Archaebacteria dan Eubacteria

18
 BAB 2 PEMBAHASAN A. REPRODUKSI BAKTERI 1. Reproduksi Aseksual Bakteri  dapat berkem  bang biak  secara aseksual  dengan  mem  belah diri  pada lingkungan yang tepat atau sesuai . Proses  pem  belahan diri  pada bakteri  terjadi  secara biner  melintang . Pem  belahan biner  melintang adalah  pem  belahan y ang diawali dengan ter  bentuknya dinding melintang yang memisahkan satu sel bakteri  menjadi  dua sel anak . Dua sel bakteri ini mempunyai bentuk  dan ukuran sama (identik). Sel anakan hasil  pem  belahan ini akan mem  bentuk  suatu koloni yang dapat  dijadikan satu tanda  pengenal untuk   jenis bakteri . Misalnya, bakteri yang terdiri dari  sepasang sel (diplococcus), delapan sel  mem  bentuk  ku  bus (sarcina), dan ber  bentuk  rantai (streptococus). Reproduksi   bakteri  dapat berlangsung dengan  sangat cepat. Pada keadaan optimal, be  berapa  jenis  bakteri  dapat mem  belah setiap 20 menit. Dalam satu  jam bakteri  dapat berkem  bang  biak  menjadi berjuta-  juta sel . Pada kondisi yang kurang menguntungkan,  sel-sel bakteri  dapat mempertahankan  diri dengan  pem  bentukan spora. Akan tetapi, ada  pula  jenis bakteri yang akan  mati karena  peru  bahan f aktor  lingkungan . Faktor  lingkungan ini  adalah cahaya matahari yang terus-menerus, kenaikan suhu, kekeringan, dan adanya zat-zat  pengham  bat dan  pem  bunuh bakteri, seperti anti  biotika dan desinf ektan. Keadaan terse  but  juga menunjukkan bahwa meskipun  populasi bakteri sangat besar, tetap saja dapat 

Transcript of Archaebacteria dan Eubacteria

Page 1: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 1/18

 

BAB 2

PEMBAHASAN

A.  REPRODUKSI BAKTERI 

1.  Reproduksi Aseksual 

Bakteri  dapat berkem bang biak  

secara  aseksual dengan mem belah  diri 

 pada lingkungan yang tepat atau sesuai.

Proses   pem belahan  diri   pada bakteri 

terjadi  secara biner   melintang.

Pem belahan biner   melintang  adalah 

 pem belahan yang  diawali  dengan 

ter  bentuknya  dinding  melintang yang 

memisahkan  satu  sel bakteri  menjadi 

dua  sel  anak . Dua  sel bakteri  ini 

mempunyai bentuk   dan  ukuran  sama 

(identik). Sel anakan hasil  pem belahan 

ini  akan mem bentuk   suatu  koloni yang  dapat  dijadikan  satu  tanda  pengenal  untuk  

 jenis bakteri. Misalnya, bakteri yang  terdiri dari sepasang sel (diplococcus), delapan 

sel  mem bentuk   ku bus (sarcina),  dan ber  bentuk   rantai (streptococus). Reproduksi 

 bakteri dapat berlangsung dengan sangat cepat. Pada keadaan optimal, be berapa  jenis 

 bakteri dapat mem belah  setiap 20 menit. Dalam  satu  jam bakteri dapat berkem bang 

 biak  menjadi berjuta-  juta sel.

Pada kondisi yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri dapat mempertahankan diri dengan  pem bentukan  spora. Akan  tetapi, ada  pula  jenis bakteri yang akan mati 

karena  peru bahan f aktor   lingkungan. Faktor   lingkungan  ini  adalah cahaya matahari 

yang terus-menerus, kenaikan suhu, kekeringan, dan adanya zat-zat  pengham bat dan 

 pem bunuh bakteri,  seperti  anti biotika  dan  desinf ektan. Keadaan  terse but   juga 

menunjukkan bahwa  meskipun   populasi bakteri  sangat besar,  tetap  saja  dapat 

Page 2: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 2/18

 

dikendalikan oleh f aktor-f aktor   pengham bat sehingga  peranan bakteri di alam se bagai 

salah satu  pengurai dapat seim bang dengan makhluk  hidup  produsen dan konsumen.

2.  Reproduksi Seksual 

a.  Transf ormasi Transf ormasi adalah  pemindahan  potongan materi genetik  atau DNA dari  luar  ke 

sel bakteri   penerima. Dalam   proses  ini,  tidak   terjadi  kontak   langsung  antara 

 bakteri  pem beri DNA dan  penerima.

Dalam  konteks  genetika bakteri,  transf ormasi  merupakan   peru bahan  suatu 

genotipe  sel bakteri  dengan  cara  mengam bil  DNA asing  dari  lingkungan 

sekitarnya. Misalnya,   pada bakteri  Streptococcus   pneumoniae yang  tidak  

 ber  bahaya dapat ditransf ormasi menjadi sel-sel  penye ba b  pneumonia dengan cara 

mengam bil DNA dari medium yang mengandung  sel-sel  strain  patogenik  yang 

mati. Transf ormasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik  hidup mengam bil  potongan 

DNA yang  ke betulan  mengandung  alel  untuk    patogenisitas (gen  untuk   suatu 

lapisan  sel yang melindungi bakteri  dari  sistem  imun  inang)  alel  asing  terse but kemudian  dimasukkan  ke  dalam  kromosom bakteri  menggantikan  alel  aslinya 

untuk   kondisi  tanpa   pelapis. Proses  ini  merupakan  rekom binasi  genetik   - 

 perputaran  segmen DNA dengan  cara  pindah  silang (crossing  over). Sel yang 

ditransf ormasi  ini  sekarang  memiliki  satu  kromosom yang  mengandung DNA, 

yang berasal dari dua sel yang ber  beda.

Bertahun-tahun  setelah  transf ormasi  ditemukan   pada  kultur   la boratorium, 

se bagian besar   ahli biologi   percaya bahwa   proses  terse but  terlalu   jarang  dan 

terlalu  ke betulan,  sehingga  tidak   mungkin  memainkan   peranan   penting   pada 

 populasi bakteri  di  alam. Tetapi,  para  saintis  sejak   saat  itu  telah  mempelajari 

 bahwa banyak   spesies bakteri  dipermukaannya  memiliki   protein yang 

terspesialisasi untuk  mengam bil DNA dari larutan sekitarnya.

Page 3: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 3/18

 

Protein-protein  ini  secara  spesif ik   hanya mengenali  dan mentransf er  DNA dari 

spesies bakteri yang masih dekat kekera batannya. Tidak  semua bakteri memiliki 

 protein mem bran  seperti  ini. Seperti  contohnya,  E. Coli  sepertinya  sama  sekali 

tidak   memiliki  mekanisme yang  tersepesialisasi  untuk   menelan  DNA asing.

Walaupun  demikian,  menempatkan  E. Coli  di  dalam  medium  kultur  yang 

mengandung  konsentrasi  ion  kalsium yang  relatif  tinggi  secara  artif isial  akan 

merangsang  sel-sel  untuk   menelan  se bagian  kecil  DNA. Dalam bioteknologi, 

teknik  ini diaplikasikan untuk  memasukkan gen-gen asing ke dalam E. Coli, gen-

gen yang mengkode  protein yang bermanf aat, seperti insulin manusia dan hormon 

 pertum buhan.

 b. Konjugasi Konjugasi  merupakan  transf er   langsung 

materi genetik  antara dua sel bakteri yang 

 berhu bungan  sementara. Proses  ini,  telah 

diteliti  secara  tuntas   pada  E. Coli.

Transf er  DNA adalah  transf er   satu  arah, 

yaitu  satu  sel mendonasi (menyum bang) 

DNA, dan " pasangannya" menerima gen.

Donor   DNA,  dise but  se bagai " jantan", menggunakan  alat yang  dise but   piliseks 

untuk  menempel  pada resipien ( penerima) 

DNA dan  dise but  se bagai "betina".

Kemudian  se buah   jem batan  sitoplasmik  

sementara  akan  ter  bentuk   diantara  kedua 

sel  terse but,  menyediakan   jalan  untuk  

transf er  DNA. Plasmid  adalah molekul DNA kecil, sirkular  dan dapat bereplikasi 

sendiri, yang  terpisah  dari  kromosom bakteri. Plasmid-plasmid  tertentu,  seperti 

 plasmid f ,  dapat melakukan  pengga bungan  reversi bel  ke  dalam  kromosom  sel.

Genom f aga bereplikasi  secara  terpisah di  dalam  sitoplasma  selama  siklus  litik, 

dan se bagai bagian integral dari kromosom inang selama siklus lisogenik . Plasmid 

hanya memiliki  sedikit  gen, dan gen-gen  ini  tidak  diperlukan untuk   pertahanan 

Page 4: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 4/18

 

hidup dan reproduksi bakteri  pada kondisi normal. Walaupun demikian, gen-gen 

dari   plasmid  ini  dapat  mem berikan  keuntungan bagi bakteri yang  hidup  di 

lingkungan yang banyak   tekanan. Contohnya,   plasmid f  mempermudah 

rekom binasi  genetik, yang  mungkin  akan  menguntungkan bila   peru bahan 

lingkungan  tidak   lagi  mendukung  strain yang  ada  di  dalam   populasi bakteri.

Plasmid f  ,  terdiri  dari  sekitar  25 gen,  se bagian besar   diperlukan  untuk  

memproduksi   piliseks. Ahli-ahli  genetika  menggunakan  sim bol f+ (dapat 

diwariskan). Plasmid f bereplikasi  secara  sinkron  dengan DNA kromosom, dan 

 pem belahan  satu  sel f+ biasanya  menghasilkan  dua  keturunan yang  semuanya 

merupakan f+. Sel-sel yang  tidak  memiliki f aktor  f di beri sim bol f -, dan mereka 

 ber f ungsi  se bagai  recipien DNA ("betina")  selama konjugasi. Kondisi f+ adalah 

kondisi yang "menular " dalam artian sel f+ dapat memindah sel f - menjadi sel f+

ketika kedua sel terse but berkonjugasi. Plasmid f bereplikasi di dalam sel " jantan", 

dan  se buah  salinannya ditransf er  ke  sel "betina" melalui  saluran konjugasi yang 

menghu bungkan sel-sel terse but. Pada  perkawinan f+ dengan f - seperti ini, hanya 

se buah  plasmid f yang ditransf er .

Gen-gen dari kromosom bakteri terse but ditransf er  selama konjugasi ketika f aktor  

f dari donor  sel terse but terintegrasi ke dalam kromosomnya. Sel yang dilengkapi 

dengan f aktor  f  dalam  kromosomnya  dise but  sel Hf r  ( high f requency of recom bination atau rekom binasi f rekuensi tinggi). Sel Hf r  tetap ber f ungsi se bagai 

 jantan selama konjugasi, mereplikasi DNA f aktor f dan mentransf er  salinannya ke 

f -  pasangannya. Tetapi  sekarang, f aktor  f  ini mengam bil  salinan  dari be berapa 

DNA kromosom bersamanya. Gerakan  acak  bakteri biasanya  mengganggu 

konjugasi  se belum  salinan dari kromosom Hf r  dapat  seluruhnya dipindahkan ke 

sel f -. Untuk  sementara waktu sel resipien menjadi diploid  parsial atau se bagian, 

mengandung  kromosomnya  sendiri  ditam bah  dengan  DNA yang  disalin  dari 

se bagian kromosom  donor . Rekom binasi  dapat  terjadi  jika  se bagian DNA yang 

 baru diperoleh  ini terletak berdampingan dengan daerah homolog dari kromosom 

F-,  segmen  DNA dapat  dipertukarkan. Pem belahan biner    pada  sel  ini  dapat 

menghasilkan  se buah  koloni bakteri  rekom binan  dengan  gen-gen yang berasal 

Page 5: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 5/18

 

dari  dua  sel yang ber  beda,  dimana  satu  dari  strain-strain bakteri  terse but 

se benarnya merupakan Hf r  dan yang lainnya adalah F.

Pada  tahun 1950-an,  pakar-pakar  kesehatan  jepang mulai memperhatikan bahwa 

 be berapa   pasien  rumah  sakit yang  menderita  aki bat  disentri bakteri, yang 

menye ba bkan  diare  parah,  tidak   mem berikan  respons  terhadap  anti biotik  yang 

 biasanya  ef ektif  untuk    pengo batan  inf eksi   jenis  ini. Tampaknya,  resistensi 

terhadap  anti biotik   ini   perlahan-lahan  telah berkem bang   pada  strain-strain 

Shigella  sp. tertentu,  suatu bakteri   patogen. Akhirnya,   peneliti  mulai 

mengidentif ikasi  gen-gen  spesif ik  yang menim bulkan  resistensi  anti biotik   pada 

Shigella  dan bakteri  patogenik   lainnya. Be berapa  gen-  gen  terse but, mengkode 

enzim yang  secara  spesif ik   menghancurkan be berapa  anti biotik   tertentu,  seperti 

tetrasiklin atau ampisilin. Gen-gen yang mem berikan resistensi  ternyata di bawa 

oleh  plasmid. Sekarang dikenal se bagai  plasmid R (R  untuk  resistensi).

Pemaparan suatu  populasi bakteri dengan suatu anti biotik  spesif ik  baik  di dalam 

kultur   la boratorium maupun  di dalam organisme  inang  akan mem bunuh bakteri 

yang  sensitif  terhadap  anti biotik,  tetapi  hal  itu  tidak   terjadi  pada bakteri yang 

memiliki   plasmid  R  yang  dapat  mengatasi  anti biotik . Teori  seleksi  alam 

memprediksi bahwa,   pada  keadaan-keadaan  seperti  ini,  akan  semakin banyak  

 bakteri yang  akan  mewarisi  gen-gen yang  menye ba bkan  resistensi  anti biotik .Konsekuensi medisnya  pun  ter  baca, yaitu  strain  patogen yang  resisten  semakin 

lama  semakin banyak,  mem buat   pengo batan  inf eksi bakteri  tertentu  menjadi 

semakin sulit. Permasalahan terse but diperparah oleh kenyataan bahwa  plasmid R, 

seperti  plasmid F,  dapat berpindah  dari  satu  sel bakteri  ke  sel bakteri  lainnya 

melalui konjugasi.

c.  Transduksi Transduksi  adalah  pemindahan DNA dari  sel  pem beri  ke  sel  penerima  dengan 

 perantaraan virus. Dalam hal  ini,  protein virus yang ber f ungsi se bagai cangkang 

digunakan untuk   pem bungkus dan mem bawa DNA bakteri  pem beri menuju  sel 

 penerima.

Page 6: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 6/18

 

 

B.  JENIS-JENIS EUBACTERIA

1.  Bakteri berdasarkan bentuk  tu buhnya 

Walaupun bakteri bersel  tunggal,  tetapi bakteri mempunyai be berapa bentuk  yaitu 

 bulat (coccus), batang (basilus), dan ber  bentuk   spiral (spirila). Ketiga bentuk  dasar  

 bakteri  terse but  masih  memiliki be berapa  modi¿kasi. Berdasarkan  modi¿  kasi 

 bentuknya, bakteri coccus dapat berupa monococcus, diplococcus, streptococcus, dan 

sarcina. Contoh  monococcus  adalah   Neiserria  gonorrhoea ( penye ba b  penyakit 

gonorhoe). Diplococcus yaitu bakteri ber  bentuk bulat yang berpasangan. Contohnya 

Diplococus   pneumaticus ( penye ba b  penyakit   pneumonia  atau  radang   paru-paru).

Sedangkan  Streptococcus  adalah bakteri ber  bentuk  bulat yang bersusun  seperti 

rantai. Contohnya Streptococus  pyrogenes ( penye ba b  penyakit kuning). Modi¿  kasi 

 bentuk yang  lain adalah staphylococcus (bulat yang berupa gerom bolan seperti buah 

anggur)  dan  sarcina (yaitu bakteri ber  bentuk  bulat yang berkelompok   empat-empat 

sehingga ber  bentuk   seperti  ku bus dengan 8 sel). Contohnya  adalah Staphylococcus 

aureus yang  merupakan   penye ba b  penyakit   pneunomia (radang   paru-paru)  dan 

keracunan dalam makanan.

Bakteri basilus  juga  mempunyai be berapa  modi¿  kasi bentuk, yaitu mono basil, 

diplo basil,  atau  strepto basil. Perhatikan Gam bar  3.11. Mono basil yaitu bakteri 

 ber  bentuk basil tunggal. Contohnya adalah Escherichia coli (mem bantu  pem busukan 

di dalam  colon atau usus besar) dan Salmonella  thy posa ( penye ba b  penyakit  tipus).

Diplo basil adalah bakteri bentuk  batang yang berpasangan. Sedangkan  strepto basil 

adalah bakteri dengan bentuk batang yang bergandengan memanjang seperti bentuk  

rantai. Contohnya, Aceto bacter  xylinum yang digunakan dalam  pem buatan  nata de 

Page 7: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 7/18

 

coco. Sedangkan  kelompok  bakteri  dengan 

 bentuk   dasar   spiral  memiliki 3 macam  modi¿ 

kasi, yaitu  spirilum,  vi brio,  dan  spirochaeta.

Perhatikan Gam bar  3.12. Spirilum yaitu bakteri 

yang ber  bentuk   spiral  sempurna. Contohnya 

adalah Triponema  pallidum ( penye ba b  penyakit 

si¿  lis). Vi brio  merupakan  modi¿  kasi  dari 

 bentuk   spiral yaitu ber  bentuk   koma. Contohnya 

adalah Vi brio  cholerae ( penye ba bkan   penyakit 

kho  lera). Sedangkan  spirochaeta  merupakan 

kelompok  bakteri ber  bentuk   spiral yang  lentur,  sehingga  ketika bergerak   tu buhnya 

dapat memanjang atau memendek .

2.  Bakteri berdasarkan karakteristik  dinding selnya 

a.  Bakteri gram  positif 

Bakteri  gram-positif  memiliki  dinding  sel yang  sederhana,  dengan   jumlah 

 peptidoglikan yang banyak   sehingga bereaksi  positif  terhadap  pengecatan gram.

Se bagian besar  bakteri gram-positif bersif at kemoheterotrof , walaupun be berapa 

di antaranya bersif at f otosintetik . Ketika berada  pada kondisi yang  sulit, bakteri 

ini akan mem bentuk  endospora. Contoh bakteri gram-positif adalah Clostridium 

sp. dan Bacillus sp. Sedangkan yang yang tidak  mem bentuk  endospora, contohnya 

adalah Mycoplasma  sp. Ukurannya  sangat  kecil, bahkan  dari  semua  sel yang 

diketahui  saat  ini,  diameternya 0,10 ± 0,25 m. Bakteri  ini  ditemukan  dalam 

Page 8: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 8/18

 

tanah, dan be berapa di antaranya bersif at  patogen  pada hewan. Contohnya adalah 

Mycoplasma  pneumonia yang menye ba bkan  walking  pneumonia  pada manusia.

Selain itu, yang termasuk bakteri gram-positif adalah Actinomycetes, yaitu bakteri 

tanah yang  mem bentuk   koloni  menyerupai   jamur . Contohnya  adalah 

Streptomyces  sp. yang  merupakan  sum ber   anti biotik  yang  penting. Perhatikan 

Gam bar 3.19.

 b.  Bakteri gram negatif 

Bakteri gram-negatif  peptidoglikannya  le bih  sedikit  dan  struktur  dinding  selnya 

le bih kompleks, mem bran  luarnya mengandung  lipopolisakarida. Sehingga  tidak  

terwarnai oleh  pengecatan gram.

c. Bakteri tidak berdinding sel Contohnya Mikoplasma. Bakteri  ini  hidup  di  tanah  dan  saluran  air, be berapa 

 bersif at  parasit  pada tum buhan atau hewan.

3.  Bakteri berdasarkan  jumlah dan letak f lagela 

Be berapa  jenis bakteri mempunyai f lagela yang kecil, kaku, dan berpilin yang dapat 

digunakan  untuk  berpindah  tempat  dengan  gerakan berenang. Flagela bakteri 

 panjangnya berkisar   antara 3 ± 12 nanometer,  dengan  diameter   antara 10 ± 20

nanometer . Tidak  semua bakteri mempunyai f lagela, umumnya hanya bakteri bentuk  

 basil dan spirilum yang memilikinya. Berdasarkan letak f lagelanya, bakteri 

di bedakan menjadi 5 kelompok .

1) Atrik, yaitu bakteri yang tidak  mempunyai f lagela.

2) Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu buah f lagela.

Page 9: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 9/18

 

3) Lof otrik, yaitu bakteri yang mempunyai sekelompok  f lagela  pada salah satu ujung 

sel.

4) Amf itrik, yaitu bakteri yang mempunyai f lagela  pada dua ujung  sel, baik  f lagela 

tunggal maupun berkelompok   pada setiap ujung selnya.

5) Peritrik, yaitu bakteri yang seluruh  permukaan sel dikelilingi oleh f lagela.

Be berapa bakteri, misalnya  Escherichia coli 

dan    Neisseria gonorrhoeae  mempunyai 

 bentuk  seperti f lagela  pendek  dan  lurus yang 

dise but   pili. Pili (dise but   juga f im bria) 

 berukuran  le bih   pendek   dari f lagela, 

 panjangnya  hanya be berapa  mikrometer  

dengan diameter  yang  le bih kecil dan bentuk  

yang  le bih  lurus  di bandingkan f lagela. Pili 

umumnya  hanya  ditemukan   pada bakteri 

gram negatif. Pili berguna se bagai alat bantu 

 bakteri  untuk   menempel  di ber  bagai 

 permukaan,  termasuk    pelekatannya   pada 

 jaringan  hewan  atau  tum buhan yang 

ditempeli. Pada  sel-sel bakteri yang melakukan  konjugasi ( pertukaran  materi 

genetik),  pertukaran ADN antaradua sel  terjadi melalui  pili khusus yang dise but  pili 

seks.

Page 10: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 10/18

 

 

4.  Bakteri berdasarkan cara memperoleh energi dan kar  bon/cara hidup 

Berdasarkan cara memperoleh energi dan kar  bon, bakteri di bedakan menjadi empat 

kategori, yaitu f otoautotrof ,  kemoautotrof , f otoheterotrof ,  dan  kemoheterotrof.

Fotoautotrof  adalah bakteri f otosintetik  yang  memanf aatkan  energi  cahaya  untuk  

mensintesis senyawa organik  dari kar  bondioksida. Contoh bakteri f otoautotrof adalah 

kelompok   siano bakteri. Sedangkan  kemoautotrof merupakan bakteri yang  hanya 

memerlukan CO2 se bagai  sum ber  kar  bon bukan  se bagai  sum ber  energi. Bakteri  ini 

memperoleh  energi  dengan  mengoksidasi bahan- bahan  anorganik . Energi  kimia 

diekstraksi dari hidrogen  sul¿da (H2S), amonia ( NH3),  ion f ero (Fe2+), atau bahan 

kimia  lainnya. Contohnya  adalah bakteri  Sulf  ol obu  s sp. yang mengoksidasi  sulf ur .

Kedua  kelompok   terse but  adalah  kelompok  bakteri yang  mampu  mensintesis energinya sendiri (autotrof ).

Sedangkan bakteri yang  tidak   mampu  mensintesis  energi  secara  mandiri  dise but 

kelompok   heterotrof ,  terdiri  dari f otoheterotrof  dan  kemoheterotrof. Bakteri 

f otoheterotrof yaitu bakteri yang  menggunakan  cahaya  untuk   menghasilkan ATP, 

tetapi harus menggunakan kar  bon dalam bentuk  organik . Sedangkan kemoheterotrof 

yaitu bakteri yang  harus mengonsumsi molekul 

organik  untuk  sum ber  energi dan kar  bon. Contoh 

 bakteri  kemoautotrof  adalah    Beggiota sp.

(Gam bar  3.15), yaitu bakteri kemoautotrof yang 

mengoksidasi H2S. Se bagian besar  bakteri 

adalah  kemoheterotrof ,  terdiri  dari  kelompok  

sapro ba ( pengurai) yang menyerap nutrien dari 

Page 11: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 11/18

 

 bahan  organik   dan  kelompok   parasit yang menyerap  cairan  dari  tu buh  inang yang 

masih hidup. 

C.  RESPIR ASI BAKTERI 

Bakteri memperoleh  energi  dengan  cara berespirasi. Berdasarkan  ke butuhan  oksigen  saat 

 berespirasi, bakteri di bagi menjadi bakteri aero b dan bakteri anaero b. Bakteri aero b, bakteri 

yang  mem butuhkan  oksigen be bas  untuk   mendapatkan  energi,  misalnya  Nitrosomonas,

 Nitrobacter, Nitrosococcu s. Bakteri anaero b, tidak  mem butuhkan oksigen be bas untuk  

mendapatkan energi, misalnya Micrococcu s denitri f  icans. 

D.  PER A NA N BAKTERI BAGI KEHIDUPA N MA NUSIA

Dalam ekosistem bakteri berperan  penting se bagai  pem busuk  yang menguraikan 

 bahan- bahan  organik   dan  sisa-sisa  organisme  menjadi bahan  anorganik  yang  dapat 

digunakan  tum buhan. Diperkirakan  dalam  satu  gram  tanah yang  su bur   terdapat miliaran 

 bakteri beserta ri buan mikroorganisme lain. Bayangkan seandainya sisa-sisa organisme tidak  

ada yang menguraikan, maka bumi  ini akan  segera  penuh  sesak  dengan  sisa-sisa makhluk  

hidup. Selain berperan   penting  dalam  ekosistem, bakteri  dapat  mem beri  manf aat bagi 

manusia dan ada  pula yang merugikan.

a. Bakteri yang Menguntungkan 

Bakteri  menghasilkan  anti biotik   seperti  tirotrisin,  basitrasin,  streptomisin,  teramisin,  dan   polimiksin 

yang berguna  dalam   pengo batan. Be berapa   jenis 

 bakteri  dimanf aatkan  secara  luas  untuk   mem buat 

 bahan organik  dan makanan seperti keju, 

asam  asetat,  dan ber  bagai  asam  amino. Berikut  ini 

adalah be berapa  contoh bakteri yang 

menguntungkan.

1) Lacto bacillus bulgaricus dan L. acidophilus untuk  

mem buat yoghurt.

2) Lacto bacillus  casei  digunakan  dalam  pem buatan 

keju.

Page 12: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 12/18

 

3) Rizo bium bersim biosis dengan akar  tanaman kacang-kacangan dapat menam bat nitrogen 

dari udara be bas sehingga dapat menyu burkan tanah.

4) Aceto bacter xylinum digunakan dalam  proses  pem buatan nata de coco dari air  kelapa.

5) Escherichia coli yang hidup di dalam usus besar  manusia mem bantu mem busukkan sisa-

sisa makanan dan menghasilkan vitamin K .

6) Streptococcus griceus menghasilkan anti biotik  streptomisin.

7) Pada  pengolahan  lim bah, diperlukan bakteri aero b untuk  mengoksidasi  lim bah, sehingga 

daya racun lim bah terhadap lingkungan berkurang.

8)  Pada  pem buatan biogas, bakteri mengu bah  sampah  dan  kotoran menjadi biogas yang 

terutama  terdiri  atas  gas metana. Gas  metana  dapat  digunakan  se bagai bahan bakar   dan 

 penerangan.

9)  Dalam  rekayasa  genetika, ADN bakteri  dimodif ikasi  sehingga  menghasilkan   protein 

tertentu yang  di butuhkan  manusia. Dengan  demikian  dapat  diperoleh  sejumlah besar  

 protein/enzim dalam waktu relatif singkat.

 b. Bakteri yang Merugikan 

Banyak  bakteri yang bersif at  merugikan  karena 

menim bulkan   penyakit   pada  manusia,  hewan,  dan 

tum buhan. Bakteri   juga  menye ba bkan banyak  

kerusakan   pada  makanan, bahan   pangan,  dan menghasilkan toksin/racun. Berikut ini contoh be berapa 

 jenis bakteri yang merugikan.

1) Clostridium tetani menye ba bkan  penyakit tetanus.

2) Salmonella ty phi menye ba bkan  penyakit tif us.

3)  Diplococcus   pneumonia  menye ba bkan   penyakit 

 pneumonia/radang  paru-paru.

4) Bacillus  anthracis  menye ba bkan   penyakit  antraks 

 pada sapi, ker  bau, dan dom ba.

5) Aspergillus f lavus merusak biji kacang-kacangan yang disimpan dan menghasilkan racun 

af latoksin yang ber  bahaya.

6) Erwinia tracheiphila menye ba bkan  penyakit busuk  daun  pada tanaman la bu.

Page 13: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 13/18

 

E.  ALGA BIRU HIJAU (CYA NOBACTERIA) 

Cyano bacteria  juga dise but ganggang hijau biru karena berwarna hijau ke biruan.

Cyano bacteria  merupakan  kelompok  bakteri yang  mempunyai  klorof il  di  dalam 

sitoplasmanya  sehingga  dapat  melakukan f otosintesis. Cyano bacteria  dapat  ditemukan 

hampir  di  semua  tempat yang  lem ba b seperti  tanah yang  lem ba b,  perakaran  tanaman, dan 

hampir   di  semua  lingkungan   perairan,  dari  mata  air    panas  sampai  ke  danau beku  di 

Antartika.  Namun Cyano bacteria tidak  ditemukan  pada lingkungan  perairan yang asam.

Sejak   lama  organisme  ini  dise but  alga (ganggang)  karena  mereka  hidup mirip 

dengan alga lainnya, dalam hal ini ha bitatnya dan dalam hal cara f otosintesisnya. Meskipun 

demikian, alga hijau- biru ini adalah  prokariota, dengan demikian  jauh le bih dekat kera batnya 

dengan bakteri daripada dengan alga  lainnya yang bersif at eukariotik . Untuk  alasan  inilah, 

 para  peneliti  le bih menyukai  pemakaian  istilah  cyano bacteria ("bakteri  hijau- biru")  untuk  

organisme  itu. Walaupun alga hijau- biru  itu ber f otosintesis dan bersif at  prokariotik, mereka 

 ber  beda dengan bakteri f otosintetik  dalam banyak  hal  penting. Klorof ilnya  ialah klorof il a, 

yaitu molekul yang  sama  dengan yang  dijumpai  pada  tum buhan  dan  algae  lain,  mereka 

mampu menggunakan  air   se bagai  sum ber  elektron dan dengan mereduksi kar  bon dioksida 

menjadi kar  bohidrat. Reaksinya se bagai berikut: 

Seperti  halnya bakteri   peluncur,  alga  hijau- biru  ter  bungkus  dalam  dinding 

 peptidoglikan yang  dikelilingi  selu bung bergetah. Be berapa  spesies bersel  satu, be berapa 

tum buh se bagai f ilamen dari sel-sel yang berhu bungan. Sejumlah algae hijau biru ber f ilamen 

dapat  mengikat  nitrogen  atmosf er . Hal  ini  dilakukan  dalam  heterosista, yaitu  sel  tak  

 berwarna yang  terdapat di antara sel-sel f otosintetik . Organisme  inilah yang  tum buh  su bur  

 bilamana  unsur  f osf at banyak   terdapat  di  danau  dan   perairan  lain yang  airnya  tawar .

Ganggang hijau- biru yang mengikat nitrogen  juga  penting menjaga kesu buran  padi.

Be berapa spesies hidup su bur  di mata air   panas Yellowstone  National Park   pada 

suhu yang  cukup   panas  untuk   mere bus  telur . Pita  hitam yang  terdapat   pada  karang  di 

sepanjang  tepi  pantai  pada saat air   laut naik  dise ba bkan oleh alga hijau- biru. Karena yang 

mereka  perlukan  untuk   hidup  adalah  cahaya,  udara ( N2 dan CO2),  air   dan be berapa  ion 

organik, maka  kemampuannya yang  tinggi  untuk   hidup  di  lokasi yang  keras  itu  dapatlah 

dipahami, bahkan  kalau  kekurangan  cairan   pada  saat   pasang  surut  air   laut,  selu bung 

Page 14: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 14/18

 

gelatinnya  dapat  menjaganya  dari 

kekeringan. Selain  klorof il  dan beta-

karoten,  alga  hijau- biru  mengandung 

satu atau dua  pigmen  tam bahan, yaitu 

 pigmen biru yang  dise but f ikosianin 

dan   pigmen  merah yang  dinamakan 

f ikoeritrin. Campuran  sederhana 

klorof il  dan f ikosianin  dan   pigmen 

 pada be berapa  species  mem berikan 

warna  hijau,  tetapi  species yang 

mengandung f ikoeritrin  tampak  

 berwarna merah, ungu,  coklat,  atau bahkan  hitam. Laut merah mendapat namanya karena 

alga  hijau- biru berwarna merah yang  terdapat  di  perairannya.Di  laut  dangkal yang  airnya 

hangat, hidup alga hijau- biru dan bakteri dalam koloni-koloni besar . Di sekitarnya ter  bentuk  

endapan mineral mem bentuk  kolam-kolam dan bukit- bukit kecil berlapis-lapis yang dise but 

stromatolit. Stromatolit yang sangat tua ditemukan di f ormasi geologi di ber  bagai tempat di 

 bumi. Umur   stromatolit berkisar   antara berjuta  tahun  sampai 3,5 milyar   tahun. Fosil 

mikroskopik  yang mirip  dengan  alga  hijau biru ber f ilamen  ditemukan  dalam  stromatolit 

yang berumur 2,3 × 109 tahun. Be berapa di antara f osil mikroskopik   ini tersimpan dengan amat baiknya sehingga tampak  heterosistanya. Jika stromatolit yang sangat tua itu di bentuk  

dengan cara yang  sama, maka dapat disimpulkan bahwa alga-hijau biru  telah ada di bumi 

sejak 3,5 × 109 tahun yang lampau.

1.  Ciri-ciri dan struktur Cyano bacteria 

Ciri  dan  struktur  Cyano bacteria  menyerupai 

 bakteri  pada umumnya. Semua Cyano bacteria 

mengandung klorof il a seperti  pada tum buhan 

tingkat  tinggi. Klorof il  pada bakteri  dise but 

 bakterioklorof il. Selain  klorof il  a, 

Cyano bacteria mempunyai 

 be berapa   pigmen  tam bahan  termasuk  

karotenoid. Warna biru   pada Cyano bacteria 

Page 15: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 15/18

 

dise ba bkan  oleh   pigmen biru  atau f ikosianin. Be berapa   jenis Cyano bacteria   juga 

mempunyai  pigmen merah  atau f ikoeritrin  di  dalam  selnya. Klorof il  dan  pigmen-

 pigmen  tam bahan  itu  tidak   terdapat dalam  plastida, melainkan  terse bar   pada  sistem 

mem bran sel. Dinding sel Cyano bacteria  tidak  mengandung selulosa,  tetapi  tersusun 

dari   peptidoglikan  seperti  dinding  sel bakteri. Jika  dites  dengan   pewarna  gram, 

dinding  sel Cyano bacteria menunjukkan  sif at  se bagai  gram  negatif. Cyano bacteria 

menyimpan cadangan makanan berupa  polisakarida yang dise but  sianof isin. Selain 

kar  bohidrat, Cyano bacteria   juga  menyimpan  lemak   dan   protein. Sel-sel 

Cyano bacteria  tidak   mempunyai  silia, f lagela,  maupun  alat   penggerak  yang  lain.

 Namun  demikian be berapa Cyano bacteria yang ber  bentuk  f ilamen  dapat bergerak .

Semua Cyano bacteria berukuran mikroskopis, namun sering tum buh dalam kelompok  

yang besar  sehingga  panjangnya dapat mencapai le bih dari satu meter . Cyano bacteria 

ada yang hidup uniseluler  dan ada yang berkoloni. Contoh Cyano bacteria uniseluler  

adalah Croococcus  dan Gloeocapsa. Koloni Cyano bacteria  dapat ber  bentuk   seperti 

 benang atau f ilamen, berca bang-ca bang, atau tidak beraturan. Setiap sel dalam koloni 

 bereproduksi dengan mem belah. Sel baru yang dihasilkan dapat tetap berkoloni atau 

melepaskan  diri  dan  mem bentuk   koloni yang  terpisah. Pada Cyano bacteria yang 

 berkoloni, sel satu dengan yang lain saling melekat  pada dinding selnya tanpa ada 

hu bungan sitoplasma. Jadi setiap sel dalam koloni tetap hidup secara mandiri. Contoh Cyano bacteria berkoloni  adalah Polycistis dan  Spirulina,  sedangkan Cyano bacteria 

 ber  bentuk f ilamen.

2.  Klasif ikasi Cyano bacteria 

Berikut adalah be berapa contoh alga biru.

a.  Alga biru bersel satu. Contohnya C hroococcu s dan Gl eopasca.

 b.  Alga biru bersel satu berkoloni. Contohnya  P olycistis dan S  pir ul ina. 

c.  Alga biru ber  bentuk  benang. Contonhnya:  O scill atoria, Nostoc C ommune  dan 

 Rivul aria.

d.  Anabaena c ycadae yang bersim biosis dengan akar   pakir  haji (C  ycas Rumphi) dan 

 Anabaena azol ae yang bersim biosis dengan akar   paku air ( A zoll a pinnata).

Page 16: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 16/18

 

3.  Reproduksi Cyano bacteria 

Reproduksi Cyano bacteria uniseluler  adalah dengan  pem belahan  sel. Cyano bacteria 

yang berkoloni  melakukan  reproduksi  dengan f ragmentasi. Fragmen  multiseluler  

yang  dihasilkannya  dise but  hormogonium. Pada Cyano bacteria yang berkoloni 

 ber  bentuk  f ilamen, misalnya  Nostoc dan Ana baena, dapat mem bentuk   heterosista, 

yaitu  sel-sel berukuran  le bih besar   dengan  dinding berlapis banyak  yang ber  beda 

dengan sel-sel di sekitarnya. Di dalam sel ini terletak  tilakoid yang tertata dalam  pola 

konsentris. Heterosista  dapat  melepaskan  diri  dari f ilamen  induknya  dan  tum buh 

menjadi  individu baru. Pada keadaan  lingkungan yang  tidak  menguntungkan, sel-sel 

vegetatif Cyano bacteria dapat beru bah menjadi  spora berdinding  te bal yang dise but 

akinet. Di  dalam  akinet  terkonsentrasi  cadangan  kar  bohidrat  sianof isin yang 

mengandung  protein. Akinet sangat tahan terhadap lingkungan yang kurang baik  dan 

masih dapat berkecam bah untuk  menghasilkan individu baru setelah melampaui masa 

dorman yang  lama,  mencapai 87 tahun. Pada Cyano bacteria   juga  ditemukan 

rekom binasi genetik  seperti  pada bakteri.

4.  Peranan Cyano bacteria 

Be berapa Cyano bacteria berperan  se bagai  plankton  di  lautan. Jenis Cyano bacteria 

yang  lain  hidup  di  air   tawar . Cyano bacteria yang  hidup  di  sekitar  mata  air   panas 

sering mem bentuk   lapisan endapan kapur  yang  te bal di  sekitar  koloninya. Be berapa  jenis Cyano bacteria dapat menam bat nitrogen misalnya  Nostoc, sehingga dapat hidup 

di be batuan  dan  tanah yang  tandus.

Cyano bacteria yang bersim biosis  dengan 

tum buhan  air   dapat  menyu burkan   perairan.

Contohnya  Anabaena azol ae yang bersim biosis 

dengan   A zol a pinata. Cyano bacteria  lain 

mampumengikat nitrogen be bas adalah  Nostoc, 

dan Gloeocapsa. Cyano bacteria  dapat 

 bersim biosis  dengan  amoe ba,   protozoa 

 ber f lagela,  diatom,  alga  hijau  tak  berklorof il, 

Cyano bacteria yang 

lain,  tum buhan  tingkat  tinggi,  dan  cendawan.

Page 17: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 17/18

 

Be berapa  jenis Cyano bacteria dikem bangkan  se bagai  sum ber  makanan  atau  protein 

sel tunggal. Salah satu  jenis yang  populer  adalah Spirulina yang mengandung  protein 

tinggi dan aman dikonsumsi.

Be berapa Cyano bacteria yang hidup di  perairan menghasilkan racun, sehingga dapat 

mem bunuh  organisme yang  hidup/menggunakan  air   di   perairan  terse but.

Cyano bacteria   juga  dapat  hidup  di  tem bok   dan batu (candi)  sehingga  merusak  

 bangunan dari tem bok  dan batu.

Page 18: Archaebacteria dan Eubacteria

5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 18/18

 

BAB 3

KESIMPULAN

Sistem  klasif ikasi  ter  baru  mem bagi  monera  menjadi  dua  kelompok  yaitu 

Eu bacteria  dan Archae bacteria. Kelompok   organisme  ini bersif at  uniseluler   atau 

 berkoloni,  prokariotik, berukuran mikroskopis, dan berkem bang biak  secara aseksual dan 

terdapat  pertukaran materi genetik  yaitu transf ormasi, konjugasi, dan transduksi. Bentuk  

dasar bakteri di bedakan menjadi tiga yaitu basil, kokus, dan spirilum. Pada bakteri yang 

 berkoloni,  terdapat  sistem   penataan  sel  dari bentuk   dasar   terse but. Berdasarkan  cara 

memperoleh makanan, terdapat bakteri autotrof dan heterotrof.Bakteri autotrof ada yang 

 bersif at f otoautotrof dan kemoautotrof. Berdasarkan ke butuhan oksigen untuk   respirasi, 

terdapat bakteri  aero b,  anaero b,  dan  anaero b f akultatif. Contoh manf aat bakteri yaitu 

untuk    pengolahan  makanan,  menghasilkan bahan  organik,   pem busuk   sisa  organisme, 

menyu burkan  tanah,  pengolahan  lim bah, mem buat kompos dan biogas, untuk   rekayasa 

genetika,  dan  se bagainya. Bakteri  dapat bersif at  merugikan  karena  menye ba bkan 

 penyakit,  merusak  bahan   pangan,  dan  menghasilkan  racun. Bakteri f otosintetik  

dikelompokkan dalam Cyano bacteria, ada yang uniseluler  dan ada yang berkoloni, semua 

 bersif at autotrof , berkem bang biak  dengan  pem belahan sel dan f ragmentasi, dan  terjadi  pertukaran  materi  genetik   seperti   pada bakteri. Cyano bacteria yang  menguntungkan: 

se bagai  organisme   perintis,  menyu burkan  tanah,  dan  se bagai bahan  makanan.

Cyano bacteria yang merugikan karena merusak  ber  bagai bangunan dan  peralatan  serta 

menghasilkan racun.