laporan APK

45
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak lepas dari bekerja. Banyak alasan mengapa seseorang melakukan suatu pekerjaan, antara lain mendapatkan imbalan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memperoleh kepuasan karena telah berhasil membantu orang lain. Dalam dunia pekerjaan terdapat beberapa factor yang mempengaruhi jalannya pekerjaan. Factor- faktor ini jika tidak diperhatikan akan menimbulkan kerugian dan dapat mendatangkan keuntungan jika sebaliknya. Salah satu factor tersebut adalah resiko. Setiap jenis pekerjaan mempunyai resiko tersendiri, mulai dari resiko yang ringan sampai yang berat. Resiko ini sendiri terbagi menjadi dua hal, yaitu resiko yang berdampak fisik dan resiko yang berdampak pada psikologis (mental) pekerja. Tingginya tingkat cidera atau kecelakaan kerja selain merugikan secara langsung yaitu sakit yang diderita oleh pekerja, kecelakaan tersebut juga akan berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan yaitu berupa penurunan produktivitas perusahaan, baik melalui beban biaya pengobatan yang cukup tinggi dan juga ketidakhadiran pekerja serta penurunan dalam kualitas kerja. Setiap aktifitas pekerjaan mempunyai konsumsi energy tersendiri. Bekerja akan mencapai maksimal jika asupan energy juga sepadan dengan pekerjaannya. Misalnya asupan energy seorang atlet akan berbeda dengan seorang manager sebuah kantor. Selain itu, setiap beban kerja mempunyai konsumsi energy yang berbeda. Sesuatu yang ada disekitar pekerja disebut lingkungan kerja fisik. Lingkungan ini akan menyumbangkan kontribusi terhadap hasil kerja. Hal ini akan berkaitan dengan mental pekerja. Oleh karena itu, semestinya dalam perancangan system kerja haruslah memperhatikan resiko-resiko yang ada. Sedapat mungkin minimalisasi resiko tersebut. Suatu lingkungan kerja haruslah dibuat dengan memperhatikan factor-faktor tersebut diatas. 1

description

laporan mengenai running cycle n ergocycle

Transcript of laporan APK

Page 1: laporan APK

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Manusia tidak lepas dari bekerja. Banyak alasan mengapa seseorang

melakukan suatu pekerjaan, antara lain mendapatkan imbalan guna

mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memperoleh kepuasan karena telah

berhasil membantu orang lain. Dalam dunia pekerjaan terdapat beberapa factor

yang mempengaruhi jalannya pekerjaan. Factor-faktor ini jika tidak diperhatikan

akan menimbulkan kerugian dan dapat mendatangkan keuntungan jika sebaliknya.

Salah satu factor tersebut adalah resiko. Setiap jenis pekerjaan mempunyai resiko

tersendiri, mulai dari resiko yang ringan sampai yang berat. Resiko ini sendiri

terbagi menjadi dua hal, yaitu resiko yang berdampak fisik dan resiko yang

berdampak pada psikologis (mental) pekerja. Tingginya tingkat cidera atau

kecelakaan kerja selain merugikan secara langsung yaitu sakit yang diderita oleh

pekerja, kecelakaan tersebut juga akan berdampak buruk terhadap kinerja

perusahaan yaitu berupa penurunan produktivitas perusahaan, baik melalui beban

biaya pengobatan yang cukup tinggi dan juga ketidakhadiran pekerja serta

penurunan dalam kualitas kerja.

Setiap aktifitas pekerjaan mempunyai konsumsi energy tersendiri. Bekerja

akan mencapai maksimal jika asupan energy juga sepadan dengan pekerjaannya.

Misalnya asupan energy seorang atlet akan berbeda dengan seorang manager

sebuah kantor. Selain itu, setiap beban kerja mempunyai konsumsi energy yang

berbeda. Sesuatu yang ada disekitar pekerja disebut lingkungan kerja fisik.

Lingkungan ini akan menyumbangkan kontribusi terhadap hasil kerja. Hal ini akan

berkaitan dengan mental pekerja.

Oleh karena itu, semestinya dalam perancangan system kerja haruslah

memperhatikan resiko-resiko yang ada. Sedapat mungkin minimalisasi resiko

tersebut. Suatu lingkungan kerja haruslah dibuat dengan memperhatikan factor-

faktor tersebut diatas.

I.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan

1. Mengetahui beban kerja fisik dan pengaruhnya dalam aspek fisiologis

manusia.

2. Mengetahui cara pengukuran beban kerja dengan metode pengukuran

denyut jantung.

3. Mengukur besarnya energi expenditure selama bekerja.

1

Page 2: laporan APK

4. Memahami analisis beban kerja fisiologis dalam suatu pekerjaan.

5. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap performansi kerja.

Manfaat

Manfaat bagi penulis

1. Mengerti cara-cara pengukuran besarnya energy axpenditure dan

konsumsi energy yaitu dengan mengukur kecepatan denyut jantung.

2. Mengaplikasikan materi yang didapat pada perkuliahan.

3. Mengetahui macam-macam beban kerja.

4. Mengetahui berbagai pengaruh lingkungan fisik terhadap proses

bekerja.

5. Melatih kerjasama team.

Manfaat bagi pembaca

1. Mengetahui factor apa saja yang dapat mempengaruhi performansi

kerja.

2. Dapat memanfaatkan hasil praktikum untuk mengatur pola asupan

energy.

3. Dapat memanfaatkan hasil praktikum agar dapat diaplikasikan dalam

mengatur lingkungan kerja.

I.3. Batasan Masalah

1. Menganalisis beban kerja fisik dengan menggunakan alat ergo cycle dan

running cycle.

2. Praktikum dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap

performansi kerja dengan menggunakan pengaruh suhu, tingkat

pencahayaan, dan tingkat kebisingan.

3. Sampel yang tersaji pada laporan terbatas hanya 6 sampel(orang), yaitu

Rhoby M, Firmansyah, Junistira, Dian, Putu Ari, dan Yayuk. Penelitian

dilakukan pada hari sabtu,15 November shift 3 jam 13.30 WIAPK&E.

2

Page 3: laporan APK

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam era globalisasi sekarang ini, semua lini kehidupan dituntut untuk

cepat beradaptasi. Dalam lingkungan suatu perusahaan salah satu elemen yang

menjadi kunci keberhasilan dalam mengantisipasi dan menyikapi perubahan

tersebut adalah factor daya manusia. Setiap manusia dalam melaksanakan

kegiatannya selalu menginginkan performansi kerja yag optimal. Apalagi di dalam

suatu perusahaan sangat penting bagi atasan untuk memperhatikan performansi

kerja karyawannya agar selalu optimal. Untuk itu, perlu diperhatikan factor-faktor

yang berengaruh terhadap performansi kerja manusia. faktor tersebut sangat

penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi besar keuntungan

perusahaan. Factor-faktor yang mempengaruhi performansi kerja yaitu

a. Karakteristik pekerjaan

Karakteristik pekerjaan meliputi jenis pekerjaan, statis atau dinamis dan

tingkat kesulitan pekerjaan.

b. Kepuasan kerja

Tingkat gaji karyawan dan kenyamanan bekerja juga menentukan

performasi kerja.

c. Gaya kepemimpinan

Pemimpin yang bertanggungjawab, dapat memahami karyawan dan

mempunya kemampuan leadership, komunikasi sangat mempengaruhi

performasi kerja karyawan.

d. Motivasi

Setiap karyawan mempuyai motivasi yang berbeda-beda. Motivasi ini

merupakan factor dari disi sendiri yang sulit diubah.

Beban Kerja Fisik

Beban kerja fisik adalah beban kerja yag timbul pada saat manusia banyak

melakukan pekerjaan yag melibatkan aktivitas fisik seperti mengangkat benda,

berlari, atau menaiki tangga. Gejala umum yang timbul ialah kelelahan pada otot

dan naiknya denyut jantung. Besarnya energi yang dikeluarkan dalam aktivitas ini

3

Page 4: laporan APK

umumnya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, sikap kerja, kecepatan, jenis kelamin,

usia, berat badan, dan letak posisi benda kerja.

Kerja fisik menimbulkan perubahan aktivitas di dalam tubuh manusia, antara

lain: kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, perubahan kadar kimia dalam

darah, dan perubahan temperatur tubuh.

Sampai saat ini, metode pengukuran kerja fisik dilakukan dengan

menggunakan standar sebagai berikut:

a. Konsep Horse Power (foot-pounds of work per minute).

b. Tingkat konsumsi energi untuk mengukur pengeluaran energi.

c. Perubahan tingkat kerja jantung dan konsumsi oksigen.

Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja fisik ialah keadaan sekitar seseorang di mana ia bekerja,

meliputi ruangan dan fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia serta lingkungan

seperti suhu, kebisingan, dan pencahayaan. Suatu kenyataan bahwa lingkungan

sekitar manusia berpengaruh terhadap hasil kerja manusia. Kondisi lingkungan

yang baik apabila di dalamnya manusia bisa menjalankan tugas dengan efektif,

sehat, aman, nyaman, dan efisien. Suatu kondisi lingkungan yang baik tidak bisa

diperoleh begitu saja. Tetapi, harus mengunakan ilmu pengetahuan dan melalui

tahapan-tahapan proses pengujian.

Suhu

Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal.

Sistem tubuh manusia diberi kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan di luar tubuhnya. Tetapi, kemampuan menyesuaikan diri ini ada

batasnya. Manusia masih bisa menyesuaikan diri dengan suhu luar jika perubahan

suhu itu tidak melebihi 20% dari suhu normal tubuh untuk kondisi panas dan 35%

untuk kondisi dingin.

Menurut penyelidikan, apabila suhu di bawah 17 oC, tubuh manusia akan

mengalami kedinginan karena kehilangan panas yang amat besar. Sebaliknya jika

suhu luar melebihi 40 oC,tubuh manusia akan menerima panas dari konveksi yang

melebhi kemampuan mempertahankan keadaan normal. Sebagaimana kita ketahui

suhu yang terlalu dinin menyebabkan gairah kerja menurun dan suhu yang tinggi

meyebabkan kelelahan yang luar biasa.

Pencahayaan

Pencahayaan sanat memengaruhi kemampuan manusia untuk melihat objek

kerja secara jelas dan tanpa menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan

pencahayaan yang baika makin diperlukan bila kita mengerjakan suatu pekerjaan

yang memerlukan ketelitian penglihatan. Pencahayaan yang terlalu suram akan

menyebabkan mata menjadi cepat lelah karena mata akan terus berusaha melihat

4

Page 5: laporan APK

objek. Lelah mata juga menyebabkan kelelahan mental, lebih jauh lagi bisa

menyebabkan rusaknya mata. CAhaya yang terlalu silau juga akan merusk mata

dalam jangka waktu yang lama karena mata dipaksa menerima masukan cahaya

yang melebihi daya akomodasinya.

Kebisingan

Kualitas bunyi ditentukan oleh 2 hal yakni frekuensi dan intensitasnya.

Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik yang disebut hertz (Hz), yaitu

jumlah gelombang-gelombang yang sampai di telinga setiap detiknya. Biasanya

suatu kebisingan terdiri dari campuran sejumlah gelombang dari berbagai macam

frekuensi. Sedangkan intensitas atau arus energi per satuan luas biasanya

dinyatakan dalam suatu logaritmis yang disebut desibel (dB). Selanjutnya dengan

ukuran intensitas bunyi atau desibel ini dapat ditentukan apakah bunyi itu bising

atau tidak.

5

Page 6: laporan APK

BAB III

PRESENTASI DATA DAN PENGOLAHAN DATA (Menggunakan Data Rata-

Rata)

III.1. Beban Kerja Fisik

1) Rekapitulasi data pada Ergocycle

Denyut jantung awal

OPERATOR DENYUT JANTUNG AWAL

Rhoby M 81

Firmansyah 77

Junistira HS 82

G. Dian A 74

Putu Ari S 82

Yayuk K 85

RATA-RATA 72

Data kecepatan denyut jantung

NAMA

OPERATOR

30

DTK

KE-

DENYUT JANTUNG

Beban kerja 2 Beban kerja 4 Beban kerja 6

Fase

Bekerja

Fase

Istirahat

Fase

Bekerja

Fase

Istirahat

Fase

Bekerja

Fase

I

stirahat

Rhoby M 1 104 109 86 94 107 110

2 101 109 96 98 102 105

3 95 108 103 107 105 103

6

Page 7: laporan APK

4 100 106 93 105 120 104

5 101 102 96 109 115 106

6 109 106 99 112 112 105

Firmansyah 1 76 102 112 94 137 143

2 111 81 111 100 137 134

3 116 96 117 110 159 125

4 110 91 90 97 123 118

5 113 96 116 101 140 120

6 96 105 117 118 128 123

Junistira HS 1 99 103 94 133 116 84

2 116 105 125 120 126 142

3 96 102 124 127 108 135

4 105 98 140 102 110 136

5 95 93 110 115 108 130

6 112 103 103 102 87 102

G. Dian A 1 80 88 87 87 84 86

2 81 83 85 80 82 87

3 88 82 83 75 83 84

4 80 83 82 88 94 83

5 87 82 77 79 94 86

6 88 82 88 77 84 84

Putu Ari S 1 108 107 106 112 90 110

2 11 115 107 107 100 111

3 108 103 113 106 102 108

4 115 106 116 107 125 104

5 117 102 117 104 118 106

6 108 108 112 110 118 115

Yayuk K 1 102 107 87 106 110 120

2 102 103 102 102 115 119

3 103 108 111 112 117 112

4 100 108 114 107 118 115

5 105 97 112 108 112 110

6 105 106 113 100 112 110

Rata-rata denyut jantung

30 Detik

ke-

Beban Kerja =

2 km/jam

Beban Kerja =

4 km/ jam

Beban Kerja =

6 km/ jamDenyut

Jantung

Denyut Jantung Denyut

Jantung

fase

beke

rj 1 94,833 95,333 107,333

2 87 104,333 110,333

7

Page 8: laporan APK

a

3 101 108,5 112,333

4 101,667 105,833 115

5 103 104,667 114,5

6 103 105,333 106,833fa

se ist

irah

at

1 102,667 104,333 108,833

2 99,333 101,167 116,333

3 99,833 106,167 111,167

4 98,667 101 110

5 95,333 102,667 109,667

6 101,667 103,167 106,5

2) Grafik Hubungan Denyut Jantung dengan beban dan Waktu Istirahat

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6Fase Kerja Fase Istirahat

0

20

40

60

80

100

120

140

DNOBeban Kerja 2Beban kerja 4Beban Kerja 6Series5

3) Perhitungan Energi Expenditure di setiap beban (dalam table)

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

Keterangan :

Y= Energi Expenditure Operator ( Kilokalori per menit )

X= Denyut Jantung Operator ( Denyut per menit )

a. Beban kerja 2

Missal:

Data fase bekerja

Denyut jantung: 104, X=104

8

Page 9: laporan APK

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 104 + (4,7173310 x 10-4) 1042

= 1,80411 – 2,38475952 + 5,10226521

= 4,522

Denyut jantung: 101, X=101

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 101 + (4,7173310 x 10-4) 1012

= 1,80411 – 2,315968 + 4,812149

= 4,300291

Data fase istirahat

Denyut jantung: 109, X=109

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 109 + (4,7173310 x 10-4) 1092

= 1,80411 – 2,499411 + 5,604661

= 4,909

Denyut jantung: 108, X=108

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 108 + (4,7173310 x 10-4) 1082

= 1,80411 – 2,476481 + 5,502295

= 4,829

NAMA

OPERATOR

30

DETIK

KE-

DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

Rhoby M 1 104 109 4,522 4,909

2 101 109 4,390 4,909

3 95 108 3,968 4,829

4 100 106 4,318 4,768

5 101 102 4,390 4,464

6 109 106 5,007 4,768

Firmansyah 1 76 102 2,854 4,464

2 111 81 5,170 3,114

3 116 96 5,595 4,036

4 110 91 5,088 3,705

5 113 96 5,337 4,036

6 96 105 4,036 4,691

9

Page 10: laporan APK

Junistira HS 1 99 103 4,246 4,539

2 116 105 5,595 4,691

3 96 102 4,036 4,464

4 105 98 4,691 4,175

5 95 93 3,968 3,835

6 112 103 5,235 4,539

G. Dian A 1 80 88 3,060 3,518

2 81 83 3,114 3,225

3 88 82 3,518 3,169

4 83 83 3,225 3,225

5 80 82 3,060 3,169

6 87 82 3,457 3,169

Putu Ari S 1 108 107 4,926 4,487

2 111 115 5,170 5,508

3 108 103 4,926 4,539

4 115 106 5,508 4,768

5 117 102 5,683 4,464

6 108 108 4,926 4,926

Yayuk K 1 102 107 4,376 4,754

2 102 103 4,376 4,449

3 103 108 4,449 4,833

4 100 108 4,231 4,833

5 105 97 4,6 4,021

6 105 106 4,6 4,677

b. Beban kerja 4

Missal:

Data fase bekerja

Denyut jantung: 86, X=86

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 86 + (4,7173310 x 10-4) 862

= 1,80411 – 1,972 + 3,489

= 3,321

Data fase istirahat

Denyut jantung: 94, X=94

10

Page 11: laporan APK

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x94 + (4,7173310 x 10-4) 942

= 1,80411 – 2,156 + 4,168

= 3,819

NAMA

OPERATOR

30

DETIK

KE-

DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

Rhoby M 1 86 94 3,321 3,817

2 96 98 4,306 4,175

3 103 107 4,539 4,847

4 93 105 3,835 4,691

5 96 109 3,953 4,912

6 99 112 4,16 5,156

Firmansyah 1 112 94 5,156 3,819

2 111 100 5,074 4,231

3 117 110 5,582 4,993

4 90 97 3,564 4,021

5 116 101 5,495 4,39

6 117 118 5,582 5,669

Junistira HS 1 94 133 3,819 7,102

2 125 120 6,312 5,849

3 124 127 6,217 6,504

4 140 102 7,844 4,376

5 110 115 4,993 5,409

6 103 102 4,449 4,376

G. Dian A 1 87 87 3,457 3,457

2 85 80 3,339 3,060

3 83 75 3,225 2,140

4 82 88 3,169 3,518

5 77 79 2,904 3,007

6 88 77 3,518 2,904

Putu Ari S 1 106 112 4,667 5,156

2 107 107 4,754 4,754

3 113 106 5,239 4,677

4 116 107 5,495 4,754

11

Page 12: laporan APK

5 117 104 5,582 4,524

6 112 110 5,156 4,993

Yayuk K 1 87 106 3,382 4,677

2 102 102 4,376 4,376

3 111 112 5,074 5,156

4 114 107 5,324 4,754

5 112 108 5,156 4,833

6 113 100 5,239 4,231

c. Beban kerja 6

Missal:

Data fase bekerja

Denyut jantung: 107, X=107

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x107 + (4,7173310 x 10-4) 1072

= 1,80411 – 2,454 + 5,4

= 4,754

Data fase istirahat

Denyut jantung: 110, X=110

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x110 + (4,7173310 x 10-4) 1102

= 1,80411 – 2,522 + 5,708

= 4,989

NAMA

OPERATOR

30

DETIK

KE-

DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

Rhoby M 1 107 110 4,754 4,989

2 102 105 4,376 4,691

3 105 103 4,691 4,539

4 120 104 5,953 4,614

5 115 106 5,409 4,677

6 112 105 5,156 4,691

Firmansyah 1 137 143 7,52 8,175

12

Page 13: laporan APK

2 137 134 7,52 7,205

3 159 125 10,088 6,311

4 123 118 6,123 5,669

5 140 120 7,843 5,848

6 128 123 6,601 6,123

Junistira HS 1 116 84 5,495 3,209

2 126 142 6,407 8,064

3 108 135 4,833 7,309

4 110 136 4,993 7,414

5 108 130 4,883 6,799

6 87 102 3,382 4,376

G. Dian A 1 84 86 3,209 3,398

2 82 87 3,169 3,382

3 83 84 3,225 3,209

4 94 83 3,901 3,225

5 94 86 3,901 3,323

6 84 84 3,209 3,209

Putu Ari S 1 90 110 3,564 4,993

2 100 111 4,231 5,074

3 102 108 4,376 4,833

4 125 104 6,312 4,524

5 118 106 5,670 4,677

6 118 115 5,670 5,409

Yayuk K 1 110 120 4,992 5,759

2 115 119 5,409 6,031

3 117 112 5,582 5,156

4 118 115 5,669 5,409

5 112 110 5,156 4,992

6 112 110 5,156 4,992

Energy expenditure rata-rata

30

Det

ikk

ke-

Beban Kerja = 2

km/jamBeban Kerja = 4 Beban Kerja = 6

Denyut

Jantung

Energi

Expenditur

e

Denyut

Jantung

Energi

Expenditu

re

Denyut

Jantung

Energi

Expenditu

re

fase

1 94,83 4,01 95,33 3,98 107,33 4,92

2 103,67 4,64 104,33 4,69 110,33 5,19

13

Page 14: laporan APK

beke

rja

3 101 4,42 108,5 4,98 112,33 5,47

4 102,17 4,51 105.83 4,87 115 5,49

5 101,83 4,51 104,67 4,68 114,5 5,48

6 102,83 4,54 105,33 4,68 106,83 4,86fa

se ist

irah

at

1 102,67 4,46 104,33 4,69 108,83 5,09

2 99,33 4,33 101,17 4,41 116,33 5,74

3 99,83 4,33 106,17 4,72 111,17 5,23

4 99,67 4,25 101 4,35 110 5,14

5 95,33 4 102,67 4,51 109,67 5,05

6 101,67 4,46 103,17 4,55 106,5 4,8

4) Grafik Hubungan Energi Expenditure dengan beban

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6Fase Kerja Fase Istirahat

0

1

2

3

4

5

6

7

DNOBeban Kerja 2Beban kerja 4Beban Kerja 6

5) Perhitungan Konsumsi Energi di setiap beban (dalam table)

Kecepatan denyut jantung awal

OPERATOR KECEPATAN DENYUT JANTUNG

Rhoby M 82

Firmansyah 76

Junistira H S 76

G. Dian A 82

Putu Ari 82

14

Page 15: laporan APK

Yayuk K 82

Rata - rata 80

Data kecepatan denyut jantung

Contoh penghitungan konsumsi energi:

KE = Et – Ei , KE : konsumsi energy suatu pekerjaan

Et : pengeluaran energy pada saat bekerja

Ei : pengeluaran energy saat sebelum bekerja

Data(rhoby)

Pengukuran 1

KE = Et – Ei

= 4,614 – 3,169

= 1,445 kkal/menit

Pengukuran 2

KE= Et – Ei

= 4,390 – 3,169

= 1,221 kkal/menit

Pengukuran 3

KE= Et – Ei

= 3,968 – 3,169

= 0,799

NamaPengukuran ke-

tabel pengukuran konsumsi energi pada sesi praktikum ergocycle

beban kerja = 2 beban kerja = 4 beban kerja = 6

Energi Expenditure istirahat

Energi Expenditure kerja

konsumsi energy

Energi Expenditure istirahat

Energi Expenditure kerja

konsumsi energy

Energi Expenditure istirahat

Energi Expenditure kerja

konsumsi energi

Rhoby

1 3,169 4,614 1,445 3,169 3,398 1,229 3,169 4,754 1,585

2 3,169 4,390 1,221 3,169 4,306 1,137 3,169 4,376 1,207

3 3,169 3,968 0,799 3,169 4,539 1,37 3,169 4,691 1,522

4 3,169 4,318 1,149 3,169 3,835 0,666 3,169 5,953 2,784

5 3,169 4,390 1,221 3,169 3,953 0,784 3,169 5,409 2,24

6 3,169 5,007 1,838 3,169 4,16 0,991 3,169 5,156 1,987

15

Page 16: laporan APK

Firmansyah

1 2,854 2,854 0 2,854 5,156 2,302 2,854 7,52 4,666

2 2,854 5,170 2,316 2,854 5,074 2,22 2,854 7,52 4,666

3 2,854 5,595 2,741 2,854 5,582 2,728 2,854 10,08

87,234

4 2,854 5,088 2,234 2,854 3,564 0,71 2,854 6,123 3,269

5 2,854 5,337 2,483 2,854 5,495 2,641 2,854 7,843 4,989

6 2,854 4,036 1,182 2,854 5,582 2,728 2,854 6,601 3,747

Junistira

1 2,854 4,246 1,392 2,854 3,819 0,965 2,854 5,495 2,641

2 2,854 5,595 2,741 2,854 6,312 3,458 2,854 6,407 3,553

3 2,854 4,036 1,182 2,854 6,217 3,363 2,854 4,833 1,979

4 2,854 4,691 1,837 2,854 7,844 4,99 2,854 4,993 2,139

5 2,854 3,968 1,114 2,854 4,993 2,139 2,854 4,883 2,029

6 2,854 5,235 2,381 2,854 4,449 1,595 2,854 3,382 0,528

Dian

1 3,169 3,060 -0,109 3,169 3,457 0,288 3,169 3,209 0,04

2 3,169 3,114 -0,055 3,169 3,339 0,17 3,169 3,169 0

3 3,169 3,518 0,349 3,169 3,225 0,056 3,169 3,225 0,056

4 3,169 3,225 0,056 3,169 3,169 0 3,169 3,901 0,732

5 3,169 3,060 -0,109 3,169 2,904 -0,265 3,169 3,901 0,732

6 3,169 3,457 0,288 3,169 3,518 0,349 3,169 3,209 0,04

Putu ari

1 3,169 4,926 1,757 3,169 4,667 1,498 3,169 3,564 0,395

2 3,169 5,170 2,001 3,169 4,754 1,585 3,169 4,231 1,062

3 3,169 4,926 1,757 3,169 5,239 2,07 3,169 4,376 1,207

4 3,169 5,508 2,339 3,169 5,495 2,326 3,169 6,312 3,143

5 3,169 5,683 2,514 3,169 5,582 2,413 3,169 5,670 2,501

6 3,169 4,926 1,757 3,169 5,156 1,987 3,169 5,670 2,501

Yayuk

1 3,169 4,376 1,207 3,169 3,382 0,213 3,169 4,992 1,823

2 3,169 4,376 1,207 3,169 4,376 1,207 3,169 5,409 2,24

3 3,169 4,449 1,28 3,169 5,074 1,905 3,169 5,582 2,413

4 3,169 4,231 1,062 3,169 5,324 2,155 3,169 5,669 2,5

5 3,169 4,6 1,431 3,169 5,156 1,987 3,169 5,156 1,987

6 3,169 4,6 1,431 3,169 5,239 2,07 3,169 5,156 1,987

rata-rata 3,064 4,473 1,373 3.064 4,648 1,584 3,064 5,234 2,170

6) Grafik Hubungan Konsumsi Energi dengan beban

16

Page 17: laporan APK

Beban kerja 2 Beban kerja 4 Beban kerja 60.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

Konsumsi Energi

Konsumsi Energi

7) Rekapitulasi data pada Treadmill

Denyut jantung awal

OPERATOR DENYUT JANTUNG AWAL

Rhoby M 82

Firmansyah 76

Junistira HS 76

G. Dian A 82

Putu Ari S 82

Yayuk K 82

RATA-RATA 80

Data kecepatan denyut jantung

NAMA

OPERATOR

30

DTK

KE-

DENYUT JANTUNG

Beban kerja 2

km/jam

Beban kerja 4

km/jam

Beban kerja 6

km/jam

Fase

Bekerja

Fase

Istirahat

Fase

Bekerja

Fase

Istirahat

Fase

Bekerja

Fase

I

stirahat

Rhoby M 1 78 86 86 84 78 90

2 91 85 92 87 78 82

3 90 87 82 106 81 82

4 81 87 81 86 80 90

17

Page 18: laporan APK

5 90 110 87 82 86 82

6 89 87 101 85 76 91

Firmansyah 1 109 113 115 111 117 136

2 114 103 113 104 127 122

3 116 100 127 102 133 114

4 115 101 128 102 138 110

5 110 108 122 105 144 108

6 120 106 127 104 148 109

Junistira HS 1 113 118 112 124 114 139

2 123 111 126 118 131 122

3 127 113 128 110 141 113

4 125 112 132 109 144 110

5 121 113 133 103 144 107

6 127 105 136 103 151 104

G. Dian A 1 103 85 83 87 116 115

2 87 116 107 94 121 106

3 94 87 97 86 88 93

4 92 86 104 100 99 92

5 89 94 63 86 104 87

6 97 91 82 93 121 94

Putu Ari S 1 96 111 78 133 71 150

2 90 107 89 82 75 100

3 75 97 116 86 103 135

4 100 84 88 129 104 27

5 121 105 86 116 118 146

6 115 109 75 83 121 105

Yayuk K 1 75 103 95 75 87 123

2 97 117 86 122 93 86

3 102 111 90 126 100 100

4 107 130 96 129 90 140

5 91 93 88 126 83 120

6 91 102 88 129 96 138

Rata-rata denyut jantung

30 Detik

ke-

Beban Kerja =

2 km/jam

Beban Kerja =

4 km/ jam

Beban Kerja =

6 km/ jamDenyut

Jantung

Denyut Jantung Denyut

Jantung

fase

beke

rja

1 95.5 96.67 97.33

2 94.33 102.67 104.17

3 100.67 106.67 107.67

18

Page 19: laporan APK

4 103.33 104.83 109.17

5 103.67 96.5 113.17

6 106.5 101.5 118.83

fase

ist

irah

at

1 101.67 110.33 126.5

2 106.33 101.17 103

3 99.17 102.67 106.17

4 100 109.17 111.5

5 104.17 103 108.33

6 100.5 99.5 106.83

8) Grafik Hubungan Denyut Jantung dengan Jarak tempuh dan Waktu

Istirahat

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6fase bekerja fase istirahat

0

20

40

60

80

100

120

140

DNOBeban Kerja = 2 km/jamBeban Kerja = 4 km/ jamBeban Kerja = 6 km/ jam

9) Perhitungan Energi Expenditure di setiap Jarak tempuh (dalam table)

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

Keterangan :

Y= Energi Expenditure Operator ( Kilokalori per menit )

X= Denyut Jantung Operator ( Denyut per menit )

Missal:

Data fase bekerja

19

Page 20: laporan APK

Denyut jantung: 78, X=78

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 78 + (4,7173310 x 10-4) 782

= 1,80411 – 1,789 + 2,87

= 2,886

Denyut jantung: 91, X=91

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 91 + (4,7173310 x 10-4) 912

= 1,80411 – 2,089 + 3,906

= 3,624

Data fase istirahat

Denyut jantung: 86, X=86

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 86 + (4,7173310 x 10-4) 862

= 1,80411 – 1,972 + 3,499

= 3,321

Denyut jantung: 85, X=85

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 85 + (4,7173310 x 10-4) 852

= 1,80411 – 1,949 + 3,408

= 2,989

a. Beban kerja 2 km/jam

NAMA

OPERATOR

30

DETIK

KE-

DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

Rhoby M 1 78 86 2.886 3.321

2 91 85 3.624 2,989

3 90 87 3.642 3.457

4 81 87 3.114 3.457

5 90 110 3.642 5.088

6 89 87 3.579 3.457

Firmansyah 1 109 113 4.912 5.239

2 114 103 5.323 4.449

3 116 100 5.494 4.231

4 115 101 5.408 4.302

20

Page 21: laporan APK

5 110 108 4.992 4.832

6 120 106 5.848 4.676

Junistira HS 1 113 118 5.156 5.669

2 123 111 6.124 5.074

3 127 113 6.506 5.239

4 125 112 6.312 5.156

5 121 113 5.939 5.239

6 127 105 6.504 4.833

G. Dian A 1 103 85 4.539 3.339

2 87 116 3.457 5.595

3 94 87 3.901 3.457

4 92 86 3.769 3.398

5 89 94 3.579 3.901

6 97 91 4.105 3.705

Putu Ari S 1 96 111 3.953 5.074

2 90 107 3.564 4.754

3 75 97 2.140 4.021

4 100 84 4.231 3.209

5 121 105 5.940 4.600

6 115 109 5.409 4.912

Yayuk K 1 75 103 2.739 4.449

2 97 117 4.021 5.582

3 102 111 4.376 5.074

4 107 130 4.754 6.789

5 91 93 3.626 3.754

6 91 102 3.626 4.376

b. Beban kerja 4 km/jam

Missal:

Data fase bekerja

Denyut jantung: 86, X=86

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 86 + (4,7173310 x 10-4) 862

= 1,80411 – 1,972 + 3,489

= 3,321

Data fase istirahat

Denyut jantung: 84, X=84

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

21

Page 22: laporan APK

= 1,80411 – 0,02293038 x84 + (4,7173310 x 10-4) 842

= 1,80411 – 1,926 + 3,329

= 3,207

NAMA

OPERATOR

30

DETIK

KE-

DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

Rhoby M 1 86 84 3.321 3.207

2 92 87 3.769 3.457

3 82 106 3.169 4.768

4 81 86 3.114 3.321

5 87 82 3.457 3.169

6 101 85 4.390 3.339

Firmansyah 1 115 111 5.408 4.074

2 113 104 5.239 4.524

3 127 102 6.503 4.375

4 128 102 6.601 4.375

5 122 105 6.031 4.600

6 127 104 6.503 4.524

Junistira HS 1 112 124 5.156 6.217

2 126 118 6.407 5.669

3 128 110 6.601 4.993

4 132 109 7.000 4.912

5 133 103 7.102 4.449

6 136 103 7.414 4.449

G. Dian A 1 83 87 3.225 3.457

2 107 94 4.847 3.901

3 97 86 4.105 3.398

4 104 100 4.614 4.318

5 63 86 2.288 3.398

6 82 93 3.169 3.835

Putu Ari S 1 78 133 2.888 7.102

2 89 82 3.502 3.098

3 116 86 5.495 3.323

4 88 129 3.487 6.600

5 86 116 3.323 5.495

6 75 83 2.740 3.153

Yayuk K 1 95 75 3.886 2.739

2 86 122 3.323 6.031

22

Page 23: laporan APK

3 90 126 3.564 6.407

4 96 129 3.953 6.699

5 88 126 3.442 6.407

6 88 129 3.442 6.699

c. Beban kerja 6 km/jam

Missal:

Data fase bekerja

Denyut jantung: 78, X=78

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x 78 + (4,7173310 x 10-4) 782

= 1,80411 – 1,789 + 2,87

= 2,886

Data fase istirahat

Denyut jantung: 90, X=90

Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2

= 1,80411 – 0,02293038 x90 + (4,7173310 x 10-4) 902

= 1,80411 – 2,063 + 3,821

= 3,561

NAMA

OPERATOR

30

DETIK

KE-

DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

FASE

BEKERJA

FASE

ISTIRAHAT

Rhoby M 1 78 90 2.886 3.561

2 78 82 2.955 3.169

3 81 82 3.114 3.169

4 80 90 3.060 3.642

5 86 82 3.398 3.169

6 76 91 2.854 3.705

Firmansyah 1 117 136 5.683 7.532

2 127 122 6.614 6.137

3 133 114 7.218 5.422

4 138 110 7.747 5.088

5 144 108 8.412 4.926

6 148 109 8.875 5.007

Junistira HS 1 114 139 5.324 7.735

2 131 122 6.899 6.031

23

Page 24: laporan APK

3 141 113 7.953 5.239

4 144 110 8.288 4.993

5 144 107 8.288 4.754

6 151 104 9.102 4.524

G. Dian A 1 116 115 5.595 5.508

2 121 106 6.044 4.768

3 88 93 5.772 3.835

4 99 92 4.246 3.769

5 104 87 4.614 3.457

6 121 94 6.044 3.901

Putu Ari S 1 71 150 2.601 8.983

2 75 100 2.740 4.231

3 103 135 6.786 7.309

4 104 27 4.524 6.504

5 118 146 5.670 8.516

6 121 105 5.940 4.600

Yayuk K 1 87 123 3.382 6.124

2 93 86 3.754 3.323

3 100 100 4.231 4.833

4 90 140 3.564 7.844

5 83 120 3.153 5.849

6 96 138 3.953 7.627

Energy Ependiture rata-rata

30

Det

ikk

Beban Kerja = 2

km/jamBeban Kerja = 4 Beban Kerja = 6

Denyut

Jantung

Energi

Expenditur

Denyut

Jantung

Energi

Expenditu

Denyut

Jantung

Energi

Expenditu

fase

beke

rja

1 95.5 4.042 96.67 3.993 97.33 4.2572 94.33 4.366 102.67 4.514 104.17 4.8343 100.67 4.343 106.67 4.906 107.67 5.8464 103.33 4.598 104.83 4.795 109.17 5.2385 103.67 4.619 96.5 4.274 113.17 5.5896 106.5 4.845 101.5 4.609 118.83 6.128

fase

ist

irah

at

1 101.67 4.528 110.33 4.478 126.5 6.5872 106.33 4.798 101.17 4.447 103 4.6093 99.17 4.246 102.67 4.544 106.17 4.9684 100 4.385 109.17 5.050 111.5 5.3075 104.17 4.569 103 4.586 108.33 5.1126 100.5 4.326 99.5 4.333 106.83 4.894

24

Page 25: laporan APK

10) Grafik Hubungan Energi Expenditure dengan Jarak tempuh

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6fase bekerja fase istirahat

0

1

2

3

4

5

6

7

DNOBeban Kerja = 2 km/jamBeban Kerja = 4 km/jamBeban Kerja = 6 km/jam

11) Perhitungan Konsumsi Energi di setiap Jarak tempuh (dalam table)

Contoh penghitungan konsumsi energi:

KE = Et – Ei , KE : konsumsi energy suatu pekerjaan

Et : pengeluaran energy pada saat bekerja

Ei : pengeluaran energy saat sebelum bekerja

Data(rhoby)

Pengukuran 1

KE = Et – Ei

= 3,398 – 3,169

= 0,229 kkal/menit

Pengukuran 2

KE= Et – Ei

= 3,339 – 3,169

= 0,17 kkal/menit

Pengukuran 3

KE= Et – Ei

= 3,457 – 3,169

25

Page 26: laporan APK

= 0,228

NamaPengukuran ke-

tabel pengukuran konsumsi energi pada sesi praktikum ergocycle

beban kerja = 2 km/jam beban kerja = 4 km/jam beban kerja = 6 km/jam

Energi Expenditure istirahat(Ei)

Energi Expenditure kerja(Et)

konsumsi energy(Et)

Energi Expenditure istirahat(Ei)

Energi Expenditure kerja

konsumsi energy(Et)

Energi Expenditure istirahat(Ei)

Energi Expenditure kerja(Et)

konsumsi energi

Rhoby

1 3,169 3,398 0,229 3,169 3,281 0,112 3,169 3,642 0,473

2 3,169 3,339 0,170 3,169 3,457 0,288 3,169 3,169 0

3 3,169 3,457 0,288 3,169 4,768 1,599 3,169 3,169 0

4 3,169 3,457 0,288 3,169 3,398 0,229 3,169 3,642 0,473

5 3,169 5,088 1,919 3,169 3,169 0 3,169 3,169 0

6 3,169 3,457 0,288 3,169 3,339 0,17 3,169 3,705 0,536

Firmansyah

1 2,854 5,239 2,385 2,854 4,074 1,22 2,854 7,532 4,678

2 2,854 4,449 1,595 2,854 4,524 1,67 2,854 6,137 3,283

3 2,854 4,231 1,377 2,854 4,375 1,521 2,854 5,422 2,568

4 2,854 4,302 1,448 2,854 4,375 1,521 2,854 5,088 2,234

5 2,854 4,832 1,978 2,854 4,600 1,746 2,854 4,926 2,072

6 2,854 4,676 1,822 2,854 4,524 1,67 2,854 5,007 2,153

Junistira

1 2,854 5,669 2,815 2,854 6,217 3,363 2,854 7,735 4,881

2 2,854 5,074 2,220 2,854 5,669 2,815 2,854 6,031 3,177

3 2,854 5,239 2,385 2,854 4,993 2,139 2,854 5,239 2,385

4 2,854 5,156 2,302 2,854 4,912 2,058 2,854 4,993 2,139

5 2,854 5,239 2,385 2,854 4,449 1,595 2,854 4,754 1,9

6 2,854 4,833 1,979 2,854 4,449 1,595 2,854 4,524 1,67

Dian

1 3,169 3,339 0,170 3,169 3,457 0,288 3,169 5,508 2,339

2 3,169 5,595 2,426 3,169 3,901 0,732 3,169 4,768 1,599

3 3,169 3,457 0,288 3,169 3,398 0,229 3,169 3,835 0,666

4 3,169 3,398 0,229 3,169 4,318 1,149 3,169 3,769 0,6

5 3,169 3,901 0,732 3,169 3,398 0,229 3,169 3,457 0,288

6 3,169 3,705 0,536 3,169 3,835 0,666 3,169 3,901 0,732

26

Page 27: laporan APK

Putu ari

1 3,169 5,074 1,905 3,169 7,102 3,933 3,169 8,983 5,814

2 3,169 4,754 1,585 3,169 3,098 -0,071 3,169 4,231 1,062

3 3,169 4,021 0,852 3,169 3,323 0,154 3,169 7,309 4,14

4 3,169 3,209 0,040 3,169 6,600 3,431 3,169 6,504 3,335

5 3,169 4,600 1,431 3,169 5,495 2,326 3,169 8,516 5,347

6 3,169 4,912 1,743 3,169 3,153 -0,016 3,169 4,600 1,431

Yayuk

1 3,169 4,449 1,280 3,169 2,739 -0,43 3,169 6,124 2,955

2 3,169 5,582 2,413 3,169 6,031 2,862 3,169 3,323 0,154

3 3,169 5,074 1,905 3,169 6,407 3,238 3,169 4,833 1,664

4 3,169 6,789 3,620 3,169 6,699 3,53 3,169 7,844 4,675

5 3,169 3,754 0,585 3,169 6,407 3,238 3,169 5,849 2,68

6 3,169 4,376 1,207 3,169 6,699 3,53 3,169 7,627 4,458

rata-rata 3 4 1,412 3.064 4,573 1.509 3,064 5.246 2,182

12) Grafik Hubungan Konsumsi Energi dengan Jarak tempuh

1 2 30

1

2

3

4

5

6

7

Grafik Hubungan Antara Konsumsi Energi dengan Jarak Tempuh

Konsumsi Energi

Jarak Tempuh

III.2. Lingkungan Kerja Fisik

1. Rekapitulasi Data Denyut Jantung di perubahan suhu, pencahayaan, dan

kebisingan.

a. Rekapitulasi data denyut jantung di perubahan suhu

Dengan tingkat pencahayaan 60 Lux dan tingkat kebisingan 60-70 dB

SUHU(0C) DENYUT JANTUNG DENYUT JANTUNG

27

Page 28: laporan APK

AWAL

(denyut per menit)

AKHIR

(denyut per menit)

30 78,5 79

23 72,33 87,67

18 86,83 91,5

b. Rekapitulasi data denyut jantung di perubahan pencahayaan

Dengan suhu 230C dan tingkat kebisingan 60-70 dB

TINGKAT

PENCAHAYAAN

(Lux)

DENYUT JANTUNG AWAL

(denyut per menit)

DENYUT JANTUNG

AKHIR

(denyut per menit)

10 77,33 85,83

60 86,17 93,33

110 85,17 89,67

c. Rekapitulasi data denyut jantung di perubahan kebisingan

Dengan tingkat pencahayaan 60 Lux dan suhu 230C

TINGKAT KEBISINGAN

(dB)

DENYUT JANTUNG

AWAL

(denyut per menit)

DENYUT JANTUNG

AKHIR

(denyut per menit)

50-60 85,5 89

60-70 83,83 84,5

70-80 81,83 87,17

2. Rekapitulasi tingkat ketelitian di perubahan suhu, pencahayaan, dan

kebisingan

a. Rekapitulasi tingkat ketelitian di perubahan suhu

Tes A (suhu 300C, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan tingkat

kebisingan 60-70 dB)

TEST A

AE – 24 65 %

AE – 69 55 %

AE – 37 60 %

AE – 55 55 %

AE – 82 70 %

AE – 80 65 %

RATA-RATA 61,67 %

28

Page 29: laporan APK

Tes B (suhu 230C, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan tingkat

kebisingan 60-70 dB)

TEST B

AE – 24 75 %

AE – 69 80 %

AE – 37 65 %

AE – 55 70 %

AE – 82 75 %

AE – 80 80 %

RATA-RATA 74,17 %

Tes C (suhu 180C, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan tingkat

kebisingan 60-70 dB)

TEST C

AE – 24 75 %

AE – 69 70 %

AE – 37 75 %

AE – 55 80 %

AE – 82 85 %

AE – 80 70 %

RATA-RATA 75,83 %

b. Rekapitulasi tingkat ketelitian di perubahan pencahayaan

Tes A (tingkat pencahayaan 10 Lux, suhu 230C, dan tingkat kebisingan

60-70 dB)

TEST A

AE – 24 45 %

AE – 37 55 %

AE – 69 15 %

AE – 55 45 %

AE – 82 70 %

AE – 80 60 %

RATA-RATA 48,33 %

Tes B (tingkat pencahayaan 60 Lux, suhu 230C, dan tingkat kebisingan

60-70 dB)

29

Page 30: laporan APK

TEST B

AE – 24 40 %

AE – 37 70 %

AE – 69 50 %

AE – 55 50 %

AE – 82 65 %

AE – 80 65 %

RATA-RATA 56,67 %

Tes C (tingkat pencahayaan 110 Lux, suhu 230C, dan tingkat

kebisingan 60-70 dB)

TEST C

AE – 24 60 %

AE – 37 65 %

AE – 69 50 %

AE – 55 85 %

AE – 82 90 %

AE – 80 75 %

RATA-RATA 70,83 %

c. Rekapitulasi tingkat ketelitian di perubahan kebisingan

Tes A (tingkat kebisingan 70-80 dB, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan

suhu 230C)

TEST A

AE – 37 35 %

AE – 24 30 %

AE – 69 45 %

AE – 55 25 %

AE – 82 60 %

AE – 80 65 %

RATA-RATA 43,33 %

Tes B (tingkat kebisingan 60-70 dB, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan

suhu 230C)

TEST B

AE – 37 75 %

AE – 24 80 %

30

Page 31: laporan APK

AE – 69 60 %

AE – 55 65 %

AE – 82 95 %

AE – 80 90 %

RATA-RATA 67,67 %

Tes C (tingkat kebisingan 50-60 dB, tingkat pencahayaan 60 Lux, dan

suhu 230C)

TEST C

AE – 37 60 %

AE – 24 65 %

AE – 69 55 %

AE – 55 65 %

AE – 82 95 %

AE – 80 80 %

RATA-RATA 70 %

3. Buatlah kurva dengan ketentuan sumbu absis menyatakan tingkat

perubahan kondisi dan sumbu ordinat menyatakan nilai rata-rata atau

besarnya denyut jantung untuk :

a. Denyut jantung awal & akhir terhadap perubahan suhu

1 2 30

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Denyut Jantung Awal (denyut per menit)Denyut Jantung Akhir (denyut per menit)

b. Denyut jantung awal & akhir terhadap perubahan pencahayaan

31

Page 32: laporan APK

1 2 30

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Denyut Jantung Awal (denyut per menit)Denyut Jantung Akhir (denyut per menit)

c. Denyut jantung awal & akhir terhadap perubahan kebisingan

1 2 378

80

82

84

86

88

90

Denyut Jantung Awal (denyut per menit)Denyut Jantung Akhir (denyut per menit)

d. Data tingkat ketelitian terhadap tingkat suhu

32

Page 33: laporan APK

1 2 30

10

20

30

40

50

60

70

80

Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Suhu (%)

Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Suhu (%)

e. Data tingkat ketelitian terhadap tingkat pencahayaan

1 2 30

10

20

30

40

50

60

70

80

Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Tingkat Pencahayaan (%)

Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Tingkat Pencahayaan (%)

f. Data tingkat ketelitian terhadap tingkat kebisingan

33

Page 34: laporan APK

1 2 30

10

20

30

40

50

60

70

80

Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Tingkat Kebisingan (%)

Data Tingkat Ketelitian Terhadap Perubahan Tingkat Kebisingan (%)

BAB IV

34

Page 35: laporan APK

ANALISA

IV.1. Beban Kerja Fisik

1. Analisa table dan grafik hubungan denyut jantung dengan beban dan

Waktu Istirahat operator pada ergocycle dan running cycle yang

dilakukannya untuk setiap 30 detik dan waktu istirahatnya.

Secara umum kecepatan denyut jantung manusia berhubungan erat

dengan tingkat aktifitasnya. Semakin banyak atau keras intensitas

aktifitas seseorang, maka semakin cepat pula kecepatan denyut

jantungnya. Darah adalah pengangkut sari makanan. Semakin tinggi

tingkat aktifitas, maka konsumsi energy Hal ini juga terjadi pada

percobaan menggunakan ergoc cycle dengan beban 2, 4, dan 6. Denyut

jantung normal sekitar 78 denyut/menit berangsur naik ketika mulai

mengayuh. Semakin lama mengayuh kecepatan meningkat. Hal ini sesuai

dengan konsep kami. Akan tetapi, pada hitungan ke 2 beban 2 dan

hitungan ke 5 beban 6 terjadi penurunan. Didalam percobaan juga

dilakukan pengukuran denyut jantung pada saat istirahat. Pada fase

istirahat kecepatan denyut jantung manusia akan menurun sebanding

dengan waktu istirahat. Semakin lama seseorang istirahat maka denyut

jantungnya akan berangsur normal. Hal ini sesuai dengan data

percobaan(menggunakan data rata-rata). Pada pengambilan data 1 fase

istirahat diperoleh data dengan kecepatan yang tinggi. Kemudian

berangsur turun sesuai dengan waktu. Jarang ditemukan kenaikan

kecepatan denytu jantung pada fase istirahat. Pengukuran sendiri

dilakukan setiap 30 detik. Artinya data denyut jantung diambil setiap 30

detik sekali. Pengukuran dilakukan setiap 30 detik diharapkan data yang

diambil adalah data yang sebenarnya.

Hal ini juga terjadi pada pengamatan running cycle. Pada

pengamatan fase bekerja rata-rata kecepatan denyut jantung meningkat

sesuai dengan pertambahan waktu. Akan tetapi, pada beban kerja 4

km/jam ditemukan data yang berbeda dengan yang lain. Yaitu mengalami

penurunan kecepatan denyut jantung pada pengamatan yang ke 3 dan 4.

Pada fase istirahat juga ada kelainan data, yaitu peningkatan denyut

jantung pada pengamatan 3 beban 4 km/jam dan 6 km/jam.

Dari data yang ada dapat ditarik benang merah bahwa semakin lama

fase istirahat, maka kecepatan denyut jantung akan mendekati normal.

35

Page 36: laporan APK

2. Analisa table dan grafik hubungan energy expenditure dengan beban

operator pada ergocycle dan running cycle yang dilakukannya untuk

setiap 30 detik dan waktu istirahatnya.

Pada pengamatan ergo cycle rata-rata energy expenditure

mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan beban kerja. Beban kerja 2

menghasilkan energy expenditure yang terkecil dan beban kerja 6

menghasilkan energy expenditure yang terbesar. Semakin besar tingkat

usaha, maka semakin besar pula energy expenditure. Selain itu factor

waktu juga mempengaruhi besarnya energy expenditure. Dalam data

pengamatan ada juga energy expenditure yang turun. Hal ini mungkin

disebabkan oleh beberapa factor, misalnya factor adaptasi fisiologi

manusia yang berbeda-beda. Setiap manusia memiliki adaptasi yang

berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, lingkungan tempat

tinggal, dll. Selain itu, juga ada factor mental praktikan berbeda-beda.

Pada fase istirahat rata-rata energy expenditure menurun seiring dengan

berjalannya waktu. Hal ini sesuai dengan konsep pertama, yaitu pada

fase istirahat kecepatan denyut jantung manusia akan menurun.

Pencarian energy expenditure sendiri ditentukan oleh besarnya

kecepatan denyut jantung. Demikian juga pada pengamatan running

cylcle energy expenditure naik turun. Hal ini dikarenakan adaptasi setiap

manusia berbeda-beda, ada yang mudah beradaptasi dengan

rangsangan pada saat praktikum. Selain itu ada factor mental yang

mempengaruhi secara tidak langsung pada energy expenditure.

3. Analisa table dan grafik hubungan konsumsi energy di setiap beban

operator pada ergocycle dan running cycle yang dilakukannya untuk

setiap 30 detik dan waktu istirahatnya.

Pada pengamatan alat ergo cycle maupan running cycle konsumsi

energy akan meningkat seiring dengan beban kerja yang diterima. Pada

ergo cycle beban kerja 2 membutuhkan konsumsi energy rendah

dibandingkan dengan pada beban kerja 4 dan 6. Hal ini juga terdapat

pada pengamatan menggunakan alat running cycle. Konsumsi energy

sendiri diperoleh dengan cara mengurangkan energy expenditure fase

bekerja dengan energy expenditure pada waktu sebelum melakukan

pekerjaan. Pada waktu normal energy yang dibutuhkan relative kecil

daripada energy pada saat bekerja.

36

Page 37: laporan APK

IV.2. Lingkungan Kerja Fisik

1. Mengapa dalam praktikum dilakukan pengukuran denyut operator pada

awal dan akhir pelaksanaan simulasi?

Dengan cara ini seorang operator akan diketahui keadaan psikologi

yang sebenarnya. Seperti seseorang itu bersifat nervous, tidak percaya

diri, atau bahkan mudah untuk pesimis.

2. Buatlah analisa pada setiap kurva yang telah Anda buat pada soal nomor

2!

a. Dari kurva perubahan suhu diatas 30oC, 23oC, 18oC, Jelas sekali

terlihat pada semakin suhu itu dingin, maka perubahan denyut

jantung akhir semakin meningkat. Ini disebabkan karena kondisi

tubuh kita yang cocok di daerah tropis. Kondisi tubuh pun sangat

sesuai dengan keadaan standard suhu di ruangan kerja. Yakni antara

22oC-27oC. dan juga semakin sejuk udara, maka pekerjaan itu akan

lebih nyaman dikerjakan.

b. Dari kurva perubahan tingkat pencahayaan 10 Lux, 60 Lux, 110 Lux

perubahan denyut jantung sebelum dan sesudah praktikum tidak

terlalu jauh berbeda. Antara 60 Lux dan 110 Lux pun denyut jantung

setelah praktikum semakin turun. Ini berarti semua orang memang

sangat cocok untuk membaca dan mengerjakan tugas-tugasnya pada

kisaran 110 Lux (Kisaran standard). Pencahayaan ini sangat

berpengaruh nantinya pada tingkat ketelitian yang mendekati akurat.

c. Dari kurva perubahan tingkat kebisingan antara 50dB-70dB jelas

sekali terlihat, bahwa semakin bising akan menimbulkan rasa shock

yang besar. Maka perubahan denyut jantung sangat signifikan.

Karena ini berkaitan dengan variable kenyamanan dalam bekerja.

Oleh karena itu kondisi kebisingan harus disesuaikan dengan

frekuensi normal pendengaran manusia. Sangat perlu adanya shock

therapy.

Berdasarkan soal 3d pada bab III.2

37

Page 38: laporan APK

3. Berdasarkan grafik tingkat suhu terhadap tingkat ketelitian, apakah

tingkat suhu mempengaruhi tingkat ketelitian seseorang?

Tingkat suhu sangat mempengaruhi dalam tingkat ketelitian

seseorang. Suhu yang sejuk sangat mempengaruhi terpicunya denyut

jantung yang semakin berdetak cepat. Sehingga orang dalam

mengerjakan semua tugasnya akan semamin tidak teliti. Akan tetapi, jika

kondisi psikis kita tetap tenang apa pun yang terjadi. Maka semua itu bisa

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4. Pada kondisi percobaan yang anda lakukan, tingkat suhu berapa(oC) yang

mampu mengoptimalkan tingkat ketelitian seseorang? (Analisa dan

jelaskan berdasarkan grafik)

Tingkat Suhu 18oC mencapai ketelitian 75,83 %. Ini menunjukkan

bahwa suhu 18oC efektif juga pada saat bekerja. Karena pada kondisi ini

tubuh kita terasa sangat nyaman dan rileks dalam melakukan praktikum.

Pada saat yang bersamaan pula kondisi pikiran kita terasa flow, atau

mengalir pada kondisi yang segar. Sehingga semua anggota tubuh yang

lain terkondisikan oleh otak dan pikiran yang tenang dan damai.

5. Bagaimana jika manusia bekerja pada tingkat suhu lebih atau kurang dari

tingkat suhu optimal secara kontinyu? Apa pengaruhnya terhadap tingkat

ketelitian?

Tingkat ketelitian bisa semakin berkurang atau pekerjaan itu semakin

tidak produktif lagi. Ini berakibat pada pola produksi yang lambat dan

menurun. Termasuk ketelitian praktikum yang kita lakukan ini. Suhu yang

sangat dingin bisa mengakibatkan kebekuan pada fisik. Namun jika

terlampau panas pun, akan mengakibatkan pengeluaran energy yang

sangat besar. Sehingga batasan suhu disesuaikan dengan kondisi di

wilayah tempat kerja tersebut.

Berdasarkan soal 3e pada bab III.2

6. Berdasarkan grafik tingkat pencahayaan terhadap tingkat ketelitian,

apakah tingkat pencahayaan mempengaruhi tingkat ketelitian seseorang?

Tingkat Pencahayaan yang cukup pun akan mempengaruhi tingkat

ketelitian. Sebagai contoh, pencahaan 110 Lux mampu mencapai 70,83%.

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa cahaya pada saat 110 Lux sangat

sesuai dengan pencahayaan yang masuk ke dalam mata kita.

38

Page 39: laporan APK

7. Pada kondisi percobaan yang anda lakukan, tingkat pencahayaan

berapa(lux) yang mampu mengoptimalkan tingkat ketelitian seseorang?

(Analisa dan jelaskan berdasarkan grafik)

Tingkat Pencahayaan 110 Lux optimum mampu mendapatkan

ketelitian dan efektifitas dari suatu percobaan. Karena pada kondisi ini,

kita bisa menggunakan indera penglihatan secara optimum. Karena

fungsionalitas mata kita bekerja optimum. Mata pun akan terasa tidak

terlalu lelah.

8. Bagaimana jika manusia bekerja pada tingkat pencahayaan lebih atau

kurang dari tingkat pencahayaan optimal secara kontinyu? Apa

pengaruhnya terhadap tingkat ketelitian?

Tingkat pencahayaan yang kurang bisa menganggu fungsionalitas

mata kita. Dan bisa mengakibatkan fungsiomalitas mata kita menurun.

Akan tetapi, jika lebih besar dari standard pun akan fungsionalitas mata

kita cepat lelah atau bahkan jika pencahayaan sangat tinggi akan

mengakibatkan kebutaan. Sehingga pencahayaan ini sangat harus

diperhatikan.

Berdasarkan soal 3f pada bab III.2

9. Berdasarkan grafik tingkat kebisingan terhadap tingkat ketelitian, apakah

tingkat kebisingan mempengaruhi tingkat ketelitian seseorang?

Tingkat kebisingan pun sangat mempengaruhi ketelitian kita.

Terbukti pada kondisi 50dB-60dB mampu menghasilkan 70% ketelitian.

Karena pada saat ini terjadi bunyi-bunyian yang sesuai dengan kondisi

psikologi telinga kita.

10. Pada kondisi percobaan yang anda lakukan, tingkat kebisingan berapa

(db) yang mampu mengoptimalkan tingkat ketelitian seseorang? (Analisa

dan jelaskan berdasarkan grafik)

Pada 50dB-60dB mampu menghasilkan 70% ketelitian. Ini

dikarenakan pada kondisi tersebut berada pada keadaan normal atau

dalam keadaan alfa pada aspek tinjauan Psikologi. Dari grafik semakin

rendah tingkat kebisingan. Maka akan semakin teliti dan objektif. Karena

kita semakin tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan praktikum.

11. Bagaimana jika manusia bekerja pada tingkat kebisingan lebih atau

kurang dari tingkat kebisingan optimal secara kontinyu? Apa pengaruhnya

terhadap tingkat ketelitian?

39

Page 40: laporan APK

Jika terlalu besar tingkat Kebisingan, maka akan sangat berpengaruh

pada indera pendengaran dan bisa menulikan. Jika kebisingan terlalu

rendah, maka pada kondisi dan pekerjaan tertentu bisa sesuai. Sehingga,

untuk keoptimalan suatu system kerja. Bisa menyesuaikan pada jenis

pekerjaan tersebut. Mana yang bisa disesuaikan dengan kondisi

kebisingan yang standard.

BAB V

PENUTUP

V. 1. Kesimpulan

a.Beban kerja fisik dan mental mempengaruhi performansi kerja.

b.Energi ekspenditur berpengaruh pada tingkat konsumsi energi

c. Energi ekspenditur dipengaruhi kecepatan denyut jantung.

d.Semakin tinggi beban semakin tinggi denyut jantung dan juga semakin tinggi

juga energi yang dibutuhkan.

e.Keadaan lingkungan seperti suhu, penerangan, tingkat kebisingan juga

mempengaruhi performansi kerja.

f. Suhu semakin tinggi atau semakin rendah dari suhu normal (230 - 250C) akan

menurunkan performansi kerja.

g. Pencahayaan semakin atau semakin rendah dari tingkat cahaya normal 60

Lux akan menurunkan performansi kerja.

h.Tingkat kebisingan semakin tinggi atau semakin rendah dari 60-70 dB akan

menurunkan performansi kerja.

i. Agar setiap performansi karyawan pada suatu perusahaan selalu optimum,

penting untuk atasan memperhatikan faktor-faktor performansi kerja.

V. 2. Saran

a. Penilaian Nilai Praktikum (TP, TA, jurnal, asistensi, presentasi dll) sebaiknya

seobjektif mungkin.

b. Sebaiknya praktikan membawa perlengkapan praktikum lengkap.

40

Page 41: laporan APK

c. Sebaiknya lebih banyak lagi bonus atau reward dalam praktikum.

41