inflasi mencapai 0,4

    persen. Perkembangan harga itu menyebabkan proyeksi inflasi pada minggu ketiga

    Desember kemudian berubah ketika masuk ke minggu keempat, kata Agus.

    Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih mengemukakan, tanpa ada

    kenaikan harga BBM, inflasi pada Desember biasanya memang sudah tinggi. Inflasi yang

    cukup besar pada Desember merupakan dampak lanjutan kenaikan harga BBM pada

    November 2014.

    Rata-rata inflasi pada Desember memang biasanya lebih tinggi dibandingkan Oktober dan

    November karena ada musim liburan. Pada Desember juga masih ada kelanjutan kenaikan

    ongkos transportasi, terutama taksi dan angkutan dalam kota, ujar Lana.

    Masih berlanjut

    Dampak kenaikan harga BBM pada November masih akan berlanjut hingga Januari 2014.Setelah tiga bulan kenaikan harga BBM, biasanya inflasi sudah kembali normal.

    Inflasi di Indonesia biasanya meningkat tajam ketika terjadi kenaikan harga BBM. Ini terjadi

    karena hingga tahun 2014, Indonesia masih memberikan subsidi pada BBM. Jika subsidi

    dikurangi, harga jual BBM akan naik dan mendorong inflasi. Ini bisa terlihat pada 2005,

    2008, 2013, dan 2014.

    Namun, per 1 Januari 2015, pemerintah memutuskan untuk mencabut seluruh subsidi BBM

    jenis premium. Adapun solar masih mendapat subsidi tetap sebesar Rp1.000 per liter. Harga

    premium menjadi Rp7.600 per liter dan harga solar menjadi Rp7.250 per liter. Pencabutanseluruh subsidi premium dan pemberian subsidi tetap pada solar, menurut Deputi Gubernur

    Senior BI Mirza Adityaswara, membuat inflasi akan lebih stabil dalam jangka panjang.

    Dengan harga jual BBM yang mengikuti pergerakan harga minyak dunia, tidak akan ada

    kejutan-kejutan lonjakan harga karena kenaikan harga BBM, kata Mirza.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    34/81

    Masih Ada yang Menganut

    Ilmu AjugOleh: Dedi Muhtadi

    Provinsi Jawa Barat memiliki tiga pembangkit listrik tenaga air besar yang bersumber

    dari Sungai Citarum. Secara interkoneksi, ketiga PLTA, yakni Saguling, Cirata, dan

    Jatiluhur; mampu menerangi Pulau Jawa, Madura, dan Bali. Ironisnya, masih banyak

    warga Jabar, terutama di pelosok, belum menikmati penerangan listrik.

    Salah satunya, Desa Marguluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, dipinggir Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata. Mereka seperti menganut

    ilmu ajug, ke daerah lain menerangi, tapi kampungnya gelap gulita, ujar Ketua Asosiasi

    Petani Ikan Cirata Agus Sudaya (42).Ilmu ajug,dalam pepatah Sunda, adalah orang yang

    suka memberikan nasihat kepada orang lain, tetapi dia sendiri tidak melakukan.

    Padahal, Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara di bawah pengelolaan PT

    Pembangkitan Jawa Bali. PLTA ini berkontribusi terhadap penyediaan tenaga listrik pada

    sistem interkoneksi Jawa-Bali melalui operasional PLTA Cirata 1.008 megawattt (8 x 126

    MW). PLTA ini mampu memproduksi energi listrik murah dan ramah lingkungan sebesar

    1.061 GWh per tahun.

    Walau program listrik masuk desa sudah masuk di 5.321 desa di Jabar, hingga akhir

    Desember 2014 rasio elektrifikasi baru 82,29 persen. Di Margaluyu, beberapa tiang listrik

    sudah masuk ke desa, tetapi tidak semua warga menikmati penerangan. Sekitar 150 warga di

    sisi waduk masih menggunakan lampu cempor(minyak tanah), ujar Asep Sulaeman, warga

    Cirata, pertengahan Desember.

    Tinggi-rendahnya rasio elektrifikasi di provinsi yang berpenduduk hampir 50 juta orang ini

    tergantung dari komitmen masing-masing bupati/wali kota. Pada tahun 2014, Kabupaten

    Purwakarta mencapai rasio elektrifikasi 99 persen. Dengan angka ini, Purwakarta sejajar

    dengan DKI Jakarta.

    Keberhasilan ini, selain dukungan dari pemprov yang membantu pemasangan listrik untuk

    33.216 keluarga tidak mampu, juga kepedulian pemkab dalam hal kelistrikan. Di Jabar, ada

    dua kabupaten yang paling memperhatikan masalah listrik untuk keluarga tidak mampu,

    yakni Purwakarta dan Karawang.

    Saya memberi apresiasi kepada Purwakarta. Secara sistematis sejak awal sampai akhir 2014,

    Purwakarta menyelesaikan kelistrikan secara saksama, anggarannya terukur dengan baik,

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    35/81

    kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat mencanangkan peningkatan rasio

    elektrifikasi Jawa Barat di Desa Cibatu, Kabupaten Purwakarta, akhir Oktober lalu.

    Masalah elektrifikasi di daerah, menurut Ahmad Heryawan, lebih sulit dibandingkan

    perkotaan. Penyebabnya, antara lain, masih lemahnya perekonomian masyarakat serta belum

    adanya jaringan listrik di kawasan terpencil.

    Untuk daerah terpencil, pemprov membangun instalasi listriknya. Nanti PLN tinggal

    menyambungkan. Kita juga buat minihidro, katanya.

    Jika pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota menganggarkan dana untuk kelistrikan

    Rp500 miliar per tahun, tahun 2018 Jabar bisa mencapai elektrifikasi 99 persen. Untuk listrik

    bagi keluarga tidak mampu 2008-2014, Pemprov Jabar mengeluarkan Rp388,3 miliar.

    Selama ini, Jabar yang jaraknya tidak jauh dari Ibu Kota tingkat elektrifikasinya lebih rendah

    dibandingkan Provinsi Aceh yang sudah 95 persen.

    Kiblat Jabar caang

    Keberhasilan Purwakarta dalam menyelesaikan rasio elektrifikasi (pemasangan jaringan

    listrik di tiap rumah tangga) menjadi kiblatJabar caang(program penerangan Jabar). Warga

    Purwakarta, tempat PLTA Jatiluhur dan Cirata, kini hampir seluruhnya menikmati

    penerangan setelah Bupati Purwakarta meresmikan 43.850 satuan sambungan aliran listrik di

    Desa Linggamukti.

    Acih Suracih (65), warga Desa Linggamukti, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, bersukacita setelah berpuluh tahun menunggu penerangan listrik di rumahnya yang berjarak beberapa

    kilometer dari PLTA Jatiluhur. Kini kami tidak perlu menggunakan cempor lagi, ujarnya.

    Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, dari 299.000 rumah, tinggal 1 persen yang

    belum tersambung listrik. Kendalanya, beberapa kampung itu terletak di seberang Waduk

    Jatiluhur dan Cirata yang aksesnya sulit.

    Untuk melakukan penyambungan listrik di perkampungan itu diperlukan sekitar 2.000 tiang

    senilai Rp14 miliar. Tahun 2015 akan kami selesaikan semua menggunakan dana APBD.

    Sekarang sudah kami selesaikan 43.850 dari target 35.000 satuan sambungan, ujar Dedi.

    Pembangunan jaringan listrik pedesaan di wilayah Jabar, termasuk Banten, selama ini

    tersendat karena PLN tidak memiliki anggaran untuk program itu. Padahal, dari sisi

    pembangkit listrik, PLN tidak kekurangan karena hingga kini tersedia 27.000 unit

    pembangkit yang cukup untuk memeratakan elektrifikasi ke seluruh pedesaan. Di lain pihak,

    tidak banyak pemda yang memiliki komitmen tinggi mengembangkan listrik pedesaan.

    Pemerintah pusat lewat APBN menganggarkan Rp60 miliar-Rp70 miliar per tahun untuk

    jaringan listrik pedesaan di Jabar-Banten. Investasi PLN mencapai Rp2,5 triliun. Namun,

    investasi PLN tidak bisa menjangkau pedesaan karena wilayah itu merupakan bidang sosial

    yang merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    36/81

    Strategi, Realisasi, dan

    Peran Semua PihakMEMASUKI tahun 2015. Satu tahun lagi, Masyarakat Ekonomi ASEAN akan berlaku.

    Pemangku kepentingan di Tanah Air harus bersiap menghadapi era terbukanya aliran barang,

    jasa, modal, dan investasi di kawasan Asia Tenggara.

    Kinerja penggarapan pasar Asia Tenggara diharapkan kian gemilang seiring kian dekatnya

    pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun, faktanya, dalam satu tahun

    terakhir ekspor non-minyak dan gas bumi (non-migas) dari Indonesia ke negara-negaratetangga di Asia Tenggara justru turun.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor non-migas dari Indonesia ke

    ASEAN pada periode Januari-Oktober 2014 sebesar 24,182 miliar dollar AS. Angka ini turun

    3,87 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang mencapai 25,156

    miliar dollar AS.

    Penurunan nilai ekspor itu terjadi ke tiga negara yang selama ini disebut-sebut menjadi

    pesaing utama Indonesia di kawasan ASEAN, yakni Singapura, Malaysia, dan Thailand.

    Ekspor ke Singapura turun 3,09 persen, dari 8,672 miliar dollar AS pada Januari-Oktober2013 menjadi 8,404 miliar dollar AS pada Januari-Oktober 2014.

    Pada periode yang sama, ekspor ke Malaysia turun cukup tajam, sebesar 12,03 persen, yakni

    dari 6,104 miliar dollar AS menjadi 5,370 miliar dollar AS. Adapun ekspor ke Thailand turun

    3,88 persen dari 4,421 miliar dollar AS menjadi 4,250 miliar dollar AS.

    Dari data yang sama, hanya ekspor ke negara ASEAN lainnya yang naik 3,35 persen, yakni

    dari 5,957 miliar dollar AS menjadi 6,157 miliar dollar AS. Negara-negara ASEAN

    lainnyaselain Malaysia, Singapura, dan Thailandini sebenarnya bukan merupakan pasar

    utama Indonesia di kawasan ASEAN.

    Meski demikian, hal ini menunjukkan adanya celah alternatif bagi Indonesia untuk

    menggarap pasar negara-negara ASEAN lainnya tersebut. Harus diingat, negara-negara lain

    juga saling melirik dan saling membidik pasar tetangga.

    Perlu strategi untuk mengoptimalkan pasar ASEAN. Apalagi, menurut catatan BPS, ekspor

    Indonesia ke ASEAN periode Januari-Oktober 2014 hanya menyumbang 19,79 persen dari

    total ekspor non-migas yang sebesar 122,185 miliar dollar AS.

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    37/81

    Penggarapan pasar ASEAN tentu dibatasi jumlah populasi negara-negara tersebut.

    Berdasarkan data olahan Kementerian Perindustrian dari Population Reference Bureau,

    Indonesia merupakan pasar terbesar di ASEAN.

    Dari sekitar 612 juta penduduk ASEAN, sebanyak 248,5 juta orang atau 40,60 persen ada di

    Indonesia. Artinya, Indonesia merupakan pasar produk ASEAN. Oleh karena itu, Indonesia

    harus mampu menjaga pasar yang besar ini.

    Secara simultan, Indonesia hendaknya menggarap pasar di negara tetangga. Populasi di setiap

    negara ASEAN memang kecil dibandingkan dengan Indonesia. Akan tetapi, jika

    diakumulasi, jumlahnya mendekati 60 persen dari total pasar ASEAN. Angka ini lebih besar

    daripada pasar domestik Indonesia.

    Tantangan menjadi berat jika barang yang diproduksi di Indonesia nyaris sama dengan

    produksi negara ASEAN lain. Tak bisa dihindari, keunggulan dan kelemahan sektor-sektor di

    dalam negeri harus dipetakan.

    Strategi menghadapi berlakunya MEA sudah ada. Kini, kita tunggu penerapannya. Produk

    manufaktur unggulan, misalnya, harus segera disiapkan agar mampu mengisi pasar ASEAN.

    Pengawasan terhadap standar kualitas produk Indonesia dan impor juga jangan dilupakan.

    Membeli produk dalam negeri juga membuktikan kontribusi warga menjaga pasar domestik.

    Semua harus urun peran.(C Anto Saptowalyono)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    38/81

    Buyarnya Impian Negara

    PalestinaPRESIDEN Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Rabu (31/12), menandatangani nota

    permintaan Palestina bergabung dengan 22 organisasi internasional. Hal ini dilakukan sehari

    setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menolak mengadopsi draf resolusi

    Palestina yang meminta pendudukan Israel di tanah Palestina diakhiri dalam tiga tahun ke

    depan.

    Resolusi yang diusulkan Yordania itu gagal memenuhi syarat minimum sembilan suara dari15 anggota DK PBB setelah Nigeria mengubah sikap dan menolak draf resolusi itu. Hanya

    delapan negara yang mendukung, yakni Perancis, Luksemburg, Chad, Cile, Argentina,

    Yordania, Rusia, dan Tiongkok.

    Adalah tewasnya Menteri Palestina Urusan Pemantauan Permukiman Yahudi Ziad Abu Ein

    (55) di tangan tentara Israel, 10 Desember lalu dekat kota Ramallah, Tepi Barat, yang

    mendorong Palestina bertaruh lagi melancarkan perang diplomasi melawan Israel di forum

    DK PBB untuk mendapatkan hak bagi berdirinya negara Palestina.

    Pertemuan pemimpin Palestina di Ramallah, 14 Desember, memutuskan mengajukan lagidraf resolusi bagi berakhirnya pendudukan Israel di atas tanah sebelum perang Arab-Israel

    1967, sebagai balasan atas tewasnya Abu Ein.

    Almarhum Pemimpin Palestina Yasser Arafat sesungguhnya mendeklarasikan negara

    Palestina di Aljazair pada 1988. Saat itu, 135 negara dari berbagai belahan bumi langsung

    mengakui negara Palestina. Namun, deklarasi itu tidak didukung Amerika Serikat, Uni Eropa,

    dan Israel. Itulah yang membuat negara Palestina hanya berada di atas kertas.

    Perubahan sikap negara-negara Eropa belakangan ini untuk mengakui negara Palestina

    membangkitkan harapan politik Palestina untuk mewujudkan impian itu. Adalah Swedia

    yang memulai mengakui negara Palestina pada Oktober lalu; disusul parlemen Inggris,

    Perancis, Irlandia, dan Luksemburg. Pada 17 Desember 2014, parlemen Uni Eropa ikut

    mendukung jika ada anggota UE yang mengakui negara Palestina.

    Palestina berharap Spanyol, Inggris, Irlandia, dan Perancis segera menyusul Swedia dalam

    mengakui negara Palestina. Hal itu dijawab oleh parlemen empat negara itu yang mendahului

    pemerintah mereka untuk mengakui negara Palestina.

    Kebangkitan

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    39/81

    Palestina melihat gerakan parlemen sejumlah negara utama Eropa mengakui negara Palestina

    merupakan sebuah kebangkitan hati nurani bangsa-bangsa Eropa dalam memihak perjuangan

    yang menjadi hak dari sebuah bangsa.

    Juru bicara Pemerintah Palestina, Ehab Bessaiso, menyebut sedikitnya tiga alasan tentang

    strategisnya hubungan Palestina dengan Eropa. Pertama, Eropa dan Palestina memiliki titik

    temu geografis, yakni sama-sama bertepi ke laut Mediterania. Kedua, Palestina sangat

    bergantung kepada Eropa dalam perdagangan dan industri.

    Ketiga, Eropa memiliki kapasitas politik dalam berandil atas penyelesaian isu-isu strategis

    konflik Israel-Palestina. Di antaranya isu perbatasan, permukiman Yahudi, pengungsi

    Palestina, dan kota Jerusalem Timur.

    Sementara perunding senior Palestina, Saeb Erekat, dalam sebuah dokumen tentang

    perjuangan rakyat Palestina mengatakan, pengakuan masyarakat internasional melalui PBB

    tentang hak rakyat Palestina menentukan nasibnya sendiri sesungguhnya merupakan

    penerjemahan dari berbagai resolusi Majelis Umum (MU) PBB.

    Semua resolusi tersebut menegaskan, hak rakyat Palestina menentukan nasibnya sendiri dan

    mendirikan negara independen yang berdaulat. Resolusi MU PBB Nomor 2672 juga

    menegaskan menghormati hak-hak rakyat Palestina adalah bagian penting menuju

    tercapainya perdamaian adil dan abadi di Timur Tengah.

    Menurut Erekat, tidak ada hak bagi Israel atas tanah tahun 1967 dan hal itu sejalan dengan

    Resolusi DK PBB No 242 yang menegaskan tidak dibenarkan menguasai tanah orang laindengan kekuatan.

    Bagi Abbas, tak ada pilihan kecuali harus bertaruh di DK PBB atau bergabung dengan

    organisasi internasional. Abbas sejak Kesepakatan Oslo 1993 terus terlibat dalam

    perundingan dengan Israel, tetapi sampai saat ini gagal mewujudkan negara Palestina.

    Padahal, rakyat Palestina hanya ingin mendirikan negara di atas wilayah seluas 22 persen dari

    sisa keseluruhan tanah historis Palestina. Wilayah itu adalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan kota

    Jerusalem Timur. Sisa tanah 22 persen itu pun kini semakin mengecil akibat gencarnya

    pembangunan permukiman Yahudi di atas tanah Palestina itu. (Musthafa Abd Rahman)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    40/81

    Jong Un Tawarkan Dialog

    Seoul Minta Korea Utara TinggalkanProgram Senjata Nuklir

    SEOUL, KAMISSebuah tawaran tak terduga muncul di awal 2015 ketika Pemimpin

    Korea Utara Kim Jong Un, Kamis (1/1), mengusulkan pembicaraan tingkat tinggi

    dengan pemimpin Korea Selatan. Tawaran langka itu muncul dalam pesan awal tahun

    Kim Jong Un.

    Tergantung pada suasana hati dan situasi yang akan dibuat, kita tidak punya alasan untuk

    tidak mengadakan pembicaraan tingkat tinggi, kata Kim Jong Un dalam sebuah pidato yang

    disiarkan televisi di kedua negara.

    Kim mengatakan, pihaknya akan melakukan segala upaya untuk memajukan dialog dan

    negosiasi. Karena baginya, pembagian Semenanjung Korea tidak hanya tragis, tetapi juga

    tidak boleh ditoleransi. Namun, ia meminta Korea Selatan harus mengakhiri latihan militer

    periodik yang dilakukan bersama Amerika Serikat.

    Menurut dia, dialog damai tidak mungkin dapat digelar dalam suasana yang digambarkannyasebagai brutal.

    Sebelumnya, kedua pemerintah sepakat berdialog lagi Oktober lalu. Saat itu, delegasi Korea

    Utara hadir dalam perhelatan Asian Games yang digelar di Korea Selatan. Namun, rencana

    itu hingga saat ini belum dapat diwujudkan karena beberapa kali terjadi ketegangan militer di

    wilayah perbatasan.

    Akan tetapi, tawaran baru yang disampaikan Kim dalam pesan tradisionalnya di awal tahun

    bakal membuka kembali pintu dialog itu. Bahkan, seruan tersebut dapat dilihat sebagai seruan

    untuk mencairkan hubungan dingin kedua Korea.

    Namun, dalam kesempatan yang sama, Kim mendesak sekutu dekat Seoul, yaitu Washington,

    mengambil kebijakan yang lebih positif terhadap Pyongyang. Kim mengecam kebijakan AS

    yang menggunakan isu hak asasi manusia untuk meredam pengembangan nuklir Korea Utara.

    Dengan tegas Kim mengatakan bahwa senjata nuklir sebagai penjaga negaranya dan

    bersumpah membalas setiap provokasi yang mengancam martabat Korea Utara.

    Sambut baik

    Di sisi lain, Seoul menyambut baik tawaran Kim Jong Un yang disebut sebagai sesuatu yangbermakna. Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye berulang kali mengatakan,

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    41/81

    pintu dialog dengan Pyongyang terbuka. Namun, ia menegaskan, hal itu akan menjadi lebih

    bermakna jika Pyongyang terlebih dahulu mengambil langkah nyata meninggalkan program

    senjata nuklir mereka.

    Para analis menilai tawaran Kim muncul karena pemimpin Korea Utara itu sadar isolasi

    internasional dapat diakhiri jika hubungan dengan Seoul diperbaiki. (AFP/REUTERS/JOS)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    42/81

    Guru Sambut UN untuk

    PemetaanHasil Ujian Nasional Jadi Alat Perbaikan

    Kualitas Pendidikan di Setiap Wilayah

    JAKARTA, KOMPASPara guru menyambut baik keputusan KementerianPendidikan dan Kebudayaan bahwa ujian nasional bukan syarat kelulusan, melainkan

    untuk pemetaan. Namun, hasil pemetaan lewat UN itu harus serius dimanfaatkan

    untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

    Selama ini, nasib siswa ditentukan oleh satu pekan ketika UN. Padahal, bisa saja siswa itu

    gugup atau sakit ketika ujian sehingga hasilnya tidak maksimal, kata Acep Mahmudin,

    Kepala Sekolah SMAN 23 Jakarta Barat, ketika dihubungi, di Jakarta, Kamis (1/1).

    Sebagaimana diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan

    mengungkapkan, mulai tahun 2015, hasil UN direncanakan sebagai alat pemetaan kondisipendidikan, bukan sebagai penentu kelulusan. Ini mengubah kebijakan sebelumnya yang

    menempatkan ujian itu sebagai syarat kelulusan siswa.

    Menurut Acep Mahmudin, kelulusan siswa ditentukan dari sikap, penilaian akademis, dan

    psikomotorik atau keterampilan siswa dalam menerapkan hal-hal yang telah dipelajari.

    Penilaian dilakukan secara utuh oleh wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru bimbingan

    konseling. Layak atau tidaknya siswa lulus diputuskan melalui proses saksama. Tidak

    sekadar menggunakan nilai ujian, ucapnya.

    Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta Selatan Ratna Budiarti mengatakan, pada tahun-tahunsebelumnya, sekolah menggunakan UN sebagai komponen terbesar penentu kelulusan, yaitu

    60 persen. Adapun 40 persen sisanya ditentukan oleh nilai rapor. Kalau sekarang, 100

    persen kelulusan diserahkan kepada sekolah, (itu) lebih baik. Guru harus benar-benar serius

    menilai, kata Ratna.

    Kepala Sekolah SMAN 2 Jakarta Barat Suharti Latifah berpendapat, dengan kembalinya

    peran lembaga pendidikan sebagai penentu kelulusan, sekolah bisa memediasi tanpa mesti

    menunggu keputusan dari atas jika terjadi masalah antara orangtua dan guru terkait kelulusan

    siswa.

    Pemetaan

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    43/81

    Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan Zainal A Hasibuan mengatakan, meskipun tidak

    lagi sebagai penentu kelulusan, fungsi UN sebagai alat pemetaan tidaklah mengerdil.

    Pemerintah berkomitmen menggunakan data pemetaan dari hasil ujian itu sebagai sarana

    untuk menyesuaikan kebijakan pendidikan dengan kebutuhan di tiap wilayah dan sekolah.

    Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti, UN sebagai alat

    pemetaan sesuai dengan amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional Pasal 62. Sebagai pemetaan, UN bukan untuk mengevaluasi peserta didik,

    melainkan evaluasi nasional. Pemetaan itu untuk memetakan kualitas sekolah dan kualitas

    murid untuk kepentingan intervensi perbaikan kualitas pendidikan, ungkapnya.

    Jika menjadi alat pemetaan, lanjut Retno, UN tidak perlu dilakukan di kelas akhir, tetapi bisa

    di kelas V, VIII, atau X. Penilaian peserta didik menjadi kewenangan pendidik dan satuan

    pendidikan atau sekolah. Pemerintah bertugas meningkatkan kualitas guru dan sekolah.

    Mungkin istilahnya sebaiknya ujian negara, ujarnya.(DNE/LUK)

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    44/81

    Nasib, Tragedi, dan Ironi

    yang DitertawakanOleh: Lusiana Indriasari

    Perjuangan dan beban hidup tidak selalu harus disikapi dengan air mata. Pengalaman

    hidup penuh tragedi dan ironi pun bisa membuat kita tertawa atau terkadang

    menertawakan diri sendiri. Tema inilah yang diangkat para Pewarta Foto Indonesia di

    Bentara Budaya Yogyakarta.

    Tanah kering retak-retak. Seorang bapak berjalan dengan kaki telanjang memikul dua jeriken

    air di pundak. Terik matahari tidak membuatnya surut. Cukup dengan torong airdi kepala,

    selesai sudah urusan panas.

    Foto karya Boy T Harjanto ini merupakan satu dari 117 foto karya pewarta foto yang

    tergabung dalam organisasi Pewarta Foto Indonesia-Yogyakarta. Foto-foto yang dirangkum

    dengan tema Ayo Ngguyu (Mari Tertawa)ini dipamerkan pada 27 Desember 2014-3

    Januari 2015 pukul 10.00 hingga 20.00.

    Di sudut lain ruang pamer itu terpampang foto becak sebagai moda angkutan tradisionalwarga Yogyakarta. Meski di kota lain becak mulai tersingkir, sarana transportasi rakyat ini

    nyatanya masih menjadi pilihan, mulai dari pedagang pasar, keluarga, hingga turis.

    Dengan judul PW (Posisi Wuenak alias nyaman), Budi Prast dan Wawan H Prabowo

    memotret berbagai posisi nyamanpara penumpang becak. Nyaman dalam tanda kutip

    karena becak yang seharusnya hanya bisa mengangkut dua penumpang sering kali dijejali

    barang dan penumpang.

    Lensa kamera merekam dua simbah duduk di atas karung belanjaan di atas becak, posisinya

    bahkan sedikit menutup si pengayuh becak. Ada juga tiga turis berbadan besar yang salahsatunya rela duduk di kerangka bagian samping becak. Foto ini mengungkap tentang becak

    yang dicintai, multifungsi, sekaligus ironi sebagai angkutan yang aman.

    Dalam pengantar pameran, budayawan sekaligus Direktur BBY Sindhunata mengatakan,

    foto-foto karya para pewarta ini jelas menampakkan bahwa tertawa tidak hanya berkaitan

    dengan impuls personal, tetapi juga dengan impuls-impuls sosial.

    Menurut Sindhunata, pameran foto tidak hanya menyampaikan pengertian tentang tertawa,

    tetapi juga mengajak kita untuk tertawa atau menertawakan berbagai peristiwa yang terjadi

    dalam kehidupan kita. Gaya hidupselfie (memotret diri sendiri), misalnya, sering tidak

  • 8/10/2019 Artikel Pilihan Kompas 2 Januari 2015

    45/81

    mengenal situasi dan kondisi. Seorang ibu tampak sedang ber-selfieketika kawasan Jalan

    Solo dilanda banjir besar.

    Novan Jemmi Andrea, salah satu panitiaAyo Ngguyu, mengatakan, foto-foto yang

    ditampilkan merekam berbagai peristiwa di Yogyakarta dan sekitarnya. Para pewarta foto

    yang ikut dalam pameran adalah mereka yang masih bertugas atau pernah bertugas di

    Yogyakarta.

    Tema Ayo Ngguyu dipilih untuk mengingatkan kembali berbagai persoalan sosial dan

    lingkungan yang menghadang Yogyakarta. Kota yang dulu sederhana, nyaman, dan tenteram

    kini diserbu investor di sektor pariwisata. Meski mengajak tertawa, namun foto-foto di sini

    merupakan bentuk kritik sosial. Sebagian besar foto bergaya satir, kata Novan.

    Tema Ayo Ngguyu juga pernah diadakan pada tahun 2005.

    Pameran ini, menurut Novan, lebih mengedepankan konten foto dan tidak lagi bermain di

    ranah teknis foto. Maka tak heran jika ada foto yang tekniknya biasa saja, tetapi kuat secara

    konten.

    Foto berjudul Ngiyup (Berteduh), misalnya, menyoroti kontras antara pejabat di kota

    Kudus yang duduk manis di atas panggung dengan gaya perlente dengan anak-anak jelata

    yang berteduh dari panas terik di bawah panggung.

    Novan sendiri ikut memamerkan karyanya. Ia dan beberapa rekannya membuat cerita foto

    tentang Mencari Matahari. Ini tentang kebiasaan masyarakat Yogyakarta menjemur

    pakaian sembarangan. Mereka memakai fasilitas publik, seperti trotoar danpergola(peneduh

    jalan) hingga merentang tali jemuran di bangunan cagar budaya Tamansari.

    Jemuran dipergolaikut dipilih untuk dipamerkan. Hal itu terkait dengan kasus korupsi

    pengadaanpergolasenilai miliaran rupiah yang pernah diprotes warga Yogyakarta. Warga

    memprotes karena merasapergolaitu tidak ada gunanya, apalagi jika dibangu