Artikel

11

description

artikel

Transcript of Artikel

ARTIKEL KEGIATAN

Beberapa bulan yang lalu, HPEQ dan MSCIA mempublikasikan tentang seleksi delegasi exchange ke beberapa negara dengan dana hibah dari HPEQ melalui PHKPKPD-FKUB. Berita ini menarik minat cukup banyak mahasiswa FKUB untuk mendaftar, termasuk saya. Dan Alhamdulillah, setelah melalui beberapa seleksi saya resmi diterima untuk melakukan research exchange, bersama kedelapan rekan mahasiswa FKUB yang lain. Sedikit mengulas tentang research exchange, program ini merupakan program yang diselenggarakan oleh International Federation of Medical Students Associations (IFMSA). IFMSA adalah sebuah organisasi non-profit dan proyek sukarela yang dijalankan oleh mahasiswa kedokteran di seluruh dunia. IFMSA telah diakui sebagai Non-Governmental Organization (NGO) oleh PBB dan WHO. Di dalam IFMSA terdapat berbagai macam departemen, salah satunya ialah Standing Committee for Research Exchange (SCORE) yang memfasilitasi pertukaran mahasiswa untuk melakukan clerkship ataupun research selama kurang lebih 1 bulan di negara yang diinginkan. Persiapan pun mulai dilakukan menjelang keberangkatan. Mulai dari passport, visa, asuransi kesehatan, dan beberapa persyaratan lainnya yang ditentukan oleh pihak IFMSA Poland. Terbatasnya waktu dan birokrasi di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk menyelesaikan persyaratan yang tidak sedikit. Tanggal keberangkatan, kota dan rumah sakit tujuan pun lalu dapat ditentukan. Beruntunglah saya, project yang saya dapatkan merupakan gabungan antara research dan professional exchange dan berada di Thoracic Surgery Department Medical University of Gdansk.Pada tanggal 28 Juli 2012, saya bertolak dari Indonesia dengan sebelumnya melakukan transit di Changi Airport Singapore dan Munich Airport Germany bersama dengan para delegasi lainnya yang juga akan menuntut ilmu selama satu bulan di Polandia. 18 jam perjalanan merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi para delegasi. Bagaimana tidak, keberangkatan kami bertepatan dengan bulan Ramadhan maka kami pun harus beradaptasi secepat mungkin dan tetap melakukan kegiatan ibadah seperti dengan biasanya.Sesampainya di Bandara Munich suasana sudah terasa sangat berbeda. Bandara khusus salah satu maskapai penerbangan Jerman tersebut sangat bersih sehingga kami betah berlama-lama di bandara. Di bandara Munich adalah saat saya berpisah dengan delegasi yang lain dikarenakan tujuan yang berbeda yaitu Warsawa, Gdansk dan Szescin.

Sekilas tentang GdanskGdansk adalah Gdask (IPA: [gdask]) atau juga disebut dengan nama Danzig adalah kota pelabuhan terbesar di Polandia dan ibukota provinsi Pomorskie. Kota ini diserahkan kepada Polandia setelah habisnya Perang Dunia II pada tahun 1945. Penduduk Jerman yang tinggal di kota ini lalu sebagian besar mengungsi ke Jerman Barat. Kota ini memiliki penduduk sekitar 500.000 jiwa. Kota ini terletak di tepi selatan Laut Baltik, bersama dengan kota Gdynia, kota Sopot, dan masyarakat pinggiran kota, yang bersama-sama membentuk sebuah area metropolitan yang disebut Tricity (Tri-Kota), dengan populasi dekat 740,000. Gdask sendiri memiliki populasi 455,830 (Juni 2010), sehingga kota terbesar di wilayah Pomerania of Northern Poland. Gdansk merupakan salah satu kota terbesar di Poland setelah warsawa, Gdansk atau danzig menjadi semakin terkenal setelah menjadi salah satu kota penyelenggara EURO 2012. Gdansk merupakan kota yang paling dikunjungi karena wisata sejarahnya dan pantainya. Gdansk memiliki kastil terbesar di dunia dan juga gereja cathedral terlebar di eropa. Kehidupan Rumah SakitPada hari pertama saya pergi ke rumah sakit, saya sudah harus datang pukul 7.00 am tepat. Pada hari itu saya dikenalkan kepada kepala departemen bedah thorax secara langsung, witold rzyman dan saya secara resmi mengikuti tutor saya, Tomasz marjanski, Robert Dziedziec dan Margellito Gorska.Gambar Gdansk Uniwersyteckie Centrum Kliniize , Rumah Sakit bedah yang baru dibangun pada tahun 2007 yang direncanakan akan menjadi rumah sakit bedah terbesar di Poland

Setelah itu, saya diantarkan oleh salah seorang mahasiswa medical university of Gdansk yang sedang melakukan clerkship summer selama 2 minggu untuk berkeliling Rumah Sakit. Saya dijelaskan berbagai ruangan di rumah sakit, mulai dari ruangan tempat berganti pakaian, ruang operasi, ruang kerja professor dan tutor, kantin, ruang khusus broncoscopy, ruang untuk CT scan dan lain-lain.Setelah selesei berkeliling, saya berkenalan dengan seluruh staff rumah sakit kemudian tutor saya menjelaskan kepada saya alat-alat operasi, cara memakai baju operasi, cara mencuci tangan, cara menyikat tangan sebelum operasi dan tutor menjelaskan kepada saya tentang riset serta apa yang harus dilaksanakan selama sebulan. Kemudian, saya menghadiri morning report, semua staff rumah sakit yang berhubungan dengan pasien berkumpul, mulai dari kepala departemen, professor, dokter spesialis, PPDS, radiologist, fisioterapi, perawat, PA, PK dan peserta research exchange serta ada 1 mahasiswa koass di departemen kami, thoracosurgery. Di Poland, semua rekam medis telah di input secara digital, jadi semua sudah sangat terstruktur rapi mulai dari pemeriksaan radiologi pasien mulai dari awal datang, pemeriksaan darah, history taking, table kesehatan yang harus diisi, bahkan riwayat keluarganya. Rekam medis ini terhubung se eropa dan hanya dapat diakses oleh dokter-dokter sejawat yang bersangkutan, sehingga apabila pasien dirujuk, dokter yang menerima pasien akan bisa membaca seluruh history pasien, mulai dari pertama kali pasien datang ke rumah sakit, serta dapat mengamati perkembangan dari labaoratorium test dan foto radiology. Semuanya tinggal klik dan tidak akan ada yang hilang atau missing.Pada morning report, kami membahas satu persatu pasien, mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan setelahnya. Dokter yang memegang pasien, dokter yang mengoperasi pasien, radiologist, PA, PK satu persatu akan membacakan apa yang mereka temukan sehingga, tindakan selanjutnya akan dapat ditentukan bersama. Setiap dokter juga akan dapat melihat foto thorax, MRI ataupun pemeriksaan darah pasien dari layar.

Setelah melakukan morning report kami akan mengunjungi bangsal kamar di rumah sakit satu persatu (Gambar kamar dan rumah sakit telah terlampir). Jadi, setelah semua dokter dan perawat mengetahui keadaan pasien melalui morning report, dokter langsung melihat langsung keadaaan pasien, dokter akan menanyakan mulai dari, bagaimana perasaan pasien pagi ini, apakah merasa lebih baik, ada keluhan lain, serta melakukan pemeriksaaan fisik ringan, sehingga semua pasien akan tersentuh oleh dokter.Selain bangsal, di departemen Thoraco surgery atau bedah thorax Gdansk university hospital juga mempunyai kamar isolasi untuk pasien yang menderita infeksi misalkan seperti Tuberculosis. Dan tidak boleh sembarangan orang masuk ke kamar tersebut. Sehingga penularan penyakit dapat diminimalisir sejak dini.Pada pukul 10.00-03.00 kami mengikuti operasi pertama dan kedua yang telah terjadwal, biasanya dalam sehari ada 3 operasi untuk lung cancer di departemen thoracosurgery. Operasi dilaksanakan menggunakan VATS (Video Assisted Thoraco Surgery) dengan 3 layar dan berfitur 3D (menggunakan kacamata 3D juga). Pukul 12.00-02.00 Biopsy pasien dengan CT scan. Sedangkan pada pukul 02.00-04.00 Menulis laporan kasus bersama koass yang ada di sana.Research Title:Harvesting of lung cancer tissue samples for lung cancer tissue bank

Research Exchange Project Details :

Judul PenelitianHarvesting of lung cancer tissue samples for lung cancer tissue bank.

OrganisasiIFMSA-Poland

NegaraPoland

UniversitasMedical University of Gdansk

KotaGdansk

Medical DomainSurgery Thoracic

Tipe research projectClinical Project without lab work

Department/HospitalThoracic Surgery Department Medical University of Gdansk.

Kepala DepartemenProf Witold Rzyman MD, PhD

Tutor(s)1. Dr.n.med Tomasz Marjanski MD2. Dr.n.med Robert Dziedziec3. Dr.n.med Zurec, MD4. Dr.n.med Jellito Gorska5. Dr.n.med Sternau6. Dr.n.med Chwirot

BahasaEnglish

Lama proyek1 bulan

Deskripsi dari proyekPeserta Research exchange akan berpartisipasi dalam morning report, pengecheckan pasien yang di rawat di rumah sakit, observer dalam operasi lung cancer dan melakukan pengembangbiakan sel kanker. Peserta research exchange harus mempunyai pengetahuan dasar pada surgical procedure menyikat dan mencuci tangan, serta behaving di ruang operasi.

RequirementsPeserta research exchange akan berpartisipasi dalam pemeriksaan rutin di rumah sakit dan menjadi asisten operasi. Setiap hari senin sampai jumat pukul 7.30 am sampai 2.30 pm.

Special remarksHanya 1 medical student tiap periode. Peserta harus menyertakan surat keterangan bebas MRSA dari sediaan jari, hidung, ketiak dan tenggorokan.

Latar Belakang PenelitianKanker paru merupakan salah satu jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, sebanyak 17% insidensi terjadi pada pria (peringkat kedua setelah kanker prostat) dan 19% pada wanita (peringkat ketiga setelah kanker payudara dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004). World Health Organisation (WHO) tahun 2007 melaporkan bahwa insidens penyakit kanker di dunia mencapai 12 juta penduduk dengan PMR 13 %. Di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, kematian akibat kanker menduduki peringkat kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Salah satu penyakit kanker yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia adalah kanker paru. WHO World Report 2000 melaporkan, PMR kanker paru pada tahun 1999 di dunia 2,1%. Menurut WHO, Cause Specific Death Rate (CSDR) kanker trakea, bronkus, dan paru di dunia 13,2 per 100.000 penduduk dengan PMR 2,3% (WHO, 2004).Tujuan PenelitianMengumpulkan berbagai morphology dari lung cancer, untuk penelitian-penelitian Euromed.Serta uni eropa sedang berusaha mencari gen spesifik untuk lung cancer seperti BRCA1 untuk breast cancer sehingga diperlukan sample lung cancer yang banyak. Sebelumnya, pada tahun , peneliti dari Eropa, telah menemukan gen spesifik yang bermutasi untuk membuat smoker dan former smoker lebih susceptible terhadap kanker. The two variants or differences in a single nucleotide exist in about 34% of the population and occur in genes in the same region of the long arm of chromosome 15.Hal yang telah didapat selama Penelitian Berlangsung1. Telah menjadi asisten operasi bar removal pada post operasi Pectum excavatum Nuss technique (menjadi mahasiswa preklinik pertama yang menjadi asisten 2 operasi di Rumah Sakit)2. Mengikuti dan menjadi observer 22 operasi selama sebulan(implant atau pemasangan protesis cancer glandula thyroidea karena stenosis glandula menggunakan JET ventilation, lobectomy menggunakan VATS, BBS (Bernier Boeck Schaumann) mediastinoscopy, Strumectomia Struma Nodusa, Nuss technique Pectum excavatum, bar removal pada post operasi Pectum excavatum Nuss technique, Clagett technique (open windows thoracostomy) postpneumonectomy empyema, Thymectomia, Omentoplasty dan laparoscopy dll).3. Mendapatkan beberapa kasus dan skill di dunia bedah thorax pulmo, mulai dari skill broncoscopy, pemasangan chest tube, CT scan, biopsy, AFI (Autofluorescence Imaging) videobroncoscopy. Mendapatkan kasus pneumothorax, hydrotorax, pectum excavatum, pectum carinatum, pneumonia, empyema dll.4. Mengetahui alat dan teknologi operasi terbaru untuk thoracosurgeryMorphologi sel kanker yang telah diketahuiBerdasarkan epidemiologi, 35%-40% adeno carcinoma, 20-30% Squamous cell Ca, 10% Large carcinoma, 15-20% small cell Lung Cancer (SCLC).