Artikel HAPPI PakSaptadoc
-
Upload
halili-kendari -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Artikel HAPPI PakSaptadoc
1
HIMPUNAN AHLI PENGELOLAAN PESISIR INDONESIA (HAPPI)
Oleh:
SAPTA PUTRA GINTING Ph.D
Ketua Bidang Organisasi dan Pengembangan SDM HAPPI
Sumber daya pesisir merupakan modal dasar pembangunan yang penting bagi
pembangunan ekonomi Indonesia pada masa mendatang. Ekosistem Pesisir dan
keanekaragaman hayatinya berperan dalam menyangga dan merespon perubahan
iklim nasional dan global terutama di pulau yang sangat kecil (< 100 ha) yang rawan
tenggelam. Dalam kondisi yang demikian, upaya pengelolaan pesisir untuk
memanfaatkan sumber dayanya secara lestari belum memadai. Pemanfaatan yang
berlebih (over exploitation) telah mengakibatkan degradasi sumber daya pesisir.
Tekanan pemanfaatan sumber daya pesisir semakin parah dengan adanya krisis
ekonomi, sehingga mendorong banyak pihak bersaing mendapatkan sumber daya yang
masih tersisa dengan berbagai cara. Situasi ini mempengaruhi kehidupan masyarakat
dan menimbulkan marginalisasi masyarakat pesisir. Permasalahan ini disebabkan
banyak faktor, antara lain belum diadopsi pendekatan Pengelolaan Pesisir terpadu.
Pengelolaan Pesisir Terpadu (PPT) merupakan suatu proses pemerintahan yang
melibatkan penyusunan rencana strategis, rencana zonasi, rencana pengelolaan dan
rencana aksi pengelolaan, yang terstruktur menurut hirarkinya. Pendekatan terstruktur
ini meningkatkan legalitas dan kerangka kerja kelembagaan untuk meyakinkan bahwa
keputusan pengelolaan akan menghasilkan perbaikan keadaan lingkungan dan sosial
ekonomi serta memenuhi keinginan pemangku kepentingan.
Perubahan tatanan pemerintahan menuju Otonomi Daerah telah mendorong
perubahan mekanisme pengelolaan sumber daya pesisir dari sentralistik kearah
desentralisasi pengelolaan pesisir. Proses tersebut diharapkan dapat meningkatkan
rasa memiliki sumber daya pesisir pada tingkat lokal, memberikan peluang partisipasi
masyarakat, dan meningkatkan transparansi alokasi sumber daya.
Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi pesisir
dan pulau-pulau kecil yang sangat besar dan garis pantai yang sangat panjang maka
pembangunan pesisir terpadu merupakan suatu kebutuhan. Namun disadari bahwa
kapasitas pemerintah dan pemerintah daerah dalam perencanaan dan pengelolaan
pesisir terpadu belum memadai, sehingga diperlukan suatu lembaga keahlian yang
dapat menjadi jembatan antara pakar pengelolaan pesisir dan praktisi, duania usaha
dan pemerintah dalam sharing dan memberikan pengalaman dan keahliannya untuk
mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu sesuai
amanat UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
2
Kecil. Organisasi ini bernama Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia yang
selanjutnya disebut HAPPI.
HAPPI didirikan pada tanggal 15 Desember tahun 2004, berkedudukan di
Jakarta untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya. Namun, sejak dibentuk
pengurus inti HAPPI disibuki memperjuangkan lahirnya UU Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil serta penanganan Pasca Tsunami NAD-Nias, sehingga
setelah Munas kedua, November tahun 2008, mulai HAPPI mempersiapkan
kepengurusan cabang.
HAPPI berasaskan kejujuran, keterbukaan, manfaat, keseimbangan dan
kemitraan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi dan
budaya dengan berpegang pada iman dan takwa. HAPPI merupakan organisasi profesi
nirlaba, mandiri, memiliki kompetensi untuk melakukan sertifikasi pengelolaan pesisir
dan bersifat kekeluargaan.
Tujuan didirikannya HAPPI adalah: i.) Meningkatkan profesionalisme anggota
melalui program organisasi yang disepakati bersama. ii.) Memanfaatkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi dan budaya di bidang
pengelolaan pesisir serta mengimplementasikannya bagi kesejahteraan masyarakat.
iii.) Meningkatkan pertukaran informasi pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi dan
budaya di bidang pengelolaan pesisir. iv. Mendukung terlaksananya sertifikasi dan
standarisasi, advokasi, akreditasi pengelolaan pesisir.
Fungsi HAPPI adalah sebagai organisasi profesi yang merupakan wadah para
ahli dan pemerhati pengelolaan pesisir, untuk secara bersama-sama memberikan
sumbang saran bagi pembangunan nasional, dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, sosial, ekonomi dan budaya secara optimal, berhasil guna dan berdaya guna.
Fungsi ini dilaksanakan melalui upaya: i.) Mengembangkan dan meningkatkan
kerjasama dengan institusi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga riset, institusi swasta
dan masyarakat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial,
ekonomi dan budaya dalam pengelolaan pesisir. ii.) Meningkatkan kemampuan para
ahli yang berkecimpung dalam pembangunan wilayah pesisir. iii.) Meningkatkan inovasi
para ahli pengelolaan pesisir dalam menunjang dan melaksanakan pembangunan
wilayah pesisir yang berwawasan lingkungan. iv. Melaksanakan sertifikasi dan
standarisasi pengelolaan pesisir.
Susunan organisasi HAPPI terdiri atas: i.) Pengurus Pusat, sekurang-kurangnya
terdiri dari : Ketua Umum, Sekretaris Jenderal; Bendahara; Ketua dan Sekretaris
Bidang Organisasi dan Pengembangan SDM; Ketua dan Sekretaris Bidang Sertifikasi
dan Standarisasi. Kepengurusan HAPPI berkedudukan di Jakarta dan dalam
menjalankan tugasnya dibantu oleh Pengurus cabang lainnya. Kepengurusan HAPPI
3
Cabang dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris Cabang dibantu oleh pengurus lainnya.
HAPPI di tingkat Cabang dapat dibentuk dengan sekurang-kurangnya 25 orang
anggota. Pada saat ini kepengurusan cabang diawali di Kota Makasar – Prov. Sulsel,
selanjutnya sedang diinisiasi di Kota Manado – Prov. Sulut, di Kota Padang – Prov.
Sumbar dan di Kota Ambon- Prov. Maluku.
Anggota HAPPI adalah perorangan yang memiliki pengalaman di bidang
pengelolaan pesisir, yang ditunjang dengan pendidikan formal minimal sarjana. Setiap
anggota berkewajiban memajukan dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi,
sosial, ekonomi dan budaya yang berkaitan dengan pengelolan pesisir di Indonesia.
Setiap anggota wajib membayar uang pangkal dan uang iuran HAPPI. Kongres
merupakan forum tertinggi dan diadakan setiap 3 (tiga) tahun sekali. Bila ada keperluan
yang sangat mendesak, dapat dilakukan Kongres Luar Biasa. Kekayaan HAPPI
diperoleh dari uang pangkal, iuran wajib anggota, sumbangan-sumbangan anggota,
badan/lembaga pemerintah dan swasta, institusi Pendidikan dan sumber-sumber lain
yang sifatnya tidak mengikat. Program HAPPI dalam waktu dekat adalah melakukan
pelatihan dan sertifikasi keahlian pengelolaan pesisir terpadu, karena mereka ini nanti
yang membantu proses perencanaan hierarki yang diwajibkan UU No. 27/2007 bagi
setiap daerah yang memiliki wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Melakukan
sosialisasi UU 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dikaitkan dengan UU No.
32/2007 tentang Pemenrintahan Daerah, UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan
Bencana Alam serta UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang.