ARSITEKTUR TRADISIONAL VS PERKEMBANGAN GLOBAL SEBAGAI DOMINASI BUDAYA KAPITALISME MODEREN-HAMAH...

7

Click here to load reader

Transcript of ARSITEKTUR TRADISIONAL VS PERKEMBANGAN GLOBAL SEBAGAI DOMINASI BUDAYA KAPITALISME MODEREN-HAMAH...

Page 1: ARSITEKTUR TRADISIONAL VS PERKEMBANGAN GLOBAL SEBAGAI DOMINASI BUDAYA KAPITALISME MODEREN-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR TRADISIONAL JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

1J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

ARSITEKTUR TRADISIONAL VS PERKEMBANGAN GLOBAL SEBAGAIDOMINASI DALAM BUDAYA KAPITALISME MODEREN

(J.F. Hamah Sagrim)

Kajian terhadap globalisasi pasar bebas ini sebagai suatu gejala dominasi buday baru. Inimenurut kami bahwa globalisasi pasar bebas merupakan suatu gejala dominasi budaya yang manabukan sekedar fenomena perubahan style atau fashion belaka, melainkan ini akan menjadi suatufenomena sejarah. Inti daripada kajian ini adalah mengungkapkan suatu transformasi sosial simbolikdalam ruang kebudayaan dengan transformasi historis dalam model kapitalisme global. Modelkapitalime ini merupakan suatu penetrasian dan kolonisasi terhadap model-model sosial lokalsebagai budaya dari sebuah Negara atau bangsa, dengan ketidak sadaran (unconciousness), yakniberupa penghancuran sistem sosial budaya pra-kapitalis (termasuk penghancuran gaya aliranarsitektur tradisional) dan kelahiran globalisasi pasar bebas sebagai budaya kaptalisme yangmendominasi (termsuk gaya dan syle kapitalisme akan diterapkan di daerah non-kapitalisme).

Mengikuti akar tahapan perubahan momen pasar global sebagai suatu pengarahan akan dominasibudaya kapitalisme, maka kami mencoba mengkaji dengan menganalisis sosial budaya suatu bangsaatau Negara dengan mencoba mensejajarkannya pada pasar global yang mana merujuk pada suatudominasi budaya yang kapital, bahwa peralihan struktur daripada sosial budaya suatu Negara ataubangsa akan bergantung pada cepat atau lambatnya daya cerap bangsa atau Negara itu sendiri danjuga akan tercermin dalam perubahan kebudayaan mereka, karena terlihat bahwa hubungan inibegitu sangat kompleks. Menurut kami, dalam era globalisasi atau pasar bebas ini, akan terjadiledakan kebudayaan yang sangat luarbiasa. Biasnya disegala aspek kehidupan masyarakat diseluruhduni yang mungkin pernah disebut oleh Jameson, sebagai (dominasi budaya). Dominasi budaya inipada akhirnya serta merta akan memaksa dan mensubtitusikan setiap nilai-nilai budaya suatu bangsaatau Negara tertentu untuk mengikutinya. Hal ini akan terjadi di Indonesia dan khususnya wilayahJawa Tengah.

Didalam globalisasi dan pasar bebas seperti begini, konsep bangsa atau Negara seperti konsepsosial budaya mereka mengenai pembagian dan otonomi kerja dalam ruang sosial budaya bangsa atauNegara yaitu (ruang ekonomi bangsa atau Negara, ruang budaya bangsa atau Negara, ruang politikbangsa atau Negara) akan dilebur menjadi ruang ekonomi global, ruang budaya global, dan ruangpolitik global. Inilah masa-masanya yang boleh dikatakan bahwa ruang-ruang bangsa atau Negaraakan menjadi runtuh. Yaitu ruang ekonomi bangsa atau Negara, ruang sosial, ruang budaya, dan ruangpolitik bangsa atau Negara, akan diubahkan atau dilebur kedalam suatu sistem yaitu sistemglobalisasi. Salah satu persoalan utama yang perlu diperhatikan lagi, bahwa semua ini akan beralihmenjadi sesuatu yang global, termasuk didalamnya gaya arsitektur yang tradisional akandisubtitusikan dengan gaya kapitalisme dan bentuk arsitektur global. Sebenarnya ini sudah terlihatdengan bentuk-bentuk arsitektur eropa yang telah dikembangkan begitu banyak di Indonesia, inibukan sekedar arsitektural, melainkan sudah menunjukkan bahwa proses penjajahan arsitektur danproses dominasi budaya Eropa yang notabene sebagai Negara kapitalisme sudah diterapkan, tinggal

Page 2: ARSITEKTUR TRADISIONAL VS PERKEMBANGAN GLOBAL SEBAGAI DOMINASI BUDAYA KAPITALISME MODEREN-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR TRADISIONAL JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

2J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

menunggu waktunya untuk ditingkatkan. Perlu untuk disadari bahwa, Apabila sistem sosial budayamasyarakat Indonesia dan Negara non-kapitalisme lainnya tidak dapat mampu bersaing pada pasarglobal sebagaimana Negara-negara kapitalisme, maka sudah pasti bahwa potensi besar bagi sistemglobalisasi ini sebagai suatu kekuatuan sistem yang terpuruk bagi Negara-negara non-kapitalisme itusendiri. Dengan kata lain bahwa sosial, budaya, ekonomi, politik yang kuat akan tetap ada danbersaing, tetapi yang lemah atau tidak mampu bersaing, akan hilang atau mengalami suatudiskriminasi sosial, budaya, ekonomi dan politik besar-besaran.

Beberapa hal menurut kami yang mengakibatkan terjadinya pergeseran dan kematian sebuahbudaya bangsa adalah; (1) manusia, cenderung sebagai peniru, membuka diri, tidak inginmengembangkan identitasnya. (2) Politik, sebagai bentuk kekuasaan yang mendominasi. (3) Agama,sebagai bentuk sekular yang cenderung mengarahkan manusia dengan dogmatika. (4) Ekonomi,sebagai wakaf atau power yang mempengaruhi serta mengalahkan ideologi. Semua ini yang terutamaadalah manusianya. Segala batasan-batasan sosial, budaya, ekonomi, dan politik lokal, sebagaiproduk suatu bangsa sebelumnya yang dikenal sebagai falsafah dan identitas mereka akan diterabasdan direduksi hingga pada tahap kepunahan. Tidak ada lagi kononisasi atau institusionalisasiakademisi terhadap produk ini. Menurut kami, pasar global sebagai budaya kapitalisme, karena“semua produk-produk sebuah bangsa atau Negara seperti sosial, budaya, ekonomi dan politikmereka, akan terintegrasi dalam produk-produk global”.

Pasar global sebagai dominasi budaya kapitalis ini akan memaksa segala sesuatu yang lokal(termasuk arsitektur) untuk dilebur agar menjadi sesuatu yang global dengan tujuan untukdisejajarkan dengan sesuatu yang global agar supaya mampu menduduki kesetaraan globalisasisebagai tuntutan utama sehingga mendorong budaya kapitalisme untuk berinovasi yang baru. Eraglobalisasi ini akan ditandai oleh komodifikasi besar-besaran dihampir seluruh ruang kehidupan, baikterhadap alam fisik maupun terhadap tubuh manusia juga. Dengan kata lain, dominasi globalisasiadalah suatu dominasi budaya pasar global yang terjadi secara struktural dengan menampilkan suaturepresentasi kultural kapitalisme global dan ideology kapitalisme global. Hal ini akan semakinmenarik bagi kaum kapitalisme sebagai pemain utama, sedangkan kaum non-kapitalisme akan sebagaiorang yang merasa didiskriminasikan, dan tergolong kaum yang lemah bahkan disakiti dan inilahsuatu tragedi yang memilukan. Kaum non-kapitalis ini secara sosial akan kita sebut sebagai kaum“konsumen”.

Ada beberapa elemen-elemen baru dalam globalisasi pasar bebas nanti, yaitu:Pertama : Akan munculnya formasi-formasi global yang baru, organisasi-organisasi yang bersifatglobal, dan transglobalisasi yang mendominasi dunia dan monopoli sebagai ruang-ruang lokal danmenjadi batas-batas tersendiri.Kedua : Globalisasi sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam tatanan dunia kapitalisme global yangbaru dan ini tidak akan terikat pada satu Negara, tetapi akan memberikan suatu nuansa keuntungankepada Negara tertentu yang mana direpresentasikan dalam bentuk suatu kekuasaan dan pengaruhyang begitu besar ketimbang suatu Negara manapun (non-kapitalis). Globalisasi ini juga akan berlakudalam kerja yang memungkinkan adanya eksploitasi besar-besaran yang terus berlanjut terhadap paratenaga ahli dan pekerja dinegara-negara miskin guna mendukung kinerja modal multiglobalisasi.Dalam hal ini akan merujuk bahwa semua akan mengarah kesana dan banyak yang tersedot olehaliran dunia ketiga yang sudah maju, bersamaan dengan akibat-akibat sosial yang sudah lazimmeliputi krisis buruh tradisional dan kelas elit pada skala global.

Page 3: ARSITEKTUR TRADISIONAL VS PERKEMBANGAN GLOBAL SEBAGAI DOMINASI BUDAYA KAPITALISME MODEREN-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR TRADISIONAL JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

3J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

DAFTAR PUSTAKA

Atmadi, P. 1979. Beberapa patokan perencanaan bangunan candi. Yogyakarta: Universitas gajah Mada,Disertasi, Fakultas Teknik, 1984. Apa yang Terjadi Pada Arsitektur Jawa. Yogyakarta: LembagaJavanologi. Dakung, S. 1981. Arsitektur tradisional daerah Istimewa Yogyakarta. ProyekInventarisasidan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. Jakarta: Departemen Pendidikan danKebudayaan.

Eliade, M. 1959. The Sacred and the Profane.The nature of the religion. Diterjemahkan olehWillard R.Trask.A. New York: Harvest Book, Harcourt, Brace& World,Inc.

Hamzuri, ......., Rumah tradisional Jawa. Proyek Pengembangan Permusiuman DKI. Jakarta: DepartemenPendidikan dan kebudayaan.

Ismunandar, K.R. 1986. Joglo,Arsitektur rumah tradisional Jawa. Semarang: Dahara Prize. Lombard, D.1999. Nusa Jawa: Silang budaya, warisan kerajaan-kerajaan konsentris.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Munitz, M.K. 1981. Space, Time and Creation: Philosophical aspects of scientific cosmology.

New York: Dover.Priyotomo, J. 1984. Ideas and forms of Javanese Architecture. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.Santosa, R.B. 2000. Omah, membaca makna rumah Jawa. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.Selosumarjan. 1962. Social changes in Yogyakarta. Ithaca: Cornell University Press.Suseno, M.F. 1984. Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Orang Jawa.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Setiawan, A.J. 1991. Rumah tinggal orang Jawa;Suatu kajian tentang dampak perubahan wujud arsitektur

terhadap tata nilai sosial budaya dalam rumah tinggal orang Jawa di Ponorogo. Jakarta:Universitas Indonesia, Tesis.

Berke, D. (1997). Thoughts on The Everyday. Dalam Steven Harris dan Deborah Berke (Ed.),Architecture of The Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Harris, S. (1997). Everyday Architecture. Dalam Steven Harris dan Deborah Berke (Ed.), Architectureof The Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Wigglesworth, S. & Till, J. (1998). The Everyday and Architecture. Architectural Design.Fausch, D. (1997). Ugly and Ordinary: The Representation of the Everyday . Dalam Harris, S. danBerke, D. (Ed.), Architecture of the Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Harris, S. (1997). Everyday Architecture. Dalam Harris, S. dan Berke, D. (Ed.), Architecture of theEveryday. New York: Princeton Architectural Press.Lefebvre, H. (1997). The Everyday and Everydayness. Dalam Harris, S. dan Berke, D. (Ed.),Architecture of the Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Catanese, A. J. & Snyder, J. C. (1991). Pengantar Arsitektur. Jakarta: Penerbit ErlanggaO’Gorman, J. F. (1997). ABC of Architecture. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

Page 4: ARSITEKTUR TRADISIONAL VS PERKEMBANGAN GLOBAL SEBAGAI DOMINASI BUDAYA KAPITALISME MODEREN-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR TRADISIONAL JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

4J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

Rasmussen, S. E. (1964). Experiencing Architecture. Cambridge: The MIT Press.Shepheard, P. (1999). What is Architecture? Cambridge: The MIT Press.Wigglesworth, S. & Till, J. (1998). The Everyday and Architecture. Architectural Design.Berke, D. (1997). Thoughts on The Everyday. Dalam Steven Harris dan Deborah Berke (Ed.),Architecture of The Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Harris, S. (1997). Everyday Architecture. Dalam Steven Harris dan Deborah Berke (Ed.), Architectureof The Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Wigglesworth, S. & Till, J. (1998). The Everyday and Architecture. Architectural Design.http://juanfranklinsagrim.blogspot.comhttp://www. Hamah.socialgo.comGoogle terjemahan bebas, tentang kebudayaa, arsitektur, kota.

Page 5: ARSITEKTUR TRADISIONAL VS PERKEMBANGAN GLOBAL SEBAGAI DOMINASI BUDAYA KAPITALISME MODEREN-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR TRADISIONAL JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

5J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

TENTANG PENULIS

Juan Frank Hamah Sagrim, Lahir di lembah perbukitan Hamah Yasib,Kampung Sauf, Distrik Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada06 April 1982. Ayah Nixon Sagrim (alm) dan Ibu Marlina Sagrim/Sesa.Orang tua bekerja sebagai Penginjil di lingkungan Klasis GKI Maybrat,dan tenaga Medic Klasis GKI Maybrat. Hamah adalah anak Kedua dariempat Bersaudara, (Jeremias, Daud Itas, dan Desi Sah Bolara).Pendidikan: SD Bethel Sauf, SLTP N1 Ayamaru, SMA YPK 1Ebenhaezer Sorong. Melanjutkan Kuliah di Institut Teknologi Adhi TamaSurabaya “ITATS” Jurusan Teknik Arsitektur, pindah danMelanjutkannya di Universitas Widya Mataram Yogyakarta, 2006, padaJurusan yang sama. Aktivitas Ekstra: Menjadi Tutor Pelatihan Mengetik10 jari bersama Missionaris Jerman Tn. Hesse dkk. Di wilayah Maybrat,Imian, Sawiat, Tehit, thn.2000. Sekretaris Ikatan Mahasiswa Papua se-Jawa timur Surabaya, 2004, Menjabat Ketua Ikatan Mahasiswa Papua se-Jawa Timur 2005. Anggota Ikatan Arsitektur Asia Pacific 2003. Anggota Gerakan MahasiswaNasional Indonesia (GMNI) 2004. Team Perumusan Metode Belajar Mengajar Nusantara bersamaDirjen Pendidikan Tinggi RI 2006. Menjabat Koordinator Mahasiwa Arsitektur Asia Pacific Rayon IIIndonesia Bagian Tengah DIY 2006-2008. Anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)2008. Menjabat Ketua Asrama Mahasiswa Papua 2008. Menjabat Direktur Program Lembaga StudyPapua (LSP) 2007-2008. Anggota Luar Biasa University Harytake program UNESCO 2007-2008.Menjabat Sekretaris Umum Lembaga Intelektual Tanah Papua 2009-sekarang. Peneliti Tamu bidanglintas Budaya (researcher of cross culture) pada Yayasan Pondok Rakyat (YPR) DIY 2008-2009.Civitas Yayasan STUBE-hemat Yogyakarta 2007-sekarang. Tenaga Pengarah kerja padaperkumpulan seniman rantau di Yogyakarta 2009-sekarang. Agen Informan GRIC dan Pax Roman2008-2010. Anggota International Working Group (IWG) for Asia Africa to Globalization 2009-sekarang. Staf Ahli pada Team Peneliti dan Pemerhati Arsitektur Tradisional Nusantara UWMY,2010. Peneliti Lepas dan Penulis. Ketika Menulis Buku ini, masih aktif Sebagai MahasiswaUniversitas Widya Mataram Yogyakarta. Berkeinginan besar sebagai Peneliti dan Ilmuwan Muda.Beberapa Karya Tulis adalah:

• Makalah Ilmiah “ Kajian Tentang Keterkaitan Seni BudayaEtnic Negro Melanesoid Papua Dan Negroid Afrika”, 2009.

“Karya ini merupaka karya yang luarbiasa baginya daripada karya yang lain”Karya yang sudah diterbitkan adalah:

Page 6: ARSITEKTUR TRADISIONAL VS PERKEMBANGAN GLOBAL SEBAGAI DOMINASI BUDAYA KAPITALISME MODEREN-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR TRADISIONAL JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

6J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

HISTORY OF GOD IN TRIBALS RELIGIONKISAH TUHAN DALAM AGAMA SUKU

RAHASIA THEOLOGIA TRADISIONAL SUKU MAYBRAT IMIAN SAWIAT PAPUAWiyon-wofle

DIPARALELKAN DENGAN ALKITABBeberapa karya Tulis yang belum diterbitkan adalah:1. Arsitektur Tradisional suku Maybrat Imian Sawiat Papua “Halit-Mbol Chalit” dalam

Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Dengan Usulan Konsep Desain dari Bentuk Tradisionalke Bentuk Moderen. “sebagai suatu kajian ethno arsitektur”.

2. Sistem Kepemimpinan dan sistem Politik tradisional suku Maybrat, Imian, Sawiat “Ra Bobot-NaBobot-Big Man” dan Pengaruh Wanita Maybrat, Imian, Sawiat, Terhadap Lingkungannya .

3. Menyelamatkan Hutan Adat Papua Sebagai Suplai Oksigen Terbesar Dunia, dengan usulankonsep dan rekomendasi agar dalam pernyataan Protokol Kyoto mencanangkan pola penanganantata laksana lingkungan hidup untuk mengatasi Global warming dengan sistem communal.

4. Mengapa Orang Papua Diprediksikan akan Punah Pada tahun 2030?5. Tata Bahasa Maybrat. Disusun Dalam Bahasa Indonesia – Inggris –Maybrat.6. Penuntun Untuk Berpikir Bijaksana “The Bigest Thingking”.7. Bamboo in the socio cultural living society of Java - Kegunaan Bambu dalam kehidupan sosial

budaya masyarakat Jawa8. Teori Arsitektur Maybrat, Imian, Sawiat9. Pengaruh Arsitektur Terhadap Fenomena Lingkungan Alam10. Pendidikan Tradisional Wanita Maybrat, Imian, Sawiat - “Finya mgiar”.

Kini sedang mempersiapkan penyusunan buku barunya, yaitu:1. ENCYCLOPEDIA ADAT ISTIADAT BUDAYA MAYBRAT

2. KAMUS BAHASA MAYBRAT

Makalah-makalah kajian lain adalah:1. Menguak Imunity Rasial Diskriminasi Terhadap Orang Papua (Makalah Konferensi Asia-

Afrika) disampaikan pada “International Conference of 55th. Asia – Africa Sustainabelity”,Thaksin University-Mindanao, Moro, Philipines; March, 2009; UI Depok Jakarta, Oktober, 2009.

2. Benturan budaya lokal negara non kapitalisme dengan budaya global negara kapitalisme(Makalah Simposium) – disampaikan pada “Simposium nasional”. Kebudayaan dankeeksistensian local wosdom sebagai tatanan bangsa, UGM, Yogyakarta, Juni, 2008.

3. Pandangan Kontemporer Papua tentang keindonesiaan (Makalah Dialog) - disampaikan pada“Dialog Nasional, Ketahanan Negara”, UC UGM, Yogyakarta, July, 2010.

4. Usaha Melepaskan Papua Dari Cengkeraman Asing (Makalah Seminar Nasional)- disampaikanpada “ National Seminary”, UPI Bandung, September, 2009.

5. Penyusunan Metode Belajar Mengajar Nusantara Bersama DIKTI, (Makalah Pembelajaran,Student Equity), Quality Hotel Yogyakarta April, 2006.

Page 7: ARSITEKTUR TRADISIONAL VS PERKEMBANGAN GLOBAL SEBAGAI DOMINASI BUDAYA KAPITALISME MODEREN-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR TRADISIONAL JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

7J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

6. Peran Pemuda Dalam Memajukan Bangsa (Makalah Dialog), disampaikan dalam “DialogPemuda Nasional Regional II Indonesia Bagian Tengah”, Gedung Negara Gubernur Yogyakarta,Oktober, 2006.

7. Apa Peran Gereja di Tengah Pergolakan Umat Manusia di Tanah Papua (Makalah Diskusi),disampaikan dalam “Saresehan LITP”, Pogung Rejo Yogyakart, September, 2010.

8. SAVING EARTH’S HAS INTEGRAL LIFE SYSTEM: Can Asian-African Visions RescueBiodiversity from the West-born Globalization? (Makalah Konferensi) disampaikan dalam“Comemoration 55th. Asia-Afrika Conference”, Yogyakarta Indonesia, October, 25-27, 2010 -Rabat Moroco 23-25 Nopember, 2010.

9. Indegenous People In Papua and Asia Religion: DIVERSITY IN GLOBALIZED SOCIETY.(Makalah Konferensi) disampaikan dalam “The Role of Asia and Africa for a SustainableWorld 55 Years after Bandung Asian-African Conference 1955. Asia – Africa Summit,Yogyakarta-Molucas Nopember, 2010.

10. Kajian Kritis Tentang Pasar Bebas dan Pengaruhnya terhaap Ketahanan Negara nonKapitalisme. Kliping Pribadi, 2009

11. Pendidikan Zaman Pendudukan Bangsa Asing di Papua. Kliping Pribadi, 2010.12. Pranata Kehidupan Negara Berkembang. Kliping Pribadi, 2009.13. Struktur Fungsional Dominasi Budaya Kapitalisme. Kliping Pribadi, 2008.14. Memaknai Arsitektur Nusantara Sebagai Kearifan Lokal Di Era Globalisasi. Kliping Pribadi,

2010.15. Difusi Ajaran dan Pemikiran Kristen Dalam Konstelasi Kristen di Tehit, Maybrat, Imian,

Sawiat, Papua. Kajian sejarah. Kliping Pribadi, 2007.16. Evolusi Pemikiran Pembangunan. Kliping Pribadi, 2007.17. Kajian Kritis Tafsiran Yesus Kristus – Isa Almaseh dari Alkitab dan Al-Quran. Kliping

Pribadi, 2009.18. Refleksi Kehidupan Masyarakat Plural Moderen dan Majemuk Papua. Kliping Pribadi, 2010.19. Sejarah-Sejarah Alkitab dan yang berkaitan dengan Kejadian dalam Alkitab. Kliping Pribadi,

2008.20. Transisi Masyarakat Tradisional Indonesia. Kliping Pribadi, 2009.21. Teori konvergensi dan Pertumbuhan Ekonomi. Kliping pribadi, 2007.22. Arsitektur Tradisional dalam RENSTRA Pengembangan tata ruang kota berbasis kebudayaan

lokal. Kliping pribadi, 2008.23. Usulan teori dalam berarsitektur; Rasionansi Arsitektur, dan Empirisme arsitektur.

Kliping Pribadi, 2011.