Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

22
WABAH SGD 19 SGD 1 - P2MPL : (singkatan ) pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan Suatu tim di dinas kesehatan untuk menangani penyakit menular. - Wabah : penyakit menular yang menjangkit secara cepat dan meluas dalam suatu wilayah - Epidemiologi : merupakan ilmu yang mempelajari tentang penduduk dan termasuk dalam faktor2 kesehatan yang menyebabkannya. Ilmu tentang terjadinya penyebaran tentang suatu masalah kesehatan untuk menanggulangi serta upaya upaya penanganan SGD 2 1. Apa saja tugas dari P2MPL? 2. Apa saja klasifikasi dari angka kejadian penyakit? WABAH 3. Bagaimana upaya dari penganggulan wabah? 4. Macam maca wabah? 5. Apa saja pencegahan dari wabah? EPIDEMIOLOGI 6. Macam macam epidemiologi? 7. Ruang lingkup dari epidemiologi? 8. Apakah tujuan dari epidemiologi? 9. Manfaat epidemiologi? 10. Apa yang perlu dipelajari dari riwayat alamiah penyakit? 11. Bagaimana tahap riwayat alamiah penyakit? SGD 3 1. Definisi KLB? KLB : Suatu kedaan dimana terjadi peningkatan anatara mordibitas dan mortilitas yang tinggi.

Transcript of Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

Page 1: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

WABAH SGD 19SGD 1

- P2MPL : (singkatan ) pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkunganSuatu tim di dinas kesehatan untuk menangani penyakit menular.

- Wabah : penyakit menular yang menjangkit secara cepat dan meluas dalam suatu wilayah

- Epidemiologi : merupakan ilmu yang mempelajari tentang penduduk dan termasuk dalam faktor2 kesehatan yang menyebabkannya. Ilmu tentang terjadinya penyebaran tentang suatu masalah kesehatan untuk menanggulangi serta upaya upaya penanganan

SGD 2

1. Apa saja tugas dari P2MPL?2. Apa saja klasifikasi dari angka kejadian penyakit?

WABAH 3. Bagaimana upaya dari penganggulan wabah?4. Macam maca wabah?5. Apa saja pencegahan dari wabah?

EPIDEMIOLOGI6. Macam macam epidemiologi?7. Ruang lingkup dari epidemiologi?8. Apakah tujuan dari epidemiologi?9. Manfaat epidemiologi?10. Apa yang perlu dipelajari dari riwayat alamiah penyakit?11. Bagaimana tahap riwayat alamiah penyakit?

SGD 3

1. Definisi KLB? KLB : Suatu kedaan dimana terjadi peningkatan anatara mordibitas dan mortilitas yang tinggi.Meningkatnya angka kesakitan. Jumlah penderita baru meningkat duakali lipat daripada jumlah penderita sebelumnya. Wabah : jumlahnya lebih luas,waktunya lebih luas,populasi lebih luas.

Page 2: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

KLB merupakan timbulnya atau meningkatnya kejadian

kesakitan,kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah

dalam kurun waktu tertentu (Peraturan mentri kesehatan RI, No

560/MENKES/PER/VII/1989).

Page 3: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%20949%20ttg%20Pedoman%20Penyelenggaraan%20Sistem%20Kewaspadaan%20Dini%20KLB.pdf

Kriteria KLB

1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.

2. Peningkatan kasus/kematian terus-menerus selama kurun waktu berturut-turut

(jam/hari/minggu).

- Minggu 8 = 5 kasus

- Minggu 9 = 10 kasus

- Minggu 10 = 15 kasus

3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2x atau lebih dibandingkan dengan periode

sebelumnya(jam/minggu/bulan/tahun).

- Minggu 2-7 tiap minggu dilaporkan diare 10-13 kasus

- Minggu 8 = 26 kasus

4. Angka rata-rata perbulan meningkat 2x dibandingkan dengan angka rata-tara tahun

sebelumnya

5. Angka kematian/CFR menunjukkan kenaikan ≥ 50% dibandingkan dengan CFR periode

sebelumnya

6. Penyakit lain yang ditentukan secara politis oleh pemerintah

Sepuluh langkah penyelidikan KLB :

a. Persiapan investigasi di lapangan

Tiga kategori:

Investigasi (pengetahuan ilmiah yang sesuai, penrlengkapan, dan alat)

Administrasi (prosedur)

Konsultasi (peran masing-masing petugas yang turun ke lapangan)

b. Memastikan adanya wabah

Menentukan apakah jumlah kasus yang ada sudah melampaui jumlah yang diharapkan:

Page 4: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

Dilakukan dengan membandingkan jumlah yang ada saat itu dengan jumlahnya beberapa

minggu atau bulan sebelumnya, atau dengan jumlah yang ada pada periode waktu yang

sama di tahun-tahun sebelumnya.

Memastikan diagnosa

Tujuan:

Untuk memastikan bahwa masalah tersebut telah di diagnosa dengan patut

Untuk menyingkirkan kemungkinan kesalahan laboratorium yang menyebabkan

peningkatan kasus yang dilaporkan

Semua temuan klinis harus disimpulkan dalam distribusi frekuensi.

Distribusi penting untuk mengambarkan spectrum penyakit, menentukan

diagnosis, dan mengembangkan definisi kasus.

Kunjungan terhadap satu atau dua penderita.

d. Membuat definisi kasus, Menemukan dan menghitung kasus

Definisi kasus meliputi kriteria klinis dan terutama dalam penyelidikan wabah

dibatasi pleh waktu, tempat, dan orang

Menemukan dan menghitung kasus Dikumpulkan informasi berikut ini dari

setiap kasus:

o Data identifikasi nama, alamat, nomor telepon

o Data demografi umur, jenis kelamin, ras, dan pekerjaan

o Data klinis

o Factor risiko harus dibuat untuk setiap penyakit

o Informasi pelapor mencari informasi tambahan atau memberikan

umpan balik

e. Epidemiologi deskriptif (waktu, tempat, orang)

Kurva dari survelans menanjak : jumlah kasus terus bertambah , wabah sedang

memuncak, aka nada kasus-kasus baru

Puncak kurve sudah dilalui : kasus yang terjadi semakin berkurang, wabah akan

Page 5: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

segera berakhir

Bila penyakit dan massa inkubasi diketahui, kurve epidemic dapat digunakan

untuk mencari periode pemaparan, penting mencari sumber letusan

f. Membuat hipotesis

Formulasikan hipotesis

Meliputi sumber agen penyakit

Cara penularan (dan alat penularan atau vector)

Dan pemaparan yang mengakibatkan sakit

g. Menilai hipotesis (penelitian kohort dan penelitian kasus-kontrol)

Dalam penyelidikan lapangan, hipotesis dapat dinilai dengan salah satu dari dua cara ini :

Dengan membandingkan hipotesis dengan fakta yang ada, atau

Dengan analisis epidemiologi untuk mengkuantifikasi hubungan dan menyelidiki

peran kebetulan

h. Memperbaiki hipotesis dan mengadakan penelitian tambahan

Penelitian epidemiologi

o Epidemiologi analitik

Penelitian laboratorium dan lingkungan

o Pemeriksaan serum

o Pemeriksaan tempat pembungan tinja

i. Melaksanakan pengendalian dan pencegahan

Pengendalian seharusnya dilaksanakan secepat mungkin

Upaya penanggulangan biasanya hanya dapat diterapkan setelah sumber wwabah

diketahui

Pada umumnya, upaya pengendalian diarahkan pada mata rantai yang terlemah

dalam penularan penyakit

Upaya pengendalian mungkin diarahkan pada agen penyakit, sumbernya, dan

reservoirnya.

Page 6: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

j. Menyampaikan hasil penyelidikan

Penyampaian dapat dilakukan dengan dua cara :

Laporan lisan pada pejabat setempat

o Dilakukan dihadapan pejabat setempat dan mereka yang bertugas

mengadakan pengendalian dan pencegahan

Laporan tertulis

2. Apa definisi dari endemi,epidemic,dan pandemi?APAKAH klasifikasi termasuk kriteria untuk menular atau tidak menular?Kedaan dimana suatu masyarakat mengalami suatu saatEndemic : frekuensi pada wilayah tertentu menetap pada waktu yang sama dengan penyakit yang normalnya ada pada wilayah tersebut. Berlangsung dalam satu populasi yang hanya ada dalam satu wilayah (kecamatan)

Epidemic : keadaan dimana suatu masalah kesehatan dimana suatu penyakit yang ditemukan pada suatu wilayah dalam waktu tertentu dalam waktu yang singkat dan frekuensinya meningkat.

Pandemi : suatu penyakit frekuensi pada waktu yang singkat dan sangat tinggi dan penyebarannya sangat luas. Ditemukannya suatu jenis penyakit baru dalam satu populasi. Peneyebaran sesuai dengan geografiknyaDibedakan oleh negara.

3. Apa saja tugas dari P2MPL?a. Menanggulangi wabah pada suatu wilayahb. Menyediakan program sehatc. Membantu memperbaiki dari epidemiologid. Pencegahan : memberantas penyakit karna ditularkan oleh hewane. Pemberantasan : Melaksanakan upaya pencehan penyakit : diare,IMSf. Melakukan pemberantasan peny yang tidak menular : hipertensi,DMg. Penyehatan

Page 7: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

(1) Bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan, mempunyai tugas melaksanakansebagai tugas Dinas Kesehatan , pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan

(2) Untuk menyelanggarakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (2) pasal ini Bidang pencegahan, pemberantasan, penyakit dan penyehatan lingkungan menyelenggarakan fungsi:A Membantu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dalam bidang tugasnya; b. Mengadakan pembinaan dan monitoring kegiatan pemberantasan penyakit;c. Mengadan pembinaan dan monitoring kegiatan pengamatan dan pencegahan;d. Mengadakan pembinan dan monitoring kegiatan penyehatan lingkungan dan makanan minuman;e. Memberikan saran, usul dan pertimbangan kepada kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dalam bibang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan.

(1) Seksi pemberantasan penyakit, mempunyai tugas:a. Membantu Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan dlm bidangtugasnya; b. Melaksanakan upaya pemberantasan penyakit yang di tularkan binatang yaitu: penyakit malaria, demam berdarah dangue, rabies dan filariasis;c. Melaksanakan pengamatan serangga penular penyakit (PSPP);d. Melaksanakan upaya pencegahan penyakit yang menular langsung yaitu penyakit TBC-Paru, kusta, ISPA,Diare dan penyakit menular seksual (PMD);e. Melaksanakan upaya pemberantasan penyakit yang menular langsung melalui kegiatan penemuan penderita, menatalaksanaan kasus, evaluasi hasilpengobatan, pencatatan dan pelaporan serta memberikan penyuluhan pencegahan dan pemberantasannya;f. Melaksanakan upaya pemberantasan penyakit tidak menular antara lain hypertensi, jantung koroner,diabetes militus (kencing manis);g. Pemusnahan/ karantina sumber penyebab penyakit menular;h. P e n i n g k a t a n   k o m u n i k a s i   i n f o r m a s i   d a n   E d u k a s i   ( K I E )   p e n c e g a h a n  d a n   p e m b e r a n t a s a n   p e n y a k i t (Penyulihan).

(2) Seksi pengamatan dan pencegahan, mempunyai tugas;a. Membantu kepala bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan dan bidangtugasnya;b. Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data penyakit;c. Menyelenggarakan sistem kewaspaan dini kejadian luar biasa (SKD-KLB) penyakit dan melaksanakan penanggulangan KLB penyakit;d. Melaksanakan perencanaan, analisis, perumusan masalah, pembinaan dan pengawasan surveilansepidemiologi penyakit;e. Melaksanakan pengamatan kesehatan matra antara lain;f. Melaksanakan surveilans, evidemiologi khusus antara lain surveilans AFP, campak, tetanus neonatorumdan penyakit lain yang cenderung menimbulkana KLB;g. Melaksanakan penyelidikan evidemiologi KLB penyakit dan keracunan ;h. Monitoring evaluasi dan pelaporan;i. Pengendalian, pengamatan dan pencegahan penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi (DP31) dankejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI); j. Melaksanakan imunisasi rutin yang meliputi imunisasi BCG, DPT, Polio, campak, TT, DT dan HB

Page 8: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

k. Mengelola kuantitas, kuantitas dan distribusi vaskin sampai ketempat pelayanan (Cold Chain).

(3) Seksi penyehatan lingkungan dan makanan minuman, mempunyai tugas:a. Membantu kepala Bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan dalam bidangtugasnya; b. Penyehatan lingkungan pemukiman, perimahan dan bangunan sehat;c. Pengawasan dan pembinaan tempat-tempat umum (TTU). Tempat pengolahan makanan dan TP2 pestisida;d. Peningkatan kebersihan dan kesehatan msyarakat dan personal hygiene;e. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dampak lingkungan;f. Pengaturan dan pembakuan kualitas air, pengawasan kualitas air;g. Membina serta melaksanakan pengawasan terhadap perusahaan industri makanan dan minumanh. Membina serta melaksanakan pengawasan terhadap rumah makan, depot, toko dan usaha tentang yangmenjual makanan dan minuman;i. Pengawasan dan pengendalian terhadap penyehatan kawasan dan sanitasi darurat terutama akibat wabahdan bencana; j. Mengawasi peredaran distribusi makana dan minuman di masyarakatk. Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat;l. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-prtimbangan kepada kepala bidang tentang langkah-langkahdan tindakan-tindakanyang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

4. Apa saja penyakit yang berpotensi menjadi wabah?a. Malaria : tahun 2001 pernah menjadi wabah daerah sumatra baratb. DB : c. POLIO (ketika hanya satu penderita saja yang terkena maka sudah dikatan wabah.

Kenapa?karena polio sudah ditekan oleh...)d. Flu burung :e. HIV : madiun 2007f.

5. Bagaimana kriteria penyakit yang disebut dengan wabah?a. Penyakitnya sebelumnya tidak ada/sedikitb. Peningkatan kejadian entah pesakitan atau wabah dari penyakit itu bisa duakali lebihc. Peningkatan suatu penderita penyakit tertentu diatas duakalilipatd. Case fatality rate diatas 2xlipate. Penderita kedua dengan penyakit yang sama sudah bisa disebutkan dengan wabah.f.

WABAH 6. Bagaimana upaya dari penganggulan wabah?

Agent,environmenta. Air bersih b. Status gizi

Page 9: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

c. Memberikan penyuluhand. Pemberian makanan bergizie. Penyemprotan wabah

Pencegahan :

Tingkat pertama : promosi kesehatan dan pencegahan khusus misalnya : disinfektan,meningktkan air bersih,perbaikan status gizi,sterilisasi.

Tingkat dua : diagnosis dini dan pengobatan yang tepat

Tingkat tiga : mencegah kecacatan dan tingkat rehabilitasi

Pencegahan bisa dibantu dengan menyusun profil penyakit menular dengan faktor resikonya yang ada sehingga dapat mengendalikan sumber dari kontaminasinya.

7. Macam macam wabah?

Berdasarkan transmisi : melalui media umum terjadi cepat. misalnya : makanan,inhalasi,inokulasi intravena (hepatitis)

Berdasarkan pejamu : penularan orang ke orang baik langsung maupun tidak langsung. Terjadi sangat lama misal : campak,penyakit kulit

8. Apa saja indikator derajat kesehatan selain dari wabah?

EPIDEMIOLOGI9. Macam macam epidemiologi?

a. Deskriptif : mengamati dan menjabari hasil apa adanya. WHO :kelas sosial,derajat pekerjaan,kerjanya dalam waktu sangat lama atau sedikit,status perkawinan.WHERE : tempatWHEN : penyebarannya cepata tau lambat

b. Analitik : mencakup hubungan sebab akibat (observasi : kohort,case control,dan experimen)Why ?

c. Konstruktif : dimanfaatkan pada aplikasi untuk memecahkan masalah yang bersangkutan

10. Ruang lingkup dari epidemiologi?a. Epidemiologi peny menular (mengatasi peny menular)b. Epidemiologi peny tdk menular (mengatasic. Epidemiologi kependudukan (sistem pendekatan epidemiologi dalam analisis dalam

bidang demografi serta faktor2 yang mempengaruhi perubahan yg tjd dalam masyarakat)

d. Epidemiologi GIZI : menganalisis masalah gizi di dalam masyarakat berkaitan erat dg pola hidup masyarakat itu sendiri

Page 10: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

e. Epidemiologi kesehatan jiwa : menganalisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat. Baik jiwa kelompok penduduk tertentu ataupun analisis yang mempengaruhi timbulnya gang jiwa dlm masyarakat

f. Epidemiologi pelayanan kesehatan : sistem kesehatan management dalam pmengalalisis masalah,mencari faktor penyebab timbulnya masalah secara menyeluruh dan terpadu

g. Epidemilogi lingkungan dan kes kerja : menganalisis penyakit atau kesehatan para tenga kerja berkaitan erat dengan lingkungan pekerjaannya apakah ada radiasi atau tidak. Yang bersifat kimia dan ...

1. ETIOLOGI, Mempelajari penyebab/fc risisko suatu penyakit

2. EFIKASI, Dapat menilai efek atau daya optimal intervensi kesehatan

3. EFEKTIVITAS, Dapat menilai besarnya hasil yang diperoleh dari suatu

intervensi, serta perbedaan antar intervensi satu dengan yang lain.

4. EFISIENSI, Dapat menilai pengaruh yang diperoleh berdasarkan biaya

yang diberikan

5. EVALUASI, Penilaian keberhasilan suatu program kesehatan masyarakat

6. EDUKASI, Dapat menentukan jenis intervensi berupa peningkatan

pengetahuan tentang kesehatan masyarakat, sebagai bagian dari upaya

pencegahan penyakit.

Surveilans Penyakit Menular

1) Surveilans Penyaki yang dapat dicegah dengan imunisasi

2) Surveilans AFP

3) Surveilans Penyakit Potensial Wabah dan keracunan

4) Surveilans Penyakit demam berdarah dan demam berdarah

dengue

5) Surveilans Malaria

6) Surveilans Penyakit-penyakit zoonosis,antraks,rabies,leptospirosis

7) Surveilans Penyakit Filariasis

8) Surveilans Penyakit Tuberkulosis

9) Surveilans penyakit diare, tipus perut, kecacingan dan penyakit

Page 11: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

perut lainnya.

10) Surveilans penyakit kusta

11) Surveilans penyakit frambusia

12) Surveilans penyakit HIV/AIDS

13) Surveilans penyakit menular lainnya

14) Surveilans penyakit pneumonia, termasuk penyakit pneumonia akut berat.

Surveilans penyakit tidak menular

1) Surveilans hipertensi, stroke dan jantung koroner

2) Surveilans diabetes militus

3) Surveilans neoplasma

4) Surveilans penyakit paru obstruksi kronis

5) Surveilans gangguan mental

6) Surveilans kesehatan akibat kecelakaan.

Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan dan perilaku

1) Surveilans sarana air bersih

2) Surveilans tempat-tempat umum

3) Surveilans pemukiman dan lingkungan perumahan

4) Surveilans limbah industry, rumah sakit dan kegiatan lainnya.

5) Surveilans vector penyakit

6) Surveilans kesehatan dan keselamatan kerja

7) Surveilans rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan

lainnya,termasuk infeksi nosokomial.

Surveilans epidemiologi masalah kesehatan

1) Surveilans gizi dan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPD)

2) Surveikans gizi mikro kurang yodium,anemia gizi besi,kekurangan

vit.A

3) Surveilans gizi lebih

Page 12: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

4) Surveilans kesehatan ibu dan anak termasuk reproduksi

5) Surveilans kesehatan lanjut usia

6) Surveilans penyalah gunaan obat, narkotika,psikotropika,zat adiktif

dan bahan berbahaya

7) Surveilans penggunaan sediaan farmasi,obat,obat tradisional,bahan

kosmetika,serta peralatan.

8) Surveilans kualitas makanan dan bahan tambahan makanan.

Surveilans epidemiologi kesehatan matra

1) Surveilans kesehatan haji

2) Surveilans keseahatan pelabuhan dan lintas perbatasan

3) Surveilans bencana dan masalah social

4) Surveilans kesehatan matra laut dan udara

5) Surveilans kejadian luar biasa penyakit dan keracunan

PERANAN EPIDEMIOLOGI

11. Apakah tujuan dari epidemiologi?- Khusus : Membuktikan hipotesis meliputi waktu,tempat,agen,environment- Menguji validitas- Membuat klasifikasi - Mengungkapkan perjalanan suatu penyakit dari prognosis- Umum : memperoleh data frekuensi. Meneliti populasi manusia, Menjelaskan mekanisme

terjadinya penyakit, perjalanan penyakit untuk pedoman dalam pelayanan masyarakat

Page 13: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

-12. Manfaat epidemiologi?- Mengidentifikasi faktor2 yang berperan dalam masalah kesehatan- Dapat membantu untuk evaluasi- Mengarahkan untuk intervensi tentang masalah kesehatan yg terjadi-13. Apa yang perlu dipelajari dari riwayat alamiah penyakit?

14. Bagaimana tahap riwayat alamiah penyakit?

Definisi

Perkembangan suatu penyakit tanpa adanya campur tangan medis atau bentuk interfensi lainnya

sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural

Proses perkembangan penyakit (Tahapan RAP) :

Tahap Prepatogenesis

Pada tahap ini, telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini

masih berada di luar tubuh, dalam arti bibit penyakit belum masuk ke dalam tubuh pejamu.

Pada keadaan ini penyakit belum ditemukan karena pada umumnya daya tahan tubuh pejamu

masih kuat. Dengan perkataan lain seseorang yang berada dalam keadaan seperti ini disebut

sehat.

Tahap Patogenesis

- Tahap inkubasi : merupakan tenggang waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam

tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit.

- Tahap penyakit dini : tahap ini dimulai dengan munculnya gejala penyakit yang

kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah

ada gangguan patologis, walaupun penyakit masih dalam masa subklinik (stage of

subclinical disease). Seandainya memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan

diagnosis dapat ditegakkan secara dini.

- Tahap penyakit lanjutan : merupakan tahap dimana penyakit bertambah jelas dan

mungkin tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage of clinical

Page 14: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

disease). Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik yang

jelas, sehingga diagnosis sudah relatif mudah ditegakkan. Dan diperlukan

penanggulangan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik

Tahap Pasca pathogenesis

Berakhirnya perjalanan suatu penyakit yang dapat berupa lima keadaan:

- Sembuh sempurna : penyakit berakhir karena pejamu sembuh secara sempurna, artinya

bentuk dan fungsi tubuh kembali kepada keadaa sebelum menderita sakit.

- Sembuh dengan cacat : penyakit berakhir dengan keadaan sembuh namun tidak

sempurna. Karena ditemukan adanya kelainan (cacat) pada pejamu.

- Karier : perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala penyakit memang tidak

tampak lagi. Namun bibit penyakit masih tetap ada dalam tubuh pejamu tanpa

memperlihatkan gangguan penyakit.

- Kronis : penyakit tetap berlangsung secara kronik, artinya perjalanan penyakit tampak

berhenti karena gejala penyakit tidak berubah, dalam arti tidak bertambah berat ataupun

tidak bertambah ringan, namun pada dsarnya pejamu tetap berada pada keadaan sakit.

- Meninggal dunia : perjalanan penyakit berakhir dengan kematian.

Page 15: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

Pola Perkembangan Penyakit

Suatu penyakit (menular) tidak hanya selesai sampai pada jatuh sakitnya seseorang, tetapi

cenderung untuk menyebar. Dalam proses perjalanan penyakit, perpindahan agen dari pejamu ke

reservoir atau sebaliknya, harus melalui pintu masuk tertentu calon penderita baru dan kemudian

untuk berpindah ke penderita baru lainnya, kuman akan melalui pintu keluar

Portal of entry/exit :

Melalui konjungtiva, yang biasanya hanya dijumpai pada beberapa penyakit mata tertentu

Melalui saluran nafas (hidung & tenggorokan): melalui droplet sewaktu reservoir/

penderita bicara, bersin, atau batuk atau melalui udara pernapasan

Melalui Pencernaan : baik bersama ludah, muntah maupun bersama tinja

Melalui saluran urogenitalia : biasanya bersama-sama dengan urine atau zat lain yang

keluar melalui saluran tersebut

Melalui luka pada kulit ataupun mukosa

Secara mekanik : seperti suntikan atau gigitan pada beberapa penyakit tertentu

Mode of Transmission

Page 16: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

Setelah unsur penyebab meninggalkan reservoir, maka untuk mendapatkan potensial yang baru

harus berjalan melalui suatu lingkaran perjalanan khusus atau suatu jalur khusus yang disebut

jalur penularan

Secara garis besarnya, jalur penularan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Penularan langsung: yakni penularan yang terjadi secara langsung dari penderita atau

reservoir, ke pejamu potensial yang baru, sedangkan,

b. Penularan tidak langsung: adalah penularan yang terjadi melalui media tertentu; seperti

media udara (air borne), melalui benda tertentu (vechicle borne), dan melalui vector

(vector borne)

Manfaat RAP

Dari RAP diperoleh beberapa informasi penting:

• Masa inkubasi atau masa latent

• Kelengkapan keluhan (symptom) sebagai bahan onformasi dama menegakkan diagnosis

• Lama dan beratnya keluhan yang dialami oleh penderita kejadian penyakit menurut

musim (season) kapan penyakit itu lebih frekuen kejadiannya

• Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit sehingga dapat dengan mudah

dideteksi lokasi kejadian penyakit

• Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi bahan informasi untuk pencegahan

Penyakit

Secara garis besar Manfaat RAP antara lain :

• Untuk diagnostik : masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penentuan jenis

penyakit

• Untuk pencegahan : dengan mengetahui kuman patogen penyebab dan rantai perjalanan

penyakit dapat dengan mudah ditemukan titik potong ynag penting dalam upaya

pencegahan penyakit

• Untuk terapi : intervensi atau terapi hendaknya diarahkan pada fase paling awal. Lebih

awal terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan. Keterlambatan diagnosis akan

Page 17: Arif Lbm 1 Sgd 19 Klb

berkaitan dengan keterlambatan terapi.

SGD 4

SGD 7

EPIDEMIC

DESEASE

EPIDEMIOLOGI

ENDEMIC