Candi Borobudur Istn Arsitektur

15
HERITAGE NAMA : M.Ermi Hermansyah Nim : 10120006 Perawatan dan pelestarian Candi borobudur

Transcript of Candi Borobudur Istn Arsitektur

Page 1: Candi Borobudur Istn Arsitektur

HERITAGE

NAMA : M.Ermi HermansyahNim : 10120006

Perawatan dan pelestarian Candi borobudur

Page 2: Candi Borobudur Istn Arsitektur

Di jadikannya Candi Borobudur sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia telah memberikan sumbangan yang tidak kecil pada peningkatan devisa negara dan masyarakat di sekitarnya, tetapi di lain pihak juga dapat mengancam kelestarian candi ini. Candi yang dibangun kira-kira abad VIII pada masa pemerintahan wangsa Sailendra ini telah kurang lebih 1260 tahun berada di alam terbuka, artinya bahan bangunan yang terbuat dari batu andesit itu juga telah mengalami proses degradasi (pelapukan) oleh faktor waktu dan alam.

Tetapi meningkatnya jumlah pengunjung ke Candi Borobudur bisa memberikan dampak kurang baik bagi upaya pelestarian warisan budaya tersebut jika tidak di imbangi dengan perawatan dan pelestarian yang baik.

Latar belakang pembahasan

Page 3: Candi Borobudur Istn Arsitektur

Candi Borobudur dibangun tahun 750-850 masehi saat zaman keemasan dinasti Syailendra. Candi Borobudur dibuat dari batu andesit dengan sistem dry masonry (tanpa perekat) diperkirakan mencapai 55.000 m3 atau 2.000.000 blok batu. Untuk memperkuat konstruksi digunakan sambungan batu tipe ekor burung ke arah horisontal, sedang untuk arah vertikal menggunakan sistem getakan.

 Candi Borobudur dibangun dalam 5 tahapan. Setelah selesai dibangun, selama 150 tahun Borobudur merupakan pusat ziarah yang megah bagi penganut agama Budha. Namun dengan runtuhnya kerajaan Mataram sekitar tahun 930 masehi, pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke Jawa Timur sehingga Borobudur hilang dilupakan orang.

Deskripsi teori

Pada masa pemerintahan Inggris yang singkat (1811-1816) di bawah Sir Thomas Stamford Raffles, Candi Borobudur dibangkitkan dari tidurnya. Beliau memerintahkan   H. C. Cornelius agar mengadakan penyelidikan. Cornelius lalu mengerahkan sekitar 200 penduduk selama hampir 2 bulan. Mereka menyingkirkan runtuhan batu yang memenuhi lorong, sedangkan tanah yang menimbunnya dibuang di lereng bukit. Sepuluh tahun kemudian stupa induknya dibersihkan pula bagian dalamnya dan diberi bangunan bambu sebagai tempat menikmati pemandangan sambil minum teh. 

Page 4: Candi Borobudur Istn Arsitektur

Candi yang terdaftar di World Heritage Site UNESCO ini pernah menjadi anggota Tujuh Keajaiban Dunia. Berdiri di Magelang, Jawa Tengah, Borobudur adalah salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Keunikan candi yang dibangun Raja Samaratungga ini tidak hanya terletak pada struktur bangunannya yang terdiri dari 10 tingkat, tapi juga pada relief-relief di tubuhnya yang menyimpan makna kehidupan di muka bumi. Relief itu akan terbaca secara berurutan bila kita berjalan searah jarum jam.

Keindahan dan keagungan Candi Borobudur tidak hanya mendapatkan pengakuan masyarakat Indonesia sendiri, melainkan ia sudah dianggap sebagai warisan kebudayaan dunia. Hal ini terbukti pada saat pemugaran Candi Borobudur selama sepuluh tahun sejak tahun 1971, dukungan berbagai negara sahabat telah diberikan secara mantap. Dua puluh delapan negara duduk sebagai anggota dari Executive Committee for the International campaign to Safeguard the Temple Borobudur.

Selanjutnya, Candi Borobudur berhasil menampilkan diri sebagai pusat wisata yang mampu menyerap tingginya kunjungan wisatawan, yaitu kurang lebih 6.333,95 orang/ hari pada tahun 1997 dengan 13% wisatawan mancanegara dan sisanya 87% wisatawan nusantara.5 Kemegahan, keagungan, keindahan dan keunikan arsitektur Candi Borobudur yang dibalut dengan nilai-nilai penting dari sisi agama, budaya dan sejarah telah menjadi fokus perhatian umat Buddha, baik di Indonesia maupun luar negeri, serta wisatawan pada umumnya untuk datang berkunjung. Dengan kata lain Candi Borobudur mendatangkan banyak devisa untuk negara.

 

Keunggulan dan Manfaat Candi Borobudur

Page 5: Candi Borobudur Istn Arsitektur

Sebagai kuil Budha yang terbesar diseluruh dunia, Borobudur adalah salah satu hasil budaya manusia yang paling sering dikunjungi lebih dari sejuta wisatawan setiap tahunnya. Baik domestic maupun mancanegara. Tidak ada satupun candi diseluruh dunia yang menyerupai gaya arsitek candi ini. Candi yang dibangun di pada abad kesembilan masehi ini sangat pas sekali untuk orang-orang yang memiliki hobi fotografi, banyak spot menarik yang bisa diambil untuk diabadikan, apabila disaat sunset. Dengan kata lain, Borobudur memiliki jiwa seni, filosofis, dan budaya.

Jika kita berada pada kota Yogyakarta, Borobudur bisa dicapai dengan menggunakan mobil. Hanya akan memakan waktu sekitar 1jam untuk sampai kesana. Kita dapat mengikuti tur atau menyewa mobil. Dengan menaiki candi menakjubkan ini, kita dapat mengagumi setiap relief yang berada pada batu-batu disekeliling kita. Aneka souvenir Borobudur bisa kita temui didaerah area candi Borobudur.

 

Ketertarikan pariwisata borobudur

Page 6: Candi Borobudur Istn Arsitektur

Ada dua faktor utama penyebab terjadinya degradasi pada bangunan candi, yaitu :

Faktor dalam

Faktor dari dalam adalah besarnya tekanan antarbatuan yang menyusun candi Borobudur. Karena candi Borobudur disusun dari banyak sekali batuan yang ditumpuk, maka sudah pasti batu yang berada di bagian atas akan menekan batu yang berada di bagian bawah. Sedikit demi sedikit batu itu akan retak dan lama-kelamaan akan menjadi pecah.  

Faktor yang mempengaruhi kerusakan pada bangunan candi

Page 7: Candi Borobudur Istn Arsitektur

Faktor Luar

Ada dua faktor luar yang mempengaruhi kerusakan candi borobudur yaitu :

• Faktor alam

Faktor luar yang salah satunya sanggat mempenggaruhi kerusakan adalah faktor iklim. yang mempengaruhi adalah suhu dan curah hujan. Suhu yang panas pada siang hari menyebabkan batuan memuai, sedangkan suhu yang dingin pada malam hari menyebabkan batuan menyusut. Perubahan suhu yang terjadi secara terus menerus menyebabkan batuan mengalami retak pada permukaan. Namun faktor suhu hanya berpengaruh pada bagian luar candi yang terkena sinar matahari.  

Curah hujan juga berpengaruh terhadap kerusakan pada batuan. Curah hujan yang tinggi pada musim hujan dapat mengikis permukaan batuan sedikit demi sedikit. Kondisi batuan yang lembap karena terkena hujan juga dapat memicu tumbuhnya lumut dan ganggang, serta jamur kerak. Lumut, ganggang, dan jamur kerak akan tumbuh di permukaan batuan yang lembap, sehingga dapat menimbulkan pelapukan pada batuan dan mengurangi kekuatan batuan itu. Ketiga jenis tanaman ini biasanya hidup pada batuan yang tidak terkena sinar matahari langsung, atau pada batuan yang ada di dalam candi. Hal ini sangat mengkhawatirkan bagi candi Borobudur.

Faktor yang mempengaruhi degradasi pada bangunan candi

Page 8: Candi Borobudur Istn Arsitektur

• Faktor manusia

1. Pencurian puing-puing candi, akibat pengawasan yang kurang dan menggigat harga bagian-bagian dari candi yang mahal karna menggingat banggunan tersebut adalah bangunan bersejarah.

2. Perusakan dan pengotoran, perlakuan corat-coret dan pengotoran candi sanggat berpenggaruh pada aspek kelestarian banggunan candi yang kebanyakan di perbuat oleh penggunjung dari candi itu sendiri.

3. Pengelolaan kawasan wisata, peningkatan arus wisatawan juga tentu meningkatkan aspek perekonomian pada kawasan tersebut dan hal ini terkait pada tiga pengguna kawasan yaitu wisatawan, Penjual (pedagang, pejual jasa,dll ) dan Penggelola dengan peningkatan wisatawan tentu meningkatkan juga jumlah penjual yang mempenggaruhi juga kerusakan candi tentu pihak penggelolapun harus lebih dalam hal penattaan kawasan candi tersebu.

Faktor yang mempengaruhi degradasi pada bangunan candi

Page 9: Candi Borobudur Istn Arsitektur

• Faktor Dalam

Kerusakan dalam pada candi pasti terjadi itu di akibatkan berdasarkan faktor tekanan setiap batuan dan faktor suhu yang menimbulkan batuan yang retak dan pecah.

Cara memperbaiki batuan yang retak adalah dengan menambal batuan menggunakan campuran pasir dan semen. Sedangkan untuk mengganti batuan yang pecah digunakan batu andesit yang telah disesuaikan bentuk dan ukurannya dengan yang asli.

Analisa Perawatan dan Pelestarian Candi Borobudur

Page 10: Candi Borobudur Istn Arsitektur

• Faktor Luar dari Alam

Kerusakan utama yang di hasilkan oleh alam pada bangunan candi ini adalah dari gangguan lumut, ganggang, dan jamur kerak yang biasanya menempel pada batu yang bisa mengakibatkan kekotoran dan kerusakan dari batu pada candi.

 Selama ini metode pembersihan lumut yang dilakukan dalam pembersihan batu di Candi Borobudur adalah pembersihan secara kimiawi dan mekanis. Metode ini menggunakan cairan kimia Hivar XL. Metode pembersihan kimiawi menggunakan bahan tersebut dengan konsentrasi 1%. Bahan kimia ini digosok pada setiap permukaan batuan andesit yang ditumbuhi lumut, 

Analisa Perawatan dan Pelestarian Candi Borobudur

Sedangkan pembersihan secara mekanis yang dilakukan berupa penggosokan dengan sikat baik secara kering maupun basah. Penggosokan dengan sikat menyebabkan rontoknya lumut dan jamur kerak yang tumbuh pada batuan. Namun pembersihan dengan cara ini dapat mengakibatkan kerontokan permukaan batuan. 

Page 11: Candi Borobudur Istn Arsitektur

• Faktor Luar dari Manusia

Cara pencegahan dari pengambilan dan perusakan batu candi adalah :

• dengan memberikan peringatan kepada setiap pengunjung

candi Borobudur agar tidak merusak candi. Jika setiap pengunjung sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya menjaga warisan leluhur, tentunya tidak akan terjadi masalah. Namun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, maka diadakan pemeriksaan barang-barang yang dibawa oleh setiap pengunjung, baik pada pintu masuk maupun pintu keluar kompleks candi. Bila ada pengunjung yang melanggar peringatan tersebut, tentunya akan dikenakan sangsi yang setimpal dan dari pihak pengelola tentu harus mengadakan pengwasan yang lebih ketat pada kawasan candi.

Analisa Perawatan dan Pelestarian Candi Borobudur

Page 12: Candi Borobudur Istn Arsitektur

Analisa Perawatan dan Pelestarian Candi Borobudur

Peningkatan arus wisatawan tentu meningkatkan juga aspek perekonomian di sekitar kawasan candi borobudur yaitu adanya peningkatan para pedagang dan penjual jasa hal tersebut pun tidak bisa di salahkan karna dengan banyaknya pedagangpun akan ada interaksi sosial dari pedagan dan wisatawan serta akan mengguntungkan dari aspek pariwisata dan pengenalan budaya, tetapi hal tersebut juga dapat merugikan dari aspek pelestarian bangunan candi. Untuk menanggulangi hal tersebut pihak penggelola candi dapat memberikan zona untuk pedagang dan penjual jasa serata meberikan target maximum pengamatan di area candi agar bangunan candi bisa tetap kuat dan terjaga.

Page 13: Candi Borobudur Istn Arsitektur

Kesimpulan

1. Cara untuk merawat dan melestarikan candi Borobudur adalah dengan memperbaiki dan mengganti bagian-bagian batuan yang retak atau pecah.

2. Perawatan terhadap lumut, ganggang, dan jamur kerak dapat dilakukan dengan cara penggosokan secara kimiawi, dan penggosokan secara mekanis, dan dengan cara pemanasan.

3. Perawatan terhadap kerusakan oleh manusia adalah dengan memberikan peringatan bagi setiap pengunjung candi, melakukan pemeriksaan barang-barang yang dibawa pengunjung, dan memeberikan sangsi kepada pengunjung yang mengambil bagian-bagian dari candi Borobudur.

4. Memberikan batas maksimum pengamatan bagi wisatawan di bangunan candi borobudur demi menjaga kekuatan, kebersihan, dan kelestarian bangunan candi.

5. Pedagang agar di berikan zona dan lokasi untuk bejualan agar tidak mengganggu wisatawan dan merusak bangunan candi serta tidak terkesan semeraut dengan keadaan pedagang yang banyak.

Page 14: Candi Borobudur Istn Arsitektur

Saran

   Sebaiknya kita sebagai warga negara yang baik turut

berperan serta dalam merawat candi Borobudur. Langkah awal adalah dengan tidak meusak bagian-bagian candi Borobudur. Langkah selanjutnya adalah dengan memperkenalkan candi Borobudur kepada masyarakat luas agar candi Borobudur dikenal luas, di Indonesia maupun di dunia

Page 15: Candi Borobudur Istn Arsitektur

SEKIAN DAN TERIMAKASIH