APLIKASI GIS DALAM PENGGUNAANNYA UNTUK MENENTUKAN KESESUAIAN LAHAN

9
APLIKASI GIS DALAM PENGGUNAANNYA UNTUK MENENTUKAN KESESUAIAN LAHAN Oleh : Danu Ismoyo Program Studi S-1 Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Abstrak Sebagai bagian dari suatu negara, perluasan lahan budidaya dan permukiman terdapat di sebagian besar daerah dataran tinggi, yang mana sangat tidak cocok untuk penggunaan lahan tersebut. Perluasan ini jelas menggambarkan kenyataan bahwa pertumbuhan pertanian dan kegiatan manusia lainnya mempunyai dampak pada lahan rumput dan hutan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi lahan yang sesuai untuk berbagai kegunaan yang memiliki manfaat dengan cara yang maksimal, di lain pihak untuk meminimalkan dampak yang terjadi pada lingkungan. Studi ini, merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang cocok untuk lahan ternak, lahan produksi dan hutan , yaitu dengan memasukkan informasi tata ruang yang berbeda dengan menggunakan teknik GIS. Kata Kunci :Kesesuaian lahan, GIS, ArcGIS, ArcMap I. PENDAHULUAN Penggunaan tanah oleh umat manusia adalah salah satu masalah yang telah lama di hadapi. Sebagai sumber untuk sistem produksi primer yang berfungsi sebagai tempat penyimpan air dan nutrisi yang diperlukan untuk tanaman dan organisme hidup lainnya. Sumber daya tanah

Transcript of APLIKASI GIS DALAM PENGGUNAANNYA UNTUK MENENTUKAN KESESUAIAN LAHAN

Page 1: APLIKASI GIS DALAM PENGGUNAANNYA UNTUK MENENTUKAN KESESUAIAN LAHAN

APLIKASI GIS DALAM PENGGUNAANNYA UNTUK MENENTUKAN

KESESUAIAN LAHAN

Oleh : Danu Ismoyo

Program Studi S-1 Teknik Lingkungan

Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru

Abstrak

Sebagai bagian dari suatu negara, perluasan lahan budidaya dan permukiman terdapat di sebagian besar daerah dataran tinggi, yang mana sangat tidak cocok untuk penggunaan lahan tersebut. Perluasan ini jelas menggambarkan kenyataan bahwa pertumbuhan pertanian dan kegiatan manusia lainnya mempunyai dampak pada lahan rumput dan hutan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi lahan yang sesuai untuk berbagai kegunaan yang memiliki manfaat dengan cara yang maksimal, di lain pihak untuk meminimalkan dampak yang terjadi pada lingkungan. Studi ini, merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang cocok untuk lahan ternak, lahan produksi dan hutan , yaitu dengan memasukkan informasi tata ruang yang berbeda dengan menggunakan teknik GIS.

Kata Kunci :Kesesuaian lahan, GIS, ArcGIS, ArcMap

I. PENDAHULUAN

Penggunaan tanah oleh umat manusia adalah salah satu masalah yang telah

lama di hadapi. Sebagai sumber untuk sistem produksi primer yang berfungsi

sebagai tempat penyimpan air dan nutrisi yang diperlukan untuk tanaman dan

organisme hidup lainnya. Sumber daya tanah adalah salah satu sumber daya

terbatas. Penggunaan tanah tidak hanya ditentukan oleh pengguna, tetapi juga

kemampuan tanah itu sendiri. Kemampuan tanah diatur oleh sifat-sifat tanah yang

berbeda seperti jenis-jenis tanah, yang sangat penting untuk produktivitas,

mendasari geologi, topografi, hidrologi, dll. Atribut ini yang membatasi luasan

lahan yang tersedia untuk berbagai tujuan. Untuk mendapatkan manfaat maksimal

dari tanah, penggunaan yang tepat adalah menjadi suatu kunci dari masalah

tersebut. Degradasi sumber daya lahan adalah ancaman utama yang

Page 2: APLIKASI GIS DALAM PENGGUNAANNYA UNTUK MENENTUKAN KESESUAIAN LAHAN

mempengaruhi keberadaan dan kehidupan masyarakat. Degradasi sumber daya

lahan akibat penyalahgunaan dan eksploitasi yang berlebihan berakibat pada

sektor ekonomi, sosial dan lingkungan.

Penggunaan tanah yang tepat tergantung pada kesesuaian atau kemampuan

lahan untuk tujuan tertentu. Kesesuaian suatu lahan adalah kemampuan alami atau

biologis produktivitas tanah yang mendukung tujuan tertentu. FAO (1976)

menganalisis kesesuaian terutama didasarkan pada kualitas tanah, seperti

resistensi erosi, ketersediaan air, dan bahaya banjir yang tidak dapat diukur.

Kualitas tanah ini, yaitu tanah itu sendiri berasal dari karakteristik yang dapat

diukur. Beberapa karakteristik tanah yaitu sudut kemiringan dan panjang, curah

hujan dan tekstur tanah dan lain-lain. Cara yang umum dalam penentuan kualitas

lahan dari karakteristik tanah yang utama adalah menilai dan mengelompokkan

jenis tanah sesuai dengan klasifikasi dari tanah itu sendiri.

Urutan dari kesesuaian berkisar dari sesuai (S), yang menjadi ciri tanah itu

mempunyai manfaat secara berkelanjutan dan akan memberikan manfaat yang

baik; untuk tidak sesuai (N) yang menunjukkan kualitas tanah tidak disarankan

berdasarkan jenis penggunaannya, atau tidak cukup untuk hasil berkelanjutan

(IAO, 2003). Dalam rangka untuk memanfaatkan sumber daya tanah dengan cara

yang berkelanjutan, sebuah rencana penggunaan lahan yang menggabungkan

karakteristik tanah yang berbeda menjadi hal yang sangat penting.

II. PEMBAHASAN

A. DAERAH ETHIOPIA

Daerah studi terletak di bagian tengah dari Ethiopia dengan lokasi 80,22 '- 80,

57' N dan 38.047 '- 39.011' E. Yang mana lokasi studi terdiri dari 0.16 juta ha dan

terdiri dari berbagai fitur topografi yang didominasi oleh dataran datar.

Ketinggian berkisar 1.580-3.024 meter di atas permukaan laut. Rata-rata curah

hujan tahunan di daerah itu berkisar antara 851-1130mm. Daerah sungai juga

terdiri dari berbagai jenis tanah yang didominasi oleh Cambisol dan Vertisol.

Sistem Informasi Geografis (GIS), yang menggabungkan sistem database

spasial data, dirancang dan dikembangkan memungkinkan akuisisi, kompilasi

Page 3: APLIKASI GIS DALAM PENGGUNAANNYA UNTUK MENENTUKAN KESESUAIAN LAHAN

menganalisis dan menampilkan keterkaitan informasi spasial dengan topologi

yang berbeda. Selain itu permukaan dan kemampuan analisis overlay dalam GIS

dapat secara efektif memudahkan dalam menangani informasi spasial dalam

jumlah besar (Ekanayaki dan Dayawansa, 2003). Dalam studi ini, dilakukan usaha

untuk mengidentifikasi daerah yang cocok untuk lahan ternak, lahan produksi dan

hutan dengan memasukkan informasi tata ruang yang berbeda dengan

menggunakan teknik GIS. Berdasarkan analisis usaha yang dilakukan untuk

menentukan tekanan di dataran tinggi dari daerah sungai.

B. PADA DAERAH ALBANIA

Penggunaan ArcGIS dan ArcMap yang berguna untuk mengabungkan

lembaran dan lapisan peta yang berhubungan dan menciptakan peta yang berbeda.

Penilaian kesesuaian lahan untuk lahan pertanian didasarkan pada analisis suatu

jumlah iklim, situs dan karakteristik tanah dan dicocokkan dengan menggunakan

sifat tanah. Ini terdiri dari pengumpulan informasi mengenai tanah secara detail

melalui tanah augering dan deskripsi profil tanah dan penilaian kesesuaian lahan.

Augering tanah dilakukan di sebuah dataran dengan kemiringan kurang dari 25%

dalam sistem kotak di 300 m jarak dari satu sama lain (9,0 ha i.e. survei sebuah

intensitas). Informasi rinci yang dikumpulkan selama survei lapangan telah

digunakan untuk menentukan jenis tanah. Bentang alam (datar, teras, dataran,

lembah, lereng kaki dll), yang dalam, tanah kelas drainase, serta klasifikasi tekstur

permukaan tanah dan tekstur lapisan bawah tanah yang dijadikan sebagai bahan

pertimbangan.

Telah ditetapkan satu sampel profil untuk setiap jenis tanah. Setiap profil telah

digambarkan dan sampel untuk setiap lapisan telah diambil. Sampel dianalisis

untuk utama karakteristik fisik dan kimia. Penilaian kesesuaian lahan dimasukkan

ke dalam pertimbangan data profil tanah dan tanah dan data survei tanah yang

berasal dari semua catatan situs. Penggunaan lahan tersebut menggunakan

informasi yang dikumpulkan sesuai dengan penggunaan lahan legenda. Tanah

diklasifikasikan dalam empat kategori utama pada fungsi dasar: pertanian,

kehutanan, padang rumput dan non-pertanian (Research Journal of Agricultural

Page 4: APLIKASI GIS DALAM PENGGUNAANNYA UNTUK MENENTUKAN KESESUAIAN LAHAN

Science, Vol. 41 (2), 2009 106). Kategori pemanfaatan lahan ini dibedakan dalam

kelas dan subclass yang berbasis di kriteria kegiatan. Semua informasi yang

dikumpulkan di tingkat paket yg berhubung dengan informasi berbasis kadaster.

Dalam geo-database dua lahan menggunakan data set yang menyertakan gambar

penggunaan lahan dari tahun 1991 hingga tahun 2005. Analisis perubahan

pemanfaatan lahan telah dibuat menggunakan Tata Guna Tanah Sistem Informasi

Metodologi dan Analisis Perubahan Penggunaan Lahan metodologi. Perubahan

tata guna lahan telah dianalisis pada tingkat sejauh spasial (yaitu di Ha) dari

kawasan yang mengalami perubahan. Unit referensi untuk semua data yang

dikumpulkan telah menjadi bungkusan yg berhubung dengan kadaster. Data

spasial telah dikelompokkan ke dalam Datasets untuk memudahkan pengelolaan

yang berbeda set data. Informasi untuk daerah garis kuning (wilayah pemukiman)

dan bangunan yang didirikan sebelum dan pasca 1991 telah terkumpul. Sebuah

asosiasi spasial antara bungkusan dan bangunan memberikan informasi untuk

zona yang digunakan sebagai tempat pemukiman. Baseline data untuk

perencanaan pemanfaatan lahan penduduk, iklim, fisiografi, tanah, kesesuaian

tanah, vegetasi dan degradasi tanah. Aplikasi GIS memiliki penetapan wilayah

terdiri dari lahan pertanian yang terbaik, zonasi dari lahan pertanian perkotaan,

serta GIS berbasis penyusunan perencanaan pemanfaatan lahan di level

komunitas.

III. KESIMPULAN

1. Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah teknologi baru secara luas digunakan

untuk survei masalah penggunaan lahan.

2. Pengumpulan data yang besar dan tugas yang sulit, dan mahal juga, tetapi

manfaat dari penggunaannya melalui GIS terlalu tinggi. Teknologi baru ini

dapat mengurangi waktu dan biaya untuk para perencana dalam mengorganisir

data sehingga menghasilkan kesimpulan dan keputusan yang tepat.

3. Analisis penggunaan lahan sebelum tahun 1991 dan masa lalu menunjukkan

beberapa perubahan yang tidak dikehendaki terhadap penggunaan lahan dan

kebutuhan untuk kemungkinan intervensi dan pembangunan di masa depan.

Page 5: APLIKASI GIS DALAM PENGGUNAANNYA UNTUK MENENTUKAN KESESUAIAN LAHAN

4. GIS berbasis sistem pendukung keputusan yang akan menyediakan perangkat

yang tidak ternilai bagi semua aspek dari proses perencanaan pemanfaatan

lahan: melakukan analisis kesesuaian lahan, permintaan proyeksi penggunaan

lahan di masa depan, mengalokasikan permintaan ini ke lokasi yang tepat, dan

mengevaluasi kemungkinan dampak kebijakan alternatif.

5. Tanah dan penilaian kesesuaian lahan menunjukkan potensi yang besar pada

produktivitas tanah.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Bhagat, R.M, dkk. 2009. GIS Application for Tea Plantation Problems of north-

Eastern India. India. Tea Research Association Jorhat.

http://proceedings.esri.com/dvd/uc/2009/uc/papers/pap_1371.pdf

diakses tanggal 25 Oktober 2009

Bizuwerk, Atesmachew , Don Peden, Girma Taddese dan Yasin Getahun. 2005.

GIS Application for analysis of Land Suitability and Determination of Grazing

Pressure in Upland of the Awash River Basin, Ethiopia. Ethiopia.International

Livestock Research Institute (ILRI).

http://www.iwmi.cgiar.org/assessment/files/pdf/publications/WorkingPapers/

GIS_based_livestock.pdf

diakses tanggal 25 Oktober 2009

Dushaj, Lefteri, dkk. 2009. Application on GIS for Land Use Planning: A Case

Study in Central Part of Albania. Albania. The Coastal Land Management and

Clean up Project.

http://agricultura.usabtm.ro/Simpo2009pdf/Simpo%202009%20vol%202/Sect

iunea%205/05%20Dushaj%20Lefteri.pdf

diakses tanggal 25 Oktober 2009