Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya...

37
PREVIEW IV TUGAS AKHIR I NYOMAN ARTO SUPRAPTO 3606 100 055 Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita, ST. MT. PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010 Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya Candi Tebing Gunung Kawi Tampak Siring Kabupaten Gianyar

Transcript of Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya...

Page 1: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PREVIEW IV TUGAS AKHIR

I NYOMAN ARTO SUPRAPTO

3606 100 055

Dosen Pembimbing

Putu Gde Ariastita, ST. MT.

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Fakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2010

Arahan Pengendalian PembangunanKawasan Cagar Budaya

Candi Tebing Gunung Kawi Tampak Siring Kabupaten Gianyar

Page 2: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

Situs Cagar Budaya Candi Tebing Gunung Kawi Tampaksiring

merupakan salah satu BCB yang memiliki nilai sejarah, budaya dan

religius yang tinggi

Nominator Warisan Budaya Dunia/The

World Cultural Heritage oleh UNESCO

Konversi Lahan Kawasan Cagar

Budaya Candi Tebing Gunung Kawi

Instrumen Pengendalian lahan:

Regulatory System

Discretionary System

Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan

Cagar Budaya Candi Tebing Gunung Kawi

Kabupaten Gianyar

Kawasan Wisata Budaya (Cultural

Heritage Tourism

Aktifitas Religiusyang intens

Perkembangan Kawasan

Permukiman

Kebutuhan Infrastruktur

Pariwisata

Intervensi terhadap eksistensi situs

Cagar Budaya Candi Tebing Gunung

Kawi

UU No 5 Tahun 1992

Tentang Benda Cagar

Budaya

LATAR BELAKANG

Page 3: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

RUMUSAN MASALAH

BCB Gunung Kawi merupakan BCB yang memiliki potensi wisata yang sangat besar.Besarnya potensi yang dimiliki oleh situs ini mengakibatkan pesatnya perkembanganpariwisata di Kawasan GKT.

Hal ini berdampak pada perkembangan permukiman. Terutama jenis kegiatanpendukung pariwisata seperti kios-kios penjualan hasil kerajian penduduk setempat.Perkembangan pariwisata telah mengakibatkan pesatnya pertumbuhan permukimansehingga banyak terjadi konversi lahan di Kawasan GKT.

Permukiman ini sangat berpengaruh terhadap eksistensi cagar budaya Candi TebingGunung Kawi, karena pesatnya perkembangan permukiman bisa mendesak dominasiBCB Candi Tebing Gunung Kawi.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, pertanyaan penelitian ini adalah apa sajapotensi ancaman atau gangguan terhadap situs cagar budaya Candi Tebing GunungKawi Tampaksiring?

Page 4: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan penelitian ini adalah merumuskan prinsip-prinsip aturan zonasi KawasanCandi Tebing Gunung Kawi yang dapat dijadikan acuan untuk pembangunan danpengembangan di Kawasan tersebut

Sasaran yang ingin dicapai yaitu:

1. Merumuskan zonasi/mintakat Kawasan Cagar Budaya Candi Tebing GunungKawi berdasarkan prinsip-prinsip perlindungan BCB secara arkeologis, religius, dan ketentuan adat (local genious).

2. Mengidentifikasi jenis kegiatan yang ada dan berpotensi muncul di KawasanCagar Budaya Candi Tebing Gunung Kawi.

3. Merumuskan aturan di setiap zonasi Kawasan Cagar Budaya Candi TebingGunung Kawi.

Page 5: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

RUANG LINGKUP PENELITIAN

BCB Komplek I

BCB Komplek IV

BCB Komplek II

BCB Komplek V

BCB Komplek III

Page 6: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

TINJAUAN TEORI

Page 7: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Cagar Budaya

Dalam PP No 10 Tahun 1993, dijelaskanpembagian zona/mintakat sebagaisalah satu perlindungan untuk BCB

Zona I

(Zona Inti)

Zona II

(Zona Penyangga)

Zona II

(Zona Pengembangan)

Daya Tarik Artefak

Daya Tarik Baru

Dampak Bagi Masyarakat

Gambar 2.1

Konsep Perencanaan Mikro Kawasan Benda Cagar Budaya

Sumber: Rencana Induk Arkeologi Trowulan dan PP No. 10 Tahun 1993

SINTESA TINJAUAN TEORI

Page 8: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

Prinsip-prinsip Zoning Regulation Kawasan Cagar Budaya

SINTESA TINJAUAN TEORI

Zoning Regulation mengatur tentang penyusunan zonasi (mintakat) dan regulasi(aturan didalam zona).

Penyusunan zonasi dilakukan dengan menggunakan analisa ovberlay denganmemperhatikan 3 prinsip perlindungan terhadap BCB, yaitu perlindungan BCB secara arkeologis, religius, dan ketentuan adat (local genious) di kawasan tersebut.

Regulasi dalam Zoning Regulation, diatur mengenai 1). Intensitas pemanfaatanruang, 2). Kegiatan dan penggunaan lahan, dan 3). Tata masa bangunan 4) PrasaranaMinimum dan 5) Ketentuan Teknis.

Dalam perlindungan terhadap BCB, hanya 3 prinsip yang diadopsi dari prinsip-prinsipzoning regulation tersebut, yaitu: 1). Jenis kegiatan dan penggunaan lahan, 2). Ketinggian bangunan, 3). Prasarana minimum

Page 9: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

SINTESA TINJAUAN TEORI

Indikator penelitian dibedakan menjadi 3 disesuaikan dengan sasaran yang ada:

1. Untuk menentukan mintakat kawasan cagar budaya indikator dilihat berdasarkan3 prinsip perlidungan terhadap BCB Gunugung Kawi, yaitu prinsip arkeologi, prinsip religius dan ketentuan adat (local genious). Secara arkeolog indikatorpeneltiannya dilihat berdasarkan kondisi topografi dengan variabel yaitukemiringan lahan dan kondisi fisik dan lingkungan. Secara religius indikatorpenelitiannya adalah kesucian pura Gunung Kawi sehingga variabelnya adalahradius kesucian pura Gunung Kawi, sedangkan secara adat indikator penelitiannyaadalah aktifitas adat, sehingga variabelnya adalah kebutuhan lahan untuk aktifitasadat di masing-masing BCB.

2. Indikator indetifikasi jenis keiatan yang ada dan berpotensi muncul dilihat darivariabel jenis kegiatan

3. Indikator penyusunan aturan dilihat dari variabel jenis kegiatan, ketinggianbangunan, dan prasarana

Page 10: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder
Page 11: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode-metode yaitu:

METODELOGI PENELITIAN

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara ini digunakan dengan menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan (kuisioner)

Tinjauan pustaka yang dilakukan dariperpustakaan dan berbagai institusionallainnyha bertujuan untuk memperolehdata-data sekunder yang tidak bias ndiperoleh dari data primer hasil dariwawancara

Informasi–informasi lain yang diperoleh sebagai input dalam penelitian ini diperoleh dari internet, media cetak dan media elektronik

Pengamatan dari peneliti untuk dokumentasi serta pengenalan lingkungan eksisting secara spasial dari lokasi cagar budaya di wilayah penelitian

Page 12: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

Topografi

Guna Lahan

Radius

Kesucian

Pura

Kebutuhan

Lahan

untuk

Aktifitas

Adat

Persebaran BCB

Zonasi/Mintak

at Kawasan

Gunung Kawi

Tampaksiring

Kondisi Fisik dan Lingkungan

Analisa Perumusan Zonasi Kawasan Cagar Budaya Candi Tebing Gunung KawiTampaksiring berdasarkan Prinsip-Prinsip Perlindungan Kawasan Cagar Budaya

METODELOGI PENELITIAN

Page 13: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

Skala likert digunakan untuk mengukur persepsi masyarakat Desa Tampaksiringterhadap tingkat kepentingan/kebutuhan terhadap suatu jenis kegitan (perumahan, perdagangan, insdustri dll) yang ada dan berpotensi muncul di Desa Tampaksiring.

Dalam penenlitian ini jenis kegiatan tersebut telah dijabarka dalam suatu angketatau kuisioner yang akan dinilai berdasarkan persepsi masyarakat. Jenis kegiatanyang dijabarkan merupakan hasil adopsi dari kajian pustaka (Pedoman PU).

Adapun tahapan dalam analisa ini yaitu:

1. Tabulasi Data

2. Menghitung Nilai Indeks

3. Membandingkan nilai indeks rata-rata dengan nilai indeks tiap variabel

Identifikasi Jenis Kegiatan yang ada dan Berpotensi muncul di Kawasan CagarBudaya Candi Tebing Gunung Kawi Tampaksiring

METODELOGI PENELITIAN

Page 14: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

METODELOGI PENELITIAN

Aturan penggunaan kegiatan dan penggunaan lahan pada suatu zonasi dinyatakandengan klasifikasi sebagai berikut:

Adapun tahapan dalam penyusunan aturan di dalam zonasi kawasan cagar budayaCandi Tebing Gunung Kawi, yaitu:1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder2. Deskripsi data3. Tabulasi data yang telah terkumpul4. Menilai dan menyimpulkan data hasil tabulasi

Analisa Penyusunan Aturan di Setiap Zonasi Kawasan Cagar Budaya Candi TebingGunung Kawi Tampaksiring

“I” = Pemanfaatan diizinkan (P, Permitted)“T” = Pemanfaatn diizinkan secara terbatas (R, restricted)“B” = Pemanfaatan memerlukan izin penggunaan bersyarat (C, conditional)“-” = Pemanfaatan yang tidak diizinkan (not permitted)

Page 15: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN MINTAKAT

Topografi

Guna Lahan

Radius

Kesucian

Pura

Kebutuhan

Lahan

untuk

Aktifitas

Adat

Persebaran BCB

Zonasi/Mintak

at Kawasan

Gunung Kawi

Tampaksiring

Kondisi Fisik dan Lingkungan

Perumusan Zonasi/Mintakat Kawasan Cagar Budaya Candi Tebing Gunung KawiTampaksiring

Page 16: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN MINTAKAT

Page 17: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN MINTAKAT

Page 18: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN MINTAKAT

Page 19: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN MINTAKAT

Page 20: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN MINTAKAT

Topografi

Guna Lahan

Radius

Kesucian

Pura

Kebutuhan

Lahan

untuk

Aktifitas

Adat

Persebaran BCB

Zonasi/Mintak

at Kawasan

Gunung Kawi

Tampaksiring

Kondisi Fisik dan Lingkungan

Perumusan Zonasi/Mintakat Kawasan Cagar Budaya Candi Tebing Gunung KawiTampaksiring

Page 21: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN MINTAKAT

Page 22: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN MINTAKAT

Page 23: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN MINTAKAT

Page 24: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

Identifikasi jenis kegiatan ini dilakukan pada 7 responden dengan

melakukan wawancara secara terstruktur dengan kuisioner.

Berdasarkan hasil dari wawancara dan kuisioner tersebut maka dapat

disimpulkan jenis kegiatan yang dianggap penting oleh masyarakat

Desa Tampaksiring adalah:

Rumah tunggal, Warung/Kios, Ruko, Pasar Tradisional, Fasilitas Pendidikan (TK, SD, SMP, SMA/MU), Puskesmas, Praktek Dokter/Bidan, Industri Kecil, Hotel, Pasar Seni, Sawah, Ladang, Kebun, Tempat Atraksi Budaya.

Berdasarkan hasil analisa skoring skala likert, jenis kegiatan tersebut

memiliki nilai indeks lebih besar dari nilai indeks rata-rata. Nilai

indeks rata-rata adalah 4.19.

PEMBAHASAN IDENTIFIKASI KEGIATAN

Identifikasi Jenis Kegiatan Yang Ada dan Berpotensi Muncul

Page 25: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN IDENTIFIKASI KEGIATAN

Page 26: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN IDENTIFIKASI KEGIATAN

Page 27: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN IDENTIFIKASI KEGIATAN

Page 28: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

Analisa Kesesuaian Jenis Kegiatan dan Penggunaan Lahan: BCB Candi Tebing GunungKawi Tampaksiring merupakan salah living monument, yang berfungsi tidak hanyasebagai benda cagar budaya, tetapi juga sebagai tempat suci oleh umat hindu diKabupaten Gianyar.

Jenis kegiatan yang dianggap sesuai adalah jenis kegiatan yang terkait denganBCB/tempat suci dan yang mendukung keberadaan BCB/tempat suci tersebut.

Pura membutuhkan pengemong pura (masyarakat pemilik/pengelola pura):Sehingga jenis kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan kebutuhanmasyarakat diperbolehkan seperti: Rumah, Ladang, Sawah, Kerajinan, dan Pasar.Tetapi jenis kegiatan ini juga harus berdasarkan prinsip perlindungan secara arkeologis:

Sehingga jenis kegiatan yang dianggap sesuai dan bisa mendukung keberadaanBCB/tempat suci tersebut adalah:Rumah, Sawah, Ladang, Kebun, Kerajinan, Pasar Tradisional, Toko, Kios, Pasar Seni, Atraksi Budaya, hotel, dan restoran yang ramah lingkungan dan bergaya tradisional

PEMBAHASAN IDENTIFIKASI KEGIATAN

Page 29: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

Perumusan aturan dalam mintakat/zona kawasan cagar budaya CandiTebing Gunung Kawi Tampaksiring dilakukan dengan menggunakan

analisa Kualitatif

Prinsip Analisanya: dengan menggabungkan prinsip perlindungan dari

hasil deep interview pada semua responden

Berdasarkan PrinsipPerlindungan Arkeologi: Narasumber: BP3 Bali Nusra, Dinas Kebudayaan

Berdasarkan Prinsip religius: Narasumber: Kelian Adat DesaPekaraman Tampaksiring

Berdasarkan Prinsip local genius (adat): Narasumber: Kepala Desa, TokohMayarakat

Arahan PengendalianPembangunan GKT

PEMBAHASAN PENGATURAN

Perumusan Aturan Zonasi/Mintakat Kawasan Cagar Budaya

Page 30: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN PENGATURAN

Perumusan Aturan Zonasi/Mintakat Kawasan Cagar Budaya

Kesimpulan Hasil Deep Interview:1. Berdasarkan prinsip arkeologi: Zona inti tidak boleh ada jenis kegiatan

apapun, Zona Penyangga diperbolehkan untuk jenis kegiatanpertanian, zona pengembangan diperbolehkan jenis kegiatan yang mendukung eksistensi BCB.

2. Berdasarkan prinsip adat: Zona inti diperbolehkan untuk jenis kegiatanyang berkaitan dengan kegiatan adat (atraksi budaya, dll), zonapenyangga untuk kegiatan pertanian dan perkebunan, dan zonapengembangan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat (kios, pasar seni, warung, atraksi budaya, kerajinan, dll).

3. Berdasarkan prinsip religius: Zona inti diperbolehkan untuk kegiatanyang berkaitan dengan unsur religius (atraksi budaya/seni tari, dll), Zona Penyangga untuk kegiatan pertanian dan perkebunan, ZonaPengembangan untuk kegiatan permukiman krama pengempon(masyarakat).

Page 31: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN PENGATURAN

Page 32: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN PENGATURAN

Page 33: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

PEMBAHASAN PENGATURAN

Page 34: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan Hasil Analisa:Pembagian zona/mintakat kawasan cagar budaya Candi TebingGunung Kawi dilakukan dengan analisa overlay, sehingga didapatkanzona inti, zona penyangga, dan zona pengembangan. Pembagianzona ini didasarkan pada prinsip perlindungan arkeologi, local genius, dan religius.

Identifikasi jenis kegiatan dilakukan dengan menggunakan angketdan dianalisa dengan menggunakan analisa skoring skala likert. Berdasarkan analisis tersebut didapatkan jenis kegiatan yang dianggapenting oleh masyarakat yaitu dengan nilai indeks di atas 4.19 adalahRumah tunggal, Warung/Kios, Ruko, Pasar Tradisional, FasilitasPendidikan (TK, SD, SMP, SMA/MU), Puskesmas, PraktekDokter/Bidan, Industri Kecil, Hotel, Pasar Seni, Sawah, Ladang, Kebun, Tempat Atraksi Budaya

Page 35: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

Kesimpulan Hasil Analisa:Jenis kegiatan yang dianggap penting tersebut menjadi salah satu input untukmenyusun aturan di tiap-tiap zona/mintakat.

Pengaturan zonasi/mintakat dilakuakan dengan mengadopsi prinsip zoning regualtion yaitu pengaturan pada jenis kegiatan dan penggunaan lahan, ketinggian bangunan, dan prasarana minimum.

Zona inti adalah zona khusus BCB yang memiliki fungsi untuk kegiatan BCB danjuga kegiatan keagamaan, sedangkan zona penyangga adalah zona pelindungzona inti sehingga jenis kegiatan yang diperbolehkan adalah pertanian danperkebunan, sedangkan zona pengembangan adalah zona pemanfaatan yang mendukung untuk eksistensi BCB dan tempat suci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Page 36: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Rekomendasi:1. Arahan pengendalian pembangunan kawasan cagar budaya

seharusnya bisa mengakomodasi semua kepentingan yang ada(termasuk local genius) di lokasi BCB.

2. Pelibatan masyarakat secara lebih mendalam sangatdiperlukan karena peran serta yang berupa perwakilan (kepaladesa) ataupun awig-awig belum mampu mengikat secara kuatkeputusan atau hasil studi yang dilakukan.

3. Titik utama permasalahan berada pada masalah ekonomi, hanya saja dalam penelitian ini belum bisa sampai padamasalah manajemen BCB, sehingga sangat dibutuhkan adanyapenelitian lanjutan yang bisa menjelaskan lebih jauhketerkaitan antara manajemen BCB, terhadap wisata budayadi Tampaksiring

Page 37: Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14278... · 2011. 4. 19. · 1. Identifikasi Data dari Masing-Masing Stakeholder