artikel pengembangan diri

24
Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian PENGENALAN DIRI Waktu : 1.5 sesi @ 90 menit (135 menit) Tujuan Instruksional Umum : Mampu mengembangkan kepribadian diri secara optimal, sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan. Tujuan Instuksional Khusus : Setelah proses pembelajaran peserta dapat : 1.Menjelaskan pengertian pengenalan diri atau konsep diri 2.Menjelaskan tujuan konsep diri 3.Menjelaskan mengapa konsep diri diperlukan 4.Menyebutkan perbedaan konsep diri positif dan konsep diri negatif 5.Menjelaskan proses pembentukan konsep diri 6.Menjelaskan perubahan konsep diri 7.Menjelaskan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari Metoda : 1. Ceramah Tanya Jawab WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 16

description

jgcuciuvo

Transcript of artikel pengembangan diri

Page 1: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

PENGENALAN DIRI

Waktu : 1.5 sesi @ 90 menit (135 menit)

Tujuan Instruksional Umum :

Mampu mengembangkan kepribadian diri secara optimal, sehingga dapat menunjang

pelaksanaan tugas/pekerjaan.

Tujuan Instuksional Khusus :

Setelah proses pembelajaran peserta dapat :

1. Menjelaskan pengertian pengenalan diri atau konsep diri

2. Menjelaskan tujuan konsep diri

3. Menjelaskan mengapa konsep diri diperlukan

4. Menyebutkan perbedaan konsep diri positif dan konsep diri negatif

5. Menjelaskan proses pembentukan konsep diri

6. Menjelaskan perubahan konsep diri

7. Menjelaskan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari

Metoda :

1. Ceramah Tanya Jawab

1. Penugasan

2. Diskusi Kelompok

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

16

Page 2: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Alat Bantu :

1. Lembar penugasan perorangan.

2. Pedoman simulasi dan diskusi kelompok.

3. Alat bantu untuk pembelajaran.

Langkah-Langkah :

1 Persiapan :

- Fasilitator mempersiapkan materi di transparan atau media lain, untuk

ditayangkan di kelas.

- Fasilitator mempersiapkan lembar penugasan perseorangan.

2 Proses pembelajaran :

Fasilitator menyampaikan pokok bahasan, tujuan yang ingin dicapai dari

pokok bahasan dan waktu yang diperlukan.

Fasilitator menanyakan kepada beberapa orang peserta tentang pengertian

pengenalan diri atau konsep diri, mencatat secara ringkas di papan tulis

secara berurutan pendapat peserta. Pendapat peserta yang mengacu pada

pengertian konsep diri digarisbawahi.

Fasilitator merangkum pendapat dari beberapa peserta tersebut, kemudian

menayangkan pengertian pengenalan diri atau konsep diri.

Fasilitator menjelaskan sambil bertanya jawab tentang tujuan dan mengapa

konsep diri diperlukan. Demikian pula untuk sub-pokok bahasan

selanjutnya.

Setelah materi selesai ditayangkan, fasilitator memberikan tugas kepada

semua peserta untuk mengisi lembar penugasan perorangan tentang

deskripsi diri secara jujur (tidak perlu menuliskan nama). Selanjutnya

dibahas dalam kelompok.

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

17

Page 3: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Simulasi dan diskusi kelompok ;

- Fasilitator membagi kelompok, tiap kelompok dengan anggota 6-8

orang.

- Hasil pekerjaan individu dikumpulkan, selanjutnya diserahkan

kembali kepada masing-masing peserta secara acak

- Secara bergiliran peserta membacakan lembar tugas tentang

deskripsi diri.

- Selanjutnya peserta mendiskusikannya secara kelompok , tentang :

a. Apakah anda jujur pada diri sendiri ? Apakah ada kekuatan

dan kelemahan yang belum diutarakan ?

b. Bagaimana kira-kira reaksi peserta lain dalam kelompok

ketika salah satu peserta mengemukakan kekuatan dan

kelemahan dirinya ?

c. Bagaimana perasaan anda saat memberi umpan balik positif

dan negatif ?

d. Manakah yang lebih mudah, memberikan umpan balik yang

positif atau negatif kepada orang lain ? Mengapa ?

Menyampaikan rangkuman.

Fasilitator melakukan evaluasi, dengan cara menyampaikan beberapa

pertanyaan kepada peserta.

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

18

Page 4: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

LEMBAR PENUGASAN PERSEORANGAN

Pengenalan diri :

1 Saya adalah :

a. …………………………………………………………………………………

b. …………………………………………………………………………………

c. …………………………………………………………………………………

d. …………………………………………………………………………………

e. …………………………………………………………………………………

2 Kekuatan atau kelebihan yang saya miliki :

a. ………………………………………………………………………………….

b. ………………………………………………………………………………….

c. ………………………………………………………………………………….

d. ………………………………………………………………………………….

e. ………………………………………………………………………………….

3 Kekuatan diri pribadi saya yang perlu segera dipacu dan ditingkatkan :.

a. …………………………………………………………………………………..

b. ………………………………………………………………………………….

c. ………………………………………………………………………………….

d. ………………………………………………………………………………….

4 Tindakan yang sedang dan akan saya lakukan dalam upaya memacu dan meningkatkan

kekuatan yang saya miliki (nomor 3) :

a. …………………………………………………………………………………...

b. …………………………………………………………………………………..

c. …………………………………………………………………………………..

d. …………………………………………………………………………………..

e. …………………………………………………………………………………..

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

19

Page 5: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

5 Kelemahan atau kekurangan yang ada pada diri saya adalah :

a. ……………………………………………………………………………………

b. …………………………………………………………………………………...

c. …………………………………………………………………………………...

d. …………………………………………………………………………………...

e. ……………………………………………………………………………………

6 Kelemahan diri pribadi saya yang perlu segera diperbaiki adalah :

a. ………………………………………………………………………………….

b. ………………………………………………………………………………….

c. ………………………………………………………………………………….

d …………………………………………………………………………………..

e. …………………………………………………………………………………..

7 Tindakan yang sedang dan akan saya lakukan dalam upaya menghilangkan atau

memperbaiki kelemahan diri pribadi saya (nomor 6) :

a. ……………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………

e. ……………………………………………………………………………………

8 Apakah anda sudah atau belum puas terhadap kepribadian yang anda miliki saat ini ?

sebutkan alasan-alasannya.

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

20

Page 6: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

M A T E R IPENGENALAN DIRI

Pendahuluan

Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya sendiri

menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap. Namun kecenderungan seseorang

untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa ada upaya untuk

pengembangan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap manusia memiliki kemampuan

dan keunikan tersendiri. Sejauh mana kepribadian terwujud sangat ditentukan oleh

seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan terhadap konsep diri seseorang

dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi.

Untuk itu penting diketahui apakah perkembangan pribadi seseorang sudah

mencapai tingkat optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengenal

dirinya. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang

tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/

kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan

diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan

mengatasi/ menghilangkan yang negatif.

Pengertian 

Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah ‘kesadaran dan

pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa

kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’ Konsep diri

menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman akan

dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya.

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

21

Page 7: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Tujuan

Dengan adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan :

a. Tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali dirinya

serta mampu mengembangkan kemampuannya.

b. Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju

kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan

mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta

mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain

Mengapa Konsep Diri Diperlukan

Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan

dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka

terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan.

Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan

hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap

kemampuan dan bersikap kepada orang lain. Perilaku seseorang dalam kehidupan

bermasyarakat merupakan faktor yang menentukan, dengan demikian ‘konsep diri’

seseorang bukan suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui

pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan.

Proses Pembentukan Konsep Diri

Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri, namun konsep diri mulai

berkembang sejak lahir dengan melalui proses penginderaan (sensation) dan

perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan. Pengalaman

dini terhadap rasa senang, sakit, disenangi, atau ditolak membentuk konsep dasar

bagi perkembangan konsep diri dimasa yang akan datang.

Pengetahuan, harapan, dan penilaian yang membentuk konsep diri terutama hasil

interaksi dengan orang lain. Orang tua merupakan figur yang paling berperan dalam

pembentukan konsep diri seseorang. Adapun teman sebaya merupakan figur kedua

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

22

Page 8: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

setelah orangtua yang mempengaruhi terhadap konsep diri dan masyarakat yang

juga berperan dalam pembentukan konsep diri.

Faktor yang penting dalam pembentukan konsep diri adalah melalui belajar. Karena

konsep diri merupakan produk belajar, permasalahan yang timbul selama proses

belajar dapat mengganggu perkembangan konsep diri. Permasalahan umum yang

muncul yaitu, mendapat umpan balik yang tidak tepat dan umpan balik yang tidak

konsisten.

Konsep diri mencakup 3 aspek, yaitu :

(1) pengetahuan,

(2) harapan diri,

(3) penilaian diri.

Pengetahuan :

Adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup :

- Identitas formal

- Kualitas pribadi

- Merupakan perbandingan antara kita dengan orang lain

- Ekspresi verbalnya ‘saya adalah …………….. ‘

Harapan :

- Merupakan idealisme mengenai diri seseorang

- Karakteristik pribadi

- Merupakan tujuan dari proses pembentukan jati diri seseorang

- Ekspresi verbalnya  ‘saya seharusnya dapat menjadi …………..’.

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

23

Page 9: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Penilaian diri :

Merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat ini’  dengan

harapan tentang ‘diri saya yang akan datang ‘. Hasil perbandingan ini menjadi gambaran

atas penghargaan diri sendiri :

- Semakin besar perbedaan antara ‘saya saat ini’ dengan ‘saya seharusnya

menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya.

- Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-harapannya, ia

akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi penghargaan

terhadap diri sendiri.

Konsep Diri Negatif Dan Positif

Pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri bisa berada diantara 2 titik, yaitu ;

konsep diri negatif sampai konsep diri positif. Dengan mengetahui posisinya, seseorang

dapat menilai konsep dirinya mengarah kemana.

Konsep diri ( - ) Konsep diri ( + )

Konsep diri negatif :

Seseorang dikatakan memiliki konsep diri negatif, apabila :

a) Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang

memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.

b) Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat berubah) atau

terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru (terutama yang negatif)

tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang

sudah dianggap ‘betul’. 

c) Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam dirinya

daripada aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki.

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

24

Page 10: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Konsep diri negatif dapat menimbulkan penilaian diri yang negatif pula, dimana

seseorang merasa sebagai pribadi yang ‘baik’. Dengan demikian ciri konsep diri

negatif adalah : kurang pengetahuan tentang diri sendiri, harapan-harapan yang tidak

realistik dan terlalu tinggi, dan rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri.

Konsep diri positif :

Seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :

a) Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup kelebihan dan

kelemahan dirinya

b) Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan

apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa

c) Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya

yang dianggap merugikan.

Ciri konsep diri positif adalah : memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang

dirinya, mempunyai harapan yang realistik dan self esteem yang tinggi atau penghargaan

diri yang sehat.

Perubahan Konsep Diri dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Perubahan konsep diri :

Seperti telah diuraikan di atas, konsep diri merupakan informasi tentang diri

seseorang, dan lebih bersifat subyektif. Dalam konsep diri memuat perkiraan mengenai apa

yang akan terjadi dimasa mendatang, dan berusaha untuk bisa mewujudkannya. Perkiraan

tersebut sebenarnya bisa negatif atau kurang tepat, dan seseorang dapat mengubahnya

sehingga menghasilkan konsep diri yang baru dan menyenangkan.

Tahapan untuk mengubah konsep diri sebagai berikut :

1. Tetapkan perubahan yang akan dicapai

2. Dapatkan umpan balik dari orang lain

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

25

Page 11: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

3. Perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri

4. Perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri

Penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari :

Dalam bermasyarakat kita menghadapi berbagai sikap dan perilaku yang berbeda-beda.

Penerapan konsep diri tergantung kepada dirinya sendiri, antara lain :

1) Dapat menyadari kelemahan dan kekurangannya

2) Pandai mengendalikan diri

3) Tenggang rasa

4) Berusaha jujur terhadap diri sendiri serta menyadari peranannya

Contoh :

a. Mengambil keputusan tanpa mempelajari dan mempertimbangkan kenyataan yang

sesungguhnya akan berakibat keputusan yang diambil kurang tepat. Dengan kata

lain orang yang mempunyai konsep diri positif akan mengambil keputusan tanpa

emosional.

b. Orang yang mempunyai sifat ‘mau menang sendiri’ (egois) tidak mau merubah diri

untuk tidak egois. Orang tersebut tidak mampu merubah dirinya atau merubah

konsep dirinya yang negatif.

Jadi konsep diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat menemukan

jati diri, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Kemudian mampu menerima dirinya

sebagai suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu

memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk

mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap

percaya diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan teguh akan tindakannya,

mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan

perasaan orang lain.

Seseorang yang bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; (1) dirinya

mempunyai hak dan perasaan, (2) orang lain juga mempunyai hak dan perasaan. Menyadari

kedua hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

26

Page 12: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena umumnya

individu kurang yakin pada dirinya masing-masing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga

membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan

dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih

baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki

percaya diri : lebih baik bertindak meskipun kemungkinan salah yang kemudian

diselesaikan, daripada diam menerimanya dengan bersungut-sungut di belakang (ngomel).

Rangkuman

Konsep diri seseorang adalah jawaban terhadap “siapa saja” bagaimana seseorang

melihat dirinya. Dengan demikian konsep diri merupakan titik pusat kesadaran

perilaku seseorang.

Konsep diri merupakan dasar dari seseorang untuk menilai pengalaman diri sendiri

serta dasar untuk memperbaiki kekurangan dalam mencapai tujuan yang

diharapkan.

Konsep diri adalah seluruh persepsi tentang “aku” yang berhubungan dengan

perasaaan, keyakinan, nilai-nilai, kekurangan, kelebihan serta kemampuannya.

Konsep diri adalah sesuatu yang dinamis (terus berkembang) dan merupakan

kumpulan dari berbagai sikap seseorang yang positif. Seseorang yang memiliki

konsep diri mempunyai identitas diri yang jelas. Dengan melatih diri, seseorang

akan mencapai tingkat kemantapan dalam menentukan peran, dan dapat mengambil

keputusan yang selaras, serasi dan seimbang dengan keadaan, serta dapat

mengembangkan konsep diri.

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

27

Page 13: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

EVALUASI  

1. Apa pengertian pengenalan diri atau konsep diri ? Jelaskan tujuan konsep diri !

2. Mengapa konsep diri diperlukan ?

3. Sebutkan perbedaan konsep diri positif dan konsep diri negatif

4. Bagaimana proses pembentukan konsep diri ? Bagaimana perubahan konsep diri

5. Bagaimana penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari ?

REFERENSI

1. Conny Semiawan, 1987, Konsep Diri Wanita sebagai Pimpinan dalam peranan

Manajemen, Jakarta.

2. John Robert Powers, 1977, Pelatihan Program Pengembangan Pribadi, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta.

3. Kantor Menteri Negara UPW, 1993, Modul Latihan Manajemen dan Kepemimpinan

Wanita -Unit I , Jakarta.

PERSONALITY DEVELOPMENT BY JOHN ROBERT POWERS

PERSONALITY DEVELOPMENT

Hampir semua individu, apabila sanggup berkata jujur, umumnya tidak mengenali serta memahami dirinya sendiri. Hal ini terbukti dengan masih seringnya mereka bersikap di luar kontrol, bahkan berperilaku yang tidak sesuai tanpa mereka sadari. Pada dasarnya, kepribadian seseorang tercermin dari sikap, perilaku dan tutur bahasa yang digunakan. Karena itu, pengenalan akan diri sendiri sangatlah penting bagi setiap individu agar dapat menempatkan diri dan dapat diterima oleh berbagai macam lingkungan serta beragam

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

28

Page 14: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

karakteristik individu.

Keserasian hubungan dalam lingkungan akan membuahkan manfaat apabila masing-masing individu memiliki kepekaan terhadap keadaan yang diharapkan oleh lingkungan tersebut. Untuk dapat menciptakan keserasian hubungan antar individu dibutuhkan pemahaman akan konsep diri yang tepat. Konsep diri yang tepat membantu individu untuk menyadari siapa dirinya (sisi positif dan negatif), dalam posisi mana dia berada, serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya. Dengan kata lain, konsep diri yang tepat merupakan alat kontrol bagi sikap dan perilaku seseorang.

Inti Program Personality Development (Pengembangan Pribadi) John Robert Powers adalah mempelajari cara memahami diri sendiri baik secara fisik, moral maupun kemampuan berpikir. Melalui pemahaman diri yang tepat diharapkan masing-masing individu mampu menekan/mengurangi sisi-sisi negatif dan meningkatkan sisi-sisi positif.

Personality Development John Robert Powers merupakan program dasar yang harus diikuti sebelum seseorang memperoleh ketrampilan-ketrampilan lain. Melalui penguasaan program dasar tersebut, diharapkan seseorang sudah lebih mengenal “siapa dirinya”, memperbaiki penampilan dengan pemahaman tentang etika berbusana yang tepat, serta menguasai teknik berbicara dan bersikap melalui pemahaman tentang etika percakapan dan pergaulan.

Efektifitas program tersebut sangat tergantung pada seberapa jauh siswa dapat menerima dirinya dan seberapa besar keinginannya untuk berubah.

PUBLIC COMMUNICATION

Hasil penelitian beberapa ahli mengatakan bahwa ketakutan sebagian orang untuk berbicara di depan umum lebih besar dibandingkan ketakutan untuk menghadapi kematian, sehingga banyak orang enggan dan kehilangan kepercayaan diri ketika harus berdiri berbicara di hadapan sejumlah orang.

Program Public Communication John Robert Powers melatih individu untuk memiliki ketrampilan berbicara layaknya seorang professional speaker. Konsep yang mengatakan bahwa seorang speaker adalah “dilahirkan“ (talented) tidak pernah ada di dalam program Public Communication John Robert Powers; yang ada hanyalah bagaimana seseorang memahami teori komunikasi secara benar, penguasaan olah vokal dan pemahaman tentang dampak psikologis suatu presentasi terhadap pendengar/audience. Seorang presenter harus memahami latar belakang dirinya serta latar belakang audience yang akan dihadapi, agar tidak terjadi distorsi dan memperoleh hasil yang optimal.

Kita harus menyadari bahwa apapun profesi kita, kemampuan presentasi merupakan tuntutan agar orang lain mengenal kita secara pribadi sekaligus produk atau perusahaan yang kita wakili.

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

29

Page 15: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Dunia bisnis saat ini menuntut penjual untuk mengenalkan produk terlebih dulu sebagai landasan pertimbangan bagi customer untuk membeli sebuah produk. Peserta Program Public Communication John Robert Powers diharapkan memiliki kemampuan sebagai professional presenter yang mengerti akan tuntutan dunia bisnis saat ini. Kemampuan ini akan mempermudah mereka dalam mengembangkan apapun bidang yang sedang mereka tekuni, baik sebagai eksekutif, master of ceremony, broadcaster maupun entertainer.

EXECUTIVE PROGRAM

Menghadapi tantangan dunia kerja saat ini, tidak cukup hanya berbekal kemampuan akademis semata. Institusi pendidikan formal hanya memungkinkan kita untuk memperoleh pengetahuan dengan cara pendekatan cognitive atau transfer knowledge, kurang diimbangi dengan praktek langsung. Karena itu, dalam menyelesaikan masalah-masalah di lapangan kerja tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan ilmu akademis saja.

Keberhasilan seseorang di dunia kerja membutuhkan ketrampilan lain yang mengacu kepada profesionalisme seorang eksekutif. Ketrampilan tersebut antara lain: penguasaan emosi, kepemimpinan, kerja sama dengan lingkungan, motivasi, ketrampilan bernegosiasi, penciptaan harmonisasi hubungan antara perusahaan dengan media, pemahaman dinamisasi tuntutan customer, serta penguasaan teknologi untuk kecepatan informasi dan efisiensi perusahaan.

Program Eksekutif John Robert Powers didesain melalui penelitian khusus dan berkala, sehingga sangat applicable pada dunia kerja. Diharapkan siswa yang mengikuti program tersebut merasa lebih mudah mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam meniti karir.

Filosofi yang mengatakan bahwa “proses sukses bagi setiap individu dapat melalui banyak pintu” berlaku bagi peserta Program Eksekutif John Robert Powers, mengingat program tersebut merupakan jalan pintas meniti karir tanpa harus mengorbankan waktu berlama-lama menuntut ilmu.

Program Eksekutif John Robert Powers dapat diikuti oleh berbagai profesi, baik bagi mereka yang akan memasuki dunia kerja maupun para eksekutif yang ingin meningkatkan profesionalisme dalam berkarir.

ACTING & MODELING

Sejarah John Robert Powers, yang berdiri pada tahun 1923, berawal dari dunia model dan keartisan. Berbekal pengalaman yang cukup lama, materi-materi Program Modeling dan Acting John Robert Powers telah teruji efektifitasnya. Materi tersebut mempersiapkan siswa agar memiliki wawasan sebagai model dan artis bertaraf internasional terutama

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

30

Page 16: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

dalam hal profesionalisme bekerja serta pemahaman terhadap filosofi dunia model dan artis yang sebenarnya.

Program Modeling dan Acting John Robert Powers tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang ingin menjadi model catwalk semata-mata, namun juga bagi mereka yang memiliki bakat dibidang acting dan dunia periklanan. Seperti program-program yang lain, sistem pendidikan program ini terbagi dalam beberapa level, dimulai dari level dasar sampai level yang lebih tinggi

CORPORATE TRAINING

Materi Program Corporate Training John Robert Powers didesain khusus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan sesuai tuntutan persaingan di dunia usaha saat ini. Kebutuhan manusia yang hakiki adalah dihargai oleh orang lain dan bukan hanya diperlakukan sebagai mesin. Realita ini disadari oleh para staf maupun eksekutif dalam melakukan aktifitas keseharian di tempat kerja. Perusahaan yang memahami tuntutan tersebut tentunya akan melakukan “take and give“ dalam memobilisasi karyawannya. Selain menuntut mereka bekerja secara optimal, perusahaan juga hendaknya memberikan pelatihan ketrampilan-ketrampilan khusus untuk meningkatkan kualitas kemampuan mereka.

Banyaknya persoalan yang timbul di lingkungan internal perusahaan akan mempengaruhi kelancaran operasional yang berdampak negatif terhadap kepercayaan masyarakat selaku customer atau pihak eksternal. Efektifitas pelatihan Program Corporate Training John Robert Powers sangat tergantung pada seberapa jauh keterbukaan pihak manajemen terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di perusahaannya dengan pihak JRP serta tindak lanjut yang dilakukan setelah pelatihan diberikan.

KIDS PROGRAM

Anak-anak ibarat sebuah papan tulis yang masih bersih. Kepribadian mereka tergantung pada tulisan yang dicoretkannya dan akan selalu diingat sampai mereka dewasa. Untuk itu, pembentukan sikap yang benar bagi kepribadian mereka hendaknya dimulai dari usia kanak-kanak.

Kids Program John Robert Powers didesain dengan pertimbangan bahwa tuntutan jaman saat ini membuat para orang tua, ayah maupun ibu, bekerja, sehingga tidak memiliki waktu cukup untuk membimbing anak-anak mereka terutama dalam hal pembentukan sikap dan perilaku yang positif dalam diri pribadi anak maupun sikap mereka terhadap lingkungan. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan banyak permasalahan saat mereka dewasa. Bila kita amati, penurunan kualitas moral pada remaja-remaja saat ini sebagian besar disebabkan karena lingkungan keluarga.

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

31

Page 17: artikel pengembangan diri

Materi Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Materi-materi yang diberikan dalam Kids Program John Robert Powers lebih di fokuskan pada bagaimana mengajar mereka agar memiliki sikap mandiri serta rasa tanggung jawab sebagai anak dan juga sebagai siswa di lingkungan sekolah. Mereka diharapkan mampu menyelesaikan masalah di sekolah sendiri, berani mengemukakan pendapat secara benar melalui ketrampilan komunikasi, memahami tata cara bersosialisasi dengan lingkungan, mengerti cara memilih lingkungan yang tepat, memiliki ketrampilan sebagai master of ceremony, dan menguasai teknik kepemimpinan. Lulusan program ini diharapkan menjadi anak-anak yang penuh percaya diri, mampu bergaul, disiplin dan mandiri.

Hampir semua individu, apabila sanggup berkata jujur, umumnya tidak mengenali serta memahami dirinya sendiri. Hal ini terbukti dengan masih seringnya mereka bersikap di luar kontrol, bahkan berperilaku yang tidak sesuai tanpa mereka sadari

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –

Januari 2003

32