APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti...

18
APINDO MINT RESTORASI G DIKAJI ULAN TA ATURAN GAMBUT NG Ketenag Riau Manf Ke Gandeng BPJS gakerjaan, Apindo Gelar Sosialisasi faat Program JHT epemilikan Rumah

Transcript of APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti...

Page 1: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

APINDO MINTA ATURANRESTORASI GAMBUTDIKAJI ULANG

Gandeng BPJSKetenagakerjaan, Apindo

Riau Gelar SosialisasiManfaat Program JHT

Kepemilikan Rumah

APINDO MINTA ATURANRESTORASI GAMBUTDIKAJI ULANG

Gandeng BPJSKetenagakerjaan, Apindo

Riau Gelar SosialisasiManfaat Program JHT

Kepemilikan Rumah

APINDO MINTA ATURANRESTORASI GAMBUTDIKAJI ULANG

Gandeng BPJSKetenagakerjaan, Apindo

Riau Gelar SosialisasiManfaat Program JHT

Kepemilikan Rumah

Page 2: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

1

APINDOTIMES

PenanggungjawabWijatmoko Rah Trisno

Ketua DPP APINDO Riau

PenasehatBukhari

Wakil Ketua DPP APINDO RiauR. Elwan Jumandri

Bendahara DPP APINDO Riau

Editor in ChiefEdi Darmawi

Sekretaris DPP APINDO Riau

EditorArfi Marzuki

Sekretaris Eksekutif DPP APINDO Riau

Tim SupportElvira

Dian Oktaviani

EDITORIAL

Tahun 2017 merupakan tahun yang penuh dinamikadalam dunia usaha di Riau khususnya. Kebijakanpemerintah pusat dengan Peraturan Menteri (Permen)Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor P.17tahun 2017 yang merevisi peraturan P.12 tahun 2015tentang Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI)telah menjadi regulasi kontroversi bagi perusahaaan-perusahaaan yang mempunyai konsesi di lahan gambut.Regulasi ini secara signifikan mengancam stabilitasoperasional perusahaan seperti pulp dan kertas sertasejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahankonsesi di lahan gambut.

APINDO Riau dalam hal ini telah memberikan suaraserta pandangan kepada pemerintah dan sebahagianjuga disampaikan melalui media. Kita semua berharappemerintah sebagai regulator dapat memberikankesejukan bagi dunia usaha dan industri nasional danRiau khususnya dimana di Bumi Melayu Lancang Kuning ini berdiri dua industri pulp dankertas kelas dunia. Sebagai perusahaan multinasional, disana terdapat ribuan tenaga kerjayang bergiat mencari penghidupan. Akankah mereka harus kehilangan pekerjaan karenaregulasi yang ada?

APINDOTIMES 2017 ini mengupas berbagai tulisan awak media lokal dan nasional terkaitregulasi lahan gambut ini. Kami yakin ada jalan terbaik agar dunia usaha tetap eksis danekosistem gambut tetap terpelihara. Semoga.

Pekanbaru, Januari 2018

APINDOTIMES – DPP APINDO Riau

Edi DarmawiEditor in Chief

Page 3: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

2

DAFTAR ISI

1. Apindo Riau Jalin Kerjsama dengan STIE Riau dan AKBAR ............................................... 1

2. Bersama Serikat Pekerja, APINDO Riau Bahas Upah Sektor Migas 2017 ............................ 1

3. Belum Deal Apindo Riau dan SP/SB Bahas Upah Sektor Migas Tahun 2017 ........................ 2

4. Apindo Riau Ajak Tingkatkan Perekonomian Masyarakat ...................................................... 2

5. UMSP Migas Riau Rp 2,690,015, Berlaku Mulai 1 April 2017 ............................................. 2

6. Dampak Pengelolaan Lahan Gambut, Industri Kertas Harus Impor Bahan Baku Rp. 1,3 T .. 3

7. Perlu Evaluasi Permen Gambut ............................................................................................... 4

8. Apindo Riau Sebut Permen Gambut Berdampak Negatif ke Ekonomi Riau ........................... 4

9. Permen Gambut Dinilai Ganggu Investasi Industri Sawit di Riau ........................................... 5

10. UMSP Migas Riau Mencapai Rp2,6 Juta ................................................................................. 6

11. Apindo: Permen Gambut Ciptakan Pengangguran ................................................................... 7

12. Bisa Picu Krisis Ekonomi, Apindo Riau Desak Pencabutan Permen Gambut ........................ 7

13. Pengusaha: Tukar Guling Lahan pada Permen LHK P.17/2017 Bukan Solusi ........................ 8

14. 20.790 Pekerja di Riau Terancam PHK Akibat Regulasi Gambut ........................................... 8

15. Apindo Minta Gubernur Riau Ambil Sikap soal Regulasi Gambut .......................................... 9

16. Apindo Minta Aturan Restorasi Gambut Dikaji Ulang ............................................................. 9

17. Apindo Riau Optimis Hadapi Tantangan Ekonomi Nasional .................................................... 10

18. Gelar Halal Bi Halal, Apindo Riau Beri Santunan Pendidikan Untuk 64 Anak Panti Asuhan.. 10

19. Begini Tanggapan Apindo Riau Terkait Kisruh Taksi Konvensional dan Angkutan

Berbasis Online .......................................................................................................................... 11

20. Danrem 031/WB Terima Kunjungan Apindo. Brigjen TNI Edy Nasution SIP: Penanganan

Karlahut Tanggung Jawab Bersama ...........................................................................................11

21. Dilantik di Rumah Dinas Walikota. APINDO Dukung Pertumbuhan UMKM di Pekanbaru 11

22. Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, Apindo Riau Gelar Sosialisasi Manfaat Program JHT

Kepemilikan Rumah ...................................................................................................................12

23. Apindo Riau Minta Pemerintah Segera Pangkas Harga Gas ..................................................... 13

24. Apindo Riau Nilai Pembatalan RKU RAPP Tidak Tepat ......................................................... 13

25. Apindo Riau Patuhi Kenaikan UMP 2018 Sebesar 8,7% ......................................................... 13

26. Kondisi Ekonomi Riau, Apindo Yakin Kenaikan UMP Bisa Dijalankan Semua Perusahaan 14

27. Pengurus Apindo Dumai Dikukuhkan ....................................................................................... 14

Page 4: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

3

Apindo Riau Jalin Kerjsamadengan STIE Riau danAKBAR

Jumat, 27 Januari 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Dewan PimpinanProvinsi (DPP) Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Riau, melaksanakanpenandatanganan MoU dengan STIERiau dan AKBAR, Kamis (26/1/2017) diruang Rapat STIE Riau.

Hadir dalam acara tersebut DirekturAKBAR Dr. Fahrial, SP, SE, ME,CRBD beserta PUDIR III Hendrayani,SE., MM dan dari pihak STIE Riaudiwakili Pembantu Ketua III J. ArdanMardan, MA., MM. Dari Apindo dihadiriKetua DPP Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno dan Sektif, Sekretariat DPPApindo Riau serta Wakil Ketua DPKPekanbaru Matrianto dan KoordinatorOrganisasi DPK Apindo Pekanbaru ArisJudianto.

Dalam kesempatan tersebut, WijatmokoRah Trisno menjelaskan sejarahberdirinya Apindo serta visi dan misimenjalan fungsi menjalankan hubunganIndustrial, penetapan UMK,meningkatkan daya saing para pelakubisnis dan berbagai hal lainnya.

"Diharapkan melalui kerjasama ini,setidaknya dapat mempererat silaturahimantar kedua belah pihak, berkolaborasidalam hal edukasi kewirausahaan,penyusunan kurikulum sesuai kebutuhandunia usaha, informasi ketenagakerjaan,pemagangan ke member Apindo,advokasi kewirausahaan, kuliah kerjalapangan ke perusahaan member ApindoRiau," katanya. (rls)

belum mencapai harga keekonomianyang layak sehingga para KontraktorKontrak Kerja Sama (KKKS) sebagaiPemberi Kerja, saat ini sedangmelakukan effisiensi dan optimalisasipekerjaan yang ada, sehingga volumepekerjaan tentu berkurang.

Apalagi perundingan upah sektoral telahdiatur oleh pemerintah dengan panduanyang jelas. Dengan mengacu kepadaUpah Minimum Kabupaten Bengkalissebesar Rp. 2.685.574 maka kenaikanmaksimum yang bias ditolerir adalahsebesar 8,25% sesuai PP/78 yang ituberarti upah sektor Migas untuk tahun2017 adalah maksimum sebesar Rp.2.690.012.

Meskipun Pihak SP/SB menyampaikanakan melakukan deadlock dalamperundingan, namun APINDO tetapberkeyakinan bahwa perundingan akanbisa diselesaikan. APINDO sebaliknyamenyayangkan bahwa lamanya waktuperundingan justru akan membuat upahmigas menjadi lama ditetapkan yangakhirnya akan merugikan pekerja sektormigas.

Ketua DPP APINDO RIAU, WijatmokoRah Trisno meminta agar PerusahaanMigas dan pihak SP/SB mengikutikondisi real usaha migas saat ini lagilesu.

"Jika diikuti permohonan pihak SP/SBsebesar 30% dari UMSP Migas tahun2016 tentu akan sangat memberatkanperusahaan migas, saran supayadiadakan perundingan kembali untukmencari win-win solutions yang terbaik,minimal atau sesuai aturan PP.78 tahun2015 yaitu sebesar 8,25%." jelasWijatmoko.

"Kami berharap supaya kenaikan UMSPMigas yang layak itu naik sebesar 30%dibandingkan UMSP Migas tahun laluyaitu 2016 dan dapat diberlakukan sejakbulan Januari 2017,"ujar Simbolon.

Penetapan UMSP Migas tahun 2017harus lebih tinggi dari UMK KabupatenKota serta sektor lainnya yang ada diProvinsi Riau.

"Kami mohon perhatian danpertimbangan, bila dibawah 30% tentuakan sangat tidak wajar, apalagidisamakan dengan UMKKabupaten/Kota Provinsi Riau, karenaresiko pekerjaan tinggi dan padatskill/keahlian tinggi," sambungSimbolon. (Rls/Tp)

Bersama Serikat Pekerja,APINDO Riau Bahas UpahSektor Migas 2017

Selasa,28 Februari 2017

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) -Perundingan Upah Minimum SektoralPropinsi (UMSP) Migas di PropinsiRiau kembali dilakukan oleh SerikatPekerja/Serikut Buruh (SP/SB) SektorMigas dan Dewan Pengurus Provinsi(DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia(APINDO) Riau, beberapa waktu lalutidak berbeda dengan perundingan padatahun sebelumnya.

Perundingan yang diikuti perwakilanDPP APINDO Riau dan lima SP/SBunsur migas di Riau yakni, SerikatBuruh Riau Independen (SBRI), PDFSP KEP SPSI, SB SolidaritasIndonesia, Sarbumusi dan Serikat BuruhCahaya Indonesia (SBCI) digelar diHotel Premiere Pekanbaru.

Meskipun dalam perundingan upahsektoral telah memiliki panduan PP/78tahun 2015 namun pekerja/buruh tetapberkeinginan agar kenaikan upah sektormigas mencapai 30 persen dari UpahMinimum Sektor Migas tahun2016 (Rp. 2.485.000,- x 30% =Rp. 3.230.500,-).

Itu berarti SP/SB meminta kenaikanupah sektor migas baru menjadiRp. 3.230.500 dengan alasan bahwakenaikan kebutuhan hidup sangat tinggidan meyakini bahwa dengan kenaikangaji yang cukup tinggi akan diikutidengan produktivitas yang tinggi pula.Akibatnya perundingan tetap berjalanalot dan diperkirakan bakal melewatibatas waktu perundingan yang telahdisepakati dalam tata tertib.

Bagi APINDO hasil perundingan harustetap berlandaskan kenyataan bisnis saatini terkhusus bisnis sektor migas yangmemang belum kunjung membaik,menyusul harga minyak dunia yang

13

Apindo Riau Jalin Kerjsamadengan STIE Riau danAKBAR

Jumat, 27 Januari 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Dewan PimpinanProvinsi (DPP) Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Riau, melaksanakanpenandatanganan MoU dengan STIERiau dan AKBAR, Kamis (26/1/2017) diruang Rapat STIE Riau.

Hadir dalam acara tersebut DirekturAKBAR Dr. Fahrial, SP, SE, ME,CRBD beserta PUDIR III Hendrayani,SE., MM dan dari pihak STIE Riaudiwakili Pembantu Ketua III J. ArdanMardan, MA., MM. Dari Apindo dihadiriKetua DPP Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno dan Sektif, Sekretariat DPPApindo Riau serta Wakil Ketua DPKPekanbaru Matrianto dan KoordinatorOrganisasi DPK Apindo Pekanbaru ArisJudianto.

Dalam kesempatan tersebut, WijatmokoRah Trisno menjelaskan sejarahberdirinya Apindo serta visi dan misimenjalan fungsi menjalankan hubunganIndustrial, penetapan UMK,meningkatkan daya saing para pelakubisnis dan berbagai hal lainnya.

"Diharapkan melalui kerjasama ini,setidaknya dapat mempererat silaturahimantar kedua belah pihak, berkolaborasidalam hal edukasi kewirausahaan,penyusunan kurikulum sesuai kebutuhandunia usaha, informasi ketenagakerjaan,pemagangan ke member Apindo,advokasi kewirausahaan, kuliah kerjalapangan ke perusahaan member ApindoRiau," katanya. (rls)

belum mencapai harga keekonomianyang layak sehingga para KontraktorKontrak Kerja Sama (KKKS) sebagaiPemberi Kerja, saat ini sedangmelakukan effisiensi dan optimalisasipekerjaan yang ada, sehingga volumepekerjaan tentu berkurang.

Apalagi perundingan upah sektoral telahdiatur oleh pemerintah dengan panduanyang jelas. Dengan mengacu kepadaUpah Minimum Kabupaten Bengkalissebesar Rp. 2.685.574 maka kenaikanmaksimum yang bias ditolerir adalahsebesar 8,25% sesuai PP/78 yang ituberarti upah sektor Migas untuk tahun2017 adalah maksimum sebesar Rp.2.690.012.

Meskipun Pihak SP/SB menyampaikanakan melakukan deadlock dalamperundingan, namun APINDO tetapberkeyakinan bahwa perundingan akanbisa diselesaikan. APINDO sebaliknyamenyayangkan bahwa lamanya waktuperundingan justru akan membuat upahmigas menjadi lama ditetapkan yangakhirnya akan merugikan pekerja sektormigas.

Ketua DPP APINDO RIAU, WijatmokoRah Trisno meminta agar PerusahaanMigas dan pihak SP/SB mengikutikondisi real usaha migas saat ini lagilesu.

"Jika diikuti permohonan pihak SP/SBsebesar 30% dari UMSP Migas tahun2016 tentu akan sangat memberatkanperusahaan migas, saran supayadiadakan perundingan kembali untukmencari win-win solutions yang terbaik,minimal atau sesuai aturan PP.78 tahun2015 yaitu sebesar 8,25%." jelasWijatmoko.

"Kami berharap supaya kenaikan UMSPMigas yang layak itu naik sebesar 30%dibandingkan UMSP Migas tahun laluyaitu 2016 dan dapat diberlakukan sejakbulan Januari 2017,"ujar Simbolon.

Penetapan UMSP Migas tahun 2017harus lebih tinggi dari UMK KabupatenKota serta sektor lainnya yang ada diProvinsi Riau.

"Kami mohon perhatian danpertimbangan, bila dibawah 30% tentuakan sangat tidak wajar, apalagidisamakan dengan UMKKabupaten/Kota Provinsi Riau, karenaresiko pekerjaan tinggi dan padatskill/keahlian tinggi," sambungSimbolon. (Rls/Tp)

Bersama Serikat Pekerja,APINDO Riau Bahas UpahSektor Migas 2017

Selasa,28 Februari 2017

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) -Perundingan Upah Minimum SektoralPropinsi (UMSP) Migas di PropinsiRiau kembali dilakukan oleh SerikatPekerja/Serikut Buruh (SP/SB) SektorMigas dan Dewan Pengurus Provinsi(DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia(APINDO) Riau, beberapa waktu lalutidak berbeda dengan perundingan padatahun sebelumnya.

Perundingan yang diikuti perwakilanDPP APINDO Riau dan lima SP/SBunsur migas di Riau yakni, SerikatBuruh Riau Independen (SBRI), PDFSP KEP SPSI, SB SolidaritasIndonesia, Sarbumusi dan Serikat BuruhCahaya Indonesia (SBCI) digelar diHotel Premiere Pekanbaru.

Meskipun dalam perundingan upahsektoral telah memiliki panduan PP/78tahun 2015 namun pekerja/buruh tetapberkeinginan agar kenaikan upah sektormigas mencapai 30 persen dari UpahMinimum Sektor Migas tahun2016 (Rp. 2.485.000,- x 30% =Rp. 3.230.500,-).

Itu berarti SP/SB meminta kenaikanupah sektor migas baru menjadiRp. 3.230.500 dengan alasan bahwakenaikan kebutuhan hidup sangat tinggidan meyakini bahwa dengan kenaikangaji yang cukup tinggi akan diikutidengan produktivitas yang tinggi pula.Akibatnya perundingan tetap berjalanalot dan diperkirakan bakal melewatibatas waktu perundingan yang telahdisepakati dalam tata tertib.

Bagi APINDO hasil perundingan harustetap berlandaskan kenyataan bisnis saatini terkhusus bisnis sektor migas yangmemang belum kunjung membaik,menyusul harga minyak dunia yang

13

Apindo Riau Jalin Kerjsamadengan STIE Riau danAKBAR

Jumat, 27 Januari 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Dewan PimpinanProvinsi (DPP) Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Riau, melaksanakanpenandatanganan MoU dengan STIERiau dan AKBAR, Kamis (26/1/2017) diruang Rapat STIE Riau.

Hadir dalam acara tersebut DirekturAKBAR Dr. Fahrial, SP, SE, ME,CRBD beserta PUDIR III Hendrayani,SE., MM dan dari pihak STIE Riaudiwakili Pembantu Ketua III J. ArdanMardan, MA., MM. Dari Apindo dihadiriKetua DPP Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno dan Sektif, Sekretariat DPPApindo Riau serta Wakil Ketua DPKPekanbaru Matrianto dan KoordinatorOrganisasi DPK Apindo Pekanbaru ArisJudianto.

Dalam kesempatan tersebut, WijatmokoRah Trisno menjelaskan sejarahberdirinya Apindo serta visi dan misimenjalan fungsi menjalankan hubunganIndustrial, penetapan UMK,meningkatkan daya saing para pelakubisnis dan berbagai hal lainnya.

"Diharapkan melalui kerjasama ini,setidaknya dapat mempererat silaturahimantar kedua belah pihak, berkolaborasidalam hal edukasi kewirausahaan,penyusunan kurikulum sesuai kebutuhandunia usaha, informasi ketenagakerjaan,pemagangan ke member Apindo,advokasi kewirausahaan, kuliah kerjalapangan ke perusahaan member ApindoRiau," katanya. (rls)

belum mencapai harga keekonomianyang layak sehingga para KontraktorKontrak Kerja Sama (KKKS) sebagaiPemberi Kerja, saat ini sedangmelakukan effisiensi dan optimalisasipekerjaan yang ada, sehingga volumepekerjaan tentu berkurang.

Apalagi perundingan upah sektoral telahdiatur oleh pemerintah dengan panduanyang jelas. Dengan mengacu kepadaUpah Minimum Kabupaten Bengkalissebesar Rp. 2.685.574 maka kenaikanmaksimum yang bias ditolerir adalahsebesar 8,25% sesuai PP/78 yang ituberarti upah sektor Migas untuk tahun2017 adalah maksimum sebesar Rp.2.690.012.

Meskipun Pihak SP/SB menyampaikanakan melakukan deadlock dalamperundingan, namun APINDO tetapberkeyakinan bahwa perundingan akanbisa diselesaikan. APINDO sebaliknyamenyayangkan bahwa lamanya waktuperundingan justru akan membuat upahmigas menjadi lama ditetapkan yangakhirnya akan merugikan pekerja sektormigas.

Ketua DPP APINDO RIAU, WijatmokoRah Trisno meminta agar PerusahaanMigas dan pihak SP/SB mengikutikondisi real usaha migas saat ini lagilesu.

"Jika diikuti permohonan pihak SP/SBsebesar 30% dari UMSP Migas tahun2016 tentu akan sangat memberatkanperusahaan migas, saran supayadiadakan perundingan kembali untukmencari win-win solutions yang terbaik,minimal atau sesuai aturan PP.78 tahun2015 yaitu sebesar 8,25%." jelasWijatmoko.

"Kami berharap supaya kenaikan UMSPMigas yang layak itu naik sebesar 30%dibandingkan UMSP Migas tahun laluyaitu 2016 dan dapat diberlakukan sejakbulan Januari 2017,"ujar Simbolon.

Penetapan UMSP Migas tahun 2017harus lebih tinggi dari UMK KabupatenKota serta sektor lainnya yang ada diProvinsi Riau.

"Kami mohon perhatian danpertimbangan, bila dibawah 30% tentuakan sangat tidak wajar, apalagidisamakan dengan UMKKabupaten/Kota Provinsi Riau, karenaresiko pekerjaan tinggi dan padatskill/keahlian tinggi," sambungSimbolon. (Rls/Tp)

Bersama Serikat Pekerja,APINDO Riau Bahas UpahSektor Migas 2017

Selasa,28 Februari 2017

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) -Perundingan Upah Minimum SektoralPropinsi (UMSP) Migas di PropinsiRiau kembali dilakukan oleh SerikatPekerja/Serikut Buruh (SP/SB) SektorMigas dan Dewan Pengurus Provinsi(DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia(APINDO) Riau, beberapa waktu lalutidak berbeda dengan perundingan padatahun sebelumnya.

Perundingan yang diikuti perwakilanDPP APINDO Riau dan lima SP/SBunsur migas di Riau yakni, SerikatBuruh Riau Independen (SBRI), PDFSP KEP SPSI, SB SolidaritasIndonesia, Sarbumusi dan Serikat BuruhCahaya Indonesia (SBCI) digelar diHotel Premiere Pekanbaru.

Meskipun dalam perundingan upahsektoral telah memiliki panduan PP/78tahun 2015 namun pekerja/buruh tetapberkeinginan agar kenaikan upah sektormigas mencapai 30 persen dari UpahMinimum Sektor Migas tahun2016 (Rp. 2.485.000,- x 30% =Rp. 3.230.500,-).

Itu berarti SP/SB meminta kenaikanupah sektor migas baru menjadiRp. 3.230.500 dengan alasan bahwakenaikan kebutuhan hidup sangat tinggidan meyakini bahwa dengan kenaikangaji yang cukup tinggi akan diikutidengan produktivitas yang tinggi pula.Akibatnya perundingan tetap berjalanalot dan diperkirakan bakal melewatibatas waktu perundingan yang telahdisepakati dalam tata tertib.

Bagi APINDO hasil perundingan harustetap berlandaskan kenyataan bisnis saatini terkhusus bisnis sektor migas yangmemang belum kunjung membaik,menyusul harga minyak dunia yang

1

Page 5: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

4

pengusaha. Sebab peran para memberApindo ini cukup penting dalammeningkatkan perekonomian,” katanyadalam Konferensi Pers di aula HotelAmeera, Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru,Sabtu (1/4/2017).

Khusus di wilayah Provinsi Riau, lanjutPeri Akri, penyebab pertumbuhanperekonomian tersebut disebabkanketergantungan terhadap Migas.Namun kedepan, ia memberi keyakinanlebih jika pihak lain turut membantusalah satunya seperti pengembanganpariwisata.

“Jadi, kepada pemerintah daerah harusmendorong sektor-sektor di luar Migas,sebab jika itu bisa dioptimalkan denganbaik maka efeknya akan lebih baguslagi,” tutupnya.***(mir)

Apindo Riau Ajak TingkatkanPerekonomian Masyarakat

Sabtu, 1 April 2017

PEKANBARU (MR) - Ketua DewanPertimbangan Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Provinsi Riau, PeriAkri mengajak kepada seluruh pihakterkait untuk bersama-samameningkatkan perekonomianmasyarakat.

Sebab menurutnya, daerah ProvinsiRiau sulit jika hanya sebatas berpatokanpada serapan APBN saja. Contohbeberapa tahun lalu, anggaran ProvinsiRiau sempat mengalami penurunanhingga 40 persen.

“Pertumbuhan perekonomian Riau sayafikir tetap bagus, itu artinya adaketerlibatan pihak lain seperti

UMSP Migas RiauRp 2,690,015, Berlaku Mulai1 April 2017

Kamis, 6 April 2017

PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO -Sidang penetepan Upah Minimum SubSektor Migas (UMSP) Riau tahun 2017sejumlah Rp2,690,015, akhirnyadisepakati melalaui perundinganBipatrite antara Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Riau dan enamserikat buruh, di Hotel Premer, Selasa(4/5/17).

Sidang yang dipimpin Sekretaris UmumApindo Riau, Edi Darmawi, SH jugadihadiri Ketua DPW Serikat BuruhMuslim Indonesia (Sarbumusi) Riau,Drs. Umrah HM. Thaib, Ketua UmumDPP Serikat Buruh Cahaya Indonesia,.

Belum Deal Apindo Riau danSP/SB Bahas Upah SektorMigas Tahun 2017

Sabtu, 28 Februari 2017

Line, Pekanbaru - DPP Apindo Riaubersama-sama pihak SerikatPekerja/Serikat Buruh (SP/SB) inikembali menggelar pembahasan danperundingan mengenai besar UpahMinimum Sektoral Provinsi (UMSP)Migas di Provinsi Riau.

Kegiatan ini pun di Hotel PremierePekanbaru. Walau, diperundingantelah ada memiliki panduan PP/78 tahun2015. Namun dari pihaknya SP/SB,tetap berkeinginan UMSP Migas 2017ini, naik mencapai 30 persen dari tahunsebelumnya. Ini berarti jadi sekitarRp3.230.500,

"Dimana diketahu UMSP Migas diProvinsi Riau pada tahun 2016 itusebesar Rp2.485.000. Hal dmintakenaikan upah sektor migas barumenjadi Rp3.230.500 itu, dengan alasankenaikanya ini disesuaikan darikebutuhan hidup yang sangat tinggi,"ujar perwakilan SP/SB ini.

Penegasan tersebut disampaikan AgenSimbolon, dihadapan rapat pembahasanUMSP Migas 2017.Agen Simbolon yang merupakanKetua Umum Serikat Buruh RiauIndependen (SBRI) ini menyebut,perundingan ini seharusnya dapatperhatikan kesejahteraan buruh.

Akibatnya, perundingan dalam halmencari kata sepakat untuk besarUSMP Migas Riau ini pun berjalan alot. Pasalnya, pihak Apindo Riau tetap

menyatakan perundingan ini harusberlandas kenyataan bisnis terkini.Khusus pada bisnis sektor Migas, belumkunjung membaik.

"Kita harapkan, rekan-rekan yangmewakili SP/SB bersama didalammembahas besaran UMSP Migas Riau2017. Agar ini, berlandaskan kenyataanbisnis terkini. Sebab ini diketahui dariharga minyak dunia belum membaik,"ujar Ketua DPP Apindo Provinsi Riau,Wijatmoko.

Kesempatan itu Wijatmoko, jugamenyampaikan agar perusahaan Migasserta pihak SP/SB diminta mengikutikondisi real usaha dari migas saat inilagi lesu. Maka itu, kalau diikutipermohonan SP/SB sebesar 30 persen.Tentu sangat memberatkan perusahaanMigas. (Air)

24

pengusaha. Sebab peran para memberApindo ini cukup penting dalammeningkatkan perekonomian,” katanyadalam Konferensi Pers di aula HotelAmeera, Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru,Sabtu (1/4/2017).

Khusus di wilayah Provinsi Riau, lanjutPeri Akri, penyebab pertumbuhanperekonomian tersebut disebabkanketergantungan terhadap Migas.Namun kedepan, ia memberi keyakinanlebih jika pihak lain turut membantusalah satunya seperti pengembanganpariwisata.

“Jadi, kepada pemerintah daerah harusmendorong sektor-sektor di luar Migas,sebab jika itu bisa dioptimalkan denganbaik maka efeknya akan lebih baguslagi,” tutupnya.***(mir)

Apindo Riau Ajak TingkatkanPerekonomian Masyarakat

Sabtu, 1 April 2017

PEKANBARU (MR) - Ketua DewanPertimbangan Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Provinsi Riau, PeriAkri mengajak kepada seluruh pihakterkait untuk bersama-samameningkatkan perekonomianmasyarakat.

Sebab menurutnya, daerah ProvinsiRiau sulit jika hanya sebatas berpatokanpada serapan APBN saja. Contohbeberapa tahun lalu, anggaran ProvinsiRiau sempat mengalami penurunanhingga 40 persen.

“Pertumbuhan perekonomian Riau sayafikir tetap bagus, itu artinya adaketerlibatan pihak lain seperti

UMSP Migas RiauRp 2,690,015, Berlaku Mulai1 April 2017

Kamis, 6 April 2017

PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO -Sidang penetepan Upah Minimum SubSektor Migas (UMSP) Riau tahun 2017sejumlah Rp2,690,015, akhirnyadisepakati melalaui perundinganBipatrite antara Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Riau dan enamserikat buruh, di Hotel Premer, Selasa(4/5/17).

Sidang yang dipimpin Sekretaris UmumApindo Riau, Edi Darmawi, SH jugadihadiri Ketua DPW Serikat BuruhMuslim Indonesia (Sarbumusi) Riau,Drs. Umrah HM. Thaib, Ketua UmumDPP Serikat Buruh Cahaya Indonesia,.

Belum Deal Apindo Riau danSP/SB Bahas Upah SektorMigas Tahun 2017

Sabtu, 28 Februari 2017

Line, Pekanbaru - DPP Apindo Riaubersama-sama pihak SerikatPekerja/Serikat Buruh (SP/SB) inikembali menggelar pembahasan danperundingan mengenai besar UpahMinimum Sektoral Provinsi (UMSP)Migas di Provinsi Riau.

Kegiatan ini pun di Hotel PremierePekanbaru. Walau, diperundingantelah ada memiliki panduan PP/78 tahun2015. Namun dari pihaknya SP/SB,tetap berkeinginan UMSP Migas 2017ini, naik mencapai 30 persen dari tahunsebelumnya. Ini berarti jadi sekitarRp3.230.500,

"Dimana diketahu UMSP Migas diProvinsi Riau pada tahun 2016 itusebesar Rp2.485.000. Hal dmintakenaikan upah sektor migas barumenjadi Rp3.230.500 itu, dengan alasankenaikanya ini disesuaikan darikebutuhan hidup yang sangat tinggi,"ujar perwakilan SP/SB ini.

Penegasan tersebut disampaikan AgenSimbolon, dihadapan rapat pembahasanUMSP Migas 2017.Agen Simbolon yang merupakanKetua Umum Serikat Buruh RiauIndependen (SBRI) ini menyebut,perundingan ini seharusnya dapatperhatikan kesejahteraan buruh.

Akibatnya, perundingan dalam halmencari kata sepakat untuk besarUSMP Migas Riau ini pun berjalan alot. Pasalnya, pihak Apindo Riau tetap

menyatakan perundingan ini harusberlandas kenyataan bisnis terkini.Khusus pada bisnis sektor Migas, belumkunjung membaik.

"Kita harapkan, rekan-rekan yangmewakili SP/SB bersama didalammembahas besaran UMSP Migas Riau2017. Agar ini, berlandaskan kenyataanbisnis terkini. Sebab ini diketahui dariharga minyak dunia belum membaik,"ujar Ketua DPP Apindo Provinsi Riau,Wijatmoko.

Kesempatan itu Wijatmoko, jugamenyampaikan agar perusahaan Migasserta pihak SP/SB diminta mengikutikondisi real usaha dari migas saat inilagi lesu. Maka itu, kalau diikutipermohonan SP/SB sebesar 30 persen.Tentu sangat memberatkan perusahaanMigas. (Air)

24

pengusaha. Sebab peran para memberApindo ini cukup penting dalammeningkatkan perekonomian,” katanyadalam Konferensi Pers di aula HotelAmeera, Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru,Sabtu (1/4/2017).

Khusus di wilayah Provinsi Riau, lanjutPeri Akri, penyebab pertumbuhanperekonomian tersebut disebabkanketergantungan terhadap Migas.Namun kedepan, ia memberi keyakinanlebih jika pihak lain turut membantusalah satunya seperti pengembanganpariwisata.

“Jadi, kepada pemerintah daerah harusmendorong sektor-sektor di luar Migas,sebab jika itu bisa dioptimalkan denganbaik maka efeknya akan lebih baguslagi,” tutupnya.***(mir)

Apindo Riau Ajak TingkatkanPerekonomian Masyarakat

Sabtu, 1 April 2017

PEKANBARU (MR) - Ketua DewanPertimbangan Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Provinsi Riau, PeriAkri mengajak kepada seluruh pihakterkait untuk bersama-samameningkatkan perekonomianmasyarakat.

Sebab menurutnya, daerah ProvinsiRiau sulit jika hanya sebatas berpatokanpada serapan APBN saja. Contohbeberapa tahun lalu, anggaran ProvinsiRiau sempat mengalami penurunanhingga 40 persen.

“Pertumbuhan perekonomian Riau sayafikir tetap bagus, itu artinya adaketerlibatan pihak lain seperti

UMSP Migas RiauRp 2,690,015, Berlaku Mulai1 April 2017

Kamis, 6 April 2017

PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO -Sidang penetepan Upah Minimum SubSektor Migas (UMSP) Riau tahun 2017sejumlah Rp2,690,015, akhirnyadisepakati melalaui perundinganBipatrite antara Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Riau dan enamserikat buruh, di Hotel Premer, Selasa(4/5/17).

Sidang yang dipimpin Sekretaris UmumApindo Riau, Edi Darmawi, SH jugadihadiri Ketua DPW Serikat BuruhMuslim Indonesia (Sarbumusi) Riau,Drs. Umrah HM. Thaib, Ketua UmumDPP Serikat Buruh Cahaya Indonesia,.

Belum Deal Apindo Riau danSP/SB Bahas Upah SektorMigas Tahun 2017

Sabtu, 28 Februari 2017

Line, Pekanbaru - DPP Apindo Riaubersama-sama pihak SerikatPekerja/Serikat Buruh (SP/SB) inikembali menggelar pembahasan danperundingan mengenai besar UpahMinimum Sektoral Provinsi (UMSP)Migas di Provinsi Riau.

Kegiatan ini pun di Hotel PremierePekanbaru. Walau, diperundingantelah ada memiliki panduan PP/78 tahun2015. Namun dari pihaknya SP/SB,tetap berkeinginan UMSP Migas 2017ini, naik mencapai 30 persen dari tahunsebelumnya. Ini berarti jadi sekitarRp3.230.500,

"Dimana diketahu UMSP Migas diProvinsi Riau pada tahun 2016 itusebesar Rp2.485.000. Hal dmintakenaikan upah sektor migas barumenjadi Rp3.230.500 itu, dengan alasankenaikanya ini disesuaikan darikebutuhan hidup yang sangat tinggi,"ujar perwakilan SP/SB ini.

Penegasan tersebut disampaikan AgenSimbolon, dihadapan rapat pembahasanUMSP Migas 2017.Agen Simbolon yang merupakanKetua Umum Serikat Buruh RiauIndependen (SBRI) ini menyebut,perundingan ini seharusnya dapatperhatikan kesejahteraan buruh.

Akibatnya, perundingan dalam halmencari kata sepakat untuk besarUSMP Migas Riau ini pun berjalan alot. Pasalnya, pihak Apindo Riau tetap

menyatakan perundingan ini harusberlandas kenyataan bisnis terkini.Khusus pada bisnis sektor Migas, belumkunjung membaik.

"Kita harapkan, rekan-rekan yangmewakili SP/SB bersama didalammembahas besaran UMSP Migas Riau2017. Agar ini, berlandaskan kenyataanbisnis terkini. Sebab ini diketahui dariharga minyak dunia belum membaik,"ujar Ketua DPP Apindo Provinsi Riau,Wijatmoko.

Kesempatan itu Wijatmoko, jugamenyampaikan agar perusahaan Migasserta pihak SP/SB diminta mengikutikondisi real usaha dari migas saat inilagi lesu. Maka itu, kalau diikutipermohonan SP/SB sebesar 30 persen.Tentu sangat memberatkan perusahaanMigas. (Air)

2

Page 6: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

5

Dampak Pengelolaan LahanGambut, Industri KertasHarus Impor Bahan BakuRp1,3 Triliun

Kamis, 13 April 2017

INDUSTRY.co.id - Pekanbaru - Pelakuindustri kertas terpaksa mengimporkeping kayu atau "wood chip" untukbahan baku mencapai Rp1,3 triliun pertahun, sebagai konsekuensi penerapankebijakan baru KementerianLingkungan Hidup dan Kehutanantentang pembangunan hutan tanamanindustri di lahan gambut.

"Pengusaha pasti ikuti apa perintahnegara, akan taat pada aturan yangberlaku. Di sisi lain, perusahaan jugaakhirnya harus impor dengan biayayang cukup besar sampai Rp1,3 triliunper tahun supaya mesin tidak 'tidur'karena investasi yang dilakukan sudahsangat besar," kata Wakil Ketua UmumAsosiasi Pulp dan Kertas Indonesia(APKI) Rusli Tan, ketika dihubungiawak media dari Pekanbaru, Rabu(12/4/2017)

Sebelumnya, Menteri LingkunganHidup dan Kehutanan (LHK) SitiNurbaya pada Februari 2017mengeluarkan aturan pelaksanaanpemulihan ekosistem gambut melaluiempat Peraturan Menteri (Permen)sebagai turunan Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 57 Tahun 2016 tentangPerlindungan dan PengelolaanEkosistem Gambut. Salah satunyaadalah Permen No. P.17/2017 tentangPembangunan Hutan Tanaman Industri.

Dalam aturan itu, terdapat konsesi hutantanaman industri (HTI) yang dinyatakanmasuk dalam kawasan hutan denganfungsi ekosistem gambut, sehinggaperusahaan selaku pemegang izin harusmelakukan revisi rencana kerja usaha(RKU) paling lambat 30 hari setelahmenerima peta fungsi ekosistemgambut.

Konsesi yang masuk dalam fungsiekosistem gambut dan sudah adatanaman industri, hanya dapat dipanensatu daur dan tidak boleh ditanamikembali karena wajib dilakukanpemulihan. Rusli Tan menilai, impor"wood chip" terpaksa dilakukan agarpengusaha tidak kekurangan bahanbaku, sedangkan kapasitas mesin pabrikpulp dan kertas nasional kini berkisar10-12 juta ton per tahun.

Menurut dia, pelaku usahakemungkinan besar akan melakukanimpor bahan baku itu dari Malaysia.Meski dalam Permen No.17/2017terbuka peluang bagi pengelola konsesimengajukan lahan usaha pengganti(land swap), namun Rusli Tan menilaipelaksanaannya tidak mudah dan butuhwaktu untuk mendapatkan bahan bakuseperti semula.

"Saya menilai kita harus duduk bersamalagi, baik dari pengusaha danpemerintah dalam hal ini lintaskementerian yang terkait. Sebab sayamelihat kebijakan ini belumkomprehensif kalau dilihat darikeuntungannya bagi negara sendiri,terutama bagi tenaga kerja yang sudahada," ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan"land swap" tidak akan mudah karenaperusahaan harus memulai dari awalseperti membuka lahan, menanam danmempelajari karakteristik lahan untukmendapatkan bahan baku produksi yangterbaik. Apabila lokasi lahan baru jauhdari pabrik, maka ini akanmempengaruhi penggunaan tenagakerja.

Berdasarkan data KementerianPerindustrian, industri pulp dan kertasmenyerap 1,49 juta orang tenaga kerjabaik langsung maupun tindak langsungdan menghidupi lebih dari 5,96 jutaorang. Selain itu, pada 2016 industri itutelah menyumbang dalam perolehandevisa nasional sebesar 5,01 miliardolar AS.

"Kalau lahannya pindah ke Papua danKalimantan, apa mungkin perusahaanakan bawa semua pekerjanya ke sana.Pengusaha tidak akan terlalu dibebani,karena impor bahan baku juga tidak jadimasalah buat mereka. Tapi ini akan jadibeban ke masyarakat karena lapangankerja berkurang," katanya.

Adermi, MBA, Ketua FSB SolidaritasIndonesia Riau, S.W. Gultom, S.Sos,Ketua Serikat Buruh Riau (SBRI) Riau,Agen Simbolon dan Ketua DPDKonfederasi Serikat Pekerja SeluruhIndonesia (KSPAI) Riau yang diwakiliPD-F SPKEP SPSI Riau, Jodi Siahaan.

Sidang yang berlangsung alot itusempat tertunda-tunda selama tiga bulanbelum tercapai kesepakatan. Akhirnyaenam serikat buruh menandatanganiKesepakatan Bersama yang akandiajukan kepada Gubernur Riau untukdapat ditetapkan sebagai suratkeputusan.

Dijelaskan, UMSP migas tahun 2017ada kenaikan 8,3 persen dari tahun 2016atau Rp 205,015 dari Rp 2,485,000

sehingga tahun 2017 UMSP Migas RiauRp2,690,015. Kenaikan UMSP migasdiberlakukan mulai 1 April 2017.

Menyikapi kesepakatan itu, serikatpekerja atau serikat buruh dan ApindoRiau akan memberlakukan struktur danskala upah tahun 2017 sesuai denganundang-undang yang berlaku.

"Kami bersama serikat buruh danserikat buruh sub sektor migas Riauberkewajiban mengamankan danmensosialisasikan hasil kesepakatan inikepada seluruh pekerja serta menjagaketertiban dan kelancaran prosesproduksi," kata Edi Darmawi, yangdidampingi Ketua Saburmusi Riau, Drs.Umrah HM. Thaib, kepada mediakemarin.

Pada kesempat itu juga disepakati,serikat pekerja atau buruh dan Apindountuk memulai perundingan tahunberikutnya pada bulan November 2018.Dalam pada itu Ketua UmumSaburmusi Riau, Drs. Umrah HM Thaibmenanggapi kenaikan UMSP migasRiau, ia mengungkapkan kenaikan 8,3persen murupakan hal yang wajar.

"Inilah solusi jalan tengah yang diambildari tingkat kebutuhan hidup di Riaudan kemampuan perusahaan. Namunakan kita evaluasi untuk menetapkanUMSP migas tahun 2018," ujar Umrahyang juga calon kuat Gubernur Riauyang akan diusung DPW PPP Riau.**Rls/no

35

Dampak Pengelolaan LahanGambut, Industri KertasHarus Impor Bahan BakuRp1,3 Triliun

Kamis, 13 April 2017

INDUSTRY.co.id - Pekanbaru - Pelakuindustri kertas terpaksa mengimporkeping kayu atau "wood chip" untukbahan baku mencapai Rp1,3 triliun pertahun, sebagai konsekuensi penerapankebijakan baru KementerianLingkungan Hidup dan Kehutanantentang pembangunan hutan tanamanindustri di lahan gambut.

"Pengusaha pasti ikuti apa perintahnegara, akan taat pada aturan yangberlaku. Di sisi lain, perusahaan jugaakhirnya harus impor dengan biayayang cukup besar sampai Rp1,3 triliunper tahun supaya mesin tidak 'tidur'karena investasi yang dilakukan sudahsangat besar," kata Wakil Ketua UmumAsosiasi Pulp dan Kertas Indonesia(APKI) Rusli Tan, ketika dihubungiawak media dari Pekanbaru, Rabu(12/4/2017)

Sebelumnya, Menteri LingkunganHidup dan Kehutanan (LHK) SitiNurbaya pada Februari 2017mengeluarkan aturan pelaksanaanpemulihan ekosistem gambut melaluiempat Peraturan Menteri (Permen)sebagai turunan Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 57 Tahun 2016 tentangPerlindungan dan PengelolaanEkosistem Gambut. Salah satunyaadalah Permen No. P.17/2017 tentangPembangunan Hutan Tanaman Industri.

Dalam aturan itu, terdapat konsesi hutantanaman industri (HTI) yang dinyatakanmasuk dalam kawasan hutan denganfungsi ekosistem gambut, sehinggaperusahaan selaku pemegang izin harusmelakukan revisi rencana kerja usaha(RKU) paling lambat 30 hari setelahmenerima peta fungsi ekosistemgambut.

Konsesi yang masuk dalam fungsiekosistem gambut dan sudah adatanaman industri, hanya dapat dipanensatu daur dan tidak boleh ditanamikembali karena wajib dilakukanpemulihan. Rusli Tan menilai, impor"wood chip" terpaksa dilakukan agarpengusaha tidak kekurangan bahanbaku, sedangkan kapasitas mesin pabrikpulp dan kertas nasional kini berkisar10-12 juta ton per tahun.

Menurut dia, pelaku usahakemungkinan besar akan melakukanimpor bahan baku itu dari Malaysia.Meski dalam Permen No.17/2017terbuka peluang bagi pengelola konsesimengajukan lahan usaha pengganti(land swap), namun Rusli Tan menilaipelaksanaannya tidak mudah dan butuhwaktu untuk mendapatkan bahan bakuseperti semula.

"Saya menilai kita harus duduk bersamalagi, baik dari pengusaha danpemerintah dalam hal ini lintaskementerian yang terkait. Sebab sayamelihat kebijakan ini belumkomprehensif kalau dilihat darikeuntungannya bagi negara sendiri,terutama bagi tenaga kerja yang sudahada," ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan"land swap" tidak akan mudah karenaperusahaan harus memulai dari awalseperti membuka lahan, menanam danmempelajari karakteristik lahan untukmendapatkan bahan baku produksi yangterbaik. Apabila lokasi lahan baru jauhdari pabrik, maka ini akanmempengaruhi penggunaan tenagakerja.

Berdasarkan data KementerianPerindustrian, industri pulp dan kertasmenyerap 1,49 juta orang tenaga kerjabaik langsung maupun tindak langsungdan menghidupi lebih dari 5,96 jutaorang. Selain itu, pada 2016 industri itutelah menyumbang dalam perolehandevisa nasional sebesar 5,01 miliardolar AS.

"Kalau lahannya pindah ke Papua danKalimantan, apa mungkin perusahaanakan bawa semua pekerjanya ke sana.Pengusaha tidak akan terlalu dibebani,karena impor bahan baku juga tidak jadimasalah buat mereka. Tapi ini akan jadibeban ke masyarakat karena lapangankerja berkurang," katanya.

Adermi, MBA, Ketua FSB SolidaritasIndonesia Riau, S.W. Gultom, S.Sos,Ketua Serikat Buruh Riau (SBRI) Riau,Agen Simbolon dan Ketua DPDKonfederasi Serikat Pekerja SeluruhIndonesia (KSPAI) Riau yang diwakiliPD-F SPKEP SPSI Riau, Jodi Siahaan.

Sidang yang berlangsung alot itusempat tertunda-tunda selama tiga bulanbelum tercapai kesepakatan. Akhirnyaenam serikat buruh menandatanganiKesepakatan Bersama yang akandiajukan kepada Gubernur Riau untukdapat ditetapkan sebagai suratkeputusan.

Dijelaskan, UMSP migas tahun 2017ada kenaikan 8,3 persen dari tahun 2016atau Rp 205,015 dari Rp 2,485,000

sehingga tahun 2017 UMSP Migas RiauRp2,690,015. Kenaikan UMSP migasdiberlakukan mulai 1 April 2017.

Menyikapi kesepakatan itu, serikatpekerja atau serikat buruh dan ApindoRiau akan memberlakukan struktur danskala upah tahun 2017 sesuai denganundang-undang yang berlaku.

"Kami bersama serikat buruh danserikat buruh sub sektor migas Riauberkewajiban mengamankan danmensosialisasikan hasil kesepakatan inikepada seluruh pekerja serta menjagaketertiban dan kelancaran prosesproduksi," kata Edi Darmawi, yangdidampingi Ketua Saburmusi Riau, Drs.Umrah HM. Thaib, kepada mediakemarin.

Pada kesempat itu juga disepakati,serikat pekerja atau buruh dan Apindountuk memulai perundingan tahunberikutnya pada bulan November 2018.Dalam pada itu Ketua UmumSaburmusi Riau, Drs. Umrah HM Thaibmenanggapi kenaikan UMSP migasRiau, ia mengungkapkan kenaikan 8,3persen murupakan hal yang wajar.

"Inilah solusi jalan tengah yang diambildari tingkat kebutuhan hidup di Riaudan kemampuan perusahaan. Namunakan kita evaluasi untuk menetapkanUMSP migas tahun 2018," ujar Umrahyang juga calon kuat Gubernur Riauyang akan diusung DPW PPP Riau.**Rls/no

35

Dampak Pengelolaan LahanGambut, Industri KertasHarus Impor Bahan BakuRp1,3 Triliun

Kamis, 13 April 2017

INDUSTRY.co.id - Pekanbaru - Pelakuindustri kertas terpaksa mengimporkeping kayu atau "wood chip" untukbahan baku mencapai Rp1,3 triliun pertahun, sebagai konsekuensi penerapankebijakan baru KementerianLingkungan Hidup dan Kehutanantentang pembangunan hutan tanamanindustri di lahan gambut.

"Pengusaha pasti ikuti apa perintahnegara, akan taat pada aturan yangberlaku. Di sisi lain, perusahaan jugaakhirnya harus impor dengan biayayang cukup besar sampai Rp1,3 triliunper tahun supaya mesin tidak 'tidur'karena investasi yang dilakukan sudahsangat besar," kata Wakil Ketua UmumAsosiasi Pulp dan Kertas Indonesia(APKI) Rusli Tan, ketika dihubungiawak media dari Pekanbaru, Rabu(12/4/2017)

Sebelumnya, Menteri LingkunganHidup dan Kehutanan (LHK) SitiNurbaya pada Februari 2017mengeluarkan aturan pelaksanaanpemulihan ekosistem gambut melaluiempat Peraturan Menteri (Permen)sebagai turunan Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 57 Tahun 2016 tentangPerlindungan dan PengelolaanEkosistem Gambut. Salah satunyaadalah Permen No. P.17/2017 tentangPembangunan Hutan Tanaman Industri.

Dalam aturan itu, terdapat konsesi hutantanaman industri (HTI) yang dinyatakanmasuk dalam kawasan hutan denganfungsi ekosistem gambut, sehinggaperusahaan selaku pemegang izin harusmelakukan revisi rencana kerja usaha(RKU) paling lambat 30 hari setelahmenerima peta fungsi ekosistemgambut.

Konsesi yang masuk dalam fungsiekosistem gambut dan sudah adatanaman industri, hanya dapat dipanensatu daur dan tidak boleh ditanamikembali karena wajib dilakukanpemulihan. Rusli Tan menilai, impor"wood chip" terpaksa dilakukan agarpengusaha tidak kekurangan bahanbaku, sedangkan kapasitas mesin pabrikpulp dan kertas nasional kini berkisar10-12 juta ton per tahun.

Menurut dia, pelaku usahakemungkinan besar akan melakukanimpor bahan baku itu dari Malaysia.Meski dalam Permen No.17/2017terbuka peluang bagi pengelola konsesimengajukan lahan usaha pengganti(land swap), namun Rusli Tan menilaipelaksanaannya tidak mudah dan butuhwaktu untuk mendapatkan bahan bakuseperti semula.

"Saya menilai kita harus duduk bersamalagi, baik dari pengusaha danpemerintah dalam hal ini lintaskementerian yang terkait. Sebab sayamelihat kebijakan ini belumkomprehensif kalau dilihat darikeuntungannya bagi negara sendiri,terutama bagi tenaga kerja yang sudahada," ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan"land swap" tidak akan mudah karenaperusahaan harus memulai dari awalseperti membuka lahan, menanam danmempelajari karakteristik lahan untukmendapatkan bahan baku produksi yangterbaik. Apabila lokasi lahan baru jauhdari pabrik, maka ini akanmempengaruhi penggunaan tenagakerja.

Berdasarkan data KementerianPerindustrian, industri pulp dan kertasmenyerap 1,49 juta orang tenaga kerjabaik langsung maupun tindak langsungdan menghidupi lebih dari 5,96 jutaorang. Selain itu, pada 2016 industri itutelah menyumbang dalam perolehandevisa nasional sebesar 5,01 miliardolar AS.

"Kalau lahannya pindah ke Papua danKalimantan, apa mungkin perusahaanakan bawa semua pekerjanya ke sana.Pengusaha tidak akan terlalu dibebani,karena impor bahan baku juga tidak jadimasalah buat mereka. Tapi ini akan jadibeban ke masyarakat karena lapangankerja berkurang," katanya.

Adermi, MBA, Ketua FSB SolidaritasIndonesia Riau, S.W. Gultom, S.Sos,Ketua Serikat Buruh Riau (SBRI) Riau,Agen Simbolon dan Ketua DPDKonfederasi Serikat Pekerja SeluruhIndonesia (KSPAI) Riau yang diwakiliPD-F SPKEP SPSI Riau, Jodi Siahaan.

Sidang yang berlangsung alot itusempat tertunda-tunda selama tiga bulanbelum tercapai kesepakatan. Akhirnyaenam serikat buruh menandatanganiKesepakatan Bersama yang akandiajukan kepada Gubernur Riau untukdapat ditetapkan sebagai suratkeputusan.

Dijelaskan, UMSP migas tahun 2017ada kenaikan 8,3 persen dari tahun 2016atau Rp 205,015 dari Rp 2,485,000

sehingga tahun 2017 UMSP Migas RiauRp2,690,015. Kenaikan UMSP migasdiberlakukan mulai 1 April 2017.

Menyikapi kesepakatan itu, serikatpekerja atau serikat buruh dan ApindoRiau akan memberlakukan struktur danskala upah tahun 2017 sesuai denganundang-undang yang berlaku.

"Kami bersama serikat buruh danserikat buruh sub sektor migas Riauberkewajiban mengamankan danmensosialisasikan hasil kesepakatan inikepada seluruh pekerja serta menjagaketertiban dan kelancaran prosesproduksi," kata Edi Darmawi, yangdidampingi Ketua Saburmusi Riau, Drs.Umrah HM. Thaib, kepada mediakemarin.

Pada kesempat itu juga disepakati,serikat pekerja atau buruh dan Apindountuk memulai perundingan tahunberikutnya pada bulan November 2018.Dalam pada itu Ketua UmumSaburmusi Riau, Drs. Umrah HM Thaibmenanggapi kenaikan UMSP migasRiau, ia mengungkapkan kenaikan 8,3persen murupakan hal yang wajar.

"Inilah solusi jalan tengah yang diambildari tingkat kebutuhan hidup di Riaudan kemampuan perusahaan. Namunakan kita evaluasi untuk menetapkanUMSP migas tahun 2018," ujar Umrahyang juga calon kuat Gubernur Riauyang akan diusung DPW PPP Riau.**Rls/no

3

Page 7: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

6

Ia menambahkan, impor bahan bakujuga harus dilakukan secara jeli olehpengusaha karena dikhawatirkanberefek pada kualitas produk dan hargakertas Indonesia. Padalah, iamengatakan Indonesia sudah bisamenguasai 30 persen pangsa kertasfotokopi di Jepang, serta dipasar KoreaSelatan, Malaysia, bahkan AmerikaSerikat.

"Tahun ini harga kertas sudah naiksekitar 30 persen, dan saya tidak mauberandai-andai berapa kenaikannya lagikarena impor bahan baku pasti lebihmahal dan kualitasnya belum sebaikbahan baku kita. Artinya, keunggulanproduk kertas Indonesia jugadipertaruhkan," kata Rusli Tan.

Sementara itu, Ketua AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) RiauWijatmoko Rah Trisno menilai,kebijakan tentang pembangunan HTIdilahan gambut itu bakal berdampakkurang bagus bagi ekonomi daerah,khususnya Riau yang bergantung cukupbesar pada industri kehutanan dankelapa sawit. Karena itu, Apindomelakukan konsolidasi internalterutama kepada anggota yang bergerakdidua sektor itu.

"Kami sedang lakukan konsolidasiinternal anggota Apindo Riau,khususnya perusahaan kertas dan sawityang langsung terdampak permen ini,"katanya.

Apindo Riau akan merumuskan apatindakan selanjutnya dari asosiasi atasregulasi baru tersebut, karena akanberdampak paling besar pada bidangketenagakerjaan.

.

.

daerah yang mayoritas mempunyailahan gambut seperti Riau. AnggotaDPR Firman Subagyo mengatakanpermen tersebut akan berdampak besarbagi daerah yang selama inimengandalkan hasil pengelolaangambut. Riau sebagai daerah yangmempunyai lahan gambut lebih dari 4juta hektare diperkirakan akan terkenadampak ekonomi paling besar.

“Aturan baru ini semakin memberikanketidakpastian usaha bagi industri hutantanaman industri dan sawit di lahangambut,” kata dia, Minggu (16/4).Firman menilai beberapa pasal dalampermen tersebut sangat menggangguinvestasi HTI yang telah dijaminundang-undang (UU), misalnya padapasal 8e ditetapkan perubahan areatanaman pokok menjadi fungsi lindung,yang telah terdapat tanaman pokok padalahan yang memiliki izin usahapemanfaatan hasil hutan kayu(IUPHHK-HTI), tanaman yang sudahada, dapat dipanen satu daur, dan tidakdapat ditanami kembali.

“Seharusnya, regulasi dalam bentukperaturan apa pun tidak bolehmendegradasi UU dan harus memberikepastian hukum bagi pelaku usahayang telah berinvestasi sesuai denganperencanaan masing-masing,’’ ujarnya.Firman menambahkan, jika dipaksakan,aturan perubahan fungsi itu dapatberdampak buruk terhadap iklim usahadan investasi di Indonesia. Apalagi HTImerupakan bisnis berskala global yangmemiliki kontrak-kontrak jangkapanjang. Banyak konsekuensi yangharus ditanggung. Selain berpotensimenimbulkan kredit macet yang akanmengganggu perbankan nasional,penerimaan negara bakal merosotkarena produksi turun. “Ketika tiba-tibatimbul keinginan untuk mengubahfungsi budi daya menjadi lindung,pernahkah terpikir nasib masyarakatyang menggantungkan hidupnya diindustri ini? Bagaimana nasib 1,49 jutatenaga kerja baik langsung maupun taklangsung yang menghidupi lebih dari5,96 juta jiwa. Akan dikemanakan

mereka?” Firman mengingatkan HTImempunyai kontribusi besar baginegara. Tahun lalu, industri ituberkontribusi US$5,01 miliar dalamperolehan devisa nasional.

KonsolidasiKetua Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno mengatakan, atas kebijakan itu,Apindo tengah melakukan konsolidasike dalam khususnya anggota yangbergerak di bidang terdampak. “Kamisedang lakukan konsolidasi internalanggota Apindo Riau, khususnyaperusahaan kertas dan sawit yanglangsung terdampak permen ini,” katadia.

Wijatmoko menjelaskan langkah ituperlu diambil untuk merumuskan apatindakan selanjutnya dari asosiasi atasregulasi baru dalam tata kelola gambutdi Tanah Air.

Secara umum kebijakan pemerintah itubakal berpengaruh pada operasionalperusahaan kertas dan sawit, khususnyabidang ketenagakerjaan. Karena itu,perlu rumusan solusi terbaik ataskebijakan tesebut. Hasilnya akandijelaskan Apindo Riau kepada publik.(H-1)

Perlu Evaluasi PermenGambut

Senin, 17 April 2017

PEMERINTAH perlu mengevaluasiPeraturan Menteri (Permen)Lingkungan Hidup dan Kehutanan(LHK) Nomor P.17 Tahun 2017.Peraturan itu merevisi peraturan P.12Tahun 2015 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI)perkebunan. Aturan tersebut mestidievaluasi karena mengganggu ekonomi

Apindo Riau Sebut PermenGambut Berdampak Negatifke Ekonomi Riau

Senin,17 April 2017

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) -Asosiasi Pengusaha Indonesiamengkhawatirkan implikasi kurang baikterhadap ekonomi dan ketenagakerjaandi Provinsi Riau akibat penerapanregulasi baru Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan tentang lahangambut untuk hutan tanaman industridan perkebunan.

46

Ia menambahkan, impor bahan bakujuga harus dilakukan secara jeli olehpengusaha karena dikhawatirkanberefek pada kualitas produk dan hargakertas Indonesia. Padalah, iamengatakan Indonesia sudah bisamenguasai 30 persen pangsa kertasfotokopi di Jepang, serta dipasar KoreaSelatan, Malaysia, bahkan AmerikaSerikat.

"Tahun ini harga kertas sudah naiksekitar 30 persen, dan saya tidak mauberandai-andai berapa kenaikannya lagikarena impor bahan baku pasti lebihmahal dan kualitasnya belum sebaikbahan baku kita. Artinya, keunggulanproduk kertas Indonesia jugadipertaruhkan," kata Rusli Tan.

Sementara itu, Ketua AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) RiauWijatmoko Rah Trisno menilai,kebijakan tentang pembangunan HTIdilahan gambut itu bakal berdampakkurang bagus bagi ekonomi daerah,khususnya Riau yang bergantung cukupbesar pada industri kehutanan dankelapa sawit. Karena itu, Apindomelakukan konsolidasi internalterutama kepada anggota yang bergerakdidua sektor itu.

"Kami sedang lakukan konsolidasiinternal anggota Apindo Riau,khususnya perusahaan kertas dan sawityang langsung terdampak permen ini,"katanya.

Apindo Riau akan merumuskan apatindakan selanjutnya dari asosiasi atasregulasi baru tersebut, karena akanberdampak paling besar pada bidangketenagakerjaan.

.

.

daerah yang mayoritas mempunyailahan gambut seperti Riau. AnggotaDPR Firman Subagyo mengatakanpermen tersebut akan berdampak besarbagi daerah yang selama inimengandalkan hasil pengelolaangambut. Riau sebagai daerah yangmempunyai lahan gambut lebih dari 4juta hektare diperkirakan akan terkenadampak ekonomi paling besar.

“Aturan baru ini semakin memberikanketidakpastian usaha bagi industri hutantanaman industri dan sawit di lahangambut,” kata dia, Minggu (16/4).Firman menilai beberapa pasal dalampermen tersebut sangat menggangguinvestasi HTI yang telah dijaminundang-undang (UU), misalnya padapasal 8e ditetapkan perubahan areatanaman pokok menjadi fungsi lindung,yang telah terdapat tanaman pokok padalahan yang memiliki izin usahapemanfaatan hasil hutan kayu(IUPHHK-HTI), tanaman yang sudahada, dapat dipanen satu daur, dan tidakdapat ditanami kembali.

“Seharusnya, regulasi dalam bentukperaturan apa pun tidak bolehmendegradasi UU dan harus memberikepastian hukum bagi pelaku usahayang telah berinvestasi sesuai denganperencanaan masing-masing,’’ ujarnya.Firman menambahkan, jika dipaksakan,aturan perubahan fungsi itu dapatberdampak buruk terhadap iklim usahadan investasi di Indonesia. Apalagi HTImerupakan bisnis berskala global yangmemiliki kontrak-kontrak jangkapanjang. Banyak konsekuensi yangharus ditanggung. Selain berpotensimenimbulkan kredit macet yang akanmengganggu perbankan nasional,penerimaan negara bakal merosotkarena produksi turun. “Ketika tiba-tibatimbul keinginan untuk mengubahfungsi budi daya menjadi lindung,pernahkah terpikir nasib masyarakatyang menggantungkan hidupnya diindustri ini? Bagaimana nasib 1,49 jutatenaga kerja baik langsung maupun taklangsung yang menghidupi lebih dari5,96 juta jiwa. Akan dikemanakan

mereka?” Firman mengingatkan HTImempunyai kontribusi besar baginegara. Tahun lalu, industri ituberkontribusi US$5,01 miliar dalamperolehan devisa nasional.

KonsolidasiKetua Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno mengatakan, atas kebijakan itu,Apindo tengah melakukan konsolidasike dalam khususnya anggota yangbergerak di bidang terdampak. “Kamisedang lakukan konsolidasi internalanggota Apindo Riau, khususnyaperusahaan kertas dan sawit yanglangsung terdampak permen ini,” katadia.

Wijatmoko menjelaskan langkah ituperlu diambil untuk merumuskan apatindakan selanjutnya dari asosiasi atasregulasi baru dalam tata kelola gambutdi Tanah Air.

Secara umum kebijakan pemerintah itubakal berpengaruh pada operasionalperusahaan kertas dan sawit, khususnyabidang ketenagakerjaan. Karena itu,perlu rumusan solusi terbaik ataskebijakan tesebut. Hasilnya akandijelaskan Apindo Riau kepada publik.(H-1)

Perlu Evaluasi PermenGambut

Senin, 17 April 2017

PEMERINTAH perlu mengevaluasiPeraturan Menteri (Permen)Lingkungan Hidup dan Kehutanan(LHK) Nomor P.17 Tahun 2017.Peraturan itu merevisi peraturan P.12Tahun 2015 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI)perkebunan. Aturan tersebut mestidievaluasi karena mengganggu ekonomi

Apindo Riau Sebut PermenGambut Berdampak Negatifke Ekonomi Riau

Senin,17 April 2017

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) -Asosiasi Pengusaha Indonesiamengkhawatirkan implikasi kurang baikterhadap ekonomi dan ketenagakerjaandi Provinsi Riau akibat penerapanregulasi baru Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan tentang lahangambut untuk hutan tanaman industridan perkebunan.

46

Ia menambahkan, impor bahan bakujuga harus dilakukan secara jeli olehpengusaha karena dikhawatirkanberefek pada kualitas produk dan hargakertas Indonesia. Padalah, iamengatakan Indonesia sudah bisamenguasai 30 persen pangsa kertasfotokopi di Jepang, serta dipasar KoreaSelatan, Malaysia, bahkan AmerikaSerikat.

"Tahun ini harga kertas sudah naiksekitar 30 persen, dan saya tidak mauberandai-andai berapa kenaikannya lagikarena impor bahan baku pasti lebihmahal dan kualitasnya belum sebaikbahan baku kita. Artinya, keunggulanproduk kertas Indonesia jugadipertaruhkan," kata Rusli Tan.

Sementara itu, Ketua AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) RiauWijatmoko Rah Trisno menilai,kebijakan tentang pembangunan HTIdilahan gambut itu bakal berdampakkurang bagus bagi ekonomi daerah,khususnya Riau yang bergantung cukupbesar pada industri kehutanan dankelapa sawit. Karena itu, Apindomelakukan konsolidasi internalterutama kepada anggota yang bergerakdidua sektor itu.

"Kami sedang lakukan konsolidasiinternal anggota Apindo Riau,khususnya perusahaan kertas dan sawityang langsung terdampak permen ini,"katanya.

Apindo Riau akan merumuskan apatindakan selanjutnya dari asosiasi atasregulasi baru tersebut, karena akanberdampak paling besar pada bidangketenagakerjaan.

.

.

daerah yang mayoritas mempunyailahan gambut seperti Riau. AnggotaDPR Firman Subagyo mengatakanpermen tersebut akan berdampak besarbagi daerah yang selama inimengandalkan hasil pengelolaangambut. Riau sebagai daerah yangmempunyai lahan gambut lebih dari 4juta hektare diperkirakan akan terkenadampak ekonomi paling besar.

“Aturan baru ini semakin memberikanketidakpastian usaha bagi industri hutantanaman industri dan sawit di lahangambut,” kata dia, Minggu (16/4).Firman menilai beberapa pasal dalampermen tersebut sangat menggangguinvestasi HTI yang telah dijaminundang-undang (UU), misalnya padapasal 8e ditetapkan perubahan areatanaman pokok menjadi fungsi lindung,yang telah terdapat tanaman pokok padalahan yang memiliki izin usahapemanfaatan hasil hutan kayu(IUPHHK-HTI), tanaman yang sudahada, dapat dipanen satu daur, dan tidakdapat ditanami kembali.

“Seharusnya, regulasi dalam bentukperaturan apa pun tidak bolehmendegradasi UU dan harus memberikepastian hukum bagi pelaku usahayang telah berinvestasi sesuai denganperencanaan masing-masing,’’ ujarnya.Firman menambahkan, jika dipaksakan,aturan perubahan fungsi itu dapatberdampak buruk terhadap iklim usahadan investasi di Indonesia. Apalagi HTImerupakan bisnis berskala global yangmemiliki kontrak-kontrak jangkapanjang. Banyak konsekuensi yangharus ditanggung. Selain berpotensimenimbulkan kredit macet yang akanmengganggu perbankan nasional,penerimaan negara bakal merosotkarena produksi turun. “Ketika tiba-tibatimbul keinginan untuk mengubahfungsi budi daya menjadi lindung,pernahkah terpikir nasib masyarakatyang menggantungkan hidupnya diindustri ini? Bagaimana nasib 1,49 jutatenaga kerja baik langsung maupun taklangsung yang menghidupi lebih dari5,96 juta jiwa. Akan dikemanakan

mereka?” Firman mengingatkan HTImempunyai kontribusi besar baginegara. Tahun lalu, industri ituberkontribusi US$5,01 miliar dalamperolehan devisa nasional.

KonsolidasiKetua Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno mengatakan, atas kebijakan itu,Apindo tengah melakukan konsolidasike dalam khususnya anggota yangbergerak di bidang terdampak. “Kamisedang lakukan konsolidasi internalanggota Apindo Riau, khususnyaperusahaan kertas dan sawit yanglangsung terdampak permen ini,” katadia.

Wijatmoko menjelaskan langkah ituperlu diambil untuk merumuskan apatindakan selanjutnya dari asosiasi atasregulasi baru dalam tata kelola gambutdi Tanah Air.

Secara umum kebijakan pemerintah itubakal berpengaruh pada operasionalperusahaan kertas dan sawit, khususnyabidang ketenagakerjaan. Karena itu,perlu rumusan solusi terbaik ataskebijakan tesebut. Hasilnya akandijelaskan Apindo Riau kepada publik.(H-1)

Perlu Evaluasi PermenGambut

Senin, 17 April 2017

PEMERINTAH perlu mengevaluasiPeraturan Menteri (Permen)Lingkungan Hidup dan Kehutanan(LHK) Nomor P.17 Tahun 2017.Peraturan itu merevisi peraturan P.12Tahun 2015 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI)perkebunan. Aturan tersebut mestidievaluasi karena mengganggu ekonomi

Apindo Riau Sebut PermenGambut Berdampak Negatifke Ekonomi Riau

Senin,17 April 2017

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) -Asosiasi Pengusaha Indonesiamengkhawatirkan implikasi kurang baikterhadap ekonomi dan ketenagakerjaandi Provinsi Riau akibat penerapanregulasi baru Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan tentang lahangambut untuk hutan tanaman industridan perkebunan.

4

Page 8: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

7

Ketua Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno di Pekanbaru, Senin, 17 April2017 mengatakan pihaknya tengahmelakukan konsolidasi ke dalamkhususnya anggota yang bergerak dibidang yang terdampak regulasi baruitu.

"Kami sedang melakukan konsolidasiinternal anggota Apindo Riau,khususnya perusahaan kertas dan sawityang langsung terdampak peraturanmenteri ini," kata Wijatmoko kepadawartawan.

Sebelumnya, Menteri LingkunganHidup dan Kehutanan (LHK) SitiNurbaya pada Februari 2017mengeluarkan aturan pelaksanaanpemulihan ekosistem gambut melaluiempat Peraturan Menteri (Permen)sebagai turunan Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 57 Tahun 2016 tentangPerlindungan dan PengelolaanEkosistem Gambut.

Wijatmoko menjelaskan, secara umumkebijakan tersebut bakal berpengaruhpada operasional perusahaan hutantanaman industi dan kelapa sawit,khususnya pada bidangketenagakerjaan.

Regulasi itu menyulitkan sektorperkebunan di Riau karena sulitmenerapkan salah satu poin peraturanyang mengatur bahwa muka air gambutditetapkan minimal 40 centimeter (0,4meter).

Karena itu, ia menilai perlu rumusansolusi terbaik atas kebijakan ini, danhasil itu akan dijelaskan Apindo Riaukepada publik.

Sebabnya, perekonomian Riau di luarminyak dan gas (Migas) masih sangatditopang oleh sawit sebesar 39,31 %karena sektor pertanian dan industripengolahan, di dalamnya didominasioleh kelapa sawit.

Bahkan, kontribusi sawit lebih besarketimbang sektor pertambangan danpenggalian yang sumbangannya padaProduk Domestik Regional Bruto(PDRB) Riau 2016 mencapai 22,65 %.Dari sektor industri, sebanyak 167 dari219 perusahaan dalam industri makanandi Riau yang menggunakan produksawit, dan telah menyerap 43.395 orangtenaga kerja atau sekitar 70,60 % daritotal tenaga kerja industri besar dansedang.

Kemudian dari kinerja ekspor dari Riau,sekitar 61,47 % ekspor adalah minyakdan lemak nabati, di mana 91,20 %adalah ekspor CPO ke Tiongkok, India,negara-negara ASEAN dan MEE.

Sementara itu, sekitar 46,09 % tenagakerja di Riau terkonsentrasi pada sektorpertanian, perkebunan dan kehutanan.Tenaga kerja dalam industri sawitmayoritas dipenuhi dari dalam negeri,sedangkan jumlah tenaga asing masihterbatas.

Sebelumnya Anggota DPR Komisi IVFirman Subagyo menilai, pemerintahharus meninjau kembali PeraturanMenteri Lingkungan Hidup danKehutanan (LHK) tentang gambutkarena dikhawatirkan menghambatpembangunan daerah yangmengandalkan pengelolaan lahangambut seperti di Sumatera danKalimantan.

Menurut dia, Permen LHK Nomor P.17tahun 2017 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI) kurangkomprehensif karena menghiraukankeseimbangan aspek ekologis, sosialdan ekonomi.

"Aturan baru ini semakin memberikanketidakpastian usaha bagi industri hutantanaman industri dan sawit di lahangambut," katanya saat wartawan dariPekanbaru.

Menurut dia, regulasi dalam bentukperaturan apapun tidakBOLEHmendegradasi Undang-Undang(UU) dan harus memberi kepastianhukum bagi pelaku usaha yang telahberinvestasi sesuai perencanaan masing-masing.

Ia mencontohkan, pada Permen No.P17/2017 disebutkan akan ditetapkanperubahan areal tanaman pokok menjadifungsi lindung, dan yang telah terdapattanaman pokok pada lahan dengan izinusaha pemanfaatan hasil hutan kayu(IUPHHK-HTI), hanya dapat dipanensatu daur dan tidak dapat ditanamikembali.

"Jika aturan perubahan fungsi itudipaksakan, dapat berdampak burukterhadap iklim usaha dan investasi diIndonesia. Apalagi HTI merupakanbisnis berskala global yang memilikikontrak-kontrak jangka panjang.Banyak konsekuensi yang harusditanggung selain berpotensimenimbulkan kredit macet yang akan

mengganggu perbankan nasional,penerimaan negara bakal merosotkarena produksi turun," ujarnya.

Berdasarkan data KementerianPerindustrian, industri pulp dan kertasmenyerap 1,49 juta orang tenaga kerjabaik langsung maupun tindak langsungdan menghidupi lebih dari 5,96 jutaorang. Selain itu, pada 2016 industri itutelah menyumbang dalam perolehandevisa nasional sebesar 5,01 miliardollar AS.

"Ketika tiba-tiba timbul keinginan untukmengubah fungsi budi daya menjadilindung, pernahkah terpikir nasibmasyarakat yang menggantungkanhidupnya di industri ini. Fungsi lindungdan budi daya sama penting.Seharusnya prioritas pemerintahmenjaga fungsi-fungsi lindung yangselama ini terabaikan dan tidakmengganggu investasi yang sudahberjalan," ujar Firman Subagyo.(R02/Okz)

Permen Gambut DinilaiGanggu Investasi IndustriSawit di Riau

Senin, 17 April 2017

PEKANBARU - Pemerintah perlumengevaluasi Peraturan Menteri(Permen) Lingkungan Hidup danKehutanan (LHK) Nomor P.17 tahun2017 yang merevisi peraturan P.12tahun 2015 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI), karenaaturan baru itu akan menggangguekonomi daerah yang mayoritasmempunyai lahan gambut seperti Riau.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia(Apindo) Riau Wijatmoko Rah Trisnomengatakan, atas kebijakan ini,pihaknya tengah melakukan konsolidasike dalam khususnya anggota yangbergerak di bidang terdampak.

57

Ketua Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno di Pekanbaru, Senin, 17 April2017 mengatakan pihaknya tengahmelakukan konsolidasi ke dalamkhususnya anggota yang bergerak dibidang yang terdampak regulasi baruitu.

"Kami sedang melakukan konsolidasiinternal anggota Apindo Riau,khususnya perusahaan kertas dan sawityang langsung terdampak peraturanmenteri ini," kata Wijatmoko kepadawartawan.

Sebelumnya, Menteri LingkunganHidup dan Kehutanan (LHK) SitiNurbaya pada Februari 2017mengeluarkan aturan pelaksanaanpemulihan ekosistem gambut melaluiempat Peraturan Menteri (Permen)sebagai turunan Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 57 Tahun 2016 tentangPerlindungan dan PengelolaanEkosistem Gambut.

Wijatmoko menjelaskan, secara umumkebijakan tersebut bakal berpengaruhpada operasional perusahaan hutantanaman industi dan kelapa sawit,khususnya pada bidangketenagakerjaan.

Regulasi itu menyulitkan sektorperkebunan di Riau karena sulitmenerapkan salah satu poin peraturanyang mengatur bahwa muka air gambutditetapkan minimal 40 centimeter (0,4meter).

Karena itu, ia menilai perlu rumusansolusi terbaik atas kebijakan ini, danhasil itu akan dijelaskan Apindo Riaukepada publik.

Sebabnya, perekonomian Riau di luarminyak dan gas (Migas) masih sangatditopang oleh sawit sebesar 39,31 %karena sektor pertanian dan industripengolahan, di dalamnya didominasioleh kelapa sawit.

Bahkan, kontribusi sawit lebih besarketimbang sektor pertambangan danpenggalian yang sumbangannya padaProduk Domestik Regional Bruto(PDRB) Riau 2016 mencapai 22,65 %.Dari sektor industri, sebanyak 167 dari219 perusahaan dalam industri makanandi Riau yang menggunakan produksawit, dan telah menyerap 43.395 orangtenaga kerja atau sekitar 70,60 % daritotal tenaga kerja industri besar dansedang.

Kemudian dari kinerja ekspor dari Riau,sekitar 61,47 % ekspor adalah minyakdan lemak nabati, di mana 91,20 %adalah ekspor CPO ke Tiongkok, India,negara-negara ASEAN dan MEE.

Sementara itu, sekitar 46,09 % tenagakerja di Riau terkonsentrasi pada sektorpertanian, perkebunan dan kehutanan.Tenaga kerja dalam industri sawitmayoritas dipenuhi dari dalam negeri,sedangkan jumlah tenaga asing masihterbatas.

Sebelumnya Anggota DPR Komisi IVFirman Subagyo menilai, pemerintahharus meninjau kembali PeraturanMenteri Lingkungan Hidup danKehutanan (LHK) tentang gambutkarena dikhawatirkan menghambatpembangunan daerah yangmengandalkan pengelolaan lahangambut seperti di Sumatera danKalimantan.

Menurut dia, Permen LHK Nomor P.17tahun 2017 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI) kurangkomprehensif karena menghiraukankeseimbangan aspek ekologis, sosialdan ekonomi.

"Aturan baru ini semakin memberikanketidakpastian usaha bagi industri hutantanaman industri dan sawit di lahangambut," katanya saat wartawan dariPekanbaru.

Menurut dia, regulasi dalam bentukperaturan apapun tidakBOLEHmendegradasi Undang-Undang(UU) dan harus memberi kepastianhukum bagi pelaku usaha yang telahberinvestasi sesuai perencanaan masing-masing.

Ia mencontohkan, pada Permen No.P17/2017 disebutkan akan ditetapkanperubahan areal tanaman pokok menjadifungsi lindung, dan yang telah terdapattanaman pokok pada lahan dengan izinusaha pemanfaatan hasil hutan kayu(IUPHHK-HTI), hanya dapat dipanensatu daur dan tidak dapat ditanamikembali.

"Jika aturan perubahan fungsi itudipaksakan, dapat berdampak burukterhadap iklim usaha dan investasi diIndonesia. Apalagi HTI merupakanbisnis berskala global yang memilikikontrak-kontrak jangka panjang.Banyak konsekuensi yang harusditanggung selain berpotensimenimbulkan kredit macet yang akan

mengganggu perbankan nasional,penerimaan negara bakal merosotkarena produksi turun," ujarnya.

Berdasarkan data KementerianPerindustrian, industri pulp dan kertasmenyerap 1,49 juta orang tenaga kerjabaik langsung maupun tindak langsungdan menghidupi lebih dari 5,96 jutaorang. Selain itu, pada 2016 industri itutelah menyumbang dalam perolehandevisa nasional sebesar 5,01 miliardollar AS.

"Ketika tiba-tiba timbul keinginan untukmengubah fungsi budi daya menjadilindung, pernahkah terpikir nasibmasyarakat yang menggantungkanhidupnya di industri ini. Fungsi lindungdan budi daya sama penting.Seharusnya prioritas pemerintahmenjaga fungsi-fungsi lindung yangselama ini terabaikan dan tidakmengganggu investasi yang sudahberjalan," ujar Firman Subagyo.(R02/Okz)

Permen Gambut DinilaiGanggu Investasi IndustriSawit di Riau

Senin, 17 April 2017

PEKANBARU - Pemerintah perlumengevaluasi Peraturan Menteri(Permen) Lingkungan Hidup danKehutanan (LHK) Nomor P.17 tahun2017 yang merevisi peraturan P.12tahun 2015 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI), karenaaturan baru itu akan menggangguekonomi daerah yang mayoritasmempunyai lahan gambut seperti Riau.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia(Apindo) Riau Wijatmoko Rah Trisnomengatakan, atas kebijakan ini,pihaknya tengah melakukan konsolidasike dalam khususnya anggota yangbergerak di bidang terdampak.

57

Ketua Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno di Pekanbaru, Senin, 17 April2017 mengatakan pihaknya tengahmelakukan konsolidasi ke dalamkhususnya anggota yang bergerak dibidang yang terdampak regulasi baruitu.

"Kami sedang melakukan konsolidasiinternal anggota Apindo Riau,khususnya perusahaan kertas dan sawityang langsung terdampak peraturanmenteri ini," kata Wijatmoko kepadawartawan.

Sebelumnya, Menteri LingkunganHidup dan Kehutanan (LHK) SitiNurbaya pada Februari 2017mengeluarkan aturan pelaksanaanpemulihan ekosistem gambut melaluiempat Peraturan Menteri (Permen)sebagai turunan Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 57 Tahun 2016 tentangPerlindungan dan PengelolaanEkosistem Gambut.

Wijatmoko menjelaskan, secara umumkebijakan tersebut bakal berpengaruhpada operasional perusahaan hutantanaman industi dan kelapa sawit,khususnya pada bidangketenagakerjaan.

Regulasi itu menyulitkan sektorperkebunan di Riau karena sulitmenerapkan salah satu poin peraturanyang mengatur bahwa muka air gambutditetapkan minimal 40 centimeter (0,4meter).

Karena itu, ia menilai perlu rumusansolusi terbaik atas kebijakan ini, danhasil itu akan dijelaskan Apindo Riaukepada publik.

Sebabnya, perekonomian Riau di luarminyak dan gas (Migas) masih sangatditopang oleh sawit sebesar 39,31 %karena sektor pertanian dan industripengolahan, di dalamnya didominasioleh kelapa sawit.

Bahkan, kontribusi sawit lebih besarketimbang sektor pertambangan danpenggalian yang sumbangannya padaProduk Domestik Regional Bruto(PDRB) Riau 2016 mencapai 22,65 %.Dari sektor industri, sebanyak 167 dari219 perusahaan dalam industri makanandi Riau yang menggunakan produksawit, dan telah menyerap 43.395 orangtenaga kerja atau sekitar 70,60 % daritotal tenaga kerja industri besar dansedang.

Kemudian dari kinerja ekspor dari Riau,sekitar 61,47 % ekspor adalah minyakdan lemak nabati, di mana 91,20 %adalah ekspor CPO ke Tiongkok, India,negara-negara ASEAN dan MEE.

Sementara itu, sekitar 46,09 % tenagakerja di Riau terkonsentrasi pada sektorpertanian, perkebunan dan kehutanan.Tenaga kerja dalam industri sawitmayoritas dipenuhi dari dalam negeri,sedangkan jumlah tenaga asing masihterbatas.

Sebelumnya Anggota DPR Komisi IVFirman Subagyo menilai, pemerintahharus meninjau kembali PeraturanMenteri Lingkungan Hidup danKehutanan (LHK) tentang gambutkarena dikhawatirkan menghambatpembangunan daerah yangmengandalkan pengelolaan lahangambut seperti di Sumatera danKalimantan.

Menurut dia, Permen LHK Nomor P.17tahun 2017 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI) kurangkomprehensif karena menghiraukankeseimbangan aspek ekologis, sosialdan ekonomi.

"Aturan baru ini semakin memberikanketidakpastian usaha bagi industri hutantanaman industri dan sawit di lahangambut," katanya saat wartawan dariPekanbaru.

Menurut dia, regulasi dalam bentukperaturan apapun tidakBOLEHmendegradasi Undang-Undang(UU) dan harus memberi kepastianhukum bagi pelaku usaha yang telahberinvestasi sesuai perencanaan masing-masing.

Ia mencontohkan, pada Permen No.P17/2017 disebutkan akan ditetapkanperubahan areal tanaman pokok menjadifungsi lindung, dan yang telah terdapattanaman pokok pada lahan dengan izinusaha pemanfaatan hasil hutan kayu(IUPHHK-HTI), hanya dapat dipanensatu daur dan tidak dapat ditanamikembali.

"Jika aturan perubahan fungsi itudipaksakan, dapat berdampak burukterhadap iklim usaha dan investasi diIndonesia. Apalagi HTI merupakanbisnis berskala global yang memilikikontrak-kontrak jangka panjang.Banyak konsekuensi yang harusditanggung selain berpotensimenimbulkan kredit macet yang akan

mengganggu perbankan nasional,penerimaan negara bakal merosotkarena produksi turun," ujarnya.

Berdasarkan data KementerianPerindustrian, industri pulp dan kertasmenyerap 1,49 juta orang tenaga kerjabaik langsung maupun tindak langsungdan menghidupi lebih dari 5,96 jutaorang. Selain itu, pada 2016 industri itutelah menyumbang dalam perolehandevisa nasional sebesar 5,01 miliardollar AS.

"Ketika tiba-tiba timbul keinginan untukmengubah fungsi budi daya menjadilindung, pernahkah terpikir nasibmasyarakat yang menggantungkanhidupnya di industri ini. Fungsi lindungdan budi daya sama penting.Seharusnya prioritas pemerintahmenjaga fungsi-fungsi lindung yangselama ini terabaikan dan tidakmengganggu investasi yang sudahberjalan," ujar Firman Subagyo.(R02/Okz)

Permen Gambut DinilaiGanggu Investasi IndustriSawit di Riau

Senin, 17 April 2017

PEKANBARU - Pemerintah perlumengevaluasi Peraturan Menteri(Permen) Lingkungan Hidup danKehutanan (LHK) Nomor P.17 tahun2017 yang merevisi peraturan P.12tahun 2015 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI), karenaaturan baru itu akan menggangguekonomi daerah yang mayoritasmempunyai lahan gambut seperti Riau.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia(Apindo) Riau Wijatmoko Rah Trisnomengatakan, atas kebijakan ini,pihaknya tengah melakukan konsolidasike dalam khususnya anggota yangbergerak di bidang terdampak.

5

Page 9: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

8

UMSP Migas Riau MencapaiRp2,6 Juta

Rabu, 19 April 2017

KBRN, Pekanbaru: Upah Minimum SubSektor Migas (UMSP) Provinsi Riaupada tahun 2017 disepakati sebesar Rp2,6 juta melalaui perundingan bipatriteantara Asosiasi Pengusaha Indonesia(Apindo) Riau dan enam Serikat Buruh(SB).

Hal itu dikatakan oleh Ketua DewanPimpinan Provinsi Apindo ProvinsiRiau, Wijatmoko Rah Trisno kepadaRadio Republik Indonesia, Rabu(19/4/2017).

"Setelah melalui perundingan panjang,akhirnya upah minimum sub sektorMigas Provinsi Riau tahun 2017disepakati Rp 2,6 juta,melalui perundingan bipatrite antaraApindo Riau dan enam serikat buruh diPekanbaru," jelasnya.

Dikatakan, UMSP Migas pada tahun2017 ini, mengalami kenaikan sebesar8,3 persen dari tahun 2016 atau Rp205.015 dari sebelumnya Rp 2.485.000dan ditetapkan kenaikan UMSP Migasyang mulai diberlakukan mulai 1 April2017.

"Serikat pekerja atau serikat buruh danApindo Riau juga akan memberlakukanstruktur dan skala upah tahun 2017sesuai dengan undang-undang," urainya.

Selanjutnya serikat buruh dan serikatburuh sub sektor Migas Riauberkewajiban mengamankan danmensosialisasikan UMSP kepadaseluruh pekerja serta menjaga ketertibandan kelancaran proses produksi sertadisepakati lagi perundingan penetapanupah 2018 mulai dilakukan bulanNovember 2017.

Sementara itu Ketua Umum DPWSerikat Buruh Muslim Indonesia(Sarbumusi) Riau, Umrah HM Thaibmengungkapkan kenaikan sebesar 8,3persen itu hal yang wajar, bahkan sesuaidengan tingkat kebutuhan hidup diProvinsi Riau dan kemampuanperusahaan, namun akan tetapdievaluasi untuk menetapkan UMSPMigas pada tahun 2018.Penetapan itu dilakukan dalam sidangyang dipimpin oleh Sekretaris UmumApindo Riau, Edi Darmawi yang diikutiketua umum DPP Serikat Buruh CahayaIndonesia, Adermi dan Ketua FSBSolidaritas Indonesia Riau, SW Gultom,ketua Serikat Buruh Riau (SBRIi) Riau,Agen Simbolon dan Ketua DPDKonfederasi Serikat Pekerja SeluruhIndonesia (KSPAI) Riau, Jodi Siahaan.(TS/AKS)

"Kami sedang lakukan konsolidasiinternal anggota Apindo Riau,khususnya perusahaan kertas dan sawityang langsung terdampak Permen ini,"kata dia dalam rilisnya, Jakarta, Senin(17/4/2017).

Menurutnya, langkah ini perlu diambiluntuk merumuskan apa tindakanselanjutnya dari asosiasi atas regulasibaru dalam tata kelola gambut di TanahAir. Secara umum, kebijakanpemerintah ini bakal berpengaruh padaoperasional perusahaan kertas dansawit, khususnya bidangketenagakerjaan.

Atas dasar itu, perlu rumusan solusiterbaik atas kebijakan ini, dan hasil ituakan dijelaskan Apindo Riau kepadapublik.

Anggota DPR Firman Subagyomengatakan Peraturan Menteri tersebutakan berdampak besar bagi daerah yangselama ini mengandalkan hasil sumberdaya alam (SDA) dari hasil pengelolaangambut. Riau sebagai daerah yangmempunyai lahan gambut lebih dari 4juta hekare diperkirakan akan terkenadampak ekonomi paling besar.

"Aturan baru ini semakin memberikanketidakpastian usaha bagi industri hutantanaman industri dan sawit di lahangambut," katanya saat dihubungi persdari Pekanbaru, akhir pekan lalu.

Dia menilai, beberapa pasal dalamPermen tersebut sangat menggangguinvestasi Hutan Tanaman Industri (HTI)yang telah dijamin UU. Misalnya, padapasal 8e ditetapkan perubahan arealtanaman pokok menjadi fungsi lindung,yang telah terdapat tanaman pokok padalahan yang memiliki izin usahapemanfaatan hasil hutan kayu(IUPHHK-HTI), tanaman yang sudahada, dapat dipanen satu daur, dan tidakdapat ditanami kembali.

"Seharusnya, regulasi dalam bentukperaturan apapun tidak bolehmendegradasi UU dan harus memberikepastian hukum bagi pelaku usahayang telah berinvetasi sesuai

perencanaan masing-masing," katanya.

Menurut Firman, jika aturan perubahanfungsi itu dipaksakan, dapat berdampakburuk terhadap iklim usaha daninvestasi di Indonesia. Apalagi HTImerupakan bisnis berskala global yangmemiliki kontrak-kontrak jangkapanjang.

Banyak konsekuensi yang harusditanggung. Selain berpotensimenimbulkan kredit macet yang akanmengganggu perbankan nasional,penerimaan negara bakal merosotkarena produksi turun.

"Ketika tiba-tiba timbul keinginan untukmengubah fungsi budidaya menjadilindung, pernahkah terpikir nasibmasyarakat yang menggantungkanhidupnya di industri ini. Bagaimananasib 1,49 juta tenaga kerja baiklangsung maupun tak langsung yangmenghidupi lebih dari 5,96 juta jiwa.Akan dikemanakan mereka?" tuturnya.

Firman mengingatkan, HTI mempunyaikontribusi besar bagi negara. Tahunlalu, industri itu berkontribusi sebesarUSD5,01 miliar dalam perolehan devisanasional. fungsi lindung dan budidayasama penting. Seharusnya prioritaspemerintah menjaga fungsi-fungsilindung yang selama ini terabaikan dantidak mengganggu investasi yang sudahberjalan.

Provinsi Riau merupakan daerahterbesar penghasil sawit di Indonesiadengan luas sekitar 4 juta hektar. Begitujuga dengan sektor HTI. Ada duaperusahaan industri pulp and paper yangmerupakan perusahaan terbesar di AsiaTenggara. (Banda Haruddin Tanjung).

6

Page 10: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

9

Apindo: Permen GambutCiptakan Pengangguran

Jumat, 28 April 2017

INILAHCOM, Pekanbaru - AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo)menegaskan, implementasi regulasigambut untuk hutan tanaman industri(HTI) berpeluang menambangpengangguran 20.790 orang di ProvinsiRiau.

Ketua Apindo Provinsi Riau,Wijatmoko Rah Trisno bilang, sudahwaktunya Peraturan MenteriLingkungan Hidup dan KehutananNo.17/2017 dievaluasi. Kalaudipaksakan, dampaknya ya itu tadi,menambah pengangguran. "Potensipemutusan hubungan kerja atau PHKtidak bisa dihindari," kata Wijatmoko diPekanbaru, Kamis (27/4/2017).

Wijatmoko menyebutkan, potensi PHKterhadap 20.790 orang itu terdiri ataskaryawan langsung sebanyak 3.471orang dan karyawan tidak langsungmencapai 17.319 orang.

Ia mengatakan PHK akan mulai terjadisecara bertahap hingga lima tahun kedepan karena penggunaan pekerjamenurun seiring luas konsesi HTI yangakan berkurang.

Wijatmoko mengungkapkan sekitar 76persen konsesi HTI atau 380.000hektare (Ha) dari total realisasi tanamanpokok seluas 449.980 Ha telah masukdalam peta fungsi ekosistem gambut.Dengan begitu, luas HTI yang tersisahanya 24 persen atau seluas 120.829Ha.

Kemudian, areal untuk tanamankehidupan yang masuk ke dalam fungsiekosistem gambut mencapai 73 persen

Bisa Picu Krisis Ekonomi,Apindo Riau DesakPencabutan Permen Gambut

Jum’at, 28 April 2017

Apindo Riau mendesakpemerintah mencabutPermen LHK terkait lahangambut. Regulasi tersebutdianggap bias dan bisa picukrisis ekonomi.

Riauterkini-PEKANBARU-Pemerintah diminta mencabut PeraturanMenteri Lingkungan Hidup danKehutanan (Permen LHK) Nomor P.17tahun 2017 tentang Pengelolaan LahanGambut yang merupakan revisi P.12tahun 2015 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI). Karenajika Permen LHK tidak dicabutdikhawatirkan akan menimbulkankerawanan ekonomi dan sosial diIndonesia, khususnya Provinsi Riau.

Demikian diungkapkan Ketua AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) RiauWijatmoko Rah Trisno dalamperbincangan dengan beberapawartawan, kemarin (27/4/17).

Menurut dia, DPP Apindo Riauberkeyakinan apabila Permen LHK itutetap berjalan akan dapat berakibatpengurangan kontribusi terhadapPDRB, memangkas pertumbuhanekonomi. Muaranya akan terjadipengurangan pekerja di sektor HTI,kertas dan pulp serta perkebunan sawitsecara besar besaran di Riau.

Rencana aksi demonstrasi pekerja disektor bersangkutan secara besarbesaran telah disampaikan kepada pihakApindo.

Apindo menghimbau bagi serikatpekerja, agar dapat tetap menahan diridan tidak melakukan aksi yang dapatmengganggu iklim investasi yangkondusif.

"Sebagai solusinya, Apindo akanmendiskusikan masalah ini denganGubernur Riau selaku perpanjangantangan Pemerintah pusat di daerah.Kami minta kalau dapat Permen LHKitu dicabut. Jika tidak bisa, minimal,dilakukan revisi," kata Wijatmoko.

atau sekitar 16.000 Ha sehingga hanya7.000 Ha yang tersisa.

"Total areal tanaman pokok HTI dantanaman budi daya di Riau mencapai398.000 hektare, dan lahan gambut ituharus direstorasi dengan biaya yang

ditanggung oleh pengusaha," katanya.Meski dalam Permen No.17/2017terbuka peluang bagi pemegang izin

Meski dalam Permen No.17/2017terbuka peluang bagi pemegang izinkonsesi mengajukan lahan usahapengganti (land swap), namunWijatmoko menilai hingga kinilokasinya tidak jelas.

"Lokasinya tentu harus di tanah mineral,bukan lagi gambut, tapi di Riau sayaragu itu ada. Kalau lokasinya di luarRiau, itu tidak mudah untukmemindahkannya dan justru berdampaknegatif pada daya saing produk,"ujarnya.

Ia mengatakan Apindo Riau kiniberusaha membuka komunikasi denganPemprov Riau untuk mencari solusimasalah ini karena dampaknya jugaakan bermuara pada pendapatan daerah.

"Industri pulp dan kertas selama inimenyumbang sekitar 9,8 persen untukPendapatan Domestik Regional Bruto(PDRB) Riau per tahun," kata dia.

Selain itu, ia juga meminta agar tidakada serikat buruh yang melakukandemonstrasi meski sudah adakegelisahan karena terancam kehilanganpekerjaan. "Tidak ada perusahaan yangingin berlawanan dengan pemerintah,namun kita harapkan kearifanpemerintah untuk melihat dampak darikebijakan ini pada aspek ekonomi,sosial, dan industri," katanya.

Ia menambahkan, regulasi tentanggambut ini tidak hanya berdampak keRiau, melainkan kepada delapan daerahlainnya yang ekonominya bergantungpada komoditas perkebunan sepertikelapa sawit. [tar]

79

Apindo: Permen GambutCiptakan Pengangguran

Jumat, 28 April 2017

INILAHCOM, Pekanbaru - AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo)menegaskan, implementasi regulasigambut untuk hutan tanaman industri(HTI) berpeluang menambangpengangguran 20.790 orang di ProvinsiRiau.

Ketua Apindo Provinsi Riau,Wijatmoko Rah Trisno bilang, sudahwaktunya Peraturan MenteriLingkungan Hidup dan KehutananNo.17/2017 dievaluasi. Kalaudipaksakan, dampaknya ya itu tadi,menambah pengangguran. "Potensipemutusan hubungan kerja atau PHKtidak bisa dihindari," kata Wijatmoko diPekanbaru, Kamis (27/4/2017).

Wijatmoko menyebutkan, potensi PHKterhadap 20.790 orang itu terdiri ataskaryawan langsung sebanyak 3.471orang dan karyawan tidak langsungmencapai 17.319 orang.

Ia mengatakan PHK akan mulai terjadisecara bertahap hingga lima tahun kedepan karena penggunaan pekerjamenurun seiring luas konsesi HTI yangakan berkurang.

Wijatmoko mengungkapkan sekitar 76persen konsesi HTI atau 380.000hektare (Ha) dari total realisasi tanamanpokok seluas 449.980 Ha telah masukdalam peta fungsi ekosistem gambut.Dengan begitu, luas HTI yang tersisahanya 24 persen atau seluas 120.829Ha.

Kemudian, areal untuk tanamankehidupan yang masuk ke dalam fungsiekosistem gambut mencapai 73 persen

Bisa Picu Krisis Ekonomi,Apindo Riau DesakPencabutan Permen Gambut

Jum’at, 28 April 2017

Apindo Riau mendesakpemerintah mencabutPermen LHK terkait lahangambut. Regulasi tersebutdianggap bias dan bisa picukrisis ekonomi.

Riauterkini-PEKANBARU-Pemerintah diminta mencabut PeraturanMenteri Lingkungan Hidup danKehutanan (Permen LHK) Nomor P.17tahun 2017 tentang Pengelolaan LahanGambut yang merupakan revisi P.12tahun 2015 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI). Karenajika Permen LHK tidak dicabutdikhawatirkan akan menimbulkankerawanan ekonomi dan sosial diIndonesia, khususnya Provinsi Riau.

Demikian diungkapkan Ketua AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) RiauWijatmoko Rah Trisno dalamperbincangan dengan beberapawartawan, kemarin (27/4/17).

Menurut dia, DPP Apindo Riauberkeyakinan apabila Permen LHK itutetap berjalan akan dapat berakibatpengurangan kontribusi terhadapPDRB, memangkas pertumbuhanekonomi. Muaranya akan terjadipengurangan pekerja di sektor HTI,kertas dan pulp serta perkebunan sawitsecara besar besaran di Riau.

Rencana aksi demonstrasi pekerja disektor bersangkutan secara besarbesaran telah disampaikan kepada pihakApindo.

Apindo menghimbau bagi serikatpekerja, agar dapat tetap menahan diridan tidak melakukan aksi yang dapatmengganggu iklim investasi yangkondusif.

"Sebagai solusinya, Apindo akanmendiskusikan masalah ini denganGubernur Riau selaku perpanjangantangan Pemerintah pusat di daerah.Kami minta kalau dapat Permen LHKitu dicabut. Jika tidak bisa, minimal,dilakukan revisi," kata Wijatmoko.

atau sekitar 16.000 Ha sehingga hanya7.000 Ha yang tersisa.

"Total areal tanaman pokok HTI dantanaman budi daya di Riau mencapai398.000 hektare, dan lahan gambut ituharus direstorasi dengan biaya yang

ditanggung oleh pengusaha," katanya.Meski dalam Permen No.17/2017terbuka peluang bagi pemegang izin

Meski dalam Permen No.17/2017terbuka peluang bagi pemegang izinkonsesi mengajukan lahan usahapengganti (land swap), namunWijatmoko menilai hingga kinilokasinya tidak jelas.

"Lokasinya tentu harus di tanah mineral,bukan lagi gambut, tapi di Riau sayaragu itu ada. Kalau lokasinya di luarRiau, itu tidak mudah untukmemindahkannya dan justru berdampaknegatif pada daya saing produk,"ujarnya.

Ia mengatakan Apindo Riau kiniberusaha membuka komunikasi denganPemprov Riau untuk mencari solusimasalah ini karena dampaknya jugaakan bermuara pada pendapatan daerah.

"Industri pulp dan kertas selama inimenyumbang sekitar 9,8 persen untukPendapatan Domestik Regional Bruto(PDRB) Riau per tahun," kata dia.

Selain itu, ia juga meminta agar tidakada serikat buruh yang melakukandemonstrasi meski sudah adakegelisahan karena terancam kehilanganpekerjaan. "Tidak ada perusahaan yangingin berlawanan dengan pemerintah,namun kita harapkan kearifanpemerintah untuk melihat dampak darikebijakan ini pada aspek ekonomi,sosial, dan industri," katanya.

Ia menambahkan, regulasi tentanggambut ini tidak hanya berdampak keRiau, melainkan kepada delapan daerahlainnya yang ekonominya bergantungpada komoditas perkebunan sepertikelapa sawit. [tar]

79

Apindo: Permen GambutCiptakan Pengangguran

Jumat, 28 April 2017

INILAHCOM, Pekanbaru - AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo)menegaskan, implementasi regulasigambut untuk hutan tanaman industri(HTI) berpeluang menambangpengangguran 20.790 orang di ProvinsiRiau.

Ketua Apindo Provinsi Riau,Wijatmoko Rah Trisno bilang, sudahwaktunya Peraturan MenteriLingkungan Hidup dan KehutananNo.17/2017 dievaluasi. Kalaudipaksakan, dampaknya ya itu tadi,menambah pengangguran. "Potensipemutusan hubungan kerja atau PHKtidak bisa dihindari," kata Wijatmoko diPekanbaru, Kamis (27/4/2017).

Wijatmoko menyebutkan, potensi PHKterhadap 20.790 orang itu terdiri ataskaryawan langsung sebanyak 3.471orang dan karyawan tidak langsungmencapai 17.319 orang.

Ia mengatakan PHK akan mulai terjadisecara bertahap hingga lima tahun kedepan karena penggunaan pekerjamenurun seiring luas konsesi HTI yangakan berkurang.

Wijatmoko mengungkapkan sekitar 76persen konsesi HTI atau 380.000hektare (Ha) dari total realisasi tanamanpokok seluas 449.980 Ha telah masukdalam peta fungsi ekosistem gambut.Dengan begitu, luas HTI yang tersisahanya 24 persen atau seluas 120.829Ha.

Kemudian, areal untuk tanamankehidupan yang masuk ke dalam fungsiekosistem gambut mencapai 73 persen

Bisa Picu Krisis Ekonomi,Apindo Riau DesakPencabutan Permen Gambut

Jum’at, 28 April 2017

Apindo Riau mendesakpemerintah mencabutPermen LHK terkait lahangambut. Regulasi tersebutdianggap bias dan bisa picukrisis ekonomi.

Riauterkini-PEKANBARU-Pemerintah diminta mencabut PeraturanMenteri Lingkungan Hidup danKehutanan (Permen LHK) Nomor P.17tahun 2017 tentang Pengelolaan LahanGambut yang merupakan revisi P.12tahun 2015 tentang PembangunanHutan Tanaman Industri (HTI). Karenajika Permen LHK tidak dicabutdikhawatirkan akan menimbulkankerawanan ekonomi dan sosial diIndonesia, khususnya Provinsi Riau.

Demikian diungkapkan Ketua AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) RiauWijatmoko Rah Trisno dalamperbincangan dengan beberapawartawan, kemarin (27/4/17).

Menurut dia, DPP Apindo Riauberkeyakinan apabila Permen LHK itutetap berjalan akan dapat berakibatpengurangan kontribusi terhadapPDRB, memangkas pertumbuhanekonomi. Muaranya akan terjadipengurangan pekerja di sektor HTI,kertas dan pulp serta perkebunan sawitsecara besar besaran di Riau.

Rencana aksi demonstrasi pekerja disektor bersangkutan secara besarbesaran telah disampaikan kepada pihakApindo.

Apindo menghimbau bagi serikatpekerja, agar dapat tetap menahan diridan tidak melakukan aksi yang dapatmengganggu iklim investasi yangkondusif.

"Sebagai solusinya, Apindo akanmendiskusikan masalah ini denganGubernur Riau selaku perpanjangantangan Pemerintah pusat di daerah.Kami minta kalau dapat Permen LHKitu dicabut. Jika tidak bisa, minimal,dilakukan revisi," kata Wijatmoko.

atau sekitar 16.000 Ha sehingga hanya7.000 Ha yang tersisa.

"Total areal tanaman pokok HTI dantanaman budi daya di Riau mencapai398.000 hektare, dan lahan gambut ituharus direstorasi dengan biaya yang

ditanggung oleh pengusaha," katanya.Meski dalam Permen No.17/2017terbuka peluang bagi pemegang izin

Meski dalam Permen No.17/2017terbuka peluang bagi pemegang izinkonsesi mengajukan lahan usahapengganti (land swap), namunWijatmoko menilai hingga kinilokasinya tidak jelas.

"Lokasinya tentu harus di tanah mineral,bukan lagi gambut, tapi di Riau sayaragu itu ada. Kalau lokasinya di luarRiau, itu tidak mudah untukmemindahkannya dan justru berdampaknegatif pada daya saing produk,"ujarnya.

Ia mengatakan Apindo Riau kiniberusaha membuka komunikasi denganPemprov Riau untuk mencari solusimasalah ini karena dampaknya jugaakan bermuara pada pendapatan daerah.

"Industri pulp dan kertas selama inimenyumbang sekitar 9,8 persen untukPendapatan Domestik Regional Bruto(PDRB) Riau per tahun," kata dia.

Selain itu, ia juga meminta agar tidakada serikat buruh yang melakukandemonstrasi meski sudah adakegelisahan karena terancam kehilanganpekerjaan. "Tidak ada perusahaan yangingin berlawanan dengan pemerintah,namun kita harapkan kearifanpemerintah untuk melihat dampak darikebijakan ini pada aspek ekonomi,sosial, dan industri," katanya.

Ia menambahkan, regulasi tentanggambut ini tidak hanya berdampak keRiau, melainkan kepada delapan daerahlainnya yang ekonominya bergantungpada komoditas perkebunan sepertikelapa sawit. [tar]

7

Page 11: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

10

Sabtu, 29 April 2017

Ditambahkannya, Apindo akansenantiasa kolaboratif kepada peraturanyang ditetapkan oleh pemerintah.Pihaknya yakin pemerintah sangatserius mempertimbangkan dampak yangakan terjadi dengan dikeluarkannyaperaturan tersebut.

"Kami mengajak para pemangkukepentingan pembuat kebijakan, sertapara pihak terkait lainnya agar dapatlebih mendiskusikan bersama-samaguna mencapai penyelesaian terbaik,"ucapnya.

Sehingga hasilnya nanti dapat manfaatbagi industri, memberi berkah bagipekerja dan masyarakat dilingkungannya.***(son)

“Prinsipnya, perusahaan-perusahaananggota kami, kooperatif padapemerintah, dan kami bersediamembicarakan semua aspek untukmencari solusi bersama,” kataWijatmoko.

Pemberlakuan paket regulasi barutentang gambut, tersebut menurutWijatmoko tidak hanya berdampak bagipengusaha.

“Itu kan juga berdampak pada pekerjakita, kalau kita tidak bisa berproduksi.Ujungnya kalau terjadi PHK, bisamenimbulkan kerawanan sosial yangjadi persoalan negara juga,” imbuhnya.Perusahaan pemegang IUPHHK-HTI,juga banyak yang bekerja sama dengankoperasi-koperasi. Artinya dampakaturan ini tidak hanya akan dirasakanperusahaan besar, tapi juga pengusaha-pengusaha kecil dan masyarakat.

Wijatmoko mengatakan, dirinya sudahmenerima keluhan dari serikat-serikatpekerja yang mempertanyakan sikappengusaha terkait aturan tersebut.Wijatmoko mengaku berusaha meredamkeresahan pekerja, agar jangan sampaiada tindakan yang kontraproduktif.

Dalam waktu dekat, Apindo akanberkomunikasi dengan jajaranpemangku kepentingan di Riau,termasuk Gubernur Riau, untukmenyampaikan keluhan dan mencarijalan keluar bersama yang bisadiperjuangkan.

Sebelumnya, Dirjen Pengendalian DASdan Hutan Lindung, Kemen LHK,Hilman Nugroho menyatakan,pengusaha tidak perlu takut padaPermen P.17/2017, karena ada win-winsolution berupa Land Swap, yang aturanteknisnya sedang disusun denganPermen baru. Hal tersebut disampaikanHilman saat menghadiri sebuah acara diUniversitas Indonesia, Depok, Rabu(26/4)

Pada pasal 8G Permen LHK P.17berbunyi; Pemegang IUPHHK-HTIyang areal kerjanya di atas atau samadengan 40 persen ditetapkan menjadiEkosistem Gambut dengan fungsilindung dapat mengajukan areal lahanusaha pengganti (land swap) yang diaturdengan Peraturan Menteri.[wid]

20.790 Pekerja di RiauTerancam PHK AkibatRegulasi Gambut

Sabtu, 29 April 2017

PEKANBARU - Ribuan tenaga kerjaProvinsi Riau yang selama iniberkecimpung di sektor hutan tanamanindustri (HTI) terancam akandirumahkan. Ini menyusul keluarnyaPeraturan Menteri Lingkungan Hidupdan Kehutanan No.17/2017, dimanadalam Permen sebagai turunanPeraturan Pemerintah (PP) Nomor 57Tahun 2016 tentang Perlindungan danPengelolaan Ekosistem Gambut.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia(Apindo) Provinsi Riau, WijatmokoRah Trisno mengatakan jika Permen ituditerapkan, maka akan berimplikasidengan pemutusan tenaga kerja hingga20.790 orang di Riau.

"PHK masal di sektar HTI tidak bisadihindari jika Permen gambut itu benar-benar diterapkan. Di sektor industri HTIdiperkirakan akan ada PHK 17.319karyawan kontrak dan 3.471 karyawanlangsung yang juga kena imbasnya,"ucap Wijatmoko di Pekanbaru Sabtu(29/4/2017).

Menteri LHK, Siti Nurbaya padaFebruari 2017 mengeluarkan aturanpelaksanaan pemulihan ekosistemgambut melalui empat Permen sebagaiturunan Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 57 Tahun 2016. Salah satupoinnya adalah Permen No. P.17/2017tentang Pembangunan Hutan TanamanIndustri.

Dalam aturan itu, lanjut Wijatmoko,terdapat konsesi HTI yang dinyatakanmasuk dalam kawasan hutan denganfungsi ekosistem gambut, sehinggaperusahaan selaku pemegang izin harusmerevisi rencana kerja usaha (RKU)paling lambat 30 hari setelah menerimapeta fungsi ekosistem gambut.

Dimana Konsesi yang masuk dalamfungsi ekosistem gambut dan sudah adatanaman industri, hanya dapat dipanensatu daur dan tidak boleh ditanamikembali karena wajib dilakukanpemulihan.

"Dengan hal ini maka PHK akan mulaiterjadi secara bertahap hingga limatahun ke depan karena penggunaan

Pengusaha: Tukar GulingLahan pada Permen LHKP.17/2017 Bukan Solusi

Sabtu, 29 April 2017

Bisnis Syariah – Tukar guling (landswap) yang dijanjikan dalam PeraturanMenteri Lingkungan Hidup nomor P.17tahun 2017, dianggap bukanlah sebuahsolusi yang baik.

“Pertanyaannya land swap itu apamasih ada lahannya di Riau? Kalau landswap itu di luar Pulau Sumatra, itumengakibatkan produksi biaya tinggi,karena biaya transportasi. Ujungnya ituakan membuat daya saing produk kitarendah,” ujar Ketua Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Riau, WijatmokoRah Trisno melalui sambungan telepon.

Karena itu, Apindo Riau memintaPermen tersebut dikaji ulang secarajernih dengan memperhatikan dampak-dampaknya.

810

Sabtu, 29 April 2017

Ditambahkannya, Apindo akansenantiasa kolaboratif kepada peraturanyang ditetapkan oleh pemerintah.Pihaknya yakin pemerintah sangatserius mempertimbangkan dampak yangakan terjadi dengan dikeluarkannyaperaturan tersebut.

"Kami mengajak para pemangkukepentingan pembuat kebijakan, sertapara pihak terkait lainnya agar dapatlebih mendiskusikan bersama-samaguna mencapai penyelesaian terbaik,"ucapnya.

Sehingga hasilnya nanti dapat manfaatbagi industri, memberi berkah bagipekerja dan masyarakat dilingkungannya.***(son)

“Prinsipnya, perusahaan-perusahaananggota kami, kooperatif padapemerintah, dan kami bersediamembicarakan semua aspek untukmencari solusi bersama,” kataWijatmoko.

Pemberlakuan paket regulasi barutentang gambut, tersebut menurutWijatmoko tidak hanya berdampak bagipengusaha.

“Itu kan juga berdampak pada pekerjakita, kalau kita tidak bisa berproduksi.Ujungnya kalau terjadi PHK, bisamenimbulkan kerawanan sosial yangjadi persoalan negara juga,” imbuhnya.Perusahaan pemegang IUPHHK-HTI,juga banyak yang bekerja sama dengankoperasi-koperasi. Artinya dampakaturan ini tidak hanya akan dirasakanperusahaan besar, tapi juga pengusaha-pengusaha kecil dan masyarakat.

Wijatmoko mengatakan, dirinya sudahmenerima keluhan dari serikat-serikatpekerja yang mempertanyakan sikappengusaha terkait aturan tersebut.Wijatmoko mengaku berusaha meredamkeresahan pekerja, agar jangan sampaiada tindakan yang kontraproduktif.

Dalam waktu dekat, Apindo akanberkomunikasi dengan jajaranpemangku kepentingan di Riau,termasuk Gubernur Riau, untukmenyampaikan keluhan dan mencarijalan keluar bersama yang bisadiperjuangkan.

Sebelumnya, Dirjen Pengendalian DASdan Hutan Lindung, Kemen LHK,Hilman Nugroho menyatakan,pengusaha tidak perlu takut padaPermen P.17/2017, karena ada win-winsolution berupa Land Swap, yang aturanteknisnya sedang disusun denganPermen baru. Hal tersebut disampaikanHilman saat menghadiri sebuah acara diUniversitas Indonesia, Depok, Rabu(26/4)

Pada pasal 8G Permen LHK P.17berbunyi; Pemegang IUPHHK-HTIyang areal kerjanya di atas atau samadengan 40 persen ditetapkan menjadiEkosistem Gambut dengan fungsilindung dapat mengajukan areal lahanusaha pengganti (land swap) yang diaturdengan Peraturan Menteri.[wid]

20.790 Pekerja di RiauTerancam PHK AkibatRegulasi Gambut

Sabtu, 29 April 2017

PEKANBARU - Ribuan tenaga kerjaProvinsi Riau yang selama iniberkecimpung di sektor hutan tanamanindustri (HTI) terancam akandirumahkan. Ini menyusul keluarnyaPeraturan Menteri Lingkungan Hidupdan Kehutanan No.17/2017, dimanadalam Permen sebagai turunanPeraturan Pemerintah (PP) Nomor 57Tahun 2016 tentang Perlindungan danPengelolaan Ekosistem Gambut.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia(Apindo) Provinsi Riau, WijatmokoRah Trisno mengatakan jika Permen ituditerapkan, maka akan berimplikasidengan pemutusan tenaga kerja hingga20.790 orang di Riau.

"PHK masal di sektar HTI tidak bisadihindari jika Permen gambut itu benar-benar diterapkan. Di sektor industri HTIdiperkirakan akan ada PHK 17.319karyawan kontrak dan 3.471 karyawanlangsung yang juga kena imbasnya,"ucap Wijatmoko di Pekanbaru Sabtu(29/4/2017).

Menteri LHK, Siti Nurbaya padaFebruari 2017 mengeluarkan aturanpelaksanaan pemulihan ekosistemgambut melalui empat Permen sebagaiturunan Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 57 Tahun 2016. Salah satupoinnya adalah Permen No. P.17/2017tentang Pembangunan Hutan TanamanIndustri.

Dalam aturan itu, lanjut Wijatmoko,terdapat konsesi HTI yang dinyatakanmasuk dalam kawasan hutan denganfungsi ekosistem gambut, sehinggaperusahaan selaku pemegang izin harusmerevisi rencana kerja usaha (RKU)paling lambat 30 hari setelah menerimapeta fungsi ekosistem gambut.

Dimana Konsesi yang masuk dalamfungsi ekosistem gambut dan sudah adatanaman industri, hanya dapat dipanensatu daur dan tidak boleh ditanamikembali karena wajib dilakukanpemulihan.

"Dengan hal ini maka PHK akan mulaiterjadi secara bertahap hingga limatahun ke depan karena penggunaan

Pengusaha: Tukar GulingLahan pada Permen LHKP.17/2017 Bukan Solusi

Sabtu, 29 April 2017

Bisnis Syariah – Tukar guling (landswap) yang dijanjikan dalam PeraturanMenteri Lingkungan Hidup nomor P.17tahun 2017, dianggap bukanlah sebuahsolusi yang baik.

“Pertanyaannya land swap itu apamasih ada lahannya di Riau? Kalau landswap itu di luar Pulau Sumatra, itumengakibatkan produksi biaya tinggi,karena biaya transportasi. Ujungnya ituakan membuat daya saing produk kitarendah,” ujar Ketua Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Riau, WijatmokoRah Trisno melalui sambungan telepon.

Karena itu, Apindo Riau memintaPermen tersebut dikaji ulang secarajernih dengan memperhatikan dampak-dampaknya.

810

Sabtu, 29 April 2017

Ditambahkannya, Apindo akansenantiasa kolaboratif kepada peraturanyang ditetapkan oleh pemerintah.Pihaknya yakin pemerintah sangatserius mempertimbangkan dampak yangakan terjadi dengan dikeluarkannyaperaturan tersebut.

"Kami mengajak para pemangkukepentingan pembuat kebijakan, sertapara pihak terkait lainnya agar dapatlebih mendiskusikan bersama-samaguna mencapai penyelesaian terbaik,"ucapnya.

Sehingga hasilnya nanti dapat manfaatbagi industri, memberi berkah bagipekerja dan masyarakat dilingkungannya.***(son)

“Prinsipnya, perusahaan-perusahaananggota kami, kooperatif padapemerintah, dan kami bersediamembicarakan semua aspek untukmencari solusi bersama,” kataWijatmoko.

Pemberlakuan paket regulasi barutentang gambut, tersebut menurutWijatmoko tidak hanya berdampak bagipengusaha.

“Itu kan juga berdampak pada pekerjakita, kalau kita tidak bisa berproduksi.Ujungnya kalau terjadi PHK, bisamenimbulkan kerawanan sosial yangjadi persoalan negara juga,” imbuhnya.Perusahaan pemegang IUPHHK-HTI,juga banyak yang bekerja sama dengankoperasi-koperasi. Artinya dampakaturan ini tidak hanya akan dirasakanperusahaan besar, tapi juga pengusaha-pengusaha kecil dan masyarakat.

Wijatmoko mengatakan, dirinya sudahmenerima keluhan dari serikat-serikatpekerja yang mempertanyakan sikappengusaha terkait aturan tersebut.Wijatmoko mengaku berusaha meredamkeresahan pekerja, agar jangan sampaiada tindakan yang kontraproduktif.

Dalam waktu dekat, Apindo akanberkomunikasi dengan jajaranpemangku kepentingan di Riau,termasuk Gubernur Riau, untukmenyampaikan keluhan dan mencarijalan keluar bersama yang bisadiperjuangkan.

Sebelumnya, Dirjen Pengendalian DASdan Hutan Lindung, Kemen LHK,Hilman Nugroho menyatakan,pengusaha tidak perlu takut padaPermen P.17/2017, karena ada win-winsolution berupa Land Swap, yang aturanteknisnya sedang disusun denganPermen baru. Hal tersebut disampaikanHilman saat menghadiri sebuah acara diUniversitas Indonesia, Depok, Rabu(26/4)

Pada pasal 8G Permen LHK P.17berbunyi; Pemegang IUPHHK-HTIyang areal kerjanya di atas atau samadengan 40 persen ditetapkan menjadiEkosistem Gambut dengan fungsilindung dapat mengajukan areal lahanusaha pengganti (land swap) yang diaturdengan Peraturan Menteri.[wid]

20.790 Pekerja di RiauTerancam PHK AkibatRegulasi Gambut

Sabtu, 29 April 2017

PEKANBARU - Ribuan tenaga kerjaProvinsi Riau yang selama iniberkecimpung di sektor hutan tanamanindustri (HTI) terancam akandirumahkan. Ini menyusul keluarnyaPeraturan Menteri Lingkungan Hidupdan Kehutanan No.17/2017, dimanadalam Permen sebagai turunanPeraturan Pemerintah (PP) Nomor 57Tahun 2016 tentang Perlindungan danPengelolaan Ekosistem Gambut.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia(Apindo) Provinsi Riau, WijatmokoRah Trisno mengatakan jika Permen ituditerapkan, maka akan berimplikasidengan pemutusan tenaga kerja hingga20.790 orang di Riau.

"PHK masal di sektar HTI tidak bisadihindari jika Permen gambut itu benar-benar diterapkan. Di sektor industri HTIdiperkirakan akan ada PHK 17.319karyawan kontrak dan 3.471 karyawanlangsung yang juga kena imbasnya,"ucap Wijatmoko di Pekanbaru Sabtu(29/4/2017).

Menteri LHK, Siti Nurbaya padaFebruari 2017 mengeluarkan aturanpelaksanaan pemulihan ekosistemgambut melalui empat Permen sebagaiturunan Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 57 Tahun 2016. Salah satupoinnya adalah Permen No. P.17/2017tentang Pembangunan Hutan TanamanIndustri.

Dalam aturan itu, lanjut Wijatmoko,terdapat konsesi HTI yang dinyatakanmasuk dalam kawasan hutan denganfungsi ekosistem gambut, sehinggaperusahaan selaku pemegang izin harusmerevisi rencana kerja usaha (RKU)paling lambat 30 hari setelah menerimapeta fungsi ekosistem gambut.

Dimana Konsesi yang masuk dalamfungsi ekosistem gambut dan sudah adatanaman industri, hanya dapat dipanensatu daur dan tidak boleh ditanamikembali karena wajib dilakukanpemulihan.

"Dengan hal ini maka PHK akan mulaiterjadi secara bertahap hingga limatahun ke depan karena penggunaan

Pengusaha: Tukar GulingLahan pada Permen LHKP.17/2017 Bukan Solusi

Sabtu, 29 April 2017

Bisnis Syariah – Tukar guling (landswap) yang dijanjikan dalam PeraturanMenteri Lingkungan Hidup nomor P.17tahun 2017, dianggap bukanlah sebuahsolusi yang baik.

“Pertanyaannya land swap itu apamasih ada lahannya di Riau? Kalau landswap itu di luar Pulau Sumatra, itumengakibatkan produksi biaya tinggi,karena biaya transportasi. Ujungnya ituakan membuat daya saing produk kitarendah,” ujar Ketua Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) Riau, WijatmokoRah Trisno melalui sambungan telepon.

Karena itu, Apindo Riau memintaPermen tersebut dikaji ulang secarajernih dengan memperhatikan dampak-dampaknya.

8

Page 12: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

11

pekerja menurun seiring luas konsesiHTI yang akan berkurang," ungkapnya.

Menteri LHK, Siti Nurbaya padaFebruari 2017 mengeluarkan aturanpelaksanaan pemulihan ekosistemgambut melalui empat Permen sebagaiturunan Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 57 Tahun 2016. Salah satupoinnya adalah Permen No. P.17/2017tentang Pembangunan Hutan TanamanIndustri.

Dalam aturan itu, lanjut Wijatmoko,terdapat konsesi HTI yang dinyatakanmasuk dalam kawasan hutan denganfungsi ekosistem gambut, sehinggaperusahaan selaku pemegang izin harusmerevisi rencana kerja usaha (RKU)paling lambat 30 hari setelah menerimapeta fungsi ekosistem gambut.

Dimana Konsesi yang masuk dalamfungsi ekosistem gambut dan sudah adatanaman industri, hanya dapat dipanensatu daur dan tidak boleh ditanamikembali karena wajib dilakukanpemulihan.

"Dengan hal ini maka PHK akan mulaiterjadi secara bertahap hingga limatahun ke depan karena penggunaanpekerja menurun seiring luas konsesiHTI yang akan berkurang," ungkapnya.

Apindo Minta Gubernur RiauAmbil Sikap soal RegulasiGambut

Jumat, 7 Juli 2017

TRIBUNNEWS.COM,PEKANBARU - Gubernur RiauArsyadjuliandi Rachman dimintamengambil sikap terkait peraturanmenteri lingkungan hidup dankehutanan nomor 17 tahun 2017 yangdinilai akan memberatkan dunia usahasektor hutan tanaman industri diwilayah tersebut.

"Kita ingin Gubernur Riau melakukanapa yang telah dilakukan GubernurKalimantan Barat dengan mengirimkansurat ke Presiden Joko Widodo terkaitregulasi tersebut," kata SekretarisAsosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Riau, Elwan Jumandri kepada Antara diPekanbaru, Kamis.

Namun, dia meminta Andi, sapaanakrab Gubernur Riau dapat berbuatlebih seperti yang dilakukan olehCornelis, Gubernur Kalimantan Barat.Dia mengatakan saat ini seluruh elemenbaik pengusaha, pekerja, maupunmasyarakat yang menggantungkanhidup dari sektor tersebut resah denganPermen LHK nomor 17 tahun 2017.

Untuk itu, Apindo bersama sejumlahorganisasi lain membentuk ForumPerjuangan Ekonomi dan SosialGambut Riau (FPESGR). Diantaraorganisasi yang tergabung dalam forumitu adalah Asosiasi Pengusaha HutanIndonesia (APHI), GabunganPengusaha Kelapa Sawit Indonesia(GAPKI), Asosiasi Petani Kelapa SawitIndonesia (Apkasindo), Serikat PekerjaSeluruh Indonesia (SPSI) serta sejumlahorganisasi lainnya.

Melalui forum itu, dalam waktu dekatmereka akan bertemu dengan Andi gunamembahas dampak implementasiregulasi tersebut.

"Kita telah kirim surat ke GubernurRiau untuk audiensi pada 12 Julimendatang (pekan depan)," urainya.

Dia mengatakan melalui pertemuantersebut diharapkan dapat memastikanbahwa aspirasi mereka diterima olehpemerintah pusat.

"Menurut kami Permen tidak bisaditerapkan, kalau diterapkan harus adalahan pengganti yang jelas. selain itujangan satu kali periode panen agarindustri tidak terganggu," ujarnya.

Selain melakukan audiensi denganGubernur Riau, melalui FPESGR jugaakan berusaha untuk menemui MenteriLHK, Siti Nurbaya. Saat ini, iamengatakan upaya pertemuan denganSiti Nurbaya sedang dijembatani olehInstiawati Ayus, salah seorang anggotaDPD RI asal Provinsi Riau.

"Mudah-mudahan secepatnya. MungkinAgustus mendatang sudah terlaksana,"ujarnya.

Permen LHK P.17 tahun 2017 tentangPembangunan Hutan Tanaman Industrimerupakan salah satu dari aturanoperasional dari PP nomor 57/2016tentang perubahan atas PP nomor71/2014 tentang perlindungan danpengelolaan ekosistem gambut.

Peraturan baru ini menuai banyak kritikkarena dianggap merugikan dunia usahadan investasi karena pengusaha hutantanaman industri dan kelapa sawitberpotensi kehilangan areal garapan.Akibatnya, dikhawatirkan akan terjadipengurangan pekerja secara besar-besaran.

Apindo Minta AturanRestorasi Gambut DikajiUlang

Kamis, 13 Juli 2017

Merdeka.com - Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) memintapemerintah untuk mengkaji ulangPeraturan Menteri Lingkungan Hidupdan Kehutanan Nomor 17 tahun 2017tentang Pembangunan Hutan TanamanIndustri. Aturan ini dinilai akanmemberatkan dunia usaha sektor hutantanaman industri di wilayah RI.

"Kita ingin Pemda Riau melakukan apayang telah dilakukan GubernurKalimantan Barat dengan mengirimkansurat ke Presiden Joko Widodo terkaitregulasi tersebut," ujar SekretarisAsosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Riau, Elwan Jumandri dalamketerangannya, Kamis (13/7).

Elwan mengatakan sejauh ini GubernurRiau Arsyadjuliandi Rachman telahbertemu dan secara lisan jugamenyampaikan akan membantu jalankeluar terkait regulasi tersebut kepadaApindo. Namun, dia meminta Andi,

911

pekerja menurun seiring luas konsesiHTI yang akan berkurang," ungkapnya.

Menteri LHK, Siti Nurbaya padaFebruari 2017 mengeluarkan aturanpelaksanaan pemulihan ekosistemgambut melalui empat Permen sebagaiturunan Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 57 Tahun 2016. Salah satupoinnya adalah Permen No. P.17/2017tentang Pembangunan Hutan TanamanIndustri.

Dalam aturan itu, lanjut Wijatmoko,terdapat konsesi HTI yang dinyatakanmasuk dalam kawasan hutan denganfungsi ekosistem gambut, sehinggaperusahaan selaku pemegang izin harusmerevisi rencana kerja usaha (RKU)paling lambat 30 hari setelah menerimapeta fungsi ekosistem gambut.

Dimana Konsesi yang masuk dalamfungsi ekosistem gambut dan sudah adatanaman industri, hanya dapat dipanensatu daur dan tidak boleh ditanamikembali karena wajib dilakukanpemulihan.

"Dengan hal ini maka PHK akan mulaiterjadi secara bertahap hingga limatahun ke depan karena penggunaanpekerja menurun seiring luas konsesiHTI yang akan berkurang," ungkapnya.

Apindo Minta Gubernur RiauAmbil Sikap soal RegulasiGambut

Jumat, 7 Juli 2017

TRIBUNNEWS.COM,PEKANBARU - Gubernur RiauArsyadjuliandi Rachman dimintamengambil sikap terkait peraturanmenteri lingkungan hidup dankehutanan nomor 17 tahun 2017 yangdinilai akan memberatkan dunia usahasektor hutan tanaman industri diwilayah tersebut.

"Kita ingin Gubernur Riau melakukanapa yang telah dilakukan GubernurKalimantan Barat dengan mengirimkansurat ke Presiden Joko Widodo terkaitregulasi tersebut," kata SekretarisAsosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Riau, Elwan Jumandri kepada Antara diPekanbaru, Kamis.

Namun, dia meminta Andi, sapaanakrab Gubernur Riau dapat berbuatlebih seperti yang dilakukan olehCornelis, Gubernur Kalimantan Barat.Dia mengatakan saat ini seluruh elemenbaik pengusaha, pekerja, maupunmasyarakat yang menggantungkanhidup dari sektor tersebut resah denganPermen LHK nomor 17 tahun 2017.

Untuk itu, Apindo bersama sejumlahorganisasi lain membentuk ForumPerjuangan Ekonomi dan SosialGambut Riau (FPESGR). Diantaraorganisasi yang tergabung dalam forumitu adalah Asosiasi Pengusaha HutanIndonesia (APHI), GabunganPengusaha Kelapa Sawit Indonesia(GAPKI), Asosiasi Petani Kelapa SawitIndonesia (Apkasindo), Serikat PekerjaSeluruh Indonesia (SPSI) serta sejumlahorganisasi lainnya.

Melalui forum itu, dalam waktu dekatmereka akan bertemu dengan Andi gunamembahas dampak implementasiregulasi tersebut.

"Kita telah kirim surat ke GubernurRiau untuk audiensi pada 12 Julimendatang (pekan depan)," urainya.

Dia mengatakan melalui pertemuantersebut diharapkan dapat memastikanbahwa aspirasi mereka diterima olehpemerintah pusat.

"Menurut kami Permen tidak bisaditerapkan, kalau diterapkan harus adalahan pengganti yang jelas. selain itujangan satu kali periode panen agarindustri tidak terganggu," ujarnya.

Selain melakukan audiensi denganGubernur Riau, melalui FPESGR jugaakan berusaha untuk menemui MenteriLHK, Siti Nurbaya. Saat ini, iamengatakan upaya pertemuan denganSiti Nurbaya sedang dijembatani olehInstiawati Ayus, salah seorang anggotaDPD RI asal Provinsi Riau.

"Mudah-mudahan secepatnya. MungkinAgustus mendatang sudah terlaksana,"ujarnya.

Permen LHK P.17 tahun 2017 tentangPembangunan Hutan Tanaman Industrimerupakan salah satu dari aturanoperasional dari PP nomor 57/2016tentang perubahan atas PP nomor71/2014 tentang perlindungan danpengelolaan ekosistem gambut.

Peraturan baru ini menuai banyak kritikkarena dianggap merugikan dunia usahadan investasi karena pengusaha hutantanaman industri dan kelapa sawitberpotensi kehilangan areal garapan.Akibatnya, dikhawatirkan akan terjadipengurangan pekerja secara besar-besaran.

Apindo Minta AturanRestorasi Gambut DikajiUlang

Kamis, 13 Juli 2017

Merdeka.com - Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) memintapemerintah untuk mengkaji ulangPeraturan Menteri Lingkungan Hidupdan Kehutanan Nomor 17 tahun 2017tentang Pembangunan Hutan TanamanIndustri. Aturan ini dinilai akanmemberatkan dunia usaha sektor hutantanaman industri di wilayah RI.

"Kita ingin Pemda Riau melakukan apayang telah dilakukan GubernurKalimantan Barat dengan mengirimkansurat ke Presiden Joko Widodo terkaitregulasi tersebut," ujar SekretarisAsosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Riau, Elwan Jumandri dalamketerangannya, Kamis (13/7).

Elwan mengatakan sejauh ini GubernurRiau Arsyadjuliandi Rachman telahbertemu dan secara lisan jugamenyampaikan akan membantu jalankeluar terkait regulasi tersebut kepadaApindo. Namun, dia meminta Andi,

911

pekerja menurun seiring luas konsesiHTI yang akan berkurang," ungkapnya.

Menteri LHK, Siti Nurbaya padaFebruari 2017 mengeluarkan aturanpelaksanaan pemulihan ekosistemgambut melalui empat Permen sebagaiturunan Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 57 Tahun 2016. Salah satupoinnya adalah Permen No. P.17/2017tentang Pembangunan Hutan TanamanIndustri.

Dalam aturan itu, lanjut Wijatmoko,terdapat konsesi HTI yang dinyatakanmasuk dalam kawasan hutan denganfungsi ekosistem gambut, sehinggaperusahaan selaku pemegang izin harusmerevisi rencana kerja usaha (RKU)paling lambat 30 hari setelah menerimapeta fungsi ekosistem gambut.

Dimana Konsesi yang masuk dalamfungsi ekosistem gambut dan sudah adatanaman industri, hanya dapat dipanensatu daur dan tidak boleh ditanamikembali karena wajib dilakukanpemulihan.

"Dengan hal ini maka PHK akan mulaiterjadi secara bertahap hingga limatahun ke depan karena penggunaanpekerja menurun seiring luas konsesiHTI yang akan berkurang," ungkapnya.

Apindo Minta Gubernur RiauAmbil Sikap soal RegulasiGambut

Jumat, 7 Juli 2017

TRIBUNNEWS.COM,PEKANBARU - Gubernur RiauArsyadjuliandi Rachman dimintamengambil sikap terkait peraturanmenteri lingkungan hidup dankehutanan nomor 17 tahun 2017 yangdinilai akan memberatkan dunia usahasektor hutan tanaman industri diwilayah tersebut.

"Kita ingin Gubernur Riau melakukanapa yang telah dilakukan GubernurKalimantan Barat dengan mengirimkansurat ke Presiden Joko Widodo terkaitregulasi tersebut," kata SekretarisAsosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Riau, Elwan Jumandri kepada Antara diPekanbaru, Kamis.

Namun, dia meminta Andi, sapaanakrab Gubernur Riau dapat berbuatlebih seperti yang dilakukan olehCornelis, Gubernur Kalimantan Barat.Dia mengatakan saat ini seluruh elemenbaik pengusaha, pekerja, maupunmasyarakat yang menggantungkanhidup dari sektor tersebut resah denganPermen LHK nomor 17 tahun 2017.

Untuk itu, Apindo bersama sejumlahorganisasi lain membentuk ForumPerjuangan Ekonomi dan SosialGambut Riau (FPESGR). Diantaraorganisasi yang tergabung dalam forumitu adalah Asosiasi Pengusaha HutanIndonesia (APHI), GabunganPengusaha Kelapa Sawit Indonesia(GAPKI), Asosiasi Petani Kelapa SawitIndonesia (Apkasindo), Serikat PekerjaSeluruh Indonesia (SPSI) serta sejumlahorganisasi lainnya.

Melalui forum itu, dalam waktu dekatmereka akan bertemu dengan Andi gunamembahas dampak implementasiregulasi tersebut.

"Kita telah kirim surat ke GubernurRiau untuk audiensi pada 12 Julimendatang (pekan depan)," urainya.

Dia mengatakan melalui pertemuantersebut diharapkan dapat memastikanbahwa aspirasi mereka diterima olehpemerintah pusat.

"Menurut kami Permen tidak bisaditerapkan, kalau diterapkan harus adalahan pengganti yang jelas. selain itujangan satu kali periode panen agarindustri tidak terganggu," ujarnya.

Selain melakukan audiensi denganGubernur Riau, melalui FPESGR jugaakan berusaha untuk menemui MenteriLHK, Siti Nurbaya. Saat ini, iamengatakan upaya pertemuan denganSiti Nurbaya sedang dijembatani olehInstiawati Ayus, salah seorang anggotaDPD RI asal Provinsi Riau.

"Mudah-mudahan secepatnya. MungkinAgustus mendatang sudah terlaksana,"ujarnya.

Permen LHK P.17 tahun 2017 tentangPembangunan Hutan Tanaman Industrimerupakan salah satu dari aturanoperasional dari PP nomor 57/2016tentang perubahan atas PP nomor71/2014 tentang perlindungan danpengelolaan ekosistem gambut.

Peraturan baru ini menuai banyak kritikkarena dianggap merugikan dunia usahadan investasi karena pengusaha hutantanaman industri dan kelapa sawitberpotensi kehilangan areal garapan.Akibatnya, dikhawatirkan akan terjadipengurangan pekerja secara besar-besaran.

Apindo Minta AturanRestorasi Gambut DikajiUlang

Kamis, 13 Juli 2017

Merdeka.com - Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) memintapemerintah untuk mengkaji ulangPeraturan Menteri Lingkungan Hidupdan Kehutanan Nomor 17 tahun 2017tentang Pembangunan Hutan TanamanIndustri. Aturan ini dinilai akanmemberatkan dunia usaha sektor hutantanaman industri di wilayah RI.

"Kita ingin Pemda Riau melakukan apayang telah dilakukan GubernurKalimantan Barat dengan mengirimkansurat ke Presiden Joko Widodo terkaitregulasi tersebut," ujar SekretarisAsosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Riau, Elwan Jumandri dalamketerangannya, Kamis (13/7).

Elwan mengatakan sejauh ini GubernurRiau Arsyadjuliandi Rachman telahbertemu dan secara lisan jugamenyampaikan akan membantu jalankeluar terkait regulasi tersebut kepadaApindo. Namun, dia meminta Andi,

9

Page 13: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

12

sapaan akrab Gubernur Riau dapatberbuat lebih seperti yang dilakukanoleh Cornelis, Gubernur KalimantanBarat.

Dia mengatakan saat ini seluruh elemenbaik pengusaha, pekerja, maupunmasyarakat yang menggantungkanhidup dari sektor tersebut resah denganPermen LHK nomor 17 tahun 2017.

Untuk itu, Apindo bersama sejumlahorganisasi lain membentuk ForumPerjuangan Ekonomi dan SosialGambut Riau (FPESGR). Organisasiyang tergabung dalam forum itu adalahAsosiasi Pengusaha Hutan Indonesia(APHI), Gabungan Pengusaha KelapaSawit Indonesia (GAPKI), AsosiasiPetani Kelapa Sawit Indonesia(Apkasindo), Serikat Pekerja SeluruhIndonesia (SPSI).

FPESGR minta aturan tersebut regulasirestorasi gambut dikaji ulang. MenurutKetua SPSI Riau Nursal Tanjung, Riaupunya pertumbuhan yang bagus dantertinggi di Indonesia sangatdisayangkan jika sampai harusterhambat, karena regulasi gambut.

Nursal menambahkan kesepakatandalam FPSGR, ingin meminta MenteriLHK mencabut atau menunda PermenLHK P.17/2017, karena aturan tersebutakan mempengaruhi kondisi Riau yangsedang berkembang.

“Permen itu bisa menyebabkanterjadinya PHK besar-besaran, yangbisa mengakibatkan masalah sosial danmempengaruhi stabilitas dankondusivitas daerah,” ujar Nursal.

Permen LHK P.17 tahun 2017 tentangPembangunan Hutan Tanaman Industrimerupakan salah satu dari aturanoperasional dari PP nomor 57/2016tentang perubahan atas PP nomor71/2014 tentang perlindungan danpengelolaan ekosistem gambut.

Peraturan baru ini menuai banyak kritikkarena dianggap merugikan dunia usahadan investasi karena pengusaha hutantanaman industri dan kelapa sawitberpotensi kehilangan areal garapan.Akibatnya, dikhawatirkan akan terjadipengurangan pekerja secara besar-besaran.[sau]

Apindo Riau Optimis HadapiTantangan Ekonomi Nasional

Jumat, 21 Juli 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Ketua DPP AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riau,Wijatmoko Rah Trisno mengatakankondisi ekonomi saat ini masih belumstabil.

Hal tersebut dipaparkan kalamemberikan kata sambutan dihadapanratusan ratusan undangan pada acarahalal bi halal di The Premiere Hotel,Jumat (21/7).

Menurutnya kondisi tersebut cukupberimbas pada kondisi yang dihadapipara pengusaha. Semacam pajak upah,Rasionalisai anggaran yang terjadi dibeberapa daerah provinsi se Indonesia."Meski begitu yang namanya usahaharus tetap survive dan akanmenemukan jalan keluarnya," tegasnya.Oleh karena itu ia mengharapkandukungan dan support yang maksimaldari pemerintah daerah.

Lebih rinci, kata Dia melanjutkanpembangunan infrastruktur harus segeradigesa.

"Intinya kami pengusaha akanmemberikan yang terbaik untukperekonomian daerah hanya saja haltersebut bisa direalisasikan jika situasitenang dan aman,"harapnya.

Sementara itu, Gubernur Riau,Arsyadjuliandi Rachman menghimbaukepada para pengusaha agar ikut sertamenyemarakkan semua acara yang adadi Riau.

"Seperti kedatangan Presiden JokoWidodo. Mari kita semua sambutkedatang beliau dengan meriah, sepertimemasang spanduk-spanduk di sudutkota ini," kata Andi.

Adapun acara kali ini dimulai dengantausyiah yang dibawakan Ustadz Facridan juga diselingi nasid dari Sinergi.Sementara acara ditutup dengan prosesimenyantuni 67 anak-anak dari pantiasuhan. (*)

Gelar Halalbihalal, ApindoRiau Beri Bantuan Pendidikanuntuk 64 Anak Panti Asuhan

Jumat, 21 Juli 2017

DPP Apindo Riau menggelar halalbihalal di Hotel Premiere, Jumat (21/7)malam. Silaturahmi tak hanya antarsesama anggota Apindo diikuti jajaranpengurus provinsi maupun kabupaten/kota, tapi juga sejumlah stake holder.

Hadir dalam acara tersebut GubernurRiau, Arsyadjuliandi Rachman, KepalaDinas PU dan Kadisnaker ProvinsiRiau, Wakil Bupati Siak, Wakil DPRD,Dirut PT RAPP, DPN Apindo danperwakilan pimpinan Forkopinda dansejumlah undangan lainnya.

Kegiatan itu disemarakan 67 anak dariempat panti asuhan yang ada diPekanbaru. Anak panti ini masing-masing mendapatkan bantuanpendidikan berupa perlengkapansekolah dari DPP Apindo Riau. KetuaDPP Apindo Riau, Wijatmoko RahTrisno mengatakan, kegiatanhalalbihalal dan pemberian bingkisankepada anak yatim tersebut merupakanasa yang tertunda.

"Rencana kegiatan silaturahmi danberbagai dengan anak panti tersebutrencananya akan dilaksanakan padabuka bersama bulan Ramadanlalu. Namun karena jadwal yang padat,acara tersebut tidak dapat dilaksanakan.Sehingga dilaksanakan pada saathalalbihalal," katanya.

Tidak hanya halalbihalal saja yangdilaksanakan pada hari itu. Diakuinya,pada siang harinya, juga dilaksanakankegiatan survei daya saing nasional.

Setelah itu dilanjutkan dengan rapatkerja DPP Apindo Riau untukmengevaluasi rencana dan programpada tahun 2017 maupun 2018mendatang.

1012

sapaan akrab Gubernur Riau dapatberbuat lebih seperti yang dilakukanoleh Cornelis, Gubernur KalimantanBarat.

Dia mengatakan saat ini seluruh elemenbaik pengusaha, pekerja, maupunmasyarakat yang menggantungkanhidup dari sektor tersebut resah denganPermen LHK nomor 17 tahun 2017.

Untuk itu, Apindo bersama sejumlahorganisasi lain membentuk ForumPerjuangan Ekonomi dan SosialGambut Riau (FPESGR). Organisasiyang tergabung dalam forum itu adalahAsosiasi Pengusaha Hutan Indonesia(APHI), Gabungan Pengusaha KelapaSawit Indonesia (GAPKI), AsosiasiPetani Kelapa Sawit Indonesia(Apkasindo), Serikat Pekerja SeluruhIndonesia (SPSI).

FPESGR minta aturan tersebut regulasirestorasi gambut dikaji ulang. MenurutKetua SPSI Riau Nursal Tanjung, Riaupunya pertumbuhan yang bagus dantertinggi di Indonesia sangatdisayangkan jika sampai harusterhambat, karena regulasi gambut.

Nursal menambahkan kesepakatandalam FPSGR, ingin meminta MenteriLHK mencabut atau menunda PermenLHK P.17/2017, karena aturan tersebutakan mempengaruhi kondisi Riau yangsedang berkembang.

“Permen itu bisa menyebabkanterjadinya PHK besar-besaran, yangbisa mengakibatkan masalah sosial danmempengaruhi stabilitas dankondusivitas daerah,” ujar Nursal.

Permen LHK P.17 tahun 2017 tentangPembangunan Hutan Tanaman Industrimerupakan salah satu dari aturanoperasional dari PP nomor 57/2016tentang perubahan atas PP nomor71/2014 tentang perlindungan danpengelolaan ekosistem gambut.

Peraturan baru ini menuai banyak kritikkarena dianggap merugikan dunia usahadan investasi karena pengusaha hutantanaman industri dan kelapa sawitberpotensi kehilangan areal garapan.Akibatnya, dikhawatirkan akan terjadipengurangan pekerja secara besar-besaran.[sau]

Apindo Riau Optimis HadapiTantangan Ekonomi Nasional

Jumat, 21 Juli 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Ketua DPP AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riau,Wijatmoko Rah Trisno mengatakankondisi ekonomi saat ini masih belumstabil.

Hal tersebut dipaparkan kalamemberikan kata sambutan dihadapanratusan ratusan undangan pada acarahalal bi halal di The Premiere Hotel,Jumat (21/7).

Menurutnya kondisi tersebut cukupberimbas pada kondisi yang dihadapipara pengusaha. Semacam pajak upah,Rasionalisai anggaran yang terjadi dibeberapa daerah provinsi se Indonesia."Meski begitu yang namanya usahaharus tetap survive dan akanmenemukan jalan keluarnya," tegasnya.Oleh karena itu ia mengharapkandukungan dan support yang maksimaldari pemerintah daerah.

Lebih rinci, kata Dia melanjutkanpembangunan infrastruktur harus segeradigesa.

"Intinya kami pengusaha akanmemberikan yang terbaik untukperekonomian daerah hanya saja haltersebut bisa direalisasikan jika situasitenang dan aman,"harapnya.

Sementara itu, Gubernur Riau,Arsyadjuliandi Rachman menghimbaukepada para pengusaha agar ikut sertamenyemarakkan semua acara yang adadi Riau.

"Seperti kedatangan Presiden JokoWidodo. Mari kita semua sambutkedatang beliau dengan meriah, sepertimemasang spanduk-spanduk di sudutkota ini," kata Andi.

Adapun acara kali ini dimulai dengantausyiah yang dibawakan Ustadz Facridan juga diselingi nasid dari Sinergi.Sementara acara ditutup dengan prosesimenyantuni 67 anak-anak dari pantiasuhan. (*)

Gelar Halalbihalal, ApindoRiau Beri Bantuan Pendidikanuntuk 64 Anak Panti Asuhan

Jumat, 21 Juli 2017

DPP Apindo Riau menggelar halalbihalal di Hotel Premiere, Jumat (21/7)malam. Silaturahmi tak hanya antarsesama anggota Apindo diikuti jajaranpengurus provinsi maupun kabupaten/kota, tapi juga sejumlah stake holder.

Hadir dalam acara tersebut GubernurRiau, Arsyadjuliandi Rachman, KepalaDinas PU dan Kadisnaker ProvinsiRiau, Wakil Bupati Siak, Wakil DPRD,Dirut PT RAPP, DPN Apindo danperwakilan pimpinan Forkopinda dansejumlah undangan lainnya.

Kegiatan itu disemarakan 67 anak dariempat panti asuhan yang ada diPekanbaru. Anak panti ini masing-masing mendapatkan bantuanpendidikan berupa perlengkapansekolah dari DPP Apindo Riau. KetuaDPP Apindo Riau, Wijatmoko RahTrisno mengatakan, kegiatanhalalbihalal dan pemberian bingkisankepada anak yatim tersebut merupakanasa yang tertunda.

"Rencana kegiatan silaturahmi danberbagai dengan anak panti tersebutrencananya akan dilaksanakan padabuka bersama bulan Ramadanlalu. Namun karena jadwal yang padat,acara tersebut tidak dapat dilaksanakan.Sehingga dilaksanakan pada saathalalbihalal," katanya.

Tidak hanya halalbihalal saja yangdilaksanakan pada hari itu. Diakuinya,pada siang harinya, juga dilaksanakankegiatan survei daya saing nasional.

Setelah itu dilanjutkan dengan rapatkerja DPP Apindo Riau untukmengevaluasi rencana dan programpada tahun 2017 maupun 2018mendatang.

1012

sapaan akrab Gubernur Riau dapatberbuat lebih seperti yang dilakukanoleh Cornelis, Gubernur KalimantanBarat.

Dia mengatakan saat ini seluruh elemenbaik pengusaha, pekerja, maupunmasyarakat yang menggantungkanhidup dari sektor tersebut resah denganPermen LHK nomor 17 tahun 2017.

Untuk itu, Apindo bersama sejumlahorganisasi lain membentuk ForumPerjuangan Ekonomi dan SosialGambut Riau (FPESGR). Organisasiyang tergabung dalam forum itu adalahAsosiasi Pengusaha Hutan Indonesia(APHI), Gabungan Pengusaha KelapaSawit Indonesia (GAPKI), AsosiasiPetani Kelapa Sawit Indonesia(Apkasindo), Serikat Pekerja SeluruhIndonesia (SPSI).

FPESGR minta aturan tersebut regulasirestorasi gambut dikaji ulang. MenurutKetua SPSI Riau Nursal Tanjung, Riaupunya pertumbuhan yang bagus dantertinggi di Indonesia sangatdisayangkan jika sampai harusterhambat, karena regulasi gambut.

Nursal menambahkan kesepakatandalam FPSGR, ingin meminta MenteriLHK mencabut atau menunda PermenLHK P.17/2017, karena aturan tersebutakan mempengaruhi kondisi Riau yangsedang berkembang.

“Permen itu bisa menyebabkanterjadinya PHK besar-besaran, yangbisa mengakibatkan masalah sosial danmempengaruhi stabilitas dankondusivitas daerah,” ujar Nursal.

Permen LHK P.17 tahun 2017 tentangPembangunan Hutan Tanaman Industrimerupakan salah satu dari aturanoperasional dari PP nomor 57/2016tentang perubahan atas PP nomor71/2014 tentang perlindungan danpengelolaan ekosistem gambut.

Peraturan baru ini menuai banyak kritikkarena dianggap merugikan dunia usahadan investasi karena pengusaha hutantanaman industri dan kelapa sawitberpotensi kehilangan areal garapan.Akibatnya, dikhawatirkan akan terjadipengurangan pekerja secara besar-besaran.[sau]

Apindo Riau Optimis HadapiTantangan Ekonomi Nasional

Jumat, 21 Juli 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Ketua DPP AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riau,Wijatmoko Rah Trisno mengatakankondisi ekonomi saat ini masih belumstabil.

Hal tersebut dipaparkan kalamemberikan kata sambutan dihadapanratusan ratusan undangan pada acarahalal bi halal di The Premiere Hotel,Jumat (21/7).

Menurutnya kondisi tersebut cukupberimbas pada kondisi yang dihadapipara pengusaha. Semacam pajak upah,Rasionalisai anggaran yang terjadi dibeberapa daerah provinsi se Indonesia."Meski begitu yang namanya usahaharus tetap survive dan akanmenemukan jalan keluarnya," tegasnya.Oleh karena itu ia mengharapkandukungan dan support yang maksimaldari pemerintah daerah.

Lebih rinci, kata Dia melanjutkanpembangunan infrastruktur harus segeradigesa.

"Intinya kami pengusaha akanmemberikan yang terbaik untukperekonomian daerah hanya saja haltersebut bisa direalisasikan jika situasitenang dan aman,"harapnya.

Sementara itu, Gubernur Riau,Arsyadjuliandi Rachman menghimbaukepada para pengusaha agar ikut sertamenyemarakkan semua acara yang adadi Riau.

"Seperti kedatangan Presiden JokoWidodo. Mari kita semua sambutkedatang beliau dengan meriah, sepertimemasang spanduk-spanduk di sudutkota ini," kata Andi.

Adapun acara kali ini dimulai dengantausyiah yang dibawakan Ustadz Facridan juga diselingi nasid dari Sinergi.Sementara acara ditutup dengan prosesimenyantuni 67 anak-anak dari pantiasuhan. (*)

Gelar Halalbihalal, ApindoRiau Beri Bantuan Pendidikanuntuk 64 Anak Panti Asuhan

Jumat, 21 Juli 2017

DPP Apindo Riau menggelar halalbihalal di Hotel Premiere, Jumat (21/7)malam. Silaturahmi tak hanya antarsesama anggota Apindo diikuti jajaranpengurus provinsi maupun kabupaten/kota, tapi juga sejumlah stake holder.

Hadir dalam acara tersebut GubernurRiau, Arsyadjuliandi Rachman, KepalaDinas PU dan Kadisnaker ProvinsiRiau, Wakil Bupati Siak, Wakil DPRD,Dirut PT RAPP, DPN Apindo danperwakilan pimpinan Forkopinda dansejumlah undangan lainnya.

Kegiatan itu disemarakan 67 anak dariempat panti asuhan yang ada diPekanbaru. Anak panti ini masing-masing mendapatkan bantuanpendidikan berupa perlengkapansekolah dari DPP Apindo Riau. KetuaDPP Apindo Riau, Wijatmoko RahTrisno mengatakan, kegiatanhalalbihalal dan pemberian bingkisankepada anak yatim tersebut merupakanasa yang tertunda.

"Rencana kegiatan silaturahmi danberbagai dengan anak panti tersebutrencananya akan dilaksanakan padabuka bersama bulan Ramadanlalu. Namun karena jadwal yang padat,acara tersebut tidak dapat dilaksanakan.Sehingga dilaksanakan pada saathalalbihalal," katanya.

Tidak hanya halalbihalal saja yangdilaksanakan pada hari itu. Diakuinya,pada siang harinya, juga dilaksanakankegiatan survei daya saing nasional.

Setelah itu dilanjutkan dengan rapatkerja DPP Apindo Riau untukmengevaluasi rencana dan programpada tahun 2017 maupun 2018mendatang.

10

Page 14: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

13

Angkutan Online Vs Konvensional

Begini Tanggapan ApindoRiau Terkait Kisruh TaksiKonvensional dan AngkutanBerbasis Online

Senin, 21 Agustus 2017

Senin, 21 Agustus 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU -Terkait peristiwabentrokan antara pengemudi taksikonvensional dengan pengemudiangkutan berbasis online pada Minggu(20/8/2017) kemarin, Ketua ApindoRiau, Wijatmoko Rah Trisno angkatbicara.

Menurutnya, dalam dunia bisnis, tidakada yang mampu melawan bisnis yangberbasis teknologi.

Hal ini juga berlaku untuk taksikonvensional yang saat ini mendapatkanpersaingan dari taksi berbasis online.

“Tidak ada bisnis yang mampumelawan bisnis berbasis teknologi. Bilataksi konvensional ingin memenangkanpersaingan merebut penumpang, makajuga harus berani mengadopsi teknologiyang sama, meningkatkan pelayanan,dan termasuk menyesuaikan tarif,"ujarnya.

Ia melanjutkan, dalam kontekspersaingan yang sudah bermuara padaaksi anarkis ini, yang paling pentingadalah bagaimana taksi konvensionaldapat memberikan kualitas pelayananserta tarif yang sesuai.

"Jika tidak begitu, maka taksi onlineakan tetap lebih diminati masyarakat,"sebutnya.

Dilanjutkan Wijatmoko, dalam aspeksosial, keberadaan taksi konvensionalyang sudah melayani masyarakat sejaklama juga tidak bisa diabaikan.

Menurutnya, taksi konvensional inimerupakan pelaku usaha yang sudahberkontribusi cukup besar bagi daerahdan juga sudah memenuhi aturanpemerintah dalam operasionalnya.

Sementara itu, Sekretaris Apindo Riau,Edi Darmawi, menuturkan, padadasarnya perkembangan zaman sudahpasti akan selaras denganperkembangan teknologi.

“Karena apabila Karhutla kembaliterjadi, sektor perekonomian palingmerasakan dampak negatifnya. Ini tentumengganggu roda perekonomian kita,”ulasnya.

Sementara itu, Danrem 031/Wirabima,Brigjen TNI Edy Nasution SIP,menyambut baik kedatanganrombongan Apindo Riau. “Terimakasihatas kunjungan ini, saya sangatberterimakasih dan mengapresiasiperhatian Apindo yang pro aktif dalampenanganan Karhutla,” tegasnya.

Sebab, lanjut Danrem 031/WB,penanganan Karhutla tidak saja menjaditanggung jawab Satgas, tapi semuakomponen bangsa. “Ini menjaditanggung jawab kita bersama. Termasukmasyarakat, mereka juga punyatanggung jawab untuk mencegahKarhutla,” ujarnya.

Danrem 031/WB Terima KunjunganApindo

Brigjen TNI Edy NasutionSIP: Penanganan KarlahutTanggung Jawab Bersama

Rabu, 6 September 2017

PEKANBARU (CAKAPLAH) –Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)mendukung TNI dan pihak terkaitlainnya dalam upaya melakukanpenanganan kebakaran lahan dan hutan(Karlahut) di Riau. Hal itu dikemukakanApindo Riau saat bersilaturrahmidengan Danrem 031/Wirabima, Rabu(6/9/2017).

“Salah satu upaya yang kami lakukanadalah memberikan sosialisasi daninformasi kepada para pengusaha yangbergerak di bidang perkebunan agarsenantiasa mewaspadai adanyakebakaran hutan dan lahan di HGUmasing-masing,” ujar Ketua ApindoRiau, Wijatmoko Rah Trisno.

Tak hanya itu, lanjut Wijatmoko,pihaknya juga mengintruksikan kepadaperusahaan agar memiliki alat pemadamyang bisa digunakan untuk membantuSatgas Karhutla Provinsi Riau yangdipimpin oleh Danrem 031/WB.

Dilantik di Rumah Dinas WalikotaAPINDO DukungPertumbuhan UMKM diPekanbaru

Kamis, 07 September 2017

PEKANBARU (CAKAPLAH) -Dewan Pengurus Kota (DPK) AsosiasiPengusaha Indonesia (APINDO)dilantik di rumah dinas WalikotaPekanbaru Jalan A Yani, Rabu(6/9/2017) malam.

Selain Walikota Pekanbaru Firdausterlihat hadir sejumlah petinggi asosiasitingkat kota dan provinsi.

. 1113

Angkutan Online Vs Konvensional

Begini Tanggapan ApindoRiau Terkait Kisruh TaksiKonvensional dan AngkutanBerbasis Online

Senin, 21 Agustus 2017

Senin, 21 Agustus 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU -Terkait peristiwabentrokan antara pengemudi taksikonvensional dengan pengemudiangkutan berbasis online pada Minggu(20/8/2017) kemarin, Ketua ApindoRiau, Wijatmoko Rah Trisno angkatbicara.

Menurutnya, dalam dunia bisnis, tidakada yang mampu melawan bisnis yangberbasis teknologi.

Hal ini juga berlaku untuk taksikonvensional yang saat ini mendapatkanpersaingan dari taksi berbasis online.

“Tidak ada bisnis yang mampumelawan bisnis berbasis teknologi. Bilataksi konvensional ingin memenangkanpersaingan merebut penumpang, makajuga harus berani mengadopsi teknologiyang sama, meningkatkan pelayanan,dan termasuk menyesuaikan tarif,"ujarnya.

Ia melanjutkan, dalam kontekspersaingan yang sudah bermuara padaaksi anarkis ini, yang paling pentingadalah bagaimana taksi konvensionaldapat memberikan kualitas pelayananserta tarif yang sesuai.

"Jika tidak begitu, maka taksi onlineakan tetap lebih diminati masyarakat,"sebutnya.

Dilanjutkan Wijatmoko, dalam aspeksosial, keberadaan taksi konvensionalyang sudah melayani masyarakat sejaklama juga tidak bisa diabaikan.

Menurutnya, taksi konvensional inimerupakan pelaku usaha yang sudahberkontribusi cukup besar bagi daerahdan juga sudah memenuhi aturanpemerintah dalam operasionalnya.

Sementara itu, Sekretaris Apindo Riau,Edi Darmawi, menuturkan, padadasarnya perkembangan zaman sudahpasti akan selaras denganperkembangan teknologi.

“Karena apabila Karhutla kembaliterjadi, sektor perekonomian palingmerasakan dampak negatifnya. Ini tentumengganggu roda perekonomian kita,”ulasnya.

Sementara itu, Danrem 031/Wirabima,Brigjen TNI Edy Nasution SIP,menyambut baik kedatanganrombongan Apindo Riau. “Terimakasihatas kunjungan ini, saya sangatberterimakasih dan mengapresiasiperhatian Apindo yang pro aktif dalampenanganan Karhutla,” tegasnya.

Sebab, lanjut Danrem 031/WB,penanganan Karhutla tidak saja menjaditanggung jawab Satgas, tapi semuakomponen bangsa. “Ini menjaditanggung jawab kita bersama. Termasukmasyarakat, mereka juga punyatanggung jawab untuk mencegahKarhutla,” ujarnya.

Danrem 031/WB Terima KunjunganApindo

Brigjen TNI Edy NasutionSIP: Penanganan KarlahutTanggung Jawab Bersama

Rabu, 6 September 2017

PEKANBARU (CAKAPLAH) –Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)mendukung TNI dan pihak terkaitlainnya dalam upaya melakukanpenanganan kebakaran lahan dan hutan(Karlahut) di Riau. Hal itu dikemukakanApindo Riau saat bersilaturrahmidengan Danrem 031/Wirabima, Rabu(6/9/2017).

“Salah satu upaya yang kami lakukanadalah memberikan sosialisasi daninformasi kepada para pengusaha yangbergerak di bidang perkebunan agarsenantiasa mewaspadai adanyakebakaran hutan dan lahan di HGUmasing-masing,” ujar Ketua ApindoRiau, Wijatmoko Rah Trisno.

Tak hanya itu, lanjut Wijatmoko,pihaknya juga mengintruksikan kepadaperusahaan agar memiliki alat pemadamyang bisa digunakan untuk membantuSatgas Karhutla Provinsi Riau yangdipimpin oleh Danrem 031/WB.

Dilantik di Rumah Dinas WalikotaAPINDO DukungPertumbuhan UMKM diPekanbaru

Kamis, 07 September 2017

PEKANBARU (CAKAPLAH) -Dewan Pengurus Kota (DPK) AsosiasiPengusaha Indonesia (APINDO)dilantik di rumah dinas WalikotaPekanbaru Jalan A Yani, Rabu(6/9/2017) malam.

Selain Walikota Pekanbaru Firdausterlihat hadir sejumlah petinggi asosiasitingkat kota dan provinsi.

. 1113

Angkutan Online Vs Konvensional

Begini Tanggapan ApindoRiau Terkait Kisruh TaksiKonvensional dan AngkutanBerbasis Online

Senin, 21 Agustus 2017

Senin, 21 Agustus 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU -Terkait peristiwabentrokan antara pengemudi taksikonvensional dengan pengemudiangkutan berbasis online pada Minggu(20/8/2017) kemarin, Ketua ApindoRiau, Wijatmoko Rah Trisno angkatbicara.

Menurutnya, dalam dunia bisnis, tidakada yang mampu melawan bisnis yangberbasis teknologi.

Hal ini juga berlaku untuk taksikonvensional yang saat ini mendapatkanpersaingan dari taksi berbasis online.

“Tidak ada bisnis yang mampumelawan bisnis berbasis teknologi. Bilataksi konvensional ingin memenangkanpersaingan merebut penumpang, makajuga harus berani mengadopsi teknologiyang sama, meningkatkan pelayanan,dan termasuk menyesuaikan tarif,"ujarnya.

Ia melanjutkan, dalam kontekspersaingan yang sudah bermuara padaaksi anarkis ini, yang paling pentingadalah bagaimana taksi konvensionaldapat memberikan kualitas pelayananserta tarif yang sesuai.

"Jika tidak begitu, maka taksi onlineakan tetap lebih diminati masyarakat,"sebutnya.

Dilanjutkan Wijatmoko, dalam aspeksosial, keberadaan taksi konvensionalyang sudah melayani masyarakat sejaklama juga tidak bisa diabaikan.

Menurutnya, taksi konvensional inimerupakan pelaku usaha yang sudahberkontribusi cukup besar bagi daerahdan juga sudah memenuhi aturanpemerintah dalam operasionalnya.

Sementara itu, Sekretaris Apindo Riau,Edi Darmawi, menuturkan, padadasarnya perkembangan zaman sudahpasti akan selaras denganperkembangan teknologi.

“Karena apabila Karhutla kembaliterjadi, sektor perekonomian palingmerasakan dampak negatifnya. Ini tentumengganggu roda perekonomian kita,”ulasnya.

Sementara itu, Danrem 031/Wirabima,Brigjen TNI Edy Nasution SIP,menyambut baik kedatanganrombongan Apindo Riau. “Terimakasihatas kunjungan ini, saya sangatberterimakasih dan mengapresiasiperhatian Apindo yang pro aktif dalampenanganan Karhutla,” tegasnya.

Sebab, lanjut Danrem 031/WB,penanganan Karhutla tidak saja menjaditanggung jawab Satgas, tapi semuakomponen bangsa. “Ini menjaditanggung jawab kita bersama. Termasukmasyarakat, mereka juga punyatanggung jawab untuk mencegahKarhutla,” ujarnya.

Danrem 031/WB Terima KunjunganApindo

Brigjen TNI Edy NasutionSIP: Penanganan KarlahutTanggung Jawab Bersama

Rabu, 6 September 2017

PEKANBARU (CAKAPLAH) –Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)mendukung TNI dan pihak terkaitlainnya dalam upaya melakukanpenanganan kebakaran lahan dan hutan(Karlahut) di Riau. Hal itu dikemukakanApindo Riau saat bersilaturrahmidengan Danrem 031/Wirabima, Rabu(6/9/2017).

“Salah satu upaya yang kami lakukanadalah memberikan sosialisasi daninformasi kepada para pengusaha yangbergerak di bidang perkebunan agarsenantiasa mewaspadai adanyakebakaran hutan dan lahan di HGUmasing-masing,” ujar Ketua ApindoRiau, Wijatmoko Rah Trisno.

Tak hanya itu, lanjut Wijatmoko,pihaknya juga mengintruksikan kepadaperusahaan agar memiliki alat pemadamyang bisa digunakan untuk membantuSatgas Karhutla Provinsi Riau yangdipimpin oleh Danrem 031/WB.

Dilantik di Rumah Dinas WalikotaAPINDO DukungPertumbuhan UMKM diPekanbaru

Kamis, 07 September 2017

PEKANBARU (CAKAPLAH) -Dewan Pengurus Kota (DPK) AsosiasiPengusaha Indonesia (APINDO)dilantik di rumah dinas WalikotaPekanbaru Jalan A Yani, Rabu(6/9/2017) malam.

Selain Walikota Pekanbaru Firdausterlihat hadir sejumlah petinggi asosiasitingkat kota dan provinsi.

. 11

Page 15: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

14

Dalam acara pelantikan, Ketua

APINDO Riau Wijatmoko Rah Trisno

menyampaikan bahwa Pertumbuhan

ekonomi nasional yang melambat tidak

berimbas ke bisnis kuliner Riau,

khususnya yang ada di Kota Pekanbaru

"Secara nasional, seperti yang

disampaikan oleh pemerintah, ekonomi

memang turun. Tetapi, di Riau dan

Pekanbaru, pelambatan ekonomi tidak

berpengaruh kepada sektor industri

kuliner. Kami melihat kalau usaha

kuliner malah semakin berkembang di

Pekanbaru," ujar Wijatmoko dalam

sambutannya.

Wijatmoko melanjutkan, tumbuhnya

industri kuliner ini harus diimbangi

dengan inovasi yang mampu menarik

minat masyarakat.

"Tumbuhnya usaha kuliner ini, pelaku

usaha harus mampu menciptakan rasa

yang inovatif, sehingga mampu menarik

minat masyarakat," lanjutnya.

Selanjutnya, Asosiasi Pengusaha

Indonesia (APINDO) Kota Pekanbaru

sangat mendukung pertumbuhan

ekonomi yang disokong oleh Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

Hal ini disampaikan oleh ketua

APINDO Kota Pekanbaru yang baru

dilantik, Fahrial. "APINDO mendukung

dan mendorong tumbuhnya UMKM di

Kota Pekanbaru, sebagai penyokong

ekonomi kerakyatan. Karena itu, kami

mengambil tema Pemberdayaan dan

Penguatan Bisnis UMKM Menuju Kota

Smart City Madani sebagai slogan

pelantikan," ujar Fahrial dalam acara

pelantikannya.

Fahrial menambahkan bahwa dunia

usaha UMKM di Pekanbaru hendaklah

didukung oleh pemerintah Kota

Pekanbaru, baik itu regulasi, masalah

perizinan, hingga permodalan. (SatriaYonela)

Gandeng BPJSKetenagakerjaan, ApindoRiau Gelar Sosialisasi ManfaatProgram JHT KepemilikanRumah

Kamis, 14 September 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - DPP AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riaubekerjasama dengan BPJSKetenagakerjaan Wilayah Sumbar- Riaumenggelar sosialisasi tentang manfaatprogram JHT, Kamis (14/9/2017) pagi.

Bertempat di lounge lantai 2 hotelPremier Pekanbaru, kegiatan ini dihadirioleh puluhan orang perwakilan daribeberapa perusahaan, asosiasi, serikatpekerja, Bank BGN, dan DPK ApindoKabupaten Kota se-Riau.

Ketua DPP Apindo Riau, WijatmokoRah Trisno mengatakan, kegiatan kaliini digelar sebagai bentuk wujudkepedulian Apindo Riau kepada seluruhmember yang bernaung di Apindo,terkhusus bagi karyawan member.

"Kita melihat, masalah perumahanadalah sebuah peluang yang belumtergarap dengan baik, di mana banyakpara pekerja atau karyawan perusahaanyang belum tahu," ujarnya.

Dengan adanya sosialisasi inidisebutkan Wijatmoko, tentunya dapatmemberikan pemahaman kepadakaryawan dan juga perusahaan tentangbagaimana caranya dalammemanfaafkan program JHT BPJSKetenagakerjaan ini, khususnya dalammemperoleh rumah.

"Sehingga nantinya dapat memudahkanbagi perusahaan. Sudah punyagambaran dan panduan tentangbagaimana memanage, membantu, danmeringan beban perusahaan dalam

masalah kepemilikan rumah bagi parakaryawannya," jelas dia.

Wijatmoko menilai, masalahkepemilikan rumah bagi para karyawansendiri pada dewasa ini memangmenjadi isu yang strategis dan penting."Harapan kita, seluruh anggota Apindodapat mengetahui bahwa produkperumahan sudah diakui dan mendapatperhatian tersendiri dari Pemerintah.Bahkan Pemerintah sudah bekerjasamadengan perbankan negara," paparnya.

Ditambahkannya, ke depan pihaknyaakan kembali menggarap isu-isu krusialyang berhubungan dengan komitmenApindo sendiri untuk memperhatikanperseorangan, disamping juga tentangprofit dan keuntungan.

"Jadi kalau kira-kira bisa membantu danmeringan karyawan dan perusahaan,akan kita adakan iven-iven strategislainnya," kata dia.

Sementara itu, Budiono selaku KepalaKanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbar- Riau mengungkapkan, dalamsosialisasi ini, pihaknya memberikanpemahaman sekaligus edukasi secarateknis tentang seperti apa syarat danketentuan seorang karyawan bisamemilikan rumah.

"Perumahan ini diperuntukan khususnyabagi tenaga kerja yang sudah menjadipeserta BPJS Ketenagakerjaan dalam 3program minimal selama 1 tahun, yakniJHT, JKK, dan JKM," ungkapnya.

Ia melanjutkan, jika sudah menenuhisyarat tersebut, maka pekerja berhakmendapatkan kesempatan untukmemiliki rumah yang dalam hal inipihaknya juga bekerjasama denganBank BTN.

"Ini juga menjadi bagian darikepedulian kita terhadap tenaga kerjayang belum memiliki rumah sendiri,"sebut Budiono.

Setidaknya, ada 4 keuntungan yangditawarkan BPJS Ketenagakerjaanuntuk para pekerja yang sudahbergabung dalam program tersebut,diantaranya pinjaman uang mukaperumahan, kredit kepemilikan rumah,pinjaman renovasi rumah, dan kreditkonstruksi.(*)

1214

Dalam acara pelantikan, Ketua

APINDO Riau Wijatmoko Rah Trisno

menyampaikan bahwa Pertumbuhan

ekonomi nasional yang melambat tidak

berimbas ke bisnis kuliner Riau,

khususnya yang ada di Kota Pekanbaru

"Secara nasional, seperti yang

disampaikan oleh pemerintah, ekonomi

memang turun. Tetapi, di Riau dan

Pekanbaru, pelambatan ekonomi tidak

berpengaruh kepada sektor industri

kuliner. Kami melihat kalau usaha

kuliner malah semakin berkembang di

Pekanbaru," ujar Wijatmoko dalam

sambutannya.

Wijatmoko melanjutkan, tumbuhnya

industri kuliner ini harus diimbangi

dengan inovasi yang mampu menarik

minat masyarakat.

"Tumbuhnya usaha kuliner ini, pelaku

usaha harus mampu menciptakan rasa

yang inovatif, sehingga mampu menarik

minat masyarakat," lanjutnya.

Selanjutnya, Asosiasi Pengusaha

Indonesia (APINDO) Kota Pekanbaru

sangat mendukung pertumbuhan

ekonomi yang disokong oleh Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

Hal ini disampaikan oleh ketua

APINDO Kota Pekanbaru yang baru

dilantik, Fahrial. "APINDO mendukung

dan mendorong tumbuhnya UMKM di

Kota Pekanbaru, sebagai penyokong

ekonomi kerakyatan. Karena itu, kami

mengambil tema Pemberdayaan dan

Penguatan Bisnis UMKM Menuju Kota

Smart City Madani sebagai slogan

pelantikan," ujar Fahrial dalam acara

pelantikannya.

Fahrial menambahkan bahwa dunia

usaha UMKM di Pekanbaru hendaklah

didukung oleh pemerintah Kota

Pekanbaru, baik itu regulasi, masalah

perizinan, hingga permodalan. (SatriaYonela)

Gandeng BPJSKetenagakerjaan, ApindoRiau Gelar Sosialisasi ManfaatProgram JHT KepemilikanRumah

Kamis, 14 September 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - DPP AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riaubekerjasama dengan BPJSKetenagakerjaan Wilayah Sumbar- Riaumenggelar sosialisasi tentang manfaatprogram JHT, Kamis (14/9/2017) pagi.

Bertempat di lounge lantai 2 hotelPremier Pekanbaru, kegiatan ini dihadirioleh puluhan orang perwakilan daribeberapa perusahaan, asosiasi, serikatpekerja, Bank BGN, dan DPK ApindoKabupaten Kota se-Riau.

Ketua DPP Apindo Riau, WijatmokoRah Trisno mengatakan, kegiatan kaliini digelar sebagai bentuk wujudkepedulian Apindo Riau kepada seluruhmember yang bernaung di Apindo,terkhusus bagi karyawan member.

"Kita melihat, masalah perumahanadalah sebuah peluang yang belumtergarap dengan baik, di mana banyakpara pekerja atau karyawan perusahaanyang belum tahu," ujarnya.

Dengan adanya sosialisasi inidisebutkan Wijatmoko, tentunya dapatmemberikan pemahaman kepadakaryawan dan juga perusahaan tentangbagaimana caranya dalammemanfaafkan program JHT BPJSKetenagakerjaan ini, khususnya dalammemperoleh rumah.

"Sehingga nantinya dapat memudahkanbagi perusahaan. Sudah punyagambaran dan panduan tentangbagaimana memanage, membantu, danmeringan beban perusahaan dalam

masalah kepemilikan rumah bagi parakaryawannya," jelas dia.

Wijatmoko menilai, masalahkepemilikan rumah bagi para karyawansendiri pada dewasa ini memangmenjadi isu yang strategis dan penting."Harapan kita, seluruh anggota Apindodapat mengetahui bahwa produkperumahan sudah diakui dan mendapatperhatian tersendiri dari Pemerintah.Bahkan Pemerintah sudah bekerjasamadengan perbankan negara," paparnya.

Ditambahkannya, ke depan pihaknyaakan kembali menggarap isu-isu krusialyang berhubungan dengan komitmenApindo sendiri untuk memperhatikanperseorangan, disamping juga tentangprofit dan keuntungan.

"Jadi kalau kira-kira bisa membantu danmeringan karyawan dan perusahaan,akan kita adakan iven-iven strategislainnya," kata dia.

Sementara itu, Budiono selaku KepalaKanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbar- Riau mengungkapkan, dalamsosialisasi ini, pihaknya memberikanpemahaman sekaligus edukasi secarateknis tentang seperti apa syarat danketentuan seorang karyawan bisamemilikan rumah.

"Perumahan ini diperuntukan khususnyabagi tenaga kerja yang sudah menjadipeserta BPJS Ketenagakerjaan dalam 3program minimal selama 1 tahun, yakniJHT, JKK, dan JKM," ungkapnya.

Ia melanjutkan, jika sudah menenuhisyarat tersebut, maka pekerja berhakmendapatkan kesempatan untukmemiliki rumah yang dalam hal inipihaknya juga bekerjasama denganBank BTN.

"Ini juga menjadi bagian darikepedulian kita terhadap tenaga kerjayang belum memiliki rumah sendiri,"sebut Budiono.

Setidaknya, ada 4 keuntungan yangditawarkan BPJS Ketenagakerjaanuntuk para pekerja yang sudahbergabung dalam program tersebut,diantaranya pinjaman uang mukaperumahan, kredit kepemilikan rumah,pinjaman renovasi rumah, dan kreditkonstruksi.(*)

1214

Dalam acara pelantikan, Ketua

APINDO Riau Wijatmoko Rah Trisno

menyampaikan bahwa Pertumbuhan

ekonomi nasional yang melambat tidak

berimbas ke bisnis kuliner Riau,

khususnya yang ada di Kota Pekanbaru

"Secara nasional, seperti yang

disampaikan oleh pemerintah, ekonomi

memang turun. Tetapi, di Riau dan

Pekanbaru, pelambatan ekonomi tidak

berpengaruh kepada sektor industri

kuliner. Kami melihat kalau usaha

kuliner malah semakin berkembang di

Pekanbaru," ujar Wijatmoko dalam

sambutannya.

Wijatmoko melanjutkan, tumbuhnya

industri kuliner ini harus diimbangi

dengan inovasi yang mampu menarik

minat masyarakat.

"Tumbuhnya usaha kuliner ini, pelaku

usaha harus mampu menciptakan rasa

yang inovatif, sehingga mampu menarik

minat masyarakat," lanjutnya.

Selanjutnya, Asosiasi Pengusaha

Indonesia (APINDO) Kota Pekanbaru

sangat mendukung pertumbuhan

ekonomi yang disokong oleh Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

Hal ini disampaikan oleh ketua

APINDO Kota Pekanbaru yang baru

dilantik, Fahrial. "APINDO mendukung

dan mendorong tumbuhnya UMKM di

Kota Pekanbaru, sebagai penyokong

ekonomi kerakyatan. Karena itu, kami

mengambil tema Pemberdayaan dan

Penguatan Bisnis UMKM Menuju Kota

Smart City Madani sebagai slogan

pelantikan," ujar Fahrial dalam acara

pelantikannya.

Fahrial menambahkan bahwa dunia

usaha UMKM di Pekanbaru hendaklah

didukung oleh pemerintah Kota

Pekanbaru, baik itu regulasi, masalah

perizinan, hingga permodalan. (SatriaYonela)

Gandeng BPJSKetenagakerjaan, ApindoRiau Gelar Sosialisasi ManfaatProgram JHT KepemilikanRumah

Kamis, 14 September 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - DPP AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riaubekerjasama dengan BPJSKetenagakerjaan Wilayah Sumbar- Riaumenggelar sosialisasi tentang manfaatprogram JHT, Kamis (14/9/2017) pagi.

Bertempat di lounge lantai 2 hotelPremier Pekanbaru, kegiatan ini dihadirioleh puluhan orang perwakilan daribeberapa perusahaan, asosiasi, serikatpekerja, Bank BGN, dan DPK ApindoKabupaten Kota se-Riau.

Ketua DPP Apindo Riau, WijatmokoRah Trisno mengatakan, kegiatan kaliini digelar sebagai bentuk wujudkepedulian Apindo Riau kepada seluruhmember yang bernaung di Apindo,terkhusus bagi karyawan member.

"Kita melihat, masalah perumahanadalah sebuah peluang yang belumtergarap dengan baik, di mana banyakpara pekerja atau karyawan perusahaanyang belum tahu," ujarnya.

Dengan adanya sosialisasi inidisebutkan Wijatmoko, tentunya dapatmemberikan pemahaman kepadakaryawan dan juga perusahaan tentangbagaimana caranya dalammemanfaafkan program JHT BPJSKetenagakerjaan ini, khususnya dalammemperoleh rumah.

"Sehingga nantinya dapat memudahkanbagi perusahaan. Sudah punyagambaran dan panduan tentangbagaimana memanage, membantu, danmeringan beban perusahaan dalam

masalah kepemilikan rumah bagi parakaryawannya," jelas dia.

Wijatmoko menilai, masalahkepemilikan rumah bagi para karyawansendiri pada dewasa ini memangmenjadi isu yang strategis dan penting."Harapan kita, seluruh anggota Apindodapat mengetahui bahwa produkperumahan sudah diakui dan mendapatperhatian tersendiri dari Pemerintah.Bahkan Pemerintah sudah bekerjasamadengan perbankan negara," paparnya.

Ditambahkannya, ke depan pihaknyaakan kembali menggarap isu-isu krusialyang berhubungan dengan komitmenApindo sendiri untuk memperhatikanperseorangan, disamping juga tentangprofit dan keuntungan.

"Jadi kalau kira-kira bisa membantu danmeringan karyawan dan perusahaan,akan kita adakan iven-iven strategislainnya," kata dia.

Sementara itu, Budiono selaku KepalaKanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbar- Riau mengungkapkan, dalamsosialisasi ini, pihaknya memberikanpemahaman sekaligus edukasi secarateknis tentang seperti apa syarat danketentuan seorang karyawan bisamemilikan rumah.

"Perumahan ini diperuntukan khususnyabagi tenaga kerja yang sudah menjadipeserta BPJS Ketenagakerjaan dalam 3program minimal selama 1 tahun, yakniJHT, JKK, dan JKM," ungkapnya.

Ia melanjutkan, jika sudah menenuhisyarat tersebut, maka pekerja berhakmendapatkan kesempatan untukmemiliki rumah yang dalam hal inipihaknya juga bekerjasama denganBank BTN.

"Ini juga menjadi bagian darikepedulian kita terhadap tenaga kerjayang belum memiliki rumah sendiri,"sebut Budiono.

Setidaknya, ada 4 keuntungan yangditawarkan BPJS Ketenagakerjaanuntuk para pekerja yang sudahbergabung dalam program tersebut,diantaranya pinjaman uang mukaperumahan, kredit kepemilikan rumah,pinjaman renovasi rumah, dan kreditkonstruksi.(*)

12

Page 16: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

15

http://industri.bisnis.com/

Apindo Riau Nilai PembatalanRKU RAPP Tidak Tepat

Ahad, 22 Oktober 2017

Bisnis.com, PEKANBARU -- AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riaumenilai pembatalan RKU PT RAPPoleh Kemen LHK tidak tepat karenamengangkangi aturan yang lebih tinggi.Ketua Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno mengatakan RKU RAPP adalahrevisi tahunan yang diajukanperusahaan sebagai landasanoperasional selama masa izin hak gunausaha (HGU) di lahan HTI tersebutdikantongi.

"Jadi kalau sekarang ada pembatalanRKU oleh pemerintah itu sudah tidaktepat dan melanggar aturan HGU diwilayah HTI RAPP," katanya kepadaBisnis Sabtu (21/10/2017).

Menurut dia, pemerintah memang sudahtepat dalam komitmen menjagakelestarian lahan gambut.

Namun, komitmen itu tidak diartikandengan menghentikan operasionalwilayah kerja perusahaan yang sudahresmi dan legal, karena berdampakbesar bagi kegiatan perusahaan didaerah.

Dampak itu tidak hanya dirasakanlangsung oleh perusahaan denganmenghentikan operasional, tetapi sangatnyata dialami pekerja lapangan yaitudirumahkan dan tidak lagi bekerja.

Apindo Riau Patuhi KenaikanUMP 2018 Sebesar 8,7%

Ahad, 29 Oktober 2017

Metrotvnews.com, Pekanbaru:Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Riau menyepakati kenaikan UpahMinimum Provinsi (UMP) sebesar 8,7persen pada 2018. Pelaku usaha akanmelaksanakan keputusan yang telahdisepakati dalam pertemuan tripartit ditingkat provinsi tersebut.

"Kami dari Apindo, bersama perwakilanpemerintah dan serikat pekerja sudahmenyepakati bahwa UMP Riau 2018naik 8,71 persen. Kesepakatan bersamayang diputuskan ini sesuai amanat PPNomor 78 tahun 2015," ungkapWijatmoko, Ketua Apindo Riau kepadaMetrotvnews.com, Minggu 29 Oktober2017. Pihaknya, dalam hal ini mewakilipara pelaku usaha dan Kamar Dagangdan Industri (Kadin) Riau siapmelaksanakan ketentuan tersebut.

Ia menyatakan, besaran kenaikan UMPsebesar 8,71 persen tersebut dihitungberdasarkan tingkat pertumbuhanekonomi dikurangi inflasi. Sekadardiketahui, pertumbuhan ekonomi Riaumengalami perlambatan dalam kurundua tahun terakhir.

Pada triwulan pertama 2017,pertumbuhan ekonomi Riau 2,82persen. Sedangkan pada 2016 lalu,pertumbuhan ekonomi Riau hanyaberada di level 2,74 persen.

metrotvnews.com

Apindo Riau MintaPemerintah Segera PangkasHarga Gas

Kamis, 12 Oktober 2017

SULUHRIAU, Pekanbaru- AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riaumeminta pemerintah agar segeramenurunkan harga gas, sehinggaindustri di dalam negeri dapat lebihkompetitif.

Hal itu diutarakan Ketua DPP ApindoRiau Wijatmoho Rah Trisnomengatakan, pihaknya memintapemerintah segera menurunkan hargagas, agar industri dalam negeri dapatlebih kompetifif.

Sebab awal 2015 harga minyak duniaturun dari US$100 per barel menjadiUS$50 per barel serta terus turun hinggasaat ini, termasuk dalam hal ini hargagas, namun kenyataannya harga gasdalan negeri masih belum turun.

Aibatnya ongkos produksi industri diIndonesia lebih mahal dibandingkanluar negeri sehingga membuat industridalam negeri sulit berkompetisi di luarnegeri maka pihaknya berharappemerintah dapat segera meninjau hargagas.

Menurutnya jika mengacu pada paketkebijakan ekonomi jilid III 7 Oktober2017 disebutkan harga gas untuk pabrikdari lapangan gas baru ditetapkan sesuaidengan kemampuan daya beli industripupuk sebesar 7 dollar AS per MMBTU(milion british thermal unit).

Sementara harga gas untuk industrilainnya (seperti petrokimia, keramikdan sebagainya) akan diturunkan sesuaidengan kemampuan industri masing-masing.

Namun sampai saat ini pelaku usahamasih saja mengeluhkan sulitnyamendapatkan dan tingginya harga gas.

Wijatmoho Rah Trisno menambahkan,penurunan harga gas, sangatdimungkinkan dengan melakukanefisiensi pada sistem distribusi gas sertapengurangan penerimaan negara ataupenerimaan negara bukan pajak (PNBP)sektor gas.

Bahkan jika mengacu pada kebijakanpemerintah harusnya, penurunan hargagas untuk industri efektif sudahdiberlakukan sejak 1 Januari 2016 lalu.[slt]

"Kami kira ini yang harus diperhatikanpemerintah. Bukan berarti kami tidakmendukung pelestarian danperlindungan gambut, tetapi tolongaturan yang baru tidak malahmengganggu aktivitas pekerjaan yangsaat ini berjalan," katanya.

Adapun sejak 18 Oktober 2017 pukul00.00 WIB lalu, seluruh kegiatan HTIRAPP dihentikan menyusul pembatalanRKU oleh Kemen LHK pada 17Oktober 2017.

1315

http://industri.bisnis.com/

Apindo Riau Nilai PembatalanRKU RAPP Tidak Tepat

Ahad, 22 Oktober 2017

Bisnis.com, PEKANBARU -- AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riaumenilai pembatalan RKU PT RAPPoleh Kemen LHK tidak tepat karenamengangkangi aturan yang lebih tinggi.Ketua Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno mengatakan RKU RAPP adalahrevisi tahunan yang diajukanperusahaan sebagai landasanoperasional selama masa izin hak gunausaha (HGU) di lahan HTI tersebutdikantongi.

"Jadi kalau sekarang ada pembatalanRKU oleh pemerintah itu sudah tidaktepat dan melanggar aturan HGU diwilayah HTI RAPP," katanya kepadaBisnis Sabtu (21/10/2017).

Menurut dia, pemerintah memang sudahtepat dalam komitmen menjagakelestarian lahan gambut.

Namun, komitmen itu tidak diartikandengan menghentikan operasionalwilayah kerja perusahaan yang sudahresmi dan legal, karena berdampakbesar bagi kegiatan perusahaan didaerah.

Dampak itu tidak hanya dirasakanlangsung oleh perusahaan denganmenghentikan operasional, tetapi sangatnyata dialami pekerja lapangan yaitudirumahkan dan tidak lagi bekerja.

Apindo Riau Patuhi KenaikanUMP 2018 Sebesar 8,7%

Ahad, 29 Oktober 2017

Metrotvnews.com, Pekanbaru:Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Riau menyepakati kenaikan UpahMinimum Provinsi (UMP) sebesar 8,7persen pada 2018. Pelaku usaha akanmelaksanakan keputusan yang telahdisepakati dalam pertemuan tripartit ditingkat provinsi tersebut.

"Kami dari Apindo, bersama perwakilanpemerintah dan serikat pekerja sudahmenyepakati bahwa UMP Riau 2018naik 8,71 persen. Kesepakatan bersamayang diputuskan ini sesuai amanat PPNomor 78 tahun 2015," ungkapWijatmoko, Ketua Apindo Riau kepadaMetrotvnews.com, Minggu 29 Oktober2017. Pihaknya, dalam hal ini mewakilipara pelaku usaha dan Kamar Dagangdan Industri (Kadin) Riau siapmelaksanakan ketentuan tersebut.

Ia menyatakan, besaran kenaikan UMPsebesar 8,71 persen tersebut dihitungberdasarkan tingkat pertumbuhanekonomi dikurangi inflasi. Sekadardiketahui, pertumbuhan ekonomi Riaumengalami perlambatan dalam kurundua tahun terakhir.

Pada triwulan pertama 2017,pertumbuhan ekonomi Riau 2,82persen. Sedangkan pada 2016 lalu,pertumbuhan ekonomi Riau hanyaberada di level 2,74 persen.

metrotvnews.com

Apindo Riau MintaPemerintah Segera PangkasHarga Gas

Kamis, 12 Oktober 2017

SULUHRIAU, Pekanbaru- AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riaumeminta pemerintah agar segeramenurunkan harga gas, sehinggaindustri di dalam negeri dapat lebihkompetitif.

Hal itu diutarakan Ketua DPP ApindoRiau Wijatmoho Rah Trisnomengatakan, pihaknya memintapemerintah segera menurunkan hargagas, agar industri dalam negeri dapatlebih kompetifif.

Sebab awal 2015 harga minyak duniaturun dari US$100 per barel menjadiUS$50 per barel serta terus turun hinggasaat ini, termasuk dalam hal ini hargagas, namun kenyataannya harga gasdalan negeri masih belum turun.

Aibatnya ongkos produksi industri diIndonesia lebih mahal dibandingkanluar negeri sehingga membuat industridalam negeri sulit berkompetisi di luarnegeri maka pihaknya berharappemerintah dapat segera meninjau hargagas.

Menurutnya jika mengacu pada paketkebijakan ekonomi jilid III 7 Oktober2017 disebutkan harga gas untuk pabrikdari lapangan gas baru ditetapkan sesuaidengan kemampuan daya beli industripupuk sebesar 7 dollar AS per MMBTU(milion british thermal unit).

Sementara harga gas untuk industrilainnya (seperti petrokimia, keramikdan sebagainya) akan diturunkan sesuaidengan kemampuan industri masing-masing.

Namun sampai saat ini pelaku usahamasih saja mengeluhkan sulitnyamendapatkan dan tingginya harga gas.

Wijatmoho Rah Trisno menambahkan,penurunan harga gas, sangatdimungkinkan dengan melakukanefisiensi pada sistem distribusi gas sertapengurangan penerimaan negara ataupenerimaan negara bukan pajak (PNBP)sektor gas.

Bahkan jika mengacu pada kebijakanpemerintah harusnya, penurunan hargagas untuk industri efektif sudahdiberlakukan sejak 1 Januari 2016 lalu.[slt]

"Kami kira ini yang harus diperhatikanpemerintah. Bukan berarti kami tidakmendukung pelestarian danperlindungan gambut, tetapi tolongaturan yang baru tidak malahmengganggu aktivitas pekerjaan yangsaat ini berjalan," katanya.

Adapun sejak 18 Oktober 2017 pukul00.00 WIB lalu, seluruh kegiatan HTIRAPP dihentikan menyusul pembatalanRKU oleh Kemen LHK pada 17Oktober 2017.

1315

http://industri.bisnis.com/

Apindo Riau Nilai PembatalanRKU RAPP Tidak Tepat

Ahad, 22 Oktober 2017

Bisnis.com, PEKANBARU -- AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riaumenilai pembatalan RKU PT RAPPoleh Kemen LHK tidak tepat karenamengangkangi aturan yang lebih tinggi.Ketua Apindo Riau Wijatmoko RahTrisno mengatakan RKU RAPP adalahrevisi tahunan yang diajukanperusahaan sebagai landasanoperasional selama masa izin hak gunausaha (HGU) di lahan HTI tersebutdikantongi.

"Jadi kalau sekarang ada pembatalanRKU oleh pemerintah itu sudah tidaktepat dan melanggar aturan HGU diwilayah HTI RAPP," katanya kepadaBisnis Sabtu (21/10/2017).

Menurut dia, pemerintah memang sudahtepat dalam komitmen menjagakelestarian lahan gambut.

Namun, komitmen itu tidak diartikandengan menghentikan operasionalwilayah kerja perusahaan yang sudahresmi dan legal, karena berdampakbesar bagi kegiatan perusahaan didaerah.

Dampak itu tidak hanya dirasakanlangsung oleh perusahaan denganmenghentikan operasional, tetapi sangatnyata dialami pekerja lapangan yaitudirumahkan dan tidak lagi bekerja.

Apindo Riau Patuhi KenaikanUMP 2018 Sebesar 8,7%

Ahad, 29 Oktober 2017

Metrotvnews.com, Pekanbaru:Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Riau menyepakati kenaikan UpahMinimum Provinsi (UMP) sebesar 8,7persen pada 2018. Pelaku usaha akanmelaksanakan keputusan yang telahdisepakati dalam pertemuan tripartit ditingkat provinsi tersebut.

"Kami dari Apindo, bersama perwakilanpemerintah dan serikat pekerja sudahmenyepakati bahwa UMP Riau 2018naik 8,71 persen. Kesepakatan bersamayang diputuskan ini sesuai amanat PPNomor 78 tahun 2015," ungkapWijatmoko, Ketua Apindo Riau kepadaMetrotvnews.com, Minggu 29 Oktober2017. Pihaknya, dalam hal ini mewakilipara pelaku usaha dan Kamar Dagangdan Industri (Kadin) Riau siapmelaksanakan ketentuan tersebut.

Ia menyatakan, besaran kenaikan UMPsebesar 8,71 persen tersebut dihitungberdasarkan tingkat pertumbuhanekonomi dikurangi inflasi. Sekadardiketahui, pertumbuhan ekonomi Riaumengalami perlambatan dalam kurundua tahun terakhir.

Pada triwulan pertama 2017,pertumbuhan ekonomi Riau 2,82persen. Sedangkan pada 2016 lalu,pertumbuhan ekonomi Riau hanyaberada di level 2,74 persen.

metrotvnews.com

Apindo Riau MintaPemerintah Segera PangkasHarga Gas

Kamis, 12 Oktober 2017

SULUHRIAU, Pekanbaru- AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) Riaumeminta pemerintah agar segeramenurunkan harga gas, sehinggaindustri di dalam negeri dapat lebihkompetitif.

Hal itu diutarakan Ketua DPP ApindoRiau Wijatmoho Rah Trisnomengatakan, pihaknya memintapemerintah segera menurunkan hargagas, agar industri dalam negeri dapatlebih kompetifif.

Sebab awal 2015 harga minyak duniaturun dari US$100 per barel menjadiUS$50 per barel serta terus turun hinggasaat ini, termasuk dalam hal ini hargagas, namun kenyataannya harga gasdalan negeri masih belum turun.

Aibatnya ongkos produksi industri diIndonesia lebih mahal dibandingkanluar negeri sehingga membuat industridalam negeri sulit berkompetisi di luarnegeri maka pihaknya berharappemerintah dapat segera meninjau hargagas.

Menurutnya jika mengacu pada paketkebijakan ekonomi jilid III 7 Oktober2017 disebutkan harga gas untuk pabrikdari lapangan gas baru ditetapkan sesuaidengan kemampuan daya beli industripupuk sebesar 7 dollar AS per MMBTU(milion british thermal unit).

Sementara harga gas untuk industrilainnya (seperti petrokimia, keramikdan sebagainya) akan diturunkan sesuaidengan kemampuan industri masing-masing.

Namun sampai saat ini pelaku usahamasih saja mengeluhkan sulitnyamendapatkan dan tingginya harga gas.

Wijatmoho Rah Trisno menambahkan,penurunan harga gas, sangatdimungkinkan dengan melakukanefisiensi pada sistem distribusi gas sertapengurangan penerimaan negara ataupenerimaan negara bukan pajak (PNBP)sektor gas.

Bahkan jika mengacu pada kebijakanpemerintah harusnya, penurunan hargagas untuk industri efektif sudahdiberlakukan sejak 1 Januari 2016 lalu.[slt]

"Kami kira ini yang harus diperhatikanpemerintah. Bukan berarti kami tidakmendukung pelestarian danperlindungan gambut, tetapi tolongaturan yang baru tidak malahmengganggu aktivitas pekerjaan yangsaat ini berjalan," katanya.

Adapun sejak 18 Oktober 2017 pukul00.00 WIB lalu, seluruh kegiatan HTIRAPP dihentikan menyusul pembatalanRKU oleh Kemen LHK pada 17Oktober 2017.

13

Page 17: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

16

Pengurus Apindo DumaiDikukuhkan

Rabu, 1 November 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,DUMAI - Ketua Umum DPP APINDOProvinsi Riau, Wijatmoko Rah Trisnomengukuhkan pengurus DPK ApindoKota Dumai, Rabu (1/11/2017).

Ia mengukuhkan 45 pengurus diPendopo Sri Bunga Tanjung, Jalan PutriTujuh, Kota Dumai. Ruslan menjabatsebagai Ketua DPK Apindo KotaDumai. Yohannisti menjabat sebagaiSekjen DPK Apindo Dumai.

"Rencananya dalam tahap awal ApindoDumai bakal mengandeng seluruhperusahaan di Dumai. Serta bersinergidalam pembangunan," ujar Ruslan usaipelantikan, Rabu siang.

Menurutnya, saat ini dari data ApindoDumai ada 40 perusahaan sudahtergabung dalam Apindo.

Terpisah, Walikota Dumai, Zulkifki ASberharap Apindo bisa menjadi mitraPemerintah Kota Dumai. Ia menilaibutuh kerjasama dengan pelaku usahauntuk membangun Kota Dumai.

"Kita berharap keberadaan Apindonantinya bisa dirasakan. Bahkan bisajadi jembatan pelaku usaha denganpemerintah daerah dan pusat," ujarPolitikus Partai Nasdem. (fer)

Kondisi Ekonomi Riau,Apindo Yakin Kenaikan UMPBisa Dijalankan SemuaPerusahaan

Selasa, 31 Oktober 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Ketua AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) RiauWijatmoko Rahtrisno yang merupakanbagian Tripartit Dewan PengupahanProvinsi Riau menegaskan sebagaipedoman yang ditetapkan pemerintah,Apindo tetap mengacu pada Permen78/2015 atas kenaikan Upah MinimumProvinsi sebesar 8,71 persen.

"Kita amankan angka itu, kami jugadorong serikat pekerja menyetujui.Secara Tripartit, Pemerintah, Apindodan serikat pekerja mendukungpersentase kenaikan upah untuk 2018tersebut," katanya kepada Tribun Selasa(31/10).

Berdasarkan pembahasan yang sudahdilakukan bersama,dijelaskanWijatmoko, pihaknya sudah sepakatatas angka kenaikan UMP dimaksud.Untuk itu, upaya bersama pulamendorong pelaksanaan danrealisasinya nanti dapat berjalan padatahun 2018.

Dikaitkan dengan angka pertumbuhanekonomi Riau yang masih melambatpada tahun ini dengan kenaikan UMP2018. Menurutnya, angka tersebut untukRiau akan dapat berjalan dengan baik.Karena Ia yakin, pertumbuhan ekonomidi Riau masih akan terus tumbuh danberkembang kedepannya.

"Apindo memastikan kenaikan UMP inibisa dilaksanakan secara menyeluruhuntuk Riau. Perusahaan juga sudahmemiliki komitmen," tambahnya.

Kepada seluruh Kab/Kota, Wijatmokojuga berharap agar dewan pengupahandi daerah dapat menjalankan komitmenmelalui pembahasan UMK di masing-

"Ekonomi kita saat ini sedang lesu. Inijuga menjadi pertimbangan pemerintahmemutuskan kenaikan UMP di daerahhanya 8,7 persen," ujarnya.

Wijatmoko berharap agar pembahasanupah minimum kota/kabupaten (UMK)di tingkat dewan pengupahan dapatmengacu pada UMP Riau 2018. UMKdi tiap kota/kabupaten mulai akandibahas pada awal November 2017.

Sedangkan upah minimum sektoral(UMS), kata dia, juga diharapkan dapatmengacu pada nilai UMK tiapkota/kabupaten. UMS di Riaumencakup dua sektor atau bidang, yaknisektor minyak dan gas (migas) dansektor perkebunan.

"Khusus UMS, memang besarannyalebih tinggi sekitar lima persendibandingkan UMK. Kita berharapkenaikan UMS mengacu pada kenaikanUMK yang akan dibahas oleh dewanpengupahan masing-masingkota/kabupaten," ungkap Wijatmoko.

Pihaknya mengapresiasi pembahasanUMP Riau yang berjalan lancar. Hal initak lepas dari kondusifitas iklim duniausaha di Kepri. "Meski pertumbuhanekonomi lambat, namun gugatan isu-isuperburuan di Pengadilan HubunganIndustrial di Riau sudah nol, sudah tidakada lagi. Hal ini patut kita apresiasi,"pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov Riautak menemui kendala untuk menerapkankenaikan UMP sebesar 8,7 persen di2018. Pemprov Riau bahkan telahsepakat dengan pelaku usaha dan buruhuntuk menerapkan kenaikan tersebut.

"Belum lama ini kami membahas UMPRiau 2018 bersama dewan pengupahan.Pemerintah yang diwakili disnaker,Apindo, dan serikat buruh sudahmenyepakati kenaikan UMP sebesar 8,7persen di 2018," ungkap KadisnakerProvinsi Riau, Rasidin Siregar kepadaMetrotvnews.com, Jumat 27 Oktober2017.

UMP Riau 2017 sebesar Rp2.266.722dan akan mengalami kenaikan 8,7persen di 2018. Kenaikan tersebut setaraRp294.673 menjadi Rp2.561.395..(SAW)

masing daerah. Terlebih acuan sudahada dari Provinsi sehinggaperjalanannya diperkirakan Apindo bisalebih baik.(*)

1416

Pengurus Apindo DumaiDikukuhkan

Rabu, 1 November 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,DUMAI - Ketua Umum DPP APINDOProvinsi Riau, Wijatmoko Rah Trisnomengukuhkan pengurus DPK ApindoKota Dumai, Rabu (1/11/2017).

Ia mengukuhkan 45 pengurus diPendopo Sri Bunga Tanjung, Jalan PutriTujuh, Kota Dumai. Ruslan menjabatsebagai Ketua DPK Apindo KotaDumai. Yohannisti menjabat sebagaiSekjen DPK Apindo Dumai.

"Rencananya dalam tahap awal ApindoDumai bakal mengandeng seluruhperusahaan di Dumai. Serta bersinergidalam pembangunan," ujar Ruslan usaipelantikan, Rabu siang.

Menurutnya, saat ini dari data ApindoDumai ada 40 perusahaan sudahtergabung dalam Apindo.

Terpisah, Walikota Dumai, Zulkifki ASberharap Apindo bisa menjadi mitraPemerintah Kota Dumai. Ia menilaibutuh kerjasama dengan pelaku usahauntuk membangun Kota Dumai.

"Kita berharap keberadaan Apindonantinya bisa dirasakan. Bahkan bisajadi jembatan pelaku usaha denganpemerintah daerah dan pusat," ujarPolitikus Partai Nasdem. (fer)

Kondisi Ekonomi Riau,Apindo Yakin Kenaikan UMPBisa Dijalankan SemuaPerusahaan

Selasa, 31 Oktober 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Ketua AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) RiauWijatmoko Rahtrisno yang merupakanbagian Tripartit Dewan PengupahanProvinsi Riau menegaskan sebagaipedoman yang ditetapkan pemerintah,Apindo tetap mengacu pada Permen78/2015 atas kenaikan Upah MinimumProvinsi sebesar 8,71 persen.

"Kita amankan angka itu, kami jugadorong serikat pekerja menyetujui.Secara Tripartit, Pemerintah, Apindodan serikat pekerja mendukungpersentase kenaikan upah untuk 2018tersebut," katanya kepada Tribun Selasa(31/10).

Berdasarkan pembahasan yang sudahdilakukan bersama,dijelaskanWijatmoko, pihaknya sudah sepakatatas angka kenaikan UMP dimaksud.Untuk itu, upaya bersama pulamendorong pelaksanaan danrealisasinya nanti dapat berjalan padatahun 2018.

Dikaitkan dengan angka pertumbuhanekonomi Riau yang masih melambatpada tahun ini dengan kenaikan UMP2018. Menurutnya, angka tersebut untukRiau akan dapat berjalan dengan baik.Karena Ia yakin, pertumbuhan ekonomidi Riau masih akan terus tumbuh danberkembang kedepannya.

"Apindo memastikan kenaikan UMP inibisa dilaksanakan secara menyeluruhuntuk Riau. Perusahaan juga sudahmemiliki komitmen," tambahnya.

Kepada seluruh Kab/Kota, Wijatmokojuga berharap agar dewan pengupahandi daerah dapat menjalankan komitmenmelalui pembahasan UMK di masing-

"Ekonomi kita saat ini sedang lesu. Inijuga menjadi pertimbangan pemerintahmemutuskan kenaikan UMP di daerahhanya 8,7 persen," ujarnya.

Wijatmoko berharap agar pembahasanupah minimum kota/kabupaten (UMK)di tingkat dewan pengupahan dapatmengacu pada UMP Riau 2018. UMKdi tiap kota/kabupaten mulai akandibahas pada awal November 2017.

Sedangkan upah minimum sektoral(UMS), kata dia, juga diharapkan dapatmengacu pada nilai UMK tiapkota/kabupaten. UMS di Riaumencakup dua sektor atau bidang, yaknisektor minyak dan gas (migas) dansektor perkebunan.

"Khusus UMS, memang besarannyalebih tinggi sekitar lima persendibandingkan UMK. Kita berharapkenaikan UMS mengacu pada kenaikanUMK yang akan dibahas oleh dewanpengupahan masing-masingkota/kabupaten," ungkap Wijatmoko.

Pihaknya mengapresiasi pembahasanUMP Riau yang berjalan lancar. Hal initak lepas dari kondusifitas iklim duniausaha di Kepri. "Meski pertumbuhanekonomi lambat, namun gugatan isu-isuperburuan di Pengadilan HubunganIndustrial di Riau sudah nol, sudah tidakada lagi. Hal ini patut kita apresiasi,"pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov Riautak menemui kendala untuk menerapkankenaikan UMP sebesar 8,7 persen di2018. Pemprov Riau bahkan telahsepakat dengan pelaku usaha dan buruhuntuk menerapkan kenaikan tersebut.

"Belum lama ini kami membahas UMPRiau 2018 bersama dewan pengupahan.Pemerintah yang diwakili disnaker,Apindo, dan serikat buruh sudahmenyepakati kenaikan UMP sebesar 8,7persen di 2018," ungkap KadisnakerProvinsi Riau, Rasidin Siregar kepadaMetrotvnews.com, Jumat 27 Oktober2017.

UMP Riau 2017 sebesar Rp2.266.722dan akan mengalami kenaikan 8,7persen di 2018. Kenaikan tersebut setaraRp294.673 menjadi Rp2.561.395..(SAW)

masing daerah. Terlebih acuan sudahada dari Provinsi sehinggaperjalanannya diperkirakan Apindo bisalebih baik.(*)

1416

Pengurus Apindo DumaiDikukuhkan

Rabu, 1 November 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,DUMAI - Ketua Umum DPP APINDOProvinsi Riau, Wijatmoko Rah Trisnomengukuhkan pengurus DPK ApindoKota Dumai, Rabu (1/11/2017).

Ia mengukuhkan 45 pengurus diPendopo Sri Bunga Tanjung, Jalan PutriTujuh, Kota Dumai. Ruslan menjabatsebagai Ketua DPK Apindo KotaDumai. Yohannisti menjabat sebagaiSekjen DPK Apindo Dumai.

"Rencananya dalam tahap awal ApindoDumai bakal mengandeng seluruhperusahaan di Dumai. Serta bersinergidalam pembangunan," ujar Ruslan usaipelantikan, Rabu siang.

Menurutnya, saat ini dari data ApindoDumai ada 40 perusahaan sudahtergabung dalam Apindo.

Terpisah, Walikota Dumai, Zulkifki ASberharap Apindo bisa menjadi mitraPemerintah Kota Dumai. Ia menilaibutuh kerjasama dengan pelaku usahauntuk membangun Kota Dumai.

"Kita berharap keberadaan Apindonantinya bisa dirasakan. Bahkan bisajadi jembatan pelaku usaha denganpemerintah daerah dan pusat," ujarPolitikus Partai Nasdem. (fer)

Kondisi Ekonomi Riau,Apindo Yakin Kenaikan UMPBisa Dijalankan SemuaPerusahaan

Selasa, 31 Oktober 2017

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Ketua AsosiasiPengusaha Indonesia (Apindo) RiauWijatmoko Rahtrisno yang merupakanbagian Tripartit Dewan PengupahanProvinsi Riau menegaskan sebagaipedoman yang ditetapkan pemerintah,Apindo tetap mengacu pada Permen78/2015 atas kenaikan Upah MinimumProvinsi sebesar 8,71 persen.

"Kita amankan angka itu, kami jugadorong serikat pekerja menyetujui.Secara Tripartit, Pemerintah, Apindodan serikat pekerja mendukungpersentase kenaikan upah untuk 2018tersebut," katanya kepada Tribun Selasa(31/10).

Berdasarkan pembahasan yang sudahdilakukan bersama,dijelaskanWijatmoko, pihaknya sudah sepakatatas angka kenaikan UMP dimaksud.Untuk itu, upaya bersama pulamendorong pelaksanaan danrealisasinya nanti dapat berjalan padatahun 2018.

Dikaitkan dengan angka pertumbuhanekonomi Riau yang masih melambatpada tahun ini dengan kenaikan UMP2018. Menurutnya, angka tersebut untukRiau akan dapat berjalan dengan baik.Karena Ia yakin, pertumbuhan ekonomidi Riau masih akan terus tumbuh danberkembang kedepannya.

"Apindo memastikan kenaikan UMP inibisa dilaksanakan secara menyeluruhuntuk Riau. Perusahaan juga sudahmemiliki komitmen," tambahnya.

Kepada seluruh Kab/Kota, Wijatmokojuga berharap agar dewan pengupahandi daerah dapat menjalankan komitmenmelalui pembahasan UMK di masing-

"Ekonomi kita saat ini sedang lesu. Inijuga menjadi pertimbangan pemerintahmemutuskan kenaikan UMP di daerahhanya 8,7 persen," ujarnya.

Wijatmoko berharap agar pembahasanupah minimum kota/kabupaten (UMK)di tingkat dewan pengupahan dapatmengacu pada UMP Riau 2018. UMKdi tiap kota/kabupaten mulai akandibahas pada awal November 2017.

Sedangkan upah minimum sektoral(UMS), kata dia, juga diharapkan dapatmengacu pada nilai UMK tiapkota/kabupaten. UMS di Riaumencakup dua sektor atau bidang, yaknisektor minyak dan gas (migas) dansektor perkebunan.

"Khusus UMS, memang besarannyalebih tinggi sekitar lima persendibandingkan UMK. Kita berharapkenaikan UMS mengacu pada kenaikanUMK yang akan dibahas oleh dewanpengupahan masing-masingkota/kabupaten," ungkap Wijatmoko.

Pihaknya mengapresiasi pembahasanUMP Riau yang berjalan lancar. Hal initak lepas dari kondusifitas iklim duniausaha di Kepri. "Meski pertumbuhanekonomi lambat, namun gugatan isu-isuperburuan di Pengadilan HubunganIndustrial di Riau sudah nol, sudah tidakada lagi. Hal ini patut kita apresiasi,"pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov Riautak menemui kendala untuk menerapkankenaikan UMP sebesar 8,7 persen di2018. Pemprov Riau bahkan telahsepakat dengan pelaku usaha dan buruhuntuk menerapkan kenaikan tersebut.

"Belum lama ini kami membahas UMPRiau 2018 bersama dewan pengupahan.Pemerintah yang diwakili disnaker,Apindo, dan serikat buruh sudahmenyepakati kenaikan UMP sebesar 8,7persen di 2018," ungkap KadisnakerProvinsi Riau, Rasidin Siregar kepadaMetrotvnews.com, Jumat 27 Oktober2017.

UMP Riau 2017 sebesar Rp2.266.722dan akan mengalami kenaikan 8,7persen di 2018. Kenaikan tersebut setaraRp294.673 menjadi Rp2.561.395..(SAW)

masing daerah. Terlebih acuan sudahada dari Provinsi sehinggaperjalanannya diperkirakan Apindo bisalebih baik.(*)

14

Page 18: APINDO MINTA ATURAN RESTORASI GAMBUT DIKAJI ULANG · 2020. 7. 3. · operasional perusahaan seperti pulp dan kertas serta sejumlah pabrik kelapa sawit yang memiliki lahan konsesi

17

PLATINUM MEMBERS

Sekretariat Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) APINDO Riau:

Hotel Furaya Lt. 1, Ruang Akasia – Jl. Jendral Sudirman No. 72 - 74 Pekanbaru 28151 – RiauTelp. 0761-8656545, E-Mail: [email protected]

Website : www.apindoriau.or.id

17

PLATINUM MEMBERS

Sekretariat Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) APINDO Riau:

Hotel Furaya Lt. 1, Ruang Akasia – Jl. Jendral Sudirman No. 72 - 74 Pekanbaru 28151 – RiauTelp. 0761-8656545, E-Mail: [email protected]

Website : www.apindoriau.or.id

17

PLATINUM MEMBERS

Sekretariat Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) APINDO Riau:

Hotel Furaya Lt. 1, Ruang Akasia – Jl. Jendral Sudirman No. 72 - 74 Pekanbaru 28151 – RiauTelp. 0761-8656545, E-Mail: [email protected]

Website : www.apindoriau.or.id