Archaebacteria Dan Eubacteria New2

41
Archaebacteria dan Eubacteria Oleh : Winda Kustiwi

description

Materi Kuliah Biologi

Transcript of Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Page 1: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Archaebacteria dan Eubacteria

Oleh : Winda Kustiwi

Page 2: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Tujuan Pembelajaran

• Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis eubacteria dan archaebacteria

• Siswa dapat membedakan bentuk-bentuk sel eubacteria dan archaebacteria

• Siswa dapat menjelaskan peranan eubacteria dan archaebacteria yang menguntungkan bagi kehidupan.

• Siswa dapat menjelaskan peranan eubacteria dan archaebacteria yang merugikan bagi kehidupan.

Page 3: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Apakah kalian pernah minum obat amoxicilin?

Obat untuk apakah amoxicilin ?  

•Obat apakah amoxicilin?’

Page 4: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Terbuat dari apa sajakah produk dibawah ini???

Page 5: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Archaebacteria

Page 6: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Dilihat dari metabolisme dan ekologi :

Metanogen

Halofil ekstrem (Halofilik)

Termofil ekstrem (Termofilik)

Page 7: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Kelompok bakteri yang lebih dikenal dengan

bakteri purba (primitif).Hidup di lingkungan ekstrim pada sejarah

evolusi bumi sehingga banyak anggotanya sudah

punah dan menjadi fosil

Domain Arkhaea (Archebacteria)

Domain Bakteria (Eubacteria)

Kelompok bakteri sejati seperti yang dikenal

sekarang ini

Page 8: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Eubacteria (Bakteri)

Ukuran dan Bentuk

Ciri-ciri

Reproduksi

Pengertian

Jenis-jenis

Perananan

karakteristik dinding sel

Jumlah dan letak flagela

Cara hidup

Page 9: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Pengertian

• Organisme prokariotik uniseluler• Berukuran kecil• Ilmu yang mempelajari adalah

“Bakteriologi”

Page 10: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Eubacteria berasal dari kata eu yang berarti sejati, dan bacteria yang berarti bakteri. Jadi, eubacteria disebut sebagai bakteri sejati yang sehari-hari kita kenal sebagai bakteri. Ukuran tubuh bakteri berkisar 0,5 – 3 mikron dengan diameter 0,1 – 0,2 mikron. Bakteri termasuk organisme prokariotik, yaitu tidak mempunyai membran inti dan tubuhnya bersel satu. Sel tubuh bakteri dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya.

Page 11: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Ciri-ciri

1) Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan

2) Dapat mensekresikan lendir ke permukaan selnya

3) Dapat membentuk endospora (keadaan tak menguntungkan)

4) Motil (menggunakan flagela) dan non-motil

Page 12: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Struktur Tubuh

Page 13: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

1. Struktur Tubuh Bakteri

a. Bahan inti (DNA kromosom), DNA merupakan materi genetik (pembawa sifat) disebut sebagai kromosom atau inti bakteri. Bahan inti berfungsi penting dalam mengatur proses-proses yang terjadi di dalam sel bakteri.

b. Plasmid, merupakan DNA melingkar yang membawa gen tertentu yang dapat diwariskan . Plasmid terdapat di dalam sitoplasma.

c. Sitoplasma, tersusun dari 80% air, protein, asam nukleat, lemak, karbohidrat, ion anorganik, dan kromatofora

d. Dinding sel, tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan yang terdiri dari polimer besar yng terbuat dari N-asetil muramat yang aling berikatan silang dengan ikatan kovalen.

e. Membran plasma, tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein. Membran plasma berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.

Page 14: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

f. Ribosom, tersusun dari RNA dan protein yang berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom bentuknya berupa butiran halus.

g. Mesosom, berfungsi sebagai penghasil energi, pusat pembentukan dinding sel baru, dan pembelahan sel.

h. Kapsul, merupakan lapisan lendir yang menyelimuti dinding sel. Umumnya yang memiliki kapsul adalah bakteri penyebab penyakit. Tersusun dari polisakarida dan air yang berfungsi untuk membantu bakteri melekat pada permukaan atau dengan bakteri lain.

i. Flagel, tersusun dari protein. Flagel berfungsi sebagai alat gerak, tetapi ada bakteri tanpa flagel dapat bergerak.

j. Pili, berfungsi sebagai alat lekat dengan organisme lain.

Page 15: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

BENTUK BAKTERI

1. Bentuk kokus

a. Monokokus

b. Diplokokus

c. Tetrakokus

d. Streptokokus

e. Sarkina

f. stapilokokus

Page 16: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Bentuk bulat (Kokus)1. Monokokus, berbentuk bulat tunggal. Contoh: Monococcus gonorrhoeae.

2. Diplokokus, berbentuk bulat bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae

3. Tetrakokus, berbentukbulat terdiri dari 4 bakteri yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar.

4. Streptokokus, berbentuk bulat yang berkelompok memanjang seperti rantai. Contoh: Streptococcus pyogenes.

5. Stafilokokus, berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah anggur. Contoh: Staphylococcus aureus.

6. Sarkina, berbentuk bulat yang berkelompok yang setiap kelompok terdiri dari 8 bakteri yang membentuk susunan seperti kubus. Contoh: Sarcina sp.

Page 17: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Lanjutan

2. Bentuk basila. Monobasil

b. Diplobasil

c. Streptobasil

3. Bentuk spiriliaa. Spiral

b. Spiroseta

c. Vibrio

BA

3. Bentuk spiriliaa. Spiral

b. Spiroseta

c. Vibrio

Spirillium

Vibrio

Page 18: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

2. Bentuk BakteriBentuk batang (Basil) 1. Monobasil, berbentuk satu batang tunggal. Contoh: Escherichia

coli, Salmonella typhosa (penyebab penyakit tifus), dan Lactobacillus.

2. Diplobasil, berbentuk batang yang bergandengan dua-dua. Contoh: Reribacterium salmoninarum

3. Streptobasil, berbentuk batang yang bergandengan seperti rantai. Contoh: Streptobacillus moniliformis, Bacillus anthracis, dan Azobacter sp.

Page 19: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

c.Bentuk Spiral (Spirilium)1. Spiral, berbentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contoh: Spirilium minor

2. Spiroseta, berbentuk spiral halus dan lentur. Contoh: Treponema pallidum dan Spirocheata palida

3. Vibrio, berbentuk koma yang dianggap spiral tak sempurna. Contoh: Vibrio coma

Page 20: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel

1. Bakteri gram negatif

2. Bakteri gram positif

3. Bakteri tidak berdinding sel

21

Page 21: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Berdasarkan jumlah dan letak flagela

Bakteri monorik

Bakteri amfitrik

Bakteri lofotrik

Bakteri peritrik

Gambar. 9

Page 22: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Berdasarkan cara hidup

1. Heterotrof (parasit, saprofit, patogen, dan apatogen )

2. Autotrof (fotoautrotof, kemoautotrof

Page 23: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Reproduksi Bakteri

1. Aseksual

Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner.

2. Seksual

pembiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi.

Page 24: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

• Aseksual

Pembelahan biner

Pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya. Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri.

• Seksual

Transformasi : pemindahan sedikit materi genetik (DNA) atau bahkan hanya satu gen saja dari satu bakteri ke bakteri lainnya dengan proses fisiologi yang kompleks.

Konjugasi : pemindahan secara langsung materi genetik (DNA) diantara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma.

Tranduksi : pemindahan materi genetik dengan perantara bacteriofag

Page 25: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Pembelahan Biner

Page 26: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Peranan bakteri dalam kehidupan

• 1. Menguntungkan

a. Bakteri pengurai

Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme

b. Bakteri usus

Membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.

c. Bakteri penghasil antibiotik

• Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin • Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin • Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin

Page 27: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

d. Bakteri fermentasi

Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:

Page 28: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

2. Merugikan

a. Bakteri perusak makanan– Clostridium botulinum,

menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan 

– Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek 

– Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan

Pseudomonas cocovenenans

Page 29: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

b. Bakteri patogen

Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.

1. Bakteri penyebab penyakit pada manusia:

Page 30: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

2. Bakteri penyebab penyakit pada hewan

2. Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan

Page 31: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Perbedaan Archaebakteria dengan Eubacteria

Page 32: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Cyanobacteria (Alga Hijau-Biru)

• Cyanobacteria termasuk dalam kelompok Eubacteria (bakteri). Anggota Cyanobacteria tersebar di berbagai tempat, yaitu perairan, tanah, batu-batuan.

• Cyanobacteria mengandung sejenis klorofil , memiliki fikosianin menyebabkan adanya sifat yang khas, seperti berwarna hijau kebiru-biruan

• Disebut tumbuhan perintis

Page 33: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

CIRI – CIRI UMUM

• prokariotik• Warna hijau kebiruan krn memiliki pigmen

klorofil a (hijau) dan fikosianin (biru). Klorofil tdk terdapat dlm kloroplas tetapi pada membran tilakoid

• Habitat : lembab (diatas tanah, batu, tembok, sawah, parit, laut)

• Jika mengering koloni mengelupas seperti kerak

• Ada yang soliter , koloni• Organisme perintis,

Page 34: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

BENTUK TUBUH

• UNISELULER : Chrococcus, Anacystis

• KOLONI : Merismopedia, Nostoc, Mirocystis

• BENANG : Oscillatoria, Microcoleus, Anabaena

Page 35: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

STRUKTUR TUBUH• Selubung lendir

disebelah luar dinding sel, untuk mencegah sel kekeringan dan memudahkan gerak

• Dinding selmemberi bentuk tubuh, melindungi tubuh

• Membran sel berfungsi mengatur keluar masuknya zat terdapat membran tilakoid, yaitu pelipatan membran sel kearah dalam membentuk lamela fotosintetik . Pada membran tilakoid terdapat klorofil. Jadi alga biru tidak memiliki kloroplas.

Page 36: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

• Sitoplasma

tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral, enzim, ribosom, dan DNA.

tempat berlangsungnya metabolisme sel• Asam inti / asam nukleat / DNA

tanpa dilindungi membran inti ( prokariotik )• Mesosom : penonjolan membran sel

kearah dlm , penghasil energi• Ribosom : sintes protein

Page 37: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

REPRODUKSI

• Pembelahan sel seperti pembelahan biner . Contoh : Gloeocapsa

• Fragmentasiterjadi pada alga berbentuk benang.filamen panjang terputus menjadi dua / lebih membentuk benang – benang pendek atau disebut hormogoniumtempat pemutusan filamen adalah sel mati . Contoh : Plectonema boryanum

Page 38: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

• Pembentukan spora

jika kondisi buruk (ex. kurang air) dpt membentuk endospora seperti bakteri.

endospora ini disebut akinet, yaitu alga yang mengalami penebalan dinding sel dan pembesaran sel.

contoh : Nostoc

Page 39: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

SPECIES-SPECIES CYANOPHYTA

• Chrococcus

uniseluler, habitat di dasar kolam / tembok basah,diselubungi lendir, pembelahan biner, bentuk sel yang bergandengan karena gagal berpisah dengan sel lain

• Gloeocapsa

uniseluler, dibatuan basah, berselubung lendir• Merismopedia : Berkoloni• Anabaena : Berfilamen

Page 40: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Chrococcus GloeocapsaMerismopedia

Anabena Plectonema sp. Spirulina

Page 41: Archaebacteria Dan Eubacteria New2

Peranan

a)  Beberapa Cyanobacteria termasuk dalam Cyanophyta uniseluler pada Croococcus dan Gloeocapsa sebagai vegetasi perintis.

b)  Beberapa Cyanobacteria dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternatif, misalnya Spirulina.

c)  Beberapa spesies Cyanobacteria bersimbiosis dengan tumbuhan untuk menambat atau fiksasi nitrogen bebas, sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya Anabaena azzolae.