Archaebacteria dan Eubacteria
-
Upload
deta-novian-ariesandy -
Category
Documents
-
view
1.128 -
download
1
Transcript of Archaebacteria dan Eubacteria
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 1/18
BAB 2
PEMBAHASAN
A. REPRODUKSI BAKTERI
1. Reproduksi Aseksual
Bakteri dapat berkem bang biak
secara aseksual dengan mem belah diri
pada lingkungan yang tepat atau sesuai.
Proses pem belahan diri pada bakteri
terjadi secara biner melintang.
Pem belahan biner melintang adalah
pem belahan yang diawali dengan
ter bentuknya dinding melintang yang
memisahkan satu sel bakteri menjadi
dua sel anak . Dua sel bakteri ini
mempunyai bentuk dan ukuran sama
(identik). Sel anakan hasil pem belahan
ini akan mem bentuk suatu koloni yang dapat dijadikan satu tanda pengenal untuk
jenis bakteri. Misalnya, bakteri yang terdiri dari sepasang sel (diplococcus), delapan
sel mem bentuk ku bus (sarcina), dan ber bentuk rantai (streptococus). Reproduksi
bakteri dapat berlangsung dengan sangat cepat. Pada keadaan optimal, be berapa jenis
bakteri dapat mem belah setiap 20 menit. Dalam satu jam bakteri dapat berkem bang
biak menjadi berjuta- juta sel.
Pada kondisi yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri dapat mempertahankan diri dengan pem bentukan spora. Akan tetapi, ada pula jenis bakteri yang akan mati
karena peru bahan f aktor lingkungan. Faktor lingkungan ini adalah cahaya matahari
yang terus-menerus, kenaikan suhu, kekeringan, dan adanya zat-zat pengham bat dan
pem bunuh bakteri, seperti anti biotika dan desinf ektan. Keadaan terse but juga
menunjukkan bahwa meskipun populasi bakteri sangat besar, tetap saja dapat
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 2/18
dikendalikan oleh f aktor-f aktor pengham bat sehingga peranan bakteri di alam se bagai
salah satu pengurai dapat seim bang dengan makhluk hidup produsen dan konsumen.
2. Reproduksi Seksual
a. Transf ormasi Transf ormasi adalah pemindahan potongan materi genetik atau DNA dari luar ke
sel bakteri penerima. Dalam proses ini, tidak terjadi kontak langsung antara
bakteri pem beri DNA dan penerima.
Dalam konteks genetika bakteri, transf ormasi merupakan peru bahan suatu
genotipe sel bakteri dengan cara mengam bil DNA asing dari lingkungan
sekitarnya. Misalnya, pada bakteri Streptococcus pneumoniae yang tidak
ber bahaya dapat ditransf ormasi menjadi sel-sel penye ba b pneumonia dengan cara
mengam bil DNA dari medium yang mengandung sel-sel strain patogenik yang
mati. Transf ormasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik hidup mengam bil potongan
DNA yang ke betulan mengandung alel untuk patogenisitas (gen untuk suatu
lapisan sel yang melindungi bakteri dari sistem imun inang) alel asing terse but kemudian dimasukkan ke dalam kromosom bakteri menggantikan alel aslinya
untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan rekom binasi genetik -
perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang (crossing over). Sel yang
ditransf ormasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA,
yang berasal dari dua sel yang ber beda.
Bertahun-tahun setelah transf ormasi ditemukan pada kultur la boratorium,
se bagian besar ahli biologi percaya bahwa proses terse but terlalu jarang dan
terlalu ke betulan, sehingga tidak mungkin memainkan peranan penting pada
populasi bakteri di alam. Tetapi, para saintis sejak saat itu telah mempelajari
bahwa banyak spesies bakteri dipermukaannya memiliki protein yang
terspesialisasi untuk mengam bil DNA dari larutan sekitarnya.
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 3/18
Protein-protein ini secara spesif ik hanya mengenali dan mentransf er DNA dari
spesies bakteri yang masih dekat kekera batannya. Tidak semua bakteri memiliki
protein mem bran seperti ini. Seperti contohnya, E. Coli sepertinya sama sekali
tidak memiliki mekanisme yang tersepesialisasi untuk menelan DNA asing.
Walaupun demikian, menempatkan E. Coli di dalam medium kultur yang
mengandung konsentrasi ion kalsium yang relatif tinggi secara artif isial akan
merangsang sel-sel untuk menelan se bagian kecil DNA. Dalam bioteknologi,
teknik ini diaplikasikan untuk memasukkan gen-gen asing ke dalam E. Coli, gen-
gen yang mengkode protein yang bermanf aat, seperti insulin manusia dan hormon
pertum buhan.
b. Konjugasi Konjugasi merupakan transf er langsung
materi genetik antara dua sel bakteri yang
berhu bungan sementara. Proses ini, telah
diteliti secara tuntas pada E. Coli.
Transf er DNA adalah transf er satu arah,
yaitu satu sel mendonasi (menyum bang)
DNA, dan " pasangannya" menerima gen.
Donor DNA, dise but se bagai " jantan", menggunakan alat yang dise but piliseks
untuk menempel pada resipien ( penerima)
DNA dan dise but se bagai "betina".
Kemudian se buah jem batan sitoplasmik
sementara akan ter bentuk diantara kedua
sel terse but, menyediakan jalan untuk
transf er DNA. Plasmid adalah molekul DNA kecil, sirkular dan dapat bereplikasi
sendiri, yang terpisah dari kromosom bakteri. Plasmid-plasmid tertentu, seperti
plasmid f , dapat melakukan pengga bungan reversi bel ke dalam kromosom sel.
Genom f aga bereplikasi secara terpisah di dalam sitoplasma selama siklus litik,
dan se bagai bagian integral dari kromosom inang selama siklus lisogenik . Plasmid
hanya memiliki sedikit gen, dan gen-gen ini tidak diperlukan untuk pertahanan
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 4/18
hidup dan reproduksi bakteri pada kondisi normal. Walaupun demikian, gen-gen
dari plasmid ini dapat mem berikan keuntungan bagi bakteri yang hidup di
lingkungan yang banyak tekanan. Contohnya, plasmid f mempermudah
rekom binasi genetik, yang mungkin akan menguntungkan bila peru bahan
lingkungan tidak lagi mendukung strain yang ada di dalam populasi bakteri.
Plasmid f , terdiri dari sekitar 25 gen, se bagian besar diperlukan untuk
memproduksi piliseks. Ahli-ahli genetika menggunakan sim bol f+ (dapat
diwariskan). Plasmid f bereplikasi secara sinkron dengan DNA kromosom, dan
pem belahan satu sel f+ biasanya menghasilkan dua keturunan yang semuanya
merupakan f+. Sel-sel yang tidak memiliki f aktor f di beri sim bol f -, dan mereka
ber f ungsi se bagai recipien DNA ("betina") selama konjugasi. Kondisi f+ adalah
kondisi yang "menular " dalam artian sel f+ dapat memindah sel f - menjadi sel f+
ketika kedua sel terse but berkonjugasi. Plasmid f bereplikasi di dalam sel " jantan",
dan se buah salinannya ditransf er ke sel "betina" melalui saluran konjugasi yang
menghu bungkan sel-sel terse but. Pada perkawinan f+ dengan f - seperti ini, hanya
se buah plasmid f yang ditransf er .
Gen-gen dari kromosom bakteri terse but ditransf er selama konjugasi ketika f aktor
f dari donor sel terse but terintegrasi ke dalam kromosomnya. Sel yang dilengkapi
dengan f aktor f dalam kromosomnya dise but sel Hf r ( high f requency of recom bination atau rekom binasi f rekuensi tinggi). Sel Hf r tetap ber f ungsi se bagai
jantan selama konjugasi, mereplikasi DNA f aktor f dan mentransf er salinannya ke
f - pasangannya. Tetapi sekarang, f aktor f ini mengam bil salinan dari be berapa
DNA kromosom bersamanya. Gerakan acak bakteri biasanya mengganggu
konjugasi se belum salinan dari kromosom Hf r dapat seluruhnya dipindahkan ke
sel f -. Untuk sementara waktu sel resipien menjadi diploid parsial atau se bagian,
mengandung kromosomnya sendiri ditam bah dengan DNA yang disalin dari
se bagian kromosom donor . Rekom binasi dapat terjadi jika se bagian DNA yang
baru diperoleh ini terletak berdampingan dengan daerah homolog dari kromosom
F-, segmen DNA dapat dipertukarkan. Pem belahan biner pada sel ini dapat
menghasilkan se buah koloni bakteri rekom binan dengan gen-gen yang berasal
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 5/18
dari dua sel yang ber beda, dimana satu dari strain-strain bakteri terse but
se benarnya merupakan Hf r dan yang lainnya adalah F.
Pada tahun 1950-an, pakar-pakar kesehatan jepang mulai memperhatikan bahwa
be berapa pasien rumah sakit yang menderita aki bat disentri bakteri, yang
menye ba bkan diare parah, tidak mem berikan respons terhadap anti biotik yang
biasanya ef ektif untuk pengo batan inf eksi jenis ini. Tampaknya, resistensi
terhadap anti biotik ini perlahan-lahan telah berkem bang pada strain-strain
Shigella sp. tertentu, suatu bakteri patogen. Akhirnya, peneliti mulai
mengidentif ikasi gen-gen spesif ik yang menim bulkan resistensi anti biotik pada
Shigella dan bakteri patogenik lainnya. Be berapa gen- gen terse but, mengkode
enzim yang secara spesif ik menghancurkan be berapa anti biotik tertentu, seperti
tetrasiklin atau ampisilin. Gen-gen yang mem berikan resistensi ternyata di bawa
oleh plasmid. Sekarang dikenal se bagai plasmid R (R untuk resistensi).
Pemaparan suatu populasi bakteri dengan suatu anti biotik spesif ik baik di dalam
kultur la boratorium maupun di dalam organisme inang akan mem bunuh bakteri
yang sensitif terhadap anti biotik, tetapi hal itu tidak terjadi pada bakteri yang
memiliki plasmid R yang dapat mengatasi anti biotik . Teori seleksi alam
memprediksi bahwa, pada keadaan-keadaan seperti ini, akan semakin banyak
bakteri yang akan mewarisi gen-gen yang menye ba bkan resistensi anti biotik .Konsekuensi medisnya pun ter baca, yaitu strain patogen yang resisten semakin
lama semakin banyak, mem buat pengo batan inf eksi bakteri tertentu menjadi
semakin sulit. Permasalahan terse but diperparah oleh kenyataan bahwa plasmid R,
seperti plasmid F, dapat berpindah dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya
melalui konjugasi.
c. Transduksi Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel pem beri ke sel penerima dengan
perantaraan virus. Dalam hal ini, protein virus yang ber f ungsi se bagai cangkang
digunakan untuk pem bungkus dan mem bawa DNA bakteri pem beri menuju sel
penerima.
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 6/18
B. JENIS-JENIS EUBACTERIA
1. Bakteri berdasarkan bentuk tu buhnya
Walaupun bakteri bersel tunggal, tetapi bakteri mempunyai be berapa bentuk yaitu
bulat (coccus), batang (basilus), dan ber bentuk spiral (spirila). Ketiga bentuk dasar
bakteri terse but masih memiliki be berapa modi¿kasi. Berdasarkan modi¿ kasi
bentuknya, bakteri coccus dapat berupa monococcus, diplococcus, streptococcus, dan
sarcina. Contoh monococcus adalah Neiserria gonorrhoea ( penye ba b penyakit
gonorhoe). Diplococcus yaitu bakteri ber bentuk bulat yang berpasangan. Contohnya
Diplococus pneumaticus ( penye ba b penyakit pneumonia atau radang paru-paru).
Sedangkan Streptococcus adalah bakteri ber bentuk bulat yang bersusun seperti
rantai. Contohnya Streptococus pyrogenes ( penye ba b penyakit kuning). Modi¿ kasi
bentuk yang lain adalah staphylococcus (bulat yang berupa gerom bolan seperti buah
anggur) dan sarcina (yaitu bakteri ber bentuk bulat yang berkelompok empat-empat
sehingga ber bentuk seperti ku bus dengan 8 sel). Contohnya adalah Staphylococcus
aureus yang merupakan penye ba b penyakit pneunomia (radang paru-paru) dan
keracunan dalam makanan.
Bakteri basilus juga mempunyai be berapa modi¿ kasi bentuk, yaitu mono basil,
diplo basil, atau strepto basil. Perhatikan Gam bar 3.11. Mono basil yaitu bakteri
ber bentuk basil tunggal. Contohnya adalah Escherichia coli (mem bantu pem busukan
di dalam colon atau usus besar) dan Salmonella thy posa ( penye ba b penyakit tipus).
Diplo basil adalah bakteri bentuk batang yang berpasangan. Sedangkan strepto basil
adalah bakteri dengan bentuk batang yang bergandengan memanjang seperti bentuk
rantai. Contohnya, Aceto bacter xylinum yang digunakan dalam pem buatan nata de
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 7/18
coco. Sedangkan kelompok bakteri dengan
bentuk dasar spiral memiliki 3 macam modi¿
kasi, yaitu spirilum, vi brio, dan spirochaeta.
Perhatikan Gam bar 3.12. Spirilum yaitu bakteri
yang ber bentuk spiral sempurna. Contohnya
adalah Triponema pallidum ( penye ba b penyakit
si¿ lis). Vi brio merupakan modi¿ kasi dari
bentuk spiral yaitu ber bentuk koma. Contohnya
adalah Vi brio cholerae ( penye ba bkan penyakit
kho lera). Sedangkan spirochaeta merupakan
kelompok bakteri ber bentuk spiral yang lentur, sehingga ketika bergerak tu buhnya
dapat memanjang atau memendek .
2. Bakteri berdasarkan karakteristik dinding selnya
a. Bakteri gram positif
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang sederhana, dengan jumlah
peptidoglikan yang banyak sehingga bereaksi positif terhadap pengecatan gram.
Se bagian besar bakteri gram-positif bersif at kemoheterotrof , walaupun be berapa
di antaranya bersif at f otosintetik . Ketika berada pada kondisi yang sulit, bakteri
ini akan mem bentuk endospora. Contoh bakteri gram-positif adalah Clostridium
sp. dan Bacillus sp. Sedangkan yang yang tidak mem bentuk endospora, contohnya
adalah Mycoplasma sp. Ukurannya sangat kecil, bahkan dari semua sel yang
diketahui saat ini, diameternya 0,10 ± 0,25 m. Bakteri ini ditemukan dalam
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 8/18
tanah, dan be berapa di antaranya bersif at patogen pada hewan. Contohnya adalah
Mycoplasma pneumonia yang menye ba bkan walking pneumonia pada manusia.
Selain itu, yang termasuk bakteri gram-positif adalah Actinomycetes, yaitu bakteri
tanah yang mem bentuk koloni menyerupai jamur . Contohnya adalah
Streptomyces sp. yang merupakan sum ber anti biotik yang penting. Perhatikan
Gam bar 3.19.
b. Bakteri gram negatif
Bakteri gram-negatif peptidoglikannya le bih sedikit dan struktur dinding selnya
le bih kompleks, mem bran luarnya mengandung lipopolisakarida. Sehingga tidak
terwarnai oleh pengecatan gram.
c. Bakteri tidak berdinding sel Contohnya Mikoplasma. Bakteri ini hidup di tanah dan saluran air, be berapa
bersif at parasit pada tum buhan atau hewan.
3. Bakteri berdasarkan jumlah dan letak f lagela
Be berapa jenis bakteri mempunyai f lagela yang kecil, kaku, dan berpilin yang dapat
digunakan untuk berpindah tempat dengan gerakan berenang. Flagela bakteri
panjangnya berkisar antara 3 ± 12 nanometer, dengan diameter antara 10 ± 20
nanometer . Tidak semua bakteri mempunyai f lagela, umumnya hanya bakteri bentuk
basil dan spirilum yang memilikinya. Berdasarkan letak f lagelanya, bakteri
di bedakan menjadi 5 kelompok .
1) Atrik, yaitu bakteri yang tidak mempunyai f lagela.
2) Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu buah f lagela.
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 9/18
3) Lof otrik, yaitu bakteri yang mempunyai sekelompok f lagela pada salah satu ujung
sel.
4) Amf itrik, yaitu bakteri yang mempunyai f lagela pada dua ujung sel, baik f lagela
tunggal maupun berkelompok pada setiap ujung selnya.
5) Peritrik, yaitu bakteri yang seluruh permukaan sel dikelilingi oleh f lagela.
Be berapa bakteri, misalnya Escherichia coli
dan Neisseria gonorrhoeae mempunyai
bentuk seperti f lagela pendek dan lurus yang
dise but pili. Pili (dise but juga f im bria)
berukuran le bih pendek dari f lagela,
panjangnya hanya be berapa mikrometer
dengan diameter yang le bih kecil dan bentuk
yang le bih lurus di bandingkan f lagela. Pili
umumnya hanya ditemukan pada bakteri
gram negatif. Pili berguna se bagai alat bantu
bakteri untuk menempel di ber bagai
permukaan, termasuk pelekatannya pada
jaringan hewan atau tum buhan yang
ditempeli. Pada sel-sel bakteri yang melakukan konjugasi ( pertukaran materi
genetik), pertukaran ADN antaradua sel terjadi melalui pili khusus yang dise but pili
seks.
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 10/18
4. Bakteri berdasarkan cara memperoleh energi dan kar bon/cara hidup
Berdasarkan cara memperoleh energi dan kar bon, bakteri di bedakan menjadi empat
kategori, yaitu f otoautotrof , kemoautotrof , f otoheterotrof , dan kemoheterotrof.
Fotoautotrof adalah bakteri f otosintetik yang memanf aatkan energi cahaya untuk
mensintesis senyawa organik dari kar bondioksida. Contoh bakteri f otoautotrof adalah
kelompok siano bakteri. Sedangkan kemoautotrof merupakan bakteri yang hanya
memerlukan CO2 se bagai sum ber kar bon bukan se bagai sum ber energi. Bakteri ini
memperoleh energi dengan mengoksidasi bahan- bahan anorganik . Energi kimia
diekstraksi dari hidrogen sul¿da (H2S), amonia ( NH3), ion f ero (Fe2+), atau bahan
kimia lainnya. Contohnya adalah bakteri Sulf ol obu s sp. yang mengoksidasi sulf ur .
Kedua kelompok terse but adalah kelompok bakteri yang mampu mensintesis energinya sendiri (autotrof ).
Sedangkan bakteri yang tidak mampu mensintesis energi secara mandiri dise but
kelompok heterotrof , terdiri dari f otoheterotrof dan kemoheterotrof. Bakteri
f otoheterotrof yaitu bakteri yang menggunakan cahaya untuk menghasilkan ATP,
tetapi harus menggunakan kar bon dalam bentuk organik . Sedangkan kemoheterotrof
yaitu bakteri yang harus mengonsumsi molekul
organik untuk sum ber energi dan kar bon. Contoh
bakteri kemoautotrof adalah Beggiota sp.
(Gam bar 3.15), yaitu bakteri kemoautotrof yang
mengoksidasi H2S. Se bagian besar bakteri
adalah kemoheterotrof , terdiri dari kelompok
sapro ba ( pengurai) yang menyerap nutrien dari
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 11/18
bahan organik dan kelompok parasit yang menyerap cairan dari tu buh inang yang
masih hidup.
C. RESPIR ASI BAKTERI
Bakteri memperoleh energi dengan cara berespirasi. Berdasarkan ke butuhan oksigen saat
berespirasi, bakteri di bagi menjadi bakteri aero b dan bakteri anaero b. Bakteri aero b, bakteri
yang mem butuhkan oksigen be bas untuk mendapatkan energi, misalnya Nitrosomonas,
Nitrobacter, Nitrosococcu s. Bakteri anaero b, tidak mem butuhkan oksigen be bas untuk
mendapatkan energi, misalnya Micrococcu s denitri f icans.
D. PER A NA N BAKTERI BAGI KEHIDUPA N MA NUSIA
Dalam ekosistem bakteri berperan penting se bagai pem busuk yang menguraikan
bahan- bahan organik dan sisa-sisa organisme menjadi bahan anorganik yang dapat
digunakan tum buhan. Diperkirakan dalam satu gram tanah yang su bur terdapat miliaran
bakteri beserta ri buan mikroorganisme lain. Bayangkan seandainya sisa-sisa organisme tidak
ada yang menguraikan, maka bumi ini akan segera penuh sesak dengan sisa-sisa makhluk
hidup. Selain berperan penting dalam ekosistem, bakteri dapat mem beri manf aat bagi
manusia dan ada pula yang merugikan.
a. Bakteri yang Menguntungkan
Bakteri menghasilkan anti biotik seperti tirotrisin, basitrasin, streptomisin, teramisin, dan polimiksin
yang berguna dalam pengo batan. Be berapa jenis
bakteri dimanf aatkan secara luas untuk mem buat
bahan organik dan makanan seperti keju,
asam asetat, dan ber bagai asam amino. Berikut ini
adalah be berapa contoh bakteri yang
menguntungkan.
1) Lacto bacillus bulgaricus dan L. acidophilus untuk
mem buat yoghurt.
2) Lacto bacillus casei digunakan dalam pem buatan
keju.
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 12/18
3) Rizo bium bersim biosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dapat menam bat nitrogen
dari udara be bas sehingga dapat menyu burkan tanah.
4) Aceto bacter xylinum digunakan dalam proses pem buatan nata de coco dari air kelapa.
5) Escherichia coli yang hidup di dalam usus besar manusia mem bantu mem busukkan sisa-
sisa makanan dan menghasilkan vitamin K .
6) Streptococcus griceus menghasilkan anti biotik streptomisin.
7) Pada pengolahan lim bah, diperlukan bakteri aero b untuk mengoksidasi lim bah, sehingga
daya racun lim bah terhadap lingkungan berkurang.
8) Pada pem buatan biogas, bakteri mengu bah sampah dan kotoran menjadi biogas yang
terutama terdiri atas gas metana. Gas metana dapat digunakan se bagai bahan bakar dan
penerangan.
9) Dalam rekayasa genetika, ADN bakteri dimodif ikasi sehingga menghasilkan protein
tertentu yang di butuhkan manusia. Dengan demikian dapat diperoleh sejumlah besar
protein/enzim dalam waktu relatif singkat.
b. Bakteri yang Merugikan
Banyak bakteri yang bersif at merugikan karena
menim bulkan penyakit pada manusia, hewan, dan
tum buhan. Bakteri juga menye ba bkan banyak
kerusakan pada makanan, bahan pangan, dan menghasilkan toksin/racun. Berikut ini contoh be berapa
jenis bakteri yang merugikan.
1) Clostridium tetani menye ba bkan penyakit tetanus.
2) Salmonella ty phi menye ba bkan penyakit tif us.
3) Diplococcus pneumonia menye ba bkan penyakit
pneumonia/radang paru-paru.
4) Bacillus anthracis menye ba bkan penyakit antraks
pada sapi, ker bau, dan dom ba.
5) Aspergillus f lavus merusak biji kacang-kacangan yang disimpan dan menghasilkan racun
af latoksin yang ber bahaya.
6) Erwinia tracheiphila menye ba bkan penyakit busuk daun pada tanaman la bu.
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 13/18
E. ALGA BIRU HIJAU (CYA NOBACTERIA)
Cyano bacteria juga dise but ganggang hijau biru karena berwarna hijau ke biruan.
Cyano bacteria merupakan kelompok bakteri yang mempunyai klorof il di dalam
sitoplasmanya sehingga dapat melakukan f otosintesis. Cyano bacteria dapat ditemukan
hampir di semua tempat yang lem ba b seperti tanah yang lem ba b, perakaran tanaman, dan
hampir di semua lingkungan perairan, dari mata air panas sampai ke danau beku di
Antartika. Namun Cyano bacteria tidak ditemukan pada lingkungan perairan yang asam.
Sejak lama organisme ini dise but alga (ganggang) karena mereka hidup mirip
dengan alga lainnya, dalam hal ini ha bitatnya dan dalam hal cara f otosintesisnya. Meskipun
demikian, alga hijau- biru ini adalah prokariota, dengan demikian jauh le bih dekat kera batnya
dengan bakteri daripada dengan alga lainnya yang bersif at eukariotik . Untuk alasan inilah,
para peneliti le bih menyukai pemakaian istilah cyano bacteria ("bakteri hijau- biru") untuk
organisme itu. Walaupun alga hijau- biru itu ber f otosintesis dan bersif at prokariotik, mereka
ber beda dengan bakteri f otosintetik dalam banyak hal penting. Klorof ilnya ialah klorof il a,
yaitu molekul yang sama dengan yang dijumpai pada tum buhan dan algae lain, mereka
mampu menggunakan air se bagai sum ber elektron dan dengan mereduksi kar bon dioksida
menjadi kar bohidrat. Reaksinya se bagai berikut:
Seperti halnya bakteri peluncur, alga hijau- biru ter bungkus dalam dinding
peptidoglikan yang dikelilingi selu bung bergetah. Be berapa spesies bersel satu, be berapa
tum buh se bagai f ilamen dari sel-sel yang berhu bungan. Sejumlah algae hijau biru ber f ilamen
dapat mengikat nitrogen atmosf er . Hal ini dilakukan dalam heterosista, yaitu sel tak
berwarna yang terdapat di antara sel-sel f otosintetik . Organisme inilah yang tum buh su bur
bilamana unsur f osf at banyak terdapat di danau dan perairan lain yang airnya tawar .
Ganggang hijau- biru yang mengikat nitrogen juga penting menjaga kesu buran padi.
Be berapa spesies hidup su bur di mata air panas Yellowstone National Park pada
suhu yang cukup panas untuk mere bus telur . Pita hitam yang terdapat pada karang di
sepanjang tepi pantai pada saat air laut naik dise ba bkan oleh alga hijau- biru. Karena yang
mereka perlukan untuk hidup adalah cahaya, udara ( N2 dan CO2), air dan be berapa ion
organik, maka kemampuannya yang tinggi untuk hidup di lokasi yang keras itu dapatlah
dipahami, bahkan kalau kekurangan cairan pada saat pasang surut air laut, selu bung
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 14/18
gelatinnya dapat menjaganya dari
kekeringan. Selain klorof il dan beta-
karoten, alga hijau- biru mengandung
satu atau dua pigmen tam bahan, yaitu
pigmen biru yang dise but f ikosianin
dan pigmen merah yang dinamakan
f ikoeritrin. Campuran sederhana
klorof il dan f ikosianin dan pigmen
pada be berapa species mem berikan
warna hijau, tetapi species yang
mengandung f ikoeritrin tampak
berwarna merah, ungu, coklat, atau bahkan hitam. Laut merah mendapat namanya karena
alga hijau- biru berwarna merah yang terdapat di perairannya.Di laut dangkal yang airnya
hangat, hidup alga hijau- biru dan bakteri dalam koloni-koloni besar . Di sekitarnya ter bentuk
endapan mineral mem bentuk kolam-kolam dan bukit- bukit kecil berlapis-lapis yang dise but
stromatolit. Stromatolit yang sangat tua ditemukan di f ormasi geologi di ber bagai tempat di
bumi. Umur stromatolit berkisar antara berjuta tahun sampai 3,5 milyar tahun. Fosil
mikroskopik yang mirip dengan alga hijau biru ber f ilamen ditemukan dalam stromatolit
yang berumur 2,3 × 109 tahun. Be berapa di antara f osil mikroskopik ini tersimpan dengan amat baiknya sehingga tampak heterosistanya. Jika stromatolit yang sangat tua itu di bentuk
dengan cara yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa alga-hijau biru telah ada di bumi
sejak 3,5 × 109 tahun yang lampau.
1. Ciri-ciri dan struktur Cyano bacteria
Ciri dan struktur Cyano bacteria menyerupai
bakteri pada umumnya. Semua Cyano bacteria
mengandung klorof il a seperti pada tum buhan
tingkat tinggi. Klorof il pada bakteri dise but
bakterioklorof il. Selain klorof il a,
Cyano bacteria mempunyai
be berapa pigmen tam bahan termasuk
karotenoid. Warna biru pada Cyano bacteria
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 15/18
dise ba bkan oleh pigmen biru atau f ikosianin. Be berapa jenis Cyano bacteria juga
mempunyai pigmen merah atau f ikoeritrin di dalam selnya. Klorof il dan pigmen-
pigmen tam bahan itu tidak terdapat dalam plastida, melainkan terse bar pada sistem
mem bran sel. Dinding sel Cyano bacteria tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun
dari peptidoglikan seperti dinding sel bakteri. Jika dites dengan pewarna gram,
dinding sel Cyano bacteria menunjukkan sif at se bagai gram negatif. Cyano bacteria
menyimpan cadangan makanan berupa polisakarida yang dise but sianof isin. Selain
kar bohidrat, Cyano bacteria juga menyimpan lemak dan protein. Sel-sel
Cyano bacteria tidak mempunyai silia, f lagela, maupun alat penggerak yang lain.
Namun demikian be berapa Cyano bacteria yang ber bentuk f ilamen dapat bergerak .
Semua Cyano bacteria berukuran mikroskopis, namun sering tum buh dalam kelompok
yang besar sehingga panjangnya dapat mencapai le bih dari satu meter . Cyano bacteria
ada yang hidup uniseluler dan ada yang berkoloni. Contoh Cyano bacteria uniseluler
adalah Croococcus dan Gloeocapsa. Koloni Cyano bacteria dapat ber bentuk seperti
benang atau f ilamen, berca bang-ca bang, atau tidak beraturan. Setiap sel dalam koloni
bereproduksi dengan mem belah. Sel baru yang dihasilkan dapat tetap berkoloni atau
melepaskan diri dan mem bentuk koloni yang terpisah. Pada Cyano bacteria yang
berkoloni, sel satu dengan yang lain saling melekat pada dinding selnya tanpa ada
hu bungan sitoplasma. Jadi setiap sel dalam koloni tetap hidup secara mandiri. Contoh Cyano bacteria berkoloni adalah Polycistis dan Spirulina, sedangkan Cyano bacteria
ber bentuk f ilamen.
2. Klasif ikasi Cyano bacteria
Berikut adalah be berapa contoh alga biru.
a. Alga biru bersel satu. Contohnya C hroococcu s dan Gl eopasca.
b. Alga biru bersel satu berkoloni. Contohnya P olycistis dan S pir ul ina.
c. Alga biru ber bentuk benang. Contonhnya: O scill atoria, Nostoc C ommune dan
Rivul aria.
d. Anabaena c ycadae yang bersim biosis dengan akar pakir haji (C ycas Rumphi) dan
Anabaena azol ae yang bersim biosis dengan akar paku air ( A zoll a pinnata).
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 16/18
3. Reproduksi Cyano bacteria
Reproduksi Cyano bacteria uniseluler adalah dengan pem belahan sel. Cyano bacteria
yang berkoloni melakukan reproduksi dengan f ragmentasi. Fragmen multiseluler
yang dihasilkannya dise but hormogonium. Pada Cyano bacteria yang berkoloni
ber bentuk f ilamen, misalnya Nostoc dan Ana baena, dapat mem bentuk heterosista,
yaitu sel-sel berukuran le bih besar dengan dinding berlapis banyak yang ber beda
dengan sel-sel di sekitarnya. Di dalam sel ini terletak tilakoid yang tertata dalam pola
konsentris. Heterosista dapat melepaskan diri dari f ilamen induknya dan tum buh
menjadi individu baru. Pada keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, sel-sel
vegetatif Cyano bacteria dapat beru bah menjadi spora berdinding te bal yang dise but
akinet. Di dalam akinet terkonsentrasi cadangan kar bohidrat sianof isin yang
mengandung protein. Akinet sangat tahan terhadap lingkungan yang kurang baik dan
masih dapat berkecam bah untuk menghasilkan individu baru setelah melampaui masa
dorman yang lama, mencapai 87 tahun. Pada Cyano bacteria juga ditemukan
rekom binasi genetik seperti pada bakteri.
4. Peranan Cyano bacteria
Be berapa Cyano bacteria berperan se bagai plankton di lautan. Jenis Cyano bacteria
yang lain hidup di air tawar . Cyano bacteria yang hidup di sekitar mata air panas
sering mem bentuk lapisan endapan kapur yang te bal di sekitar koloninya. Be berapa jenis Cyano bacteria dapat menam bat nitrogen misalnya Nostoc, sehingga dapat hidup
di be batuan dan tanah yang tandus.
Cyano bacteria yang bersim biosis dengan
tum buhan air dapat menyu burkan perairan.
Contohnya Anabaena azol ae yang bersim biosis
dengan A zol a pinata. Cyano bacteria lain
mampumengikat nitrogen be bas adalah Nostoc,
dan Gloeocapsa. Cyano bacteria dapat
bersim biosis dengan amoe ba, protozoa
ber f lagela, diatom, alga hijau tak berklorof il,
Cyano bacteria yang
lain, tum buhan tingkat tinggi, dan cendawan.
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 17/18
Be berapa jenis Cyano bacteria dikem bangkan se bagai sum ber makanan atau protein
sel tunggal. Salah satu jenis yang populer adalah Spirulina yang mengandung protein
tinggi dan aman dikonsumsi.
Be berapa Cyano bacteria yang hidup di perairan menghasilkan racun, sehingga dapat
mem bunuh organisme yang hidup/menggunakan air di perairan terse but.
Cyano bacteria juga dapat hidup di tem bok dan batu (candi) sehingga merusak
bangunan dari tem bok dan batu.
5/9/2018 Archaebacteria dan Eubacteria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/archaebacteria-dan-eubacteria-559bf53c3913c 18/18
BAB 3
KESIMPULAN
Sistem klasif ikasi ter baru mem bagi monera menjadi dua kelompok yaitu
Eu bacteria dan Archae bacteria. Kelompok organisme ini bersif at uniseluler atau
berkoloni, prokariotik, berukuran mikroskopis, dan berkem bang biak secara aseksual dan
terdapat pertukaran materi genetik yaitu transf ormasi, konjugasi, dan transduksi. Bentuk
dasar bakteri di bedakan menjadi tiga yaitu basil, kokus, dan spirilum. Pada bakteri yang
berkoloni, terdapat sistem penataan sel dari bentuk dasar terse but. Berdasarkan cara
memperoleh makanan, terdapat bakteri autotrof dan heterotrof.Bakteri autotrof ada yang
bersif at f otoautotrof dan kemoautotrof. Berdasarkan ke butuhan oksigen untuk respirasi,
terdapat bakteri aero b, anaero b, dan anaero b f akultatif. Contoh manf aat bakteri yaitu
untuk pengolahan makanan, menghasilkan bahan organik, pem busuk sisa organisme,
menyu burkan tanah, pengolahan lim bah, mem buat kompos dan biogas, untuk rekayasa
genetika, dan se bagainya. Bakteri dapat bersif at merugikan karena menye ba bkan
penyakit, merusak bahan pangan, dan menghasilkan racun. Bakteri f otosintetik
dikelompokkan dalam Cyano bacteria, ada yang uniseluler dan ada yang berkoloni, semua
bersif at autotrof , berkem bang biak dengan pem belahan sel dan f ragmentasi, dan terjadi pertukaran materi genetik seperti pada bakteri. Cyano bacteria yang menguntungkan:
se bagai organisme perintis, menyu burkan tanah, dan se bagai bahan makanan.
Cyano bacteria yang merugikan karena merusak ber bagai bangunan dan peralatan serta
menghasilkan racun.