Arif Pandega Ethical Clearances

23
Semarang, 9 April 2014 Lampiran : 3 (tiga) eksemplar Perihal : Permohonan Ethical Clearance. Kepada Yth : Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Di Semarang Sehubungan dibutuhkannya Ethical Clearance untuk penelitian kami dengan Judul : Analisis Program “ Behavior Based Safety Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Praktek “ Medical Waste Management” Perawat di Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang. Peneliti :Arif Pandega Putera Nagara Alamat :Jalan Hos Cokroaminoto No. 1 A Ungaran 50511 Kabupaten Semarang No.Telp/HP :085726934753 Maka dengan ini disampaikan permohonan Surat Ethical Clearance untuk penelitian tersebut. Atas perhatian dan bantuannya disampaikan banyak terima kasih. Pemohon,

description

hjg

Transcript of Arif Pandega Ethical Clearances

Page 1: Arif Pandega Ethical Clearances

Semarang, 9 April 2014

Lampiran : 3 (tiga) eksemplar

Perihal : Permohonan Ethical Clearance.

Kepada Yth : Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Diponegoro

Di Semarang

Sehubungan dibutuhkannya Ethical Clearance untuk penelitian

kami dengan

Judul : Analisis Program “ Behavior Based Safety “ Terhadap

Pengetahuan, Sikap, dan Praktek “ Medical Waste Management”

Perawat di Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang.

Peneliti : Arif Pandega Putera Nagara

Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No. 1 A Ungaran 50511

Kabupaten Semarang

No.Telp/HP : 085726934753

Maka dengan ini disampaikan permohonan Surat Ethical

Clearance untuk penelitian tersebut.

Atas perhatian dan bantuannya disampaikan banyak terima

kasih.

Pemohon,

Arif Pandega P.N.

25010311400105

Tembusan Yth :

1. Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP

2. Arsip

Page 2: Arif Pandega Ethical Clearances

PROTOKOL PENELITIAN

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Sekretariat : Lantai 2 Dekanat FKM UNDIP

Jl. Prof.Soedarto, SH. Tembalang Semarang

Telp/Fax : (024) 7460044

1. Nama Peneliti Utama : Arif Pandega Putera Nagara

2. Judul Penelitian : Analisis Program “ Behavior Based Safety “

Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Praktek “ Medical Waste Management”

Perawat di Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang.

3. Subjek : Perawat Ruangan Rumah Sakit Ken Saras

4. Perkiraan waktu yang akan digunakan menyelesaikan subjek : 2 minggu.

5. Ringkasan usulan penelitian, latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian:

RINGKASAN

A. Latar belakang .

Sebagai Institusi pelayanan kesehatan, Rumah sakit tidak hanya

menghasilkan sampah biasa, namun juga menghasilkan berbagai macam

limbah yang berupa benda cair, padat dan gas. Dengan banyaknya masyarakat

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan oleh karenanya diperlukan

pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit

(K3RS).

Sebagian limbah medis rumah sakit termasuk kedalam kategori limbah

berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius sangat penting untuk

dikelola secara benar. Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi,

limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan wadah bertekanan masih

Page 3: Arif Pandega Ethical Clearances

banyak yang belum dikelola dengan baik. Sedangkan limbah infeksius

merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran penyakit baik kepada

SDM Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar pasien ataupun masyarakat

di sekitar lingkungan Rumah Sakit. Beberapa risiko kesehatan yang mungkin

ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit antara lain penyakit menular.

Pada Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 yang dikeluarkan

Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa jumlah rumah sakit di Indonesia

pada waktu itu mencapai 1.372 unit.. Pengelolaan limbah medis yang berasal

dari rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan maupun laboratorium medis di

Indonesia masih di bawah standar. Bahkan banyak rumah sakit yang membuang

dan mengolah limbah medis tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sehingga akan meningkatkan resiko penularan penyakit akibat limbah tersebut.

Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh dr Joseph tahun 2005-

2007 mencatat bahwa angka KAK NSI mencapai 38-73 % dari total petugas

kesehatan.Sehingga perlu adanya upaya promosi untuk meningkatkan

pengetahuan kesadaran dan perilaku petugas kesehatan mengenai pengelolaan

limbah medis yang aman dan mengurangi resiko tertularnya suatu penyakit yang

didapatkan dari limbah medis tersebut. Mempromosikan perilaku aman di tempat

kerja merupakan bagian penting dari manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja dan merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan

kerja.

Program behavior based safety digunakan untuk menggambarkan

program yang berfokus pada perilaku pekerja sebagai salah satu penyebab

terjadinya kecelakaan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja. Program behavior based safety akan mengidentifikasi

pekerja yang berperilaku tidak aman kemudian mengarahkan pekerja tersebut

untuk berperilaku aman pada saat bekerja.

Page 4: Arif Pandega Ethical Clearances

Rumah Sakit Ken Saras yang letaknya di Kecamatan Bergas,

Kabupaten Semarang dirintis pembangunannya semenjak tahun 2007 dengan

ijin dari Bupati Semarang nomor 648/049761/2009 dan diresmikan pada tahun

2010. Memiliki tempat 200 tempat tidur dengan 6 ruangan yaitu Topas, Opal,

Emerald, safir,intan dan Diamond. Dimana jumlah perawat ruangan sebanyak 65

orang.

Dengan demikian Rumah Sakit Ken Saras masih sangat baru sehingga

masih terus berbenah diri dalam berbagai aspek managemen Rumah Sakit.

Data pasien rawat inap di Rumah sakit ini terjadi peningkatan setiap tahunnya,

data terakhir tahun 2012 jumlah pasien rawat inap sebanyak 3036 pasien

dengan data tiap bulannya terdiri atas januari ; 206, Februari ; 162, Maret ; 211,

April ; 196, Mei ; 255, Juni ; 239, Juli ; 268, Agustus ; 231, September ; 303,

Oktober ; 310, November ; 394, Desember ; 419, oleh karenanya sistem K3RS

terus disempurnakan untuk menunjang kesehatan dan keselamatan kerja baik

bagi pasiennya maupun karyawannya.

Namun dari pengamatan peneliti, selama bertugas di RS Kensaras

selama lebih dari 2 tahun semenjak saya mulai bekerja dari tahun 2010 sampai

sekarang, ada tiga permasalahan a) pengetahuan, b) kesadaran dan c) perilaku

petugas kesehatan mengenai pengelolaan limbah medis yang aman dan

mengurangi resiko tertularnya suatu penyakit yang didapatkan dari limbah medis

Rumah Sakit Ken Saras tersebut masih dibawah standar. Masih banyak perawat

yang membuang limbah medis pada tempat yang tidak sesuai, mencampur

antara limbah medis dengan limbah non medis. Bahkan masih ditemukan limbah

benda tajam tidak di buang pada tempat khusus benda tajam.

Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul thesis

Analisis Program Behavior Based Safety Pengaruhnya Terhadap Pengetahuan ,

Page 5: Arif Pandega Ethical Clearances

Sikap dan Praktek Medical Waste Management perawat di Rumah Sakit Ken

Saras Kabupaten Semarang.

B. Rumusan Masalah

Rumah Sakit Ken Saras merupakan instalasi yang masih sangat baru

sehingga K3RS masih sangat perlu dikembangkan dan di sosialisasikan kepada

seluruh karyawan Rumah Sakit. Peningkatan pengetahuan dan perilaku akan

kesadaran pengelolaan limbah medis masih sangat perlu dikarenakan masih

banyak perawat yang belum memahami pengelolaan sampah medis yang

seharusnya sudah menjadi kebiasaan dalam mengelola limbah medis dengan

benar.

Berdasarkan masalah yang ada, selanjutnya perumusan masalah disini

dapat diajukan sebagai pertanyaan penelitian sebagai berikut : Apakah program

”Behaviour Based Safety” berpengaruh terhadap “ Medical Waste Management”

pada tenaga perawat ruangan di Rumah Sakit Ken Saras?

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh “Behavior Based Safety Program”

Terhadap “Medical Waste Management” Pada tenaga perawat ruangan

Diamond di Rumah Sakit Ken Saras.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan Terhadap “Medical Waste

Management” Pada tenaga perawat ruangan Diamond di Rumah Sakit

Ken Saras.

b. Untuk mengetahui peningkatan sikap Terhadap “Medical Waste

Management” Pada tenaga perawat ruangan Diamond di Rumah Sakit

Ken Saras.

Page 6: Arif Pandega Ethical Clearances

c. Untuk mengetahui peningkatan Persepsi “Medical Waste

Management” Pada tenaga perawat ruangan Diamond di Rumah Sakit

Ken Saras.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Merupakan suatu informasi yang dapat dipergunakan sebagai data

pembanding bagi peneliti lain yang melakukan penelitian yang sejenis.

2. Bagi Magister Pasca Sarjana promosi kesehatan

Menambah kepustakaan dan wawasan keilmuan di bidang Kesehatan

dan Keselamatan kerja di rumah sakit khususnya di bidang pengelolaan

limbah medis dan Behavior Based Safety.

3. Bagi Rumah Sakit Ken Saras

a. Memberikan pengetahuan kepada tenaga perawat mengenai

manajemen limbah medis di Rumah Sakit yang aman dan mengikuti

standar dan akan dikembangkan kepada seluruh instalasi di Rumah

Sakit Ken Saras.

b. Memberikan informasi kepada manajemen rumah sakit mengenai

pentingnya penerapan Behavior Based Safety Program di seluruh

instalasi Rumah Sakit Ken Saras.

4. Bagi penulis

Merupakan sarana bagi penulis untuk melatih diri dalam mengetahui

cara dan proses berpikir ilmiah serta praktis sebagai penerapan ilmu

pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan di Program magister

promosi kesehatan.

6. Masalah Etika : (bagaimana pendapat saudara mengenai etika penelitian

yang mungkin timbul)

Page 7: Arif Pandega Ethical Clearances

Penelitian ini menerapkan etika penelitian sesuai ketentuan yang sudah

disepakati oleh informan penelitian secara ilmiah, antara lain :

- Menggunakan lembar kesediaan responden (informed consent)

- Nama dan alamat informan tidak dipublikasikan

- Pengumpulan data dilakukan melalui Kuisoner, Checklist dan kartu

observasi tanpa ada pemaksaan dan dilakukan pada tempat yang

sudah disepakati bersama.

7. Bila penelitian ini dikerjakan pada manusia, apakah percobaan binatang

juga dilakukan?

- Tidak

8. Prosedur perlakuan : frekuensi, interval dan jumlah perlakuan yang akan

diberikan, termasuk dosis dan pemberian obat.

- Tidak ada perlakuan terhadap responden, hanya melakukan pengisian

kuisoner, checklist observasi dan kartu observasi.

9. Bahaya langsung dan tidak langsung yang mungkin terjadi, segera atau

perlahan-lahan dan bagaimana cara pencegahannya

- Tidak ada bahaya yang ditimbulkan

10. Pengalaman formal (peneliti sendiri atau orang lain) mengenai perlakuan

yang akan dilakukan :

- Tidak ada perlakuan pada subjek penelitian

11. Bila penelitian ini dilakukan pada penderita, tunjukkan keuntungan-

keuntungannya :

- Penelitian ini tidak dilakukan pada penderita, tetapi pada perawat

ruangan Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang, dimana hasil

penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan perilaku yang baik dalam

pengelolaan limbah medis yang sampai saat ini masih belum baik.

Page 8: Arif Pandega Ethical Clearances

12. Bagaimana cara pemilihan penderita atau sukarelawan sehat ?

- Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposif

random sampling dari seluruh populasi perawat ruangan yang

bekerja di Rumah Sakit Ken Saras.

13. Bila penelitian ini dikerjakan pada manusia, jelaskan hubungan antara

responden dengan peneliti :

- Peneliti saat ini sedang menempuh pendidikan di Program Studi

Magister Promosi Kesehatan Pascasarjana UNDIP Semarang,

konsentrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Peneliti juga

bekerja sebagai dokter mitra di Rumah Sakit yang di teliti.

- Responden adalah perawat ruangan yang melakukan pelayanan di

Rumah Sakit Ken Saras di Kabupaten Semarang.

- Terdapat hubungan antara responden dan peneliti, yaitu sama sama

karyawan Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang.

14. Bila penelitian ini dikerjakan pada penderita, jelaskan cara diagnosis dan

nama dokter yang bertanggung jawab mengobati :

- Tidak ada

15. Jelaskan registrasi yang dilakukan selama studi, termasuk penilaian efek

samping dan komplikasi yang mungkin terjadi :

- Tidak ada

16. Bila penelitian dilakukan pada manusia, jelaskan bagaimana cara

menjelaskan dan mengajak untuk berpartisipasi :

- Responden diberi pengertian tentang maksud dan tujuan, serta

manfaat penelitian.

Page 9: Arif Pandega Ethical Clearances

- Responden diberi penjelasan bahwa peneliti akan merahasiakan

identitas responden dan kesediaan responden sangat penting bagi

keberlangsungan penelitian ini. Kemudian ditawarkan tentang hak dan

kewajiban peneliti dan responden.

17. Bila penelitian dilakukan pada manusia, berapa banyak efek samping

yang mungkin dan cara mengatasinya :

- Tidak ada efek samping

18. Bila penelitian dilakukan pada manusia, apakah subjek diasuransikan ?

- Tidak, karena tidak berisiko/ tidak membahayakan.

19. Bentuk insentif bagi responden :

- Barang souvenir seharga Rp.20.000 dan door price bagi yang

menerapkan program terbaik

20. Penelitian akan dilaksanakan : Bulan April s.d Mei 2014

Semarang,9 April 2014

Peneliti

Arif Pandega Putera Nagara

25010311400125

Telah diperiksa dan setuju untuk dilakukan penelitian :

Reviewer Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP

Ketua,

Prof.Dr.dr.Soeharyo Hadisaputro,SpPD

Page 10: Arif Pandega Ethical Clearances

(……………………………..........……)

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Bapak/Ibu Yth.

Saya mahasiswa dari program Studi Magister promosi Kesehatan

Pascasarjana UNDIP Semarang Konsentrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3), akan melakukan penelitian tentang Analisis Program Behavior Based

Safety Pengaruhnya Terhadap Pengetahuan , Sikap dan Praktek Medical Waste

Management perawat di Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang.

Sebagai gambaran penelitian ini :

1. Latar belakang penelitian :

Sebagai Institusi pelayanan kesehatan, Rumah sakit tidak hanya

menghasilkan sampah biasa, namun juga menghasilkan berbagai

macam limbah yang berupa benda cair, padat dan gas. Dengan

banyaknya masyarakat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan oleh

karenanya diperlukan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di Rumah Sakit (K3RS).

Sebagian limbah medis rumah sakit termasuk kedalam kategori limbah

berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius sangat penting

untuk dikelola secara benar. Limbah medis berbahaya yang berupa

limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan

wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik.

Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi

sumber penyebaran penyakit baik kepada SDM Rumah Sakit, pasien,

pengunjung/pengantar pasien ataupun masyarakat di sekitar lingkungan

Page 11: Arif Pandega Ethical Clearances

Rumah Sakit. Beberapa risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan

akibat keberadaan rumah sakit antara lain penyakit menular.

Pada Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 yang dikeluarkan

Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa jumlah rumah sakit di

Indonesia pada waktu itu mencapai 1.372 unit.. Pengelolaan limbah

medis yang berasal dari rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan

maupun laboratorium medis di Indonesia masih di bawah standar.

Bahkan banyak rumah sakit yang membuang dan mengolah limbah

medis tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sehingga akan

meningkatkan resiko penularan penyakit akibat limbah tersebut.

Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh dr Joseph tahun 2005-2007

mencatat bahwa angka KAK NSI mencapai 38-73 % dari total petugas

kesehatan.Sehingga perlu adanya upaya promosi untuk meningkatkan

pengetahuan kesadaran dan perilaku petugas kesehatan mengenai

pengelolaan limbah medis yang aman dan mengurangi resiko tertularnya

suatu penyakit yang didapatkan dari limbah medis tersebut.

Mempromosikan perilaku aman di tempat kerja merupakan bagian

penting dari manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan

merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Program behavior based safety digunakan untuk menggambarkan

program yang berfokus pada perilaku pekerja sebagai salah satu

penyebab terjadinya kecelakaan kerja untuk mencegah terjadinya

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Program behavior based

safety akan mengidentifikasi pekerja yang berperilaku tidak aman

kemudian mengarahkan pekerja tersebut untuk berperilaku aman pada

saat bekerja.

Page 12: Arif Pandega Ethical Clearances

Rumah Sakit Ken Saras yang letaknya di Kecamatan Bergas,

Kabupaten Semarang dirintis pembangunannya semenjak tahun 2007

dengan ijin dari Bupati Semarang nomor 648/049761/2009 dan

diresmikan pada tahun 2010. Memiliki tempat 200 tempat tidur dengan 6

ruangan yaitu Topas, Opal, Emerald, safir,intan dan Diamond. Dimana

jumlah perawat ruangan sebanyak 65 orang.

Dengan demikian Rumah Sakit Ken Saras masih sangat baru sehingga

masih terus berbenah diri dalam berbagai aspek managemen Rumah

Sakit. Data pasien rawat inap di Rumah sakit ini terjadi peningkatan

setiap tahunnya, data terakhir tahun 2012 jumlah pasien rawat inap

sebanyak 3036 pasien dengan data tiap bulannya terdiri atas januari ;

206, Februari ; 162, Maret ; 211, April ; 196, Mei ; 255, Juni ; 239, Juli ;

268, Agustus ; 231, September ; 303, Oktober ; 310, November ; 394,

Desember ; 419, oleh karenanya sistem K3RS terus disempurnakan

untuk menunjang kesehatan dan keselamatan kerja baik bagi pasiennya

maupun karyawannya.

Namun dari pengamatan peneliti, selama bertugas di RS Kensaras

selama lebih dari 2 tahun semenjak saya mulai bekerja dari tahun 2010

sampai sekarang, ada tiga permasalahan a) pengetahuan, b) kesadaran

dan c) perilaku petugas kesehatan mengenai pengelolaan limbah medis

yang aman dan mengurangi resiko tertularnya suatu penyakit yang

didapatkan dari limbah medis Rumah Sakit Ken Saras tersebut masih

dibawah standar. Masih banyak perawat yang membuang limbah medis

pada tempat yang tidak sesuai, mencampur antara limbah medis dengan

limbah non medis. Bahkan masih ditemukan limbah benda tajam tidak di

buang pada tempat khusus benda tajam.

Page 13: Arif Pandega Ethical Clearances

Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul thesis

Analisis Program Behavior Based Safety Pengaruhnya Terhadap

Pengetahuan , Sikap dan Praktek Medical Waste Management perawat

di Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang.

Dari latar belakang diatas penulis merasa perlu melakukan penelitian tentang :

Analisis Program “ Behavior Based Safety “ Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan

Praktek “ Medical Waste Management” Perawat di Rumah Sakit Ken Saras

Kabupaten Semarang

2. Lama penelitian dan jumlah subjek penelitian : 2 minggu dan jumlah subjek

penelitian sebanyak 30 orang

3. Perlakuan terhadap subjek : melakukan pengisian kuisoner dan observasi

4. Kemungkinan risiko kesehatan : tidak ada

5. Penjelasan kompensasi bagi subjek : Barang souvenir seharga Rp.20.000 dan

door price seharga 500.000 bagi yang menerapkan program ini terbaik.

6. Penjelasan terjaminnya subjek : Nama dan Alamat hanya inisial saja dan

publikasi data hanya terfokus pada informasi responden tentang Analisis

Program Behavior Based Safety Pengaruhnya Terhadap Pengetahuan, Sikap

dan Praktek Medical Waste Management perawat di Rumah Sakit Ken Saras

Kabupaten Semarang. Responden tidak akan mendapat kerugian dalam

penelitian ini.

7. Pengobatan medis dan ganti rugi apabila diperlukan : Tidak ada

8. Nama jelas dan alamat penanggungjawab medis : Tidak ada

9. Partisipasi bersifat sukarela dan setiap saat subjek dapat mengundurkan diri : ya

10. Kesediaan dari subjek : ada

Kami berharap bapak/ibu bersedia menjadi responden penelitian ini.

Semarang, 9 April 2014

Peneliti

Page 14: Arif Pandega Ethical Clearances

Arif Pandega Putera Nagara

25010311400125

FORMULIR INFORMED CONSENT

(KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………………………………………………………………………

Umur : ………. Tahun

Jenis Kelamin : L / P

Alamat : ………………………………………………………………………

Setelah mendapat penjelasan, dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi

responden penelitian yang berjudul :

Analisis Program “ Behavior Based Safety “ Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan

Praktek “ Medical Waste Management” Perawat di Rumah Sakit Ken Saras

Kabupaten Semarang

Dengan ketentuan apabila ada hal-hal yang tidak berkenan pada saya, maka

saya berhak mengajukan pengunduran diri dari kegiatan penelitian ini.

Peneliti

Arif Pandega P.N25010311400125

Ungaran, 2014 Responden

-------------------------------------

Page 15: Arif Pandega Ethical Clearances

CURICULUM VITAE

Nama Lengkap : Arif Pandega Putera Nagara

Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 21 Juni 1985

Agama : Islam

Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto No 1 A Ungaran

50511 Kabupaten Semarang Jawa Tengah

Riwayat Pendidikan:

- SD : SDN Bandarjo II-IV Ungaran/1991

- SMP : SMPN 3 Ungaran/1997

- SMU : SMUN 1 Ungaran/2000

- SI : Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Sultan Agung Diponegoro/2003

Riwayat Pekerjaan :

Januari – Maret 2010 : Dokter klinik 24 jam di tangerang

April – Sept 2010 : Dokter Klinik Perusahaan PT ITCI HUTANI

MANUNGGAL di Balikpapan

Okt 2010-Des 2011 : Dokter RIG di International sos di wilayah

fakfak papua barat

Page 16: Arif Pandega Ethical Clearances

Januari 2012-Juni 2012 : Dokter di PT Mutiara Medical Service RIG

Raniworo dan RIG Raisis di Balikpapan

Juli 2012 – Sekarang :Dokter di PT Balikpapan Bintang

Kalimantan di RIG Hakuryu 10 di

Balikpapan.