AP Farmasi Forensik ISTN 2013

7/22/2019 AP Farmasi Forensik ISTN 2013

1/47

Agus PurwadiantoDep. I.Kedok t.Forens ik & Medik olegal

FKUI/RSCM

Seminar Nasional Apoteker ISTN, Jakarta, 23


2/47

SAM Bid Teknolkes & Globalisasi Ex Kepala Badan Litbangkes (09-10) Gurubesar I.K. Forensik & Medikolegal (07) Doktor Filsafat (03) MSi Sosio-Kriminologi (00) SpF (konsultan etiko-medikolegal) (05) Diplome of Forensic Med Groningen Univ (02) SH (97), SpF (83), dr (79) Ex Ketua MKEK Pusat IDI, Ex Ketua Kolegium IK Forensik

Indonesia Ex Staf Ahli Bid Hukum & HAM Kemenkokesra RI (08)

Ex Karo Hukor Depkes RI Ex Anggota WHO Global Advisory Vaccine Safety Committee Ex Anggota UNESCO Global Ethics Observatory Law Wakil Ketua Komisi Bioetika Nasional Perintis/dosen S3 Kekhususan Bioetika FKUI


3/47

Arsenik (Arsen oksida)warangan di keris ,tak berwarna/berbaupenemu : Jabir

Peracunan a rechutemirip kolera eltorgejalanya

1775 : Karl Wilhelm Scheele (Swedia)1806 : Rose (Jerman) James Mars :

penemu As dosis mikro (seperseribu mg)Jean Servais Stass (Belgia)deteksi

alkaloid (racun tumbuh2an)


4/47

Pembuktian a/d barang bukti (corpus delicti)dgn konsep RUANG/WAKTU

Barang bukti beragamahli beragam

Tubuh manusia = tempat akibat suatu kejahatan manusia hidup atau matikedokteran forensik Mayat = nyawa manusia (-) = saksi diam

Jiwa korban/pelaku/saksipsikiatri/psikologi forensik

Senjata apiahli balistik forensik

Racunahli kimia forensik Obat, racunapoteker/farmasi forensik

Bahan fisik/material mis kebakaran ahli fisikaforensik, dll


5/47

Asal kata forum = (sidang) pengadilan Upaya pembuktian ilmiahmenghasilkan alat

bukti ilmiah via analisis & interpretasi benda bukti

pada manusia selaku korban/pelaku/saksi atau

bukan, oleh ahli bersumpah berwenang dalam

proses peradilan/penegakan hukumutk

pengungkapan kejahatan demi keadilan & hukum.

Forensic = to do, be related to the law


6/47

BUKTI TRANSIENT (sementara) bau, suhu, imprints, bercak darah, kotak

obat/racunBUKTI POLA

percikan darah, kebakaran, jejak ban, logam

berat

BUKTI KONDISIONAL derajat kaku mayat, distribusi lebam, LD-50

BUKTI YG DIPINDAHKAN

sidik jari, DNA, biomarker obat,


7/47

BIASANYA BUKTI SIRKUMSTANSIAL

MEMBUKTIKAN : TELAH TERJADI TINDAK PIDANA :

mis. sebab mati (mis RACUN > LD-50), bukti

disetubuhi, bukti kekerasan, dll

SIAPA PELAKU TINDAK PIDANA :

mis. sidik jari, sidik DNA, pemilik proyektil/racunNON PIDANAMENYESUAIKAN


8/47

PRINSIP KEDOKTERAN dan

KEFARMASIAN SUMPAH, ETIK, STANDAR

KEBEBASAN & KEWENANGAN

PROFESI OBYEKTIF ILMIAH, IMPARTIAL,

MENYELURUH PROSEDURAL

BERHAK MENERIMA IMBALAN BERDASAR UPAYANYA

TIDAK BERDASAR HASIL AKHIR


9/47

MEMBANTU PENGUNGKAPAN

KASUS HUKUM MELALUI

PEMBUKTIAN ILMIAHDOKUMENTASI INFORMASI /

PROSEDUR

DOKUMENTASI FAKTADOKUMENTASIKAN TEMUAN

ANALISIS DAN KESIMPULAN

PRESENTASI (sertifikasi)


10/47

MASA PENYELIDIKAN / PENYIDIKAN PEMERIKSAAN TKP

ANALISIS

MASA PENYIDIKAN : SURAT KETERANGAN AHLI (VISUM

KEFARMASIAN)

BERITA ACARA PEMERIKSAAN SAKSI AHLI

MASA PERSIDANGAN : KETERANGAN AHLI


11/47

kepentingan peradilan Terkait kedokteran forensik : toksikologi, palsu R/, salah-guna

obat dllIN VIVO Mandiri : malpraktek profesi apoteker, obat/racun/bahan

makanan IN VITRO sepanjang diminta penyidik/pihakberwenang

Penegakan hukum & etika kefarmasianperspektif etikolegal

Non litigasi SURAT KETERANGAN AHLI MEDIK : sengketa perdata,klaim asuransi dll

Upaya keselamatan kerja (lalu lintas, perusahaan, dll) Pendidikan, pelatihan & penelitian

Dll


12/47

MEDIKOLEGALKefarmasian

Filsafat & budaya,HAM, sosio-kriminologi,teknologi, hubinternasional, dll

Apoteker forensik Kedokteranforensik

IN VIVO

Toksikologitepat guna

IN VITROKejahatan

profesiapoteker

HUKUMEtikolegal


13/47

Human Rights issuesBioethical issuesVictims perspectives

Criminal Law

Pharmacist & WCCs criminogenicityDehumanized capital & technology

IAF

FORENSIK & PENCEGAHAN KEJAHATA


14/47

VIOLENCE

NATURAL DISASTERINTERHUMAN DISASTER

ACCIDENTS

Aero-plane accident

Railway accident

Boat accident

Car accident

fires

Explosions

Environmental pollution (air,

water, ground)

Earthquake

Tornado

Hurricane

Volcanic eruption

Flood

Mining disaster


15/47

INTERHUMAN VIOLENCE

TERRORISTIC

INTERHUMAN VIOLENCE

VIOLENCE

IN INSTITUTIONSCRIMINAL VIOLENCE

Rape

Ill-treatment

Assault

Raid

Bomb-attack

MurderHostage-taking

Hijacking

Violence in the street

Hostage taking

Hijacking

Murder

Bomb-attack

Violence of minority groups

War

Torture

Persecution

Oppression

Ill-treatment

RaidMurder

Interrogation

Isolation

Solitary confinement


16/47

Professionalassociation Professional Crime/

misconduct

Omission ofProblems

Doctor

WCC =organized crime

Technology -Abusiveproduct

- False /

unqualified

product

Omission of

Problems

Technocratic

& Technicians

Abusive system: over

specialization

Refurbished:

old-fashion-ism

capital Ancientcapitalism :

abusive

Omission of

Problems

manager/

vendor/

Market failure :

money

laundering


17/47

Due, suspected to be due, to violence :accidental, suicidal, homicidal situations

That occur in specific locations : jails, prisons

or in hospital admission (< 24 hours)SCENE (outside a physician care), no COD is

apparent incl sudden death, unexpectedand the deceased on good health previously

Occur as a result of suspected communicabledisease / public health hazard


18/47

Ketrampilan/kemampuan pengumpulan

bukti medis + penulisan, pemeriksaan

Opini/penyimpulan keilmuan yg nalar Basis rumpun ilmu penunjang forensik

Hasil & proses komunikasi dg aparat

penegak hukum lokal, nasional &

regional, internasional serta pihak

berwenang sah lain

sertifikat kefarmasianabsah, arsip

Ekspertise lisan


19/47

Kualifikasi/jenis kasus : sederhana vs

kompleks

Traumatologiderajat & umur luka

Kematian mendadak : hrs sering di DD/

Toksikologi

Odontologi forensik

Laboratorium forensikportable/hand-held


20/47

Mengacaukan penentuan cara kematian

DD/ toksikologi atau mati wajar (kasus

forensik kompleks)

Pembunuhan dgn motivasi tertentu

menggunakandrug targetingditafsirkan sbg kematian wajar (krn

tak bisa membuktikan)

Demikian pula sebaliknya

Perbesar : undetermined cause of death Kesenjangan mutu ekspertis

SpF negara maju makin pandai

Hukum tertinggal dalam hal admissiblity of evidence

menggunakan nanotachnology (spt kasus DNA fingerprint)


21/47

Casuistry method : plausibility (varian kasus) Semua spesialis :

Cutting/intervention vs non cutting/intervention

Psikiatri/psikologi forensik : motivasi jahat (mensrea)

kedokteran sosial

CAM/non conventional medicine

gatra kedokteran gawat darurat (akut) vslongterm treatment (kronis) occupational medicine kedokt asuransi Medical error & iatrogenicitypatient safety &

medical professionalism


22/47


23/47

Definition:

The science of detecting and identifying

the presence of drugs and poisons in body

fluids, tissues, and organs.


24/47

US problem : Think of all the people that you have heard do drugs.

US drug manufacturers produce enough barbiturates and

tranquilizers each year to give every person in the US 40

pills (thats about 12 billion pills) 18,000 out of 44,000 annual traffic deaths are alcohol

related and send over 2 million people to the hospital

Indonesia problem : NAPZA

MIRAS

Another substance abuses


25/47

Must identify one of thousands of drugsand poisons HPLC, GC mass spectro : general unknown

Yasser Arafats caseMust find nanogram to microgram

quantities dissipated throughout the entirebody

Not always looking for exact chemicals,but metabolites of desired chemicals (ex.heroinmorphine within seconds) Unsuual/abnormal substance in/within the body


26/47

10mL of blood in airtight container

Add anticoagulant

Add preservative

2 consecutive urine samples

Some drugs take a while to show up in urine (1-3 days)

Vitreous humor

Hair samples

Screening

quick test to narrow down possibilities color tests, TLC, GC, immunoassay

Confirmation

determines exact identity

GC/Mass Spec


27/47

Lebih ditujukan kepada kepentingan

keadilan dan penegakan hukum, dp

kepentingan kesehatan

Kejujuran dan kebenaran ilmiah

Imparsialitas, independen pada

kelembagaan produsen ekspertis > ahli

nya : RS, universitas, apoteker.Ahli tidak boleh menjadi advokat, jaksa,

hakim


28/47

Spesifisitas the certifying doctorsdlmranah hkm publik

EKSISTENSIAL - suprematif krn ranah HAM

sipil & politik (generasi pertama) Ciri khas terdapat interaksi

interprofesionalcocok dgn Education3.0

sesama ahli ilmu forensik lain (misalnya ahlibalistik, apoteker ahli toksikologi, dll)

Sesama profesional hukum, mediko-etikolegal& humaniora.


29/47

a. Imparsialitas (SOP & penyajian fakta)tidak

berpihak/memihak

a.Pada dugaan malpraktik profesi+ PERJARAKANPROFESI

b. Pengabdian khusus untuk penegakan keadilan

profesi sepanjang hayat

c. Obyektivitas (terikat dasar IPA)kebenaran

ilmiah

d. Profesionalitas (kompetensi standar +

tambahan + KEJUJURAN)


30/47

a. tujuan penegakan hkm & HAM : >< subsistensi


31/47

membantu keadilan negara a/nmasyarakat nasional

Membantu keadilan dunia internasional a/n

masyarakat internasionalPembuktian, penyidikan dan penuntutan

thd pelakumemeriksa & aspek bahan/obat/racun in

vitro dan in vivo (atas konsultasi dokter)


32/47

ketrampilan kefarmasian teknis Kefarmasian klinik atau spesialistik

ketrampilan/kemampuan pengumpulan bukti

medis + penulisan, pemeriksaan penyimpulan

sertifikat kefarmasian dan atau

ekspertise.


33/47


34/47

SETIAP ORANG YANG DIMINTA

PENDAPATNYA SEBAGAI AHLI

KEDOKTERAN KEHAKIMAN ATAUDOKTER ATAU AHLI LAINNYA WAJIB

MEMBERIKAN KETERANGAN AHLI

DEMI KEADILAN

KUHAP PASAL 179


35/47

HipotetikPrinsip ilmiah

Kajian teoretikpendasaran

kasus

PROSESPenyidikan

Penuntutan ?

Persidangan

Konkrit

Kasus konkritFaktual + Opini

Membuat terang

perkara+ KEYAKINAN

HAKIM

Alat bukti sah

PERJARAKAN profesi


36/47

Supaya imparsial independen , Apoteker

Forensik, Dokter Sp Forensik dll diberi gaji

tetap oleh negara (APARATUR NEGARA),

bekerja di LEMBAGA ILMIAH &PROFESIONAL.

KUHAP : biaya pemeriksaan forensik

DITANGGUNG NEGARA wujudkanApoteker forensik jadi spesialisasi di

bawah IAI

TERSEBAR di RS vertikal/milik


37/47

Pasal 98 Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat /

bermanfaat , bermutu, dan terjangkau. Setiap o rang yang tid ak mem il ik i keahl ian dan kewenangan

di larangmengadakan, menyimpan, mengolah,

mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yangberkhasiat obat.

Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang

ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Pemerintah berkewajibanmembina, mengatur,

mengendalikan, dan mengawasi pengadaan, penyimpanan,promosi, dan pengedaran sebagaimana dimaksud pada ayat(3).

37


38/47

Pasal 108(1) Praktik kefarmasiaan yang meliputi

pembuatan termasuk pengendalian mutusediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,

penyimpanan dan pendistribusian obat,pelayanan obat atas resep dokter,pelayanan informasi obat sertapengembangan obat,bahan obat dan obat

tradisional harus dilakukan oleh tenagakesehatan yang mempunyai keahlian dankewenangan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan

(2) Ketentuan pelaksanaanoleh PP cq PP51/09


39/47

DR (PS35 UU 29/04)

Anamnesis, priksa fisik,

mental & labjang

D/ & Th/ pasien; tindakan kedokteran

nulis R/ obat/alkes;

terbitkan SKM

simpan obat : juml & jenis

diizinkan; racik & serahkan o/ ke

pasienDTPK/APOTIK (-)

APT (PS 7,8 PP 51/09 JOPS 108 UU KES NO. 36/09)

Sedfar : Dal mutu

Pekerjaan far1 APJ

FasprodsedfarIOT CPOTB (ps 10)

Obat : PAM, adaan,

nyimpan, distr, yan R/ Dr,

yan info, bang O/

Bahan O/ & OT

Fasdislur & fasyanfar


40/47

Ps 22 : DTPKtak ada apotek : Dr/Drg ber-STR berwenang meracik &

menyerahkan obat kpd pasien yg dilaksanakan

sesuai ketentuan perUUPs 19 : fasyanfar

Apotek, Ifar RS, puskesmas, klinik, toko obat,

praktek bersama

Ps 30 : rhs KEDOKT & kefarmasian Wajib simpan rhs pasien


41/47

6/12/2012tom.ahaditomo3@gm,ail.com41

SEBAGAI PRODUK ATAU

BARANG HASIL PRODUKSI

HARGA JUAL

PABRIK (HJP)

PER UNIT

LIABILITY

PRODUK

KANDUNGAN OBAT :

Senyawa Aktif Farmasi (SAF)

& DOSIS TERAPEUTIK

LIABILITY

PROFESI

FARMAKOTERAPI cq

SPM/ SOP


42/47

YANKESTRAD (1) cara pengobatan : ramuan + ketrampilan

(2) binawas oleh Pem, manfaat & keamanan &

tidak >< norma agama (3) PP yankestrad = delegasian

ALTEK (1) Ijin bagi pengguna

(2) tgjwb, tdk >< agama &budaya masyPERAN SERTA MASY & ATURWAS PEM

CAM TIDAK DIATURMASUK KE RPP KESTRAD

TUPOKSI


43/47

ASJ

KLINIK DSJ 1

KLINIK 2

DSJ 1

KLINIK3

KLINIK4

DSJ 2KLINIK DSJ5

KLINIKDSJ 6

DSJ 3

KLINIKDSJ 7

KLINIKDSJ 8

1

2

3

45

6

7

8

ASJ

43

DISAIN


44/47

APOTEKER

KOMUNITASSAINTIFIKA

SI JAMU

AKSES SUMBER :ASOSIASI PETANI

TOOT

PENGUMPULANTOGA

IKOT :

PENYIMPANANTOOT : UJR, UMOT,

UKOT ?

USAHA / APOTEKRAKYAT

JAMIN AMANTOOT

RAMUAN/TUNGGAL SJ FOLK

/ CAM

DISTRIBUSIPASOKANKE10 - 20

KLINIK

REKOMENDASIJAMU NONMEDIK

SAINTIFIK

RENCANA

PROTOKOLPENELITIAN

1

2

3

45

6

7

8

AKSES JAMU

NON MEDIK

44


45/47

Ilmu kefarmasian forensik berperan dalampembuktian ilmiah menyangkut bahanobat/racun terkait/tidak dgn tubuh manusiapelaku, korban dan lingkungan sekitarnya

Ikfar forensik berguna bagi pengungkapankebenaran materiil sistem peradilan pidana dankepentingan lainnya.

Keilmuan praktisnya berupa toksikologi forensik

dan ikfar forensik klinik yang dalam interaksipencegahan kejahatan memerlukan pendekatanmultidisiplin

Apoteker forensik sebagai profesi memiliki kode

etik umum dan khusus, perlu perjarakan thd


46/47

SAYA UCAPKAN

TERIMAKASIH


47/47

AP Farmasi Forensik ISTN 2013

Documents

Transcript of AP Farmasi Forensik ISTN 2013