Archaebacteria
-
Upload
fahmi-pratama -
Category
Documents
-
view
99 -
download
11
Transcript of Archaebacteria
ARCHAEBACTERIA
Mengenal mikroorganisme prokariot yang hidup di habitat ekstrim
Kemal Faizal H X- 4
Klasifikasi 3 domain organisme
Animals
Fungi
Plants
Protists
Eukaryotes
Archae
Bacteria
Apa itu Archaebakteri….?
Archaebakteri berasal dari bahasa latinArchaios = primitif/kuno
Archaebakteri: kelompok mikroorganisme yang memiliki karakteristik unik, memiliki kemampuan adaptasi di lingkungan ekstrim seperti pada temperatur tinggi, asam, kadar garam tinggi, dan metabolisme khusus seperti gas methan
Morfologi Batang, kokus, spiral, bentuknya tidak tetap, pleomorfikUniseluler berfilamen sampai aggregatBerukuran mulai 0.1 sampai lebih dari 15 µm (filamennya
sampai berukuran 200 µm)Organisme gram-positif dan gram-negatif Replikasi dengan pembelahan biner, tunas, fragmentasi, dll.
FisiologiAerob, Fakultatif dan AnaerobMesophiles sampai Hyperthermophiles (tumbuh di bawah
100˚C)Umumnya ditemukan di perairan Antartik
Kebutuhan NutrisiKemolitotrof atau organotrof
Habitat Sering ditemukan di
Daerah yang bersuhu tinggi
Kondisi lingkungan ekstrim
Habitat ekstrim
Kamchatka, Russia
Eslandia
Jepang
Bacteria Of Boiling Hot Springs In Yellowstone National Park
Evolusi Evolusi ArchaebacteriaArchaebacteria
Para ahli awalnya berpendapat bahwa Archaebacteria merupakan bagian dari kingdom monera (Maggie’s Earth Adventures,2001)
Archaebacteria berasal dari salah satu divisi Eubacteria (termofil) (Theresa Thiel,1999).
Cara hidupnya yang berbeda - anaerobik dan hidup di habitat ekstrim, mendasari evolusi pada archaebacteria yang membedakannya dengan Eubacteria.
Archaebakteri:
Cara hidup yang berbeda (habitat extrem, anaerob) mendasari Evolusi pada Archaebacteria
Para ahli lainnya berpendapat Archaebacteria lebih primitif dibanding eubacteria dan eucarya.
Archaebacteria hidup dan berkembang lebih dari 3 juta tahun yang lalu.
EUBACTERIA VS ARCHAEOBACTERIA
• Dinding sel Eubacteria mengandung peptidoglycan; archaeobacteria tidak (pseudopeptidoglikan) • Phospholipid pada membran plasma Eubacteria
memiliki rantai asam lemak panjang; archaeobacteria memiliki rantai as.lemak panjang berupa phytanol
• Sintesis Protein : assam amino start kodon pada eubacteria > methionine;sedangkan pada archaobacteria > formylmethionine • Archaeobacteria menghasilkan senyawa yang tidak
umum spt gas methan • Archaeobacteria ditemukan pada habitat yang
ektrim
Perbandingan Dinding Sel
Bakteri :
Archaebakteria :
Eukariot :
Perbandingan Membran SelLipid pada bakteri dan eukariot :
Lipid Pada Archaea :Cabang rantaihidrokarbon dihubungkan dengan gliserol melalui ikatan eter dan tidak ditemukan rantai asam Lemak
PolysakaridaPolysakarida
PeptidoglycanPeptidoglycan
PseudopeptidoglycanPseudopeptidoglycan
KitinKitin
Polimer asam lemakgliserol yang dihubungkan dengan ikatan ester
Membran sel Eubacteria, eukarya dan archaebakteri
Isoprene side chain = Archaea
Side chains are fatty acids
Ester linkEther link
Dinding sel Archaebakteria
Dinding sel Archaebakteri: pseudopeptidoglycan terdiri dari N-acetylglucosamine dan N-acetytalosaminuronic acid (pada EuBacteria biasanya N-acetylmuramic acid)
DINDING SELARCHEOBACTERIA
Dinding sel Archaebacteria berbeda dengan
Eubacteria baik dalam struktur maupun
komposisi kimiaDinding sel archaebakteria terdiri dari :
Protein, Glikoprotein atau polisakarida,
tetapi tidak mengandung asam Nasetilmuramat dan D-asam amino (tidak
mengandung peptidoglikan)
Membran sel Archaebacteria
Klasifikasi Archaebakteria
1. Hipertermofil
3. Ekstrim Halofil
2. Metanogen
HIPERTERMOFIL
Hidup pada lingkungan yang ektrem panas dengan temperatur optimum antara 80oC – 110oC. Hipertermofil terdiri atas termofilik dan asidofilik. Beberapa contoh spesies dari hipertermofil adalah Sulfolobus (hidup pada temperatur diatas 70oC dengan pH 2-3), Thermococcus sp, Thermobacterium
sp, Acidianus sp, Thermus aquaticus
Acidianus ambivalens
Hidup pada lahar panas, dengan suhu optimum pada 80oC dengan pH 2,5 pada lempeng sulfur
Thermus aquaticus
Thermofilik yang hidup pada suhu optimum 50oC atau lebih. Dengan ph yang sangat rendah kurang dari 2
Streptococcus thermophylus
Halobacterium salinarium dan Halobacterium halobium mampu hidup pada daerah dengan kadar garam yang tinggi.
EKSTRIM HALOFIL
Dunaliella mampu berkembang pesat dalam air asin dengan salinitas sampai 30% (9 kali kadar garam pada air laut),yang normal 0,5 M NaCl
Dunaliella
Termoplasma hanya terdiri atas satu genus, yaitu Termoplasma, dimana genus ini mampu hidup pada daerah deposit batu bara.
Termoplasma acidophilum Archaea thermotoga
METANOGEN
Metanogen merupakan archaebacteria yang mampu menghasilkan gas metana hasil reduksi CO2.
Methanococcus mampu hidup dalam lingkungan yang anaerob.
Contoh species dari metanogen adalah Methanopyrus sp (hidup pada temperatur antara 95 – 1100C), Methanobacterium sp, Methanosarcina sp, dan Methanococcus sp.
Methanococcus sp
Methanosarcina sp