Antipiretik Dan Akral Dingin

3
Diberikan antipiretik turun terus naik lagi Pemberian antipiretik dapat menurunkan demam secara simtomatik, namun obat ini dapat menimbulkan masking effect, misalnya pada keadaan yang terjadi pada pasien demam berdarah Dengue. Pada pasien tersebut, penurunan panas oleh antipiretik menimbulkan kesan bahwa penyakit telah sembuh, padahal sebenarnya virus penyebab penyakitnya masih ada. Penderita demam yang disangka sedang dalam masa penyembuhan karena panasnya sudah turun, ternyata luput dari observasi dan mengakibatkan penyakitnya berlanjut semakin buruk akibat pemberian obat penurun panas (Nhan et al, 2001) Patofisiologi timbulnya kaki dan tangan teraba dingin: Terjadinya infeksi makrofag, monosit atau sel dendritik oleh virus Dengue melalui proses endositosis yang dimediasi reseptor dan atau melalui ikatan kompleks virus antibodi dengan reseptor Fc. Infeksi ini secara langsung mengaktivasi sel T helper (CD4) dan sel T sitotoksik (CD8) yang menghasilkan limfokin dan interferon gamma. Selanjutnya interferon gamma akan mengaktivasi makrofag yang menyebabkan sekresi berbagai mediator inß amasi seperti TNF , IL-1 dan PAF (platelet activating factor), IL-6 dan histamin. Mediator inflamasi ini mengakibatkan terjadinya disfungsi sel endotel dan terjadi kebocoran plasma. Selain itu kompleks virus dan antibodi ini akan mengaktifkan sistem komplemen dengan mensekresikan C3a dan C5a, yang akibatkan peningkatan permeabilitas dinding

description

Pada DBD

Transcript of Antipiretik Dan Akral Dingin

Page 1: Antipiretik Dan Akral Dingin

Diberikan antipiretik turun terus naik lagi

Pemberian antipiretik dapat menurunkan demam secara simtomatik, namun obat

ini dapat menimbulkan masking effect, misalnya pada keadaan yang terjadi pada

pasien demam berdarah Dengue. Pada pasien tersebut, penurunan panas oleh

antipiretik menimbulkan kesan bahwa penyakit telah sembuh, padahal sebenarnya

virus penyebab penyakitnya masih ada. Penderita demam yang disangka sedang

dalam masa penyembuhan karena panasnya sudah turun, ternyata luput dari

observasi dan mengakibatkan penyakitnya berlanjut semakin buruk akibat pemberian

obat penurun panas (Nhan et al, 2001)

Patofisiologi timbulnya kaki dan tangan teraba dingin:

Terjadinya infeksi makrofag, monosit atau sel dendritik oleh virus Dengue

melalui proses endositosis yang dimediasi reseptor dan atau melalui ikatan

kompleks virus antibodi dengan reseptor Fc. Infeksi ini secara langsung

mengaktivasi sel T helper (CD4) dan sel T sitotoksik (CD8) yang menghasilkan

limfokin dan interferon gamma. Selanjutnya interferon gamma akan mengaktivasi

makrofag yang menyebabkan sekresi berbagai mediator inß amasi seperti TNF ,

IL-1 dan PAF (platelet activating factor), IL-6 dan histamin. Mediator inflamasi

ini mengakibatkan terjadinya disfungsi sel endotel dan terjadi kebocoran plasma.

Selain itu kompleks virus dan antibodi ini akan mengaktifkan sistem

komplemen dengan mensekresikan C3a dan C5a, yang akibatkan peningkatan

permeabilitas dinding pembuluh darah. Permeabilitas dinding pembuluh darah

(kapiler) meningkat, yang mengakibatkan terjadinya perembesan atau kebocoran

plasma, peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya

volume plasma yang otomatis jumlah trombosit berkurang (trombositopenia),

terjadinya hipotensi (tekanan darah rendah) yang dikarenakan kekurangan

hemoglobin, plasma merembes selama perjalanan penyakit mulai dari permulaan

masa demam dan mencapai puncaknya pada masa terjadinya hemokonsentrasi

(peningkatan hematokrit > 20 %) bersamaan dengan menghilangnya plasma melalui

endotel dinding pembuluh darah. Plasma leakage mengakibatkan volume plasma

menurun. Aliran darah lebih diutamakan ke otak, jantung, dan organ vital lainnya,

yang mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah ke perifer. Penurunan aliran

darah perifer mengakibatkan oksigenasi dan nutrisi yang terjadi juga menurun

Page 2: Antipiretik Dan Akral Dingin

akibatnya terjadi penurunan metabolisme dalam menghasilkan energi panas yang

menyebabkan kulit menjadi dingin.

Sumber:

Nhan et al. Acute Management of Dengue Shock Syndrome: A Randomized Double-

Blind Comparison of 4 Intravenous Fluid Regimens in the First Hour .

Clinical

Infectious Diseases Society of America 2001;32: 204–13.