PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK PUBLIKASI … Artikel Ilmiah... · berdasarkan jenis isinya, yaitu...
Transcript of PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK PUBLIKASI … Artikel Ilmiah... · berdasarkan jenis isinya, yaitu...
1 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK PUBLIKASI ILMIAH
MELALUI JURNAL
Syamsul Alam
Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan
Abstrak: Tulisan ilmiah ini memaparkan anatomi artikel ilmiah yang dibedakan
berdasarkan jenis isinya, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel konseptual.
Paparan substansi setiap jenis artikel didasarkan atas urutan bagian anatominya,
yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Setelah itu, dipaparkan secara
lebih rinci komponen yang terdapat dalam setiap bagian. Dari seluruh bagian, maka
bagian inti diuraikan dengan porsi yang lebih banyak karena merupakan esensi dari
setiap artikel ilmiah. Penulisan artikel ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari
kegiatan ilmiah berupa penelitian dan atau kajian referensi sebagai alat untuk
menyebarluaskan hasil karya ilmiah kepada sasaran yang lebih banyak dan luas.
Kata-kunci: artikel hasil penelitian, artikel konseptual, publikasi ilmiah, jurnal
PENDAHULUAN
Selama ini banyak hasil penelitian yang menjadi dokumen yang terkumpul di
kantor atau dipajang di perpustakaan. Hasil penelitian tersebut hanya dibaca oleh
kalangan tertentu. Agar hasil penelitian itu dibaca oleh banyak orang, perlu ditulis
kembali dalam bentuk artikel ilmiah untuk dipublikasikan melalui jurnal ilmiah.
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau
buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati. Penulisan artikel ini mengikuti sistematika suatu
sajian tulisan, serta ketentuan dan etika penulisan yang mengikuti pola penulisan tulisan
ilmiah. Untuk memperkuat argumen dalam artikel, biasanya digunakan dasar teoretis,
ketentuan atau kebijakan, fakta atau logika umum. Berdasarkan hal tersebut, penulis
mengembangkan argumen ilmiahnya serta pertautan antarargumen dengan penjelas
untuk membahas masalah serta solusi yang disodorkan dalam memecahkan masalah.
Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi
dua macam, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian. Kedua jenis artikel
ini perlu dicermati agar dapat membuatnya. Itulah sebabnya, sangat dianjurkan
menuliskan kembali laporan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk artikel
untuk diterbitkan pada jurnal. Selain itu, juga diharapkan dapat membuat artikel
2 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
konseptual. Jika hal tersebut dapat dilakukan, karya publikasi ilmiah tidak akan
mengalami kendala.
Setiap jurnal memiliki sistematika penulisan sesuai gaya selingkung yang
ditetapkan. Secara garis besar, artikel dalam sebuah jurnal ini perlu ditulis dengan
sistematika yang berbeda agar para pembaca jurnal dapat segera mengenali jenis artikel
yang dibacanya secara cepat dari sistematikanya. Kedua jenis artikel ilmiah tersebut,
yaitu artikel hasil penelitian dan artikel konseptual dibahas dalam tulisan ini.
Artikel adalah salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian
dan hasil pemikiran atau kajian pustaka. Dapat pula dikatakan bahwa artikel adalah
karya tulis yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu
yang bersifat aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi
(informasi), memengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), menghibur khalayak
pembaca.
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau
buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati. Dari segi sistematika penulisan dan isinya,
artikel dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu artikel hasil penelitian dan
artikel nonpenelitian. Setiap mahasiswa penulis skripsi dan tesis sangat dianjurkan
menuliskan kembali karyanya dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal.
Setiap penerbit jurnal memiliki sistematika penulisan yang sesuai gaya selingkung
jurnal yang ditetapkan. Secara garis besar, artikel dalam sebuah jurnal ini perlu ditulis
dengan sistematika yang berbeda agar para pembaca jurnal dapat segera mengenali jenis
artikel yang dibacanya secara cepat dari sistematikanya.
PEMBAHASAN
Artikel ilmiah yang ditulis untuk dimuat pada jurnal, ada dua macam, yaitu
artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian atau yang biasa disebut artikel
konseptual. Kedua macam artikel tersebut dipaparkan satu demi satu.
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Artikel hasil penelitian adalah artikel ilmiah yang ditulis dari hasil suatu
kegiatan penelitian. Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian
diterbitkan dalam jurnal ilmiah biasanya berisi hal-hal yang penting saja, karena setiap
kali penerbitan sebuah jurnal hanya bisa memuat beberapa artikel, sehingga ruang yang
3 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
tersedia untuk sebuah artikel sangat terbatas. Namun, jurnal ilmiah yang diterbitkan
akan dibaca oleh banyak orang, antara lain akademisi, para profesional, dan mahasiswa.
Bahkan, jurnal yang terakreditasi atau bertaraf internasional dan disebarluaskan melalui
website internet, dapat dibaca dan diakses di seluruh dunia. Dengan demikian, hasil
penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel jurnal akan memberikan dampak akademik
yang lebih cepat dan luas kepada pembacanya.
Penulisan artikel hasil penelitian dalam suatu jurnal dapat dilakukan dengan tiga
cara. Pertama, artikel hasil penelitian ditulis setelah penulisan laporan teknis penelitian
diselesaikan. Cara penulisan ini yang sementara dilakukan oleh sebagian besar penulis
artikel. Kedua, artikel hasil penelitian ditulis setelah segala aktivitas penelitian
diselesaikan, tetapi penulisan laporan teknisnya belum terselesaikan (masih dalam
proses). Ketiga, artikel hasil penelitian ditulis setelah kegiatan penelitian diselesaikan
dan memang tidak akan dilakukan penulisan laporan teknisnya. Jenis artikel ini masih
jarang ditulis oleh penulis artikel. Padahal dalam mengantisipasi proses percepatan
diseminasi temuan kepada masyarakat sasaran yang relevan menjadi sangat penting.
Begitu juga jika dikaitkan dengan upaya perlindungan hak cipta.
Dalam penulisan artikel hasil penelitian, beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan, antara lain (1) esensi dari substansi isi yang lebih diprioritaskan
(pendahuluan, metode, dan hasil penelitian), (2) tata tampilan artikel, baik yang terkait
dengan gaya selingkung maupun norma universal yang ditetapkan oleh dewan
penyunting jurnal yang bersangkutan, (3) proporsi antarbagian artikel dan halaman
maksimal yang diperbolehkan, dan (4) rambu anatomi artikel yang ditetapkan oleh
dewan penyunting. Ketiga hal di atas saling mengait (butir 1-3 akan terintegrasi dalam
butir 4). Bentuk integrasi tersebut difasilitasi oleh tata tulis tertentu, yang
perwujudannya dalam bentuk artikel hasil penelitian yang dimuat dalam suatu jurnal
yaitu, judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan, metode, hasil,
pembahasan, simpulan dan saran, dan daftar rujukan.
Bagian Awal
Bagian awal suatu artikel hasil penelitian mencakup tiga hal, yaitu (1) judul, (2)
nama dan identitas penulis, dan (3) abstrak dan kata kunci. Ketiga hal ini harus ditulis
secara cermat agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti ide penulis.
4 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
Judul artikel merupakan bagian artikel yang pertama kali dibaca orang. Untuk
itu, judul diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai isi artikel.
Judul artikel diharapkan tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Jika tampilan
judul artikel terlalu panjang, maka dapat dipisahkan dengan anak judul agar dapat
dipahami secara cepat. Selain itu, penulisan judul artikel dipersyaratkan tidak
mengandung singkatan atau akronim yang belum banyak dikenal pembacanya,
mencerminkan variabel yang dibahas, dan memiliki daya tarik bagi pembaca.
Pada artikel hasil penelitian, variabel penelitian dan hubungan antar-variabel
serta informasi lain yang dianggap penting, hendaknya terlihat dalam judul artikel.
Walaupun demikian, judul artikel tidak terlalu panjang. Sebaiknya judul artikel
umumnya terdiri atas 5 s.d. 20 kata.
Contoh judul artikel hasil penelitian:
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pembelajaran
Kooperatif Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Enrekang (oleh Nursyamsu, Guru SMP
Negeri 1 Enrekang, dimuat dalam Jurnal Ilmu Kependidikan Volume 6, Nomor 2,
September 2009, hlm.127 -142).
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional
yang lain. Nama lembaga tempat penulis bekerja ditulis sebagai catatan kaki di halaman
pertama. Jika penulis lebih dari dua orang, ada dua cara (1) tetap mencantumkan semua
nama penulis, (2) mencantumkan nama penulis utama saja disertai tambahan dkk (dan
kawan-kawan) atau nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki atau di tempat lain jika
tempat catatan kaki tidak mencukupi.
Nama dan identitas penulis ditulis di bawah judul dan di bawah tulisan sebagai
catatan kaki (footer). Untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa penulis,
nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional. Jika
dikehendaki gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh disertakan. Identitas singkat
tentang tentang penulis, misalnya profesi dan nama lembaga tempat penulis bekerja
serta alamat korespondensi dapat ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika
penulis lebih dari dua orang, hanya nama penulis utama yang dicantumkan disertai
tambahan dkk. (dan kawan-kawan). Nama penulis lain beserta identitasnya ditulis dalam
catatan kaki atau di dalam catatan akhir jika tempat catatan kaki tidak mencukupi.
5 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
Untuk jurnal yang diterbitkan oleh LPMP Provinsi Sulawesi Selatan, identitas penulis
ditulis di bawah judul artikelnya (pada bagian atas).
Contoh tampilan nama dan identitas penulis.
Nursyamsu
SMP Negeri 1 Enrekang, Jalan Jenderal Sudirman Kabupaten Enrekang, Sulawesi
Selatan, Telp. 0420-21560
Pada dasarnya, abstrak artikel berisi seperangkat pernyataan yang ditulis secara
ringkas dan padat tentang isi artikel yang dianggap paling penting. Tata cara penulisan
abstrak dan kata kunci dalam sebuah jurnal merupakan bagian penting yang diatur
dalam gaya selingkung jurnal ilmiah. Penulis artikel harus memerhatikan tata cara
penulisan abstrak dan kata kunci yang berlaku untuk sebuah jurnal karena masing-
masing jurnal mungkin mengikuti tata cara yang berbeda-beda. Dengan membaca
abstrak, pembaca diharapkan segera memperolah gambaran umum masalah yang
dibahas di dalam artikel.
Abstrak dalam artikel hasil penelitian berisi uraian singkat mengenai esensi
penelitian, yaitu masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil
penelitian. Tekanan utama diberikan kepada hasil penelitian. Teknik penulisanya
memperhatikan esensi penelitian, dengan panjang tulisan 50-75 kata, yang ditulis dalam
spasi tunggal dalam satu paragraf. Untuk menggambarkan ranah masalah yang diteliti,
pada bagian akhir dari abstrak disertai kata kunci (3-5 kata atau kelompok kata). Pada
jurnal ilmiah yang terakreditasi, umumnya abstrak ditulis dalam bahasa Inggris. Hal ini
dimaksudkan agar dapat dibaca oleh masyarakat internasional.
Abstrak dan kata kunci harus selalu ada dalam setiap artikel yang ditulis untuk
dimuat dalam jurnal. Bagian kata kunci memuat kata yang mengandung konsep pokok
yang dibahas dalam artikel itu. Pemilihan kata dianggap kunci informasi ilmiah. Dengan
kata kunci itu, suatu artikel dapat ditentukan dengan mudah jika jurnal yang memuatnya
telah melakukan komputerisasi dalam sistem informasi ilmiah. Kata kunci hendaknya
disertai 3-5 kata kunci. Kata kunci berisikan istilah mewakili ide atau konsep dasar yang
terkait dalam artikel. Jika dapat diperoleh, kata kunci hendaknya bidang ilmu terkait.
Contoh tampilan abstrak jurnal ilmiah hasil penelitian:
Abstrak: This research ainred to improve the students' ability in writing
description article through cooperative learning of the students of class
VII of SMP Negeri 1 Enrekang. This Class Action Research used
6 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
qualitative-descriptive data. The collecting data technique used
observation and writing test of description article. The result's research
showed that there were think creativity, expressing idea and presenting
words in wriring description article. Successfulness appeared in achieving
score of groups learning process.
Kata kunci: menulis, karangan deskripsi, pembelajaran kooperatif, siswa
kelas VII
Bagian Inti
lsi bagian inti sangat bervariasi, lazimnya berisi kupasan, analisis, argumentasi,
komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang
ditulisnya. Banyak subbagian juga tidak ditentukan, tergantung pada kecukupan
kebutuhan penulis dalam menyampaikan pikiran. Dalam bagian ini yang terpenting
ditampilkan adalah kupasan argumentatif, analitik, dan kritis dengan sistematika yang
runtut dan logis, sejauh mungkin juga berisi komparatif dan menjauhi sifat tertutup dan
instruktif. Walaupun demikian, perlu dijaga agar tampilan bagian ini tidak terlalu
panjang dan menjadi bersifat enumeratif seperti diklat. Penggunan subbagian dan sub-
subbagian yang terlalu banyak juga akan menyebabkan artikel tampil seperti diklat.
Bagian inti dari artikel hasil penelitian mencakup: (1) bagian pendahuluan, (2)
bagian isi, yang terdiri atas tiga subbagian, yaitu metode, hasil, dan pembahasan, dan
(3) bagian penutup yang berupa simpulan dan saran. Ketiga bagian inti ini umumnya
ditulis dengan mengikuti urutan subbagian: pendahuluan, metode, hasil, pembahasan,
simpulan dan saran. Masing-masing subbagian diuraikan sebagai berikut.
Bagian pendahuluan terutama berisi paparan tentang permasalahan penelitian,
wawasan, rencana penulis dalam kaitan dengan upaya pemecahan masalah, tujuan
penelitian, dan rangkuman kajian teoretik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Kadang-kadang juga memuat harapan akan hasil dan manfaat penelitian. Pada jurnal
Ilmu Pendidikan LPMP Sulawesi Selatan, tidak dituliskan kata “pendahuluan,” hanya
tersirat.
Penyajian bagian pendahuluan dilakukan dengan memperhatikan tata cara
penulisan berikut: (1) pendahuluan tidak harus diberi subjudul pendahuluan, (2)
landasan teori/kajian teoretik diintegrasikan dalam pendahuluan, (3) pemisahan antara
subbagian satu dengan subbagian lain dilakukan dengan pergantian paragraf, (4)
disajikan dalam bentuk naratif, dan (5) diakhiri dengan tujuan/masalah penelitian.
7 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
Dalam penulisan pendahuluan, hal lain yang penting diperhatikan adalah
proporsi panjang pendeknya tulisan dengan keseluruhan jumlah artikel, dan adanya
integrasi antara pendahuluan dan kajian pustaka (yang dalam laporan teknis penelitian
dipaparkan secara terpisah). Tuntutan terakhir ini menganjurkan adanya penulisan ulang
oleh penulis yang berupaya mensinergikan antara pendahuluan dan kajian pustaka
dalam laporan teknis hasil penelitian.
Bagian ini menguraikan hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan
memberikan acuan (konteks) permasalahan yang akan dibahas, misalnya menonjolkan
hal yang kontroversial atau belum tuntas dalam pembahasan permasalahan terdahulu.
Bagian pendahuluan ini hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat)
tentang hal pokok yang akan dibahas dan tujuan pembahasan.
Bagian metode penelitian menampilkan secara ringkas strategi pemecahan
masalah melalui penelitian yang dilakukan. Isi utama bagian ini terdiri atas: (1)
rancangan atau desain penelitian, (2) sasaran atau target penelitian (populasi dan
sampel), (3) teknik pengembangan instrumen dan pengumpulan data, dan (4) teknik
analisis data. Sub-subbagian di atas umumnya dikemas dalam format esei dan sedikit
mungkin menggunakan format enumeratif.
Contoh bagian metode:
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Enrekang selama 3 (tiga) bulan
yaitu September sampai dengan November 2007. Fokus penelitian ini
"peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi melalui pembelajaran
kooperatif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Enrekang."
Penelitian tindakan kelas (classroom action research) ini dilaksanakan untuk
memperoleh gambaran mengenai proses belajar siswa kelas VII melalui
pembelajaran kooperatif. Alur penelitian ini dua siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dengan empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan
tindakan, (1) observasi/pengamatan, dan (4) refleksi. Penelitian tindakan kelas
ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Prosedur penelitian ini
berdasarkan model Kemmis dan Taggart.
Bagian hasil penelitian memuat hasil penelitian, tepatnya hasil analisis data.
Hasil yang disajikan adalah hasil bersih. Proses untuk mendapatkan hasil tidak
8 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
disajikan pada bagian ini, misalnya proses pengujian hipotesis dan penggunaan
statistik. Penyampaian hasil penelitian dapat dibantu dengan menggunakan tabel dan
grafik (atau bentuk/format komunikasi yang lain). Grafik dan tabel harus dibahas dalam
tubuh artikel tetapi tidak dengan cara pembahasan yang rinci satu demi satu. Penyajian
hasil yang cukup panjang dapat dibagi dalam beberapa subbagian.
Contoh bagian hasil penelitian:
Temuan penelitian pada siklus I, yaitu (1) guru memotivasi siswa belajar sesuai
indikator pembelajaran, (2) guru bertanya kepada siswa tentang pengertian karangan
deskripsi, (3) guru mengarahkan siswa menulis karangan deskripsi, (4) siswa belum
termotivasi dan kreatif, dalam proses pembelajaran menulis karangan deskripsi, (5)
siswa masih mengalami kesulitan menuangkan kata-kata dalam karangan deskripsi, 6)
sikap acuh, masa bodoh, kurang bersemangat, dan suasana kelas yang kurang
mendukung menulis karangan deskripsi, (7) guru kurang berperan aktif membimbing
siswa menulis karangan deskripsi, (8) pemahaman siswa tentang perlunya kerja
kelompok belum maksimal, (9) penilaian guru terhadap hasil karangan seperti
pemberian hadiah kurang direspons.
Tabel 3. Skor dan Nilai Menulis Karangan Deskripsi Secara Berkelompok Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Enrekang pada Siklus I.
No Kelompok Skor/Bobot Nilai Akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
85/100X100
64/100x100
80/100x100
63/100X100
64/100X100
63/100X100
75/100X100
88/100X100
85%
64%
80%
63%
64%
63%
75%
88%
Dari hasil analisis berdasarkan interval nilai, terdapat empat kelompok
memperoleh nilai di bawah 65% dan empat kelompok memperoleh nilai di atas 65%.
Hal ini menunjukkan bahwa empat kelompok belum berhasil menggunakan
9 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
pembelajaran kooperatif menulis karangan deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1
Enrekang pada siklus I (diperbaiki pada siklus II).
Bagian pembahasan merupakan bagian terpenting dari artikel hasil penelitian.
Pada bagian ini, penulis melakukan empat hal utama, yaitu (1) menginterpretasikan
temuan, (2) mengkonfirmasikan temuan dengan temuan atau teori yang sudah ada, (3)
memberikan penjelasan kesesuaian atau ketidaksesuaian temuan dengan temuan/teori
yang ada, dan (4) mendudukkan temuan ke dalam temuan atau teori yang sudah ada.
Dalam mendudukkan temuan ini bisa berupa mendukung, memodifikasi, menolak teori
yang ada, dan atau mengajukan teori yang bersifat baru sama sekali.
Contoh bagian pembahasan:
Hasil yang diperoleh yaitu timbulnya motivasi, kerja sama, peningkatan
kebaikan budi, kepekaan, tanggung jawab, toleransi, senang, dan kreatif dalam
mengembangkan gagasan. Merasakan kebermaknaan belajar, dengan indikator yang
ditetapkan oleh peneliti.
Pada tahap awal siswa mampu membangkitkan minat dan kreativitas menulis
karangan deskripsi. Tahap ini merupakan proses pembelajaran siswa agar merasa
senang dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi. Tahap ini pula dapat
mengaktifkan dan mengkreatifkan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
Siswa secara individu maupun kelompok menulis karangan deskripsi cukup
maksimal. Keberhasilan siklus II merupakan hasil refleksi pada siklus I dengan berbagai
menyempurnakan pembelajaran. Upaya peningkatan kemampun menulis karangan
deskripsi pada Sekolah Menengah Pertama terlihat dari hasil karyanya yang sesuai
dengan kategori, yaitu: (1) kesesuaian isi dengan tema, (2) jumlah kata, (3) pemilihan
kata, (4) organisasi karangan, (5) penggunaan EYD.
Penutup biasanya diisi dengan simpulan atau penegasan pendirian penulis atas
masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya. Simpulan berisi ringkasan dari uraian
mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Dari kedua hal ini dikembangkan pokok-
pokok pikiran (baru) yang merupakan esensi dari temuan penelitian. Penulisan simpulan
mengacu pada butir rumusan masalah yang dijawab dalam penelitian.
Banyak penulis yang berusaha menampilkan segala yang telah dibahas di bagian
terdahulu, secara ringkas. Sebagian penulis menyertakan saran atau pendirian alternatif.
Jika memang dianggap tepat bagian terakhir ini dapat disajikan dalam subbagian
10 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
tersendiri. Contoh bagian ini dapat dilihat pada berbagai artikel atau jurnal. Walaupun
mungkin terdapat beberapa perbedaan gaya penyampaian, misi bagian akhir ini pada
dasarnya sama; mengakhiri suatu diskusi dengan suatu pendirian atau menyodorkan
beberapa alternatif penyelesaian.
Saran berupa rekomendasi yang dikembangkan berdasarkan temuan penelitian.
Saran dapat dibuat dengan mengacu kepada tindakan praktis, pengembangan teori baru,
dan penelitian lanjutan. Rumusan saran atau rekomendasi dianjurkan agar dibuat
berdasarkan manfaat penelitian.
Bagian Akhir
Bagian akhir dari setiap artikel, baik artikel hasil penelitian maupun konseptual
adalah daftar rujukan. Daftar rujukan ditulis dengan memperhatikan ketentuan: (1)
hanya memuat daftar bahan yang dirujuk dalam teks, (2) semua rujukan dalam tubuh
artikel harus ditulis di dalam daftar rujukan, (3) tata tulis daftar rujukan mengikuti gaya
selingkung jurnal yang bersangkutan, (4) daftar rujukan disajikan pada halaman terakhir
artikel, dan bukan pada halaman baru, dan (5) daftar rujukan dapat memfasilitasi
pembaca mencari sumber yang dirujuk oleh penulis.
Artikel Konseptual
Artikel konseptual atau biasa juga disebut artikel nonpenelitian merupakan hasil
pemikiran atau hasil kajian pustaka. Artikel konseptual tersebut biasanya terdiri dari
beberapa unsur pokok, yaitu: (1) judul, (2) nama penulis, (3) abstrak dan kata kunci, (4)
pendahuluan, (5) bagian inti atau pembahasan, (6) penutup, dan (7) daftar rujukan.
Dalam artikel konseptual tersebut tidak ada bagian yang diberi subjudul "metode" dan
"hasil”.
Bagian Awal
Bagian awal suatu artikel konseptual, seperti halnya dengan artikel hasil
penelitian yang mencakup tiga hal, yaitu (1) judul, (2) nama dan identitas penulis, dan
(3) abstrak dan kata kunci. Ketiga hal tersebut dijelaskan satu demi satu.
Judul artikel konseptual harus mencerminkan dengan tepat masalah yang
dibahas. Pilihan kata dalam judul harus tepat, mengandung unsur utama masalah dan
jenisnya. Judul artikel konseptual sama dengan artikel hasil penelitian, yaitu tidak
terlalu panjang dan tidak terlalu pendek (5 s.d. 20 kata). Judul dapat ditulis dalam
bentuk kalimat berita atau kalimat tanya. Judul artikel konseptual harus dapat
11 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
menumbuhkan minat pembaca untuk membaca isi artikel. Hal ini penting karena artikel
konseptual pada dasarnya bertujuan untuk membuka wacana diskusi, argumentasi,
analisis, dan sintesis pendapat para ahli atau pemerhati bidang tertentu. Untuk itulah,
judul artikel konseptual harus memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca.
Contoh judul artikel konseptual:
Professional Development through Teaching Portfolio (oleh Sri Widayati,
Universitas Negeri Malang, dimuat dalam Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 15,
Nomor 2, Juni 2008, hlm.128 -134).
Teknik penulisan nama dan identitas penulis yang diuraikan pada artikel jenis
hasil penelitian diberlakukan pula pada penulisan artikel konseptual, yaitu meliputi (1)
nama, profesi, asal lembaganya, dan alamat korespondensi, (2) tanpa gelar akademik,
(3) pencantuman nama beserta identitas penulis pada catatan kaki di halaman pertama,
dan (4) apabila penulis lebih dari dua orang, maka yang ditulis di bawah judul hanya
penulis utama diikuti dengan dkk. di belakangnya, dan (5) nama penulis yang lain
ditempatkan pada catatan kaki atau catatan akhir.
Artikel konseptual berisikan hal yang esensi dari isi artikel, dan bukan berupa
kata pengantar atau komentar penulis. Dengan abstrak, diharapkan pembaca dapat
mengetahui secara singkat tentang garis besar isi keseluruhan artikel. Dalam abstrak,
tabel, gambar, perujukan, kutipan, atau singkatan harus dapat dikenali. Teknik
penulisanya sama dengan artikel hasil penelitian, yaitu panjang tulisan 50-75 kata, yang
ditulis dalam spasi tunggal dalam satu paragraf. Pada jurnal ilmiah yang terakreditasi,
umumnya abstrak ditulis dalam bahasa Inggris. Hal ini dimaksudkan agar dapat dibaca
oleh masyarakat internasional.
Kata kunci diberikan pada akhir abstrak untuk menggambarkan istilah yang
mewakili ide atau konsep dasar yang terkait dengan ranah permasalahan yang dibahas.
Kata kunci berfungsi untuk memayar isi artikel dengan komputer atau sistem pencarian
isi artikel dengan cepat. Untuk itu, maka penyajian kata kunci dalam artikel perlu
memperhatikan (1) istilah/kata yang digunakan memang mewakili gagasan dalam ranah
yang dibahas, (2) terdiri atas 3 s.d.5 kata atau kelompok kata yang dapat diambil dari
judul, abstrak, tubuh artikel, dan buku referensi bidang ilmu terkait.
Contoh abstrak dan kata kunci artikel konseptual:
Abstract: instructional management is one strategy in variable of
instructional. Instructional strategy comprises three components:
12 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
management, delivery and organizing strategies, student’s progress reports,
and motivation management and student’s learning control. The paradigm
in instructional management described above is compatible with the
contructivist approach to learning, in that aspects of the instructional
management are also found in the principles for contructivist learning in the
learning environment management can be ofered as prescriptive measures
in instructional management.
Kata kunci: instructional management, contructivist theory, prescriptive
measures.
Pendahuluan berfungsi untuk mengantarkan pembaca secara langsung ke inti
pokok yang dibahas dalam artikel. Penulisan pendahuluan seyogyanya mengacu pada:
(1) hal yang dapat menarik pembaca, misalnya adanya kesenjangan atas suatu fenomena
yang dijadikan pokok bahasan, (2) memberikan acuan (konteks) masalah yang dibahas,
(3) menampilkan hal yang belum jelas/belum tuntas dibahas sebelumnya, (4)
menjelaskan kaitan antara hubungan fenomena yang dibahas, dan (5) diakhiri dengan
rumusan masalah atau tujuan penulisan.
Bagian Inti
Bagian inti artikel memaparkan pembahasan atas suatu pokok masalah yang
dibahas. Isi bagian ini sangat beragam dan tergantung pada pokok gagasan yang
dibahas. Bagian inti ini merupakan jabaran pengembangan gagasan tingkat artikel
(komponen pembentuk gagasan yang bersifat umum) ke pengembangan gagasan tingkat
bagian artikel yang dituangkan ke dalam subbab artikel. Dari pengembangan gagasan
ini dijabarkan lagi ke gagasan tingkat paragraf.
Prinsip pengembangan isi artikel ini dipilah menjadi dua, yaitu pengklasifikasian
dan pembagian. Prinsip pengklasifikasian adalah mengungkap serangkaian gagasan,
memisah, dan mengkategorikan sesuai dengan karakteristiknya. Prinsip pembagian
adalah melakukan pembagian gagasan yang kompleks ke dalam komponen-komponen.
Penerapan prinsip pengembangan gagasan ini tidak boleh melanggar kaidah
kelengkapan, konsistensi, dan keruntutan.
Isi bagian inti dalam artikel konseptual diharapkan lebih merepresentasikan: (1)
kupasan gagasan, analisis, argumentatif, komparasi, dan pendirian dan atau sikap
penulis atas masalah yang dibahas; (2) kupasan gagasan disajikan secara analisis kritik
dengan urutan yang logis; (3) menghindari sikap instruktif; dan (4) kupasan tidak terlalu
panjang dan tidak enumeratif seperti diktat.
13 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
Bagian Penutup dan Daftar Rujukan
Penutup artikel konseptual dapat berupa ringkasan gagasan analisis kritis atau
simpulan. Penutup berupa ringkasan gagasan analisis kritis, apabila uraian dalam artikel
belum sampai atau belum cukup untuk menarik simpulan atas pembahasan masalah
yang dikemukakan. Hal ini dimungkinkan tahap simpulan akan dicapai setelah dua atau
tiga sajian artikel berikutnya. Penutup berupa simpulan, apabila pembahasan atas suatu
masalah yang dikaji dipandang telah cukup untuk menarik simpulan. Pada simpulan ini
ditegaskan pendirian penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya.
Contoh penutup atau simpulan artikel konseptual:
Konsep pemikiran tentang Demokrasi Ekonomi pada prinsipnya adalah
khas Indonesia. Menurut M. Hatta, konsep Demokrasi Ekonomi
berlandaskan pada tiga hal, yaitu: (a) etika sosial yang tersimpul dalam
nilai-nilai Pancasila; (b) rasionalitas ekonomi yang diwujudkan dalam
perencanaan ekonomi oleh negara; dan (c) organisasi ekonomi yang
mendasarkan azas bersama/koperasi.
Daftar rujukan merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu tulisan artikel, baik
pada penulisan artikel konseptual maupun artikel penelitian. Oleh karena itu,
keberadaannya menjadi penting dan ikut menentukan kualitas artikel yang ditulis
seseorang. Secara umum penulisan daftar rujukan yang telah diuraikan pada artikel hasil
penelitian dapat diberlakukan pada penulisan daftar rujukan pada penulisan artikel
konseptual. Contoh daftar rujukan yang tertulis di bawah sebagai daftar rujukan yang
digunakan dalam tulisan ini.
Menerbitkan Artikel pada Jurnal
Sebuah artikel yang dapat diterbitkan pada suatu jurnal ilmiah harus sesuai
dengan gaya selingkung jurnal ilmiah tersebut. Oleh karena itu, sebelum menulis artikel
untuk tujuan dipublikasikan pada jurnal, terlebih dahulu harus memperhatikan gaya
selingkung jurnal ilmiah yang akan memuatnya. Untuk mengetahuinya dapat dibaca
pada bagian halaman terakhir suatu jurnal. Itulah sebabnya, seseorang yang ingin
artikelnya dimuat biasanya diwajibkan menjadi pelanggan jurnal.
14 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
Gaya Selingkung Jurnal Ilmu Kependidikan LPMP Sulawesi Selatan
Persyaratan sebuah naskah untuk dimuat pada Jurnal Ilmu Kependidikan LPMP
Provinsi Sulawesi Selatan dipaparkan berikut ini.
1. Artikel diangkat dari hasil penelitian atau non penelitian (ada temuan) di bidang
kependidikan.
2. Artikel ditulis dengan Bahasa Indonesia/Bahasa Inggris, naskah belum pernah
diterbitkan media lain, diketik 2 spasi dengan huruf Times New Roman,ukuran
font 11 pada kertas kuarto, jumlah 10-20 halaman dilengkapi abstrak sebanyak
75-100 kata dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia disertai kata-kata
kunci. Nama penulis dicantumkan tanpa gelar akademik dan ditempatkan di
bawah judul pada halaman pertama naskah yang disertai dengan.nama instansi,
alamat instansi, nomor telepon, serta alamat e-mail penulis. Naskah dikirim
dalam bentuk print out sebanyak 2 eksamplar dan disertai dengan disket/CD-
nya.
3. Artikel hasil penelitian ditulis bahasa Indonesia atau Inggris dengan format esai
(naratif) dengan memuat Judul (mencerminkan masalah yang diteliti, mengikuti
kaidah kebahasaan dan tidak terlalu panjang/pendek); narna penulis (tanpa gelar
akademik); abstrak (menggambarkan masalah, tujuan, metode dan hasil
penelitian maksimum 100 kata); kata kunci dan isi isi artikel mempunyai
struktur, sistematika serta presentase jumlah halaman sebagai berikut
(sistematika/struktur ini hanya sebagai pedoman umum. Penulis dapat
mengembangkannya sendiri asal sepadan dengan pedoman ini)
a. pendahuluan (tanpa judul) meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, ringkasan kajian teoretik yang relevan, mengemukakan
pendekatan pemecahan masalah. (20 %)
b. Metode yang berisi rancangan/model, populasi, sampel dan data, tempat dan
waktu, teknik dan instrumen pengurnpulan data serta teknik analisis data.
(15%)
c. Hasil yang menunjukkan hasil bersih analisis data, memanfaatkan secara
efektif bentuk penyajian non-naratif (grafik, tabel, diagram); tidak
mengulang sebut apa yang sudah ditampilkan dalam grafik atau tabel; secara
keseluruhan berstruktur naratif. (20%).
15 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
d. Pembahasan menginterpretasikan secara tepat hasil penelitian, mengaitkan
secara argumentatif temuan penelitian dengan teori yang relevan,
menggunakan bahasa yang logis dan sistematik. (30%)
e. Kesimpulan dan Saran hendaknya sesuai dengan hasil penelitian, tidak
melampaui kapasitas temuan penelitian dan saran-saran yang diajukan logis.
(15%)
f. Daftai Rujukan hanya memuat sumber yang dirujuk di dalam artikel.
4. Artikel pemikiran (non-penelitian) memuat judul (mencerminkan masalah yang
diteliti, mengikuti kaidah kebahasaan dan tidak terlalu panjang/pendek); nama
penulis (tanpa gelar akademik); abstrak (berfungsi sebagai ringkasan, bukan
pengantar atau komentar penulis, maksimum 100 kata); kata kunci dan isi. Isi
artikel mempunyai struktur dan sistematika serta persentasenya dari jumlah
halaman sebagai berikut (Sistematika/struktur ini hanya sebagai pedoman
umum. Penulis dapat mengembangkannya sendiri asalkan sepadan):
a. pendahuluan (tanpa judul) meliputi gambaran ringkas masalah dengan
menekankan nuansa ketaktuntasan, kontroversi, pendapat altematif serta
menekankan tujuan pembahasan. (10%)
b. pembahasan meliputi perbandingan berbagai pendapat secara kritis, objektif,
logis dan sistematik, mengandung pernyataan sikap atau pendirian penulis
tentang masalah yang dibahas. (70%)
c. penutup yang meliputi kesimpulan dan saran (sejalan dengan pendirian
penulis). (20%)
d. Daftar rujukan memuat semua rujukan yang telah disebut di dalam artikel.
5. Sumber rujukan sedapat mungkin pustaka terbitan 10 tahun terakhir. Rujukan
yang diutamakan adalah sumber primer berupa laporan penelitian (termasuk
skripsi, tesis, disertasi) atau artikel dalam jurnal dan majalah ilmiah.
6. Perujukan dan pengutipan, mengunakan teknik perujukan berkurung (nama,
tahun). Pencantuman sumber pada kutipan langsung disertai keterangan tentang
nomor halaman tempat asal kutipan. Contoh: Hernandez, l997:150).
7. Daftar Rujukan disajikan mengikuti tata cara seperti contoh berikut dan
diurutkan secara alfabetis dan kronologis.
Buku:
16 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
Arends, R.I. 1997. Classroom Intructional and Management. NewYork: Mc.
Graw-Hill.
Artikel jurnal atau majalah:
Suradi. 2005. Tinjauan tentang Implementasi Pembelajaran Kooperatif dalam
Pembelajaran Matematlka, Jurnal Ilmu Kependidikan, 2 (l) 2: 21-40.
Artikel dalam Koran:
Koesoema, D. 29 Ju1i, 2008. Miopi Kebijakan Pendidikan. Kompas, hlm. 6.
Tulisan/berita dikoran (tanpa nama pengarang)
Kompas. 29 Ju1i, 2008. Guru Kritis Dijatuhi Sanksi, hlm. 14.
Dokumen Resmi:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan. 2004. Buku Panduan Program
Pengalaman Lapangan I. Surabaya:Universitas Negeri Surabaya.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Cemerlang.
Buku Terjemahan:
Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian:
Astuty, Daswatia. 1999. Pengaruh Sikap, Kebiasaan Belojar, dan Perhatian
OrangTua terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SD Negeri di
Kotamadya Ujung Pandang. Tesis tidak diterbitkan. Makassar PPS
UNM.
Internet (Karya Individual):
Strong, J. 2001. Making Literacy Across the Curriculum Effective, (Online),
(http://www. Literacytrust.org.uk/pubs/juliasec.html, diakses 4
November 2007).
Internet (Artikel dalam Jurnal Online):
Khaeruddin, 2006. Pembelajaran Sains-Fisika Melalui Strategi Numbered Head
Together (NHT) pada pokok Bahasan Kalor di SMA. Jurnal Ilmu
Kependidikan. (Online), Volume 3, No.1 (http://bpgupg.go.id, diakses 1
Januari2008).
17 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
8. Naskah diketik dengan memperhatikan aturan penggunaan tanda baca dan ejaan
yang dimuat dalam pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan.
9. Pengiriman naskan disertai dengan alamat, nomor telepon, fax atau e-mail (bila
ada). Pemuatan atau penolakan naskah akan diberitahukan secara tertulis.
Naskah yang tidak dimuat akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis.
10. Penulis yang artikelnya dimuat akan mendapat imbalan berupa nomor bukti
pemuatan sebanyak 2 (dua) eksemplar.
11. Sebagai prasyarat bagi pemrosesan artikel, para penyumbang artikel wajib
menjadi pelanggan minimal selama satu tahun. Penulis yang artikelnya dimuat
wajib memberikan kontribusi biaya cetak sebesar Rp 50.000,00 (lima puluh ribu
rupiah).
12. Artikel 2 (dua) eksemplar dan disketnya dikirim paling lambat l (satu) bulan
sebelum bulan penerbitan kepada:
JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN
Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Seksi Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP)
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Selatan,
Jl. A. P. Pettarani Makassar 90222 Telepon (0411) 873565 dan fax (0411) 873513.
Homepage: http://www. bpgupg. go. id e-mail: [email protected]
18 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
PENUTUP
Secara umum, ada dua perbedaan antara penulisan artikel hasil penelitian dan
artikel konseptual. Perbedaan pertama, yakni terletak pada sifat substansi isi yang ditulis
ke dalam artikel. Substansi isi yang ditulis pada artikel hasil penelitian berupa hasil
pemikiran yang sudah ditemukan dari kegiatan penelitian, sedangkan substansi isi pada
artikel konseptual berupa ide/gagasan penulis yang bersifat hasil analisis kritis terhadap
suatu masalah yang dikaji. Perbedaan kedua, yakni pada aspek anatomi kedua jenis
artikel ilmiah, yaitu (1) anatomi artikel hasil penelitian ada subbagian metode, hasil,
sedangkan pada artikel konseptual tidak ada subbagian metode dan hasil, (2) substansi
isi abstrak pada artikel hasil penelitian lebih ditekankan pada masalah dan atau tujuan,
metode, dan hasilnya, sedangkan pada artikel konseptual lebih ditekankan pada hal
penting tentang gagasan yang dikembangkan dalam artikel, dan (3) anatomi artikel
hasil penelitian, penutup berisi simpulan dan atau saran (bila dipandang sangat perlu),
sedangkan pada artikel konseptual berisi ringkasan analisis atau simpulan berbentuk
sintesis.
Teknik penulisan artikel hasil penelitian dan artikel konseptual merupakan
wahana berkomukasi ilmiah yang menarik, efektif dan efisien. Keduanya memiliki
kesamaan tuntutan persyaratan yang perlu diikuti. Kesamaan tuntutan persyaratan
tersebut, antara lain: (1) aspek tuntutan kualitas substansi isi, (2) keutuhan dan
keruntutan pengembangan gagasan, (3) penerapan kaidah pengolahan karya ilmiah,
dan (4) ketaatasasan terhadap tata tulis ilmiah. Dengan mengetahui kedua teknik
tersebut, penulis artikel dapat menghasilkan artikel yang dikehendaki.
19 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=353:artikel-ilmiah-jurnal&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
DAFTAR RUJUKAN
Ba’im. 2012. Bimbingan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta: Ombak.
Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nursyamsu. 2009. “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Melalui
Pembelajaran Kooperatif Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Enrekang,” Jurnal Ilmu
Kependidikan, Volume 6, Nomor 2, September 2009.
Suherli. 2008. Menulis Karangan Ilmiah, Kajian dan Penunutun dalam Menyusun
Karya Tulis Ilmiah. Depok: Arya Duta.
Ulfatin, Nurul. 2010. “Penulisan Artikel Ilmiah”, bahan pelatihan karya tulis WI, yang
dilaksanakan Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di
Bogor.