laporan APK
-
Upload
rhobymurpramada -
Category
Documents
-
view
894 -
download
0
description
Transcript of laporan APK
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Manusia tidak lepas dari bekerja. Banyak alasan mengapa seseorang
melakukan suatu pekerjaan, antara lain mendapatkan imbalan guna
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memperoleh kepuasan karena telah
berhasil membantu orang lain. Dalam dunia pekerjaan terdapat beberapa factor
yang mempengaruhi jalannya pekerjaan. Factor-faktor ini jika tidak diperhatikan
akan menimbulkan kerugian dan dapat mendatangkan keuntungan jika sebaliknya.
Salah satu factor tersebut adalah resiko. Setiap jenis pekerjaan mempunyai resiko
tersendiri, mulai dari resiko yang ringan sampai yang berat. Resiko ini sendiri
terbagi menjadi dua hal, yaitu resiko yang berdampak fisik dan resiko yang
berdampak pada psikologis (mental) pekerja. Tingginya tingkat cidera atau
kecelakaan kerja selain merugikan secara langsung yaitu sakit yang diderita oleh
pekerja, kecelakaan tersebut juga akan berdampak buruk terhadap kinerja
perusahaan yaitu berupa penurunan produktivitas perusahaan, baik melalui beban
biaya pengobatan yang cukup tinggi dan juga ketidakhadiran pekerja serta
penurunan dalam kualitas kerja.
Setiap aktifitas pekerjaan mempunyai konsumsi energy tersendiri. Bekerja
akan mencapai maksimal jika asupan energy juga sepadan dengan pekerjaannya.
Misalnya asupan energy seorang atlet akan berbeda dengan seorang manager
sebuah kantor. Selain itu, setiap beban kerja mempunyai konsumsi energy yang
berbeda. Sesuatu yang ada disekitar pekerja disebut lingkungan kerja fisik.
Lingkungan ini akan menyumbangkan kontribusi terhadap hasil kerja. Hal ini akan
berkaitan dengan mental pekerja.
Oleh karena itu, semestinya dalam perancangan system kerja haruslah
memperhatikan resiko-resiko yang ada. Sedapat mungkin minimalisasi resiko
tersebut. Suatu lingkungan kerja haruslah dibuat dengan memperhatikan factor-
faktor tersebut diatas.
I.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1. Mengetahui beban kerja fisik dan pengaruhnya dalam aspek fisiologis
manusia.
2. Mengetahui cara pengukuran beban kerja dengan metode pengukuran
denyut jantung.
3. Mengukur besarnya energi expenditure selama bekerja.
1
4. Memahami analisis beban kerja fisiologis dalam suatu pekerjaan.
5. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap performansi kerja.
Manfaat
Manfaat bagi penulis
1. Mengerti cara-cara pengukuran besarnya energy axpenditure dan
konsumsi energy yaitu dengan mengukur kecepatan denyut jantung.
2. Mengaplikasikan materi yang didapat pada perkuliahan.
3. Mengetahui macam-macam beban kerja.
4. Mengetahui berbagai pengaruh lingkungan fisik terhadap proses
bekerja.
5. Melatih kerjasama team.
Manfaat bagi pembaca
1. Mengetahui factor apa saja yang dapat mempengaruhi performansi
kerja.
2. Dapat memanfaatkan hasil praktikum untuk mengatur pola asupan
energy.
3. Dapat memanfaatkan hasil praktikum agar dapat diaplikasikan dalam
mengatur lingkungan kerja.
I.3. Batasan Masalah
1. Menganalisis beban kerja fisik dengan menggunakan alat ergo cycle dan
running cycle.
2. Praktikum dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap
performansi kerja dengan menggunakan pengaruh suhu, tingkat
pencahayaan, dan tingkat kebisingan.
3. Sampel yang tersaji pada laporan terbatas hanya 6 sampel(orang), yaitu
Rhoby M, Firmansyah, Junistira, Dian, Putu Ari, dan Yayuk. Penelitian
dilakukan pada hari sabtu,15 November shift 3 jam 13.30 WIAPK&E.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam era globalisasi sekarang ini, semua lini kehidupan dituntut untuk
cepat beradaptasi. Dalam lingkungan suatu perusahaan salah satu elemen yang
menjadi kunci keberhasilan dalam mengantisipasi dan menyikapi perubahan
tersebut adalah factor daya manusia. Setiap manusia dalam melaksanakan
kegiatannya selalu menginginkan performansi kerja yag optimal. Apalagi di dalam
suatu perusahaan sangat penting bagi atasan untuk memperhatikan performansi
kerja karyawannya agar selalu optimal. Untuk itu, perlu diperhatikan factor-faktor
yang berengaruh terhadap performansi kerja manusia. faktor tersebut sangat
penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi besar keuntungan
perusahaan. Factor-faktor yang mempengaruhi performansi kerja yaitu
a. Karakteristik pekerjaan
Karakteristik pekerjaan meliputi jenis pekerjaan, statis atau dinamis dan
tingkat kesulitan pekerjaan.
b. Kepuasan kerja
Tingkat gaji karyawan dan kenyamanan bekerja juga menentukan
performasi kerja.
c. Gaya kepemimpinan
Pemimpin yang bertanggungjawab, dapat memahami karyawan dan
mempunya kemampuan leadership, komunikasi sangat mempengaruhi
performasi kerja karyawan.
d. Motivasi
Setiap karyawan mempuyai motivasi yang berbeda-beda. Motivasi ini
merupakan factor dari disi sendiri yang sulit diubah.
Beban Kerja Fisik
Beban kerja fisik adalah beban kerja yag timbul pada saat manusia banyak
melakukan pekerjaan yag melibatkan aktivitas fisik seperti mengangkat benda,
berlari, atau menaiki tangga. Gejala umum yang timbul ialah kelelahan pada otot
dan naiknya denyut jantung. Besarnya energi yang dikeluarkan dalam aktivitas ini
3
umumnya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, sikap kerja, kecepatan, jenis kelamin,
usia, berat badan, dan letak posisi benda kerja.
Kerja fisik menimbulkan perubahan aktivitas di dalam tubuh manusia, antara
lain: kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, perubahan kadar kimia dalam
darah, dan perubahan temperatur tubuh.
Sampai saat ini, metode pengukuran kerja fisik dilakukan dengan
menggunakan standar sebagai berikut:
a. Konsep Horse Power (foot-pounds of work per minute).
b. Tingkat konsumsi energi untuk mengukur pengeluaran energi.
c. Perubahan tingkat kerja jantung dan konsumsi oksigen.
Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik ialah keadaan sekitar seseorang di mana ia bekerja,
meliputi ruangan dan fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia serta lingkungan
seperti suhu, kebisingan, dan pencahayaan. Suatu kenyataan bahwa lingkungan
sekitar manusia berpengaruh terhadap hasil kerja manusia. Kondisi lingkungan
yang baik apabila di dalamnya manusia bisa menjalankan tugas dengan efektif,
sehat, aman, nyaman, dan efisien. Suatu kondisi lingkungan yang baik tidak bisa
diperoleh begitu saja. Tetapi, harus mengunakan ilmu pengetahuan dan melalui
tahapan-tahapan proses pengujian.
Suhu
Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal.
Sistem tubuh manusia diberi kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan di luar tubuhnya. Tetapi, kemampuan menyesuaikan diri ini ada
batasnya. Manusia masih bisa menyesuaikan diri dengan suhu luar jika perubahan
suhu itu tidak melebihi 20% dari suhu normal tubuh untuk kondisi panas dan 35%
untuk kondisi dingin.
Menurut penyelidikan, apabila suhu di bawah 17 oC, tubuh manusia akan
mengalami kedinginan karena kehilangan panas yang amat besar. Sebaliknya jika
suhu luar melebihi 40 oC,tubuh manusia akan menerima panas dari konveksi yang
melebhi kemampuan mempertahankan keadaan normal. Sebagaimana kita ketahui
suhu yang terlalu dinin menyebabkan gairah kerja menurun dan suhu yang tinggi
meyebabkan kelelahan yang luar biasa.
Pencahayaan
Pencahayaan sanat memengaruhi kemampuan manusia untuk melihat objek
kerja secara jelas dan tanpa menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan
pencahayaan yang baika makin diperlukan bila kita mengerjakan suatu pekerjaan
yang memerlukan ketelitian penglihatan. Pencahayaan yang terlalu suram akan
menyebabkan mata menjadi cepat lelah karena mata akan terus berusaha melihat
4
objek. Lelah mata juga menyebabkan kelelahan mental, lebih jauh lagi bisa
menyebabkan rusaknya mata. CAhaya yang terlalu silau juga akan merusk mata
dalam jangka waktu yang lama karena mata dipaksa menerima masukan cahaya
yang melebihi daya akomodasinya.
Kebisingan
Kualitas bunyi ditentukan oleh 2 hal yakni frekuensi dan intensitasnya.
Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik yang disebut hertz (Hz), yaitu
jumlah gelombang-gelombang yang sampai di telinga setiap detiknya. Biasanya
suatu kebisingan terdiri dari campuran sejumlah gelombang dari berbagai macam
frekuensi. Sedangkan intensitas atau arus energi per satuan luas biasanya
dinyatakan dalam suatu logaritmis yang disebut desibel (dB). Selanjutnya dengan
ukuran intensitas bunyi atau desibel ini dapat ditentukan apakah bunyi itu bising
atau tidak.
5
BAB III
PRESENTASI DATA DAN PENGOLAHAN DATA (Menggunakan Data Rata-
Rata)
III.1. Beban Kerja Fisik
1) Rekapitulasi data pada Ergocycle
Denyut jantung awal
OPERATOR DENYUT JANTUNG AWAL
Rhoby M 81
Firmansyah 77
Junistira HS 82
G. Dian A 74
Putu Ari S 82
Yayuk K 85
RATA-RATA 72
Data kecepatan denyut jantung
NAMA
OPERATOR
30
DTK
KE-
DENYUT JANTUNG
Beban kerja 2 Beban kerja 4 Beban kerja 6
Fase
Bekerja
Fase
Istirahat
Fase
Bekerja
Fase
Istirahat
Fase
Bekerja
Fase
I
stirahat
Rhoby M 1 104 109 86 94 107 110
2 101 109 96 98 102 105
3 95 108 103 107 105 103
6
4 100 106 93 105 120 104
5 101 102 96 109 115 106
6 109 106 99 112 112 105
Firmansyah 1 76 102 112 94 137 143
2 111 81 111 100 137 134
3 116 96 117 110 159 125
4 110 91 90 97 123 118
5 113 96 116 101 140 120
6 96 105 117 118 128 123
Junistira HS 1 99 103 94 133 116 84
2 116 105 125 120 126 142
3 96 102 124 127 108 135
4 105 98 140 102 110 136
5 95 93 110 115 108 130
6 112 103 103 102 87 102
G. Dian A 1 80 88 87 87 84 86
2 81 83 85 80 82 87
3 88 82 83 75 83 84
4 80 83 82 88 94 83
5 87 82 77 79 94 86
6 88 82 88 77 84 84
Putu Ari S 1 108 107 106 112 90 110
2 11 115 107 107 100 111
3 108 103 113 106 102 108
4 115 106 116 107 125 104
5 117 102 117 104 118 106
6 108 108 112 110 118 115
Yayuk K 1 102 107 87 106 110 120
2 102 103 102 102 115 119
3 103 108 111 112 117 112
4 100 108 114 107 118 115
5 105 97 112 108 112 110
6 105 106 113 100 112 110
Rata-rata denyut jantung
30 Detik
ke-
Beban Kerja =
2 km/jam
Beban Kerja =
4 km/ jam
Beban Kerja =
6 km/ jamDenyut
Jantung
Denyut Jantung Denyut
Jantung
fase
beke
rj 1 94,833 95,333 107,333
2 87 104,333 110,333
7
a
3 101 108,5 112,333
4 101,667 105,833 115
5 103 104,667 114,5
6 103 105,333 106,833fa
se ist
irah
at
1 102,667 104,333 108,833
2 99,333 101,167 116,333
3 99,833 106,167 111,167
4 98,667 101 110
5 95,333 102,667 109,667
6 101,667 103,167 106,5
2) Grafik Hubungan Denyut Jantung dengan beban dan Waktu Istirahat
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6Fase Kerja Fase Istirahat
0
20
40
60
80
100
120
140
DNOBeban Kerja 2Beban kerja 4Beban Kerja 6Series5
3) Perhitungan Energi Expenditure di setiap beban (dalam table)
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
Keterangan :
Y= Energi Expenditure Operator ( Kilokalori per menit )
X= Denyut Jantung Operator ( Denyut per menit )
a. Beban kerja 2
Missal:
Data fase bekerja
Denyut jantung: 104, X=104
8
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 104 + (4,7173310 x 10-4) 1042
= 1,80411 – 2,38475952 + 5,10226521
= 4,522
Denyut jantung: 101, X=101
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 101 + (4,7173310 x 10-4) 1012
= 1,80411 – 2,315968 + 4,812149
= 4,300291
Data fase istirahat
Denyut jantung: 109, X=109
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 109 + (4,7173310 x 10-4) 1092
= 1,80411 – 2,499411 + 5,604661
= 4,909
Denyut jantung: 108, X=108
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 108 + (4,7173310 x 10-4) 1082
= 1,80411 – 2,476481 + 5,502295
= 4,829
NAMA
OPERATOR
30
DETIK
KE-
DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
Rhoby M 1 104 109 4,522 4,909
2 101 109 4,390 4,909
3 95 108 3,968 4,829
4 100 106 4,318 4,768
5 101 102 4,390 4,464
6 109 106 5,007 4,768
Firmansyah 1 76 102 2,854 4,464
2 111 81 5,170 3,114
3 116 96 5,595 4,036
4 110 91 5,088 3,705
5 113 96 5,337 4,036
6 96 105 4,036 4,691
9
Junistira HS 1 99 103 4,246 4,539
2 116 105 5,595 4,691
3 96 102 4,036 4,464
4 105 98 4,691 4,175
5 95 93 3,968 3,835
6 112 103 5,235 4,539
G. Dian A 1 80 88 3,060 3,518
2 81 83 3,114 3,225
3 88 82 3,518 3,169
4 83 83 3,225 3,225
5 80 82 3,060 3,169
6 87 82 3,457 3,169
Putu Ari S 1 108 107 4,926 4,487
2 111 115 5,170 5,508
3 108 103 4,926 4,539
4 115 106 5,508 4,768
5 117 102 5,683 4,464
6 108 108 4,926 4,926
Yayuk K 1 102 107 4,376 4,754
2 102 103 4,376 4,449
3 103 108 4,449 4,833
4 100 108 4,231 4,833
5 105 97 4,6 4,021
6 105 106 4,6 4,677
b. Beban kerja 4
Missal:
Data fase bekerja
Denyut jantung: 86, X=86
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 86 + (4,7173310 x 10-4) 862
= 1,80411 – 1,972 + 3,489
= 3,321
Data fase istirahat
Denyut jantung: 94, X=94
10
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x94 + (4,7173310 x 10-4) 942
= 1,80411 – 2,156 + 4,168
= 3,819
NAMA
OPERATOR
30
DETIK
KE-
DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
Rhoby M 1 86 94 3,321 3,817
2 96 98 4,306 4,175
3 103 107 4,539 4,847
4 93 105 3,835 4,691
5 96 109 3,953 4,912
6 99 112 4,16 5,156
Firmansyah 1 112 94 5,156 3,819
2 111 100 5,074 4,231
3 117 110 5,582 4,993
4 90 97 3,564 4,021
5 116 101 5,495 4,39
6 117 118 5,582 5,669
Junistira HS 1 94 133 3,819 7,102
2 125 120 6,312 5,849
3 124 127 6,217 6,504
4 140 102 7,844 4,376
5 110 115 4,993 5,409
6 103 102 4,449 4,376
G. Dian A 1 87 87 3,457 3,457
2 85 80 3,339 3,060
3 83 75 3,225 2,140
4 82 88 3,169 3,518
5 77 79 2,904 3,007
6 88 77 3,518 2,904
Putu Ari S 1 106 112 4,667 5,156
2 107 107 4,754 4,754
3 113 106 5,239 4,677
4 116 107 5,495 4,754
11
5 117 104 5,582 4,524
6 112 110 5,156 4,993
Yayuk K 1 87 106 3,382 4,677
2 102 102 4,376 4,376
3 111 112 5,074 5,156
4 114 107 5,324 4,754
5 112 108 5,156 4,833
6 113 100 5,239 4,231
c. Beban kerja 6
Missal:
Data fase bekerja
Denyut jantung: 107, X=107
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x107 + (4,7173310 x 10-4) 1072
= 1,80411 – 2,454 + 5,4
= 4,754
Data fase istirahat
Denyut jantung: 110, X=110
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x110 + (4,7173310 x 10-4) 1102
= 1,80411 – 2,522 + 5,708
= 4,989
NAMA
OPERATOR
30
DETIK
KE-
DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
Rhoby M 1 107 110 4,754 4,989
2 102 105 4,376 4,691
3 105 103 4,691 4,539
4 120 104 5,953 4,614
5 115 106 5,409 4,677
6 112 105 5,156 4,691
Firmansyah 1 137 143 7,52 8,175
12
2 137 134 7,52 7,205
3 159 125 10,088 6,311
4 123 118 6,123 5,669
5 140 120 7,843 5,848
6 128 123 6,601 6,123
Junistira HS 1 116 84 5,495 3,209
2 126 142 6,407 8,064
3 108 135 4,833 7,309
4 110 136 4,993 7,414
5 108 130 4,883 6,799
6 87 102 3,382 4,376
G. Dian A 1 84 86 3,209 3,398
2 82 87 3,169 3,382
3 83 84 3,225 3,209
4 94 83 3,901 3,225
5 94 86 3,901 3,323
6 84 84 3,209 3,209
Putu Ari S 1 90 110 3,564 4,993
2 100 111 4,231 5,074
3 102 108 4,376 4,833
4 125 104 6,312 4,524
5 118 106 5,670 4,677
6 118 115 5,670 5,409
Yayuk K 1 110 120 4,992 5,759
2 115 119 5,409 6,031
3 117 112 5,582 5,156
4 118 115 5,669 5,409
5 112 110 5,156 4,992
6 112 110 5,156 4,992
Energy expenditure rata-rata
30
Det
ikk
ke-
Beban Kerja = 2
km/jamBeban Kerja = 4 Beban Kerja = 6
Denyut
Jantung
Energi
Expenditur
e
Denyut
Jantung
Energi
Expenditu
re
Denyut
Jantung
Energi
Expenditu
re
fase
1 94,83 4,01 95,33 3,98 107,33 4,92
2 103,67 4,64 104,33 4,69 110,33 5,19
13
beke
rja
3 101 4,42 108,5 4,98 112,33 5,47
4 102,17 4,51 105.83 4,87 115 5,49
5 101,83 4,51 104,67 4,68 114,5 5,48
6 102,83 4,54 105,33 4,68 106,83 4,86fa
se ist
irah
at
1 102,67 4,46 104,33 4,69 108,83 5,09
2 99,33 4,33 101,17 4,41 116,33 5,74
3 99,83 4,33 106,17 4,72 111,17 5,23
4 99,67 4,25 101 4,35 110 5,14
5 95,33 4 102,67 4,51 109,67 5,05
6 101,67 4,46 103,17 4,55 106,5 4,8
4) Grafik Hubungan Energi Expenditure dengan beban
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6Fase Kerja Fase Istirahat
0
1
2
3
4
5
6
7
DNOBeban Kerja 2Beban kerja 4Beban Kerja 6
5) Perhitungan Konsumsi Energi di setiap beban (dalam table)
Kecepatan denyut jantung awal
OPERATOR KECEPATAN DENYUT JANTUNG
Rhoby M 82
Firmansyah 76
Junistira H S 76
G. Dian A 82
Putu Ari 82
14
Yayuk K 82
Rata - rata 80
Data kecepatan denyut jantung
Contoh penghitungan konsumsi energi:
KE = Et – Ei , KE : konsumsi energy suatu pekerjaan
Et : pengeluaran energy pada saat bekerja
Ei : pengeluaran energy saat sebelum bekerja
Data(rhoby)
Pengukuran 1
KE = Et – Ei
= 4,614 – 3,169
= 1,445 kkal/menit
Pengukuran 2
KE= Et – Ei
= 4,390 – 3,169
= 1,221 kkal/menit
Pengukuran 3
KE= Et – Ei
= 3,968 – 3,169
= 0,799
NamaPengukuran ke-
tabel pengukuran konsumsi energi pada sesi praktikum ergocycle
beban kerja = 2 beban kerja = 4 beban kerja = 6
Energi Expenditure istirahat
Energi Expenditure kerja
konsumsi energy
Energi Expenditure istirahat
Energi Expenditure kerja
konsumsi energy
Energi Expenditure istirahat
Energi Expenditure kerja
konsumsi energi
Rhoby
1 3,169 4,614 1,445 3,169 3,398 1,229 3,169 4,754 1,585
2 3,169 4,390 1,221 3,169 4,306 1,137 3,169 4,376 1,207
3 3,169 3,968 0,799 3,169 4,539 1,37 3,169 4,691 1,522
4 3,169 4,318 1,149 3,169 3,835 0,666 3,169 5,953 2,784
5 3,169 4,390 1,221 3,169 3,953 0,784 3,169 5,409 2,24
6 3,169 5,007 1,838 3,169 4,16 0,991 3,169 5,156 1,987
15
Firmansyah
1 2,854 2,854 0 2,854 5,156 2,302 2,854 7,52 4,666
2 2,854 5,170 2,316 2,854 5,074 2,22 2,854 7,52 4,666
3 2,854 5,595 2,741 2,854 5,582 2,728 2,854 10,08
87,234
4 2,854 5,088 2,234 2,854 3,564 0,71 2,854 6,123 3,269
5 2,854 5,337 2,483 2,854 5,495 2,641 2,854 7,843 4,989
6 2,854 4,036 1,182 2,854 5,582 2,728 2,854 6,601 3,747
Junistira
1 2,854 4,246 1,392 2,854 3,819 0,965 2,854 5,495 2,641
2 2,854 5,595 2,741 2,854 6,312 3,458 2,854 6,407 3,553
3 2,854 4,036 1,182 2,854 6,217 3,363 2,854 4,833 1,979
4 2,854 4,691 1,837 2,854 7,844 4,99 2,854 4,993 2,139
5 2,854 3,968 1,114 2,854 4,993 2,139 2,854 4,883 2,029
6 2,854 5,235 2,381 2,854 4,449 1,595 2,854 3,382 0,528
Dian
1 3,169 3,060 -0,109 3,169 3,457 0,288 3,169 3,209 0,04
2 3,169 3,114 -0,055 3,169 3,339 0,17 3,169 3,169 0
3 3,169 3,518 0,349 3,169 3,225 0,056 3,169 3,225 0,056
4 3,169 3,225 0,056 3,169 3,169 0 3,169 3,901 0,732
5 3,169 3,060 -0,109 3,169 2,904 -0,265 3,169 3,901 0,732
6 3,169 3,457 0,288 3,169 3,518 0,349 3,169 3,209 0,04
Putu ari
1 3,169 4,926 1,757 3,169 4,667 1,498 3,169 3,564 0,395
2 3,169 5,170 2,001 3,169 4,754 1,585 3,169 4,231 1,062
3 3,169 4,926 1,757 3,169 5,239 2,07 3,169 4,376 1,207
4 3,169 5,508 2,339 3,169 5,495 2,326 3,169 6,312 3,143
5 3,169 5,683 2,514 3,169 5,582 2,413 3,169 5,670 2,501
6 3,169 4,926 1,757 3,169 5,156 1,987 3,169 5,670 2,501
Yayuk
1 3,169 4,376 1,207 3,169 3,382 0,213 3,169 4,992 1,823
2 3,169 4,376 1,207 3,169 4,376 1,207 3,169 5,409 2,24
3 3,169 4,449 1,28 3,169 5,074 1,905 3,169 5,582 2,413
4 3,169 4,231 1,062 3,169 5,324 2,155 3,169 5,669 2,5
5 3,169 4,6 1,431 3,169 5,156 1,987 3,169 5,156 1,987
6 3,169 4,6 1,431 3,169 5,239 2,07 3,169 5,156 1,987
rata-rata 3,064 4,473 1,373 3.064 4,648 1,584 3,064 5,234 2,170
6) Grafik Hubungan Konsumsi Energi dengan beban
16
Beban kerja 2 Beban kerja 4 Beban kerja 60.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
Konsumsi Energi
Konsumsi Energi
7) Rekapitulasi data pada Treadmill
Denyut jantung awal
OPERATOR DENYUT JANTUNG AWAL
Rhoby M 82
Firmansyah 76
Junistira HS 76
G. Dian A 82
Putu Ari S 82
Yayuk K 82
RATA-RATA 80
Data kecepatan denyut jantung
NAMA
OPERATOR
30
DTK
KE-
DENYUT JANTUNG
Beban kerja 2
km/jam
Beban kerja 4
km/jam
Beban kerja 6
km/jam
Fase
Bekerja
Fase
Istirahat
Fase
Bekerja
Fase
Istirahat
Fase
Bekerja
Fase
I
stirahat
Rhoby M 1 78 86 86 84 78 90
2 91 85 92 87 78 82
3 90 87 82 106 81 82
4 81 87 81 86 80 90
17
5 90 110 87 82 86 82
6 89 87 101 85 76 91
Firmansyah 1 109 113 115 111 117 136
2 114 103 113 104 127 122
3 116 100 127 102 133 114
4 115 101 128 102 138 110
5 110 108 122 105 144 108
6 120 106 127 104 148 109
Junistira HS 1 113 118 112 124 114 139
2 123 111 126 118 131 122
3 127 113 128 110 141 113
4 125 112 132 109 144 110
5 121 113 133 103 144 107
6 127 105 136 103 151 104
G. Dian A 1 103 85 83 87 116 115
2 87 116 107 94 121 106
3 94 87 97 86 88 93
4 92 86 104 100 99 92
5 89 94 63 86 104 87
6 97 91 82 93 121 94
Putu Ari S 1 96 111 78 133 71 150
2 90 107 89 82 75 100
3 75 97 116 86 103 135
4 100 84 88 129 104 27
5 121 105 86 116 118 146
6 115 109 75 83 121 105
Yayuk K 1 75 103 95 75 87 123
2 97 117 86 122 93 86
3 102 111 90 126 100 100
4 107 130 96 129 90 140
5 91 93 88 126 83 120
6 91 102 88 129 96 138
Rata-rata denyut jantung
30 Detik
ke-
Beban Kerja =
2 km/jam
Beban Kerja =
4 km/ jam
Beban Kerja =
6 km/ jamDenyut
Jantung
Denyut Jantung Denyut
Jantung
fase
beke
rja
1 95.5 96.67 97.33
2 94.33 102.67 104.17
3 100.67 106.67 107.67
18
4 103.33 104.83 109.17
5 103.67 96.5 113.17
6 106.5 101.5 118.83
fase
ist
irah
at
1 101.67 110.33 126.5
2 106.33 101.17 103
3 99.17 102.67 106.17
4 100 109.17 111.5
5 104.17 103 108.33
6 100.5 99.5 106.83
8) Grafik Hubungan Denyut Jantung dengan Jarak tempuh dan Waktu
Istirahat
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6fase bekerja fase istirahat
0
20
40
60
80
100
120
140
DNOBeban Kerja = 2 km/jamBeban Kerja = 4 km/ jamBeban Kerja = 6 km/ jam
9) Perhitungan Energi Expenditure di setiap Jarak tempuh (dalam table)
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
Keterangan :
Y= Energi Expenditure Operator ( Kilokalori per menit )
X= Denyut Jantung Operator ( Denyut per menit )
Missal:
Data fase bekerja
19
Denyut jantung: 78, X=78
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 78 + (4,7173310 x 10-4) 782
= 1,80411 – 1,789 + 2,87
= 2,886
Denyut jantung: 91, X=91
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 91 + (4,7173310 x 10-4) 912
= 1,80411 – 2,089 + 3,906
= 3,624
Data fase istirahat
Denyut jantung: 86, X=86
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 86 + (4,7173310 x 10-4) 862
= 1,80411 – 1,972 + 3,499
= 3,321
Denyut jantung: 85, X=85
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 85 + (4,7173310 x 10-4) 852
= 1,80411 – 1,949 + 3,408
= 2,989
a. Beban kerja 2 km/jam
NAMA
OPERATOR
30
DETIK
KE-
DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
Rhoby M 1 78 86 2.886 3.321
2 91 85 3.624 2,989
3 90 87 3.642 3.457
4 81 87 3.114 3.457
5 90 110 3.642 5.088
6 89 87 3.579 3.457
Firmansyah 1 109 113 4.912 5.239
2 114 103 5.323 4.449
3 116 100 5.494 4.231
4 115 101 5.408 4.302
20
5 110 108 4.992 4.832
6 120 106 5.848 4.676
Junistira HS 1 113 118 5.156 5.669
2 123 111 6.124 5.074
3 127 113 6.506 5.239
4 125 112 6.312 5.156
5 121 113 5.939 5.239
6 127 105 6.504 4.833
G. Dian A 1 103 85 4.539 3.339
2 87 116 3.457 5.595
3 94 87 3.901 3.457
4 92 86 3.769 3.398
5 89 94 3.579 3.901
6 97 91 4.105 3.705
Putu Ari S 1 96 111 3.953 5.074
2 90 107 3.564 4.754
3 75 97 2.140 4.021
4 100 84 4.231 3.209
5 121 105 5.940 4.600
6 115 109 5.409 4.912
Yayuk K 1 75 103 2.739 4.449
2 97 117 4.021 5.582
3 102 111 4.376 5.074
4 107 130 4.754 6.789
5 91 93 3.626 3.754
6 91 102 3.626 4.376
b. Beban kerja 4 km/jam
Missal:
Data fase bekerja
Denyut jantung: 86, X=86
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 86 + (4,7173310 x 10-4) 862
= 1,80411 – 1,972 + 3,489
= 3,321
Data fase istirahat
Denyut jantung: 84, X=84
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
21
= 1,80411 – 0,02293038 x84 + (4,7173310 x 10-4) 842
= 1,80411 – 1,926 + 3,329
= 3,207
NAMA
OPERATOR
30
DETIK
KE-
DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
Rhoby M 1 86 84 3.321 3.207
2 92 87 3.769 3.457
3 82 106 3.169 4.768
4 81 86 3.114 3.321
5 87 82 3.457 3.169
6 101 85 4.390 3.339
Firmansyah 1 115 111 5.408 4.074
2 113 104 5.239 4.524
3 127 102 6.503 4.375
4 128 102 6.601 4.375
5 122 105 6.031 4.600
6 127 104 6.503 4.524
Junistira HS 1 112 124 5.156 6.217
2 126 118 6.407 5.669
3 128 110 6.601 4.993
4 132 109 7.000 4.912
5 133 103 7.102 4.449
6 136 103 7.414 4.449
G. Dian A 1 83 87 3.225 3.457
2 107 94 4.847 3.901
3 97 86 4.105 3.398
4 104 100 4.614 4.318
5 63 86 2.288 3.398
6 82 93 3.169 3.835
Putu Ari S 1 78 133 2.888 7.102
2 89 82 3.502 3.098
3 116 86 5.495 3.323
4 88 129 3.487 6.600
5 86 116 3.323 5.495
6 75 83 2.740 3.153
Yayuk K 1 95 75 3.886 2.739
2 86 122 3.323 6.031
22
3 90 126 3.564 6.407
4 96 129 3.953 6.699
5 88 126 3.442 6.407
6 88 129 3.442 6.699
c. Beban kerja 6 km/jam
Missal:
Data fase bekerja
Denyut jantung: 78, X=78
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 78 + (4,7173310 x 10-4) 782
= 1,80411 – 1,789 + 2,87
= 2,886
Data fase istirahat
Denyut jantung: 90, X=90
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x90 + (4,7173310 x 10-4) 902
= 1,80411 – 2,063 + 3,821
= 3,561
NAMA
OPERATOR
30
DETIK
KE-
DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
Rhoby M 1 78 90 2.886 3.561
2 78 82 2.955 3.169
3 81 82 3.114 3.169
4 80 90 3.060 3.642
5 86 82 3.398 3.169
6 76 91 2.854 3.705
Firmansyah 1 117 136 5.683 7.532
2 127 122 6.614 6.137
3 133 114 7.218 5.422
4 138 110 7.747 5.088
5 144 108 8.412 4.926
6 148 109 8.875 5.007
Junistira HS 1 114 139 5.324 7.735
2 131 122 6.899 6.031
23
3 141 113 7.953 5.239
4 144 110 8.288 4.993
5 144 107 8.288 4.754
6 151 104 9.102 4.524
G. Dian A 1 116 115 5.595 5.508
2 121 106 6.044 4.768
3 88 93 5.772 3.835
4 99 92 4.246 3.769
5 104 87 4.614 3.457
6 121 94 6.044 3.901
Putu Ari S 1 71 150 2.601 8.983
2 75 100 2.740 4.231
3 103 135 6.786 7.309
4 104 27 4.524 6.504
5 118 146 5.670 8.516
6 121 105 5.940 4.600
Yayuk K 1 87 123 3.382 6.124
2 93 86 3.754 3.323
3 100 100 4.231 4.833
4 90 140 3.564 7.844
5 83 120 3.153 5.849
6 96 138 3.953 7.627
Energy Ependiture rata-rata
30
Det
ikk
Beban Kerja = 2
km/jamBeban Kerja = 4 Beban Kerja = 6
Denyut
Jantung
Energi
Expenditur
Denyut
Jantung
Energi
Expenditu
Denyut
Jantung
Energi
Expenditu
fase
beke
rja
1 95.5 4.042 96.67 3.993 97.33 4.2572 94.33 4.366 102.67 4.514 104.17 4.8343 100.67 4.343 106.67 4.906 107.67 5.8464 103.33 4.598 104.83 4.795 109.17 5.2385 103.67 4.619 96.5 4.274 113.17 5.5896 106.5 4.845 101.5 4.609 118.83 6.128
fase
ist
irah
at
1 101.67 4.528 110.33 4.478 126.5 6.5872 106.33 4.798 101.17 4.447 103 4.6093 99.17 4.246 102.67 4.544 106.17 4.9684 100 4.385 109.17 5.050 111.5 5.3075 104.17 4.569 103 4.586 108.33 5.1126 100.5 4.326 99.5 4.333 106.83 4.894
24
10) Grafik Hubungan Energi Expenditure dengan Jarak tempuh
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6fase bekerja fase istirahat
0
1
2
3
4
5
6
7
DNOBeban Kerja = 2 km/jamBeban Kerja = 4 km/jamBeban Kerja = 6 km/jam
11) Perhitungan Konsumsi Energi di setiap Jarak tempuh (dalam table)
Contoh penghitungan konsumsi energi:
KE = Et – Ei , KE : konsumsi energy suatu pekerjaan
Et : pengeluaran energy pada saat bekerja
Ei : pengeluaran energy saat sebelum bekerja
Data(rhoby)
Pengukuran 1
KE = Et – Ei
= 3,398 – 3,169
= 0,229 kkal/menit
Pengukuran 2
KE= Et – Ei
= 3,339 – 3,169
= 0,17 kkal/menit
Pengukuran 3
KE= Et – Ei
= 3,457 – 3,169
25
= 0,228
NamaPengukuran ke-
tabel pengukuran konsumsi energi pada sesi praktikum ergocycle
beban kerja = 2 km/jam beban kerja = 4 km/jam beban kerja = 6 km/jam
Energi Expenditure istirahat(Ei)
Energi Expenditure kerja(Et)
konsumsi energy(Et)
Energi Expenditure istirahat(Ei)
Energi Expenditure kerja
konsumsi energy(Et)
Energi Expenditure istirahat(Ei)
Energi Expenditure kerja(Et)
konsumsi energi
Rhoby
1 3,169 3,398 0,229 3,169 3,281 0,112 3,169 3,642 0,473
2 3,169 3,339 0,170 3,169 3,457 0,288 3,169 3,169 0
3 3,169 3,457 0,288 3,169 4,768 1,599 3,169 3,169 0
4 3,169 3,457 0,288 3,169 3,398 0,229 3,169 3,642 0,473
5 3,169 5,088 1,919 3,169 3,169 0 3,169 3,169 0
6 3,169 3,457 0,288 3,169 3,339 0,17 3,169 3,705 0,536
Firmansyah
1 2,854 5,239 2,385 2,854 4,074 1,22 2,854 7,532 4,678
2 2,854 4,449 1,595 2,854 4,524 1,67 2,854 6,137 3,283
3 2,854 4,231 1,377 2,854 4,375 1,521 2,854 5,422 2,568
4 2,854 4,302 1,448 2,854 4,375 1,521 2,854 5,088 2,234
5 2,854 4,832 1,978 2,854 4,600 1,746 2,854 4,926 2,072
6 2,854 4,676 1,822 2,854 4,524 1,67 2,854 5,007 2,153
Junistira
1 2,854 5,669 2,815 2,854 6,217 3,363 2,854 7,735 4,881
2 2,854 5,074 2,220 2,854 5,669 2,815 2,854 6,031 3,177
3 2,854 5,239 2,385 2,854 4,993 2,139 2,854 5,239 2,385
4 2,854 5,156 2,302 2,854 4,912 2,058 2,854 4,993 2,139
5 2,854 5,239 2,385 2,854 4,449 1,595 2,854 4,754 1,9
6 2,854 4,833 1,979 2,854 4,449 1,595 2,854 4,524 1,67
Dian
1 3,169 3,339 0,170 3,169 3,457 0,288 3,169 5,508 2,339
2 3,169 5,595 2,426 3,169 3,901 0,732 3,169 4,768 1,599
3 3,169 3,457 0,288 3,169 3,398 0,229 3,169 3,835 0,666
4 3,169 3,398 0,229 3,169 4,318 1,149 3,169 3,769 0,6
5 3,169 3,901 0,732 3,169 3,398 0,229 3,169 3,457 0,288
6 3,169 3,705 0,536 3,169 3,835 0,666 3,169 3,901 0,732
26
Putu ari
1 3,169 5,074 1,905 3,169 7,102 3,933 3,169 8,983 5,814
2 3,169 4,754 1,585 3,169 3,098 -0,071 3,169 4,231 1,062
3 3,169 4,021 0,852 3,169 3,323 0,154 3,169 7,309 4,14
4 3,169 3,209 0,040 3,169 6,600 3,431 3,169 6,504 3,335
5 3,169 4,600 1,431 3,169 5,495 2,326 3,169 8,516 5,347
6 3,169 4,912 1,743 3,169 3,153 -0,016 3,169 4,600 1,431
Yayuk
1 3,169 4,449 1,280 3,169 2,739 -0,43 3,169 6,124 2,955
2 3,169 5,582 2,413 3,169 6,031 2,862 3,169 3,323 0,154
3 3,169 5,074 1,905 3,169 6,407 3,238 3,169 4,833 1,664
4 3,169 6,789 3,620 3,169 6,699 3,53 3,169 7,844 4,675
5 3,169 3,754 0,585 3,169 6,407 3,238 3,169 5,849 2,68
6 3,169 4,376 1,207 3,169 6,699 3,53 3,169 7,627 4,458
rata-rata 3 4 1,412 3.064 4,573 1.509 3,064 5.246 2,182
12) Grafik Hubungan Konsumsi Energi dengan Jarak tempuh
1 2 30
1
2
3
4
5
6
7
Grafik Hubungan Antara Konsumsi Energi dengan Jarak Tempuh
Konsumsi Energi
Jarak Tempuh
III.2. Lingkungan Kerja Fisik
1. Rekapitulasi Data Denyut Jantung di perubahan suhu, pencahayaan, dan
kebisingan.
a. Rekapitulasi data denyut jantung di perubahan suhu
Dengan tingkat pencahayaan 60 Lux dan tingkat kebisingan 60-70 dB
SUHU(0C) DENYUT JANTUNG DENYUT JANTUNG
27
AWAL
(denyut per menit)
AKHIR
(denyut per menit)
30 78,5 79
23 72,33 87,67
18 86,83 91,5
b. Rekapitulasi data denyut jantung di perubahan pencahayaan
Dengan suhu 230C dan tingkat kebisingan 60-70 dB
TINGKAT
PENCAHAYAAN
(Lux)
DENYUT JANTUNG AWAL
(denyut per menit)
DENYUT JANTUNG
AKHIR
(denyut per menit)
10 77,33 85,83
60 86,17 93,33
110 85,17 89,67
c. Rekapitulasi data denyut jantung di perubahan kebisingan
Dengan tingkat pencahayaan 60 Lux dan suhu 230C
TINGKAT KEBISINGAN
(dB)
DENYUT JANTUNG
AWAL
(denyut per menit)
DENYUT JANTUNG
AKHIR
(denyut per menit)
50-60 85,5 89
60-70 83,83 84,5
70-80 81,83 87,17
2. Rekapitulasi tingkat ketelitian di perubahan suhu, pencahayaan, dan
kebisingan
a. Rekapitulasi tingkat ketelitian di perubahan suhu
Tes A (suhu 300C, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan tingkat
kebisingan 60-70 dB)
TEST A
AE – 24 65 %
AE – 69 55 %
AE – 37 60 %
AE – 55 55 %
AE – 82 70 %
AE – 80 65 %
RATA-RATA 61,67 %
28
Tes B (suhu 230C, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan tingkat
kebisingan 60-70 dB)
TEST B
AE – 24 75 %
AE – 69 80 %
AE – 37 65 %
AE – 55 70 %
AE – 82 75 %
AE – 80 80 %
RATA-RATA 74,17 %
Tes C (suhu 180C, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan tingkat
kebisingan 60-70 dB)
TEST C
AE – 24 75 %
AE – 69 70 %
AE – 37 75 %
AE – 55 80 %
AE – 82 85 %
AE – 80 70 %
RATA-RATA 75,83 %
b. Rekapitulasi tingkat ketelitian di perubahan pencahayaan
Tes A (tingkat pencahayaan 10 Lux, suhu 230C, dan tingkat kebisingan
60-70 dB)
TEST A
AE – 24 45 %
AE – 37 55 %
AE – 69 15 %
AE – 55 45 %
AE – 82 70 %
AE – 80 60 %
RATA-RATA 48,33 %
Tes B (tingkat pencahayaan 60 Lux, suhu 230C, dan tingkat kebisingan
60-70 dB)
29
TEST B
AE – 24 40 %
AE – 37 70 %
AE – 69 50 %
AE – 55 50 %
AE – 82 65 %
AE – 80 65 %
RATA-RATA 56,67 %
Tes C (tingkat pencahayaan 110 Lux, suhu 230C, dan tingkat
kebisingan 60-70 dB)
TEST C
AE – 24 60 %
AE – 37 65 %
AE – 69 50 %
AE – 55 85 %
AE – 82 90 %
AE – 80 75 %
RATA-RATA 70,83 %
c. Rekapitulasi tingkat ketelitian di perubahan kebisingan
Tes A (tingkat kebisingan 70-80 dB, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan
suhu 230C)
TEST A
AE – 37 35 %
AE – 24 30 %
AE – 69 45 %
AE – 55 25 %
AE – 82 60 %
AE – 80 65 %
RATA-RATA 43,33 %
Tes B (tingkat kebisingan 60-70 dB, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan
suhu 230C)
TEST B
AE – 37 75 %
AE – 24 80 %
30
AE – 69 60 %
AE – 55 65 %
AE – 82 95 %
AE – 80 90 %
RATA-RATA 67,67 %
Tes C (tingkat kebisingan 50-60 dB, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan
suhu 230C)
TEST C
AE – 37 60 %
AE – 24 65 %
AE – 69 55 %
AE – 55 65 %
AE – 82 95 %
AE – 80 80 %
RATA-RATA 70 %
3. Buatlah kurva dengan ketentuan sumbu absis menyatakan tingkat
perubahan kondisi dan sumbu ordinat menyatakan nilai rata-rata atau
besarnya denyut jantung untuk :
a. Denyut jantung awal & akhir terhadap perubahan suhu
1 2 30
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Denyut Jantung Awal (denyut per menit)Denyut Jantung Akhir (denyut per menit)
b. Denyut jantung awal & akhir terhadap perubahan pencahayaan
31
1 2 30
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Denyut Jantung Awal (denyut per menit)Denyut Jantung Akhir (denyut per menit)
c. Denyut jantung awal & akhir terhadap perubahan kebisingan
1 2 378
80
82
84
86
88
90
Denyut Jantung Awal (denyut per menit)Denyut Jantung Akhir (denyut per menit)
d. Data tingkat ketelitian terhadap tingkat suhu
32
1 2 30
10
20
30
40
50
60
70
80
Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Suhu (%)
Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Suhu (%)
e. Data tingkat ketelitian terhadap tingkat pencahayaan
1 2 30
10
20
30
40
50
60
70
80
Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Tingkat Pencahayaan (%)
Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Tingkat Pencahayaan (%)
f. Data tingkat ketelitian terhadap tingkat kebisingan
33
1 2 30
10
20
30
40
50
60
70
80
Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Tingkat Kebisingan (%)
Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Tingkat Kebisingan (%)
BAB IV
34
ANALISA
IV.1. Beban Kerja Fisik
1. Analisa table dan grafik hubungan denyut jantung dengan beban dan
Waktu Istirahat operator pada ergocycle dan running cycle yang
dilakukannya untuk setiap 30 detik dan waktu istirahatnya.
Secara umum kecepatan denyut jantung manusia berhubungan erat
dengan tingkat aktifitasnya. Semakin banyak atau keras intensitas
aktifitas seseorang, maka semakin cepat pula kecepatan denyut
jantungnya. Darah adalah pengangkut sari makanan. Semakin tinggi
tingkat aktifitas, maka konsumsi energy Hal ini juga terjadi pada
percobaan menggunakan ergoc cycle dengan beban 2, 4, dan 6. Denyut
jantung normal sekitar 78 denyut/menit berangsur naik ketika mulai
mengayuh. Semakin lama mengayuh kecepatan meningkat. Hal ini sesuai
dengan konsep kami. Akan tetapi, pada hitungan ke 2 beban 2 dan
hitungan ke 5 beban 6 terjadi penurunan. Didalam percobaan juga
dilakukan pengukuran denyut jantung pada saat istirahat. Pada fase
istirahat kecepatan denyut jantung manusia akan menurun sebanding
dengan waktu istirahat. Semakin lama seseorang istirahat maka denyut
jantungnya akan berangsur normal. Hal ini sesuai dengan data
percobaan(menggunakan data rata-rata). Pada pengambilan data 1 fase
istirahat diperoleh data dengan kecepatan yang tinggi. Kemudian
berangsur turun sesuai dengan waktu. Jarang ditemukan kenaikan
kecepatan denytu jantung pada fase istirahat. Pengukuran sendiri
dilakukan setiap 30 detik. Artinya data denyut jantung diambil setiap 30
detik sekali. Pengukuran dilakukan setiap 30 detik diharapkan data yang
diambil adalah data yang sebenarnya.
Hal ini juga terjadi pada pengamatan running cycle. Pada
pengamatan fase bekerja rata-rata kecepatan denyut jantung meningkat
sesuai dengan pertambahan waktu. Akan tetapi, pada beban kerja 4
km/jam ditemukan data yang berbeda dengan yang lain. Yaitu mengalami
penurunan kecepatan denyut jantung pada pengamatan yang ke 3 dan 4.
Pada fase istirahat juga ada kelainan data, yaitu peningkatan denyut
jantung pada pengamatan 3 beban 4 km/jam dan 6 km/jam.
Dari data yang ada dapat ditarik benang merah bahwa semakin lama
fase istirahat, maka kecepatan denyut jantung akan mendekati normal.
35
2. Analisa table dan grafik hubungan energy expenditure dengan beban
operator pada ergocycle dan running cycle yang dilakukannya untuk
setiap 30 detik dan waktu istirahatnya.
Pada pengamatan ergo cycle rata-rata energy expenditure
mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan beban kerja. Beban kerja 2
menghasilkan energy expenditure yang terkecil dan beban kerja 6
menghasilkan energy expenditure yang terbesar. Semakin besar tingkat
usaha, maka semakin besar pula energy expenditure. Selain itu factor
waktu juga mempengaruhi besarnya energy expenditure. Dalam data
pengamatan ada juga energy expenditure yang turun. Hal ini mungkin
disebabkan oleh beberapa factor, misalnya factor adaptasi fisiologi
manusia yang berbeda-beda. Setiap manusia memiliki adaptasi yang
berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, lingkungan tempat
tinggal, dll. Selain itu, juga ada factor mental praktikan berbeda-beda.
Pada fase istirahat rata-rata energy expenditure menurun seiring dengan
berjalannya waktu. Hal ini sesuai dengan konsep pertama, yaitu pada
fase istirahat kecepatan denyut jantung manusia akan menurun.
Pencarian energy expenditure sendiri ditentukan oleh besarnya
kecepatan denyut jantung. Demikian juga pada pengamatan running
cylcle energy expenditure naik turun. Hal ini dikarenakan adaptasi setiap
manusia berbeda-beda, ada yang mudah beradaptasi dengan
rangsangan pada saat praktikum. Selain itu ada factor mental yang
mempengaruhi secara tidak langsung pada energy expenditure.
3. Analisa table dan grafik hubungan konsumsi energy di setiap beban
operator pada ergocycle dan running cycle yang dilakukannya untuk
setiap 30 detik dan waktu istirahatnya.
Pada pengamatan alat ergo cycle maupan running cycle konsumsi
energy akan meningkat seiring dengan beban kerja yang diterima. Pada
ergo cycle beban kerja 2 membutuhkan konsumsi energy rendah
dibandingkan dengan pada beban kerja 4 dan 6. Hal ini juga terdapat
pada pengamatan menggunakan alat running cycle. Konsumsi energy
sendiri diperoleh dengan cara mengurangkan energy expenditure fase
bekerja dengan energy expenditure pada waktu sebelum melakukan
pekerjaan. Pada waktu normal energy yang dibutuhkan relative kecil
daripada energy pada saat bekerja.
36
IV.2. Lingkungan Kerja Fisik
1. Mengapa dalam praktikum dilakukan pengukuran denyut operator pada
awal dan akhir pelaksanaan simulasi?
Dengan cara ini seorang operator akan diketahui keadaan psikologi
yang sebenarnya. Seperti seseorang itu bersifat nervous, tidak percaya
diri, atau bahkan mudah untuk pesimis.
2. Buatlah analisa pada setiap kurva yang telah Anda buat pada soal nomor
2!
a. Dari kurva perubahan suhu diatas 30oC, 23oC, 18oC, Jelas sekali
terlihat pada semakin suhu itu dingin, maka perubahan denyut
jantung akhir semakin meningkat. Ini disebabkan karena kondisi
tubuh kita yang cocok di daerah tropis. Kondisi tubuh pun sangat
sesuai dengan keadaan standard suhu di ruangan kerja. Yakni antara
22oC-27oC. dan juga semakin sejuk udara, maka pekerjaan itu akan
lebih nyaman dikerjakan.
b. Dari kurva perubahan tingkat pencahayaan 10 Lux, 60 Lux, 110 Lux
perubahan denyut jantung sebelum dan sesudah praktikum tidak
terlalu jauh berbeda. Antara 60 Lux dan 110 Lux pun denyut jantung
setelah praktikum semakin turun. Ini berarti semua orang memang
sangat cocok untuk membaca dan mengerjakan tugas-tugasnya pada
kisaran 110 Lux (Kisaran standard). Pencahayaan ini sangat
berpengaruh nantinya pada tingkat ketelitian yang mendekati akurat.
c. Dari kurva perubahan tingkat kebisingan antara 50dB-70dB jelas
sekali terlihat, bahwa semakin bising akan menimbulkan rasa shock
yang besar. Maka perubahan denyut jantung sangat signifikan.
Karena ini berkaitan dengan variable kenyamanan dalam bekerja.
Oleh karena itu kondisi kebisingan harus disesuaikan dengan
frekuensi normal pendengaran manusia. Sangat perlu adanya shock
therapy.
Berdasarkan soal 3d pada bab III.2
37
3. Berdasarkan grafik tingkat suhu terhadap tingkat ketelitian, apakah
tingkat suhu mempengaruhi tingkat ketelitian seseorang?
Tingkat suhu sangat mempengaruhi dalam tingkat ketelitian
seseorang. Suhu yang sejuk sangat mempengaruhi terpicunya denyut
jantung yang semakin berdetak cepat. Sehingga orang dalam
mengerjakan semua tugasnya akan semamin tidak teliti. Akan tetapi, jika
kondisi psikis kita tetap tenang apa pun yang terjadi. Maka semua itu bisa
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
4. Pada kondisi percobaan yang anda lakukan, tingkat suhu berapa(oC) yang
mampu mengoptimalkan tingkat ketelitian seseorang? (Analisa dan
jelaskan berdasarkan grafik)
Tingkat Suhu 18oC mencapai ketelitian 75,83 %. Ini menunjukkan
bahwa suhu 18oC efektif juga pada saat bekerja. Karena pada kondisi ini
tubuh kita terasa sangat nyaman dan rileks dalam melakukan praktikum.
Pada saat yang bersamaan pula kondisi pikiran kita terasa flow, atau
mengalir pada kondisi yang segar. Sehingga semua anggota tubuh yang
lain terkondisikan oleh otak dan pikiran yang tenang dan damai.
5. Bagaimana jika manusia bekerja pada tingkat suhu lebih atau kurang dari
tingkat suhu optimal secara kontinyu? Apa pengaruhnya terhadap tingkat
ketelitian?
Tingkat ketelitian bisa semakin berkurang atau pekerjaan itu semakin
tidak produktif lagi. Ini berakibat pada pola produksi yang lambat dan
menurun. Termasuk ketelitian praktikum yang kita lakukan ini. Suhu yang
sangat dingin bisa mengakibatkan kebekuan pada fisik. Namun jika
terlampau panas pun, akan mengakibatkan pengeluaran energy yang
sangat besar. Sehingga batasan suhu disesuaikan dengan kondisi di
wilayah tempat kerja tersebut.
Berdasarkan soal 3e pada bab III.2
6. Berdasarkan grafik tingkat pencahayaan terhadap tingkat ketelitian,
apakah tingkat pencahayaan mempengaruhi tingkat ketelitian seseorang?
Tingkat Pencahayaan yang cukup pun akan mempengaruhi tingkat
ketelitian. Sebagai contoh, pencahaan 110 Lux mampu mencapai 70,83%.
Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa cahaya pada saat 110 Lux sangat
sesuai dengan pencahayaan yang masuk ke dalam mata kita.
38
7. Pada kondisi percobaan yang anda lakukan, tingkat pencahayaan
berapa(lux) yang mampu mengoptimalkan tingkat ketelitian seseorang?
(Analisa dan jelaskan berdasarkan grafik)
Tingkat Pencahayaan 110 Lux optimum mampu mendapatkan
ketelitian dan efektifitas dari suatu percobaan. Karena pada kondisi ini,
kita bisa menggunakan indera penglihatan secara optimum. Karena
fungsionalitas mata kita bekerja optimum. Mata pun akan terasa tidak
terlalu lelah.
8. Bagaimana jika manusia bekerja pada tingkat pencahayaan lebih atau
kurang dari tingkat pencahayaan optimal secara kontinyu? Apa
pengaruhnya terhadap tingkat ketelitian?
Tingkat pencahayaan yang kurang bisa menganggu fungsionalitas
mata kita. Dan bisa mengakibatkan fungsiomalitas mata kita menurun.
Akan tetapi, jika lebih besar dari standard pun akan fungsionalitas mata
kita cepat lelah atau bahkan jika pencahayaan sangat tinggi akan
mengakibatkan kebutaan. Sehingga pencahayaan ini sangat harus
diperhatikan.
Berdasarkan soal 3f pada bab III.2
9. Berdasarkan grafik tingkat kebisingan terhadap tingkat ketelitian, apakah
tingkat kebisingan mempengaruhi tingkat ketelitian seseorang?
Tingkat kebisingan pun sangat mempengaruhi ketelitian kita.
Terbukti pada kondisi 50dB-60dB mampu menghasilkan 70% ketelitian.
Karena pada saat ini terjadi bunyi-bunyian yang sesuai dengan kondisi
psikologi telinga kita.
10. Pada kondisi percobaan yang anda lakukan, tingkat kebisingan berapa
(db) yang mampu mengoptimalkan tingkat ketelitian seseorang? (Analisa
dan jelaskan berdasarkan grafik)
Pada 50dB-60dB mampu menghasilkan 70% ketelitian. Ini
dikarenakan pada kondisi tersebut berada pada keadaan normal atau
dalam keadaan alfa pada aspek tinjauan Psikologi. Dari grafik semakin
rendah tingkat kebisingan. Maka akan semakin teliti dan objektif. Karena
kita semakin tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan praktikum.
11. Bagaimana jika manusia bekerja pada tingkat kebisingan lebih atau
kurang dari tingkat kebisingan optimal secara kontinyu? Apa pengaruhnya
terhadap tingkat ketelitian?
39
Jika terlalu besar tingkat Kebisingan, maka akan sangat berpengaruh
pada indera pendengaran dan bisa menulikan. Jika kebisingan terlalu
rendah, maka pada kondisi dan pekerjaan tertentu bisa sesuai. Sehingga,
untuk keoptimalan suatu system kerja. Bisa menyesuaikan pada jenis
pekerjaan tersebut. Mana yang bisa disesuaikan dengan kondisi
kebisingan yang standard.
BAB V
PENUTUP
V. 1. Kesimpulan
a.Beban kerja fisik dan mental mempengaruhi performansi kerja.
b.Energi ekspenditur berpengaruh pada tingkat konsumsi energi
c. Energi ekspenditur dipengaruhi kecepatan denyut jantung.
d.Semakin tinggi beban semakin tinggi denyut jantung dan juga semakin tinggi
juga energi yang dibutuhkan.
e.Keadaan lingkungan seperti suhu, penerangan, tingkat kebisingan juga
mempengaruhi performansi kerja.
f. Suhu semakin tinggi atau semakin rendah dari suhu normal (230 - 250C) akan
menurunkan performansi kerja.
g. Pencahayaan semakin atau semakin rendah dari tingkat cahaya normal 60
Lux akan menurunkan performansi kerja.
h.Tingkat kebisingan semakin tinggi atau semakin rendah dari 60-70 dB akan
menurunkan performansi kerja.
i. Agar setiap performansi karyawan pada suatu perusahaan selalu optimum,
penting untuk atasan memperhatikan faktor-faktor performansi kerja.
V. 2. Saran
a. Penilaian Nilai Praktikum (TP, TA, jurnal, asistensi, presentasi dll) sebaiknya
seobjektif mungkin.
b. Sebaiknya praktikan membawa perlengkapan praktikum lengkap.
40
c. Sebaiknya lebih banyak lagi bonus atau reward dalam praktikum.
41