APK 1 PANDUAN SKRINING.pdf

12
RS PKU Muhammadiy S RS P YOGY Jl. Wates Telp. 0274 PANDUAN SKRINING PASIEN PKU MUHAMMADIYA YAKARTA UNIT II KM 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 4 6499706, Fax. 0274 6499727 N AH a—55294

Transcript of APK 1 PANDUAN SKRINING.pdf

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit

SKRINING PASIEN

RS PKU MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA UNIT IIJl. Wates KM 5,5 Gamping, Sleman, YogyakartaTelp. 0274 6499706, Fax. 0274

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II

PANDUAN

SKRINING PASIEN

RS PKU MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA UNIT IIJl. Wates KM 5,5 Gamping, Sleman, YogyakartaTelp. 0274 6499706, Fax. 0274 6499727

i

SKRINING PASIEN

RS PKU MUHAMMADIYAH

Jl. Wates KM 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta—55294

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II i

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

Nomor : 0436/PS.1.2/IV/2015

Tentang

PANDUAN SKRINING PASIEN

DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas dan

keamanan pelayanan pasien, maka diperlukan adanya

Panduan Skrining Pasien di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.

b. Bahwa sesuai butir a diatas perlu menetapkan Keputusan

Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Unit II tentang Panduan Skrining Pasien

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan

2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit

3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang

Praktek Kedokteran

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

1165.A/MenKes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi

Rumah Sakit.

5. Surat Keputusan Badan Pelaksana Harian Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Yogyakarta nomer 015/B-II/BPH-

II/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 M, tentang

Susunan Direksi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II.

RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT IIJl.Wates Km 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta – 55294Telp. (0274) 6499706, IGD (0274) 6499118Fax. (0274) 6499727,e-mail:[email protected]

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II ii

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU

MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

TENTANG PANDUAN SKRINING PASIEN RUMAH

SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

UNIT II.

KEDUA : Panduan Skrining Pasien dimaksudkan sebagaimanatercantum dalam Panduan di Keputusan ini.

KETIGA : Pelaksanaan Panduan Skrining Pasien dimaksudkan untukmeningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan pasiensebagaimana dimaksud dalam Diktum kesatu

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sleman

Pada Tanggal : 22 April 2015

Direktur,

dr. H. Ahmad Faesol, Sp. Rad. M. Kes.

NBM: 797.692

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II i

KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan semesta alam

yang telah memberikan Ridlo dan Petunjuk – Nya, sehingga Panduan Skrining Pasien

ini dapat selesaikan dan dapat diterbitkan.

Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi semua staf dalam

melakukan skrining di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II.

Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan kebijakan,

pedoman, panduan dan prosedur. Untuk tujuan tersebut panduan ini akan kami

evaluasi setidaknya setiap 2 tahun sekali. Masukan, kritik dan saran yang konstruktif

untuk pengembangan panduan ini sangat kami harapkan dari para pembaca.

Sleman, 1 April 2015

Direktur

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II ii

DAFTAR ISI

Hal:

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

A. DEFINISI

B. TUJUAN

C. RUANG LINGKUP

D. TATA LAKSANA

ii

iii

1

1

1

DAFTAR ISI

Halaman:

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

A. Definisi.

B. Ruang Lingkup.

C. Prinsip

D. Tata Laksana

1. Triage

2. Skrining pasien dipendaftaran

3. Pemeriksaan penunjang diagnostik

4. Penerimaan Pasien Rawat Inap

E. Dokumentasi

i

ii

1

2

2

2

4

6

7

7

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 1

LAMPIRAN

Keputusan Direktur Nomor : 0436/PS.1.2/IV/2015

Tentang Panduan Skrining Pasien

PANDUAN SKRINING PASIEN

A. Definisi.

1. Instalasi gawat darurat adalah unit pelayanan dirumah sakit yang

memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian

dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.

2. Triage adalah pengelompkan korban yang berdasarkan atas berat

ringannya trauma/pemnyakit serta kecepatan penanganan/

pemindahannya.

3. Prioritas adalah penetuan mana yang harus didahulukan mengenai

penanganan dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang

timbul

4. Survey primer adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi

ang mengancam jiwa

5. Survey Sekunder adalah melengkapi survey primer dengan mencari

perubahan –perubahan anatomi yang akan berkembang menjadi semakin

parah dan memperberat perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan

mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.

6. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawt

atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya

(akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya.

7. Pasien gawat tidak darurat adalah pasien berada dalam keadaan gawat

tetapi tidak memerlukan tindakan darurat misalnya kanker stadium lanjut

8. Pasien darurat tidak gawat adalah pasien akibat musibah yang datang

tiba-tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya

luka sayat dangkal

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 2

B. Ruang Lingkup.

Skrining dilakukan pada area :

1. Diluar rumah sakit.

2. Pendaftaran

3. Poliklinik

4. IGD

Skrining dilakukan melalui:

1. Kriteria triage

2. Evaluasi visual atau pengamatan

3. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik

4. Pemeriksaan Laboratorium atau diagnostic imajing sebelumnya

C. Prinsip

1. Skrining dilaksanakan pada kontak pertama di dalam atau di luar rumah

sakit

2. Keputusan pasien dilalukan rawat inap di RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II bila rumah sakit mampu menyediakan pelayanan yang

dibutuhkan pasien.

D. Tata Laksana

1. Triage

Triage adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan sehingga

pasien terseleksi dalam mendapatkan pertolongan sesuai dengan tingkat

kegawat daruratannya.

Triage dilakukan baik di luar rumah rumah sakit (pra hostpital) maupun

di dalam rumah sakit,

Triage di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II menggunakan

system labeling warna, pasien ditentukan apakah gawat darurat, gawat

tidak darurat, atau darurat tidak gawat atau tidak gawat tidak darurat.

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 3

Pasien yang telah di seleksi diberi label warna pada listnya, sesuai dengan

tingkat kegawatannya.

Adapun pemberian labeling warna sesuai dengan tingkat kegawatannya,

sebagai berikut :

a. Pasien gawat darurat diberi label warna merah

b. Pasien gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat diberi label warna

kuning

c. Pasien tidak gawat dan tidak darurat diberi warna hijau

d. Pasien yang telah dinyatakan meninggal diberi label warna hitam

Keputusan Triage.

a. Triage diluar rumah sakit.

Dari hasil triage yang dilakukan di luar rumah sakit (pra hospital),

didapatkan keputusan sebagai berikut :

1) Pasien dengan kategori triage merah merupakan prioritas

pertama segera ditransfer ke RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II ( jika ICU ada yang kosong, jika tidak ada

yang kosong dapat langsung ditransfer ke rumah sakit lain yang

tesedia kamar ICU dengan terlebih dulu menghubungi rumah

sakit rujukan )

2) Pasien dengan kategori triage kuning merupakan prioritas

kedua untuk ditransfer ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Unit II .

3) Pasien dengan kategori triage hijau merupakan prioritas ketiga

dan ditransfer ke puskesmas atau klinik terdekat menggunakan

alat transportasi umum atau ambulan puskesmas.

4) Pasien dengan kategori triage hitam merupakan prioritas

keempat dan ditransfer ke rumah sakit yang memiliki fasilitas

kamar jenazah.

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 4

b. Triage didalam rumah sakit.

Dari hasil triage yang dilakukan di dalam rumah sakit, didapatkan

keputusan sebagai berikut :

1) Pasien dengan kategori triage merah segera ditransfer ke kamar

periksa IGD, yaitu ruang P1 (triage merah).

2) Pasien dengan kategori triage kuning ditransfer ke kamar

periksa IGD, yaitu ruang P2 (triage kuning).

3) Pasien dengan kategori triage hijau ditransfer ke ruang P3

(triage hijau).

4) Pasien dengan kategori triage hitam ditransfer ke kamar

jenazah.

5) Jika fasilitas dan sarana di RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II tidak dapat memenuhi kebutuhan pelayanan

pasien tersebut, maka dirujuk ke rumah sakit rujukan dengan

fasilitas dan sarana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan

pelayanan pasien tersebut.

2. Skrining pasien dipendaftaran.

a. Skrining kebutuhan pelayanan.

Skrining kebutuhan pelayanan bertujuan untuk mengarahkan pasien

mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan.

b. Skrining priioritas pelayanan.

Proses skrining untuk pasien yang datang ke Instalasi Rawat Jalan

(poliklinik) dilaksanakan melalui evaluasi visual atau pengamatan

oleh petugas rekam medis. Evaluasi visual atau pengamatan

merupakan salah satu kegiatan pemilahan pasien melalui visual atau

pengamatan untuk menentukan apakah pasien ini membutuhkan

penanganan segera atau tidak (prioritas penanganan pasien). Setelah

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit

dilakukan evaluasi visual atau

berikut

1) Kesadaran :

a)

b)

c)

2) Pemafasan :

a)

b)

c)

3) Risiko jatuh

a)

b)

c)

4) Nyeri dada :

a)

b)

c)

5) Skala nyeri :

Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain

Scale

0 —

2 —

4 —

6 —

8 —

10

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II

dilakukan evaluasi visual atau pengamatan, dapat ditentukan sebagai

berikut

Kesadaran :

Sadar penuh

b) Tampak mengantuk gelisah bicara tidak jelas

Tidak sadar

Pemafasan :

Nafas normal

b) Tampak sesak

Tidak bemafas

Risiko jatuh

Risiko rendah

b) Risiko sedang

Risiko tinggi

Nyeri dada :

Tidak ada.

Ada (tingkat sedang)

Nyeri dada kiri tembus punggung

Skala nyeri :

Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain

Scale

0 2 4 6

— 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali

— 3 = sedikit nyeri

— 5 = cukup nyeri

— 7 = lumayan nyeri

— 9 = sangat nyeri

10 = amat sangat nyeri (talc tertahankan)

5

pengamatan, dapat ditentukan sebagai

gelisah bicara tidak jelas

Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain

8 10

ak merasa nyeri sama sekali

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 6

6) Batuk :

a) Tidak ada

b) Batuk > 2 minggu

Berdasarkan hasil skrining tersebut maka dapat diambil keputusan

sebagai berikut:

a. Poliklinik sesuai antrian

b. Poliklinik disegerakan

c. IGD

3. Pemeriksaan Penunjang diagnostic.

Pemeriksaan diagnostic dilakukan bila pasien dipertimbangkan untuk

dirawat inap. Jenis pemeriksaan dapat di lihat pada table berikut.

TABEL PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

SEBELUM RAWAT INAP

No Jenis Pasien Jenis Pemeriksaan Penunjang1 Pasien dewasa a. Darah rutin

b. Gula darah sewaktuc. Foto thorax (jika usia > 45 th atau jika

ada indikasi)d. EKG (jika usia > 45 th atau jika ada

indikasi)2 Pasien anak a. Darah rutin

b. Foto thorax bila ada indikasi3 Pasien kebidanan a. Darah Rutin,

b. GDSc. Golongan Darah,d. HbsAg, PPT, APTTe. Urin lengkap bila ada indikasi

4 Pasien Kritis a. ECG.b. X foto thorakc. Pemeriksaan labd. Darah lengkape. Kimia Darahf. AGD

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II 7

Pada kasus kasus yang sudah pasti rumah sakit tidak bisa memberikan

pelayanan maka pemeriksaan penunjang diagnostic dapat tidak dilakukan.

2. Penerimaaan Pasien Rawat Inap :

Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis yang

memiliki Surat Ijin Praktek di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit

II.

Semua admission, tidak termasuk perinatologi, memerlukan kelengkapan

lembar kerja admission dari dokter spesialis atau dokter umum dengan

instruksi dari dokter spesialis, yaitu:

a. Lembar admission (Surat Pengantar Rawat inap)

b. Diagnosis saat datang

E. Dokumentasi

Semua hasil skrining dicatat dalam Rekam Medis IGD dan poliklinik