Antipiretik Dan Akral Dingin
-
Upload
sundary-art -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
description
Transcript of Antipiretik Dan Akral Dingin
Diberikan antipiretik turun terus naik lagi
Pemberian antipiretik dapat menurunkan demam secara simtomatik, namun obat
ini dapat menimbulkan masking effect, misalnya pada keadaan yang terjadi pada
pasien demam berdarah Dengue. Pada pasien tersebut, penurunan panas oleh
antipiretik menimbulkan kesan bahwa penyakit telah sembuh, padahal sebenarnya
virus penyebab penyakitnya masih ada. Penderita demam yang disangka sedang
dalam masa penyembuhan karena panasnya sudah turun, ternyata luput dari
observasi dan mengakibatkan penyakitnya berlanjut semakin buruk akibat pemberian
obat penurun panas (Nhan et al, 2001)
Patofisiologi timbulnya kaki dan tangan teraba dingin:
Terjadinya infeksi makrofag, monosit atau sel dendritik oleh virus Dengue
melalui proses endositosis yang dimediasi reseptor dan atau melalui ikatan
kompleks virus antibodi dengan reseptor Fc. Infeksi ini secara langsung
mengaktivasi sel T helper (CD4) dan sel T sitotoksik (CD8) yang menghasilkan
limfokin dan interferon gamma. Selanjutnya interferon gamma akan mengaktivasi
makrofag yang menyebabkan sekresi berbagai mediator inß amasi seperti TNF ,
IL-1 dan PAF (platelet activating factor), IL-6 dan histamin. Mediator inflamasi
ini mengakibatkan terjadinya disfungsi sel endotel dan terjadi kebocoran plasma.
Selain itu kompleks virus dan antibodi ini akan mengaktifkan sistem
komplemen dengan mensekresikan C3a dan C5a, yang akibatkan peningkatan
permeabilitas dinding pembuluh darah. Permeabilitas dinding pembuluh darah
(kapiler) meningkat, yang mengakibatkan terjadinya perembesan atau kebocoran
plasma, peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya
volume plasma yang otomatis jumlah trombosit berkurang (trombositopenia),
terjadinya hipotensi (tekanan darah rendah) yang dikarenakan kekurangan
hemoglobin, plasma merembes selama perjalanan penyakit mulai dari permulaan
masa demam dan mencapai puncaknya pada masa terjadinya hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit > 20 %) bersamaan dengan menghilangnya plasma melalui
endotel dinding pembuluh darah. Plasma leakage mengakibatkan volume plasma
menurun. Aliran darah lebih diutamakan ke otak, jantung, dan organ vital lainnya,
yang mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah ke perifer. Penurunan aliran
darah perifer mengakibatkan oksigenasi dan nutrisi yang terjadi juga menurun
akibatnya terjadi penurunan metabolisme dalam menghasilkan energi panas yang
menyebabkan kulit menjadi dingin.
Sumber:
Nhan et al. Acute Management of Dengue Shock Syndrome: A Randomized Double-
Blind Comparison of 4 Intravenous Fluid Regimens in the First Hour .
Clinical
Infectious Diseases Society of America 2001;32: 204–13.