apex akut

download apex akut

of 5

description

apen

Transcript of apex akut

APENDISITIS AKUTPeradangan apendiks merupakan kausa laporotomi tersering pada anak dan juga pada orang dewasa.Insiden: Pria lebih banyak daripada wanita. Bayi dan anak sampai berumur 2 tahun terdapat 1% atau kurang. Anak berumur 2 sampai 3 tahun terdapat 15%. Frekuensi mulai menanjak setelah umur 5 tahun dan mencapai puncaknya berkisar pada umur-umur 9 sampai 11 tahun.Diagnosis harus ditegakkan secara dini dan tindakan harus segera dilakukan. Keterlambatan diagnosis menyebabkan penyulit perforasi dengan segala akibatnya.

PATOFISIOLOGI Apendisitis disebabkan mula-mula oleh sumbatan lumen. Obstruksi lumen apendiks disebabkan oleh penyempitan lumen akibat hyperplasia jaringan limfoid submukosa. Feses yang terperangkap dalam lumen apendiks mengalami penyerapan air dan terbentuklah fekolit yang akhirnya sebagai kasus sumbatan. Sumbatan lumen apendiks menyebabkan keluhan sakit di sekitar umbilikus dan epigastrium, nausea dan muntah. Proses selanjutnya ialah invasi kuman E.Coli dan spesibakteroides dari lumen ke lapisan mukosa, submukosa, lapisan muskularis dan akhirnya ke peritoneum parietalis sehingga terjadilah peritonitis local kanan bawah. Suhu tubuh mulai naik. Gangren dinding apendiks disebabkan oleh oklusi pembuluh darah dinding apendiks akibat distensi lumen apendiks. Bila tekanan intra lumen terus meningkat terjadi perforasi dengan ditandai kenaikan suhu tubuh meningkat dan menetap tinggi. Tahapan peradangan apendisitis:1. Apendisitis akut (sederhana, artinya tanpa perforasi)2. Apendisitis akut perforate (termasuk apendisitis gangrenosa, karena gangren dinding apendiks sebenarnya sudah terjadi mikroperforasi).

DIAGNOSISRiwayat Sakit:Sakit di sekitar umbilikus dan epigastrium disertai anoreksia, nausea dan sebagian dengan muntah. Beberapa jam kemudian diikuti oleh sakit perut dikanan bawah dengan disertai kenaikan suhu tubuh ringan. Pada bayi dan anak-anak berumur muda sering tidak dapat menunjukkan letak sakit dan dirasakan sakit perut menyeluruh.

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum penderita benar-benar terlihat sakit. Suhu tubuh naik ringan pada apendisitis sederhana. Suhu tubuh meninggi dan menetap sekitar 37,5 derajat celcius atau lebih bila telah terjadi perforasi. Dehidrasi ringan sampai berat bergantung pada derjat sakitnya. Dehidrasi berat pada apndisitis perforasi dengan peritonitis umum. Hal ini disebabkan oleh kekurangan masukan, muntah, kenaikan suhu tubuh dan pengumpulan cairan dalam jaringan viskus (udem) dan rongga peritoneal. Abdomen: tanda-tanda rangsangan peritoneal kuadran kanan bawah. Pada apendisitis perforasi lebih jelas, seperti defans muskuler, nyeri ketok dan nyeri tekan. Tidak jarang dijumpai tanda-tanda obstruksi usus paralitik akibat proses peritonitis local ataupun umum.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI Foto polos abdomen dilakukan apabila dari hasil pemeriksaan riwayat sakit dan pemeriksaan fisik meragukan. Tanda-tanda peritonitis kuadran kanan bawah. Gambaran perselubungan, mungkin terlihat ileal atau caecal ileus (Gambaran garis permukaan cairan udara di sekum dan ileum). Patognomonik bila terlihat gambaran fekolit. Foto polos pada apendisitis perforasi:a. Gambaran perselubungan lebih jelas dan dapat tidak terbatas di kuadran kanan bawah;b. Penebalan dinding usus disekitar letak apendiks, seperti sekum dan ileum.c. Garis lemak praperitoneal menghilang.d. Skoliosis ke kanan.e. Tanda-tanda obstruksi usus seperti garis-garis permukaan cairan akibat paralisis usus-usus local didaerah proses infeksi. Gambaran tersebut diatas seperti gambaran peritonitis pada umumnya, artinya dapat disebabkan oleh bermacam-macam kausa. Apabila pada foto terlihat gambaran fekolit maka gambaran seperti tersebut diatas patognomonik akibat apendisitis. LABORATORIUM Pemeriksaan darah : leukosit ringan umumnya pada apendisitis sederhana. Lebih dari 13.000/mm3, umumnya pada perforasi apendisitis perforasi. Tidak adanya leukositosis tidak menyingkirkan apendisitis. Hitung jenis : terdapat pergeseran ke kiri. Pemeriksaan urin : sedimen dapat normal atau terdapat leukosit dan eritrosit lebih dari normal bila apendiks yang meradang menemple pada ureter atau vesika.TERAPIApendisitis PerforasiPersiapan prabedah: pemasangan sonde lambung dan tindakan dekompresi. Rehidrasi. Penurunan suhu tubuh. Antibiotika dengan spectrum luas, dosis cukup, diberikan secara intravena.Apendistis Dengan Penyulit Peritonitis UmumUmumnya pasien dalam kondisi buruk. Tampak septic dan dalam kondisi hipovolemi serta hipertensi. Hipovolemi diakibatkan oleh puasa, muntah dan pemusatan cairan didaerah proses radang, seperti udema organg intraperitoneal, dinding abdomen dan pengumpulan cairan dalam rongga usus dan rong peritoneal.

PERSIAPAN PRA BEDAH Pemasangan sonde lambung untuk dekompresi Pemasangan kateter untuk control produksi urin Rehidrasi Antibiotika dengan spectrum lua, dosis tinggi dan diberikan secara intravena Obat-obat penurun panas, phenergan sebagai anti mengigil, largaktil untuk perifer diberikan setelah rehidrasi tercapai.PEMBEDAHANPembedahan dikerjakan bila rehidrasi dan usaha penurunan suhu tubuh telah tercapai. Suhu tubuh tidak melebihi 38o, produksi urin berkisar 1-2 ml kg/jam. Nadi dibawah 120x/menit.Teknik pembedahanInsisi transversal disebalah kanan sedikit dibawah umbilikus. Sayatan fowler Weier lebih dipilih, karena cepat dapat mencapai rongga abdomen dan bila diperlukan sayatan dapat diperlebar ke medial dengan memotong fasi dan otot pectus.Sebelum membuka peritoneum tepi sayatan diamankan dengan kasa. Membuka peritoneum sedikit dahulu dan alat penghisap telah disiapkan sedemikian rupa sehingga nanah dapat langsung terhisap tanpa kontaminasi ke tepi sayatan. Sayatan peritoneum diperlebar dan penghisapan nanah disteruskan. Apendiktomi dikerjakan seperti biasa. Pencucia rongga peritoneum mutlak dilakukan dengan larutan NaCl fisiologis, sampe benar-benar bersih. Cairan yang dimasukkan terlihat jernih sewaktu diisap kembali. Pengumpulan nanah biasa ditemukan di fossa appendiks, rongga pelvis, dibawah diafragma dan diantara usus-usus. Luka sayatan dicuci dengan larutan nacl fisiologis juga setelah peritoneum dan lapisan vasi yang menenpel peritoneum dan sebagian otot dijahit. Penjahitan luka sayatan jangan dilakukan terlalu kuat dan rapat. Pemasangan drain intra peritoneal masih merupakan kontroversi. Bila pencucian rongga peritoneum benar benar bersih, maka drain tidak diperlukan, lebih baik di cuci bersih tanpa drain daripada dicuci kurang bersih lalu dipasang drain.

KOMPLIKASIRuptura terjadi setelah obstruksi terus menerus dari lumen, yang menimbulkan gangrene distal dan oklusi. Biasanya terjadi distal dari fekalit. Suatu flegmon dari lingkaran usus yang berlekuk-lekuk serta omentum dan meradang, dapat sembuh atau menyebar untuk membentuk abses peri appendiks atau menyebabkan obstruki usus. Penyebaran pada peritonitis memungkinkan kontaminasi dalam kanong (cul-de-sac) pelvis atau rongga subhepatik kanan melalui usus kanan. Pileplebitis (tromboflebitis septic dari system vena porta yang asenden) timbul dengan demam tinggi, menggigil, nyeri hepatic, dan ikterus. Emboli septic menimbulkan abses piogenik multiple.DIAGNOSIS BANDING Adenitis mesenteric akut Gastroenteritis akut Epididimitis Torsi testis Divertikulitis meckel Intususepsi Ileitis akut atau enteritis regionalis Ulkus peptic perforasi Infeksi traktus urinarius Batu ureter Penyakit ginekologi Ruptur folikel graaf Kehamilan ektopik terganggu KuldosentesisfPROGNOSISMortalitas adalah 0,1% appendisitis akut tidak pecah, 15% appendicitis akut pecah. Prognosis membaik dengan diagnosis dini sebelum rupture. Morbiditas meningkat dengan rupture dan usia tua.